Anda di halaman 1dari 2

1. Hipertermi berhubungan dengan meningkatnya pengaturan suhu tubuh.

Hipertermi merupakan
keadaaan ketika seseorang individu mengalami atau beresiko untuk mengalami kenaikan suhu
tubuh terus menerus lebih tinggi dari 37,8⁰C per oral atau 38,8⁰C per rektal karena faktor eksternal.
( Carpenito, 2007 ).
Tindakan keperawatan:
mengkaji tanda – tanda vital,
menganjurkan pakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat,
melakukan kompres hangat pada aksila dan lipatan paha
Anjurkan pasien untuk banyak minum
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti piretik
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan adalah suatu keadaan ketika individu yang tidak
puasa, mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan
asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrisi yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik
(Carpenito, 2007). Penulis menegakkan diagnosa ini karena di dukung oleh data subyektif yaitu
pasien mengatakan tidak nafsu makan dan mual, dan data obyektif pasien tampak lemas, makan
tidak habis hanya ½ porsi.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual.
Tindakan keperawatan :
mengkaji pola makan pasien,
Monitor intake dan out put
menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering,
menyajikan makanan selagi hangat.
Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Intoleransi merupakan penurunan dalam
kapasitas fisiologis seseorang untuk melakukan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan atau yang
dibutuhkan. Penulis menegakkan diagnosa ini karena didukung data subyektif yaitu pasien
mengatakan semua aktifitas dibantu keluarganya, dan data obyektif nampak semua aktifitas dibantu
keluarganya, tangan kiirinya terpasang infus, pasien BAK dengan pispot.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Tindakan keperawatan:
Memberikan posisi nyaman,
Bantu mobilisasi klien
Beri melibatkan pendamping pasien dalam melakukan aktifitas.
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put yang berlebihan dengan
intrake yang kurang
Intervensi :
Kaji status dehidrasi : mata, tugor kulit dan membran mukosa.
Kaji pemasukan dan pengeluaran cairan
Monitor TTV
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat anti diare dan antibiotic
5. Gangguan eliminasi BAB : Diare berhubungan dengan peningkatan frekuensi defekasi
Intervensi :
Observasi / catat frekuensi defekasi, karakteristik dan jumlah
Dorong diet tinggi serat dalam batasan diet, dengan masukan cairan sedang sesuai diet yang dibuat
Batasi masukan lemak sesuai indikasi
Kolaborasi pemberian obat anti diare
6. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
Tujuan ; Tidak terjadi kerusakan jaringan
Intervensi ;
a. Mempertahankann tirah baring selama fase akut
b. Pantau tanda – tanda vital
c. Beri tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, Misal ; kompres dingin pada
dahi, beri pijatan di leher atau punggung
d. Ajarkan teknik relaksasi
e. Hilangkan atau minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala Misal ;
mengejan saat buang air besar, batuk panjang, membungkuk
f. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian terapi analgetik
7. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dengan intake
yang tidak adekuat ( Doengoes, 2003 ) Tujuan ; Kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi,
peningkatan nafsu makan, mukosa bibir lembab tidak terjadi penurunan berat badan.
Intervensi:
a. Beri makan dalam porsi sedikit tapi sering
b. Kaji ulang pola makan pasien
c. Motivasi pasien untuk makan
d. Awasi pemasukan diit
e. Beri hygiene oral sebelum dan sesudah makan
f. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemenuhan nutrisi bagi pasien
8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik Tujuan ; Dapat melakukan aktivitas secara
mandiri
Intervensi ;
a. Observasi keadaan umum
b. Kaji tingkat aktivitas pasien
c. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas
d. Anjurkan keluarga/pendamping pasien untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhab
e, Beri dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi

Anda mungkin juga menyukai