Anda di halaman 1dari 7

1.

3 tahapan atau fase tahapan perkembangan menggambar anak dan contoh bentuk gambar pada
tiap tahapan, yaitu:
a) Masa mencoreng (usia 2-4 tahun).
Anak menggores tanpa aturan dan arah. Anak masih belum mampu mengendalikan
tangannya. contoh : coretan tak terarah atau acak dan tak beraturan seta tanda- tanda
tertentu ( seperti garis- garis atau titik- titik).
b) Masa pra bagan (usia 4-7 tahun).
Anak mulai mampu menggambarkan objek yang akan digambar. Anak juga sudah mampu
mengendalikan arah dan tangnnya.
Contoh : menggambar kepala berbentuk lingkaran, menggambar tangan dengan bentuk
Panjang.
c) Masa bagan (usia 7-9 tahun).
Anak sudah memahami konsep objek yang akan digambarnya. Anak juga mengetahui apa
saja yang mampu menghidupkan gambarnya .
Contoh penambahan gambar isi rumah Ketika mengambar rumah, ada pohon di depan
gambar rumah, ada gambar bendera di sekolah, dan lainnya.

2. 6 tahapan kemampuan kognitif dari Bloom dan contoh penerapanya pada anak usia dini.
a) Pengetahuan (knowledge).
pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal- hal yang telah dipelajari
sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui
sekaligus menyampaikan ingatannya bila diperlukan.
Contoh: menyebutkan nama suatu benda atau makluk Tuhan.
b) Pemahaman (comprehension).
Merupakan kemampuan untuk memahami materi atau bahan. Proses pemahaman terjadi
karena adanya kemampuan menjabarkan suatu materi atau bahan lain.
Contoh: membedakan berbagai warna, rasa, bau dan benda.
c) Penerapan (application).
Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dan dipahami
kedalam situasi konkrit, nyata, atau baru.
Contoh: mengunakan jari atau benda untuk berhitung.
d) Analisis (analysis).
Merupakan kemampuan untuk menguraikan materi kedalam bagian- bagian atau komponen-
komponen yang lebih terstruktur dan mudah di mengerti.
Contoh: menggambar suatu benda atau peristiwa.
e) Sintesis (synthesis).
Merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu
bentuk yang utuh dan menyeluruh.
Contoh: merancang bangunan dari potongan balok / puzzle.
f) Evaluasi (evaluation).
Merupakan kemampuan untuk memperkiraka atau membuat pertimbangan penilaian
terhadap suatu situasi nilai- nilai untuk tujuan tertentu.
Contoh: memilih gambar yang benar dan gambar yang salah.

3. 8 kecerdasan yang dikemukaklan oleh Howard Gardner, yaitu:


1) Kecerdasan linguistic dan verbal.
adalah kemampuan menggunakan kata- kata dan bahasa secara efektif, baik lisan maupun
tulisan. Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbahasa baik
dalam bentuk tulisan maupun saat berbicara.
2) Kecerdasan logika matematis
adalah kemampuan dalam operasi matematika dan menganalisis masalah secara logis. Jenis
kecerdasan ini bisa ditandai ketika anak tertarik dengan angka- angka.
3) Kecerdasan visual dan spasial
Adalah kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat
disekitarnya , kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara
akurat.
4) Kecerdasan kinestetik dan jasmani.
Adalah kemampuan dalam mengunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan
ide, pemikiran dan perasaan, dan mempelajari atau memecahkan masalah.
5) Kecerdasan musical.
Adalah kemampuan untuk mengekspresikan diri, menikmati, mengamati, memahami, dan
menciptakan bentuk- bentuk musik.
6) Kecerdasan interpersonal.
Adalah kemampuan untuk memahami dan selaras dengan perasaan, emosi, serta
temperamen orang lain.
7) Kecerdasan intrapersonal.
Adalah kemampuan untuk menyadari dan memahami emosi, perasaan, sifat, pikiran, atau
motivasi diri sendiri.
8) Kecerdasan naturalis.
Adalah kemampuan untuk mengenali,membedakan ,mengungkapkan dan membuat kategori
terhadap apa yang dijumpai dialam maupun lingkungan.

