Anda di halaman 1dari 46

L/O/G/O

Asuhan Nifas
dan Pelayanan
Kontrasepsi (CTU)
Mengetahui tentang asuhan masa nifas
Mengetahui hal-hal yang perlu dipantau pada
masa nifas
Mengetahui tentang konseling dengan
menggunakan ABPK
Mengetahui perkembangan terkini dalam
pelayanan kontrasepsi hormonal
Mengetahui perkembangan terkini dalam
pelayanan kontrasepsi AKDR
www.themegallery.com
Nifas

Pengertian Nifas atau puerperium adalah


periode waktu atau masa
dimana organ-organ reproduksi
kembali kepada keadaan
sebelum hamil.
Masa nifas adalah setelah kala
IV sampai 6 minggu berikutnya
(pulihnya alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan
sebelum hamil).

www.themegallery.com
Asuhan nifas
Masa nifas merupakan periode kritis

Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun


psikologi

Mendeteksi masalah secara komprehensif (deteksi


Tujuan Dini), mencegah terjadinya komplikasi yg mungkin
timbul

Memberikan penkes

Memberikan pelayanan KB

www.themegallery.com
Kunjungan Masa Nifas

Program dan kebijakan teknis

Frekuensi Kunjungan masa nifas :


1. 6 jam 3 hari setelah persalinan
2. 4 28 hari setelah plasenta lahir
3. 29 42 hari setelah persalinan

www.themegallery.com
Asuhan pada masa nifas
Mobilisasi Dini
Nutrisi
Ambulasi
Eliminasi
Istirahat
Kebersihan diri / Personal Hygiene
Sexual/ senggama
Keluarga Berencana
Latihan / Senam nifas

www.themegallery.com
Hal-hal yang dipantau pada masa
nifas

1. TTV
2. Lochea
3. Luka perineum
4. Kont-Ut
5. Fungsi Berkemih
6. Fungsi sal Cerna
7. Tanda Bahaya
8. Pemberian ASI
9. Emosi
10. Dukungan Keluarga

www.themegallery.com
CONTRACEPTION
TECHNOLOGY UPDATE ( CTU )

www.themegallery.com
www.themegallery.com
Definisi konseling
Konseling adalah:
Proses pertukaran informasi
dan interaksi positif antara
klien-petugas untuk membantu
klien mengenali kebutuhannya,
memilih solusi terbaik dan
membuat keputusan yang
paling sesuai dengan kondisi
yang sedang dihadapi

www.themegallery.com
Manfaat konseling
Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai
dengan kebutuhan reproduksinya

Puas terhadap pilihannya sehingga dapat mengurangi


keluhan atau penyesalan

Memberdayakan klien untuk menentukan metode dan


lama penggunaan alat kontrasepsi

Membangun rasa saling percaya

Menghormati hak klien dan petugas

www.themegallery.com
Penggunaan ABPK dalam Konseling

Konseling perlu dilengkapi dengan Alat Bantu Pengambilan


Keputusan ber KB (ABPK)
Konseling yang berpusat pada klien, merupakan kunci tersedianya
pelayanan KB yang berkualitas
Konseling yang baik akan meningkatkan kualitas dan memuaskan
provider, klien dan masyarakat
Klien yang puas akan memiliki sikap dan perilaku positif dalam
menghadapi masalah-masalah KB dan menjaga kesehatan
reproduksi dan berpotensi mempromosikan KB di antara keluarga,
teman dan anggota masyarakat
Konseling yang baik dapat dilakukan dengan penguasaan materi dan
kemampuan melakukan keterampilan yang spesifik
Memberi kesempatan klien untuk berbicara merupakan unsur pokok
suatu konseling yang baik
Menciptakan suasana hubungan yang baik dengan klien dan menjadi
pendengar yang aktif adalah dasar terlaksananya konseling yang
baik
Komunikasi non verbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal
www.themegallery.com
Prinsip Konseling dalam penggunaan ABPK

