Anda di halaman 1dari 33

1.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

A. ) PERTUMBUHAN

Pertumbuhan  Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ,
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur
tulang, dan keseimbangan metabolic.

Pertumbuhan : Mempunyai dampak terhadap aspek fisik

Pertumbuhan Setelah Lahir


a. BERAT BADAN
1. Neonatus (lahir – 4mg)
BB bertambah 0,5 – 0,7kg
PB bertambah 2,5cm
2. Umur 5 bulan BB  2x bulan
3. Umur 1 tahun BB  3x bulan
4. Umur 2 tahun BB  4x bulan

b. KENAIKAN BB

Triwulan I. BB naik 700 – 1000gr/mg

Triwulan II. BB naik 500 – 600gr/mg

Triwulan III. BB naik 350 – 450gr/mg

Triwulan IV. BB naik 50gr/mg

Apabila Gizi Baik, Kenaikan BB :

Triwulan I. BB naik 700 – 1000gr/mg

Triwulan II. BB naik 500 – 600gr/mg

Triwulan III. BB naik 350 – 450gr/mg

Triwulan IV. BB naik 250 - 350gr/mg

c. UKURAN ANTROPOMETRIK (Tergantung umur)


1. BB terhadap umur

1
2. TB terhadap umur
3. LK terhadap umur
4. LLA terhadap umur

d. BERAT BADAN

Hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan tubuh : tulang, otot, cairan dll

Indicator BB dapat dipakai untuk :

1. Bahan informasi untuk menilai gizi baik akut maupun kronis, tumbuh kembang dan
kesehatan anak
2. Berhenti pada usia 18 – 20 tahun
3. Ruas tulang belakang berlanjut sampai umur 30 tahun

RUMUS (BEHRMAN; 1992)

Perkiraan BB dalam (Kg)


Lahir 3,25kg
3 – 12 bulan umur (bulan) + 9
2
1 – 6 tahun umur (tahun) x 2 + 8
6 – 12 tahun umur (tahun) x 7 – 5
2

e. TINGGI BADAN
Tinggi badan pada masa pertumbuhan terus meningkat sampai maksimal

1. Meningkat pesat pada masa bayi dan adolosen


2. Berhenti pada usia 18 – 20 tahun
3. Ruas tulang belakang berlanjut sampai umur 30 tahun

TB  Alat yang dapat dipercaya untuk mengetahui fenomena pertumbuhan tidak seperti
BB yang dapat turun atau naik

TB  Ukuran yang stabil tidak dapat menurun

Grafik TB merupakan catatan yang baik untuk mengetahui terjadinya kekurangan gizi /
malnutrisi

Kenaikan TB sesuai dengan umur dan TB waktu lahir (rata-rata ±50 cm)

2
Umur 1 tahun rata-rata ± 70-75cm

Umur 1-7 tahun bertambah rata-rata ± 7,5cm/th

Umur 7-12 tahun bertambahrata-rata ± 5cm/th

Umur 12-15 tahun bertambah rata-rata ± 10cm/th

TB seorang anak sebagaimana BB sangat individual dan berkaitan dengan TB kedua


orangtua atau diperkirakan TB anak

1 tahun :1,5 x TBL

4 tahun : 2x TBL

6 tahun : 1,5 x TB setahun

13 tahun : 3 x TBL

Dewasa : 3,5 x TBL (2 x TB setahun)

RUMUS

2 TH – 12 TH = Umur (tahun) x 6 + 77
(rumus prediksi terakhir anak dengan potensi genetic)
TB (perempuan) = (TB ayah – 13cm) TB ibu ± 8,5
2
TB (laki-laki) = (TB ibu + 13cm) + TB ayah ± 8,5
2
Dilihat proposi antara kepala, badan atau anggota gerak nampak perbedaan janin, anak dan
orang dewasa:
1. Janin umur 2 bulan  panjang kepala sama dengan panjang badan, tungkai
bawah, anggota gerak sangat pendek
2. Waktu lahir  kepala relative besar, muka bulat, dada lebar, perut
buncit, anggota gerak lebih pendek
3. Dewasa  anggota gerak lebih panjang, kepala secara
proposional kecil

3
f. LINGKAR KEPALA

Waktu lahir rata-rata 34cm

Umur 0 tahun rata-rata 44cm

Umur 1 tahun rata-rata 47cm

Umur 2 tahun rata-rata 49cm

Dewasa 54-58cm

Pertumbuhan TL kepala mengikuti pertumbuhan otak  tumbuh otak tercepat trimester ke-
III kehamilan & 5-6 bulan setelah lahir

g. PERUBAHAN FORTANEL

Saat lahir bagian terlebar fortanel anterior ± 4-5cm dan menutup pada umur 12-18 tahun.
Sedangkan bagian terlebar fortanel posterior berbentuk segitiga ± 0,5-1cm yang menutup
pada umur 2 bulan

h. LINGKAR DADA

Masa bayi tumbuh lebih lambat sehingga leher dada lebih kecil daripada kepala

i. LINGKAR LENGAN ATAS

LLA hanya untuk menilai keadaan gizi anak dilakukan pada anak 1-5 tahun

Umur 1 tahun std 16cm

Umur 2 tahun std 16 ¼ cm, ind 13,6 cm

Umur 3 tahun std 16 ½ cm, ind 13,8 – 14 cm

Umur 4 tahun std 16 ¼ cm, ind 14,2 – 14,5 cm

4
Gigi  umur 6 bulan tumbuh gigi seri

Umur 1 tahun tumbuh gigi seri 6-8 buah

Umur 1 ½ tahun tumbuh gigi mulai 4 buah

Umur 2 tahun tumbuh gigi taring 4 buah

Umur 2 ½ tahun tumbuh gigi molar 4 buah

Sudah mempunyai 20 buah (lengkap)

j. PERTUMBUHAN OTAK

Waktu lahir : 25% besar otak orang dewasa

Umur 2 tahun : 75% besar otak orang dewasa

Umur 10 tahun : 95% besar otak orang dewasa

Perkembangan fungsi otak bergantung pada:

