Anda di halaman 1dari 24

Nama : Witri Wahyu Ningsih

Nim : 433131420120039

MK : Keperawatan Medikal Bedah II

Tanggal : 21 Febuari 2022

Kelas : 2A Prodi S1 Keperawatan Reguler

MODUL 3 (2T) Askep Hipo/Hipertyroid

Kasus Hiperthyroid

Ny. J, 33 tahun ibu dari 4 anak yang masih kecil ia adalah mahasiswi tingkat 2 sebuah
universitas setempat dalam satu semester lagi telah melengkapi persyaratan untuk gelar
sarjananya. Selama 1 bulan terakhir Ny. J terus-menerus merasa lapar dan makan lebih
banyak dari biasanya tetapi berat badannya tetap turun sebanyak 6,8 kg. Ia berulang kali
mengalami diare dan seringkali merasa mual, tangannya gemetar ia dapat merasakan
jantungnya berdenyut dengan cepat dan ia sering tertawa atau menangis tanpa alasan yang
jelas. Ny. J membuat janji dengan dokter keluarganya. Perawat di klinik tersebut melengkapi
riwayat kesehatan dan pengkajian fisik, ketika ditanya bagaimana perasaannya Ny. J
menjawab entahlah saya tidak tahu apa yang salah dengan saya tetapi berat badan saya turun
terus dan saya mudah sekali menangis saya juga merasa panas sepanjang waktu dan saya
tidak punya masalah itu sebelumnya saya harap saya mengetahui masalahnya dan tidak ada
yang serius.

Dari pengkajian fisik ditemukan suhu 38,8oC, nadi 110x/menit, pernapasan 24x/memit,
tekanan darah 162/ 86 mmHg, kulitnya lembab dan hangat, rambutnya tipis dan halus ia
mengalami tremor di tangannya yang tampak jelas, bola matanya menonjol dan ia tidak dapat
menutup kelopak matanya dengan sempurna, tiroid membesar dan teraba. Pemeriksaan
diagnostik menunjukkan hasil tidak normal berikut T3 350 m/dl rentang normal 80-200
mg/dl), T4 15,1mg/dl (rentang normal 5-12 mg/dl). Pindai tiroid menunjukkan pembesaran
tiroid disertai peningkatan ambilan yodium. Setelah diagnosis medis penyakit Graves
ditetapkan Ny.J mulai menjalani pengobatan anti tiroid propylthiouracil 150 mg lewat oral
setiap 8 jam.

Berpikir kritis dalam proses keperawatan

1) Apa dasar patofisiologis tanda-tanda vital abnormal pada ny. J ?


2) Rumuskan Diagnosis Keperawatan yang terjadi pada Ny J!
3) Tentukan kriteria hasil dari Diagnosa keperawatan yang dirumuskan !
4) Buat Perencanaan berdasatkan Diagnosis keperawatan yang ada!
5) Apa rasional meminta pasien dengan exopthalmus untuk meninggikan kepala tempat
tidur pada malam hari
6) Uraikan rencana penyuluhan yang dapat diberikan untuk pasien yang melakukan
perawatan dirumah setelah tiroidektomi subtotal

Jawab:

Patofisiologis

Patofisiologi hipertiroid dapat melalui berbagai mekanisme, tergantung penyakit dasarnya.


Hipertiroid bisa terjadi melalui mekanisme autoimun yang menghasilkan autoantibodi
terhadap thyroid stimulating hormone receptor (TSHR-Ab). Autoantibodi ini akan
menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid secara berlebihan. Pasien dengan hipertiroid
menunjukkan adanya sekresi hormon tiroid yang lebih banyak, pernah berbagai faktor
penyebab yang tidak dapat dikontrol melalui mekanisme normal. Peningkatan hormon tiroid
menyebabkan peningkatan metabolisme rate, meningkatnya aktivitas saraf simpatis.
Peningkatan metabolisme rate menyebabkan peningkatan produksi panas tubuh sehingga
pasien mengeluarkan banyak keringat dan penurunan toleransi terhadap panas.

Laju metabolisme yang meningkat menimbulkan peningkatan kebutuhan metabolik, sehingga


berat badan pasien akan berkurang karena membakar cadangan energi yang tersedia keadaan
ini menimbulkan degradasi simpanan karbohidrat lemak dan protein sehingga cadangan
protein otot juga berkurang. Disini klien mengatakan selalu merasa lapar tetapi berat badan
selalu turun. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat terjadi pada sistem kardiovaskular
yaitu dengan menstimulasi peningkatan reseptor beta adrenergik, sehingga denyut nadi lebih
cepat, peningkatan cardiac output, stroke volume aliran darah perifer serta respon adenergik
lainnya.

Patofisiologis tanda tanda vital abnormal pada klien:

 Rasa lapar yang terus menerus tetapi, BB tetap turun


 Mengalami diare
 Tremor, denyut jantung lebih cepat
 Mudah sekali menangis
 Merasa panas
 Bola mata menonjol
 tidak dapat menutup kelopak matanya dengan sempurna, tiroid membesar dan teraba
 kulit lembab dan hangat
 Dengan suhu 38,8°C, nadi 110x/menit, pernapasan 24x/menit, tekanan darah 162/ 86
mmHg

Diagnosis keperawatan

 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan


metabolik
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan metabolisme
 Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol dan
peningkatan aktivitas saraf simpatik
 Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid
 Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
metabolisme
 Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolik
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan energi dengan
kebutuhan tubuh
 Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan produksi panas meningkat
 Disfungsi seksual berhubungan dengan gangguan hormonal dan perubahan fungsi
tubuh
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur dan peningkatan
metabolism

Intervensi dan rasional

1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


gangguan metabolisme
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam keseimbangan nutrisi kembali normal
Dengan kriteria hasil : berat badan stabil malnutrisi (-), kebutuhan
metabolisme terpenuhi
Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 Hindari makanan yang dapat  peningkatkan multilitas atas
meningkatkan peristaltik usus saluran cerna dapat
kolaborasi mengakibatkan diare dan
 konsultasi dengan ahli gizi untuk gangguan absorbsi nutrisi yang
memberikan diet kalori tinggi diperlukan, mungkin memerlukan
Observasi bantuan untuk menjamin
 auskultasi bising usus pemasukan zat-zat makanan yang
 pantau masukan makanan setiap adekuat dan mengidentifikasi
hari dan timbang berat badan tiap makanan pengganti yang paling
hari sesuai
Edukasi Observasi

 dorong klien makan dan  bising usus hiperaktif


meningkatkan jumlah makan mencerminkan peningkatan
motilitas lambung yang
menurunkan atau mengubah
fungsi absorpsi
 penurunan berat badan terus-
menerus dalam keadaan masukan
kalori yang cukup merupakan
indikasi kegagalan terhadap terapi
anti tiroid
Edukasi
 membantu menjaga pemasukan
kalori cukup tinggi untuk
menambah kalori tetap tinggi

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan metabolisme


Tujuan :setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 24 jam pola
nafas efektif
Dengan kriteria hasil :
 nafas 16 sampai 20 kali/ menit
 bernapas tidak menggunakan otot bantu tambahan

Intervensi Rasional
Mandiri  bunyi napas menurun tak ada bila
 auskultasi bunyi nafas dan catat jalan nafas obstruksi sekunder
adanya bunyi nafas adventisius terhadap perdarahan bekuan atau
seperti krekel mengisi gesekan kolaps jalan nafas kecil
floral atelektasis dan menyertai
 tinggikan kepala dan bantu obstruksi jalan napas kegagalan
mengubah posisi bangunkan klien pernafasan
turun tempat tidur dan ambulasi  duduk tinggi memungkinkan
sesegera mungkin ekspansi paru dan memudahkan
 dorong bantu klien dalam nafas pernafasan
dalam dan latihan batuk titik  dapat meningkatkan banyaknya
pengisapan per oral atau sputum di mana gangguan
nasotrakeal bila diindikasikan ventilasi dan ditambah
Kolaborasi ketidaknyamanan upaya bernafas
 berikan oksigen tambahan  memaksimalkan bernapas dan
Observasi menurunkan kerja nafas
 observasi frekuensi kedalaman  kecepatan biasanya meningkat
pernafasan dan ekspansi dada titik dispnea dan terjadi peningkatan
catat upaya pernapasan termasuk kerja nafas
penggunaan obat bantu pelebaran  kongesti alveolar mengakibatkan
asal batuk kering atau iritasi
 observasi pola batuk dan karakter
sekret

3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol


dan peningkatan aktivitas saraf simpatik
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 2 x 24jam
curah jantung menjadi adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
Dengan kriteria hasil : tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal
pengisian kapiler <3 detik, tidak ada distritnea

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 catat atau perhatikan kecepatan  takikardi mungkin merupakan
irama jantung dan adanya cerminan langsung stimulasi
distrirnea otot jantung oleh hormon tiroid
 Suara jantung perhatikan adanya bisa seringkali terjadi dan dapat
bunyi jantung tambahan, adanya membahayakan fungsi jantung
orang galau atau murmur sistolik atau curah jantung
Kolaborasi  S1 dan nomor yang menonjol
 berikan cairan IV sesuai indikasi yang berhubungan dengan curah
Observasi jantung meningkat pada keadaan
 observasi tanda dan gejala haus metabolik adanya S3 sebagai
yang hebat, mukosa membran tanda kemungkinan gagal
kering yang lemah jantung
 observasi nadi atau denyut Kolaborasi
jantung pada pasien saat tidur  pemberian cairan melalui IV
dengan cepat untuk
memperbaiki volume sirkulasi
 mempertahankan curah jantung
yang adekuat
observasi
 hidrasi yang cepat dapat terjadi
yang akan menurunkan volume
sirkulasi dan menurunkan curah
jantung
 memberikan hasil pengkajian
yang lebih akurat untuk
menentukan takikardi
.

4. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid


Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
Citra tubuh kelainan tidak terganggu

Dengan kriteria hasil : klien mengatakan perasaan positif terhadap


dirinya sendiri klien beradaptasi pada berbagai aspek perawatan dan dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 terima persepsi diri klien dan  untuk validasi perasaannya
berikan cerminan bahwa klien Observasi
dapat mengatasi krisis ini  keterlibatan dapat memberikan
Observasi rasa kontrol dan meningkatkan
 kaji kesiapan klien kemudian harga diri
libatkan klien dalam mengambil Edukasi
keputusan tentang keperawatan  untuk meningkatkan rasa
bila memungkinkan kemandirian dan kontrol
Edukasi  kedukaan harus mendahului
 dorong klien melakukan penerimaan
perawatan diri  catatan tertulis dalam
 dorong klien untuk membantu menunjukkan
mengungkapkan kedukaan kemajuan klien
tentang kehilangan  untuk meningkatkan sikap
 dorong klien untuk tetap positif
menuliskan perasaan, tujuan,  untuk membantu mendapatkan
keluhan, dan kemajuan yang dukungan dan pemahaman atau
terjadi pada dirinya konseling tambahan
 diskusikan kemajuan klien dan  untuk meningkatkan harga diri
tunjukkan bagaimana dan untuk mendemonstrasikan
kondisinya telah meningkat bagaimana kelalaian telah
dalam klien untuk berpartisipasi beradaptasi terhadap perubahan
dalam kelompok pendukung, citra tubuh
bila perlu, membuat suatu  untuk membantu klien
perjanjian dengan profesi mengatasi perilaku yang tidak
kesehatan mental produktif
 dorong klien untuk
menggambarkan perkembangan
kelainan melalui hospitalisasi
 ajarkan dan dorongan strategi
koping yang sehat

5. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan


metabolisme.
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam resiko ketidakseimbangan volume cairan tidak terjadi
Dengan kriteria hasil :
 asupan dan haluaran cairan tetap pada kadar yang tepat sesuai usia
dan kondisi fisik
 klien mempunyai tugas kulit yang normal
 klien mempertahanan kadar elektrolit dalam batas normal

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 timbang berat badan klien setiap  untuk membantu mendeteksi
hari sebelum sarapan perubahan keseimbangan cairan
 tentukan cairan apa yang disukai  untuk meningkatkan asupan
klien dan simpan cairan tersebut Kolaborasi
di samping tempat tidur klien  untuk membantu
Kolaborasi mempertahankan keseimbangan
 berikan cairan parenteral sesuai cairan
intruksi Observasi
Observasi  membran mukosa kering
 periksa membran mukosa mulut merupakan suatu indikasi
setiap hari dehidrasi
 pantau kadar elektrolit serum  perubahan nilai elektrolit dapat
 ukur asupan cairan dan haluaran menandakan
urine untuk mendapatkan status ketidakseimbangan cairan
cairan  penurunan asupan atau
Edukasi peningkatan haluaran
 dorong klien untuk mematuhi diet mengakibatkan defisit cairan
yang di instruksikan dan mengakibatkan kelebihan
 ajarkan klien dan anggota cairan
keluarga cara mempertahankan Edukasi
asupan cairan yang tepat  untuk untuk mencapai
termasuk mencatat berat badan keseimbangan cairan dan
setiap hari, mengukur asupan dan elektrolit
haluaran dan mengenal tanda-  tindakan ini mendorong klien
tanda ketidakseimbangan cairan dan memberikan asuhan untuk
berpartisipasi dalam perawatan,
sehingga meningkatkan kontrol

6. Hipertermi berhubungan peningkatan laju metabolisme


Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
suhu tubuh klien kembali normal
kriteria hasil :
 suhu tetap normal 36,5° Celcius - 37 ° Celcius
 keseimbangan cairan tetap stabil

Intervensi Rasional
mandiri Mandiri
 monitor suhu tubuh setiap 4 jam  Meyakinkan perbandingan data
Kolaborasi yang akurat
 Berikan Antipiretik sesuai indikasi Kolaborasi
Observasi  Dapat menurunkan demam
 Mencatat denyut dan irama nadi, Observasi
tekanan Vena sentral tekanan  Peningkatan denyut nadi,
darah, frekuensi nada atas, tingkat penurunan tekanan Vena sentral
responsivitas, dan suhu kulit dan penurunan tekanan darah
setiap 4 jam dapat mengindikasikan
 Observasi adanya konfusi hipovolemia yang mengarah
disorientasi penurunan perfusi jaringan
 Perubahan tingkat kesadaran
Edukasi dapat merupakan akibat dari
 Klien untuk minum sebanyak hipoksia jaringan
mungkin air jika tidak Edukasi
dikontraindikasikan  Asupan cairan berlebih dapat
mengakibatkan kelebihan cairan
atau dekompensasi jantung
yang dapat memper buruk
kondisi pasien

7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan energi dengan


kebutuhan tubuh
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam kalian dapat beraktifitas
dengan kriteria hasil : menunjukkan perbaikan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam melakukan aktivitas

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 Pantau tanda vital dan catat nadi  Nadi meningkat dan bahkan pada
baik pada istirahat dan melakukan istirahat atau takikardi
aktivitas  Dapat menurunkan energi dalam
 Berikan sentuhan atau message syarat yang selanjutnya
bedak yg sejuk meningkatkan relaksasi
Kolaborasi Kolaborasi
 Berikan obat sesuai indikasi  Untuk mengurangi kelelahan dan
Observasi meningkatkan energi
 Catat perkembangan takipneu Observasi
Dispnea, pucat dan sianosis  Kebutuhan dan konsumsi oksigen
Edukasi akan ditingkatkan pada keadaan
 Sarankan klien untuk mengurangi hipermetabolik
aktivitas dan meningkatkan Edukasi
istirahat  Membantu melawan pengaruh
dari peningkatan metabolisme

8. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan produksi panas


Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam tidak ada resiko kerusakan integritas kulit
Dengan kriteria hasil : Mampu mengidentifikasi tindakan untuk
memberikan perlindungan pada mata dan pencegahan komplikasi

Intervansi Rasional
Mandiri Mandiri
 Bagian kepala tempat hidup  Menurunkan edema jaringan bila
ditinggikan dan batasi pemasukan ada komplikasi seperti GJK yang
garam jika ada indikasi mana dapat memperberat
Kolaborasi esoftalmus
 Berikan obat sesuai indikasi Kolaborasi
Observasi  Untuk tindakan pengobatan medis
 Evaluasi ketajaman mata Observasi
 Observasi edema  Oftalmopati infiltratif akibat dari
 Periorbital gangguan penutupan peningkatan jaringan orbit yang
kelopak mata menciptakan exopthalmus
Edukasi  Maniifestasi umum dari stimulus
 Ajarkan klien menggunakan aderenergik yang berlebihan
kacamata gelap ketika terbangun dengan berhubungan dengan
dan tutup dengan penutup mata tirotoksikosis yang memerlukan
selamat tidur sesuai dengan intervensi pendukung sampai
kebutuhan resolusi krisis dapat
menghilangkan simtomatologi
Edukasi
 Melindungi kerusakan kornea jika
pasien tidak dapat menutup mata
dengan sempurna karena edema
atau fibrosis bantalan lemak
9. Disfungsi seksual berhubungan undang-undang perubahan fungsi tubuh
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24jam
fungsi seksual kembali normal

dengan kriteria hasil :


 klien mengakui adanya masalah atau kemungkinan masalah dalam
proses seksual
 klien mengungkapkan pemahaman mengenai penyebab disfungsi
seksual
 klien mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan konseling klien
 menghidupkan kembali aktivitas seksual seperti sebelum sakit

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 Sediakan lingkungan yang tidak  Tindakan ini mendorong klien
mengancam, dan dorong klien untuk bertanya tentang hal
untuk bertanya tentang khusus yang berkaitan dengan
seksualitas pribadi keadaan saat ini
 Berikan kesempatan klien  Tindakan ini meningkatkan
untuk mengungkapkan komunikasi dan pemahaman
perasaan secara terbuka dalam di antara klien dan beri
lingkungan yang tidak asuhan
mengancam Edukasi
Edukasi  Sediakan waktu dan
 Anjurkan klien untuk lingkungan yang kondusif
mendiskusikan keluhannya untuk komunikasi antara
dengan suami atau istri atau klien Dan suami atau istri
pasangan atau pasangan untuk berbagai
 Sarankan rujukan ke konselor keluhan dan memperkuat
seksual atau profesi terkait hubungan
lainnya dalam mendapatkan  Untuk memberikan sumber-
panduan selanjutnya sumber penunjang lanjutan
terapi bagi klien

10. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur dan
peningkatan metabolisme

Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam gangguan pola


tidur dapat diatasi

dengan kriteria hasil : klien mengidentifikasikan faktor-faktor yang dapat


menghalangi atau mengganggu tidur 5 sampai 6 jam di malam hari

Intervensi Rasional
Mandiri mandiri
 Berikan bantuan tidur kepada klien  Susu dan beberapa kudapan
seperti bantal, mandi sebelum tidur, tinggi protein, seperti keju dan
makanan atau minuman dan bahan kacang, mengandung l-
bacaan tryptophan yang dapat
 Ciptakan lingkungan mempermudah tidur. Higiene
tenang yang kondusif pribadi secara rutin dapat
untuk tidur mempermudah tidur bagi
contohnya, tutup sejumlah klien
gorden, sesuaikan  Tindakan ini dapat mendorong
pencahayaan atau istirahat dari tidur klien
tutup pintu Kolaborasi
Kolaborasi  Agen hipnotik memicu tidur :
 Berikan pengobatan yang di program obat penenang menurunkan
untuk meningkatkan pola tidur ansietas
normal klien pantau dan catat reaksi Observasi
yang diharapkan  Mengetahui perubahan
Observasi prosentasi pola tidur
 Catat lamanya tidur klien Edukasi
Edukasi  Upaya relaksasi yang bertujuan
 Berikan pendidikan kesehatan biasanya dapat membantu
kepada klien tentang teknik relaksasi meningkatkan tidur
seperti imajinasi terbimbing
relaksasi otot progresif dan meditasi

Perancanaan
 Atur pola nutrisi dengan tinggi kalori dan tinggi protein 3000-4000 kalori
 Minum obat-obatan anti tiroid secara teratur dan sesuai dosis
 Lihat pemicu terjadinya peningkatan hormon tiroid contohnya
mengonsumsi makanan tinggi yodium
 Olahraga secara teratur
 Jika mengalami penurunan berat badan, berikan tambahan atau ekstra
kalori atau protein kedalam diet untuk meningkatkan kembali berat badan
 Jaga agar kalsium tetap tercukupi

Rasional meminta pasien dengan exopthalmus untuk meninggikan kepala


tempat tidur pada malam hari

Agar kelopak mata dapat tertutup saat tidur

Rencana penyuluhan yang dapat diberikan untuk pasien yang melakukan


perawatan dirumah setelah tiroidektomi subtotal

 Merawat bekas luka sekitar 2 minggu


 Tidak melakukan pekerjaan yang berat
 olahraga teratur. Namun sebelum memutuskan untuk berolahraga, sebaiknya
mintalah saran dokter
 memperhatikan kadar kalsium
 Apabila timbul abses di leher, cairannya perlu dikeluarkan dan diberi
antibiotic. Klien bisa diminta untuk control dan diberi rujukan lebih lanjut
Kasus hipothyroid

Ny. K adalah pensiunan perawat berusia 60 tahun yang tinggal bersama suami dan anak
perempuannya. Berat badan Tn, K naik 4,5 kg selama beberapa bulan terakhir meski ia jarang
lapar dan makan lebih sedikit dari normal ia selalu merasa lelah dan lemah begitu lelah
hingga ia tidak dapat membantu pekerjaan di perkebunan atau pekerjaan rumah tangga. Ia
prihatin dengan penampilannya dan suaranya saat dia bicara, wajahnya gemuk dan lidahnya
selalu terasa tebal. meyakini meyakinkan istrinya untuk membuat jadwal kunjungan ke pusat
kesehatan terdekat dari hasil pengkajian perawat n melengkapi pengkajian kesehatan untuk
nyonya l di pusat kesehatan ia mendapatkan bahwa berat badannya 68 kg naik 4,5 kg dari
berat badannya 6 bulan yang lalu pada kunjungan terakhirnya, Ny K menyatakan ia selalu
merasa dingin, lelah dan lemah ia juga menyatakan bahwa ia mengalami konstipasi sulit
mengingat sesuatu dan terlihat berbeda. Pada pada pengkajian fisik ditemukan pembesaran
tiroid bilateral dan teraba, kulit kering kekuningan nonpitting edema di wajah dan tungkai
bawah dan bicara lambat serta pelo. Pemeriksaan diagnostik menunjukkan temuan abnormal
berikut T3 56 mg/dl rentang normal 80 - 200 mg/dl, T4 3,1 rentang normal 5- 12 mg/dl per dl
TSH meningkat diagnosis medis hipotiroidisme ditegakkan dan Ny, K mendapatkan
lepotiroksin 0, 05 mg/ per hari.

Berpikir kritis dalam proses Keperawatan

1) Perubahan fisik apa yang biasanya terjadi pada penuaan yang serupa dengan
manifestasi hipotiroidisme!
Penderita hipotiroidisme dapat mengalami gejala berupa:
• Mudah mengantuk dan cepat letih (letargi).
• Mudah lupa.
• Mudah merasa kedinginan.
• Kulit dan rambut menjadi
• Suara serak.
• Pembengkakan pada bagian tubuh (edema).
2) Uraikan faktor-faktor yang menimbulkan resiko pada nyonya K
Faktor Faktor Yang Dapat Minimbulkan Risiko Pada Nyonya K Anatara Lain :
• Wanita berusia di atas 60 tahun
• Memiliki penyakit autoimun
• Menerima radiasi pada leher atau dada atas
• Berat Badan Naik meski Makan lebih sedikit 6 bulan terakhir
3) Rumuskan Diagnosis Keperawatan yang terjadi pada Ny J!
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan lambatnya
laju metabolism tubuh
 Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan kognitif
 Konstipasi berhubungan dengan hipotiroidisme memperlambat kerja saluran
pencernaan
 Disfungsi seksual berhubungan dengan gangguan hormonal dan perubahan fungsi
tubuh
 Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan penurunan
metabolisme
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan metabolisme

No.1 Diagnosa NoC NiC


Keperawatan
1 Intoleransi Aktifitas - Konservasi energi. Terapi aktivitas:
b/d kelelahan dan
- Toleransi aktivitas. a. Bantu klien untuk
proses penurunan
mengidentifikasi aktivitas
proses kognitif - Perawatan diri.
yang mampu dilakukan.
Kriteria hasil :
b. Bantu untuk memilih
a. Berpatisipasi dalam aktivitas konsisten yang
aktivitas fisik. sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social
b. Mampu melakukan
aktivitas sehari hari c. Bantu untuk
secara Mandiri mengidentivikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan.
d. Bantu untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai.
2 Hipotermi b/d - Termoregulasi. Pengaturan Suhu :
metabolisme
- Tanda tanda vital. a. Monitor suhu minimal tiap
Kriteria hasil : 2 jam.
a. Suhu tubuh dalam b. Tingkatkan intake cairan
rentang dan nutrisi.
b. Nadi dan respirasi c. Selimuti pasien untuk
dalam rentang normal. mencegah hilangnya
kehangatan tubuh.
Pemantauan tanda vital :
a. Monitor TD, nadi, suhu dan
respirasi.
b. Monitor suara parau dan
pola pernapasan abnormal.
c. Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit.
3 Konstipasi b/d - Hidrasi. Manajemen konstipasi :
penurunan fungsi - Defekasi.
gastrointestinal a. Monitor tanda dan gejala
Kriteria hasil :
konstipasi.
a. Mempertahankan
b. Monitor feses: frekuensi,
bentuk feses lunak setiap
konsistensi dan volume.
1-3 hari.
Kolaborasi :
b. Bebas dari
ketidaknyamanan dan a. Memberikan anjuran
konstipasi. pemakaian obat nyeri sebelum
defekasi untuk memfasilitasi
c. Mengidentifikasi
pengeluaran feses tanpa nyeri.
indikasi untuk mencegah
konstipasi.
d. Feses lunak dan
berbentuk.
4. Ketidakefektifan pola -Status respirasi : Manajemen jalan nafas
napas b/d depresi Ventilasi. Status tanda
ventilasi a. Posisikan pasien untuk
– tanda vital. memaksimalkan ventilasi,
Kriteria hasil : b. Berikan aroma terapi untuk
melegakan jalan nafas.
a. Menunjukkan jalan
nafas yang paten (klien c. Monitor pola pernapasan
tidak merasa tercekik, abnormal.
irama nafas, frekuensi
d. Monitor tanda – tanda vital.
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara
nafas abnormal).
b. Tanda – tanda vital
dalam rentang normal,
5. Ketidak Seimbangan -Selera makan Manajemen Nutrisi :
Nutrisi Kurang dari
kebutuhan tubuh b/d -Status gizi a.Membantu atau
lambatnya lanju menyediakan asupan makanan
Pengukuran biokimia
metabolism tubuh dan cairan diet seimbang.
Kriteria hasil :
b. Pemberian makanan dan
a, Tidak adanya tanda
asupan gizi untuk mendukung
tanda malnutrisi.
proses metabolic pasien yang
b. Mempertahankan malnutrisi atau beresiko tinggi
massa tubuh dan berat terhadap malnutrisi
badan dalam batas
c. Membantu klien untuk
normal.
makan.
d. Analisa data pasien untuk
mencegah dan meminimalkan
kurang gizi.
Manajemen/Pemantauan
cairan/elektrolit:
a. Analisa data pasien untuk
mengatur keseimbangan
cairan/elektrolit.
b. Mengatur dan mencegah
komplikasi akibat perubahan
kadar cairan dan elektrolik.

6. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid


Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24
jam Citra tubuh kelainan tidak terganggu
Dengan kriteria hasil : klien mengatakan perasaan positif terhadap
dirinya sendiri klien beradaptasi pada berbagai aspek perawatan dan
dalam pengambilan keputusan tentang perawatan
Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 terima persepsi diri klien dan  untuk validasi perasaannya
berikan cerminan bahwa klien Observasi
dapat mengatasi krisis ini  keterlibatan dapat memberikan
Observasi rasa kontrol dan meningkatkan
 kaji kesiapan klien kemudian harga diri
libatkan klien dalam mengambil Edukasi
keputusan tentang keperawatan  untuk meningkatkan rasa
bila memungkinkan kemandirian dan kontrol
Edukasi
 dorong klien melakukan  kedukaan harus mendahului
perawatan diri penerimaan
 dorong klien untuk  catatan tertulis dalam
mengungkapkan kedukaan membantu menunjukkan
tentang kehilangan kemajuan klien
 dorong klien untuk tetap  untuk meningkatkan sikap
menuliskan perasaan, tujuan, positif
keluhan, dan kemajuan yang  untuk membantu mendapatkan
terjadi pada dirinya dukungan dan pemahaman atau
 diskusikan kemajuan klien dan konseling tambahan
tunjukkan bagaimana  untuk meningkatkan harga diri
kondisinya telah meningkat dan untuk mendemonstrasikan
dalam klien untuk berpartisipasi bagaimana kelalaian telah
dalam kelompok pendukung, beradaptasi terhadap perubahan
bila perlu, membuat suatu citra tubuh
perjanjian dengan profesi  untuk membantu klien
kesehatan mental mengatasi perilaku yang tidak
 dorong klien untuk produktif
menggambarkan perkembangan
kelainan melalui hospitalisasi
 ajarkan dan dorongan strategi
koping yang sehat

7.Disfungsi seksual berhubungan undang-undang perubahan fungsi tubuh


Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24jam fungsi seksual
kembali normal
dengan kriteria hasil :
 klien mengakui adanya masalah atau kemungkinan masalah dalam
proses seksual
 klien mengungkapkan pemahaman mengenai penyebab disfungsi
seksual
 klien mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan konseling klien
 menghidupkan kembali aktivitas seksual seperti sebelum sakit

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 Sediakan lingkungan yang tidak  Tindakan ini mendorong klien
mengancam, dan dorong klien untuk bertanya tentang hal
untuk bertanya tentang seksualitas khusus yang berkaitan dengan
pribadi keadaan saat ini
 Berikan kesempatan klien untuk  Tindakan ini meningkatkan
mengungkapkan perasaan secara komunikasi dan pemahaman
terbuka dalam lingkungan yang di antara klien dan beri
tidak mengancam asuhan
Edukasi Edukasi
 Anjurkan klien untuk  Sediakan waktu dan
mendiskusikan keluhannya lingkungan yang kondusif
dengan suami atau istri atau untuk komunikasi antara klien
pasangan Dan suami atau istri atau
 Sarankan rujukan ke konselor pasangan untuk berbagai
seksual atau profesi terkait keluhan dan memperkuat
lainnya dalam mendapatkan hubungan
panduan selanjutnya  Untuk memberikan sumber-
sumber penunjang lanjutan
terapi bagi klien

8. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan penurunan


metabolisme

Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24


jam resiko ketidakseimbangan volume cairan tidak terjadi

Dengan kriteria hasil :


 asupan dan haluaran cairan tetap pada kadar yang tepat sesuai usia
dan kondisi fisik
 klien mempunyai tugas kulit yang normal
 klien mempertahanan kadar elektrolit dalam batas normal
Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
 timbang berat badan klien setiap  untuk membantu mendeteksi
hari sebelum sarapan perubahan keseimbangan cairan
 tentukan cairan apa yang disukai  untuk meningkatkan asupan
klien dan simpan cairan tersebut Kolaborasi
di samping tempat tidur klien  untuk membantu
Kolaborasi mempertahankan keseimbangan
 berikan cairan parenteral sesuai cairan
intruksi Observasi
Observasi  membran mukosa menunjukkan
 periksa membran mukosa mulut tindakan untuk mendapatkan
setiap hari kembali atau mempertahankan
 pantau kadar elektrolit serum membran mukosa mulut utuh.
 ukur asupan cairan dan haluaran  perubahan nilai elektrolit dapat
urine untuk mendapatkan status menandakan
cairan ketidakseimbangan cairan
Edukasi  penurunan asupan atau
 dorong klien untuk mematuhi diet peningkatan haluaran
yang di instruksikan mengakibatkan defisit cairan
 ajarkan klien dan anggota dan mengakibatkan kelebihan
keluarga cara mempertahankan cairan
asupan cairan yang tepat Edukasi
termasuk mencatat berat badan  untuk untuk mencapai
setiap hari, mengukur asupan dan keseimbangan cairan dan
haluaran dan mengenal tanda- elektrolit
tanda ketidakseimbangan cairan  tindakan ini mendorong klien
dan memberikan asuhan untuk
berpartisipasi dalam perawatan,
sehingga meningkatkan kontrol

4) Tentukan kriteria hasil dari Diagnosa keperawatan yang dirumuskan !


1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan
metabolisme

Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24


jam keseimbangan nutrisi kembali normal

Dengan kriteria hasil : berat badan stabil malnutrisi (-), kebutuhan


metabolisme terpenuhi

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan metabolisme


Tujuan :setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 24 jam pola
nafas efektif
Dengan kriteria hasil :
 nafas 16 sampai 20 kali/ menit
 bernapas tidak menggunakan otot bantu tambahan
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipotiroid tidak terkontrol dan
penurunan aktivitas saraf simpatik
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 2 x 24jam
curah jantung menjadi adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh

Dengan kriteria hasil : tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal
pengisian kapiler <3 detik, tidak ada distpenia
4. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
Citra tubuh kelainan tidak terganggu
Dengan kriteria hasil : klien mengatakan perasaan positif terhadap
dirinya sendiri klien beradaptasi pada berbagai aspek perawatan dan dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan
5. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan penurunan
metabolisme
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
resiko ketidakseimbangan volume cairan tidak terjadi
Dengan kriteria hasil :
 asupan dan haluaran cairan tetap pada kadar yang tepat sesuai usia dan
kondisi fisik
 klien mempunyai tugas kulit yang normal
 klien mempertahanan kadar elektrolit dalam batas normal
6. Hipotermi berhubungan peningkatan laju metabolisme
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
suhu tubuh klien kembali normal
kriteria hasil :
 suhu tetap normal 36,5° Celcius - 37 ° Celcius
 keseimbangan cairan tetap stabil
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan energi dengan
kebutuhan tubuh
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam kalian dapat beraktifitas
dengan kriteria hasil : menunjukkan perbaikan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam melakukan aktivitas

7. Disfungsi seksual berhubungan undang-undang perubahan fungsi tubuh


Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24jam
fungsi seksual kembali normal

dengan kriteria hasil :


 klien mengakui adanya masalah atau kemungkinan masalah dalam proses seksual
 klien mengungkapkan pemahaman mengenai penyebab disfungsi seksual
 klien mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan konseling klien
 menghidupkan kembali aktivitas seksual seperti sebelum sakit
8. Konstipasi berhubungan dengan penurunan fungsi gastrointestinal
Tujuan : Setelah Diberikan Tindakan Keperawatan 3x24 Jam Konstipasi
Pasien Teratasi

Dengan Kriteria Hasil :

 Pola BAB Dalam Batas Normal


 Feses Lunak
 Cairan Dan Adek Serat Kuat
 Aktivitas Adekuat
 Hidrasi Adekuat

5) Buat Perencanaan berdasatkan Diagnosis keperawatan yang ada !

6) Apa rasional meminta pasien dengan exopthalmus untuk meninggikan kepala


tempat tidur pada malam hari !
Agar kelopak mata dapat tertutup saat tidur

7) Uraikan rencana penyuluhan yang dapat diberikan untuk pasien yang


melakukan perawatan dirumah setelah tiroidektomi subtotal!
Rencana penyuluhan yang dapat diberikan untuk pasien yang melakukan perawatan
dirumah setelah tiroidektomi subtotal
 Merawat bekas luka sekitar 2 minggu
 Tidak melakukan pekerjaan yang berat
 olahraga teratur. Namun sebelum memutuskan untuk berolahraga, sebaiknya
mintalah saran dokter
 memperhatikan kadar kalsium
 Apabila timbul abses di leher, cairannya perlu dikeluarkan dan diberi
antibiotic. Klien bisa diminta untuk control dan diberi rujukan lebih lanjut

8) Perubahan apa yang Anda anjurkan di lingkungan rumahnya untuk


meningkatkan keselamatan sampai medikasi yang diresepkan mulai bekerja?
Perubahan pola aktivitas, memperbanyak aktivitas istirahat/berbaring untuk
mengembalikan tenaga serta energi tubuh, dengan aktivitas istirahat/berbaring sendiri
ini pola tujuannya agar pemulihan bisa cepat sembuh dan bisa kerja kembali
9) Pasien yang minum obat obatan tiroid oral dapat mengalami hipertiroidisme,
sebutkan manifestasi yang akan Anda masukkan ke dalam rencana penyuluhan
untuk menunjukkan kondisi ini!
Sistem kardiovaskuler;
1. meningkatnya heart rate,peningkatan kebutuhan oksigen otot jantung.
2. Sistem pernapasan; cepat dan dalam, penurunan kapasitas paru
3. Sistem perkemihan; retensi cairan, menurunnya output cairan.
4. Sistem gastrointestinal; peningkatan peristaltik usus dan nafsu makan, penurunan
BB, diare.
5. Sistem muskuloskeletal; kelemahan otot, kelelahan, tremor.
6. Sistem integumen; keringat berlebih, kulit lembab, merah, tidak toleran panas,
hangat.
7. Sistem endokrin; pembesaran kelenjar tiroid
8. Sistem saraf; meningkatnya refleks tendon dalam, tremor halus, gugup, gelisah
9. Sistem produksi; amenorahae, anovulasi, impoten
10. Eksoftalmus; bola mata menonjol kedepan, penimbunan karbohidrat kompleks
yang menahan air di belakang mata.

Anda mungkin juga menyukai