Klien yang membuat keputusan


Provider membantu klien menimbang dan
membuat keputusan yang paling tepat bagi klien
Sejauh memungkinkan keinginan klien dihargai /
dihormati
Provider menanggapi pernyataan, pertanyaan
ataupun kebutuhan klien
Provider harus mendengar apa yang dikatakan
klien untuk mengetahui apa yang harus ia
lakukan selanjutnya
www.themegallery.com
Proses pengambilan keputusan

KONDISI

KEMUNGKINAN
4K KEPUTUSAN

KONSEKUENSI

www.themegallery.com
Medical eligibility WHO
No KRITERIA/KATEGORI KETERANGAN
1. Tidak ada batasan penggunaan Kondisi dimana tidak ada
kontrasepsi larangan/batasan untuk menggunakan
metode

2. Manfaat penggunaan lebih besar Kondisi dimana keuntungan


dari resiko menggunakan metode melebihi resiko
baik secara teori/klinis

3. Resiko lebih besar dari manfaat kondisi dimana resiko kesehatan yg


terjadi pada penggunaan metode (baik
teori/klinis) melebihi keuntungan yang
didapat
4. Tidak ada manfaat kecuali resiko Kondisi dimana terjadi resiko kesehatan
yg tidak dapat diterima jika metode
digunakan

www.themegallery.com
Metode Kontrasepsi
MAL
KBA
Senggama terputus
Metode barier
Kontrasepsi Kombinasi
Kontrasepsi Progestin
AKDR
Kontap
www.themegallery.com
Kontrasepsi Oral Kombinasi

Pil kontrasepsi kombinasi adalah pil yang


mengandung hormon estrogen (etinil estradiol) dan
progesteron dengan dosis tertentu.
Mekanisme utama pil kontrasepsi kombinasi untuk
mencegah terjadinya kehamilan adalah dengan
menghambat keluarnya sel telur (ovum ) dari indung
telur (ovarium).

www.themegallery.com
Kemasan

o 21 hari baik dari jenis mono atau bifasik


o 28 hari yang mungkin tergolong dalam jenis
monofasik, bifasik atau trifasik

www.themegallery.com
Kontasepsi Oral Progestin

Pil yang mengandung progestin dalam


dosis yg sangat rendah.
Mekanisme utama pil progestin melalui
penebalan lendir serviks, sehingga
menghambat penestrasi sperma melalui
kanalis servikalis, mengganggu
pematangan endrometrium dan supressi
ovulasi.

www.themegallery.com
Kemasan
Isi 35 pil : 300 g levonorgestrel atau 350
g noretindron
Isi 28 pil : 75 g Desogestrel

www.themegallery.com
Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral
(WHO)

Kategori WHO 1
Postpartum > = 4 minggu (tidak memberikan ASI)
Pasca keguguran, dengan pengguguran dilakukan trimester
pertama atau kedua
Riwayat diabetes kehamilan
Diabetes
Varises
Sakit kepala ringan
Pola ireguler pendarahan per-vaginal tanpa anemia
Riwayat PRP, riwayat PRP sekarang atau sebelumnya
Riwayat IMS sekarang atau sebelumnya
Vaginitis tanpa servisitis purulenta

www.themegallery.com
Lanjutan....
Kategori WHO 2
- Sefalgia berat setelah inisiasi Pil Kontrasepsi Oral
- Diabetes mellitus
- Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama
- Penyakit Sickle Sel, penyakit hemoglobin
- Tekanan darah 130/90 sampai 149/109 mm Hg
- Massa payudara yang belum terdiagnosa
- Kanker serviks
- Usia > 35 tahun tanpa merokok
- Kondisi yang mengarah pada ketidak-patuhan medik
- Riwayat anomali kandungan lipid darah
- Riwayat infark miokardium prematur

www.themegallery.com
Lanjutan...
Kategori WHO 3
Postpartum < 21 hari
laktasi (6 minggu hingga 6 bulan)
pendarahan uterus atau vagina yang tak terdiagnosa
Usia > 35 tahun dan merokok kurang dari 20 rokok
perhari
Riwayat Ca Mammae tapi tidak kambuh kembali 5
tahun belakangan
Interaksi obat
Penyakit kantung empedu

