Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI

KINERJA KEUANGAN PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK

SKRIPSI

HERLINDAH
105721115118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2022
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI


KINERJA KEUANGAN PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

Herlindah
NIM: 105721115118

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2022
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Be rp ik i r ada lah ak ti vi t as te rsu l it yang pe rnah ada . Mak a da r i


i t u han ya sed ik it ya ng me lakukann ya ( Hen r y Fo rd ) .

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT serta karunianya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk k edua orang tuaku tersayang


serta orang -orang yang telah membantu saya dan juga
almamaterku
ABSTRAK

HERLINDAH, Tahun 2022. Analisis Rasio Profitabilitas dalam Menilai


Kinerja Keuangan PT. Adhi Karya (Perserp) Tbk. Skripsi. Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makasssar. Dibimbing oleh : Sitti Aisyah dan Alamsjah .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Adhi
Karya (Persero) Tbk dari tahun 2016-2020 berdasarkan perhitungan rasio
profitabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian yang digunakan
adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan PT. Adhi
Karya (Persero) Tbk yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Metode analisis data menggunakan analisis rasio profitabilitas pada laporan
neraca dan laporan laba rugi, dengan menggunakan indikator gross profit
margin, net profit margin, return on assets, dan return on equity.
Pengamatan data terhadap laporan keuangan PT. Adhi Karya (Persero)
Tbk tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 menunjukkan bahwa pada rasio
gross profit margin perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2016 -2018 dan
mengalami penurunan ditahun 2019 lalu meningkat di tahun 2020, artinya
perusahaan dapat dikatakan cukup optimal dikarenakan penjualan yang
didapatkan cukup tinggi meskipun nilai GPM berada dibawah rata-rata standar
industri. Dilihat dari rasio net profit margin kinerja keuangan perusahaan dalam
kondisi belum optimal dikarenakan nilai rasio NPM yang diperoleh sangat rendah
dimana ditahun 2016 nilainya 0,03% namun ditahun 2020 nilai NPM sebesar
0,002% yang disebabkan laba bersih yang didapatkan ditahun 2020 sangat
rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Dilihat dari rasio return on assets
mengalami fluktuasi turun dan naik dimana tahun 2020 mengalami penurunan
yang cukup signifikan sebesar 0,1% hal ini berarti perusahaan belum optimal
dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba perusahaan. Dilihat dari
rasio return on equity terjadi fluktuasi tutun dan naik dimana nilai NPM tertinggi
ditahun 2018 sebesar 10,3% dan ditahun 2020 turun menjadi 0,4%, meskipun
terjadi peningkatan ditahun 2018 tetapi perusahaan harus lebih efektif lagi dalam
menghasilkan keuntungan.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan, Rasio Profitabilitas


ABSTRACT

HERLINDAH, 2022. Profitability Ratio Analysis in Assessing Financial


Performance of PT. Adhi Karya (Perserp) Tbk. Essay. Department of
Management, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Makassar. Supervised by : Sitti Aisyah and Alamsjah .
This study aims to determine the financial performance of PT. Adhi Karya
(Persero) Tbk from 2016-2020 based on the calculation of the profitability ratio.
The method used in this research is to use a quantitative method with a
descriptive approach. The research data used is secondary data in the form of
the company's financial statements PT. Adhi Karya (Persero) Tbk which has
been published by the Indonesia Stock Exchange (IDX). The data analysis
method uses profitability ratio analysis on the balance sheet and income
statement, using indicators of gross profit margin, net profit margin, return on
assets, and return on equity.
Observation of data on the financial statements of PT. Adhi Karya
(Persero) Tbk from 2016 to 2020 shows that the company's gross profit margin
ratio has increased from 2016 -2018 and decreased in 2019 and then increased
in 2020, meaning that the company can be said to be quite optimal because the
sales obtained are quite high. although the GPM value is below the industry
standard average. Judging from the net profit margin ratio, the company's
financial performance is not in optimal condition because the value of the NPM
ratio obtained is very low where in 2016 the value is 0.03% but in 2020 the NPM
value is 0.002% due to the net profit obtained in 2020 is very low compared to the
previous year. . Judging from the return on assets ratio, it fluctuated up and down
where in 2020 it decreased significantly by 0.1%, this means that the company
has not been optimal in utilizing its assets to generate corporate profits. Judging
from the return on equity ratio, there was a gradual fluctuation and an increase
where the highest NPM value in 2018 was 10.3% and in 2020 it fell to 0.4%,
although there was an increase in 2018 but the company must be more effective
in generating profits.

Keywords: Financial Performance, Financial Statements, Profitability Ratios

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena

rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam tak henti-hentinya kami haturkan

kepada Baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan kerabatnya.

Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan akademik yang harus

ditempuh dalam rangka menyelesaikan Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun judul dari

tugas akhir ini adalah “ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI

KINERJA KEUANGAN PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK”.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapatkan banyak masukan

yang berguna dari berbagai pihak sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan serta keikhlasan hati, penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan limpahan

kasih sayang, doa serta pengorbanan kepada penulis.

2. Bapak Dr. andi Jam’an, SE., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM, sebagai Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Ibu Dr. Sitti Aisyah, SE, MM selaku pembimbing I dan Bapak Alamsjah,

S.T., SE., MM selaku pembimbing II, yang telah meluangkan banyak

iv
waktu memberikan bimbingan dan arahan sehingga terwujudnya tugas

akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis atas segala waktunya yang telah mendidik dan melayani kami

selama mengikuti proses belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah

Makassar.

6. Saudara serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

terkhusus Angkatan 2018 yang dengan rasa persaudaraan yang tinggi

banyak membantu dan member dukungan dalam penyelesaian tugas

akhir ini.

Pada akhir penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa tugas akhir

ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis meminta saran dan kritik yang

bersifat membangun demi proses pembelajaran serta pengembangan diri bagi

penulis dalam membuat karya tulis di masa depan. Semoga tugas akhir ini

bermanfaat bagi seluruh pembacanya, Amin ya rabbal alamin..

Wassalamuaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 16 Maret 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ..........................................................................................................

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ iv

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

A. Landasan teori.................................................................................... 5

1. Kinerja Keuangan .......................................................................... 5

2. Rasio Profitabilitas ........................................................................ 9

3. Laporan Keuangan ........................................................................ 13

B. Tinjauan Empiris ................................................................................ 16

C. Kerangka Pikir .................................................................................... 31

D. Hipotesis ............................................................................................. 31

vi
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 32

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 32

D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 33

E. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 34

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34

G. Metode Analisis Data .......................................................................... 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 37

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 37

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 40

C. Pembahasan ........................................................................................ 51

BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 55

A. Kesimpulan ......................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 58

LAMPIRAN ...................................................................................................... 59

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ........................................................ 17

Tabel 1.2 Standar Industri Rasio Profitabilitas ............................... 39

Tabel 1.3 Perhitungan Gross Profit Margin..................................... 44

Tabel 1.4 Perhitungan Net Profit Margin ......................................... 46

Tabel 1.5 Perhitungan Return On Assets ........................................ 47

Tabel 1.6 Perhitungan Return On Equity......................................... 49

Tabel 1.7 Hasil Analisis Rasio Profitabilitas ................................... 50


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Pikir .............................................................. 31


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan gambaran

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis pada suatu periode

tertentu. Kinerja keuangan dapat diukur dengan cara menganalisa dan

mengevaluasi laporan keuangan dimasa lalu dan digunakan untuk

memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan.

Menurut Jumingan (2006), kinerja keuangan adalah gambaran

kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik

menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang

biasanya diukur dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan

profitabilitas.

Rasio profitabilitas atau rasio perbandingan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari

pendapatan terkait penjualan, aset dan ekuitas berdasarkan dasar

pengukuran tertentu. Menurut Kasmir (2011:196) rasio profitabilitas

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah:

Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari tingkat volume usaha tertentu. Net Profit Margin

dapat diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan, yaitu sejauh

mana kemampuan menekan biaya-biaya yang ada pada perusahaan.

13
Semakin tinggi Net Profit Margin maka suatu perusahaan semakin efektif

dalam menjalankan operasinya (Munawir, 2008:119).

Gross Profit Margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi

pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan

kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir,

2009:18). Semakin besar Gross Profit Margin maka semakin baik pula

keadaan operasi pada perusahaan dikarenakan menunjukkan bahwa

harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan

penjualan.

Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih

setelah pajak dengan total aktiva.

Return On Asset merupakan indicator untuk dapat menunjukkan

seberapa besar suatu perusahaan dibandingkan dengan total asetnya.

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu badan usaha

milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang konstruksi bangunan.