1. Makanan bergizi
2. Bagaimana otak terpakai
3. Mendapat stimulasi dari lingkungan

k. JARINGAN LEMAK

Jaringan lemak menentukan ukuran bentuk tubuh

Jaringan lemak meningkat pada semester III kehamilan  pertengahan masa bayi

Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai umur 6 tahun  terlihat kurus akan
meningkat umur 8 tahun. Anak perempuan 10 tahun, anak laki-laki sampai menjelang masa
pubertas

Pada perempuan, bertambah terus dan mengalami reorganisasi  dicapai bentuk tubuh
wanita dewasa

5
HAL-HAL YANG PERLU DIMONITOR :

1. Pertumbuhan dan perkembangan anak dari waktu secara periode untuk pertumbuhan
dapat menggunakan kartu KMS
2. Deteksi dini adanya kelainan psikomotor  dapat dirujuk
Pelaksanaan:
1. Sejak bayi dilahirkan
2. 0-1 tahun :setiap bulan
3. 1-3 tahun :setiap 3 bulan
4. 3-6 tahun :setiap 6 bulan
5. 6-7 tahun :setiap 1 tahun

Untuk mengetahui gizi anak dengan cara

1. Mengukur tubuh  BB, TB, LLA disertai dengan adanya kartu KMS  petugas
kesehatan dapat menginterpretasikan hasilnya
2. KMS  mencatat hasil pengukuran antrometri yang merupakan bentuk interpretasi

Kegunaan KMS:

1. Alat pengukur dan preventif yang tepat  Balita


2. Diciptakan untuk memahami prinsip “pelayanan kesehatan secara terus-menerus yang
sederhana terhadap masalah kesehatan anak dari segala segi”
3. Alat pemantau pelayanan kesehatan  tercapainya pertumbuhan bukan hanya mencegah
malnutrisi
4. Alat komunikatif yang efektif antara petugas dan orangtua
5. Orang tua mengetahui status imunisasi, dapat belajar tentang makanan dan kesehatan
6. Mendeteksi kelainan secara kasar  gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Penimbangan

Mempunyai potensi meningkatkan gizi anak walaupun tanpa adanya intervensi lain seperti:
pemberian makanan tambahan (PMS)

6
B. ) PERKEMBANGAN
Perkembangan  Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan
Perkembangan : Berkaitan dengan pematangan fungsi organ individu

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena masa ini
pertumbuhan dasar akan mmepengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis , dimana diperlukan rangsangan yang
berguna agar potensi berkembag.Perkembangan psiko sosial sangat dipenngaruhi lingkungan
dan interaksi antara anak dengan orangtuanya akan optimal bila interaksi sosial diusahakan
sesuai kebutuhan anak pada tahap perkembangannya. Tiga kebutuhan pokok untuk
mengembangkan kecerdasan anak yaitu kebutuhan fisik, emosi, dan stimulasi diri.

Salah satu caranya adalah sering mengajak anak berbicra, bermain, membacakan
cerita, mengajari menyanyi. Cara cara efektif untuk dapat merangsang kecerdasan bahasa
anak. Cara motorik halus pada leher, tubuh, kaki, tangan, dan jari-jarinya.

Frenkenburg dkk (1981) melalui Denver Developmental Screening Test (DDST)


mengemukanan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak
balita yaitu :

1. Kepribadian/tingkah laku (personal social)


2. Gerakan motorik halus ( fine motor adaptive)
3. Bahasa (language)
4. Perkembangan motorik kasar ( grosss motor)

TEORI PERKEMBANGAN ANAK


A. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL (FREUD) terdiri dari :
1. FASE ORAL (0-11 bulan)
Sumber kesenangan anak berpusat pada aktivitas oral/mengisap, menggigit,
mengunyah, dan mengucap.
Penanaman identitas gender pada bayi dimulai dengan adanya perlakuan ibu atau
ayah yang berbeda.
Hambatan ketidakpuasan pemenuhan kebutuhan oral akan mempengaruhi fase
perkembangan selanjutnya.

7
2. FASE ANAL (1-3 th)
Berpusat pada perkembangan otak sfingter dan toilet trining harus diajarkan.
3. FASE FALIK (3-6 th)
Genetalia menjadi area yang menarik dan sensitive , anak mulai mempelajari
perbedaan jenis dan sifat ego sentries berkurang, orang tua harus bijak dalam
mengajarkan hal ini.
4. FASE LATEN ( 6-12 th)
Orangtua harus hati hati dan waspada dalam menjawab/menenrangkan tentang seks
pada anak anak , karena pertanyaan seks makin banyak
5. FASE GENETIAL ( 12-18 th)
Tahapan akhir masa perkembangan , anak mulai masu masa pubertas dan proses
perkembangan reproduksi organ reproduksi dan produksi hormo seks.
B. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ( ERICKSON)
1. Percaya VS Tidak percaya (0-1 th)
Penanaman rasa ercaya sangat mendasar. Di fase ini terbentuk kepercayaan dari
hubungan dengan orang lain terutama ibunya , rasa tidak percaya bila menemukan
hal yang tidak terpenuhi.
2. Otonomi VS rasa malu dan ragu (1-3 th)
Anak meniru perilaku orang lain dengan kemampuannya sendiri. Bila anak dipaksaka
dia akan merasa malu dan tagu.
3. Inisiatif VS Rasa bersalah (3-6 th)
Inisiatif diperoleh dnegan mengkaji lingkungan melalui inderanya. Mengembangkan
keinginannya dengan cara eksplorasi yang ada di sekelilingnya, hasil akhir berupa
prestasi. Dan apabila tidak tercapai makan anak akan merasa bersalah.
4. Industry VS Inveriority (6-12 th)
- Kemampuan interaksi sosial lebih luas dengan teman
- Rasa rendah diri bila tertalu mendapat tuntutan dari lingkungan
- Harga diri kurag akan menjadidasar yang kurang utuk penguasaan tugas difase
remaja dan dewasa.
- Pujian/penguatan dari orang penting terhadap prestasi untuk menguatkan
perasaan berhasil.
5. Identitas VS Keracunan peran (12-18 th)

