Anda di halaman 1dari 13

Cakak gunung khik sanak sinji

Ngakuk bukhung nangkop


api guwai mu muli
muli sai sikop
--------------
mepoh pakaian
ndok peniti
nelpon matan
boleh dong sekali
-----------------
Nyani anak
di unjuk tekhumbah
kik haga enak
nikah pai lah
-------------
hinok di pohon randu
berjam-jam
hati merindu
mata sulik memejam
-------------
Jalan jalan lung talang Padang
Dang lupa mandi dibi
Lamun adik sayang
Abang senang sekali

Nunggu tekhai dibi sinji


Jama nyani belati
Dang mudah ucako janji
Ujungni sakik hati
-------------
Ku khepa ku apitson
Ki nyak mak sakik ulu
Ku khepa ko angangon
Ki badan lagi buntu
Surti Tejo Boyband
Lagu Jamrud Lagu Tipe-X

Surti remaja anak bapak kades Memang banyak yang bilang aku tampan
Dan si tejo jejaka baru aja mudik rupawan
Berdua saling mencinta sejak lulus sd Bentuk tubuhku seksi, kekar tegap berisi
Hingga kini beranjak gede Dengan tatapan tajam penuh percaya diri
Bikin wanita tergila-gila, mabuk kepayang
Surti sumringah arjunanya pulang
Pandai bernyanyi apalagi menari
Tiga tahun berpisah nyari dana di kota
... lulus dengan sempurna
Mereka melepas rindu di pematang sawah
Ditambah gaya trendy bak pria masa kini
Hingga malam selimuti desa
Akulah lelaki idola sejati
Jemari tejo mulai piknik dari wajah sampai
Tapi jangan bilang mama
lutut surti
Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Tanpa sadar sarung merekapun jadi alas
Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band
Mirip demo memasak
boy band
Tejo mulai berakting di depan surti
Masang alat kontrasepsi Memang banyak yang bilang aku tampan
rupawan
Surti menjerit serentak menutup matanya
Bentuk tubuhku seksi, kekar tegap berisi
Surti menangis kecewa arjuna berubah
Dengan tatapan tajam penuh percaya diri
Hilang tejo yang dulu ngampung dekil lugu
Bikin wanita tergila-gila, mabuk kepayang
tapi Surti suka
Berganti tejo yang gaul yang funky yang Aku pandai bernyanyi apalagi menari
doyan ngucapin ... lulus dengan sempurna
Ditambah gaya trendy bak pria masa kini
Pam pam pam pam cuap
Akulah lelaki idola sejati
Surti berlari kayak kesurupan
Tapi jangan bilang mama
Dan si tejo ngelamun menahan konaknya
Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Diacungkan jari tengah ke arah surti
Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band
Penuh dendam dia bilang
boy band
Fuck you
Tapi jangan bilang mama
Surti menangis
Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Surti kecewa
Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band
Diacungkan jari tengah ke arah surti
boy band
Penuh dendam dia bilang
Fuck you (surti fuck you) Tapi jangan bilang mama
Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band
boy band
Tiara Gaun Merah
Lagu Raffa Affar