Dalam mengukur kinerjanya, perusahaan menggunakan alat ukur yang

berupa rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas. Untuk mengukur kinerja

keuangan dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan sebagai

dasar dalam melakukan pengukuran kinerja. Laporan keuangan berfungsi

untuk memberikan infomarsi tentang keadaan suatu perusahaan pada

periode tertentu.

Perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dapat dinilai kinerjanya

melalui rasio profitabiltas, dimana dapat diketahui bahwa perusahaan

mendapatkan keuntungan ataupun sebaliknya. Dalam mengukur kinerja

keuangan perusahaan baiknya diperlukan laporan keuangan selama 5

14
tahun terakhir untuk melihat kinerja keuangan secara lebih efektif. Kinerja

keuangan Perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk selama 5 tahun

terakhir tentulah mengalami peningkatan atau bahkan penurunan dalam

mengelola kinerja keungannya, apalagi di tahun 2019 sampai sekarang

terjadi pendemi covid 19 dimana hal tersebut memberikan dampak bagi

perusahaan.

Salah satu alasan penulis memilih perusahaan PT. Adhi Karya

(Persero) Tbk adalah untuk menilai rasio keuangan yaitu rasio

profitabilitas perusahaan tersebut dalam mengukur kinerja keuangannya

serta kelancaran operasinya.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis

kinerja keuangan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk selama 5 tahun terakhir

dengan judul “Analisis Rasio Profitabilitas dalam Menilai Kinerja

Keuangan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang ada dalam

penulisan ini adalah:

“Bagaimana kinerja keuangan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dari tahun

2016-2020 berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

“Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja keuangan PT. Adhi Karya

(Persero) tbk dari tahun 2016-2020 berdasarkan perhitungan rasio

profitabilitas”.

15
D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat teoritis

1. Bagi akademis, dapat menjadi bahan sebagai informasi, masukan,

serta pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Bagi peneliti, sebagai bahan acuan dan sebagai referensi dalam

mengkaji lebih dalam tentang Analisis Rasio Profitabilitas Dalam

Menilai Kinerja Keuangan PT. Adhi Karya (Persero)Tbk.

b. Manfaat praktis

1. Bagi perusahaan, sebagai alat pertimbangan dalam menilai

kinerja manajemen keuangan perusahaan pada masa yang akan

datang.

2. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan sebagai

salah satu bentuk cara untuk mengukur kinerja keuangan

sehingga pemerintah mampu memaksimalkan kinerja

keuangannya.

16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja keuangan

a. Pengertian kinerja keuangan

Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh

perusahaan pada saat tertentu dengan menggunakan perhitungan

berdasarkan tolak ukur analisis rasio yang didasarkan pada laporan

keuangan. Menurut Fahmi (2014:142) kinerja keuangan merupakan

suatu analisis yang dilakukan guna mengetahui sejauh mana

perusahaan sudah melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan

terkait dengan penggunaan keuangan secara tepat dan benar.

b. Pengukuran kinerja keuangan

Pengukuran kinerja keuangan merupakan hal yang sangat

penting untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan keuangan

suatu perusahaan. Kinerja keuangan dapat dilihat seta dinilai

dengan menggunakan alat analisis, berdasarka teknik analisis

keuangan, dibedakan menjadi 7, menurut Jumingan (2006:242) :

1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Adalah suatu teknik analisis dengan cara membandingkan

laporan keuangan dua periode ataupun lebih sehingga

menunjukkan perubahan, baik jumlah absolut maupun dalam

persentase relative.

17
2. Analisis Tren “Tendensi Posisi”

Adalah teknik analisis guna mengetahui tendensi keadaan

keuangan apabila menunjukkan kenaikan dan penurunan.

3. Analisis Persentase Per-Komponen “Common Size”

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase

investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan

atau total aktiva maupun utang.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Merupakan teknik analisis guna mengetahui besarnya sumber

dana dari penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu

yang dibandingkan..

5. Analisis Rasio Keuangan

Merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui

hubungan antara pos tertentu dalam neraca ataupun laporan

laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

6. Analisis Perubahan Laba Kotor

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan

sebab terjadinya perubahan laba.

7. Analisis Break Even

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan

yang harus dicapai oleh perusahaan agar tidak mengalami

kerugian.

18
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Menurut Munawir (2012:31) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja keuangan adalah :

1. Likuiditas, yang mampu menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang

harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.

2. Solvabilitas, yang mampu menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi baik keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang.

3. Rentabilitas atau Profitabilitas, yang menujukkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

4. Stabilitas Ekonomi, yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang

diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan

untuk membayarkan hutang-hutangnya serta membayar

dividen secara teratur tanpa mengalami hambatan atau krisis

keuangan.

d. Jenis-Jenis Alat Ukur Kinerja Keuangan

Alat ukur yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan

adalah metode rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah

perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan di masa

lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa depan (Syamsuddin,

19
2009:37). Pada dasarnya analisis rasio keuangan dikelompokkan

menjadi empat, yaitu:

1. Rasio likuiditas, merupakan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya

2. Rasio solvabilitas, untuk mengukur sejauh mana aktiva

sebuah perusahaan dibiayai dengan hutang

3. Rasio profitabilitas, digunakan untuk menilai kemampuan

sebuah perusahaan dalam mencari keuntungan

4. Rasio aktivitas, untuk mengukur efektivitas sebuah

perusahaan dalam penggunaan aktiva yang dimiliki.

e. Manfaat Kinerja Keuangan

Berikut ini merupakan manfaat penilaian kinerja menurut

Mulyadi (2007:416):

1. Mengelola operasi organisasi dengan efektif dan efisien

melalui permotivasian karyawan secara maksimum

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan

dengan karyawan, seperti: promosi, transfer, dan

pemberhentian.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan serta pengembangan

karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi

program pelatihan karyawan

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai

bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka

5. Menyediakan sutau dasar bagi distribusi penghargaan

20
f. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut Munawir (2010:31), pengukuran kinerja keuangan

perusahaan terdapat beberapa tujuan, antara lain:

1. Dapat mengetahui likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi pada saat ditagih.

2. Dapat mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya bila

perusahaan tersebut dilikuidasi.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas atau rentabilitas, yaitu

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semasa

periode tertentu yang dibandingkan dengan penggunaan aset

atau ekuitas.

4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan

perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan

usahanya tetap stabil, dan diukur dari kemampuan

perusahaan untuk membayar pokok utang dengan beban

bunga tepat waktu, dan pembayaran dividen secara teratur

kepada para pemegang saham tanpa mengalami kesulitan

dan krisis keuangan.

2. Rasio Profitabilitas

a. Pengertian Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total

aktiva maupun modal sendiri (R. Agus Sartono 2010:122).

21
Sedangkan, Rasio Profitabilitas adalah metrik keuangan yang

digunakan untuk menilai kemampuan bisnis atau perusahaan

untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan dan kegiatan

operasional dari waktu ke waktu. Rasio profitabilitas ini digunakan

sebagai salah satu metrik dalam menilai kestabilan keuangan

perusahaan.

b. Jenis Rasio Profitabilitas

1. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin adalah laba penjualan setelah

memperhitungkan semua pengeluaran dan pajak penghasilan.

Rumus dari Net Profit Margin :

Net Profit Margin = x 100%

2. Return On Invesment (ROA)

Return On Assets merupakan salah satu jenis rasio

profitabilitas yang mampu menilai kemampuan perusahaan

untuk memperoleh keuntungan dari aset yang digunakan.

Rumus dari Return On assets:

Return On Assets = x 100%

3. Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin adalah ukuran keuangan yang

berharga bagi manajer perusahaan dan juga investor

perusahaan karena menunjukkan efisiensi yang dapat

22
digunakan untuk memproduksi dan menjual satu atau lebih

produk sebelum dikurangi biaya tambahan.

Rumus dari Gross Profit Margin :

Gross Profit Margin = x 100%

4. Return On Equity (ROE)

Pengertian ROE adalah jumlah pendapatan usaha bersih

per dana investor yang masuk. ROE atau return on equity

merupakan salah satu elemen penting untuk menentukan

sejauh mana suatu bisnis mampu mengelola modal

investornya.

Rumus dari Return On Equity :

Return On Equity= x 100%

c. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas memiliki tujuan serta manfaat, tidak

hanya untuk pemilik perusahaan dan manajemen saja, tapi juga

untuk pihak eksternal terutama untuk pihak-pihak yang

mempunyai kepentingan dengan perusahaan.

Adapun tujuan dan manfaat dari rasio profitabilitas menurut

Kasmir (2012:197-198) adalah :

1. Untuk mengukur atau menghitung keuntungan yang

diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan pada tahun

sebelumnya dengan tahun sekarang (tahun berjalan).

23
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak

dengan modal sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana

perusahaan digunakan baik modal pinjaman maupun

modal sendiri.

6. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana

perusahaan yang digunakan baik dengan modal

sendiri.

Manfaat dari rasio profitabilitas:

1. Mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh

perusahaan dalam satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya

dengan tahun sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu waktu.

4. Mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan

modal sendiri.

5. Mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaan

yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal

sendiri.

3. Laporan keuangan

a. Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu laporan yang

menggambarkan hasil dari proses akutansi yang digunakan

sebagai alat akutansi antar data keuangan atau aktivitas

24
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data-data atau aktivitas tersebut (Sundjaja dan Barlian, 2003:76).

Sedangkan menurut Harahap (2013:105) laporan keuangan

menggambarkan tentang kondisi keuangan serta hasil usaha

suatu perusahaan pada waktu atau dengan periode waktu

tertentu.

b. Laporan Keuangan dan Pengaruhnya Bagi Perusahaan

Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap memiliki

arti penting dalam menilai suatu perusahaan, karena informasi

laporan keuangan dapat dianalis apakah perusahaan baik atau

tidak bagi yang berkepentingan. Dalam setiap perusahaan, bagian

keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah

perencanaan perusahaan, oleh karena itu bagian keuangan harus

berfungsi dengan baik, agar pihak yang membutuhkan dapat

memperoleh laporan keuangan tersebut dan membantu mereka

dalam pengambilan keputusan dan sesuai dengan yang

diharapkan.

Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari:

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal

4. Laporan arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan

25
c. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan menurut Hans (2016:126) adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian

besar pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan

ekonomi. Tujuan laporan keuangan secara garis besar adalah:

1. Screening (sarana informasi)

Analisa hanya dilakukan berdasarkan laporan

keuangan, dengan demikian seorang analis tidak perlu

turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi

serta situasi perusahaan yang dianalis.

2. Understanding (pemahaman)

Analisis dilakukan dengan memahami perusahaan,

kondisi keuangan serta bidang usahanya dan hasil

usahanya.

3. Forecasting (peramalan)

Analisa juga dapat digunakan untuk memprediksi

kondisi perusahaan pada masa yang akan datang.

4. Diagnose (diagnosis)

Analisis memungkinkan untuk dapat melihat

kemungkinan masalah baik dalam manejemen maupun

masalah lain di dalam perusahaan.

5. Evaluation (evaluasi)

Analisis ini digunakan untuk menilai dan

mengevaluasi kinerja perusahaan, termasuk

26
manajemen dalam meningkatkan tujuan perusahaan

secara efisien.

d. Kegunaan Laporan Keuangan

Pada umumnya, sebuah laporan keuangan dibuat setiap

bulan, yang kemudian dirangkum menjadi setiap tiga bulan, enam

bulan hingga setahun. Menurut Martono dan Agus (2010:52)

kegunaan laporan keuangan adalah:

1. Pengambilan keputusan investasi

2. Keputusan pemberian kredit

3. Penilaian aliran kas

4. Penilaian sumber ekonomi

5. Melakukan klaim terhadap sumber dana

6. Menganalisis perubahan yang terjadi terhadap sumber dana

7. Menganalisis penggunaan dana

Berdasarkan konsep keuangan, laporan keuangan sangat

diperlukan untuk mengukur hasil usaha serta perkembangan

perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sejauh

mana perusahaan mencapai tujuannya. Laporan keuangan pada

dasarnya merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga laporan

keuangan berperan luas dan mempunyai kedudukan yang

mempengaruhi pengambilan keputusan.

27
Laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak yang

menginvestasikan modalnya sehingga membutuhkan informasi

tentang sejauh mana kelancaran kegiatan dan profitabilitas

perusahaan, potensi dividen, karena dengan informasi pemegang

saham dapat memutuskan untuk mempertahankan sahamnya,

menjualnya bahkan membelinya.

B. Tinjauan Empiris/ Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 (penelitian terdahulu)

No Nama Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Hasil


dan Tahun Penelitian (kuantitatif) Penelitian
Penelitian
1. Amelia Rosella Analisis Rasio -rasio Alat analisis Hasil
Girsang, Keuangan likuiditas: yang penelitiannya
Hotnida Sirait untuk rasio lancer, digunakan adalah
(2018) Mengukur rasio kas adalah rasio dijelaskan. PT.
Kinerja -rasio keuangan, Perkebunan
Keuangan solvabilitas: meliputi : rasio Nusantara IV
pada PT. rasio likuiditas, rasio Medan
Perkebunan hutang solvabilitas, diharapkan
Nusantara IV -rasio rasio dapat
Medan Tahun aktivitas: aktivitas,rasio memanfaatkan
2014-2016 perputaran profitabilitas. modal
piutang, dengan baik
perputaran dan
persediaan, menggunakan
perputaran aset
total aset perusahaan
-rasio secara efektif
profitabilitas dan efisien
: ROI, ROE guna
meningkatkan
penjualan dan
keuntungan.
Pada akhirnya,
ini akan
meningkatkan
tingkat
kesehatan
keuangan dan
kinerja

28
keuangan.

2. Suryati (2018) Analisis -rasio Alat analisis Hasil


Kinerja likuiditas yang penelitian dari
Keuangan PT. -rasio digunakan rasio likuiditas,
Perkebunan solvabilitas penelitian ini solvabilitas,
Nusantara XIV -rasio adalah rasio aktivitas dan
(Persero) Unit aktivitas likuiditas, profitabilitas.
Kebun Malili di -rasio solvabilitas, Hasil
Mantadulu profitabilitas aktivitas dan penelitian dari
Kabupaten profitabilitas. rasio likuiditas
Luwu Timur menunjukkan
bahwa current
ratio dari tahun
2012 sampai
2016 untuk
rasio ini
menunjukkan
kinerja
perusahaan
sudah baik
karena berada
di atas standar
rasio industry
perusahaan
sejenis, untuk
quick ratio dari
tahun 2012
sampai 2015
menunjukkan
kinerja
perusahaan
sudah baik
dan tahun
2016 kurang
baik. Rasio
solvabilitas
dari
perhitungan
debt to asset
ratio dan debt
to equity ratio
menunjukkan
bahwa kinerja
perusahaan
tidak baik.
Rasio aktivitas
dari
perhitungan
inventory turn

29
over dari tahun
2012 sampai
2016
menunjukkan
kinerja
perusahaan
sudah baik
karena berada
di atas standar
rasio industry
perusahaan
sejenis, total
asset turn over
dari tahun
2012 sampai
2016
menunjukkan
kinerja
perusahaan
tidak baik.
Rasio
profitabilitas
dari
perhitungan
gross profit
margin, net
profit margin,
return on asset
dan return on
equity
menunjukkan
kinerja
perusahaan
sudah baik
karena berada
di atas standar
rasio industry
perusahaan
sejenis. Jadi,
hasil penelitian
menujukkan
bahwa kinerja
keuangan PT.
Perkebunan
Nusantara XIV
(Persero) Unit
Kebun Malili
dalam
mengelola
keuangannya

30
belum optimal.
3. Agung Tri Analisis -kinerja Alat analisis Berdasarkan
Putranto Laporan keuangan penelitian ini hasil analisis
(2018) Keuangan -laporan menggunakan yang dilakukan
untuk Menilai keuangan analisis rasio menunjukkan
Kinerja likuiditas yang bahwa kinerja
Keuangan PT. terdiri dari dan posisi
Mayora Indah current ratio, keuangan
Tbk quick ratio, dapat
Tangerang dan rasio dikatakan
profitabilitas cukup baik dari
yang terdiri segi rasio
dari profit likuiditasnya
margin on dan masih
sales ratio, belum cukup
basic earning baik dari segi
power ratio, rasio
return of profitabilitasny
investment a, sedangkan
dan return of untuk rasio
equity. profitabilitasny
a tingkat rasio
masih di
bawah rata-
rata industry,
sehingga
dapat
dikatakan
perusahaan
masih belum
optimal dalam
menghasilkan
laba.
4. Waluyojati, Ida Analisis Rasio -rasio Alat analisis Hasil
(2018) Aktivitas dan aktivitas penelitian ini penelitian
Profitabilitas -rasio adalah analisis menunjukkan
untuk Menilai profitabilitas rasio bahwa rasio
Kinerja -kinerja keuangan aktivitas PT.
Keuangan PT. keungan yaitu rasio Fast Food
Fast Food aktivitas dan Indonesia, Tbk
Indonesia, Tbk rasio tahun 2011
Tahun 2011 profitabilitas. sampai
s.d 2015 dengan 2015
untuk WCTO
perusahaan
mengalami
kenaikan yaitu
berturut-
berturut 4,2
kali, 4,4 kali,