www.themegallery.com
Lanjutan....
Kategori WHO 4
- Tromboemboli vena
- Cerebrovascular Disease atau penyakit arteri koroner
- Penyakit katub jantung (struktural)
- Diabetes dengan komplikasi
- Kanker payudara
- Kehamilan
- Laktasi (< 6 minggu dari postpartum)
- Penyakit Hati
- Sakit kepala dengan simptom neurologis fokal
- Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama
- Usia > 35 tahun dan merokok 20 batang atau lebih per hari
- Hipertensi (TD > 160/100 Hg disertai gangguan vaskuler progresif

www.themegallery.com
Kontrasepsi Suntik

www.themegallery.com
Jenis -jenis
1. Kontrasepsi suntik kombinasi terdiri dari hormon
progestin ( Medroxy progesteron) dan Estrogen
( Estradiol cypionate)

2. Kontrasepsi suntik progestin


( Medroxyprogesteron Acetat dan Norethisteron
Enanthate)
Tidak mengandung estrogen sehingga bisa
digunakan pada masa laktasi

www.themegallery.com
EFEK SAMPING

Amenorhoe

Perdarahan Irreguler

Kenaikan BB

Perut kembung dan tidak


nyaman

Perdarahan banyak dan


berkepanjangan

Sefalgia

www.themegallery.com
Beberapa Kondisi Medik yang Perlu Diperhatikan pada
Pengguna KSK

KSK tidak dianjurkan pada wanita dengan kondisi


dibawah
Hamil atau diduga hamil
Sedang menyusui (< 6 minggu pasca persalinan)
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
Penyakit hati akut
Hipertensi > (160/100)
Penyakit jantung iskemik (sedang atau pernah
menderita)
Pernah mengalami stroke
Keganasan pada payudara
Diabetes Mellitus (lebih dari 20 tahun)
28
www.themegallery.com
KSP: Tidak sesuai (WHO Class 4) untuk wanita:

Sedang hamil (diketahui atau dicurigai)


Sedang mengalami perdarahan per vaginam yang
penyebabnya belum diketahui secara pasti (terutama
bila ada dugaan masalah ginekologik yang serius)
Mengidap karsinoma payudara

Source: WHO 1996. 29


www.themegallery.com
L/O/G/O

Implant

30
Kontasepsi Implant
Implan mengandung progestin (Levonorgestrel/etonogestrel).
Progestin ditempatkan dalam kapsul 1 atau 2 batang yang di
pasang pada lapisan bawah kulit dibagian medial lengan atas
dg jangka 3 tahun.
Mekanisme utamanya adalah menebalkan mukus serviks
sehingga tidak dapat dilewati oleh sperma, menekan FSH dan
LH sehingga menyebabkan supressi ovulasi.

Source: WHO 1996. 31


www.themegallery.com
Implant:
Perlu Pertimbangan (WHO kelas 3)
implant tidak dianjurkan kecuali apabila metoda lain tidak
ada atau tidak sesuai dengan kondisi klien yang
mengalami:
Ikterus (aktif simptomatik)
Penyakit jantung iskemik (riwayat atau sedang)
Kanker payudara
Neoplasia hati (baru berupa hipotesis)
Pemakaian obat untuk epilepsi (fenitoin dan
barbiturat) atau tuberkulosis (rifampisin)

32
www.themegallery.com
Implant:
Tidak Sesuai (WHO kelas 4) untuk:
Wanita dengan kondisi sebagai berikut:
Hamil (dipastikan atau kemungkinan)
Mengalami perdarahan per vaginam yang belum jelas
penyebabnya atau diduga mempunyai masalah serius
pada organ ginekologi
Mengidap karsinoma payudara

33
www.themegallery.com
Implant:
Kondisi yang masih memberi peluang untuk penggunaan

Implant dapat digunakan secara aman pada klien yang:


Penyakit diabetes mellitus (tanpa komplikasi atau < 20 tahun
lamanya)
Penyakit hepatitis (asimptomatik dan pembawa)
Hipertensi ( <160/100)
Riwayat pre-eklampsia
Perokok (tanpa batasan usia atau jumlah batang rokok)
Penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan (dengan atau
tanpa istirahat lama di ranjang)
Penyakit katup jantung (termasuk yang asimptomatik)
Penyakit tromboemboli vena (darah beku)