8
Anak remaja akan berusaha menjadi anak yang sedang berada pada fase transisi dari
anak menuju kedewasaan.
- Menunjukkan peran dengan gaya sebagai remaja, bergaul, mengambil keputusan
sendiri.
- Kejelasan identitas untuk membantu pencarian identitas.
C. PERKEMBANGAN MORAL (KHOLBERG)
Perkembangan kognitif :
1. FASE PRECONVENTIONAL
Anak belajar baik/buruk, benar/salah melalui budaya sebagai dasar peletakan nilai
moral yang terdiri dari :
a. Tahap I : Didasari egosetris, seperti apa yang saya mau,rasa cita, kasih sayang
akan menolong memahami tentang kebaikan.
b. Tahap II : Orientasi hukuman dan ketaaatan , baik dan buruk sebagai konsekuensi
dari tindakan.
c. Tahap III : Berfokus pada motif yang menyenangkan sebagai
kebaikan , ,menjalankan peraturan.
D. PERKEMBANGAN PANCA INDERA DAN FUNGSIONAL
1. PERKEMBANGAN PANCA INDERA
a. Perabaan (sejak lahir sudah punya perubahan)
Missal : lahir merasa dingin, maka bayi akan menangis, didalam kandungan pasif
maka saat lahir aktif
b. Penglihatan (bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang)
c. Pendengaran
Waktu lahir hamper belum ada pendengaran, usia 1 bulan baru megetahui letak
suara, bila 9-11 bulan belum dapat mendengar maka bayi tuli.
d. Penciuman
Anak kecil belum dapat membedakan antara bau busuk dan harum
e. Pengecap
Paca indra yang paling lambat berkembang pada usia 1-2 tahun telah mempunyai
perasaan suka dan tidak suka.
2. PERKEMBANGAN FUNGSIONAL/ KETERAMPILAN

9
Setiap pergerakan yang terjadi karena koordinasi antara macam macam gerakan
melalui kematangan belajar, kematangan alat-alat tulang, sumsum, syaraf dan
perubahan proporsi tubuh.

TINGKATAN PERKEMBANGAN BAYI

UMUR GERAKAN KECERDASAN KESANGGUPAN


BERBICARA

1. Baru lahir menyusui Bila telapak menangis


tangannya
disentuhakan
timbul refleks
memegang

2. 4 mgg menyusui Beraksi terhadap Suara dari tenggorokan


suara , mengenal
wajah orang

3. 6 mgg Menoleh kekanan Tersenyum spontan Mendekat/mendengkur


dan kekiri (6-10 mgg)

4. 3 bln Mengangkat Tersenyum spontan Mendekat/mendengkur


kepala+bahu bila (6-10 mgg)
tengkurap

5. 4 bln Menguasai tangan Meraih benda Mendekat/mendengkur


benda

6. 5 bln Tengkurap sendiri Mencoba meraih Menoleh kearah suara


benda jauh

7. 6 bln Duduk dengan Mengambil mainan Mengoceh berulang


sandaran minimal dari meja,
menepuk nepuk

8. 7 ½ bln Duduk sendiri Dapat makan Megoceh lebih banyak


mencoba

10
merangkak biscuit sendiri

9. 8 bln merangkak Memindahkan Berbicara suku kata


mainan ketangan tunggal
lain

10. 9bln Berdiri sambil Menarik badan Berbicara suku kata


pegangan keatas tunggal

11. 10-11bln Berjalan sambil Dapat menjempit Mengucap suku kata ganda
pegangan dengan ibu jari

12. 1thn Menarik bada Tepuk tangan Berkata lebih jelas


keatas hingga
berdiri dan
menurunkan badan
lagi

TUMBUH KEMBANG TOODLER


(BALITA 1-3 TAHUN)

UMUR MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS

14 bln Menaruh benda diatas benda lain Tambah perbendaharaan


kata

15 bln Jalan sendiri Pegang cangkir, masukkan


jari kelubang, membuka
kotak, melempar benda

18 bln Lari jatuh, menarik mainan, naik tangga Menggunakan sendok,


dengan bantuan membuka buku, menyusun
balok

24 bln Berlari sudah baik, naik tangga sendiri Membuka pintu, membuka
dengan ke dua kaki tiap tahap kunci, minum dengan gelas,

36 bln Naik turun tangga tanpa bantuan, memakai Menggambar ligkaran,


baju dengan bantuan,mulai bisa bersepeda mencucu tangan sendiri,

11
roda 3 menggosok gigi

SOSIAL EMOSIONAL PERTUMBUHAN FISIK

Bermain sangat penting untuk Usia 2 thn : BB 4 X BB lahir


perkembangan sosial TB 50% TB dewasa

TUMBUH KEMBANG PRA SEKOLAH


(3-5 TAHUN)

MOTORIK SOSIAL EMOSI PERTUMBUHAN

- Jalan snediri - Mengunjungi tema - BB me 1 ½ - 2 ½ kg


- Memanjat, meluncur - Bermain dengan teman - TB me 7 ½ cm/thn
- Menggambar dan - Mendengar cerita - Gigi susu
berhitung - Berbicara dengan baik
- Dapat mengerjakan - Sayang pada saudara
tugas sederhana dengan menyebut nama
- Berpakaian dan
membukanya sendiri

TUMBUH KEMBANG USIA SEKOLAH


(6-12 TAHUN)

MOTORIK SOSIAL EMOSI PERTUMBUHAN

Mampu menggunakan otot Mencari lingkungan yang - BB me 2-3kg/ thn


kasar daripada otot halus lebih luas missal : pergi dari - TB me 6-7 cm/thn
missal : loncat tali, rumah untuk main
badminton

12
Memukul lebih baik Saat ini sekolah sangat
daripada menulis dan berperan dalam membentuk
melukis kepribadian anak

Pada akhir masa sekolah Disekolah anak harus


halus lebih berkembang berinteraksi dengan orang
lain selain keluarga missal :
guru

TUMBUH KEMBANG ADOLESENCE


(12-18 TAHUN)

SOSIAL EMOSIONAL PERTUMBUHAN FISIK

- Kemampuan sosial tinggi - Growth sprot :


- Relasi dengan teman pria/wanita lebih TB 25 % dan BB 50 %
penting dari teman sejenis - Semua sistem berubah dan paling banyak
- Penampilan fisik sangat penting sistem endokrin
- Perspsi terhadap badannya - Bagian tubuh tertentu memanjang.
Misal : tangan, kaki

TUMBUH KEMBANG REMAJA/ PUBERTAS


(19-21 TAHUN)
Masa remaja digolongkan menjadi 3 periode :
1. Masa pra remaja (12-14 thn)
2. Masa remaja (14-17 thn)
3. Masa remaja akhir (17-21 thn)

SOSIAL EMOSIONAL PERTUMBUHAN FISIK

- Berfikir merasa semua tingkah laku , - Pada permulaan puber pertumbuha cepat
pertimbangan , keputusan berdasarkan - Wanita 2 thn lebih cepat dari laki laki
diri sendiri - TB laki-laki 12 cm/thn

13
- Mudah tersinggung, mudah kasihan - Kelamin primer
dan terharu - Kelamin sekunder
- Mudah marah dan kasar - Kelamin tersier
- Mampu menilai orang

C. ) POLA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Merupakan pristiwa yang terjadi dalam proses tumbuh kembang pada anak

1. Pola pertumbuhan fisik yang terarah


a. Hukum perkembangan : prinsip chepalokaudal dari arah kepala ke kaki missal ,
mulai perubahan ukuran kepala , kemampuan menggerakkannnya dilanjutkan
dengan pola kaki dan tangan yang terarah.
b. Proximal distal : dimulai menggerakkan aggota gerak yang paling dekat dengan
pusat
2. Pola perkembangan dari umum ke khusus
Menggerakkan daerah yang lebih umum ke daerah yang lebih kompleks ,
menggerakkan lengan dan kedua tungkai untuk berjalan.
3. Perkembangan berlangsung dalam perkembangan dibagi menjadi 5 bagian :
a. Masa pra lahir (pertumbuhan dalam perubahan)
b. Masa neonates (proses penyesuaian dalam kehidupan diluar rahim)
c. Masa bayi
d. Mas anak ( perkembangan yang cepat dalm aspel sikap, sifat, minat
e. Masa remaja : perubahan kearah dewasa
4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan
Proses kematangan dan belajar menjadi interaksi yang kuat mempengaruhi dalam
perkembangan anak.

D. )FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN ANAK
a. Faktor Internal
1. Ras/ Etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/ bangsa Amerika tidak memiliki factor herediter ras/
bangsa Indonesia atau sebaliknya

14
2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau
kurus
3. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan
dan masa remaja
4. Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.
Akan tetapi, setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih
cepat
5. Genetic (heredokonstitusional)
Adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa
kelainan genetic yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
6. Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada
syndrome down’s & syndrome turner’s
b. Faktor Eksternal
1. Factor prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan
janin
b)Mekanis
Posisi fetus yang abnormal akan menyebabkan kelainan kongenital seperti ClubFoot
c) Toksin/ Zat Kimia
Beberapa obat-obatan : aminopterin atau thalidomide dapat menyebabkan kelainan
kongenital seperti palatoskisis
d)Endokrin
DM akan menyebabkan makrosomia, kardiomegali, & hyperplasia adrenal
e) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti :
mikrosefali, retardasi mental, deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, &
kelainan jantung
f) Infeksi

15
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (rubella, herpes, simpleks) dapat
menyebabkan katarak, bisu, tuli, mikrosefali, kelainan jantung kongenital
g)Kelainan Imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu
sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin melalui plasenta
masuk kedalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hermolisis yang
selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan menyebabkan kerusakan jaringan
otak
h)Anoksia Embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan
pertumbuhan terganggu
i) Psikologi Ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah satu atau kekerasan mental pada
ibu hamil
2. Factor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak
3. Factor pasca persalinan
a) Gizi
Sangat diperlukan zat makanan yang adekuat
b)Penyakit Kronis/ Kelainan Kongenital
Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani
c) Lingkungan Fisik & Kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radioaktif dan zat kimia (rokok) mempunyai dampak yang negative terhadap
pertumbuhan anak
d)Psikologis
Hubungan anak dengan orang disekitarnya, anak yang tidak dikehendaki akan
mengalami hambatan didalam pertumbuhan dan perkembangannya
e) Endokrin
Gangguan hormone pada penyakit hpotyroid akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan
f) Sosioekonomi
16
Kemiskinan menghambat pertumbuhan anak
g)Lingkungan pengasuhan
Interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak
h)Stimulasi
Perkembangan memerlukan stimulasi seperti penyediaan makanan, sosialisasi serta
keterlibatan ibu pada kegiatan anak
i) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat pertumbuhan

E. ) TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK & REMAJA


Proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara berkesinambunga sejak
mulai konsepsi hingga dewasa adalah 18 tahun ditambah 40mg dalam rahim. Merupakan
waktu yang cukup panjang mempersiapkan manusia seutuhnya walaupun terdapat variasi
yang besar setiap anak melalui tahap-tahap dan periode dan tahap-tahap mempunyai ciri
tersendiri:

TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG


1) Masa prenatal
a) Masa mudiqah/ embrio : konsepsi – 8 minggu
b) Masa janin/ fetus : 9 minggu - lahir
2) Masa bayi (usia 0-1 tahun)
a) Masa neonatal (0-28 hari)
Masa neonatal dini 0-7 hari
Masa neonatal lanjut 8-28 hari
b) Masa pasca neonatal (29 hari-1 tahun)
3) Masa pra sekolah (usia 1-6 tahun)
4) Masa sekolah (usia 6-18/20 tahun)
a) Masa pra remaja : usia 6-10 tahun
b) Masa remaja :
1) Masa remaja dini
Wanita  usia 8-13 tahun
Pria  usia 10-15 tahun
2) Masa remaja lanjut
17
Wanita  usia 13-18 tahun
Pria  usia 15-20 tahun

2. CARA PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


A.) CARA PENILAIAN PERTUMBUHAN (DDST)
1. DEFINISI

Denver Development Screening Test (DENVER II) adalah metode pengkajian yang
digunakan untuk menilai perkembangan anak umur 0-6 tahun.

2. TUJUAN
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usia
2. Menilai tingkat perkembangan anak sehat
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan
adanya kelainan perkembangan
4. Memastikan & memantau anak yang diduga mengalami perkembangan
3. ISI

Denver II terdiri dari 125 item tugas perkembangan sesuai dengan umur 0-6 tahun
dan terbagi menjadi 4 sektor yaitu:

1. Personal Sosial (Kepribadian)

18
Kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan
2. Fine Motor Adaptive ( Gerakan Motorik Halus)
Kemampuan mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, pemecahan masalah
3. Language (Bahasa)
Komunikasi,mendengar, mengerti, menggunakan bahasa
4. Gross Motor (Motorik Kasar)
Keterampilan otot besar, duduk, berjalan, berlari

4. PELAKSANAAN
TAHAP I : Usia 3-6 bulan, usia 9-12 bulan, usia 18-24 bulan, usia 3
tahun, usia 4 tahun dan usia 5 tahun
TAHAP II : Curiga mengalami hambatan perkembangan

5. FORMULIR
 Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan
tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun
 Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan.
Kemudian mewakili 3 bulan sampai anak berusia 6 tahun
 Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125 terdapat batas kemampuan
perkembangan yaitu 25%, 50%, 75%, 90% dari populasi anak lulus pada tugas
perkembangan tersebut
6 9 12 15

25% 50% 75% 90%

Berjalan dengan baik

 25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 11 bulan lebih
 50% pada usia 12/13 bulan
 Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan bahwa 75% populasi sudah dapat
berjalan dengan baik pada usia 13,5 bulan

19
 Pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan bahwa 90% populasi anak sudah dapat
berjalan dengan baik pada usia 15 bulan kurang
 Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah
kiri:
o R (report/ laporan) : tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan lapoan
dari orangtua/ pengasuh. Akan tetapi, apabila memungkinkan maka penilai dapat
memperhatikan apa yang bisa dilakukan oleh anak
o Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang
ada pada formulir

R
1

LANGKAH PERSIAPAN
1) Tempat : tenang, tidak bising, bersih
2) Perlengakapn Test:

1. Gulungan benang wool berwarna 1. Bel kecil


merah (diameter 10cm) 2. Bola tenis
2. Kismis 3. Pensil merah
3. Kerincingan dengan gagang kecil 4. Boneka kecil dengan botol susu
4. 10buah kubus berwarna dengan 5. Cangkir plastic dengan gagang
ukuran 2,5cm X 2,5cm 6. Kertas kosong
5. Botol kaca kecil dengan diameter
lubang 1,5cm

LANGKAH PELAKSANAAN
1. Sapa orantua/ pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui
IQ anak
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak
4. Hitung umur anak & buat garis umur
o Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, tanggal pemeriksaan pada
formulir

20
o Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir (1
tahun = 12 bulan, 1 bulan= 30 hari 1 minggu = 7 hari)

TAHUN BULAN HARI


TGL Pemeriksaan 11-3-13 13 3 11
TGL Lahir 05-1-12 -12 -1 -5
Umur Anak 1 2 6

14
02 2 41
TGL Pemeriksaan 11-3-13 13 3 11
TGL Lahir 20-7-12 -12 -7 -20
Umur Anak 0 7 21

5. Bila anak lahir premature, koreksi factor prematuritas untuk anak yang lahir lebih dari
2 minggu sebelum tanggal perkiraan & berumur kurang dari 2 tahun, maka harus
dilakukan koreksi. (1 tahun = 12 bulan, 1 bulan= 30 hari 1 minggu = 7 hari)