4. Rambu- rambu pemberian makan TPA pada anak usia dini, yaitu:
a) Kegiatan makan dilakukan secara kelompo. Setiap kelompok didampingi guru.
b) Siapkan alat makan sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia untuk membangun
pemahaman matematika dan kepedulian sosial.
c) Pastikan semua anak sudah mencuci tanggannya, sebelum mereka duduk dikursi makan.
d) Pastikan semua anak sudah duduk ditempatnya, saat guru mengenalkan menu makanan dan
kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
e) Apabila anak membawa makanan dari rumah, ceklah makanan tersebut cukup memenuhi
unsur kecukupan gizi.
f) Ajak anak bersyukur bahwa ada makanan yang dapat dimakan , awali dengan berdoa yang
dipimpin oleh anak secara bergantian setiap harinya.
g) Makan dengan tertib, tidak berceceran dan tidak menyisakan makanan terbuang.
h) Kenalkan pada anak sopan santun saat makan.
i) Jika selesai ajak kembali anak berdoa dan mengucapkan syukur.
j) Ajak anak untuk menyimpan kembali alat makan ketempat semula. Jika memungkinkan
biarkan anak mencucinya.
k) Ajak anak-anak untuk membersihkan kembali tempat yang sudah digunakan agar tidak ada
sisa makanan yang tercecer.
l) Bila anak sudah selesai merapikan kembali, ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya.

5. Rambu-rambu pengembangan keterampilan motorik pada anak usia dini, yaitu:


Secara umum ada 3 tahap keterampilan perkembangan motorikanak pada usia dini yaitu:
a) Tahap kognitif
Anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apasaja yang dibutuhkan untuk
melakukan sesuatu gerakan tertentu. Pada tahap ini, dengan kesadaran mentalnya anak
berusaha mengembangkan strategi tetentu untuk mengingat gerakan serupa yang pernah di
lakukan pada amasa yang lalu.
b) Tahap asosiatif
Anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan
dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali dimasa mendatang. Tahap ini adalah
perubahan strategi dari tahapan sebelumnya yaitu dari apa yang harus dilakukan menjadi
apa yang harus dilakukannya.
c) Tahap autonomous
Gerakan yang ditampilkan anak merupakan respon yang lebih efisien dengan sedikit
kesalahan, anak sudah menampilkan Gerakan secara otomatis.
3 keterampilan motorik anak, yaitu:
a) Keterampilan lokomotor, berjalan, berlari, melompat, meluncur.
b) Keterampilan non lokomotor, menggerakan bagian tubuh dengan anak diam di tempat.
Seperti mengangkat, mendorong, melengkung, berayun, menarik.
c) Keterampilan memproyeksi dan menerima/ menangkapbenda seperti menangkap, melempar.

6. Beberapa permasalahan anak dalam hal sosial emosional, yaitu:


a) Temper tantrum
Merupakan perilaku marah yang dimiliki anak secara berlebihan. Ini terjadi pada anak yang
berumur 4 tahun.
b) Pemalu
Merupakan emosi negatif yang ada pada diri anak maupun seseorang yang sudah
dewasa.emosi pemalu yang negatif berdampak tidak baik untuk berhubungan dengan orang
lain karena bisa menghambat dan menggangu anak dalam bersosialisasi dengan orang lain
yang ada disekitarnya.
c) Pembangkang
Yaitu peilaku tidak mau menuruti yang diperintahkan. Perilaku ini dapat dilihat pada diri anak
seperti anak tidak patut saat di perintah dan bersikap keras kepala.
d) Pembohong
Merupakan perilaku negatif yang dilakukan secara sadar,perilaku ini muncul pada anak
karena takut kalua dimarahi dengan kesalahan yang mereka buat, berbohong untuk
mengatasi kekurangan yang ada pada diri anak.
e) Penakut
Merupakan hal yang alami, perilaku ini merupakan bentuk emosi kecemasan.