31
4,3 kali, 4,5
kali, dan 4,5
kali.
Sedangkan
TATO
perusahaan
mengalami
penurunan
yaitu diketahui
berturut-turut
2,1 kali, 2 kali,
1,9 kali, dan
1,9 kali. Rasio
Profitabilitas
PT. Fast Food
Indonesia
tahun 2011 s.d
2015
mengalami
kenaikan dan
penurunan.
Indicator GPM
diketahui
berturut-turt
58,9%, 59,3%,
60,9%. NPM
diketahui
berturut-turut
7,2%, 5,8%,
3,9%, 3,7%,
dan 2,3%. ROI
diketahui
berturut
14,8%, 11,6%,
7,7%, 7,2%,
dan 4,5%.
Sedangkan
ROE diketahui
berturut-tirit
27,6%, 20,8%,
15,9%, 14,8%,
dan 9,4%.
Kinerja
keuangan PT.
Fast Food
Indonesia Tbk
tahun 2011-
2015
berdasarkan
rasio aktivitas

32
dikatakan baik
karena berada
di atas rata-
rata industry.
Sedangkan
berdasarkan
rasio
profitabilitas
kinerja
keuangan PT.
Fast Food
Indonesia Tbk
tahun 2011-
2015
dikatakan
kurang baik
karena
dibawah rata-
rata industry.
5. Florensia Analisis -rasio Alat analisis Berdasarkan
Verginia Kinerja likuiditas yang rasio likuiditas
Sepang, Keuangan -rasio dugunakan dengan
Wilfried S. dengan solvabilitas adalah rasio ndicator quick
Manoppo, Menggunakan -rasio likuiditas: quick ratio, banking
Joanne V. Rasio profitabilitas ratio, banking ratio dan
Mangindaan Likuiditas, ratio, assets to assets to loan
(2018) Solvabilitas, loan ratio, ratio, memiliki
dan LDR. Rasio hasil bahwa
Profitabilitas solvabilitas: kinerja
pada PT. Bank primary ratio, keuangan BRI
BRI (Persero), risks assets tahun 2015-
Tbk. ratio, 2017 likuid
secondary risk karena
ratio, capital memenuhi
ratio. Rasio standar rasio
profitabilitas: Bank
GPM, NPM, Indonesia.
ROE, Return Kemudian
on total assets. untuk rasio
LDR
mengalami
penurunan
selama 3
tahun,
dapat
dikatakan
cukup sehat
karena belum
dapat
menyalurkan

33
kredit secara
efektif.
Berdasarkan
rasio
solvabilitas,
kondisi bank
berada pada
posisi
solvable,
karena:
Permodalan
BRI dalam
kondisi cukup
untuk
menjamin
utang baik
jangka pendek
maupun
jangka
panjang.
Berdasarkan
pada rasio
profitabilitas
dengan
ndicator NPM,
ROE dan ROA
terjadi
penurunan
sebesar
3 tahun karena
kurangnya
kemampuan
manajemen
bank dalam
mengelola
aset untuk
meningkatkan
pendapatan.
Untuk GPM
selama 3
tahun
mengalami
peningkatan
dan bisa
dikatakan
sehat karena
BRI mampu
meminimalkan
harga pokok
barang,

34
sehingga
dapat
menghasilkan
laba kotor
yang tinggi.
Meskipun nilai
NPM, ROE,
dan ROA
mengalami
penurunan,
namun rasio
profitabilitas
tetap sehat
posisi karena
secara
keseluruhan
memenuhi
standar
penilaian
kesehatan BI.
Untuk
meningkatkan
rasio,
perbankan
perlu
mengevaluasi
kinerja
manajemen
untuk
meningkatkan
penyaluran
kredit dan
pengelolaan
aset

dengan baik .
6. Irwin Ananta Analisis Rasio -analisis Alat analisis Pengamatan
Vidada, Kinerja rasio yang data terhadap
Ratiyah, Keuangan profitabilitas digunakan laporan
Denny Erica, Profitabilitas -kinerja adalah rasio keuangan PT
Hartanti (2019) PT. Wijaya keuangan profitabilitas : Wijaya Karya
Karya GPM, NPM, (Persero) Tbk
(Persero) Tbk. OPM, ROE, periode 2014-
Periode 2014- ROA, EPS. 2018
2018 menunjukkan
bahwa secara
umum selama
kurun waktu
pengamatan

35
data rasio
tahun tersebut
maka pada
rasio GPM,
NPM, OIM,
ROE dan EPS
mengalami
fluktuasi turun
dan naik serta
pada rasio
ROA
cenderung
mengalami
penurunan.
7. Nina Shabrina Analisis Rasio -rasio Berdasarkan Berdasarkan
(2019) Profitabilitas profitabilitas hasil penelitian hasil penelitian
dan Rasio -rasio ini yang ini yang
Likuiditas likuiditas menggunakan menggunakan
untuk Menilai -kinerja hasil hasil
Kinerja keuangan pengukuran pengukuran
Keuangan dengan alat dengan alat
pada PT. Astra ukur rasio ukur rasio
Internasional, profitabilitas profitabilitas
TBK dan rasio dan rasio
likuiditas. likuiditas pada
PT. Astra
Internasional.
Tbk, pada
tahun 2012
sampai
dengan tahun
2016 pada
Rasio
Profitabilitas :I
gross profit
margin (GPM)
mengalami
kenaikan dan
penurunan,
yaitu 15%,
14%, 13% dan
12%. Maka
GPm dari
tahun 2012
sampai
dengan 2016
masih
dikatakan
kurang sehat
bila dilihat dari

36
standar
industry itu
sendiri yang
sebesar 30%.
Sedangkan
ROE 25%,
21%, 18%,
13%, dan
14%. ROE dari
tahun 2012
sampai
dengan 2016
masih
dikatakan
kurang sehat
bila dilihat dari
standar
industry itu
sendiri yang
sebesar 40%.
Pada tahun
2012 sampai
dengan 2016
pada Rasio
Likuiditas:
Current ratio
mengalami
kenaikan dan
penurunan
140%, 120%,
140%, 140%,
120%, makan
CR dinyatakan
kurang sehat
dilihat dari
standar
industry itu
sendiri yang
sebesar 200%.
Sedangkan
pada Quick
Ratio
mengalami
kenaikan dan
penurunan,
110%, 103%,
109%, 113%,
dan 104%
makan QR
dinyatakan

37
kurang sehat
dilihat dari
standar
industry itu
sendiri yang
sebesar 150%.
Kinerja
keuangan
pada PT. Astra
Internasional
Tbk
memperoleh
rata-rata nilai
dari
Profitabilitas
dengan
menggunakan
GPM yang
dihasilkan
selama 5
tahun
menunjukkan
angka 12,8%
dan dengan
menggunakan
ROE selama 5
tahun
menunjukkan
angka 18,2%.
Hal ini
menunjukkan
kinerja
keuangan
perusahaan
dari segi
profitabilitas
dinyatakan
kurang sehat.
Kemudian dari
segi Likuiditas
dengan
menggunakan
CR selama 5
tahun
menunjukkam
angka 130%
dan dengan
menggunkan
QR selama 5
tahun

38
menunjukkan
angka 107,8%.
Hal ini
menunjukkan
kinerja
keuangan
perusahaan
dari segi
Likuiditas
dinyatakan
kurang sehat.
8. Sartika (2019) Analisis Rasio -rasio Alat analisis Hasil
Profitabilitas profitabilitas yang penelitian ini
Untuk -kinerja digunakan menunjukkan
Mengukur keuangan adalah rasio bahwa PT.
Kinerja profitabilitas Bank
Keuangan yang terdiri Perkreditan
pada PT. Bank dari ROE dan Rakyat Batara
Perkreditan ROA. Wajo
Rakyat Batara Makassar
Wajo selama tiga
Makassar tahun terakhir
mengalami
kondisi yang
tidak stabil
atau tidak
menetap,
pengukuran
kinerja
keuangan
dengan
menggunakan
rasio
profitabilitas
yang terdiri
dari dari ROA
dinilai dalam
keadaan yang
tidak stabil
karena
kemampuan
aktiva yang
diinvestasikan
untuk berputar
dalam
menghasilkan
laba yang
tinggi kurang
dan dengan
ROE dinilai