34
www.themegallery.com
L/O/G/O

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM


(AKDR)

35
Jenis-Jenis AKDR Penguat Kontrasepsi

Copper-releasing: Progestin-releasing:
Copper T 380A Progestasert
Nova T LevoNova (LNG-20)
Multiload 375 Mirena

36
Seminar Nasional Pharmaceutical Care of Obstetric and Gynecology Therapy HISFARSI 2014
www.themegallery.com
IUD Tembaga: Cara Kerja
Mencegah terjadinya fertilitas

Mengganggu proses
reproduksi sebelum
Menurunkan motilitas sel telur mencapai
sperma melalui kavum kavum uteri
uteri

Merubah
Mengentalkan garis/jalur
lendir atau mukus endometrial
serviks

37
www.themegallery.com
AKDR Sesuai Untuk:

Wanita usia reproduksi yang:


Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka panjang
Sedang memberikan ASI
Pasca persalinan dan tidak memberikan ASI
Pasca keguguran
Risiko rendah terhadap PMS
Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari
Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi
hormon
Membutuhkan kontrasepsi darurat

38
www.themegallery.com
Kondisi yang Perlu Dipertimbangkan (WHO
Kelas 3)

AKDR tidak direkomendasikan pada


wanita dengan kondisi dibawah ini,
kecuali jika tak tersedia atau tidak
sesuai dengan metode lain:
Penyakit trofoblas yang tidak
berbahaya
Mempunyai pasangan seksual
lebih dari satu
Pasangannya risiko tinggi PMS
atau punya pasangan seksual
lainnya

Sumber: WHO 1996. 39


www.themegallery.com
AKDR: Tidak Sesuai (WHO Kelas 4)

Pada wanita:
Hamil (diketahui atau dicurigai)
Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum
diketahui atau diduga mempunyai masalah ginekologis
yang serius
Mengidap PID (riwayat atau sedang)
Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
Mengidap Tuberkulosis Pelvik
Mengidap kanker ginekologik
Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis,
servisitis)

40
www.themegallery.com
Waktu pemasangan AKDR

Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi


atau dalam siklus berjalan bila diyakini klien
tidak hamil

Pasca persalinan (segera setelah melahirkan,


selama 48 jam pertama atau setelah 4 sampai
6 minggu atau setelah 6 bulan menggunakan
MLA)

Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari


pertama) selama tidak ada komplikasi
infeksi/radang panggul

www.themegallery.com
AKDR progestin
Pengertian : Keuntungan :
Jenis AKDR yang Mengurangi kram
mengandung hormon akibat menstruasi
steroid adalah prigestase
yang mengandung Mengurangi darah
progesteron dari mirena menstruasi
yang mengandung Menurunkan risiko
Levonorgestrel.
anemia defisiensi zat
besi

www.themegallery.com
AKDR Post Plasenta

AKDR Post Plasenta adalah AKDR


yang dipasang pada saat 10 menit
setelah plasenta lahir

www.themegallery.com
Keuntungan dan kelemahan

Langsung diakses oleh ibu yg


melahirkan di faskes
Tidak mempengaruhi produksi ASI
Aman untuk wanita yg positif HIV
KEUNTUNGAN Kesuburan kembali lebih cepat
Resiko infeksi rendah
Kejadian perforasi rendah
Sedikit kasus perdarahan

Angka keberhasilan ditentukan oleh


waktu pemasangan, tenaga kesehatan
KELEMAHAN yang memasang dan teknik
pemasangannya.

www.themegallery.com
KESIMPULAN

Skreening kelayakan Perkembangan


medis untuk kontrasespsi
penggunaan alat hormonal terletak
kontrasepsi saat ini pada pesatnya
menggunakan perkembangan dan
medical eligibility kebutuhan klien
WHO

Pemasangan AKDR
Ikuti perkembangan
mengalami
contrasepsi
perubahan sesuai
technology update
perkembangan ilmu
secara
pengetahuan, AKDR
berkesinambungan
post plasenta
sesuai
merupakan
perkembangan
terobosan baru

www.themegallery.com
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai