Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Agrica Ekstensia

Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021


Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA


PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN
ACEH UTARA
Martina1, Rahmi Yuristia2
1
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh
2
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

E-mail: martina@unimal.ac.id

Abstrak
Usahatani padi sawah di Kecamatan Sawang merupakan kegiatan utama rumah tangga petani dalam
memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga berupa pangan dan non pangan.
Kemampuan petani dalam memperoleh pendapatan yang dimanfaatkan untuk konsumsi rumah tangga akan
menentukan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi sawah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pendapatan dan pengeluaran rumah tangga petani padi sawah di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara
dengan jumlah sampel sebanyak 35 KK. Data dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga petani bersumber dari pendapatan pertanian dan non pertanian
dengan total pendapatan seluruh responden sebesar Rp 1.311. 543.637/tahun dengan rata-rata sebesar Rp
37.472.675, 34/KK/tahun dan dari pendapatan tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan non
pangan sebesar Rp 33.473.514,29/KK /tahun. Sedangkan tingkat kesejateraan rumah tangga petani tergolong
rendah berdasarkan struktur pendapatan dan struktur pengeluaran tersebut.
Kata kunci : Padi Sawah, Pendapatan, Pengeluaran, Petani

Abstract
Lowland rice farming in Sawang District is the main activity of farmers' households in earning income to meet
household consumption needs in the form of food or non-food. The ability of farmers to obtain income that is used
for household consumption will determine the level of household welfare of rice farmers. The purpose of this study
was to analyze the income and expenditure of households in lowland rice farmers in Sawang District, North Aceh
Regency with a total sample of 35 households. Data were analyzed using quantitative descriptive methods. The
results showed that the household income of farmers originated from income from agriculture and non-agriculture
with a total income of all respondents amounting to IDR 1,311. 543,637 / year with an average of IDR
37,472,675.34 / family / year and of this income is used to meet food and non-food needs of IDR 33,473,514.29 /
family / year. While the level of welfare of farm households is classified low based on the income structure and
the expenditure structure.
Keywords: Lowland Rice, Expenditures, Farmers , Income

PENDAHULUAN didukung oleh kondisi geografis yang memiliki


Sektor pertanian memiliki peranan penting lahan untuk usahatani yang luas dan subur
bagi kehidupan manusia karena melalui kegiatan dengan berbagai potensi sumber daya alam
di sektor pertanian kebutuhan manusia dapat didalamnya. Pada sektor pertanian, Aceh sangat
terpenuhi terutama kebutuhan sandang, pangan berpotensi sebagai salah satu wilayah lumbung
dan papan. Selain itu, sektor pertanian menjadi pangan, dan sebagai wilayah ketahanan pangan
sumber pendapatan bagi masyarakat, penyedia nasional bahkan hingga ke mancanegara.
lapangan pekerjaan, serta memiliki peran dalam Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. meningkatkan keanekaragaman konsumsi
Provinsi Aceh memiliki potensi yang besar pangan serta tidak hanya ditunjuk untuk
dalam mengembangkan sektor pertanian. ketergantungan pada suatu bentuk mata
Kegiatan pertanian di Aceh memiliki potensi pencaharian.
yang besar untuk dikembangkan karena

56
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

Kabupaten Aceh Utara merupakan wilayah MATERIAL DAN METODE


sentra produksi padi di Provinsi Aceh. Salah Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
satunya adalah Kecamatan Sawang. Luas lahan Sawang Kabupaten Aceh Utara yang merupakan
sawah yang digunakan untuk budidaya padi salah satu wilayah sentra produksi padi di
sawah adalah 3.449 Ha dengan luas sawah Kabupaten Aceh Utara.
irigasi 3.079 ha dan non irigasi 370 ha. Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
produksi yang dihasilkan sebanyak 36.168 rumah tangga petani padi sawah yang ada di
ton/tahun [1]. Usahatani padi sawah di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara yang
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara berjumlah 4.256 KK [4]. Karena jumlah yang
merupakan sektor utama yang menjadi mata besar dan bersifat homogen, maka sampel dipilih
pencaharian masyarakat dalam memperoleh sebanyak 35 KK dianggap sudah mewakili
pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan dalam penelitian ini [5] dan pemilihan sampel
konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga. dilakukan dengan teknik Accidental Sampling,
Indikator kesejahteraan petani salah satunya yaitu siapa saja orang yang ditemui dan dijumpai
adalah perkembangan pendapatan riil petani. di lokasi penelitian dan cocok sebagai sumber
Dalam meningkatkan pendapatan riil petani data [6].
sangat dipengaruhi oleh sarana produksi yang Data yang digunakan dalam penelitian ini
digunakan oleh petani dalam kegiatan pertanian adalah data primer dan data sekunder. Data
mereka [2]. Pendapatan yang didapat dari primer adalah data yang diperoleh dengan cara
memaksimalkan penggunaan sarana produksi melakukan pengumpulan secara langsung, yaitu
disebut dengan pendapatan sub [3]. Potensi melalui wawancara langsung dengan responden
ekonomi rumah tangga yang beragam yang ada di lokasi penelitian. Data sekunder,
menyebabkan adanya variasi atau perbedaan yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan,
dalam pencapaian tingkat kesejahteraan. buku-buku ataupun hasil pencatatan pihak lain,
Kesejahteraan rumah tangga petani padi misalnya data-data yang ada di BPP Kecamatan
dapat diketahui dari kemampuan petani dalam Sawang, laporan BPS, laporan yang ada di Dinas
memperoleh pendapatan rumah tangga yang Pertanian Kabupaten Aceh Utara, internet, dan
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar artikel yang terkait dengan penelitian.
hidup keluarga seperti sandang, pangan, papan, Analisis data yang digunakan adalah analisis
kesehatan, dan pendidikan. Ketika pendapatan data deskriptif kuantitatif, yaitu data yang
petani tersebut sudah mampu memenuhi diperoleh dalam bentuk angka kemudian hasil
kebutuhan rumah tangga, maka petani dan data yang didapatkan dipaparkan dalam bentuk
keluarganya dianggap sudah sejahtera, tetapi uraian yang sistematis.
sebaliknya jika pendapatan yang diperoleh Untuk menghitung keuntungan usahatani
tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan padi sawah digunakan formula yang
dasar, maka petani dikatakan belum sejahtera. disampaikan [7] sebagai berikut:
Kesejahteraan pada hakekatnya terdiri dari dua
dimensi, yaitu kesejahteraan secara ekonomi dan π = TR − TC ..... (Pers. 1)
secara sosial.
TR = P x Q ..... (Pers. 2)
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah: TC = TFC + TVC ..... (Pers. 3)
a. Menghitung pendapatan petani sawah;
b. Menghitung pengeluaran konsumsi rumah Keterangan :
tangga petani padi sawah π = Pendapatan usahatani padi sawah
c. Menghitung kesejahteraan rumah tangga
TR = Penerimaan total
berdasarkan pendapatan dan pengeluaran;
d. Menghitung pangsa pengeluaran untuk TC = Biaya total
pangan; P = Harga output
Q = Jumlah output
TFC = Total Biaya Tetap
TVC = Total Biaya Variabel

57
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

Untuk mencari pendapatan total rumah Keterangan :


tangga petani padi sawah digunakan persamaan PEP = Pangsa pengeluaran untuk pangan (%)
yang disampaikan oleh [8] sebagai berikut: PPn = Pengeluaran untuk pangan (Rp/thn)
TE = Total pengeluaran rumah tangga petani
Pn = P1 + P2 ..... (Pers. 4)
(Rp/thn)

Keterangan :
Pn = Pendapatan rumah tangga petani padi HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendapatan Rumah Tangga
sawah per tahun Rumah tangga di pedesaan pada umumnya
P1 = pendapatan usahatani padi sawah bermata pencaharian sebagai petani [10].
P2 = Pendapatan non usahatani padi sawah Pendapatan rumah tangga petani berasal dari
kegiatan on farm, off farm, dan non farm [11].
Untuk mengetahui pengeluaran rumah tangga Pendapatan dari kegiatan on farm adalah
petani padi sawah digunakan model persamaan pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani
yang disampaikan oleh [9] sebagai berikut: padi dan hasil usaha pertanian lainnya seperti
usaha ternak, perikanan, dan pekarangan.
Pendapatan dari kegiatan off farm adalah berupa
Ct = Ca + Cb + ⋯ + 𝐶𝑛 ..... (Pers. 5) pendapatan upah jasa atau dari bagi hasil
garapan lahan yang disewa oleh seseorang
Keterangan : dimana pendapatan tersebut bukan dari hasil
Ct = Total pengeluaran rumah tangga usahatani akan tetapi masih diperoleh dari sektor
Ca = Pengeluaran konsumsi pangan pertanian. Sedangkan pendapatan dari kegiatan
Cb = Pengeluaran konsumsi non-pangan non farm adalah pendapatan yang diperoleh dari
luar sektor pertanian.
Cn = Pengeluaran lainnya. Sumber pendapatan rumah tangga petani padi
sawah di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
Untuk melihat kesejahteraan rumah tangga Utara berasal dari dua sumber yaitu pendapatan
petani berdasarkan struktur pendapatan rumah dari kegiatan pertanian dan kegiatan non
tangga petani padi sawah dan struktur pertanian. Pendapatan utama petani dari
pengeluaran rumah tangga petani padi sawah kegiatan pertanian adalah bersumber dari
dengan menggunakan persamaan sebagai kegiatan usaha tani padi sawah. Pendapatan yang
berikut : dimaksud adalah pendapatan bersih yang
diterima petani setelah dikurangi dengan biaya
𝑇𝑃𝑆𝑃 usahatani.
PPSP = ∑ ( ∑ ) 𝑥 100% ..... (Pers. 6)
𝑇𝑃 Pada kegiatan usahatani padi sawah, total
luas lahan yang digunakan seluruh responden
Keterangan : adalah seluas 10,72 Ha. Biaya produksi yang
PPSP = Pangsa pendapatan sektor pertanian (%) dikeluarkan petani berupa biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya penyusutan
TPSP = Total pendapatan dari sektor Pertanian
peralatan yang digunakan petani selama satu
(Rp/Th) tahun produksi seperti cangkul, parang, sprayer,
TP = Total pendapatan rumah tangga petani sarung tangan, dan gembor. Total biaya tetap
(Rp/Th) (TFC) yang dikeluarkan petani padi sawah adalah
sebesar Rp 1.439.000/tahun. Sedangkan biaya
variabel adalah biaya yang dikeluarkan petani
Struktur pengeluaran/konsumsi pangan rumah
yang habis dalam satu tahun produksi
tangga:
diantaranya dalah biaya pembelian benih, pupuk,
karung, pestisida juga termasuk sewa perontok,
𝑃𝑃𝑛
PEP = ∑ (∑ 𝑇𝐸 ) 𝑥 100% ..... (Pers. 7) dan biaya tenaga kerja. Total biaya variabel
(TVC) yang dikeluarkan adalah sebesar Rp
253.243.420/tahun. Total biaya produksi (TC)
yang dikeluarkan dihitung dengan Persamaan 3
58
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