39
dalam
keadaan yang
kurang baik
karena
kemampuan
ekuitas/modal
yang
digunakan
untuk
menghasilkan
laba yang
sangat rendah.
9. Asri Jaya, Analisis Rasio -rasio Alat analisis Hasil
Nurlina, A. Profitabilitas profitabilitas yang penelitian
Tenri Syahriani dalam Menilai Kinerja digunakan menunjukkan
(2020) Kinerja keuangan adalah rasio bahwa pada
Keuangan profitabilitas, rasio margin
Perusahaan meliputi : rasio laba kotor
pada PT. laba kotor, (gross profit
Makassar Inti rasio laba margin).
Motor bersih, rasio Dimana
laba operasi, semakin tinggi
ROA, ROE. rasio margin
laba kotor
maka rasio
profitabilitisnya
semakin baik
dan
perusahaan
dalam kondisi
sehat. Dilihat
dari rasio
margin laba
bersih,
perusahaan
dalam kondisi
yang baik dan
sehat. Dimana
semakin besar
rasio margin
laba bersih
menunjukkan
perusahaan
menetapkan
harga
produknya
dengan benar
dan berhasil
mengendakika
n biaya

40
dengan baik.
Dilihat rasio
margin laba
operasi
(operating
profit margin)
yang setiap
tahunnya
mengalami
peningkatan
artinya
perusahaan
mampu
meningkatkan
penjualan
bersih dan
meminimalkan
atau menekan
laba operasi.
Dilihat dari
rasio
pengembalian
aset (return on
asset ratio)
dengan rata-
rata
persentase
ROE sebesar
9%, maka
perusahaan
memiliki
kinerja yang
baik. Tapi
karena
mengalami
penurunan
maka
perusahaan
harus lebih
efektif lagi
dalam
menghasilkan
laba. Dilihat
dari rasio
pengembalian
Ekuitas (return
on ekuitas
ratio).
10. Luthfi Analisis Rasio -rasio Alat analisis Hasil
Ismayeni, Profitabilitas profitabilitas penelitian ini penelitian

41
Maulana dalam Menilai -kinerja menggunakan menujukkan
Nugraha, Kinerja keuangan rasio bahwa rata-
Suryani (2021) Keuangan profitabilitas : rata rasio
Perusahaan margin laba margin laba
pada PT. operasi, operasi empat
Aneka margin laba tahun sebesar
Tambang Tbk kotor, ROE, 3,48%.
Basic earning Analisis rasio
power, ROA, gross profit
rasio margin selama
kemampuan empat tahun
karyawan sebesar
terhadap laba. 13,57%. ROE
empat tahun
analisis rata-
rata 2,75%.
Analisis rata-
rata basic
earning ratio
yang
dihasilkan
adalah 2,17%.
Rata-rata
analisis ROA
yang
dihasilkan
adalah 1,60%.
Dan untuk
analisis rasio
karyawan
kemampuan
rata-rata profit
yang
dihasilkan
sebesar
193,95%.
Dapat
disimpulkan
bahwa
keuangan
kinerja PT.
Aneka
Tambang Tbk
berada dalam
kondisi yang
kurang baik,
hal ini
disebabkan
oleh
penurunan

42
rasio
profitabilitas.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka berpikir merupakan dasar pemikiran yang memuat

perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan,

yang akan dijadikan dasar dalam penelitian ( Dominikus Dolet Unaradjan

2019:187).

RASIO PROFITABILITAS (X)

1. GPM (GROSS PROFIT MARGIN)


KINERJA KEUANGAN (Y)
2. ROE (RETURN ON EQUITY

3. ROA ( RETURN ON ASSETS)

4. NPM (NET PROFIT MARGIN)

Gambar 1.1 (kerangka pikir)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan atau tuduhan bahwa sementara

sebuah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar)

sehingga harus diuji secara empiris (Erwan Agus Purwanto dan Dyah

Ratih Sulistyastuti 2007:137). Adapun hipotesis yang diambil bedasarkan

latar belakang masalah dan perumusan masalah adalah kinerja keuangan

PT. Adhi Karya belum optimal bila ditinjau dari rasio profitabilitas.

BAB III

43
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan

menggunakan pendekatan description research. Pendekatan description

research merupakan suatu metode yang menggambarkan karakteristik

populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga metode penelitian

satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek penelitiannya.

Sehingga menjawab apa fenomena yang terjadi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi BEI Universitas

Muhammadiyah Makassar yang berlokasi di Jalan Sultan Alauddin No.

259, Gedung Menara Iqra Lantai 2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal

17 februari 2022 sampai dengan 17 april 2022.

C. Jenis dan sumber data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

yang meliputi semua data yang diperoleh dari PT. Adhi Karya

(Persero) Tbk melalui Bursa Efek Indonesia. Penelitian kuantitatif

merupakan suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positif yaitu

ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati, terukur,

menggunakan logika matematika dan membuat generalisasi atas

rata-rata (Hidayat dan sedarmayanti; 2002:35).

2. Sumber data

44
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

data sekunder. Data sekunder merupakan dokumen-dokumen

perusahaan yang bisa dipublikasikan. Data sekunder pada penelitian

ini adalah data dalam bentuk laporan keuangan PT. Adhi Karya

(Persero) Tbk.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2018:131) mengartikan populasi sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang akan

dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT.

Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2016-2020.

2. Sampel

Sugiyono (2018:131) mengemukakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.

Berdasarkan pengertian sampel di atas, maka yang akan dijadikan

sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Adhi Karya

(Persero) Tbk terdiri dari neraca dan laporan laba rugi mulai dari

tahun 2016-2020.

E. Definisi Operasional Variabel

45
Definisi operasional adalah salah satu bentuk usaha dalam

melakukan pendekatan sejauh mana variabel satu faktor atau lebih yang

saling berkaitan untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan

penelitian.

1. Kinerja keuangan

Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang

dicapai oleh manajemen perusahaan pada saat menjalankan

fungsinya dalam mengelola aset perusahaan secara efektif

selama periode tertentu.

2. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan alat untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari

aktivitas normal bisnisnya. Dalam pengukuran rasio

profitabilitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan

antara komponen yang terdapat di dalam laporan laba rugi

atau neraca.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian ini maka teknik yang digunakan adalah : Observasi, yaitu

dengan mengadakan pengamatan secara langsung .

G. Metode Analisis Data

46
Berdasarkan judul, latar belakang, dan perumusan masalah maka

teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif,

dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas.

Rasio profitabilitas merupakan rasio dalam menilai kemampuan

perusahaan untuk mencari keuntungan. Rasio ini menggambarkan

tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu. Dalam pengukuran rasio profitabilitas terdiri

dari:

1. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan pengukuran laba bersih

setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi rasio maka

akan semakin baik, karena menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan.

Menggunakan rumus sebagai berikut:

Net profit margin = x 100%

2. Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba kotor yang dicapai dari setiap

penjualan. Rumusnya sebagai berikut :

Gross profit margin = x 100%

3. Return On Equity

47
Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi

pemegang saham perusahaan tersebut yang dinyatakan

dalam bentuk persentase. Rasio ini mempunyai perbandingan

antara laba bersih dengan ekuitas, rumus yang digunakan

adalah :

Return On Equity = x 100%

4. Return On Assets

Return on assets merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan after tax operating profit dari total aset yang

dimilki perusahaan. Rumus yang digunakan adalah :

Return On Assets = x 100%

Tabel 1.2

Standar Industri Rasio Profitabilitas

No Jenis Rasio Standar Industri

1. Gross Profit Margin 30%

2. Net Profit Margin 20%

3. Return On Assets 30%

4. Return On Equity 40%

Sumber : Kasmir (2015)

BAB IV

48
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan PT. Adhi Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selanjutnya disebut “ADHI” atau

“Perseroan” didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 1 Tanggal 1

Juli 1974 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi SH, Notaris di Jakarta

dengan nama PT Adhi Karya yang diubah melalui Akta Nomor 2

Tanggal 3 Desember 1974 oleh Notaris yang sama dan telah

disahkan dalam Keputusan Menteri Kehakiman Nomor Y.A.5/5/13

Tanggal 7 Januari 1975.

Sejarah pendirian Perseroan sejatinya telah dimulai sejak era

kolonial Belanda, yaitu dengan beroperasinya Perusahaan

Pemborongan milik Belanda bernama Architecten-Ingenieursen

Aannemersbedrijf kemudian, sesuai Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 65 Tahun 1961 Tentang Pendirian Perusahaan

Negara “Adhi Karya” yang diundangkan di Jakarta pada tanggal 29

Maret 1961 oleh Sekretaris Negara yaitu Mohd. Ichsan berisi

mengenai “associatie N.V. yang telah dikenakan nasionalisasi

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1960, dilebur ke

dalam “Perusahaan Negara Adhi Karya”. “Associatie Selle en de

Bruyn, Reyerse en de Vries N.V” (Associatie N.V.).

Pada tahun 1960, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Penentuan Pemborongan

Milik Belanda yang Dikenakan Nasionalisasi, yang diundangkan di

49
Jakarta pada tanggal 16 Januari 1960 oleh Menteri Muda Kehakiman

yaitu Sahardjo dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan

Tenaga Nomor 5 Tahun 1960 tanggal 11 Maret 1960, nama

Perseroan diganti menjadi Perusahaan Bangunan Adhi Karya.

