SKRIPSI
Oleh
ITA SURYANINGSIH
NIM 105711108016
SKRIPSI
Oleh
ITA SURYANINGSIH
NIM 105711108016
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
MOTTO HIDUP
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat salam tak
lupa pula penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
Makassar.
orang tua penulis Bapak “Sulham” dan Ibu “Haderiah” yang senantiasa
memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi
hingga selesai.
Muhammadiyah Makassar.
penulis.
viii
10. Terima kasih kepada semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikannya
Makassar.
Penulis
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
This study aims to (1) find out the income of rice farmers in Lauwa Village,
Pitfeedua District, Wajo Regency (2) to determine the level of household welfare of
rice farmers in Lauwa Village, Pitfeedua District, Wajo Regency. This type of
research is a type of quantitative research. Data were collected using a
questionnaire conducted on 42 respondents of rice farmers in Lauwa Village,
Pitfeedua District, Wajo Regency. Based on the results of the research that has
been done, it is found that the income of rice farmers in Lauwa Village, Pitfeedua
District, Wajo Regency is quite high, the average income of 42 respondents in one
harvest is IDR 18,116,000, seen from the income of rice farmers, the ratio value of
all respondents, namely R / C> 1, so all rice farmers in Lauwa Village (42
respondents) were categorized as profitable in doing farming. Based on the criteria
of the Central Statistics Agency (2014) regarding the level of household welfare,
the level of household welfare of rice farmers in Lauwa Village, Pitpetua District,
Wajo Regency is quite high, as many as 38 farmers are in the welfare category
with a percentage of 90%, and 4 rice farmers are included. in the under-
prosperous category with a percentage of 10% of the 42 respondents in Lauwa
Village, Pitfeedua District, Wajo Regency.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ......................................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
B. Rumusan Masalah.................................................................... 8
1. Tanaman Padi...................................................................... 9
D. Hipotesis ................................................................................... 30
C. Pembahasan ............................................................................ 56
A. Kesimpulan .............................................................................. 62
B. Saran ....................................................................................... 63
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Skor ................................................................................... 22
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian.......................................................... 67
5 Dokumentasi...................................................................... 86
6 Biografi Penulis.................................................................. 87
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian terutama di daerah
ini sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat dalam
menghadapi masalah yang cukup kompleks. Sektor yang identik dengan daerah
sebagian besar masih di bawah rata-rata nasional. Hal ini bila dibiarkan secara
yang berpenghasilan rendah yang pada akhirnya akan menjadikan yang kaya
1
2
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia. Manusia sebagai faktor utama dalam
segala kelebihannya diperintahkan oleh Allah untuk mencari rejeki yang ada
meningkat.
Hal ini tercermin dalam firman Allah swt dalam Q.S Al-Jumu’ah (62):10
Allah berfirman :
ُص َل ٰوة
َّ ت ٱل ُ ِ ل مِن َوٱ أب َتغواُ أٱْلَرأ
ِ ُض فِى َفٲن َتشِ رواُ فَإِ َذا ق
ِ َضي َُِّ ُٱّلل َو أٱذكروا
ُِ ٱّلل َفضأ ََُّ َك ِثيرً ا
Terjemahan :
umatnya untuk mencari rezeki setelah menunaikan shalat dan selalu giat
berusaha atau bekerja sehingga memperoleh rezeki yang halal dan senantiasa
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam
kesempatan berusaha.
3
pendapatan petani. Oleh karena itu kegiatan di sektor pertanian diusahakan agar
industri, sumber bahan pangan dan gizi, serta pendorong bergeraknya sektor-
Salah satu komoditas pertanian yang cukup penting adalah padi. Padi
adalah salah satu tanaman pangan yang cukup banyak dimanfaatkan sebagai
panen tanaman padi di Sulawesi Selatan pada tahun 2019 seluas 1.010.188,75
memberikan kontribusi sebesar 14,8% atau senilai Rp 74,7 triliun. Sementara itu
14,18 atau senilai Rp 71,56 triliun. Tingginya kontribusi nilai tambah sektor
sebagai salah satu wilayah lumbung pangan di Indonesia. (Badan Pusat Statistik
Tabel 1.1
peningkatan yang tidak stabil dari tahun ketahun hal ini menunjukan pada
produksi padi pada tahun 2014-2017 mengalami kenaikan akan tetapi pada
5
tahun 2018 tingkat produksi padi menurun. Hal ini disebabkan oleh luas panen
yang tidak menentu sehingga juga berdampak pada tingkat produksi dan
produktivitas.
Pitumpanua menjadikan usaha tani padi sawah sebagai mata pencarian utama
dengan luas panen 10.096 ha, produksi sebanyak 55.508 ton sedangkan
Tabel 1.2
Tabel 1.2 Pada tahun 2018 Terdapat tiga desa sebagai salah satu penghasil
produksi padi terbanyak, yaitu Benteng, Lauwa dan Lompoloang dengan masing-
masing produksi 13.989 ton, 6.657 ton, dan 6.960 ton diikuti dengan luas panen
dan produktivitas.
juga menurun.
sebagai daerah penelitian dikarenakan Desa Lauwa masih Memiliki keluarga pra
Kecamatan Pitumpanua.
7
Tabel 1.3
Keluarga sejahtera
Desa/Kelurahan Pra Sejahtera Jumlah
I II III III +
Simpellu 25 77 33 155 2 292
Lompoloang 95 285 294 211 77 962
Lauwa 47 144 112 345 16 664
Alesilurunge 28 122 171 264 20 605
Benteng 117 158 238 351 5 869
Tobarakka 42 190 198 383 27 840
Abbanderangnge 21 75 75 132 - 303
Tangkoro 20 126 137 210 27 520
Tanrongi 90 175 137 299 17 718
Bulete 156 461 482 344 121 1.564
Siwa 89 359 53 649 9 1.159
Batu 51 161 161 124 43 540
Tellesang 121 383 383 294 92 1.278
Marannu 65 205 205 155 52 685
Pitumpanua 967 2921 2679 3916 361 10999
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wajo (2019)
disuatu rumah tangga, tak terkecuali rumah tangga petani padi. Meskipun
sebagian petani di Desa Lauwa telah menunjukan keberhasilan dalam usaha tani
padi, namun sebagian besar lagi masih belum berhasil dalam usaha tani padi.
B. Rumusan Masalah
Kabupaten wajo ?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Wajo
D. Manfaat Penelitian
3. Peneliti lain, sebagai referensi bagi penelitian pada bidang yang sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Tanaman Padi
di semua lingkungan baik daratan rendah sampai daratan tinggi, dari daerah
tropis hingga sub tropis, dan dari daerah yang kering hingga daerah yang
dalam kasus yang sangat jarang, tanaman padi tumbuh sebagai tanaman
menahun dan dapat bertahan 10 tahun atau lebih. Siklus biologis padi
tahunan (mulai dari hari pembibitan hingga panen) berkisar dari 95 hari
(varietas sangat awal) hingga hampir 250 hari (varietas sangat terlambat).
setelah tanam.
Tanaman padi terdiri dari akar, batang, daun, dan malai. Sistem akar
padi dapat memiliki panjang 10 inci (25-30cm) hingga lebih dari 40 inci
(100cm). Biji padi sering disebut bulir padi atua gabah. Ketika malai (bunga
padi) matang, biasanya mengandung 50-60 hingga lebih dari 120 bulir padi
untuk setiap tanaman padi. Tanaman padi yang dipanen akan menghasilkan
Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air antara 18 hingga 25 persen.
9
10
baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang
usaha pertanian, dikatakan usaha tani ketika ada proses budidaya yang di
Usaha tani ini berarti seseorang berusaha tani hanya untuk memenuhi
kebutuhannya saja. Biasanya jenis tanaman usaha tani ini adalah umbi-
makanan.
11
ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Usaha tani ini berarti hasil
laba ataupun rugi dari suatu usaha. Pendapatan dapat diperoleh dengan
rupiah. Pendapatan juga salah satu ukuran yang menonjol dalam penentuan
usaha tani dan 2) R/C rasio. Rasio penerimaan atas biaya menunjukkan
menguntungkan apabila nilai R/C Rasio lebih besar dari satu (R/C > 1) dan
12
selisih antara penerimaan yang diterima dari hasil usaha tani padi sawah
dipengaruhi oleh jumlah produksi padi sawah yang dihasilkan dan tingkat
harga yang berlaku pada saat padi sawah tersebut dijual. Untuk menghitung
Pendapatan dari usaha tani padi sawah digunakan rumus (Rahim dan
Pd = TR – TC
TR = Y . PY
TC = FC + VC
Keterangan:
Py = Harga Y
R/C = PT / BT
Keterangan :
b. Jika R/C < 1, maka usaha tani mengalami kerugian karena penerimaan
dasar yang harus dipenuhi yaitu, pangan, sandang, papan, kesehatan dan
lapangan kerja.
yaitu sektor pertanian dan non pertanian. Sumber pendapatan dari sektor
pertanian dapat dirincikan lagi menjadi pendapatan dari usaha tani, ternak,
14
buruh petani, menyewakan lahan dan bagi hasil. Sumber pendapatan dari
baik tunai maupun bunga modal dan investasi nilai kerja keluarga.
4) Pendapatan Keluarga
pokoknya.
15
dimana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan
makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta kesempatan
lainnya.
kondisi yang sejahtera, baik sejahtera dalam hal materil dan dalam hal non
bermasyarakat
tangga, tingkat pengeluaran rumah tangga akan berbeda satu dengan yang
sebagai berikut :
= + +
Keterangan :
Cn = C1 + C2 + C3 + C4 + C5 + C6 + C7 + .... + Cn
Dimana :
C7 = Pengeluaran lainnya
17
Pengeluaran rumah tangga per kapita per tahun ini kemudian dikonversikan
pengeluaran per kapita per tahun pada rumah tangga petani dan tingkat
enam golongan :
yang duganakan terdiri dari dua klasifikasi, yaitu rumah tangga dalam
1. Kependudukan
rendah.