Lahir Tahun Bulan Hari


TGL Pemeriksaan 11-3-13 13 3 11
TGL Lahir 04-2-12 -12 -2 -04
Umur Anak 1 1 7
Prematur 6 minggu -1 -14
Umur yang sudah dikoreksi 11 23
6. tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung

6 9 12 9-9-12 15

Umur anak 13,5 bulan, tgl pemeriksaan 9 september 2012

7. lakukan tugas perkembangan untuk tiap sekor perkembangan dimulai yang paling mudah
dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian
dilanjutkan sampai ke kanan garis umur

21
a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat
disebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur.
b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah a (“gagal”;
”menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan uji coba tambahan kesebelah kiri garis
umur pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan.
c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah a, lakukan
tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama
sampai anak “gagal” pada 3 tugas perkembangan.

8. beri sekor penilaian

Sekor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat.

P: pass/lulus. Anak melakukan uji coba dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi
laporan anak dapat melakukannya.

F: Fall /gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh anak
memberi laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik.

No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan uji coba karena ada hubungan. Sekor ini hanya boleh dipakai uji coba dengan
tanda “R”.

R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan uji coba.

Interprestasi penilaian individual

1. Lebih (advanced)
Bila mana pada uji coba yang terletak di kanan garis umur dinyatakan perkembangan
anak lebih pada uji coba tersebut.
Garis umur

2. Normal
Bila gagal atau menolak tugas perkembangan di sebelah kanan garis umur,
dikategorikan sebagai normal.
Garis umur garis umur

F R
22
Demikian juga bila anak lulus (p), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas dimana
garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikategorikan sebagai normal.

Garis umur garis umur garis umur

P F R

3. Caution / peringatan
Bila seseorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana garis
umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.

C C R C C
F R F
4. Delayed / keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang terletak
lengkap disebelah kiri garis umur.

F R

5. No Opportunity / tidak ada keputusan


Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua melaporkan bahwa
anaknya tidak ada kesempatan untuk melakukan tugas perkembangan tersebut. Hasil
tidak dimasukkan dalam mengambil kesimpulan.

NO NO

9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
bandingkan dengan anak lainnya. Bila da perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua /
pengasuh apakah perilaku tersebut merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak
tersebut. Bila tes perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar, dll. Dapat
memberikan perilaku yang menghambat tes perkembangan.

TES PERILAKU

1. Khusus

23
2. Patuh
3. Tertarik sekeliling
4. Ketakutan
5. Lama perhatian

LANGKAH MENGAMBIL KEPUTUSAN

1. NORMAL
 Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
 Lakukan ulang pada kontrol berikutnya.
2. SUSPECT / CURIGA
 Bila didapatkan ≥ 2 caution dan atau ≥ 1 keterlambatan.
 Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat
seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3. UNSTABLE / TIDAK DAPAT DIUJI
 Bila ada sekor menolak pada ≥ 1 uji coba terletak disebelahh kiri garis
umur atau menolak pada > 1 ujicoba yang ditembus garis umur pada
daerah 75-90%.
 Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu.

B.) CARA PENILAIAN PERKEMBANGAN (KMS)


1. DEFINISI

KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator


perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh
kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat
diartikan sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat
kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI, 1996).

KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan kepada masyarakat terutama
orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan “ Anak sehat tambah
umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 )
2. TUJUAN PENGGUNAAN KMS BALITA
Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak
balita secara optimal.
Khusus :
24
1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau
tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.
2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan
– tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan balita yang optimal.
3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan
pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.
( Depkes RI, 1996 )
3. FUNGSI KMS BALITA
1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita
secara lengkap.
2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan
balita
3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk
menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
( Depkes RI, 1996 )
Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan
untuk penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat
badan anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya
kurang atau baik, ( Soekirman, 2000 ).

4. Grafik pertumbuhan pada KMS


1. Dasar pembuatan
Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO – NCHS
yang disesuaikan dengan situasi Indonesia. Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5
blok sesuai dengan golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak / skala
berat dalam kg dan garis datar skala umur menurut bulan. Blok 1 untuk bayi berumur 0
– 12 bulan, blok 2 untuk anak golongan umur 13 – 24 bulan, blok 3 untuk anak
golongan umur 25 – 36 bulan. Grafik pertumbuhan untuk bayi dan anak sampai dengan
umur 36
bulan terdapat pada halaman dalam KMS. Sedangkan untuk anak umur 37 – 60 bulan
terdapat pada halaman berikutnya yang dibagi menjadi 2 blok

25
yaitu blok ke 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak golongan yang
umur 49 – 60 bulan. Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis
merah (agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasar
pembuatannya sebagai berikut :
a. Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan
angka angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.
b. Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk
masing - masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku
WHO – NCHS.
c. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing –
masing dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.
d. Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan
batas atas 95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.
e. Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5
% dari baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah
mempunyai kelebihan berat badan.

2. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut


a. Interpretasi pada sekali penimbangan
Laku berat Interpretasi Tindak lanjut
badan
Di bawah Anak kurang gizi tingkat Perlu pemberian makanan
garis merah sedang atau berat badan atau tambahan ( PMT ) yang
disebut kurang energi dan diselenggarakan oleh orang
protein nyata ( KEP nyata ) tua / petugas kesehatan
- Perlu penyuluhan gizi
seimbang
- Perlu dirujuk untuk
pemeriksanan kesehatan
Pada daerah Harus hati – hari dan - Ibu dianjurkan untuk
dua pita waspada karena memberikan PMT pada
warna kuning keadaan gizi anak anak balitanya di rumah
( di atas garis sudah kurang - Perlu penyuluhan gizi

26
merah ) meskipun tingkat seimbang
ringan atau disebut
KEP tingkat ringan
Dua pita Anak mempunyai - Beri dukungan pada ibu
warna hijau beraat badan cukup untuk tetap memperhatikan
muda dan attau disebut gizi dan mempertahankan status
pita warna baik gizi anak
hijau tua ( di - Beri penyuluhan gizi
atas pita seimbang
kuning)
Dua pita Anak telah - Konsultasi ke dokter
warna hijau mempunyai berat - Penyuluhan gizi seimbang
muda, dua badan yang lebih, - Konsultasi ke klinik gizi /
pita warna semakin ke atas pojok gizi di puskesmas
kuning ( kelebihan berat
paling atas ). badannya semakin
Dsb. banyak

b. Interpretasi dua kali perimbangan atau lebih


Kecenderungan Interpretasi Tindak lanjut
Berat badan naik Anak sehat, gizi - Perlu penyuluhan gizi seimbang
atau meningkat cukup - Beri dukungan pada orang tua
untuk mempertahankan
kondisi anak
Berat badan tetap Kemungkinan Dianjurkan untuk
terganggu memberi makanan
kesehatannya dan tambahan
atau mutu gizi yang - Penyuluhan gizi
dikonsumsi tidak seimbang
seimbang - Konsultasi ke dokter
atau petugas
kesehatan
Berat badan Kemungkinan - Dianjurkan untuk memberi

27
berkurang atau terganggu makanan tambahan
turun kesehatannya dan - Penyuluhan gizi seimbang
atau mutu gizi yang - Konsultasi ke dokter atau petugas
dikonsumsi tidak kesehatan
seimbang
Titik – titik berat Kurang kesadaran Penyuluhan dan
badan dalam untuk berpartisipasi pendekatan untuk
KMS terputus – dalam pemantauan meningkatkan kesadaran
putus tumbuh kembang berpartisipasi aktif
anak

3. IMUNISASI
Ada 3 tingkatan pencegahan :
a. Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah jangan sampai sakit, cedera dan cacat
dengan cara ,memperhatikan gizi, sanitasi,dan vaksinasi
b. Pencegahan sekunder yaitu deteksi dini adanya penyakit atau kelainan sehingga
intervensi/pengobatan perlu diberikan agar tidak jatuh pada keadaann yang lebih
berat.
c. Pencegahan tersier yaitu membatasi berlanjutnya gejala sisa dengan upaya pemulihan
supaya dapat hidup mandiri.
IMUNISASI DAN VAKSINASI
- IMUNISASI atau pencegahan adalah sesuatu usaha untuk membuat seseorang menjadi
kebal terhadap penyakit tertentu
- VAKSINASI adalah pemberian vaksi atau antigen yang dapat merangsang pembentukan
imunitas atau antibody dari sistem imun didalam tubuh.
- Keuntungan vaksinasi :
1. Pertahanan tubuh yang terbentuk seumur hidup
2. Vaksinasi murah dan efektif
3. Vaksinasi reaksi serius jarangm daripada komplikasi dari penyakit
- Imunitas/kekebalan ada 2 :

28
1. Pasif ( tubuh tidak membuat sendiri tapi menerima zat kebal)
a. Pasif alami kekebalan bayi karena mendapat zat kebal semas adalam kandungan
karena ibu mendapat TT
b. Pasif didapat kekebalan pada anak setelah pemberian serum missal ADS atau
ATS . kekebalan itu sementara hanya beberapa minggu
2. Aktif
a. Aktif alami timbul setelah sembuh dari penyakit missal : campak
b. Aktif didapat yang timbul setelah pemberian vaksin missal : BCG, POLIO, DPT

- Macam-macam Vaksin :
1. BCG mencegah penyakit TBC
2. Campak mecegah penyakit campak
3. DPT mncegah penyakit difteri, pertusis, tetanus
4. Hepatitis mencegah penyakit hepatitis
5. Polio mencegah penyakit polio
- Bibit penyakit yang dimatikan : bakteri pertusis pada vaksin DPT
- Bibit penyakit yang dilemahkan : virus campak, virus polio,
- Yang dapat merusak vaksin :
 Panas matahari pada semua waktu
 Alcohol, formalin, spirtus
 Pembekuan untuk DPT, TT, DT
 Detergen membunuh vaksin hidup
- Cara penyimpanan vaksin :
 Disimpan di suhu 2-8 derajat C yaitu DPT dan TT
 Disimpan dalam suhu dibawah 0 derajat C yaitu BCG , campak yang
masih kering
 Yang tidak boleh beku DPT,TT,DT
 Vaksin hidup tidak boleh terkena desinfektan
 Pembekuan

1. VAKSIN BCG

29
Yaitu vaksin hidup yang dilemahkan tidak virulen, dikemas dalam ampul berbentuk
kering dengan pelarutnya, bila akan dipakai harus dilarutkan . setelah dilarutkan selama 3
jam bila sisa harus dibuang, bila dalam spuit tidak boleh lebih dari 15 menit.
Dosis penyuntikan BCG :
- Secara IC di daelah deltoid lengan kanan atas
- Dosis bayi < 1thn 0,05 ml, anak > 1 thn 0,1 ml
- Daerah yang akan disunrtik harus dibersihkan dahulu dengan kapas yng direndam air
panas

Reaksi lokal :