Setahun kemudian, sesuai Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 65 Tahun 1961 Tentang Pendirian Perusahaan

Negara “Adhi Karya” yang diundangkan di Jakarta pada tanggal 29

Maret 1961 oleh Sekretaris Negara yaitu Mohd. Ichsan berisi

mengenai “associatie N.V. yang telah dikenakan nasionalisasi

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1960, dilebur ke

dalam “Perusahaan Negara Adhi Karya”. Di tahun 1971, tepatnya

tanggal 22 Juli 1971 diundangkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 41 Tahun 1971 Tentang Pengalihan Bentuk

Perusahaan Bangunan Negara Adhi Karya Menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) oleh Sekretaris Negara Republik Indonesia,

Letnan Jenderal TNI Alamsiah.

Dengan dialihkannya dari bentuk Perusahaan Bangunan Negara

Adhi Karya (PN Adhi Karya) menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero), maka PN Adhi Karya dinyatakan bubar pada saat pendirian

Perusahaan Perseroan (Persero) tersebut. Seiring dengan perjalanan

waktu, ADHI terus berkembang. Pada 18 Maret 2004, ADHI menapaki

babak baru dalam perjalannya setelah menjadi perusahaan konstruksi

pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Indonesiadengan komposisi kepemilikan oleh Pemerintah sebesar

51%, Employee Management Buy Out atau yang lebih dikenal dengan

50
EMBO sebesar 24,5% dan Publik sebesar 24,5%. Sebagai salah satu

BUMN Konstruksi terkemuka di Indonesia, ADHI senantiasa

memberikan yang terbaik dalam setiap pembangunan proyek

sehingga dapat dipercaya menjadi bagian dari pertumbuhan

infrastruktur di Indonesia hingga saat ini. Pada 9 Maret 2018,

berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

No. 014-6/2018/028, Perseroan mengubah Visi, Misi, dan Nilai

Perusahaan sebagai perwujudan komitmen Perseroan untuk terus

tumbuh secara berkelanjutan.

2. Visi dan Misi Perusahaan

- Visi

Menjadi Korporasi lnovatif dan Berbudaya Unggul untuk

Pertumbuhan Berkelanjutan

- Misi

• Membangun insan yang unggul, profesional, amanah, dan

berjiwa wirausaha.

• Mengembangkan bisnis konstruksi, rekayasa, properti, industri,

dan investasi yang bereputasi.

• Mengembangkan inovasi produk dan proses untuk memberi

solusi serta impact bagi stakeholders.

• Menjalankan organisasi dengan tata kelola perusahaan yang

baik.

• Menjalankan sistem manajemen yang menjamin pencapaian

sasaran kualitas, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan kerja.

51
• Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai

sarana untuk pembuatan keputusan dan pengelolaan risiko

korporasi.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah Struktur Organisasi revisi terakhir berdasarkan

Surat Keputusan Direksi tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Nomor 014-6/2020/305 tanggal 16 Juni

2020.

Sumber : struktur organisasi PT. Adhi Karya, 2020

B. Hasil Penelitian

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

memperoleh laba. Laba yang terdiri dari laba kotor, laba bersih, serta laba

operasi. Dalam menghitung rasio profitabilitas biasanya dicari antara

52
hubungan timbal balik antara pos yang terdapat di dalam laporan laba

rugi dengan pos neraca yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisisensi dan profitabilitas yang bersangkutan. Berikut merupakan

perhitungan rasio profitabilitas pada perusahaan PT. Adhi Karya:

1. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin merupakan persentase antara laba kotor yang

dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar Gross Profit Margin

maka semakin baik pula keadaan operasi pada perusahaan dikarenakan

menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah

dibandingkan dengan penjualan (Syamsuddin 2009:61).

Tabel 1.3

Perhitungan Gross Profit Margin

PT. Adhi Karya Tbk tahun 2016-2020

Tahun Laba Kotor Penjualan Gross Profit Standar


GPM
Margin

2016 Rp. 1.115.145.407.322 Rp. 11.063.942.850.707 10,1% 30%

2017 Rp. 2.057.806.343.384 Rp. 15.156.178.074.776 14% 30%

2018 Rp. 2.506.603.493.998 Rp. 15.655.499.866.493 16,01% 30%

2019 Rp. 2.336.053.613.279 Rp. 15.307.860.220.494 15,26% 30%

2020 Rp. 1.735.713.600.544 Rp. 10.827.682.417.205 16,03% 30%

Rata-rata 14,3%

Sumber : Annual Report PT. Adhi Karya Tbk. (Telah Diolah)

Gross profit margin = x 100%

Gross Profit Margin (2016) = x 100%

53
= 10,1%

Di atas merupakan cara untuk perhitungan gross profit margin

pada tahun 2016 , dan untuk perhitungan gross profit margin tahun

2017 sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 1.3

(perhitungan gross profit margin).

Gross Profit Margin PT. Adhi Karya tbk pada tahun 2016 yaitu

sebesar 10,1% dan pada tahun 2017 naik menjadi 14% dikarenakan

naiknya laba bruto atau laba kotor perusahaan dari sebelumnya tahun

2016 adalah sebesar 1.115.145.407.322 menjadi 2.057.806.343.384.

Lalu pada tahun 2018 GPM perusahaan sebesar 16% dan lebih tinggi

dibandingkan dari 2 tahun sebelumnya tetapi pada tahun 2019 nilai

dari GPM perusahaan mengalami penurunan sebesar 15,3%. Lalu

pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 16%.

Adapun rata-rata rasio GPM pada PT. Adhi Karya tbk untuk tahun

2016 sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar 14,3% sedangkan

rata-rata industri untuk perhitungan rasio GPM adalah 30%, maka dari

itu perusahaan berada dibawah rata-rata industri perusahaan yang

telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena jumlah pendapatan bersih

di tahun 2016 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2020. Dilihat

dari rata-rata perusahaan jumlah rasio yang diperoleh masih berada di

54
bawah standar industri yang sebesar 30% (Kasmir:2015). Semakin

besar rasio ini maka semakin baik karena kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba cukup tinggi.

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan persentase antara laba sebelum

pajak yang dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini digunakan

untuk menghasilkan total keuntungan bersih yang diperoleh dari

jumlah pendapatan yang dikurangi dengan semua biaya terkait.

Tabel 1.4

Perhitungan Net Profit Margin

PT. Adhi Karya Tbk tahun 2016-2020

Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan NetProfit Standar


NPM
Margin

2016 Rp. 315.107.783.135 Rp. 11.063.942.850.707 0,03% 20%

2017 Rp. 517.059.848.207 Rp. 15.156.178.074.776 0,03% 20%

2018 Rp. 645.029.449.105 Rp. 15.655.499.866.493 0,04% 20%

2019 Rp. 665.048.421.529 Rp. 15.307.860.220.494 0,04% 20%

2020 Rp. 23.702.652.447 Rp. 10.827.682.417.205 0,002% 20%

Rata-rata 0,03%

Sumber : Annual Report PT. Adhi Karya Tbk. (Telah Diolah)

Net profit margin = x 100%

55
Net Profit Margin (2016) = x 100%

= 0,03%

Di atas merupakan cara untuk perhitungan net profit margin pada

tahun 2016 , dan untuk perhitungan net profit margin tahun 2017

sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 1.4 (perhitungan

net profit margin).

Net Profit Margin PT. Adhi Karya tbk pada tahun 2016 sampai

dengan tahun 2017 dengan nilai persentase yang sama yaitu sebesar

0,03% dan pada tahun 2018 sampai dengan 2019 mengalami

kenaikan sebesar 0.04%. Namun, di tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 0,002% Namun pada tahun 2020 mengalami

penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar 0,4% dikarenakan

turunnya penjualan .

Berdasarkan rata-rata industri perusahaan adalah 20% untuk

menilai rasio NPM perusahaan (Kasmir:2015). Akan tetapi, nilai rata-

rata yang diperoleh perusahaan PT. Adhi Karya Tbk sebesar 0,03%

dikarenakan jumlah laba setelah pajak dan jumlah penjualan yang

didapatkan untuk ditahun 2020 sangat rendah dibandingkan dengan

tahun sebelumnya.

3. ROA

ROA merupakan persentase antara laba bersih yang

dibandingkan dengan total asset. Menurut Mardiyanto (2009:196)

ROA merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan

56
sebuah perusahaan untuk menghasilkan laba karena rasio tersebut

mewakili pengembalian dari aktivitas sebuah perusahaan.