penduduk dalam hal kualitas fisik. Kesehatan dan gizi berguna untuk
3. Pendidikan
4. Ketenagakerjaan
berteduh atau berlindung dari hujan dan panas juga tempat berkumpul
jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah. Hasil pengurangan dibagi
RS =
Keterangan :
RS = Range Skor
(RS) sama dengan tujuh (7), sehingga dapat dilihat interval skor yang akan
1. Jika skor antara 7-14 berarti rumah tangga petani belum sejahtera
penskoran tersebut kemudian dapat dilihat interval skor dari dua kategori
klasifikasi diatas yaitu rumah tangga sejahtera dan belum sejahtera. Berikut
Tabel 2.1
INDIKATOR TINGKAT KESEJAHTERAAN MENURUT BADAN PUSAT
STATISTIK SUSENAS ( 2014 ) DISERTAI VARIABEL, KELAS, DAN SKOR
B. Tinjauan Empiris
dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan penelitian terdahulu yaitu untuk
bagi peneliti untuk menjadi pembanding antara penelitian yang dilakukan dengan
Tabel 2.2
TINJAUAN EMPIRIS
tinggi.
menggunakan kriteria
kesejahteraan berdasarkan
70,59%
C. Kerangka Konsep
Pendapatan usaha tani padi didapat dari selisih penerimaan (input) dan
biaya (output) usaha tani. Pendapatan petani sebagian besar digunakan untuk
tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi yang berada di Desa Lauwa
Petani Padi
Tingkat Kesejahteraan
Rumah Tangga Petani
Padi
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ini tergantung hasil yang ditunjukan dari estimasi data-data yang digunakan.
pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi di Desa Lauwa
petani padi sawah. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, yaitu bulan
penelitian. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel
31
32
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan satu variabel
sebagai berikut :
1. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan usaha tani padi dan semua
biaya produksi usaha tani padi selama proses produksi ataupun biaya yang
dibayarkan.
dimana petani padi dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan
akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta
pendapatan petani padi serta mengetahui rasio penerimaan atas biaya dan
antara penerimaan yang diterima dari hasil usaha tani padi dengan total
biaya atau disebut analisis R/C (Return Cost Ratio) dengan menggunakan
digunakan terdiri dari dua klasifikasi, yaitu rumah tangga dalam kategori
1. Populasi
2. Sampel
cara tertentu untuk menjadi wakil dari populasi yang akan diteliti. Teknik
random sampling).
jumlah populasi 835 petani dan toleransi kesalahan (margin error) (e)
sebesar 15%. n=
n=
n = 42
34
sebanyak 42 orang petani padi dari total populasi yang berjumlah 835
Agar memperoleh data dan informasi secara aktual, dalam penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer
data sekunder diperoleh melalui data pendukung yang diperoleh dari buku-buku
terkait, internet dan instansi atau lembaga yang mendukung penelitian ini.
F. Teknik Analisis
Teknik analisis adalah metode atau cara untuk mendapatkan sebuah data
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei yaitu
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Untuk analisa yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani padi sawah di Desa Lauwa
Luas wilayah Desa Lauwa adalah 182000 m² yang terdiri dari 40%
musim kemarau, hal itu disebabkan karena wilayah yang masih hijau
melalui perjalanan darat kurang lebih 65 Km. Kondisi prasarana jalan poros
desa yang masih berupa jalan konstruksi Aspal Hotmix dengan kondisi baik
35
36
Km. Kondisi ruas jalan poros desa yang dilalui juga berupa jalan konstruksi
serta sistem pengairan yang baik. Sistem pengairan yang digunakan yaitu
2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Lauwa pada tahun 2019 sebanyak 2.473 jiwa,
terdiri dari 1200 jiwa laki-laki dan 1273 jiwa perempuan dengan sex ratio
jiwa per Km2 dengan jumlah rumah tangga sebanyak 759 kepala keluarga.
Tabel 4.1
JUMLAH
PENDUDUK JUMLAH
NAMA JUMLAH
JUMLAH RUMAH
DUSUN LAKI- PEREM- KK
TANGGA
LAKI PUAN
Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa di desa lauwa terdapat tiga dusun
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.473 dengan total laki-laki 1200 jiwa
dan total perempuan 1273 jiwa, sedangkan total jumlah KK sebanyak 759
serta total jumlah rumah tangga berjumlah 840 jiwa. Dusun Kaluku memiliki
sebanyak 430, jumlah KK sebanyak 257 keluarga dan 257 jumlah rumah
sebanyak 308, dan jumlah rumah tangga sebanyak 389. Dusun Lamonnyi
38
perempuan sebanyak 316 jiwa, jumlah KK sebanyak 194, dan jumalh rumah
Tabel 4.2
JUMLAH
KELOMPOK UMUR
PENDUDUK
0 – 12 Bulan 44
5 – 6 Tahun 102
7 – 12 Tahun 253
13 – 15 Tahun 218
16 – 18 Tahun 241
19 – 25 Tahun 249
26 – 35 Tahun 311
36 – 45 Tahun 252
46 – 50 Tahun 223
51 – 60 Tahun 175
61 – 75 Tahun 130
Jumlah 2473
Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa total jumlah penduduk yang ada di
Desa Lauwa sebanyak 2473 jiwa, jumlah penduduk usia 26–35 tahun yang
memiliki jumlah terbanyak yaitu 311 jiwa sedangkan kelompok umur 0-12
bulan sebanyak 44 jiwa, 13 bulan-4 tahun sebanyak 236 jiwa, 5-6 tahun
sebanyak 102 jiwa, 7-12 tahun sebanyak 253 jiwa, 13-15 tahun sebanyak
218 jiwa, 16-18 tahun sebanyak 241 jiwa, 19-25 tahun sebanyak 249 jiwa,
36- 45 tahun sebanyak 252 jiwa, 46-50 tahun sebanyak 223 jiwa, 51-60
tahun sebanyak 175 jiwa, 61-75 tahun sebanyak 130 jiwa, lebih dari 76
3. Keadaan Ekonomi
masyarakat, disamping itu lokasi yang relatif lebih dekat dengan ibukota
kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal dan non formal. Tabel
berikut menyajikan data tentang jeni pekerjaan penduduk Desa lauwa tahun
2019.
