Anda di halaman 1dari 22

PENDAHULUAN

Pertumbuhan merupakan satu indikator yang sensitif terhadap status

kesehatan anak, status nutrisi, dan latar belakang genetiknya. Penyimpangan dari

rata-rata tinggi dan berat badan dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan

pada anak. Proses tumbuh kembang termasuk pertumbuhan, merupakan proses

utama dan menjadi sesuatu hal yang penting pada anak. Gangguan, hambatan,

maupun penyimpangan apa pun pada proses tersebut akan sangat merugikan

anak.10

Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik (nature)

atau merupakan produk lingkungan (nurture) saja. Model biopsikososial pada

tumbuh kembang anak mengakui pentingnya pengaruh kekuatan intrinsik dan

ekstrinsik. Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara faktor genetik (biologik),

kebiasaan makan (psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi (sosial) pada

anak.2

Penyimpangan atau kelainan tumbuh kembang pada anak dapat terjadi

apabila terdapat hambatan atau gangguan pada proses yang dipengaruhi oleh

faktor genetik (nature) dan lingkungan (nurture) sejak intra uterine hingga

dewasa. Pengukuran anthropometri adalah salah satu dari langkah-langkah

manajemen dalam tatalaksana penanganan peyimpangan Tumbuh kembang Anak

dan Remaja yang perlu difahami oleh para petugas kesehatan. Pengukuran

meliputi berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala, tebal kulit, BMI (Body mass

Index) yang interpretasi dan standardnya perlu dipilih dan ditetapkan dengan

benar agar dapat melakukan penilaian dan intervensi dengan tepat guna.8

1
Kelainan pertumbuhan anak yang dijumpai adalah antara lain perawakan

pendek (short stature), perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan

sebagai variasi normal dan patologis, malnutrisi dan obesitas, sehingga diperlukan

suatu kiat dalam pengukuran antropometri sebagai salah satu cara penilaiannya.

Gangguan perkembangan yang dapat menimbulkan manifestasi klinik yang

bermacam-macam antara lain gangguan motorik kasar, gangguan wicara,

gangguan belajar, gangguan psikologis, gangguan makan, gangguan buang air

besar, kecemasan dll. 3

2
DEFINISI

*Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam

“Body measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun

1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai : Pengukuran pada

variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan

derajad nutrisi yang berbeda.

Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran

komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh

yang bebas lemak. Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam

surveilan kesehatan anak karena hampir setiap masalah yang berkaitan dengan

fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapat memberikan efek yang buruk

pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan

adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi

dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita

pengukur.2,3

3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Mengamati pertumbuhan fisik merupakan hal yang penting bagi superfisi

kesehatan anak. Pengetahuan kedua hal dari pola normal dan variasi individual

memberikan kerangka kerja untuk memudahkan pemberian panduan dan

keterangan pada para orang tua supaya mampu mengidentifikasi setiap masalah

penting yang terjadi pada anaknya. 4

Gambar 1. Kurva pertumbuhan empat system organ utama pada usia postnatal. Semua nilai

diperhitungkan dalam bentuk ukuran hingga usia 20 tahun. jenis umum termasuk keseluruhan

badan, organ respirasi dan organ pencernaan, ginjal, limpa, otak dan tulang.

4
Perubahan pada ukuran fisik dan penampilan merupakan menifestasi yang

kasat mata dari morfologi kompleks, biokimia, dan perubahan psikososial yang

terjadi pada usia kanak-kanak. Pertumbuhan anak tidaklah selamanya konstan

antara usia pertumbuhan sistem organnya. Pada usia postnatal, ada dua periode

pertumbuhan cepat yang musti benar-benar diperhatikan, yaitu selama masa usia

bayi dan pada masa puberitas. Pertumbuhan dari jaringan-jaringan dan organ-

organ tubuh memiliki pola yang setara, namun ada beberapa pengecualian.