7. 5 permasalahan sosial yang bisa dialami anak usia dini dan contoh penanganannya:
1) Pemalu
Orangtua memberikan pengertian kepada anak dengan membimbing anak untuk terbiasa
dalam situasi keramaian dan pada tempat-tempat yang banyak orangnya dengan mengajak
anak ikut serta dalam acara tertentu.
2) Perilaku agresif
cara yang dilakukan terhadap anak adalah menegur anak dengan perlahan jika anak
melakukan kesalahan,menerapkan hukuman kepada anak jika melakukan perbuatan buruk.
3) Manja
penyebab anak menjadi manja karena orang tua terlalu berlebihan memberikan perhatian
dan menuruti semua permintaan anak. Cara menaganinaya tidak membiasakan dan menuruti
semua kemauan anak, mengajarkan anak mengerjakan pekerjaanya sendiri.
4) Negativisme
Penangananya dengan memberikan perhatian lebih dan sering menenangkan anak pada
saat anak marah,memuji anak dengan lembut jika anak telah mengerjakan pekerjaan rumah.
5) Perilaku berkuasa
Penanganaya menegur anak saat dia menyuruh atau meminta anggota keluarga yang lain
mengerjakan sesuatu yang diingginkan dia,memberi saran dan menyadarkan anak bahwa
perilaku dia tidak baik.

8. 5 permasalahan emosi pada anak usia dini dan contoh penangananya:


1) Agresivitas
Bentuk agresivitas yang sering ada pada anak usia dini pada umumnya yaitu pada bentuk
verbal maupun fisik seperti mengeluarkan kata- kata kotor (verbal), menggigit, menendang,
mencubit, mencakar, dan memukul. Masalah ini biasanya disebabkan oleh adanya perasaan
marah atau permusuhan dan ketika tidak terpenuhi suatu keinginan.
Penanganya: memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak.
2) Kecemasan
Merupakan reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu yang dirasakan
sebagai suatu ancaman. Sebagian besar kecemasan pada anak terjadi akibat oleh pola asuh
orang tua yang kurang tepat terutama pada awal kehidupan anak dalam membentuk basic
trust atau kepercayaan dasar.
Penangananya: dibimbing dan bantu untuk memahami permasalahan yang dirasakan.
3) Tempertantrum
Suatu letupan kemarahan yang sering terjadi pada saat anak menunjukkan sikap negativistik
atau penolakan. Perilaku ini sering di ikuti dengan tingkah laku seperti menangis dengan
keras, menjerit, melempar barang, memkul, menendang, dan lainnya.
Penanganannya: membacakan dongeng yang disukai,bediskusi tentang perasaannya.
4) Menarik diri
Emosi yang lebih diarahkan kedalam diri dengan kecenderungan menarik diri dari interaksi
sosial. Anak yang mengalaminya akan sulit bergaul, cenderung bermain sendiri, tidak dapat
bersosialisasi, dan berbagi dengan teman sekolahnya.
Penangannnya: bersosialisasi dengan teman sebaya.
5) Takut berlebihan
Kondisi yang dialami berupa perasaan yang tidak senang diikuti dengan tanda fisik yang
bergetaran jatung berdetak kencang dan berkeringat deras
Penangananya: ajak anak berjalan -jalan mengelilingi lingkungan