Tabel 4.3
JUMLAH
PEKERJAAN
PENDUDUK
Pegawai Swasta 68
40
Petani/Pekebun 835
Wiraswasta 307
TNI / POLRI 13
Buruh 96
Lain-lain 83
4. Sektor Pertanian
Lauwa. Sebagian areal pertanian masih bergantung pada sawah tadah hujan
Hal lain yang dihadapi para petani adalah kurangnya alat pertanian untuk
kemarau.
41
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
hingga 69 tahun.
Umur
Umur
20
12
7
3
petani padi di Desa Lauwa paling banyak berusia 40-49 tahun yaitu
sebesar 48% (20 orang). Petani paling muda berusia 20-29 tahun
sebanyak 29% (12 orang). Dan petani yang berumur 50-69 tahun
petani yang ada di daerah penelitian ini merupakan tenaga kerja yang
b. Pendidikan Responden
12% 19%
45% SMP
SMA
orang (12%), dan petani yang tidak sekolah sebanyak 8 orang (19%)
Jumlah Tanggungan
20
15
10
5 Jumlah Tanggungan
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Banyaknya Tanggungan
Luas Lahan
30
Luas Lahan
11
paling sedikit dengan luas lahan diatas 200 are hanya ada 1 orang
e. Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
50
40
30
20 Jumlah Produksi
10
0
1-100 karung 110-200 karung
2. Hasil Penelitian
yang ada di Desa Lauwa dengan Jumlah responden 42 orang, maka dapat
padi dari usaha tani yang dihitung dari selisih antara total penerimaan
Tabel 4.4
Luas
Lahan Total Penerimaan Pendapatan Petani
No. Nama Total Biaya (TC) R/C
Are / (TR) Padi (Pd)
Hektar
1 Sulham 2 Ha Rp 60.000.000 Rp 17.160.000 Rp 42.840.000 3
2 Juse 20 Are Rp 3.150.000 Rp 1.560.000 Rp 1.590.000 2
3 Muliadi 2 Ha Rp 55.000.000 Rp 18.990.000 Rp 36.010.000 3
4 Baso 1 Ha Rp 22.500.000 Rp 7.280.000 Rp 15.220.000 3
5 Rustan 40 Are Rp 22.000.000 Rp 2.685.000 Rp 19.315.000 8
6 H. Saide 50 Are Rp 16.650.000 Rp 2.677.000 Rp 13.973.000 6
7 Kamire 2 Ha Rp 45.000.000 Rp 17.120.000 Rp 27.880.000 3
8 Mustafa 60 Are Rp 15.000.000 Rp 3.835.000 Rp 11.165.000 4
9 Samsul 1,7 Ha Rp 31.950.000 Rp 9.488.000 Rp 22.462.000 3
10 Ambo Dalle 1 Ha Rp 23.850.000 Rp 7.380.000 Rp 16.470.000 3
11 Muh. Basri 30 Are Rp 6.750.000 Rp 2.380.000 Rp 4.370.000 3
12 Andi Jamal 1,5 Ha Rp 38.250.000 Rp 8.320.000 Rp 29.930.000 5
13 Side 30 Are Rp 6.750.000 Rp 1.770.000 Rp 4.980.000 4
14 Jalil 35 Are Rp 8.100.000 Rp 2.733.000 Rp 5.367.000 3
15 Andi Asrul 80 Are Rp 20.250.000 Rp 4.547.000 Rp 15.703.000 4
16 Ambo Tuo 75 Are Rp 19.350.000 Rp 3.592.000 Rp 15.758.000 5
17 Ilyas 1,5 Ha Rp 40.500.000 Rp 7.025.000 Rp 33.475.000 6
18 Hartono 2,5 Ha Rp 70.650.000 Rp 15.880.000 Rp 54.770.000 4
19 Muh. Yunus 1,5 Ha Rp 38.250.000 Rp 9.350.000 Rp 28.900.000 4
20 Leja 1 Ha Rp 25.650.000 Rp 8.130.000 Rp 17.520.000 3
47
dan jumlah produksi yang dihasilkan. Pendapatan petani padi per satu kali
antara 1-10 juta terdiri dari 13 orang. Petani dengan pendapatan antara 1-
20 juta terdiri dari 17 orang. Petani dengan pendapatan antara 21-30 juta
terdiri dari 5 orang. Petani dengan pendapatan antara 31-40 juta terdiri dari
48
4 orang. Petani dengan pendapatan anatara 41-50 juta terdiri dari 2 orang
responden yang berjumlah 42 orang memiliki rasio (R/C) > 1 maka semua
sosial lainnya.
Tabel 4.5
DESA LAUWA
dengan persentase 90% dan 4 orang petani yang belum sejahtera dengan
persentase 10%.
C. Pembahasan
pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi di Desa Lauwa
pendapatan rumah tangga menurut T. Gilarso (2002), adalah balas jasa atau
jumlah pendapatan yang diperoleh petani padi dalam jangka waktu satu
Usaha tani padi adalah usaha yang memberikan konstribusi besar bagi
pendapatan rumah tangga petani padi terutama petani di Desa Lauwa yang
dalam kategori cukup tinggi. Jumlah pendapatan yang diperoleh petani padi
tergantung dari luas lahan yang dikelola dan hasil produksi padi yang
tinggi dan petani yang memiliki lahan yang sempit memperoleh pendapatan
yang relatif rendah. Jumlah pendapatan paling tinggi yang diperoleh petani
padi (42 responden) adalah sebesar Rp 54.770.000 dengan luas lahan yang
dimiliki sebesar 2,5 hektar (Ha) dan jumlah pendapatan yang paling rendah
biaya produksi. Biaya produksi atau biaya total merupakan hasil atau nilai
yang diperoleh dari biaya tetap (fixed cost) ditambah dengan biaya tidak
tetap (variabel cost). Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani padi terdiri
dari biaya pajak bumi dan bangunan (PBB) dan biaya traktor, sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan setiap petani padi terdiri dari biaya benih,
benih,pupuk dan pestisida setiap petani berbeda tergantung dari luas lahan
yang dimiliki dan seberapa banyak pemakaian benih, pupuk dan pestisida
pada saat proses panen seperti biaya potong padi dan biaya pengangkutan.
petani. Rata-rata biaya total produksi yang dikeluarkan petani per satu kali
luas lahan antara 110-150 are sebesar Rp 8.628.000, lua lahan 160-200 are
petani padi setelah dikelompokkan berdasarkan luas lahan per satu kali
panen. Lahan dengan luas antara 1-50 are sebesar Rp 10.228.462, lahan
dengan luas antara 60-100 are sebesar Rp 19.438.235, lahan dengan luas
antara 110-150 are sebesar Rp 39.400.000, lahan dengan luas antara 160-
200 are sebesar Rp 49.908.333, dan lahan dengan luas antara 210-250 are
sebesar Rp 70.650.000.
(total revenue) dengan total biaya (total cost) yang dapat menunjukkan
tingkat keuntungan yang diperoleh petani padi. Berdasarkan hasil survei dan
atau tidak secara ekonomi. Dilihat dari pendapatan petani padi, nilai rasio
tertinggi (R/C) sebesar 8 dan nilai rasio terendah (R/C) adalah 2. Semua
disebabkan oleh luas lahan yang dikelola petani, semakin luas lahan yang
sedangkan jika luas lahan yang dikelola sempit maka jumlah pendapatan
oleh biaya yang dikelurkan, semakin besar biaya yang dikeluarkan maka
Namun besarnya biaya yang dikeluarkan petani padi tergantung dari luas
petani padi.
memenuhi semua kebutuhan untuk bisa hidup layak, sehat, dan produktif
kesusilaan dan ketentraman diri, rumah tangga serta masyarakat lahir dan
sosial dan lainnya. Klasifikasi yang digunakan terdiri dari dua klasifikasi,
yaitu rumah tangga dalam kategori sejahtera dan belum sejahtera. Untuk
petani padi di Desa Lauwa menurut 7 indikator Badan Pusat Statistik (2014)
bahwa petani padi memiliki keadan ekonomi, kesehatan, tempat tinggal dan
rumah tangga petani kedelai dan berdasarkan 11 indikator BPS 2007, bahwa
PENUTUP
A. Kesimpulan
petani padi dengan luas lahan antara 10-50 are sebesar Rp 7.917.308
(31%), Luas lahan 60-100 are sebesar Rp 14.125.235 (41%), luas lahan
54.770.000 (2%). Dilihat dari pendapatan petani padi, nilai rasio dari
semua responden yaitu R/C > 1, maka semua petani padi di Desa
Wajo.
62
63
B. Saran
adalah :
mencari pengetahuan yang luas tentang cara budidaya usaha tani padi
petani padi.
Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. 2020. Provinsi Sulawesi Selatan dalam
Angka 2020. Badan Pusat Statisktik Provinsi Sulawesi Selatan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Wajo. 2019. Wajo dalam Angka 2019. Badan
Pusat Statistik Kabupaten Wajo.
Badan Pusat Statistik. 2014. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014. Badan Pusat
Statistik. Jakarta.
Prasetio, D.E. 2018. Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Petani Padi
Sawah (Oryza Sativa) di Kabupaten Lampung Tengah. Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
64
65
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Sukirno. 2006. Makro Ekonomi : Teori Pengantar Edisi Ketiga. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usaha Tani Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
4. Pada bulan berapa dan berapa lama Anda menanam padi hingga panen?
7. jumlah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayar untuk semua
lahan pertanian yang anda miliki?
8. Berapa biaya traktor yang harus dibayar untuk semua lahan yang anda
miliki?
9. Berapa jumlah benih yang digunakan untuk semua lahan yang anda
miliki?
10. Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk memperoleh benih tersebut?
68
11. Berapa jumlah pupuk yang digunakan untuk semua lahan yang anda
miliki?
12. Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk memperoleh pupuk tersebut?
14. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk upah dalam proses panen padi
?
3. Pendidikan
Anggota keluarga berusia sepuluh tahun keatas lancar membaca dan
menulis :
a. Lancar (3) b. Kurang lancar (2) c. Tidak lancar (1)
Pendapat mengenai pendidikan putra-putri :
a. Penting (3) b. Kurang penting (2) c. Tidak penting (1)
Kesanggupan mengenai pendidikan:
a. Sanggup (3) b. Kurang sanggup (2) c. Tidak sanggup (1)
Lama menamatkan sekolah :
a. ≥ 9 tahun (3) b. 9 tahun (2) c. ≤ 9 tahun (1)
Rata-rata jenjang pendidikan anak :
a. ≥ SMP (3) b. SD (2) c. Tidak tamat SD (1)
4. Ketenagakerjaan
Jumlah anggota keluarga berusia 15 tahun ke atas yang bekerja :
a. 3 orang (3) b. 2 orang (2) c. 1 orang (1)
Jumlah orang yang belum bekerja dalam keluarga :
a. Tidak ada (3) b. 1 orang (2) c. 2 orang (1)
Jumlah jam dalam seminggu untuk melakukan pekerjaan :
a. > 35 jam (3) b. 31-3 jam (2) c. < 30 jam (1)
Lampiran 2
TABEL PERHITUNGAN PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA LAUWA KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO
Jumlah Total Penerimaan Biaya Tetap (FC) Biaya Tidak Tetap (VC) Total Biaya Luas Pendapatan
No. Nama Harga Y (Py) Total BT Total BTT R/C
Produksi (Y) (TR) Biaya PBB Biaya Traktor Biaya Benih Biaya Pupuk Biaya Pestisida Biaya Panen (TC) Lahan Usahatani (Pd)
1 Sulham 120 Rp 500.000 Rp 60.000.000 Rp 160.000 Rp 3.000.000 Rp 3.160.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 Rp 7.000.000 Rp 14.000.000 Rp 17.160.000 2 Ha Rp 42.840.000 3
2 Juse 7 Rp 450.000 Rp 3.150.000 Rp 10.000 Rp 400.000 Rp 410.000 Rp 200.000 Rp 125.000 Rp 125.000 Rp 700.000 Rp 1.150.000 Rp 1.560.000 20 are Rp 1.590.000 2
3 Muliadi 100 Rp 550.000 Rp 55.000.000 Rp 140.000 Rp 4.000.000 Rp 4.140.000 Rp 1.100.000 Rp 1.750.000 Rp 5.000.000 Rp 7.000.000 Rp 14.850.000 Rp 18.990.000 2 Ha Rp 36.010.000 3
4 Baso 50 Rp 450.000 Rp 22.500.000 Rp 80.000 Rp 1.500.000 Rp 1.580.000 Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 750.000 Rp 4.000.000 Rp 5.700.000 Rp 7.280.000 1 Ha Rp 15.220.000 3
5 Rustan 40 Rp 550.000 Rp 22.000.000 Rp 35.000 Rp 700.000 Rp 735.000 Rp 300.000 Rp 450.000 Rp 400.000 Rp 800.000 Rp 1.950.000 Rp 2.685.000 40 are Rp 19.315.000 8
6 H. Saide 37 Rp 450.000 Rp 16.650.000 Rp 27.000 Rp 700.000 Rp 727.000 Rp 150.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Rp 1.950.000 Rp 2.677.000 50 are Rp 13.973.000 6
7 Kamire 100 Rp 450.000 Rp 45.000.000 Rp 120.000 Rp 3.000.000 Rp 3.120.000 Rp 900.000 Rp 1.700.000 Rp 5.000.000 Rp 6.400.000 Rp 14.000.000 Rp 17.120.000 2 Ha Rp 27.880.000 3
8 Mustafa 30 Rp 500.000 Rp 15.000.000 Rp 35.000 Rp 900.000 Rp 935.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 1.500.000 Rp 2.900.000 Rp 3.835.000 60 are Rp 11.165.000 4
9 Samsul 71 Rp 450.000 Rp 31.950.000 Rp 88.000 Rp 1.900.000 Rp 1.988.000 Rp 300.000 Rp 900.000 Rp 1.300.000 Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Rp 9.488.000 1,7 Ha Rp 22.462.000 3
10 Ambo Dalle 53 Rp 450.000 Rp 23.850.000 Rp 80.000 Rp 1.500.000 Rp 1.580.000 Rp 200.000 Rp 700.000 Rp 900.000 Rp 4.000.000 Rp 5.800.000 Rp 7.380.000 1 Ha Rp 16.470.000 3
11 Muh. Basri 15 Rp 450.000 Rp 6.750.000 Rp 30.000 Rp 700.000 Rp 730.000 Rp 200.000 Rp 400.000 Rp 350.000 Rp 700.000 Rp 1.650.000 Rp 2.380.000 30 are Rp 4.370.000 3
12 Andi Jamal 85 Rp 450.000 Rp 38.250.000 Rp 70.000 Rp 1.500.000 Rp 1.570.000 Rp 450.000 Rp 800.000 Rp 1.000.000 Rp 4.500.000 Rp 6.750.000 Rp 8.320.000 1,5 Ha Rp 29.930.000 5
13 Side 15 Rp 450.000 Rp 6.750.000 Rp 20.000 Rp 500.000 Rp 520.000 Rp 150.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 700.000 Rp 1.250.000 Rp 1.770.000 30 are Rp 4.980.000 4
14 Jalil 18 Rp 450.000 Rp 8.100.000 Rp 33.000 Rp 800.000 Rp 833.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 800.000 Rp 1.900.000 Rp 2.733.000 35 are Rp 5.367.000 3
15 Andi Asrul 45 Rp 450.000 Rp 20.250.000 Rp 47.000 Rp 1.000.000 Rp 1.047.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 700.000 Rp 2.000.000 Rp 3.500.000 Rp 4.547.000 80 are Rp 15.703.000 4
16 Ambo Tuo 43 Rp 450.000 Rp 19.350.000 Rp 42.000 Rp 1.000.000 Rp 1.042.000 Rp 300.000 Rp 400.000 Rp 350.000 Rp 1.500.000 Rp 2.550.000 Rp 3.592.000 75 are Rp 15.758.000 5
17 Ilyas 90 Rp 450.000 Rp 40.500.000 Rp 75.000 Rp 1.500.000 Rp 1.575.000 Rp 250.000 Rp 600.000 Rp 1.100.000 Rp 3.500.000 Rp 5.450.000 Rp 7.025.000 1,5 Ha Rp 33.475.000 6
18 Hartono 157 Rp 450.000 Rp 70.650.000 Rp 180.000 Rp 3.300.000 Rp 3.480.000 Rp 1.200.000 Rp 2.200.000 Rp 2.000.000 Rp 7.000.000 Rp 12.400.000 Rp 15.880.000 2,5 Ha Rp 54.770.000 4
19 Muh. Yunus 85 Rp 450.000 Rp 38.250.000 Rp 100.000 Rp 2.200.000 Rp 2.300.000 Rp 450.000 Rp 600.000 Rp 1.000.000 Rp 5.000.000 Rp 7.050.000 Rp 9.350.000 1,5 Ha Rp 28.900.000 4
20 Leja 57 Rp 450.000 Rp 25.650.000 Rp 80.000 Rp 1.500.000 Rp 1.580.000 Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 600.000 Rp 5.000.000 Rp 6.550.000 Rp 8.130.000 1 Ha Rp 17.520.000 3
74
21 Agus 30 Rp 460.000 Rp 13.800.000 Rp 35.000 Rp 900.000 Rp 935.000 Rp 300.000 Rp 450.000 Rp 750.000 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000 Rp 3.935.000 60 are Rp 9.865.000 4
22 Mulyadi 17 Rp 450.000 Rp 7.650.000 Rp 20.000 Rp 500.000 Rp 520.000 Rp 200.000 Rp 330.000 Rp 450.000 Rp 700.000 Rp 1.680.000 Rp 2.200.000 30 are Rp 5.450.000 3
23 Sarufuddin 50 Rp 500.000 Rp 25.000.000 Rp 47.000 Rp 1.200.000 Rp 1.247.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 4.300.000 Rp 5.547.000 80 are Rp 19.453.000 5
24 Made 20 Rp 450.000 Rp 9.000.000 Rp 35.000 Rp 850.000 Rp 885.000 Rp 350.000 Rp 400.000 Rp 450.000 Rp 1.500.000 Rp 2.700.000 Rp 3.585.000 60 are Rp 5.415.000 3
25 La Tang 20 Rp 450.000 Rp 9.000.000 Rp 25.000 Rp 500.000 Rp 525.000 Rp 300.000 Rp 400.000 Rp 300.000 Rp 750.000 Rp 1.750.000 Rp 2.275.000 40 are Rp 6.725.000 4
26 Jumardin 40 Rp 500.000 Rp 20.000.000 Rp 50.000 Rp 1.000.000 Rp 1.050.000 Rp 350.000 Rp 400.000 Rp 550.000 Rp 3.000.000 Rp 4.300.000 Rp 5.350.000 80 are Rp 14.650.000 4
27 Bandong 80 Rp 500.000 Rp 40.000.000 Rp 80.000 Rp 1.750.000 Rp 1.830.000 Rp 300.000 Rp 900.000 Rp 800.000 Rp 4.000.000 Rp 6.000.000 Rp 7.830.000 1,5 Ha Rp 32.170.000 5
28 Agus 120 Rp 500.000 Rp 60.000.000 Rp 160.000 Rp 3.000.000 Rp 3.160.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 6.500.000 Rp 11.500.000 Rp 14.660.000 2 Ha Rp 45.340.000 4
29 Jaya 95 Rp 500.000 Rp 47.500.000 Rp 130.000 Rp 2.500.000 Rp 2.630.000 Rp 700.000 Rp 2.000.000 Rp 1.500.000 Rp 6.000.000 Rp 10.200.000 Rp 12.830.000 1,8 Ha Rp 34.670.000 4
30 Tantu 80 Rp 500.000 Rp 40.000.000 Rp 115.000 Rp 2.000.000 Rp 2.115.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 6.000.000 Rp 8.500.000 Rp 10.615.000 1,5 Ha Rp 29.385.000 4
31 Sunar 50 Rp 450.000 Rp 22.500.000 Rp 60.000 Rp 1.500.000 Rp 1.560.000 Rp 250.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 4.250.000 Rp 5.810.000 85 are Rp 16.690.000 4
32 H.Dg Patappa 36 Rp 450.000 Rp 16.200.000 Rp 50.000 Rp 1.200.000 Rp 1.250.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 4.100.000 Rp 5.350.000 80 are Rp 10.850.000 3
33 Pallao 39 Rp 500.000 Rp 19.500.000 Rp 35.000 Rp 900.000 Rp 935.000 Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 2.500.000 Rp 3.300.000 Rp 4.235.000 65 are Rp 15.265.000 5
34 Ama' 44 Rp 500.000 Rp 22.000.000 Rp 50.000 Rp 1.200.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000 Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 3.000.000 Rp 4.250.000 Rp 5.500.000 80 are Rp 16.500.000 4
35 Tahir 40 Rp 450.000 Rp 18.000.000 Rp 45.000 Rp 850.000 Rp 895.000 Rp 250.000 Rp 400.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 4.150.000 Rp 5.045.000 70 are Rp 12.955.000 4
36 Nasruddin 45 Rp 450.000 Rp 20.250.000 Rp 50.000 Rp 1.000.000 Rp 1.050.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 550.000 Rp 3.500.000 Rp 4.850.000 Rp 5.900.000 80 are Rp 14.350.000 3
37 Abdul Rahman 40 Rp 440.000 Rp 17.600.000 Rp 50.000 Rp 1.000.000 Rp 1.050.000 Rp 300.000 Rp 400.000 Rp 550.000 Rp 3.000.000 Rp 4.250.000 Rp 5.300.000 80 are Rp 12.300.000 3
38 Ambo Udi 27 Rp 460.000 Rp 12.420.000 Rp 30.000 Rp 750.000 Rp 780.000 Rp 270.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 850.000 Rp 1.720.000 Rp 2.500.000 50 are Rp 9.920.000 5
39 Muh. Yasin 10 Rp 450.000 Rp 4.500.000 Rp 20.000 Rp 450.000 Rp 470.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 250.000 Rp 800.000 Rp 1.450.000 Rp 1.920.000 30 are Rp 2.580.000 2
40 Cenning 30 Rp 450.000 Rp 13.500.000 Rp 30.000 Rp 750.000 Rp 780.000 Rp 300.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 800.000 Rp 1.900.000 Rp 2.680.000 50 are Rp 10.820.000 5
41 Budiman 32 Rp 450.000 Rp 14.400.000 Rp 45.000 Rp 750.000 Rp 795.000 Rp 250.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 850.000 Rp 2.100.000 Rp 2.895.000 50 are Rp 11.505.000 5
42 Arsyad 18 Rp 450.000 Rp 8.100.000 Rp 20.000 Rp 450.000 Rp 470.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 700.000 Rp 1.300.000 Rp 1.770.000 30 are Rp 6.330.000 5
75
TABEL PERHITUNGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI PADI DI DESA LAUWA KECAMATAN PITUMPANUA
KABUPATEN WAJO
Jumlah Jumlah
No Nama Indikator Kesejahteraan skor Kelas skor Kesejahteraan
skor Skor
1 Sulham Kependudukan 3 3 3 1 1 11 Cukup 2
Kesehatan dan Gizi 2 2 3 2 2 3 3 3 3 23 Baik 3
Pendidikan 3 3 3 1 3 3 16 Cukup 2
Ketenagakerjaan 1 1 3 1 1 1 3 3 3 17 Cukup Produktif 2 17 Sejahtera
Taraf dan Pola Konsumsi 3 3 3 3 12 Baik 3
Perumahan dan Lingkungan 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 40 Baik 3
Sosial Dll. 2 2 1 2 3 10 Cukup 2
2 Juse Kependudukan 3 3 3 1 1 11 Cukup 2
Kesehatan dan Gizi 2 2 2 2 2 3 3 2 3 21 Cukup 2
Pendidikan 3 3 3 1 2 3 15 Cukup 2
Ketenagakerjaan 2 2 3 3 2 2 3 3 3 23 Produktif 3 17 Sejahtera
Taraf dan Pola Konsumsi 3 2 3 2 10 Baik 3
Perumahan dan Lingkungan 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 Baik 3
Sosial Dll. 2 2 2 2 3 11 Cukup 2
3 Muliadi Kependudukan 3 3 3 1 1 11 Cukup 2
Kesehatan dan Gizi 2 2 1 2 2 3 3 2 2 19 Cukup 2
Pendidikan 3 3 3 1 3 3 22 Baik 3
Ketenagakerjaan 2 2 3 3 2 2 3 2 3 22 Produktif 3 17 Sejahtera
Taraf dan Pola Konsumsi 3 2 3 3 11 Baik 3
Perumahan dan Lingkungan 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 37 Baik 3
Sosial Dll. 1 1 1 1 1 5 Kurang 1
4 Baso Kependudukan 3 3 3 1 1 11 Cukup 2
Kesehatan dan Gizi 2 3 2 2 2 3 3 2 3 22 Baik 3
Pendidikan 3 3 3 3 2 3 17 Cukup 2
Ketenagakerjaan 1 1 1 1 1 1 3 3 3 15 Cukup Produktif 2 16 Sejahtera
Taraf dan Pola Konsumsi 3 3 3 3 12 Baik 3
Perumahan dan Lingkungan 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 38 Baik 3
Sosial Dll. 1 1 1 1 3 7 Kurang 1
76
Lampiran 3
SURAT PENELITIAN
85
Lampiran 4
Lampiran 5
DOKUMENTASI
87
Lampiran 6
Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 2010 lulus dari SDN 411