Pertumbuhan otak berjalan cepat selama enam tahun pertama kehidupan, dengan

perubahan yang sedikit dari ukuran kepala setelah usia 10 tahun. Volume jaringan

lymphoid berkembang secara cepat sebelum masa puberitas, dan kemudian

berkurang pada usia remaja. Pertumbuhan dari organ-organ reproduksi

berkembang secara lambat usia pubertas tiba (gambar.1). 4

Pertumbuhan yang normal maupun pertumbuhan yang patologis

ditentukan oleh hubungan yang rumit antara ginetik, lingkungan, dan faktor

hormonal. Berdasarkan ukuran parental dan pola-pola pertumbuhannya maka

dapat diperkirankan antara ukuran absolute dan lamanya waktu perkembangan

cepat pada anak-cucunya. Setelah berusia tiga tahun, tinggi anak secara signifikan

ditentukan oleh perawakan orangtuanya.4

Berat Badan adalah indikator yang sensitif dari status gizi. Pertumbuhan

linier yang berkurang pada umumnya menandai adanya kekurangan gizi yang

parah. Otak secara istimewa mampu bertahan pada keadaan kekurangan gizi

protein-energy, pertumbuhan yang berkurang pada lingkar kepala terjadi pada

tahap akhir menandai adanya kekurangan gizi sudah berjalan lama dan parah.

5
Anak yang mengalami failure to thrive cenderung memiliki ukuran fisik yang

lebih kecil dari normal (misalnya perawakan pendek) dan masa puberitas yang

terlambat.5,7

Tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala tidak berkembang secara

normal berdasarkan tabel pertumbuhan standar (tinggi badan kurang dari 3

persentil, berat badan 20% dibawah berat badan ideal terhadap tinggi badan atau

kurva pertumbuhannya menurun dari sebelumnya). 8,9,11

PERTUMBUHAN NORMAL PADA BAYI CUKUP BULAN

Berat rata-rata bayi baru lahir adalah 3.3 kg. berat badannya kemudian

menurun sebanyak 10% dalam beberapa hari pertama, mungkin sebagai akibat

dari pengurangan cairan yang berlebih; oleh sebab itu berat lahir harus segera

dikembalikan dalam 2 minggu setelah dilahirkan. Pemberian ASI cenderung

selangkah lebih baik dari pada pemberian susu botol.3

Angka peningkatan pertumbuahan perhari pada anak-anak dirangkum

dalam table 1. Bayi mendapatkan 1kg/bln selama 3 bulan pertama, 0.5 kg/bln dari

usia 3-6 bulan, 0.33 kg/bln dari usia 6-9 bln, dan 0.25 kg/bln dari usia 9-12 bulan.

Berat badan bayi akan bertambah dua kali lipat pada usia 4 bulan dan akan

menjadi tiga kali lipat pada usia 12 bulan.3

TABLE 1. Angka pertambahan berat badan harian 18

6
Usia Angka pertambahan berat harian

bulan 0-3 g 26-31

bulan 3-6 g 17-18

bulan 6-9 g 12-13

bulan 9-12 g9

tahun 1-3 g 7-9

tahun 4-6 g6
Dikutip dari http://www.emedicine.com/PED/topic738.html,

Berlainan dengan berat badan, maka kecepatan kenaikan tinggi badan

terus menurun tiap tahunnya dari lahir hingga dewasa, kecuali pada masa

adolescent spurt of growth. Pertumbuhan panjang bayi 25 cm dalam sepanjang

tahun pertama, 12.5 cm dalam tahun yang kedua , dan kemudian melambat untuk

sekitar 5-6 cm antara umur 4 tahun dan pada masa pubertas, di mana

pertumbuhannya dapat meningkat sampai ±12 cm setiap tahun.13


TABLE 2. Angka pertumbuhan tinggi badan pada bayi 6

Usia Pertumbuhan
0-6 months 17-25 cm/tahun
6-12 months 15-17 cm/tahun

1-2 years 10-12 cm/tahun

2-3 years 7-10 cm/tahun

3-4 years 5-10 cm/tahun

4-10 years 5 cm/tahun


Dikutip dari www.magicfoundation.org

Tahap pertumbuhan anak :

7
1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian

mengurang secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.

2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.

3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).

4. Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu

waktu (kira-kira umur 18 tahun) berhenti.

Dalam sumber lain disebutkan bahwa, tahun pertama panjang badan bayi

bertambah sebanyak 23 cm (di negeri maju 25 cm), sehingga anak pada umur 1

tahun panjangnya menjadi 71 cm (75 cm di negeri maju). Kemudian kecepatan

pertambahan panjang badan kira-kira 5 cm per-tahun. The National Center For

health Statistik (NCHS) secara rutin mengeluarkan grafik pertumbuhan yang

lengkap yang bisa didapat di alamat www.cdc.gov. 3

Rumus yang dipakai untuk menentukan panjang anak dari umur 3 tahun

ialah:

Panjang badan = 80 + 5n cm.

Keterangan: N = jumlah umur dalam tahun

Panjang badan, umur:

 1 tahun = 1½ X panjang lahir

 4 tahun = 2 X panjang lahir

 6 tahun = 1½ X panjang umur 1 tahun

 13 tahun = 3 X panjang lahir

 Dewasa = 2 X panjang umur 2 tahun

8
Lingkar kepala, lingkar lengan, lingkaran dada diukur dengan pita

pengukur yang tidak molor. Baku Nellhaus dipakai dalam menentukan lingkaran

kepala. Sedangkan lingkaran lengan menggunakan baku dari Wolanski 1961 yang

berturut-turut diperbaiki pada tahun 1969.8

Lingkaran kepala bayi baru lahir di Indonesia 33 cm (di negeri maju 35 cm),

kemudian pada umur 1 tahun menjadi 44 cm (di negeri maju 47 cm). Pada umur

10 tahun menjadi 53 cm dan pada orang dewasa 55-58 cm. Ukuran lingkar kepala

penting diketahui yaitu untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan otak.13

Selama masa prasekolah, berat badan naik setiap tahun dengan 1 ½-2 Kg di

Indonesia (di negeri maju 2-3 Kg).

Formula yang digunakan untuk menentukan berat badan ialah:

Berat badan = 8 + 2n Kg

Keterangan: n = jumlah umur dalam tahun.

Berat badan, umur:

1 tahun = 3 X berat badan lahir

2 ½ tahun = 4 X berat badan lahir

6 tahun = 2 X berat badan umur 1 tahun

9
Gambar 2. hubungan antara garis persentil pada kurva pertumbuhan dan frekuensi

distribusi tinggi badan pada usia yang berbeda.

Cara yang sederhana untuk menentukan berat badan yang diinginkan: 14

 Wanita : berat badan 50 kg untuk tinggi badan 150 cm, setiap penambahan

2,5 cm maka berat badan bertambah sebanyak 2,5 kg.

 Pria : berat badan 53 kg untuk tinggi badan 150 cm, setiap penambahan

2,5 cm maka berat badan bertambah sebanyak 3 kg.

 Untuk ukuran kerangka besar ditambahkan 10% dan untuk ukuran

kerangka kecil dikurangi 10%.

Body Mass Index (BMI) adalah Quetelet’s index, yang telah dipakai secara

luas, yaitu berat badan(kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m2). BMI mulai

disosialisasikan untuk penilaian obesitas pada anak dalam kurva persentil juga.

Tingkat kelebihan berat badan harus dinyatakan dengan SD dari mean (rerata)

BMI untuk populasi umur tertentu. Mean BMI juga bervariasi seperti pada berat

badan normal pada status gizi dan frekuensi kelebihan berat pada rerata BMI dan

10
standard deviasi yang dihitung. Misalnya anak dengan rerata BMI +1 SD di suatu

negara tidak harus sama dengan rerata BMI +1 dinegara lain.1,8,10

Setiap grafik dari CDC untuk BMI berdasarkan umur terdiri dari

serangkaian garis lengkung yang menunjukkan persentil tertentu. BMI menurun

selama masa pra-sekolah, lalu meningkat pada masa dewasa. 7

Grafik BMI berdasarkan usia untuk anak laki-laki 7

Contoh 1

Perhatikan BMI untuk anak laki-laki pada persentil 95

Usia BMI Persentil

2 tahun 19,3 95

4 tahun 17,8 95

9 tahun 21,0 95

13 tahun 25,1 95

Pada contoh diatas, kita dapat melihat bahwa BMI anak laki-laki pada masa pra-

sekolah menurun dan sejalan dengan bertambahnya usia, BMInya meningkat,

tetapi masih dalam persentil 95.

Grafik BMI berdasarkan usia untuk anak perempuan 7

Contoh 2

11
Dengan menggunakan data berikut, kita akan melihat BMI untuk anak perempuan

dalam masa pertumbuhannya dari usia 3 tahun sampai 9,5 tahun.

Usia Tinggi (inci) Berat badan (pon) BMI Persentil

3 37,2 31 15,7 50

5 42,4 38,7 15,1 50

7 47,8 50,2 15,4 50

9,5 53,3 66,9 16,5 50

Untuk menggambarkan BMI berdasarkan umur dengan menggunakan data diatas,

carilah usia anak pada skala horisontal lalu ikuti skala vertikal untuk BMI. Akan

tampak bahwa pertumbuhan anak tersebut pada persentil 50 adalah stabil.

Mengartikan BMI berdasarkan usia pada anak-anak dan remaja:

 Underweight : BMI < persentil 5

 Resiko mengalami overweight : BMI > persentil 85

 Overweight : BMI > persentil 95.

60% anak-anak dan remaja dengan BMI > persentil 95 memiliki minimal

1 faktor resiko, sedangkan 20% memiliki 2 atau lebih faktor resiko untuk

terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Anak-anak yang overweight

cenderung menjadi dewasa yang overweight. 7

PERTUMBUHAN PADA BAYI PREMATUR

12
Pada penggunaan grafik/kurva pertumbuhan pada bayi prematur, usia

bayi harus dapat diperhitungkan dengan tepat. Grafik pertumbuhan khusus yang

didasarkan pada usia janin secara berkesinambungan lebih baik dan telah

dikembangkan untuk balita, dimulai dari usia janin 26 minggu, namun, karena

kurva tersebut hanya mampu menghimpun jumlah bayi yang relativ sedikit, maka

keakuratannya tidak dapat sepenuhnya dipercaya. Tehnik apa saja yang digunakan

untuk bayi prematur (misalnya ; penyesuaian usia, penggunaan kurva

pertumbuhan spesifik) konsistensinya tetap merupakan hal yang penting. Sekali

suatu metode pengukuran pertumbuhan digunakan, tehnik tersebut harus

digunakan secara kontinyu dalam setiap waktu melakukan/merencanakan

pengukuran tumbuh kembang anak.3

LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN TUMBUH KEMBANG ANAK 12

1. Pengukuran antropometri : berat, tinggi, lingkar kepala, lingkar dada,

lingkar lengan, tebal kulit.

2. Penggunaan kurva pertumbuhan anak (KMS,NCHS)

3. Penilaian dan analisa status gizi & pertumbuhan anak

4. Penilaian perkembangan anak, dan maturasi

5. Intervensi (preventif, Promotif, Kuratif, Rehabilitatif).

PENGGUNAAN DAN INTERPRETASI KURVA PERTUMBUHAN ANAK

13
1. Baku (standar) NCHS

Penggunaan kurva pertumbuhan (growth chart) atau tabel NCHS

(www.cdc.gov) sebagai baku secara teratur merupakan alat yang paling tepat

untuk menilai status gizi pada pertumbuhan anak. Perlu difahami akan pengertian

persentil dan standard deviasi, sebagai patokan sebelum menggunakannya

dilapangan. 1

Dalam pemantauan pertumbuhan anak pada plot berat atau tinggi badan

anak pada kurva NCHS perlu diikuti secara berkala untuk melihat alur

pertumbuhannya meyimpang atau tidak. Bukan dimana posisi titik plot itu saja

akan tetapi bagaimana hubungan titik-titik tersebut selama kurun waktu tertentu.

Pertumbuhan tidak statis akan tetapi suatu proses perobahan, seorang bayi pada

persentil 5 berat badan terhadap umurnya bisa tumbuh normal, atau gagal tumbuh

atau sembuh dari gangguan pertumbuhan, tergantung kurva pertumbuhannya. 1

Bayi dan anak-anak pada umumnya akan tumbuh dalam 1-2 jalur

pertumbuhan kanalisasi yang dikendalikan oleh faktor genetik terhadap ukuran

tubuhnya. Terdapat 4 variasi kurva pertumbuhan tinggi badan terhadap umur yang

harus diklasifikasikan dalam menentukan pertumbuhan anak yang pendek yaitu

konstitusional, familial, patologis yang terjadi prenatal atau postnatal.1

Faktor-faktor yang perlu dikoreksi pada plot dan interprestasi adalah : 15

 Pada bayi premature dengan mengoreksi usia sejak lahir dikurangi

berapa minggu prematuritasnya, pada lingkaran kepala sampai usia 18

bulan, berat badan sampai usia 24 bulan sedangkan panjang badan

sampai usia 40 bulan).

14

Adolesensi dengan memperhitungkan ukuran antropometri orang tua

(mean parental heigh) Terdapat kurva khusus untuk Down’s

Syndrome dan Achondroplasia yang diusulkan untuk digunakan dalam

tatalaksana di klinik Tumbuh kembang.



Untuk kurva pertumbuhan di Indonesia sebenarnya tergantung

referensi yang mana yang akan dipakai rata-rata tinggi badan tidak

berbeda banyak dan kadang-kadang melebihi batas 160-165 cm .

Umumnya terdapat tinggi badan yang lebih pendek pada suku Malaya

Peninsula dan Filipina (suku Negrito), begitu pula di pedalaman

Kalimantan dan Sumatera predominan pendek. Secara umum

dikepulauan Sunda seperti Jawa, Bali, Flores, Timor, dan pada

kepulauan Luzon di Filipina orang-orang agak lebih tinggi.

2. Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai Home Based

Record 12

Di Indonesia terdapat Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dipakai baik untuk

penyuluhan maupun sebagai alat monitor pertumbuhan dan gizi dimasyarakat

merupakan modifikasi WHO-NCHS yaitu berat badan terhadap umur anak Balita,

dilengkapi dengan gambar perkembangan motorik kasar, halus dan berbahasa.

Tujuan KMS adalah sebagai alat bantu (instrumen) bagi ibu atau orang tua dan

petugas untuk memantau tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak balita,

menentukan tindakan-tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

15
Kartu ini sudah cukup lama beredar di Indonesia, akan tetapi

penggunaannya sebagai home based record masih perlu dipertanyakan. Pada

observasi dibangsal rawat inap anak RSU Dr.Soetomo dan unit rawat jalan (1997-

2000), sekitar 90% ibu-ibu penderita malnutrisi menyatakan punya KMS akan

tetapi tidak dibawa, dengan alasan ada Posyandu atau tertinggal dirumah. Pada

pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit, penekanan KMS dengan konseling

yang baik perlu dibudayakan oleh setiap petugas kesehatan bila menghadapi anak

balita sakit.

Terdapat buku panduan penggunaan KMS bagi petugas kesehatan yang di

terbitkan oleh Depkes.RI. tahun 1997. dalam buku tersebut disebutkan bahwa

grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO/NCHS yang disesuaikan

dengan keadaan di Indonesia.

Kurva garis merah dibentuk dengan menghubungkan angka-angka 70%

median, grafik berwarna kuning di atas merah pada batas 75%-80% median,

daerah hijau muda adalah 85–90% median daerah hijau tua 95 – 100% median.

3. Penilaian dan klasifikasi status gizi

Sistim penilaian gizi dengan pencatatan dalam suatu formulir untuk anak

sakit diajukan oleh Behrman & Kliegman dalam buku Essentials Nelson’s

Texbook of Pediatrics (Merit J,dkk). selain data-data tentang masalah makanan,

antropometri, keadaan klinis anak juga dipaparkan secara rinci. Instrumen

semacam ini kiranya cukup memadai untuk dipergunakan diklinik yang

dilengkapi dengan laboratorium atau penunjang yang lengkap. 16

16
4. Data-data perkembangan dan maturasi pada penyimpangan tumbuh

kembang


Milestones perkembangan merupakan suatu parameter dalam

manajemen tumbuh kembang yang tidak terpisahkan dari

pemeriksaan antropometri. Akan tetapi hal ini masih harus

dibudayakan secara bertahap mengingat adanya faktor waktu dan

beban kerja diunit pelayanan kesehatan anak di masyarakat dan

klinik-klinik.

Terdapat beberapa metode skrining yang dikembangkan dari

refensi luar negeri misalnya DDST (Denver Developmental

Screening Test) yang sudah dimodifikasi dan dipakai dalam buku

Deteksi Dinie dan Stimulasi Balita oleh Depkes R.I.



Kartu Kembang Anak yang dikembangkan oleh Satoto pada tahun

1990

Maturitas tulang dengan penilaian umur tulang (bone age),

membandingkan dengan baku Greulich Pyle atau TW2 dari

Tanner. Maturitas tulang (bone age) berkaitan dengan tingkat

pubertas, biasanya bila diperkirakan ada kelainan endokrin

(perawakan pendek, kelainan tulang)12

LEMBARAN PENILAIAN ANTROPOMETRI/ KURVA PERTUMBUHAN

ASSETMENT FORM FOR ANTROPOMETRI16

17
17

18
17

19
DAFTAR PUSTAKA

20
1. Ostman J, Britton M, Jonsson E. Obesity as health problem in Children and
Adolescents in Treating and Preventing Obesity, Dalam: Evidence Based
Review.Wiley-VCh GmbH&Co.KgaA. 2002: 34-9.
2. Needlman Robert D. Overview and Assessment of Variability, Part II Growth
and Development Dalam: Nelson Textbook Pediatrics. Penyunting: Nelson
Waldo E., dkk.. edisi 17, W.B.Saunders Co., Philadelphia 2004 : 23-66.
3. Gibson Rosalind S. Anthropometric assessment. Dalam: Principles of
Nutritional, Oxford Univ.Press. Madison Av. New York 1990: 45-7

4. Colin D. Rudolph, dkk. Failure To Thrive, Dalam : Rudolph's Pediatrics, edisi


21, The McGraw-Hill Companies, 2002.

5. Anonymous, Anthropometric Measurement , Dalam :


http://www.merck.com/mrkshared/mmanual/section19/chapter262/262a.AM
merk, 20 juni 2006.

6. Anonymous, The Measurement of Human Growth, Dalam :


http://www.magicfoundation.org/www/docs/176.157/
The_Measurement_of_Human_Growth.html, 30 mei 2006.

7. Anonymus, Body Mass Index, dalam


www.medicastore/cybermed/detail_pyk.php?idktg=19&iddtl=921com, 8 Juni
2006.

8. Moesintowarti B. Narendra, Pengukuran Antropometri Pada Penyimpangan


Tumbuh Kembang Anak, Dalam : http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-
873im2-pkb.pdf, 1 juni 2006.

9. Anonymous, Failure to Thrive, Dalam :


http://www.keepkidshealthy.com/welcome/conditions/failure_to_thrive.html,
22 mei 2002.

10. Anonymous, Growth and Development, Dalam :


http://www.lpch.org/diseaseHealthInfo/HealthLibrary/growth/index.html, 1
juni 2006.

21
11. Anonymous, Growth and Development, Dalam :
http://www.lpch.org/diseaseHealthInfo/HealthLibrary/growth/index.html, 1
juni 2006.

12. Moersintowarti B.Narendra. Penilaian Status Gizi Dalam Manajemen Tumbuh


Kembang Anak Malnutrisi; Dikemukakan dalam Kongres II Perhimpunan
Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Thema :Peluang & Tantangan Gizi
medik di Era Millenium III. Surabaya, 13-14 Oktober 2000.

13. Anonymous, Pertumbuhan Otak Terjadi Pada 2 Tahun Pertama Awal


Kehidupan, Dalam http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?
newsid1044853651,54507, 9 november 2002.

14. Anonymous, Tabel tinggi Badan dan Berat Badan


http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=19&iddtl=928,
29 mei 2006.

15. Abbie A.A, Alekseev P,V, Bergman P. Rassengeschichte der


Menschheit,Lieferung Asien : Japan, Indonesien, Ozeanien; Oldenbourg
verlag Munchen Wien. 1981: 79-83

16. Merrit RJ, sinatra FR, Smith GA : Nutritional Support of The Hospitalized,
Essential Nelsons Textbooks of Pediatrics edisi 17, W.B.Saunders Co.,
Philadelphia 2004 : 23-66.

17. The National Center for Health Statistics in Collaboration with the national
Center for chronic disease prevention and health promotion, dalam www
://www.cdc.gov/growthcahrts

22

Anda mungkin juga menyukai