Saat gerimis datang membasahi gaun


Tiara, menggamit kenangan zaman
merahku
persekolahan
Yang engkau berikan untukku
Tiara, kumimpi kita bersanding atas kayangan
Kini gaun merah ini hanya menjadi saksi bisu
Seakan bisa kusentuh peristiwa semalam
Saat kau tinggalkan diriku
Di malam pesta, engkau bisikkan kata azimat
di telinga Terbuai aku dalam mulut manismu
Yang penuh dengan janji palsu, seakan
Kita terpaksa berpisah untuk mencari arah
semuanya indah
Kita dipukul ombak hidup alam yang nyata
Terpuruk aku di dalam lembah cinta
Engkau jauh meniti puncak menara gading
Yang membuat mataku buta
Yang menjanjikan hidup sempurna
Karna diriku selama ini tak tau dirimu mendua
Tapi aku hanya tunduk ke bumi, hidup
tertekan Biarkan kubawa luka hatiku ini
Dan tak akan aku sesali
Jika kau bertemu aku begini
Walaupun gerimis tak henti
Berlumpur tubuh dan keringat membasah
bumi Kini cukup sudah aku rasakan perih hati
Di penjara, terkurung, terhukum Dan ku tak mau terulang lagi
Hanya bertemankan sepi Walaupun cintaku bersemi
Bisakah kau menghargai
Pergilah kasih, kuharap kau bahagia
Cintaku yang suci ini?
Dan biarkanlah cinta kita hanyalah menjadi
Oh, Tiara, pedihnya cerita
Dapatkah kau merasakan?
Terbuai aku dalam mulut manismu
Oh, Tiara, pedihnya
Yang penuh dengan janji palsu, seakan
Dapatkah kau merasakan?
semuanya indah
Jika kau bertemu aku begini Terpuruk aku di dalam lembah cinta
Berlumpur tubuh dan keringat membasah Yang membuat mataku buta
bumi Karna diriku selama ini tak tau dirimu mendua
Di penjara, terkurung, terhukum
Biarkan kubawa luka hatiku ini
Hanya bertemankan sepi
Dan tak akan aku sesali
Bisakah kau menghargai
Walaupun gerimis tak henti
Cintaku yang suci ini?
Kini cukup sudah aku rasakan perih hati
Oh, Tiara, pedihnya
Dan ku tak mau terulang lagi
Dapatkah kau merasakan?
Walaupun cintaku bersemi
Pecah Seribu ho-oh-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la)
Ha-ah-ah-ah-ah (La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hu-uh-uh-uh-uh
Hanya dia
Bimbang, ragu (Dia, dia, dia, dia, dia)
Sementara malam mulai datang (Dia, dia, dia, hanya dia)
Hasratku ingin bercermin, tapi
Hanya dia
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Yang ada di antara jantung hati
Ibarat bunga Tempat bermanja, tempatnya rindu
Aku takut banyak kumbang yang hinggap Tempat curahan hati yang damai
Aku tak mau
Entah apa
Patah, patah, tangkaiku patah
Bagaikan kayu basah dimakan api
Aku tak mau
Api curiga, api cemburu
Bimbang, ragu Api kerinduan yang membara
Sementara malam mulai datang
Oh, angin, kabarkan
Hasratku ingin bercermin, tapi
Melati di depan rumahku menantimu
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(Ha-ah-ah-ah)
ho-oh-oh
Bimbang, ragu
(La-la-la-la-la-la-la-la)
Sementara malam mulai datang
(La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hasratku ingin bercermin, tapi
Hanya dia Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(Dia, dia, dia, dia, dia)
Ha-ah-ah
(Dia, dia, dia, hanya dia)
Ha-ah-ah
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai

Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara

Oh, angin, kabarkan


Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)

Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu

Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau

Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Berbeza Kasta Mundur Alon-Alon
Haruskah Aku ngalah
Berakhir sampai di sini Dudu mergo aku wes ra sayang
Cinta yang dulu kita bina Aku mundur
Kini telah layu di dalam hati Dudu mergo tresnoku wes ilang

Sudahlah Nanging aku iki ngerteni


Cukuplah sampai di sini Yen dirimu lebih sayang arek kae
Percuma saja berkasih
Kita sudah tak sehaluan lagi Aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo
Mung di goleki pas atimu perih
Perbezaan kasta yang jauh Aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo
Aku tahu siapalah diriku Mung dibutuhno pas atimu loro
Terlalu dalam jurang pemisah
Kasih sudah berakhir di sini saja Aku mundur
Dudu mergo aku wes ra sayang
Di depan orang tuamu kau malukan diriku Aku mundur
Kau bandingkan aku dengan dirinya Dudu mergo tresnoku wes ilang
Kau hina diriku kau sebut tentang harta
Kasihku sedar ku tiada berpunya Nanging aku iki ngerteni
Yen dirimu lebih sayang arek kae
Jikalau kau memang tak lagi cinta
Aku kan pergi walau terluka Aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo
Mung di goleki pas atimu perih
Sudahlah Aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo
Cukuplah sampai di sini Mung dibutuhno pas atimu loro
Percuma saja berkasih
Kita sudah tak sehaluan lagi