9. Pengembangan kognitif pada anak usia dini dan 5 contoh kegiatan pengembangan yang dapat
dilakukan di PAUD
1) Pengembangan Auditory
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan bunyi atau indera pendengaran anak.
Contoh:
• Mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengan sehari- hari
• Mendengarkan cerita dengan baik
• Mengungkapkan kembali cerita sederhana
• Mengikuti perintah lisan sederhana
• Mengikuti ritmik dengan bertepuk
2) Kinestetik
Adalah kemampuan yang berhubungan kelancaran gerak tanggan atau keterampilan atau
motorik halus anak usia dini yang mempengaruhu perkembangan kognitif.
Conto:
• finger painting dengan tepung kanji
• Menciptakan bentuk- bentuk dengan balok
• Menjahit dengan sederhana
• Melukis dengan cat air
• Membuat gambar sendiri dengan berbagai media
3) Visual
Yaitu kemampuan yang berhubungan dengan penglihatan, pengamatan ,perhatian,
tanggapan dan persepsi anak dengan lingkungan sekitar.
Contoh:
• Mengenali namanya sendiri bila tertulis dan mengenali huruf dan angka
• Membandingkan benda- benda yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks
• Mengetahui benda dari ukuran ,bentuk dan warna
• Mengetahui adanya benda yang hilang apabila ditunjukan sebuah gambar yang belum
sempurna atau janggal
• Menjawab sebuah pertanyaan gambar seri
4) Pengembangan taktil
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan indra peraba ( tekstur ).
Contoh:
• Mengembangkan kesadaran akan indera sentuhan
• Mengembangkan kesadaran akan berbagai tekstur
• Mengembangkan kosakata untuk mengambarkan berbagai tekstur seperti tebal tipis, halus
kasar , panas dingin, dan tekstur kontras lainya
• Bermain dibak pasir
• Meremas kertas koran dan meraup biji- bijian
5) Aritmatika
Kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan yang di arahkan untuk kemampuan
berhitung atau konsep berhitung permulaan.
Contoh:
• Menyebutkan urutan bilangan
• Menghitung benda
• Mengenali himpunan dengan nilai bilangan yang berbeda
• Memberi nilai bilangan pada suatu himpunan
• Memciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep bilangan
6) Kemampuan geometri
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan konsep bentuk dan ukuran.
Contoh:
• memilih benda menurut warna, bentuk, dan ukuran
• Mengunakan bahasa ukuran seperti besar,kecil, Panjang ,pendek,tinggi,rendah
• Memcocokan benda menurut warna,bentuk dan ukuran
• Mengukur benda secara sederhana
• Membandingkan benda menurut ukuranya besar kecil,Panjang lebar,tinggi rendah
7) Pengembangan sains permulaan
Aadalah kemampuan sains permulaan berhubungan dengan berbagai percobaan atau
demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara saintific atau logis tetapi tetap dengan
mempertimbangkan tahapan berfikir anak.
Contoh:
 Mengeksplorasi berbagai benda yang ada disekitar
 Mengadakan berbagai percobaan sederhana
 Mengkomunikasikan apa yang telah di amati dan di teliti
 Bermain menggunakan benda- benda nyata menciptakan suatu kreasi
 Mengekspresikan segala ide dan gagasan

10. 5 tingkat kebutuhan dasar dalamHierarki kebutuhan manusia dikemukakan oleh Moslow, yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis (Physiological needs)
Merupakan kebutuhan yang paling dasar yang harus terpenuhi dengan baik bagi seorang
individu.
Contoh: makan, minum, bernafas, seks, perumahan, serta istirahat untuk menjaga
kesehatan.
2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan (Safety needs)
Kebutuhan dimana seorang individu menginginkan rasa keamanan yang mengarah pada
kebutuhan keamanan jiwa dan kebutuhan keamanan harta.
Contoh : Kesehatan,keselamatan dari kecelakaan dan cidera, dan lainnya.
3) Menginginkan kasih sayang (Love and belongingness)
Kebutuhan akan hubungan emosional mendorong prilaku manusia untuk termilikinya cinta,
sayang, keluarga yang bahagia dengan suami/ istri, dan tergabung dalam organisasi sosial.
Contoh : keluarga ,pertemanan,kelompok sosial ,kelompok kemasyarakatan.
4) Kebutuhan Penghargaaan (Esteem needs)
Kebutuhan seseorang yang mencangkup pada keinginan untuk memperoleh harga diri baik
penghargaan dan rasa hormat.
Contoh : prestasi akademik,partisipasi dalam kegiatan propesional,partisipasi atletik atau tim
5) Kebutuhan aktualisasi diri (Self- actualization needs)
Kebutuhan orang – orang untuk mencapai potensi penuh mereka sebagai manusia. Pada
tahap ini seseorang inginterpenuhinya keinginan untuk aktualisasi diri.
Contoh : bakat, potensi,kemampuan