- 1-2 mgg timbul endurasi dan eritema ditempat suntikan > pustule > pecah > menjadi
ulkus> sembuh dalam waktu 8-12 mgg dengan meninggalkan bekas seperti jaringan
parut
- Limfadenitis supuratif diaksiler atau dileher terasa padat tidak sakit, tidak perlu diobati
dan akan sembuh dalam waktu 3-6 bln.
- Bila dosis terlalu tinggi maka ulkus timbul lebih besar (radang) bila penyuntikan terlalu
dalam maka parut tertarik kedalam

Perhatian :

- Tidak boleh IV
- Bila sudah dilarutkan disimpan pada suhu 2-8 C hanya tahan 8 jam
- Anak yang dapat transfuse darah , imunisasi harus ditunda paling sedikit 3 bln. Setelah
imunisasi , tes tuberculin pada anak harus ditunda sampai 2 bln karena mungkin akan
terjadi reaksi negative palsu.
- Hati-hati pada anak yang hipersensitif terhadap eomicin dan kaneomicin
2. VAKSIN CAMPAK
Berasal dari virus campak yang dilemahkan dikemas dalam botol yang beku dan kering
10 dosis dan pelarut 5 ml disimpan dalam suhu 0 C.
Sebelum dipakai harus dilarutkan dulu, disimpan dalam suhu 2-8 C :
Dosis :
- Dosis 0,5 ml SC atau IM
- Diberikan umur bayi 9 bln bila ada wabah umur 6 bln
- Bagi bayi yang sudah terkena campak tidak perlu divaksinasi

30
- Vaksin mudah rusak oleh panas

Efek samping :

Demam ringannberlangsung 2 hari, dan kemerahan pada kulit.

3. VAKSIN DPT
Untuk imunisasi primer terhadap difteri digunakan toksoid difteri, digabung dengan
toksoid tetanus dan vaksin pertusis (bakteri yang dimatikan) dalam bentuk vaksin DPT
Cara pemberian :
- SC atau IM dilengan atas atau paha
- Dosis 0,5 ml pada bayi mulai umur 2 bln 3x dengan interval 1 bln

Efek samping :

- Reaksi lokal kemerahan, bengkak, nyeri pada lokasi injeksi


- Demam ringan sampai tinggi hingga kejang
- Reaksi yang paling serius terjadi ensepalopati akut atau anapilaksi disebabkan vaksin
pertusis

Kontraindikasi :

- Riwayat anapilaksis atau kejang pada pemberian vaksin sebelumnya


- Bila setelah divaksin DPT menangis terus selama 3 jma, dan ebelum pemberian vaksin
ada riwayat hiperpireksia, keadaan hipotonik, hiperesponsif
4. VAKSIN HEPATITIS B
Vaksin VHB adalah vaksin yang berasal dari antigen permukaan hepatitis B (HBS AG)
yang sudah diolah
Dosis :
- Bayi 0,5 ml IM, 3X dengan interval 1 bln.

Yang harus mendapat vaksin ini adalah :

- Semua bayi baru lahir tidak memandang status VHB ibu dan diberikan bersama DPT
Combo
- Individu yang pekerjaannya beresiko tertular VHB
- Individu yang serumah dengan pengiddap VHB
5. VAKSIN POLIO ORAL
31
Vaksin polio adalah virus yang dilemahkan , berbentuk cairan berwarna merah muda
atau oren dikemas dalm botol kecil dilengkapi pipet untuk meneteskannya.
Pemberian secara oral 2 tetes tanpa menyentuh mulut bayi , diberikan 3x dengan interval
4 minggu bila dimuntahkan tunggu 10 menit kemudian tetesi lagi.
Vaksin polio oral cepat rusak jika kena panas disbanding vaksin lain. Bila bayi minum
ASI jangan tetesi dulu, minimal ¼ jam. Demikian pula setelah ditetesi, jangan diteteki
dulu, bila bayi menangis beri minum air putih atau PASI.
Efek samping : diare ringan
Kontraindikasi :
Penyakit akut atau demam , muntah atau diare , dalma pengobatan radiasi.
JADWAL IMUNISASI
BULAN TAHUN

VAKSIN 0 2 3 4 5 6 7 8 9 11/2 3 5

BCG X

POLIO X X X X

HEPATITIS X

DPT X X X
+H.COMBO

CAMPAK X

RANTAI PENYIMPANAN VAKSIN DAN TRASPORTASI


Adalah rangkaian proses penyimpanan dan transportasi vaksin sampai diberikan pada
pasien. Secara umum ada 2 jenis vaksin yaitu :
- Vaksin hidup (polio oral BCG, CAMPAK, MMR,VARISELA,
- Vaksin mati ( DPT, TYPHOID, DLL)
Dampak perubahan suhu vaksin hidup dan mati berbeda
Suhu optimum untuk penyimpanan vaksin di lemari es dengan membuka kedepan :
- Vaksin hidup disimpan dirak/kotak dibawah freezer karena tidak mati pada suhu rendah
dan rak yang lebih jauh dari freezer yaitu rak kedua dan ketiga untuk vaksin mati
(inaktif) utuk menghindari rusak.

32
- Untuk mempertahankan suhu ketika membawa vaksin hidup dan mati dalam jumlah
sedikit dan jarak tidak terlalu jauh dapat menggunakan cold box (kotak dingin) atau
termso. Dengan cara termos diisi es batu dalam plastic , lalu vaksin hidup, dimasukkan
diatasnya , lalu masukkan es lagi, kemudian masukkan vaksin mati. Sebaliknya bila
termosnya 2 dan diisi es

DAFTAR PUSTAKA
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta.
Salemba Medika.
Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran
EGC.

33

Anda mungkin juga menyukai