Perbezaan kasta yang jauh


Aku tahu siapalah diriku
Terlalu dalam jurang pemisah
Kasih sudah berakhir di sini saja

Di depan orang tuamu kau malukan diriku


Kau bandingkan aku dengan dirinya
Kau hina diriku kau sebut tentang harta
Kasihku sedar ku tiada berpunya

Jikalau kau memang tak lagi cinta


Aku kan pergi walau terluka

Jikalau kau memang tak lagi cinta


Aku kan pergi walau terluka
Sungguh sukar memilikimu
Alun Alun Nganjuk Ingin kugapai tapi tak mampu
Cinta yang dulu sangat menggebu
Lungo tak anti-anti kapan nggonmu bali Hilang berlalu
Mecak ing endahing wengi kuto Nganjuk iki
Lelah kaki melangkah, sesat, dan tanpa arah
Sumilir angin atis gugah kangene ati
Dan di puncak khayalan, dirimu kuharapkan
Opo kang mas ora ngerteni?
Namun engkau berubah tak seperti biasa
Koe tak kangeni
Sungguh aku terluka dengan ini semua
Ning alun-alun tak goleki
Hendaklah engkau cari pengganti
Terminal stasiun tak ubengi
Aku tak pantas engkau miliki
Senajan setaun tak enteni
Kita bagaikan langit dan bumi
Tresnamu sing tak gondeli
Jauh sekali
Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Sungguh sukar memilikimu
Disekseni lampu alun-alun iki
Ingin kugapai tapi tak mampu
Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Cinta yang dulu sangat menggebu
Ning terminal stasiun gonku nggoleki
Hilang berlalu
Lungo tak anti-anti kapan nggonmu bali
Hendaklah engkau cari pengganti
Mecak ing endahing wengi kuto Nganjuk iki
Aku tak pantas engkau miliki
Sumilir angin atis gugah kangene ati
Kita bagaikan langit dan bumi
Opo kang mas ora ngerteni?
Jauh sekali
Kang mas tak kangeni
Sungguh sukar memilikimu
Ning alun-alun tak goleki
Ingin kugapai tapi tak mampu
Terminal stasiun tak ubengi
Cinta yang dulu sangat menggebu
Senajan setaun tak enteni
Hilang berlalu
Tresnamu sing tak gondeli
Cinta yang dulu sangat menggebu
Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Hilang berlalu
Disekseni lampu alun-alun iki
Cinta yang dulu sangat menggebu
Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Hilang berlalu
Ning terminal stasiun gonku nggoleki

Ning alun-alun tak goleki


Terminal stasiun tak ubengi
Senajan setaun tak enteni
Tresnamu sing tak gondeli

Hendaklah Cari Pengganti

Dingin malam yang sepi, aku terdiam diri


Mahligai cinta kita s'makin menepi
Dirimu kusayangi dengan sepenuh hati
Namun sepenggal diri telah berganti

Lelah kaki melangkah, sesat, dan tanpa arah


Dan di puncak khayalan, dirimu kuharapkan
Namun engkau berubah tak seperti biasa
Sungguh aku terluka dengan ini semua

Hendaklah engkau cari pengganti


Aku tak pantas engkau miliki
Kita bagaikan langit dan bumi
Jauh sekali
Pupus Risalah Hati

Aku tak mengerti apa yang kurasa Hidupku tanpa cintamu


Rindu yang tak pernah begitu hebatnya Bagai malam tanpa bintang
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu Cintaku tanpa sambutmu
Meski kau takkan pernah tahu
Bagai panas tanpa hujan
Aku persembahkan hidupku untukmu Jiwaku berbisik lirih
Telah kurelakan hatiku padamu Ku harus milikimu
Namun kau masih bisu, diam seribu bahasa
Dan hati kecilku bicara (oh-wo) Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Baru kusadari Beri sedikit waktu
Cintaku bertepuk sebelah tangan Biar cinta datang karena telah terbiasa
Kau buat remuk s'luruh hatiku
Simpan mawar yang kuberi
Semoga waktu akan mengilhami Mungkin wanginya mengilhami
Sisi hatimu yang beku Sudikah dirimu untuk
Semoga akan datang keajaiban Kenali aku dulu
Hingga akhirnya kau pun mau Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
Meski kau takkan pernah tahu Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Baru kusadari Biar cinta datang karena telah terbiasa
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk s'luruh hatiku Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Baru kusadari Beri sedikit waktu
Cintaku bertepuk sebelah tangan Biar cinta datang karena telah terbiasa
Kau buat remuk s'luruh hatiku
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Baru kusadari (uh, baru kusadari) Meski kau tak cinta kau tak cinta
Cintaku bertepuk sebelah tangan (bertepuk
sebelah tangan) Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Kau buat remuk s'luruh hatiku Meski kau tak cinta kepadaku
S'luruh hatiku, oh-ho, yeah
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa

Hidupku tanpa cintamu


Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan
Roman Picisan Aku Cinta Kau Dan Dia
Lagu Dewa 19

 Lirik
Tatap matamu bagai busur panah  Video
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku
Meski kau simpan cintamu masih  Dengarkan
Tetap nafasmu wangi hiasi suasana Hancur hatiku mengenang dikau,
Saat kukecup manis bibirmu Menjadi keping-keping setelah kau pergi,
Tinggalkan kasih sayang yg pernah singgah
Cintaku tak harus, miliki dirimu
antara kita,
Meski perih mengiris
Masihkah ada sayang itu…
Iris segala janji
Memang salahku yg tak pernah bisa,
Aku berdansa diujung gelisah
Meninggalkan dirinya ‘tuk bersama kamu,
Di iringi syahdu lembut lakumu
Walau ‘tuk terus bersama kau nada hati akan
Kau sebar benih anggun jiwamu
terluka,
Namun kau tiada
Masihkah ada sayang itu…
Menuai buah cintaku
Yang ada hanya sekuntum rindu Skali lagi maafkanlah,
Karna aku cinta kau dan dia,
Cintaku tak harus,
Maafkanlah ku tak bisa tinggalkan dirinya…
Miliki dirimu
Meski perih mengiris Mungkin tak mungkin ‘tuk terus bersama,
Iris segala janji Dalami semua cinta yg tak dijalani,
Tapi bila itu yang kau fikir yang terbaik
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
untukmu,
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
Bahagiaku untuk dirimu…
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati Skali lagi maafkanlah,
Karna aku cinta kau dan dia,
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Maafkanlah ku tak bisa tinggalkan dirinya…
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi Simpan sisa-sisa cerita cinta berdua,
Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati Walau tak tercipta cerita cinta berdua…

Malam-malamku bagai malam seribu bintang Still I have in my eyes,


Yang terbentang di angkasa bila kau disini Still I have forever…
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Memang salahku yg tak pernah bisa,
Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati
Meninggalkan dirinya ‘tuk bersama kamu,
Cintaku tak harus, miliki dirimu Walau ‘tuk terus bersama kau nada hati akan
Meski perih mengiris terluka,
Iris segala janji Dan ku tahu kau tak mahu…

Cintaku tak harus, miliki dirimu Skali lagi maafkanlah,


Meski perih mengiris Karna aku cinta kau dan dia,
Iris segala janji Maafkanlah ku tak bisa tinggalkan dirinya…

Skali lagi maafkanlah,


Karna aku cinta kau dan dia,
Maafkanlah ku tak bisa tinggalkan dirinya…

Still I have in my eyes,


Still I have forever…
SERIBU KALI SAYANG
Apakah Itu Cinta
Berdosakah diriku Lagu
Terpaksa melepaskan
 Lirik
Cintamu yang serapuh
Dahan nan kering usang  Dengarkan

 Video
Yang akhirnya kan patah
Terhempas gemeratap Cinta, apakah itu cinta?
Oh sungguh memilukan Bertanya tanpa sengaja
Tak dapat ku bayangkan
Cinta, berkorban jiwa
Seribu kali sayang Indah harum bermakna
Sangkaku kan ke mati
Cerita kasih kita He-he-hee
Rupanya seketika Ha-ha-haa
Setelah merelakan Mmm-mm-mm
Setelah kau bisikkan Ooh, itukah cinta?
Segugus janji-janji
Tergamak kau mungkiri Cinta, oh cinta suci
Janganlah kau nodai
Apakah sebenar yang terjadi Merintis diri sendiri
Hingga kau bersikap demikian Menangis di ruang sunyi
Sedangkan kau sesungguhnya percaya
Kasihku tak berbelah bagi Perasaan yang tanpa kabar
Takkan tahu kapan dia datang
Aduhai Mulianya hati jernihkan pikiran
Tak sanggup ku kenangkan Siapkan iman kepada Tuhan
Semua telah nyata
Cintamu gurauan Bila kau rindu pikiranmu terganggu
Bila kau dapah siaplah 'tuk berkorban
Datang dan hilang Cinta yang suci dunia 'kan abadi
Semahu hatimu Bila terkhianat ingatlah diri
Itulah falsafah Cinta yang suci dunia 'kan abadi
Pegangan cintamu Bila terkhianat ingatlah diri

Namun harus kau ingat Cinta, oh cinta suci


Hati yang manakah Janganlah kau nodai
Selamanya kan sabar Merintis diri sendiri
Menangis di ruang sunyi
Apakah sebenar yang terjadi
Hingga kau bersikap demikian Perasaan yang tanpa kabar
Sedangkan kau sesungguhnya percaya Takkan tahu kapan dia datang
Kasihku tak berbelah bagi Mulianya hati jernihkan pikiran
Siapkan iman kepada Tuhan
Aduhai
Tak sanggup ku kenangkan Bila kau rindu pikiranmu terganggu
Semua telah nyata Bila kau dapah siaplah 'tuk berkorban
Cintamu gurauan Cinta yang suci dunia 'kan abadi
Bila terkhianat ingatlah diri
Datang dan hilang
Semahu hatimu Cinta yang suci dunia 'kan abadi
Itulah falsafah Bila terkhianat ingatlah diri
Pegangan cintamu

Namun harus kau ingat


Hati yang manakah
Selamanya kan sabar

Seribu kali sayang


Sangkaku kan ke mati
Ku Puja Puja Kau Tercipta Bukan Untukku
'Kan kubawa wajahmu, 'kan kubawa namamu
Sungguh ku terpuruk dalam lamunan Ku ingin tidur dan bermimpi malam ini
Seakan ragaku hangus terbakar Di sini, di kamar ini, sendiri melintas sepi
Begitu besar api Kusut, masam rambut, dan gaun malam, ku
Tak akan mampu kusirami tak peduli

Sengajakah kau kirimkan undangan? Di sana, kau berdua


Ataukah hanya pelampiasan? Di sini, aku yang sendiri
Adakah alasan Di sana, kau tersenyum
Yang akan kau tunggu? Di sini, aku yang menangis

Apa salahku? Jangankan untuk bertemu (bertemu)


Apa dosaku Memandang pun saja sudah tak boleh (tak
Hingga kau tega menyakiti? boleh)
Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu
Kau yang s'lalu kupuja puja (bagai hari lalu)
Namamu terukir indah Jangankan mengirim surat (mengirim surat)
Gelapnya indah dunia Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)
Terluka, penuh kecewa Ternyata memang kau tercipta bukan
Luka tiada mengesan untukku, ho-wo-oh
Larut kesepian
'Kan kusimpan wajahmu, 'kan kuukir namamu
Sengajakah kau kirimkan undangan?
'Kan kubuktikan kesetiaanku padamu
Ataukah hanya pelampiasan?
Adakah alasan Biarlah di sini sendiri
Yang akan kau tunggu? Merajut hari-hari
Bukankah esok atau lusa?
Apa salahku?
Mati pun aku sendiri
Apa dosaku
Hingga kau tega menyakiti? Jangankan untuk bertemu, bertemu
Jangankan untuk bertemu, bertemu
Kau yang s'lalu kupuja-puja
Namamu terukir indah Jangankan-
Gelapnya indah dunia
Terluka, penuh kecewa Jangankan-
Luka tiada mengesan
Jangankan untuk bertemu
Larut kesepian
Memandang pun saja sudah tak boleh (tak
Kau yang s'lalu kupuja-puja boleh)
Namamu terukir indah Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu
Gelapnya indah dunia (bagai hari lalu)
Terluka, penuh kecewa Jangankan mengirim surat (mengirim surat)
Luka tiada mengesan Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)
Larut kesepian Ternyata memang kau tercipta bukan
untukku, ho-wo-oh

'Kan kusimpan wajahmu, 'kan kuukir namamu


'Kan kubuktikan kesetiaanku padamu

Biarlah di sini sendiri


Merajut hari-hari
Bukankah esok atau lusa?
Mati pun aku sendiri

Jangankan untuk bertemu, bertemu


Jangankan-
Jangankan-

Jangankan-
Mesin Waktu Karma

Kalau harus ku mengingatmu lagi Sekian lama kita bersama


Aku takkan sanggup dengan yang terjadi Ternyata kau juga sama saja
pada kita Kau kira kupercaya semua
Jika melupakanmu hal yang mudah Sgala tipu daya oh percuma
Ini takkan berat, takkan membuat hatiku lelah Kau buat sempurna awalnya
Berakhir bencana
Kalah, kuakui aku kalah
Cinta ini pahit dan tak harus memiliki Selamat tinggal sayang
Bila umurku panjang kelak ku kan datang
Jika aku bisa, ku akan kembali Tuk buktikan satu balas kan kau jelang
Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih Jangan menangis sayang
Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau Kuingin kau rasakan pahitnya terbuang
Membawa kamu lewat mesin waktu Sia sia memang kau pantas dapatkan
Jika melupakanmu hal yang mudah Akhirnya usai sudah semua
Ini takkan berat, takkan membuat hatiku lelah Kudapat tertawa bahagia
Panjang perjalanan yang harus kulalui Slalu tampak indah awalnya
Merelakanmu Berakhir bencana
Jika aku bisa, ku akan kembali Selamat tinggal sayang
Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih Bila umurku panjang kelak ku kan datang
Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau Tuk buktikan satu balas kan kau jelang
Membawa kamu lewat mesin waktu, ho-uh-oh Jangan menangis sayang
Wo-uh-oh Kuingin kau rasakan pahitnya terbuang
Jika aku bisa, ku akan kembali Sia sia memang kau pantas dapatkan
Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih Ho ho kau buat sempurna awalnya
Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau Berakhir bencana
Membawa kamu, oh-oh
Selamat tinggal sayang
Jika aku bisa, ku akan kembali Bila umurku panjang kelak ku kan datang
Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih Tuk buktikan satu balas kan kau jelang
Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau Jangan menangis sayang
Membawa kamu lewat mesin waktu Kuingin kau rasakan pahitnya terbuang
Sia sia memang kau pantas dapatkan
Bintang Kehidupan Seberkas Sinar

Jenuh aku mendengar Kala ku seorang diri


Manisnya kata cinta Hanya berteman sepi dan angin malam
Lebih baik sendiri Kucoba merenungi
Tentang jalan hidupku, oh-oh
Bukannya sekali
Sering ku mencoba Kulangkahkan kakiku
Namun ku gagal lagi Dan menyimak sebuah arti kehidupan
Hati s'lalu bertanya
Mungkin nasib ini Adakah kasih suci?
Suratan tanganku
Harus tabah menjalani Dalam cinta, ha-ha
Adakah cintamu? Ha-ha-ha-ha-ha
Jauh sudah langkahku
Menyusuri hidupku Seberkas cahaya terang
Yang penuh tanda tanya Menyinari hidupku
Sesejuk embun-embun di pagi hari
Kadang hati bimbang Dambaan insan di dunia ini
Menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu Ha-ha-ha
Ha-ha-ha
Hanya iman di dada Ha-ha-ha-ha-ha
Yang membuatku mampu
S'lalu tabah menjalani Seberkas cahaya terang
Menyinari hidupku
Malam-malam aku sendiri Sesejuk embun-embun di pagi hari
Tanpa cintamu lagi, ho-wo-oh-oh Dambaan insan di dunia ini
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar Jauh kudengar lagu
Menerpa hidupku Di keheningan malam, aku sendiri
Bahagia 'kan datang, ho-oh Kucoba merenungi
Tentang jalan hidupku
Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta Dalam cinta, ha-ha
Lebih baik sendiri Adakah cintamu? Ha-ha-ha-ha-ha

Bukannya sekali Seberkas cahaya terang


Sering ku mencoba Menyinari hidupku
Namun ku gagal lagi Sesejuk embun pagi
Dalam cita cintaku
Hanya iman di dada
Yang membuatku mampu
S'lalu tabah menjalani

Malam-malam aku sendiri


Tanpa cintamu lagi, ho-wo-oh-oh
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia 'kan datang, ho-ho-ho

Malam-malam aku sendiri


Tanpa cintamu lagi, ho-wo-oh-oh
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hi...
Top Topan Lemah Teles
Lagu Happy Asmara
Kulo pun angkat tangan
RingkasanLirikDengarkanVideo
Atine pun ajur-ajuran
Kulo tak milih pamit Hasil Telusur
Ati kulo pun roso sakit Hasil Utama

Goyang lagi
Lirik
Zeta Cinema, ayo dek Safira Kowe mbelok ngiwo nengen tanpo nguwasne
Wes tak cobo ngempet loro mburi
Wes tak cobo njogo tresno Tak tabrak kowe loro iki salahe sopo
Loro sing tok jalari ora tak rasakke Yen kowe wes ra tresno ngomong ojo trus
Najan aku ngerti koe karo liyane lungo
Awas nemoni apes lemah teles gusti sing
Cobo koe ono ning posisiku bakal mbales
Opo koe isoh kuat atimu
Ngrasakke tok larani Jujur ati iki loro
Ning sak bendinoku Durung biso nompo kenyataan
Koe ra ngroso kok malah suloyo Tanduran sing wes tak sirami
Malih dadi awu ireng diobong karo kahanan
Kulo pun angkat tangan
Atine pun ajur-ajuran Biyen janji bareng-bareng
Kulo tak milih pamit Ngrasakne susah lan seneng
Ati kulo pun roso sakit Saiki kowe medotke angen-angen
Tak kuatne ati yen kudu kelangan, hoo-oo
Ngapurane sayang
Aku udu wong top-topan Kowe mbelok ngiwo nengen tanpo nguwasne
Ora koyo idamanmu mburi
Sing gampang nrobos atimu Tak tabrak kowe loro iki salahe sopo
Yen kowe wes ra tresno ngomong ojo trus
Aku jane ngerti koe ghosting ati lungo
Tak cobo goblok tetap mencintai Awas nemoni apes lemah teles gusti sing
Sepenuh hati bakal mbales
Kulo pun angkat tangan
Jujur ati iki loro
Atine pun ajur-ajuran
Durung biso nompo kenyataan
Kulo tak milih pamit
Tanduran sing wes tak sirami
Ati kulo pun roso sakit
Malih dadi awu ireng diobong karo kahanan
Ngapurane sayang
Biyen janji bareng-bareng
Aku udu wong top-topan
Ngrasakne susah lan seneng
Ora koyo idamanmu
Saiki kowe medotke angen-angen
Sing gampang nrobos atimu
Tak kuatne ati yen kudu kelangan
Aku jane ngerti koe ghosting ati
Kowe mbelok ngiwo nengen tanpo nguwasne
Tak cobo goblok tetap mencintai
mburi
Sepenuh hati
Tak tabrak kowe loro iki salahe sopo
Ngapurane sayang Yen kowe wes ra tresno ngomong ojo trus
Aku udu wong top-topan lungo
Ora koyo idamanmu Awas nemoni apes lemah teles gusti sing
Sing gampang nrobos atimu bakal mbales

Aku jane ngerti koe ghosting ati Kowe mbelok ngiwo nengen tanpo nguwasne
Tak cobo goblok tetap mencintai mburi
Sepenuh hati Tak tabrak kowe loro iki salahe sopo
Yen kowe wes ra tresno ngomong ojo trus
Tak cobo goblok tetap mencintai
lungo
Sepenuh hati
Awas nemoni apes lemah teles gusti sing
Sepenuh hati

Anda mungkin juga menyukai