11. Tahapan perkembangan moral yang dikemukakan oleh Piaget dan contoh Implikasinya
1) Tahap moralitas heteronomous ( heteronomous morality ) yang terjadi pada anak usia 4 – 7
tahun.
Pada tahap perkembangan moral ini anak mengangap keadilan dan aturan sebagai sifat –
sifat dunia (lingkungan) yang tidak berubah dan lepas dari kendali manusia.
Implikasi meyakini keadilan sebagai suatu yang tetap ada.
2) Moralitas Otonomus sekitar usia 10 tahun ke atas
Anak sudah menyadari bahwa aturan dan hukum itu diciptakan oleh manusia, pada tahap ini
anak sudah menyadari juga bahwa menilai tindakan seseorang harus dipertimbangkan
maksud sipelaku dan juga akibat – akibatnya.
Implikasi maksud atau niat pelaku yang ada dibalik tindakannya di pandang lebih penting dari
pada akibatnya.

12. 9 pilar pengembangan karakter yang dikemukakan oleh Ratna Mega Wangi, yaitu:
a) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan- Nya
Anak- anak diajarkan supaya mengimani keberadaan Sang Pencipta, serta memiliki rasa
syukur dan kasih sayang.
b) Bertanggung jawab,disiplin, dan mandiri.
Dapat dilakukan sejak usia dini dengan mengasah kedisiplinan anak melalui kegiatan
pembiasaan dengan sejumlah aturan.
c) Amanah, jujur, dan berkata bijak.
Adalah prilaku seseorang yang dapat dipercaya dan diadalkan. Menanmkan kejujuran
sebaiknya dilakukan sejak dini agar anak memiliki perilaku yang baik dan dapat bertanggung
jawab.
d) Bersikap hormat, santun, dan pendengar yang baik.
Merupakan prilaku yang dapat ditanamkan pada anak sejak dini guna membentuk budi
pekerti yang baik, halus, dan memiliki tata krama.
e) Kerjasama, dermawan, dan suka menolong.
penanaman sikap ini kepada anak usia dini dapat diterapkan melalui berbagai kebiasaan
yang sifatnya sosial sebagai contoh , setiap hari jum’at anak- anak wajib memberikan infak di
masjid.
f) Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah.
Merupakan sikap yang dapat menumbuhkan keberanian dalam mengekspresikan diri dan
berbuat sesuatu.
g) Pemimpin yang baik dan adil
Dapat dilakukan dengan menanamkan sikap kepemimpinan yang baik dan adil kepada anak
usia dini melalui pemberian contoh dan keteladanan.
h) Baik dan rendah hati
Menanamkan sikap yang baik dan rendah hati kepada anak dapat dilakukan dengan
kebiasaan yang dapat dihindari anak seperti sifat suka pamer.
i) Mempunyai toleransi, bersatu, dan cinta damai.
Upaya menanamkan sikap ini dapat dilakukan dengan menampilkan aneka poster agama-
agama yang ada di indonesia, rumah adat, serta kesenian tradisional kepada anak dan
melalui kegiatan lomba- lomba disekolah.

Anda mungkin juga menyukai