A. ) PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ,
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur
tulang, dan keseimbangan metabolic.
b. KENAIKAN BB
1
2. TB terhadap umur
3. LK terhadap umur
4. LLA terhadap umur
d. BERAT BADAN
Hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan tubuh : tulang, otot, cairan dll
1. Bahan informasi untuk menilai gizi baik akut maupun kronis, tumbuh kembang dan
kesehatan anak
2. Berhenti pada usia 18 – 20 tahun
3. Ruas tulang belakang berlanjut sampai umur 30 tahun
e. TINGGI BADAN
Tinggi badan pada masa pertumbuhan terus meningkat sampai maksimal
TB Alat yang dapat dipercaya untuk mengetahui fenomena pertumbuhan tidak seperti
BB yang dapat turun atau naik
Grafik TB merupakan catatan yang baik untuk mengetahui terjadinya kekurangan gizi /
malnutrisi
Kenaikan TB sesuai dengan umur dan TB waktu lahir (rata-rata ±50 cm)
2
Umur 1 tahun rata-rata ± 70-75cm
4 tahun : 2x TBL
13 tahun : 3 x TBL
RUMUS
2 TH – 12 TH = Umur (tahun) x 6 + 77
(rumus prediksi terakhir anak dengan potensi genetic)
TB (perempuan) = (TB ayah – 13cm) TB ibu ± 8,5
2
TB (laki-laki) = (TB ibu + 13cm) + TB ayah ± 8,5
2
Dilihat proposi antara kepala, badan atau anggota gerak nampak perbedaan janin, anak dan
orang dewasa:
1. Janin umur 2 bulan panjang kepala sama dengan panjang badan, tungkai
bawah, anggota gerak sangat pendek
2. Waktu lahir kepala relative besar, muka bulat, dada lebar, perut
buncit, anggota gerak lebih pendek
3. Dewasa anggota gerak lebih panjang, kepala secara
proposional kecil
3
f. LINGKAR KEPALA
Dewasa 54-58cm
Pertumbuhan TL kepala mengikuti pertumbuhan otak tumbuh otak tercepat trimester ke-
III kehamilan & 5-6 bulan setelah lahir
g. PERUBAHAN FORTANEL
Saat lahir bagian terlebar fortanel anterior ± 4-5cm dan menutup pada umur 12-18 tahun.
Sedangkan bagian terlebar fortanel posterior berbentuk segitiga ± 0,5-1cm yang menutup
pada umur 2 bulan
h. LINGKAR DADA
Masa bayi tumbuh lebih lambat sehingga leher dada lebih kecil daripada kepala
LLA hanya untuk menilai keadaan gizi anak dilakukan pada anak 1-5 tahun
4
Gigi umur 6 bulan tumbuh gigi seri
j. PERTUMBUHAN OTAK
1. Makanan bergizi
2. Bagaimana otak terpakai
3. Mendapat stimulasi dari lingkungan
k. JARINGAN LEMAK
Jaringan lemak meningkat pada semester III kehamilan pertengahan masa bayi
Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai umur 6 tahun terlihat kurus akan
meningkat umur 8 tahun. Anak perempuan 10 tahun, anak laki-laki sampai menjelang masa
pubertas
Pada perempuan, bertambah terus dan mengalami reorganisasi dicapai bentuk tubuh
wanita dewasa
5
HAL-HAL YANG PERLU DIMONITOR :
1. Pertumbuhan dan perkembangan anak dari waktu secara periode untuk pertumbuhan
dapat menggunakan kartu KMS
2. Deteksi dini adanya kelainan psikomotor dapat dirujuk
Pelaksanaan:
1. Sejak bayi dilahirkan
2. 0-1 tahun :setiap bulan
3. 1-3 tahun :setiap 3 bulan
4. 3-6 tahun :setiap 6 bulan
5. 6-7 tahun :setiap 1 tahun
1. Mengukur tubuh BB, TB, LLA disertai dengan adanya kartu KMS petugas
kesehatan dapat menginterpretasikan hasilnya
2. KMS mencatat hasil pengukuran antrometri yang merupakan bentuk interpretasi
Kegunaan KMS:
Penimbangan
Mempunyai potensi meningkatkan gizi anak walaupun tanpa adanya intervensi lain seperti:
pemberian makanan tambahan (PMS)
6
B. ) PERKEMBANGAN
Perkembangan Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan
Perkembangan : Berkaitan dengan pematangan fungsi organ individu
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena masa ini
pertumbuhan dasar akan mmepengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis , dimana diperlukan rangsangan yang
berguna agar potensi berkembag.Perkembangan psiko sosial sangat dipenngaruhi lingkungan
dan interaksi antara anak dengan orangtuanya akan optimal bila interaksi sosial diusahakan
sesuai kebutuhan anak pada tahap perkembangannya. Tiga kebutuhan pokok untuk
mengembangkan kecerdasan anak yaitu kebutuhan fisik, emosi, dan stimulasi diri.
Salah satu caranya adalah sering mengajak anak berbicra, bermain, membacakan
cerita, mengajari menyanyi. Cara cara efektif untuk dapat merangsang kecerdasan bahasa
anak. Cara motorik halus pada leher, tubuh, kaki, tangan, dan jari-jarinya.
7
2. FASE ANAL (1-3 th)
Berpusat pada perkembangan otak sfingter dan toilet trining harus diajarkan.
3. FASE FALIK (3-6 th)
Genetalia menjadi area yang menarik dan sensitive , anak mulai mempelajari
perbedaan jenis dan sifat ego sentries berkurang, orang tua harus bijak dalam
mengajarkan hal ini.
4. FASE LATEN ( 6-12 th)
Orangtua harus hati hati dan waspada dalam menjawab/menenrangkan tentang seks
pada anak anak , karena pertanyaan seks makin banyak
5. FASE GENETIAL ( 12-18 th)
Tahapan akhir masa perkembangan , anak mulai masu masa pubertas dan proses
perkembangan reproduksi organ reproduksi dan produksi hormo seks.
B. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ( ERICKSON)
1. Percaya VS Tidak percaya (0-1 th)
Penanaman rasa ercaya sangat mendasar. Di fase ini terbentuk kepercayaan dari
hubungan dengan orang lain terutama ibunya , rasa tidak percaya bila menemukan
hal yang tidak terpenuhi.
2. Otonomi VS rasa malu dan ragu (1-3 th)
Anak meniru perilaku orang lain dengan kemampuannya sendiri. Bila anak dipaksaka
dia akan merasa malu dan tagu.
3. Inisiatif VS Rasa bersalah (3-6 th)
Inisiatif diperoleh dnegan mengkaji lingkungan melalui inderanya. Mengembangkan
keinginannya dengan cara eksplorasi yang ada di sekelilingnya, hasil akhir berupa
prestasi. Dan apabila tidak tercapai makan anak akan merasa bersalah.
4. Industry VS Inveriority (6-12 th)
- Kemampuan interaksi sosial lebih luas dengan teman
- Rasa rendah diri bila tertalu mendapat tuntutan dari lingkungan
- Harga diri kurag akan menjadidasar yang kurang utuk penguasaan tugas difase
remaja dan dewasa.
- Pujian/penguatan dari orang penting terhadap prestasi untuk menguatkan
perasaan berhasil.
5. Identitas VS Keracunan peran (12-18 th)
8
Anak remaja akan berusaha menjadi anak yang sedang berada pada fase transisi dari
anak menuju kedewasaan.
- Menunjukkan peran dengan gaya sebagai remaja, bergaul, mengambil keputusan
sendiri.
- Kejelasan identitas untuk membantu pencarian identitas.
C. PERKEMBANGAN MORAL (KHOLBERG)
Perkembangan kognitif :
1. FASE PRECONVENTIONAL
Anak belajar baik/buruk, benar/salah melalui budaya sebagai dasar peletakan nilai
moral yang terdiri dari :
a. Tahap I : Didasari egosetris, seperti apa yang saya mau,rasa cita, kasih sayang
akan menolong memahami tentang kebaikan.
b. Tahap II : Orientasi hukuman dan ketaaatan , baik dan buruk sebagai konsekuensi
dari tindakan.
c. Tahap III : Berfokus pada motif yang menyenangkan sebagai
kebaikan , ,menjalankan peraturan.
D. PERKEMBANGAN PANCA INDERA DAN FUNGSIONAL
1. PERKEMBANGAN PANCA INDERA
a. Perabaan (sejak lahir sudah punya perubahan)
Missal : lahir merasa dingin, maka bayi akan menangis, didalam kandungan pasif
maka saat lahir aktif
b. Penglihatan (bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang)
c. Pendengaran
Waktu lahir hamper belum ada pendengaran, usia 1 bulan baru megetahui letak
suara, bila 9-11 bulan belum dapat mendengar maka bayi tuli.
d. Penciuman
Anak kecil belum dapat membedakan antara bau busuk dan harum
e. Pengecap
Paca indra yang paling lambat berkembang pada usia 1-2 tahun telah mempunyai
perasaan suka dan tidak suka.
2. PERKEMBANGAN FUNGSIONAL/ KETERAMPILAN
9
Setiap pergerakan yang terjadi karena koordinasi antara macam macam gerakan
melalui kematangan belajar, kematangan alat-alat tulang, sumsum, syaraf dan
perubahan proporsi tubuh.
10
merangkak biscuit sendiri
11. 10-11bln Berjalan sambil Dapat menjempit Mengucap suku kata ganda
pegangan dengan ibu jari
24 bln Berlari sudah baik, naik tangga sendiri Membuka pintu, membuka
dengan ke dua kaki tiap tahap kunci, minum dengan gelas,
11
roda 3 menggosok gigi
12
Memukul lebih baik Saat ini sekolah sangat
daripada menulis dan berperan dalam membentuk
melukis kepribadian anak
- Berfikir merasa semua tingkah laku , - Pada permulaan puber pertumbuha cepat
pertimbangan , keputusan berdasarkan - Wanita 2 thn lebih cepat dari laki laki
diri sendiri - TB laki-laki 12 cm/thn
13
- Mudah tersinggung, mudah kasihan - Kelamin primer
dan terharu - Kelamin sekunder
- Mudah marah dan kasar - Kelamin tersier
- Mampu menilai orang
Merupakan pristiwa yang terjadi dalam proses tumbuh kembang pada anak
14
2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau
kurus
3. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan
dan masa remaja
4. Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.
Akan tetapi, setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih
cepat
5. Genetic (heredokonstitusional)
Adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa
kelainan genetic yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
6. Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada
syndrome down’s & syndrome turner’s
b. Faktor Eksternal
1. Factor prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan
janin
b)Mekanis
Posisi fetus yang abnormal akan menyebabkan kelainan kongenital seperti ClubFoot
c) Toksin/ Zat Kimia
Beberapa obat-obatan : aminopterin atau thalidomide dapat menyebabkan kelainan
kongenital seperti palatoskisis
d)Endokrin
DM akan menyebabkan makrosomia, kardiomegali, & hyperplasia adrenal
e) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti :
mikrosefali, retardasi mental, deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, &
kelainan jantung
f) Infeksi
15
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (rubella, herpes, simpleks) dapat
menyebabkan katarak, bisu, tuli, mikrosefali, kelainan jantung kongenital
g)Kelainan Imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu
sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin melalui plasenta
masuk kedalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hermolisis yang
selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan menyebabkan kerusakan jaringan
otak
h)Anoksia Embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan
pertumbuhan terganggu
i) Psikologi Ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah satu atau kekerasan mental pada
ibu hamil
2. Factor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak
3. Factor pasca persalinan
a) Gizi
Sangat diperlukan zat makanan yang adekuat
b)Penyakit Kronis/ Kelainan Kongenital
Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani
c) Lingkungan Fisik & Kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radioaktif dan zat kimia (rokok) mempunyai dampak yang negative terhadap
pertumbuhan anak
d)Psikologis
Hubungan anak dengan orang disekitarnya, anak yang tidak dikehendaki akan
mengalami hambatan didalam pertumbuhan dan perkembangannya
e) Endokrin
Gangguan hormone pada penyakit hpotyroid akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan
f) Sosioekonomi
16
Kemiskinan menghambat pertumbuhan anak
g)Lingkungan pengasuhan
Interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak
h)Stimulasi
Perkembangan memerlukan stimulasi seperti penyediaan makanan, sosialisasi serta
keterlibatan ibu pada kegiatan anak
i) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat pertumbuhan
Denver Development Screening Test (DENVER II) adalah metode pengkajian yang
digunakan untuk menilai perkembangan anak umur 0-6 tahun.
2. TUJUAN
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usia
2. Menilai tingkat perkembangan anak sehat
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan
adanya kelainan perkembangan
4. Memastikan & memantau anak yang diduga mengalami perkembangan
3. ISI
Denver II terdiri dari 125 item tugas perkembangan sesuai dengan umur 0-6 tahun
dan terbagi menjadi 4 sektor yaitu:
18
Kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan
2. Fine Motor Adaptive ( Gerakan Motorik Halus)
Kemampuan mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, pemecahan masalah
3. Language (Bahasa)
Komunikasi,mendengar, mengerti, menggunakan bahasa
4. Gross Motor (Motorik Kasar)
Keterampilan otot besar, duduk, berjalan, berlari
4. PELAKSANAAN
TAHAP I : Usia 3-6 bulan, usia 9-12 bulan, usia 18-24 bulan, usia 3
tahun, usia 4 tahun dan usia 5 tahun
TAHAP II : Curiga mengalami hambatan perkembangan
5. FORMULIR
Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan
tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun
Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan.
Kemudian mewakili 3 bulan sampai anak berusia 6 tahun
Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125 terdapat batas kemampuan
perkembangan yaitu 25%, 50%, 75%, 90% dari populasi anak lulus pada tugas
perkembangan tersebut
6 9 12 15
25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 11 bulan lebih
50% pada usia 12/13 bulan
Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan bahwa 75% populasi sudah dapat
berjalan dengan baik pada usia 13,5 bulan
19
Pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan bahwa 90% populasi anak sudah dapat
berjalan dengan baik pada usia 15 bulan kurang
Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah
kiri:
o R (report/ laporan) : tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan lapoan
dari orangtua/ pengasuh. Akan tetapi, apabila memungkinkan maka penilai dapat
memperhatikan apa yang bisa dilakukan oleh anak
o Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang
ada pada formulir
R
1
LANGKAH PERSIAPAN
1) Tempat : tenang, tidak bising, bersih
2) Perlengakapn Test:
LANGKAH PELAKSANAAN
1. Sapa orantua/ pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui
IQ anak
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak
4. Hitung umur anak & buat garis umur
o Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, tanggal pemeriksaan pada
formulir
20
o Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir (1
tahun = 12 bulan, 1 bulan= 30 hari 1 minggu = 7 hari)
14
02 2 41
TGL Pemeriksaan 11-3-13 13 3 11
TGL Lahir 20-7-12 -12 -7 -20
Umur Anak 0 7 21
5. Bila anak lahir premature, koreksi factor prematuritas untuk anak yang lahir lebih dari
2 minggu sebelum tanggal perkiraan & berumur kurang dari 2 tahun, maka harus
dilakukan koreksi. (1 tahun = 12 bulan, 1 bulan= 30 hari 1 minggu = 7 hari)
6 9 12 9-9-12 15
7. lakukan tugas perkembangan untuk tiap sekor perkembangan dimulai yang paling mudah
dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian
dilanjutkan sampai ke kanan garis umur
21
a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat
disebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur.
b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah a (“gagal”;
”menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan uji coba tambahan kesebelah kiri garis
umur pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan.
c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah a, lakukan
tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama
sampai anak “gagal” pada 3 tugas perkembangan.
P: pass/lulus. Anak melakukan uji coba dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi
laporan anak dapat melakukannya.
F: Fall /gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh anak
memberi laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik.
No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan uji coba karena ada hubungan. Sekor ini hanya boleh dipakai uji coba dengan
tanda “R”.
1. Lebih (advanced)
Bila mana pada uji coba yang terletak di kanan garis umur dinyatakan perkembangan
anak lebih pada uji coba tersebut.
Garis umur
2. Normal
Bila gagal atau menolak tugas perkembangan di sebelah kanan garis umur,
dikategorikan sebagai normal.
Garis umur garis umur
F R
22
Demikian juga bila anak lulus (p), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas dimana
garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikategorikan sebagai normal.
P F R
3. Caution / peringatan
Bila seseorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana garis
umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.
C C R C C
F R F
4. Delayed / keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang terletak
lengkap disebelah kiri garis umur.
F R
NO NO
9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
bandingkan dengan anak lainnya. Bila da perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua /
pengasuh apakah perilaku tersebut merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak
tersebut. Bila tes perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar, dll. Dapat
memberikan perilaku yang menghambat tes perkembangan.
TES PERILAKU
1. Khusus
23
2. Patuh
3. Tertarik sekeliling
4. Ketakutan
5. Lama perhatian
1. NORMAL
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Lakukan ulang pada kontrol berikutnya.
2. SUSPECT / CURIGA
Bila didapatkan ≥ 2 caution dan atau ≥ 1 keterlambatan.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat
seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3. UNSTABLE / TIDAK DAPAT DIUJI
Bila ada sekor menolak pada ≥ 1 uji coba terletak disebelahh kiri garis
umur atau menolak pada > 1 ujicoba yang ditembus garis umur pada
daerah 75-90%.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu.
KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan kepada masyarakat terutama
orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan “ Anak sehat tambah
umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 )
2. TUJUAN PENGGUNAAN KMS BALITA
Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak
balita secara optimal.
Khusus :
24
1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau
tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.
2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan
– tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan balita yang optimal.
3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan
pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.
( Depkes RI, 1996 )
3. FUNGSI KMS BALITA
1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita
secara lengkap.
2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan
balita
3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk
menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
( Depkes RI, 1996 )
Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan
untuk penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat
badan anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya
kurang atau baik, ( Soekirman, 2000 ).
25
yaitu blok ke 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak golongan yang
umur 49 – 60 bulan. Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis
merah (agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasar
pembuatannya sebagai berikut :
a. Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan
angka angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.
b. Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk
masing - masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku
WHO – NCHS.
c. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing –
masing dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.
d. Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan
batas atas 95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.
e. Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5
% dari baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah
mempunyai kelebihan berat badan.