Tabel 1.5

Perhitungan Retun On Assets

PT. Adhi Karya Tbk tahun 2016-2020

Tahun Laba Bersih Total Aset Return On Standar


ROA
Assets

2016 Rp. 315.107.783.135 Rp. 20.095.435.959.279 1,6% 30%

2017 Rp. 517.059.848.207 Rp. 28.332.948.012.950 1,8% 30%

2018 Rp. 645.029.449.105 Rp. 30.118.614.769.882 2,1% 30%

2019 Rp. 665.048.421.529 Rp. 36.515.833.214.549 1,8% 30%

2020 Rp. 23.702.652.447 Rp. 38.093.888.626.552 0,1% 30%

Rata-rata 1,48%

Sumber : Annual Report PT. Adhi Karya Tbk. (Telah Diolah)

Return On Assets = x 100%

Return On Assets (2016) = x 100%

= 1,6%

Di atas merupakan cara untuk perhitungan return on assets pada

tahun 2016 , dan untuk perhitungan gross profit margin tahun 2017

sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 1.5(perhitungan

return on assets).

57
Return On Assets PT. Adhi Karya tbk pada tahun 2016 yaitu

sebesar 1,6% dan pada tahun 2017 naik menjadi 1,8% dikarenakan

naiknya laba bersih perusahaan dari sebelumnya tahun 2016 adalah

sebesar 315.107.783.135 menjadi 517.059.848.207. Lalu pada tahun

2018 ROA perusahaan sebesar 2,1% dan lebih tinggi dibandingkan

dari 2 tahun sebelumnya tetapi pada tahun 2019 nilai dari ROA

perusahaan mengalami penurunan sebesar 1,8%. Namun pada

tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar

0,1% dikarenakan turunnya laba bersih perusahaan dari sebelumnya

tahun 2019 adalah 665.048.421.529 menjadi 23.702.652.447.

Rata-rata yang didapatkan perusahaan PT. Adhi Karya Tbk

dalam perhitungan ROA adalah 1,48% sedangkan untuk rata-rata

industri perusahaan dapat dikatakan optimal jika memenuhi standar

yang telah ditetapkan sebesar 30% (Kasmir:2015). Hal ini disebabkan

karena laba bersih yang didapatkan ditahun 2020 mengalami

penurunan walaupun jumlah aset setiap tahunnya meningkat.

4. ROE

Return On Equity merupakan persentase antara laba bersih

dengan modal sendiri (total ekuitas). Semakin tinggi rasio ini maka

posisi pemilik perusahaan juga semakinn kuat, dan begitupun

sebaliknya.

58
Tabel 1.6

Perhitungan Retun On Equity

PT. Adhi Karya Tbk tahun 2016-2020

Tahun Laba Bersih Total Ekuitas (Modal Return On Standar


ROE
Sendiri) Equity

2016 Rp. 315.107.783.135 Rp. 5.442.779.962.898 5,8% 40%

2017 Rp. 517.059.848.207 Rp. 5.869.917.425.997 8,8% 40%

2018 Rp. 645.029.449.105 Rp. 6.285.271.896.258 10,3% 40%

2019 Rp. 665.048.421.529 Rp. 6.834.297.680.021 9,7% 40%

2020 Rp. 23.702.652.447 Rp. 5.574.810.447.358 0,4% 40%

Rata-rata 7%

Sumber : Annual Report PT. Adhi Karya Tbk. (Telah Diolah)

Return On Equity = x 100%

Return On Equity (2016) = x 100%

= 5,8%

Di atas merupakan cara untuk perhitungan return on equity pada

tahun 2016 , dan untuk perhitungan return on equity tahun 2017

sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 1.6 (perhitungan

return on equty).

Return On Equity PT. Adhi Karya tbk pada tahun 2016 yaitu

sebesar 5,8% dan pada tahun 2017 naik menjadi 8,8% dikarenakan

naiknya laba bersih perusahaan dari sebelumnya tahun 2016 adalah

59
sebesar 315.107.783.135 menjadi517.059.848.207. Lalu pada tahun

2018 ROE perusahaan sebesar 10,3% dan lebih tinggi dibandingkan

dari 2 tahun sebelumnya tetapi pada tahun 2019 nilai dari ROE

perusahaan mengalami penurunan sebesar 9,7%. Namun pada

tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar

0,4% . Rata-rata industri perusahaan adalah 40% dan dikatakan

optimal jika berada diatas rata-rata standar tersebut (Kasmir:2015).

Akan tetapi rata-rata dari rasio ROE perusahaan PT. Adhi Karya

berada dibawah standar yang telah ditetapkan sebesar 7% . Hal ini

dikarenakan turunnya laba bersih yang didapatkan perusahaan di

tahun 2020 serta total ekuitas perusahaan dari tahun ke tahun

mengalami fluktuasi naik dan turun.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Luthfi Ismayeni, Maulana Nugraha dan Suryani (2021) dengan

menggunakan rasio profitabilitas untuk menilai kinerja keuangan yang

menyatakan bahwa melalui perhitungan rasio gross profit margin

selama empat tahun mengalami fluktuasi dimana terjadi kenaikan

pada tahun 2017 dan 2018 tetapi turun pada tahun 2019. Pada tahun

2016 gross profit margin menunjukkan 9,35% dan tahun 2017

mengalami kenaikan sebesar 12,99% dikarenakan penjualan bersih

dari tahun sebelumnya mengalami peningktan. Pada perhitungan

ROE terjadi peningkatan selama 3 tahun dikarenakan terjadinya

kenaikan laba bersih perusahaan , akan tetapi di tahun 2019 terjadi

penurunan yang sangat jauh. Selama 4 tahun perusahaan cenderung

dapat lebih efektif dalam menggunakan ekuitas perusahaan dalam

60
menghasilkan laba. Hanya saja ditahun 2019 terjadi penurunan

disebabkan karena terjadinya penurunan laba bersih. Pada analisis

ROE perusahaan belum dapat menghasilkan laba atas modal yang

ada. Pada analisis ROA terlihat bahwa nilai ROA masih sangat kecil

untuk setiap tahunnya, hal ini berarti perusahaan belum dapat

memnfaatkan aset untuk menghasilkan laba perusahaan kurang baik.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Asri Jaya, Nurlina, dan Tenri Syahriani (2020) pada

perhitungan dengan menggunakan rasio profitabilitas yang

menyatakan bahwa pada rasio GPM tahun 2013 sampai dengan

tahun 2017 perusahaan dalam kondisi sehat dikarenakan tingginya

laba kotor yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi rasio GPM

maka rasio profitabilitasnya semakin baik. Dilihat dari rasio NPM

secara keseluruhan mengalami peningkatan setiap tahunnya

dikarenakan laba bersih yang didapatkan setiap tahunnya meningkat

dan perusahaan dikatakan dalam kondisi baik dan sehat dan mampu

mengendalikan biaya dengan baik. Pada analisis menggunakan rasio

ROA di tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan lalu di tahun 2015

mengalami penimngkatan kemudian di tahun berikutnya 2016 dan

2017 mengalami penurunan lagi, hal ini dikarenakan perusahaan

belum dapat menghasilkan laba secara baik dan efektif. Pada

perhitungan menggunakan rasio ROE di tahun 2013 sampai dengan

tahun 2016 mengalami peningktan persentase rasio setiap tahunnya,

tetapi di tahun 2017 mengalami sedikit penurunan. Walaupun

perusahaan masih dapat menghasilkan laba secara baik tapi dalam

61
persentse yang rendah, perusahaan masih dapat dikatakan efektif

untuk menggunakan ekuitasnya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Irwin Ananta Vidada, Ratiyah, Denny Erica, dan

Hartanti (2019) yang menyatakan bahwa pada perhitungan GPM

tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 tejadi fluktuasi turun dan naik

dikarenakan efisiensi produksi dan penentuan harga jual dalam

rentang waktu tersebut mengalami peningkatan serta penurunan.

secara umum rasio persentase GPM dari tahun ke tahun masih

dibawah standar rata-rata industri sebesar 24,90. Berdasarkan nilai

NPM tahun 2014 sampai tahun 2018 mengalami fluktuasi turun dan

naik, walaupun di tahun 2018 mengalami penurunan tapi secara

umum rasio persentase berada di atas rata-rata industri sebesar

3,92%. Posisi rasio NPM di tahun 2014 sampai tahun 2018 dikisaran

5 sampai 7% pada setiap tahunnya. Nilai rasio persentse ROE nyaris

setiap tahunnya berada diatas rata-rata standar industri sebesar

8,32%, rasio tertinggi sebesar 15,08% di tahun 2014, namun di tahun

2018 posisi rasio turun mengakibatkan posisi berada dibawah rata-

rata standar industri. Berdasarkan pada nilai ROA tahun 2014 sampai

2018 tingkat ROA mengalami penurunan dari 4,72% di tahun 2014

menjadi 1,86% di tahun 2018, hal ini dikarenakan tidak dapat

menggunakan aset perusahaan dengan baik dan membesarnya total

aset secara signifikan dari tahun ke tahun tetapi tidak diikuti dengan

perbandingan yang sama pada pendapatan bersih yang dari tahun ke

tahun masih mengalami fluktuasi turun dan naik. Persentase ROA

62
berada dibawah rata-rata standar industri 5,98% dan posisi terendah

berada di tahun 2018 sebesar 1,86%.

C. Pembahasan

Tabel 1.7

Hasil Analisis Rasio Profitabilitas

PT. Adhi Karya Tbk tahun 2016-2020

No Rasio PT. Adhi Karya Tbk

2016 2017 2018 2019 2020

1. Gross Profit Margin 10,1% 14% 16% 15,3% 16%

2. Net Profit Margin 0,03% 0.03%- 0,04% 0,04% 0,002%

3. Retrun On Assets 1,6% 1,8% 2,1% 1,8% 0,1%

4. Return On Equity 5,8% 8,8% 10,3% 9,7% 0,4%

Sumber : Annual Report PT. Adhi Karya Tbk

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

kinerja keuangan pada perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk berdasarkan

rasio profitabilitas selama 5 tahun yaitu tahun 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020.

Berdasarkan hasil analisis rasio profitabilitas dengan menggunakan rumus gross

profit margin, net profit margin, return on assets, dan return on equity pada

perusahaan PT. Adhi Karya (persero) Tbk selama 5 tahun yaitu tahun 2016

sampai dengan tahun 2020 sebagai berikut:

1. Gross Profit Margin

Pada hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PT. Adhi

Karya (Persero) Tbk dengan menggunakan rasio profitabilitas yaitu

gross profit margin pada tahun 2016 sebesar 10,1% mengalami

63
kenaikan pada tahun 2017 sebesar 14% dan tahun 2018 sebesar 16%

kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 15,3% dan

tahun 2020 terjadi kenaikan yakni 16% atau dapat dikatakan terjadi

fluktuasi.

Dari analisis gross profit margin pada perusahaan PT. Adhi Karya

(persero) Tbk dapat disimpulkan bahwa rasio gross profit margin dari

tahun 2016 sampai dengan 2020 berada dibawah rata-rata industri

perusahaan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena jumlah

pendapatan bersih ditahun 2016 lebih rendah dibandingkan dengan

tahun 2020. Rasio ini menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi nilai laba

kotor atas penjualan setiap tahunnya yang dilakukan oleh PT. Adhi

Karya Tbk .

2. Net Profit Margin

Dilihat dengan jelas pada tabel nilai dari net profit margin pada

tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 dengan persentase yang sama

yaitu 0.03%. Kemudian terjadi hal yang sama dimana nilai persentase net

profit margin tahun 2018 sampai tahun 2019 nilainya sama yaitu 0,04%

dan mengalami kenaikan. Akan tetapi terjadi penurunan yang sangat

drastis pada tahun 2020 yakni sebesar 0,002%.

Berdasarkan analisis net profit margin pada perusahaan PT. Adhi

Karya (persero) Tbk maka disimpulkan bahwa nilai net profit margin pada

tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 mengalami kenaikan ,

dikarenakan jumlah laba setelah pajak mengalami kenaikan dari tahun

2016, akan tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat

64
drastis, hal ini dikarenakan jumlah laba setelah pajak tahun 2020 lebih

rendah dibandingkan tahun 2019.

3. ROA

Dilihat pada tabel dari hasil penelitian menggunakan return on

assets tahun 2016 sebesar 1,6%, lalu pada 2 tahun kemudian mengalami

kenaikan yaitu tahun 2017 sebesar 1,8% dan tahun 2018 sebesar 2,1%

dan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 1,8% dan tahun

2020 sebesar 0,1%.

Terlihat bahwa ROA pada perusahaan PT. Adhi Karya (persero)

Tbk mengalami fluktuasi dimana terjadi kenaikan dan penurunan, apalagi

pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan.. Hal ini

disebabkan karena perusahaan PT. Adhi Karya (persero) Tbk belum

optimal dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba perusahaan .

4. ROE

Dilihat dari tabel hasil penelitian retrun on equity pada tahun 2016

sebesar 5,8% lalu mengalami kenaikan di tahun 2017 sebesar 8,8% dan

tahun 2018 sebesar 10,3% lalu mengalami penurunan pada tahun 2019

sebesar 9,7% dan tahun 2020 sebesar 0,4%.

Selama 5 tahun, perusahaan PT. Adhi Karya (persero) Tbk

cenderung dapat lebih efektif dan efisien dalam penggunaan ekuitas

perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Namun, hanya saja pada

tahun 2020 terjadi penurunan yang sangat drastis yang disebabkan oleh

penurunan laba bersih. Maka dari itu perusahaan PT. Adhi Karya

65
(persero) Tbk dilihat dari analisis ROE belum optimal dalam

menghasilkan laba atas modal yang ada.

66
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian, diketahui bahwa kinerja

keuangan PT. Adhi Karya (persero) Tbk tahun 2016 sampai dengan

tahun 2020 berdasarkan rasio profitabilitas dilihat dari perhitungan Gross

Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets, dan Return On Equity

belum optimal. Dikarenakan jumlah dari rasio yang didapatkan berada

dibawah rata-rata standar industri. Meskipun perusahaan mampu

mendapatkan laba dari kegiatan operasionalnya namun perusahaan PT.

Adhi Karya (Persero) Tbk belum mampu untuk mencapai standar industri

sudah ditetapkan.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil analisis, diketahui bahwa kinerja keuangan PT.

Adhi Karya (persero) Tbk tahun 2016 sampai dengan tahun 2020

berdasarkan rasio profitabilitas belum optimal. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan dalam kondisi kurang baik karena berada di bawah

rata-rata industri. Maka dari itu disarankan agar perusahaan sebaiknya

lebih dapat lagi untuk mengoptimalkan kegiatan operasional untuk

meningkatkan profitabilitas perusahaan agar mampu menghasilkan laba

yang lebih maksimal sehingga dapat mencerminkan kinerja perusahaan

yang baik dan efektif.

67
DAFTAR PUSTAKA

Adhi.co.id. (2022, 08 Januari).

Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalah-Masalah Soaial.
Yogyakarya: Gaya Media.

Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.


Yogyakarta:BPFE.

Azis Zabrina, Siti. 2020. Analisis Rasio Profitabilitas dalam Menilai Kinerja
Keuangan pada Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara XIV, Skripsi.

Dolet Unaradjan, Dominikus. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:


Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Fahmi I. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Hans Kartikahadi. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis SAK Berbasis


IFRS Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Jaya Asri, Nurlina, Tenri Syahriani, A. (2020) Analisis Rasio Profitabilitas Dalam
Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Makassar Inti Motor
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ .

Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan, edisi ke empat. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Kencana. Jakarta.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindonPersada.

Mardianto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT.


Grasindo.

Martono dan Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan (edisi 3). Yogyakarta:
Ekonosia.

Mulyadi. 2007. System Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba


Empat. Jakarta.

Munawir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, edisi ke empat, Libery, Yogyakarta.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Keempat, cetakan Kelima Belas


ed). Yogyakarta: Liberty.

68
Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Saragih Fitriani. 2017. Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja


Keuangan Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Medan, Skripsi.

Sedarmayanti. Hidayat, syarifuddin. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar


Maju.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sundjaja, Ridwan & Inge Barlian. 2003. Manajemen keuangan satu ed.5. Jakarta:
Litereta Lintas.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:


Rajawali Pers.

Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada

Unaradjan Dolet Dominikus, (2019) Metode Penelitian Kuantitaif, cetakan


pertama, Jakarta.

69
BIOGRAFI PENULIS

Herlindah panggilan Indah lahir di Cilallang pada

tanggal 01 Juli 2001 dari pasangan suami istri Bapak

Bakhtiar dan Ibu Kasma. Peneliti adalah anak kedua

dari dua bersaudara. Peneliti sekarang bertempat

tinggal di Desa Salu Paremang Kecamatan Kamanre

Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Pendidikan

yang ditempuh oleh peneliti yaitu SDN 535 Jembatan

Karung lulus tahun 2012, SMP Negeri 2 Belopa lulus tahun 2015, SMA Negeri 12

Luwu lulus pada tahun 2018, dan mulai mengikuti Program S1 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Program Studi Manajemen Kampus Universitas Muhammadiyah

Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti

masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar

70
LAMPIRAN

71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

Anda mungkin juga menyukai