26
merah ) meskipun tingkat seimbang
ringan atau disebut
KEP tingkat ringan
Dua pita Anak mempunyai - Beri dukungan pada ibu
warna hijau beraat badan cukup untuk tetap memperhatikan
muda dan attau disebut gizi dan mempertahankan status
pita warna baik gizi anak
hijau tua ( di - Beri penyuluhan gizi
atas pita seimbang
kuning)
Dua pita Anak telah - Konsultasi ke dokter
warna hijau mempunyai berat - Penyuluhan gizi seimbang
muda, dua badan yang lebih, - Konsultasi ke klinik gizi /
pita warna semakin ke atas pojok gizi di puskesmas
kuning ( kelebihan berat
paling atas ). badannya semakin
Dsb. banyak
27
berkurang atau terganggu makanan tambahan
turun kesehatannya dan - Penyuluhan gizi seimbang
atau mutu gizi yang - Konsultasi ke dokter atau petugas
dikonsumsi tidak kesehatan
seimbang
Titik – titik berat Kurang kesadaran Penyuluhan dan
badan dalam untuk berpartisipasi pendekatan untuk
KMS terputus – dalam pemantauan meningkatkan kesadaran
putus tumbuh kembang berpartisipasi aktif
anak
3. IMUNISASI
Ada 3 tingkatan pencegahan :
a. Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah jangan sampai sakit, cedera dan cacat
dengan cara ,memperhatikan gizi, sanitasi,dan vaksinasi
b. Pencegahan sekunder yaitu deteksi dini adanya penyakit atau kelainan sehingga
intervensi/pengobatan perlu diberikan agar tidak jatuh pada keadaann yang lebih
berat.
c. Pencegahan tersier yaitu membatasi berlanjutnya gejala sisa dengan upaya pemulihan
supaya dapat hidup mandiri.
IMUNISASI DAN VAKSINASI
- IMUNISASI atau pencegahan adalah sesuatu usaha untuk membuat seseorang menjadi
kebal terhadap penyakit tertentu
- VAKSINASI adalah pemberian vaksi atau antigen yang dapat merangsang pembentukan
imunitas atau antibody dari sistem imun didalam tubuh.
- Keuntungan vaksinasi :
1. Pertahanan tubuh yang terbentuk seumur hidup
2. Vaksinasi murah dan efektif
3. Vaksinasi reaksi serius jarangm daripada komplikasi dari penyakit
- Imunitas/kekebalan ada 2 :
28
1. Pasif ( tubuh tidak membuat sendiri tapi menerima zat kebal)
a. Pasif alami kekebalan bayi karena mendapat zat kebal semas adalam kandungan
karena ibu mendapat TT
b. Pasif didapat kekebalan pada anak setelah pemberian serum missal ADS atau
ATS . kekebalan itu sementara hanya beberapa minggu
2. Aktif
a. Aktif alami timbul setelah sembuh dari penyakit missal : campak
b. Aktif didapat yang timbul setelah pemberian vaksin missal : BCG, POLIO, DPT
- Macam-macam Vaksin :
1. BCG mencegah penyakit TBC
2. Campak mecegah penyakit campak
3. DPT mncegah penyakit difteri, pertusis, tetanus
4. Hepatitis mencegah penyakit hepatitis
5. Polio mencegah penyakit polio
- Bibit penyakit yang dimatikan : bakteri pertusis pada vaksin DPT
- Bibit penyakit yang dilemahkan : virus campak, virus polio,
- Yang dapat merusak vaksin :
Panas matahari pada semua waktu
Alcohol, formalin, spirtus
Pembekuan untuk DPT, TT, DT
Detergen membunuh vaksin hidup
- Cara penyimpanan vaksin :
Disimpan di suhu 2-8 derajat C yaitu DPT dan TT
Disimpan dalam suhu dibawah 0 derajat C yaitu BCG , campak yang
masih kering
Yang tidak boleh beku DPT,TT,DT
Vaksin hidup tidak boleh terkena desinfektan
Pembekuan
1. VAKSIN BCG
29
Yaitu vaksin hidup yang dilemahkan tidak virulen, dikemas dalam ampul berbentuk
kering dengan pelarutnya, bila akan dipakai harus dilarutkan . setelah dilarutkan selama 3
jam bila sisa harus dibuang, bila dalam spuit tidak boleh lebih dari 15 menit.
Dosis penyuntikan BCG :
- Secara IC di daelah deltoid lengan kanan atas
- Dosis bayi < 1thn 0,05 ml, anak > 1 thn 0,1 ml
- Daerah yang akan disunrtik harus dibersihkan dahulu dengan kapas yng direndam air
panas
Reaksi lokal :
- 1-2 mgg timbul endurasi dan eritema ditempat suntikan > pustule > pecah > menjadi
ulkus> sembuh dalam waktu 8-12 mgg dengan meninggalkan bekas seperti jaringan
parut
- Limfadenitis supuratif diaksiler atau dileher terasa padat tidak sakit, tidak perlu diobati
dan akan sembuh dalam waktu 3-6 bln.
- Bila dosis terlalu tinggi maka ulkus timbul lebih besar (radang) bila penyuntikan terlalu
dalam maka parut tertarik kedalam
Perhatian :
- Tidak boleh IV
- Bila sudah dilarutkan disimpan pada suhu 2-8 C hanya tahan 8 jam
- Anak yang dapat transfuse darah , imunisasi harus ditunda paling sedikit 3 bln. Setelah
imunisasi , tes tuberculin pada anak harus ditunda sampai 2 bln karena mungkin akan
terjadi reaksi negative palsu.
- Hati-hati pada anak yang hipersensitif terhadap eomicin dan kaneomicin
2. VAKSIN CAMPAK
Berasal dari virus campak yang dilemahkan dikemas dalam botol yang beku dan kering
10 dosis dan pelarut 5 ml disimpan dalam suhu 0 C.
Sebelum dipakai harus dilarutkan dulu, disimpan dalam suhu 2-8 C :
Dosis :
- Dosis 0,5 ml SC atau IM
- Diberikan umur bayi 9 bln bila ada wabah umur 6 bln
- Bagi bayi yang sudah terkena campak tidak perlu divaksinasi
30
- Vaksin mudah rusak oleh panas
Efek samping :
3. VAKSIN DPT
Untuk imunisasi primer terhadap difteri digunakan toksoid difteri, digabung dengan
toksoid tetanus dan vaksin pertusis (bakteri yang dimatikan) dalam bentuk vaksin DPT
Cara pemberian :
- SC atau IM dilengan atas atau paha
- Dosis 0,5 ml pada bayi mulai umur 2 bln 3x dengan interval 1 bln
Efek samping :
Kontraindikasi :
- Semua bayi baru lahir tidak memandang status VHB ibu dan diberikan bersama DPT
Combo
- Individu yang pekerjaannya beresiko tertular VHB
- Individu yang serumah dengan pengiddap VHB
5. VAKSIN POLIO ORAL
31
Vaksin polio adalah virus yang dilemahkan , berbentuk cairan berwarna merah muda
atau oren dikemas dalm botol kecil dilengkapi pipet untuk meneteskannya.
Pemberian secara oral 2 tetes tanpa menyentuh mulut bayi , diberikan 3x dengan interval
4 minggu bila dimuntahkan tunggu 10 menit kemudian tetesi lagi.
Vaksin polio oral cepat rusak jika kena panas disbanding vaksin lain. Bila bayi minum
ASI jangan tetesi dulu, minimal ¼ jam. Demikian pula setelah ditetesi, jangan diteteki
dulu, bila bayi menangis beri minum air putih atau PASI.
Efek samping : diare ringan
Kontraindikasi :
Penyakit akut atau demam , muntah atau diare , dalma pengobatan radiasi.
JADWAL IMUNISASI
BULAN TAHUN
VAKSIN 0 2 3 4 5 6 7 8 9 11/2 3 5
BCG X
POLIO X X X X
HEPATITIS X
DPT X X X
+H.COMBO
CAMPAK X
32
- Untuk mempertahankan suhu ketika membawa vaksin hidup dan mati dalam jumlah
sedikit dan jarak tidak terlalu jauh dapat menggunakan cold box (kotak dingin) atau
termso. Dengan cara termos diisi es batu dalam plastic , lalu vaksin hidup, dimasukkan
diatasnya , lalu masukkan es lagi, kemudian masukkan vaksin mati. Sebaliknya bila
termosnya 2 dan diisi es
DAFTAR PUSTAKA
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta.
Salemba Medika.
Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran
EGC.
33