dan diperoleh hasil sebesar Rp petani dari kegiatan pertanian dan non pertanian
254.682.420/tahun. dihitung dengan Persamaan 4 dan diperoleh
Dari lahan seluas 10,72 Ha, jumlah total hasil seperti disajikan pada Tabel 2.
produksi padi yang dihasilkan petani padi sawah Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
per tahun adalah sebanyak 149. 558 kg (Q) pendapatan rumah tangga yang bersumber dari
dengan harga jual rata-rata gabah (P) sebesar kegiatan pertanian adalah sebesar 34,01 % dan
Rp 4.685,71/kg. Total penerimaan dihitung pendapatan rumah tangga dari kegiatan non
dengan Persamaan 2 dan diperoleh hasil sebesar pertanian sebesar 65,99 %. Hal ini berbeda
Rp 700.786.057. dengan pendapatan rumah tangga petani di
Dengan menggunakan Pers. 1 didapatkan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus diperoleh
pendapatan petani, sebesar Rp. 446.103.637. hasil bahwa dari kegiatan pertanian adalah
Hasil perhitungan total biaya, penerimaan, dan sebesar 45,03 % dan pendapatan rumah tangga
pendapatan disajikan pada Tabel 1. dari kegiatan non pertanian sebesar 54,97 %
[13].
Tabel 1. Total Biaya, Penerimaan, dan
Pendapatan Usahatani Padi Sawah Tabel 2. Pendapatan Seluruh Petani Padi Sawah
Dalam Satu Tahun Produksi Dalam Satu Tahun
Keterangan Jumlah (Rp) Jenis Pendapatan Jumlah (Rp) Persentase
Biaya Produksi (TC) 254.682.420 (%)
Penerimaan (TR) 700.786.057 Pendapatan 446.103.637 34,01
Pendapatan (∏) 446.103.637 Pertanian (P1)
Pendapatan non 865.440.000 65,99
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020
pertanian (P2)
Total 1.311.543.637 100
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa Pendapatan (Pn)
jumlah pendapatan seluruh rumah tangga petani Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020
padi sawah selama satu tahun adalah sebesar
Rp 446.103.637 dengan luas lahan sebesar 10,72 Pendapatan rumah tangga petani baik dari
ha. Jika dikonversikan, maka pendapatan petani pertanian maupun non pertanian yang diperoleh
padi sawah per hektar adalah sebesar rumah tangga petani padi sawah di Kecamatan
Rp. 41.614.14,26 per tahun dengan jumlah Sawang Kabupaten Aceh Utara digunakan untuk
produksi sebanyak 13.952 kg/ha/tahun. Dalam memenuhi kebutuhan pangan dan non pangan
satu tahun petani melakukakan usahatani padi rumah tangga petani.
sawah sebanyak dua kali musim tanam. Adapun Fenomena di Kecamatan Sawang Kabupaten
pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Aceh Utara adalah bahwa masyarakat hidup dari
Banjarsari Kabupaten Ciamis dalam 1 ha adalah kegiatan pertanian terutama tanaman pangan,
sebesar Rp 34.200.000 dalam dua kali musim yaitu padi sawah. Namun jika masyarakat
tanam [12] Apabila dibandingkan dengan khususnya petani padi sawah hanya
pendapatan petani padi sawah di Kecamatan menggantungkan hidup dari sektor pertanian,
Sawang jauh lebih tinggi daripada pendapatan petani merasa pendapatan sektor pertanian
petani padi sawah di Kecamatan Banjarsari dan belum mampu memenuhi kebutuhan hidup.
pendapatan tersebut berpengaruh terhadap Untuk itu berdasarkan hasil pengamatan dan
tingkat kesejahteraan petani. wawancara, seluruh masyarakat petani memiliki
Sumber pendapatan petani lainnya adalah usaha lain di sektor non pertanian.
dari kegiatan non pertanian. Jenis kegiatan
tersebut meliputi bekerja sebagai PNS, kuli Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
bangunan, tukang ojek, buruh, dan lain-lain. Pendapatan rumah tangga petani digunakan
Kegiatan ini dilakukan petani untuk untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga
meningkatkan pendapatan keluarga dalam petani yaitu, pangan, sandang, papan, kesehatan,
memenuhi kebutuhan konsumsi pangan dan non dan lapangan kerja. Pendapatan rumah tangga
pangan. Jumlah total pendapatan non pertanian petani padi sawah dari sektor pertanian dan
tersebut adalah sebesar Rp 865.440.000 dalam sektor non pertanian dimanfaatkan untuk
setahun, sehingga seluruh total pendapatan memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga yang
59
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

dikelompokkan menjadi sektor pangan dan non dipenuhi terlebih dahulu. Pangan atau makanan
pangan. Konsumsi rumah tangga adalah merupakan sumber energi manusia. Apabila
pengeluaran untuk pembelian barang-barang dan pangan terpenuhi, maka manusia baru dapat
jasa akhir untuk mendapatkan kepuasan ataupun berpikir dan mampu bekerja. Selain itu, jumlah
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Rumah konsumsi pangan lebih besar dikarenakan
tangga yang memiliki penghasilan tinggi, maka tingkat pendapatan petani yang masih rendah,
cenderung melakukan konsumsi yang tinggi pula sehingga pengeluaran untuk non pangan lebih
dan sebaliknya rumah tangga yang memiliki kecil seperti untuk membeli pakaian yang hanya
penghasilan rendah cenderung melakukan satu kali dalam setahun yang dibeli pada saat hari
konsumsi yang rendah pula. lebaran, kemudian untuk kesehatan seluruh
Pengeluaran untuk konsumsi pangan rumah petani memiliki kartu Jaminan Kesehatan Aceh
tangga petani padi sawah di Kecamatan Sawang (JKA), sehingga rumah tangga petani bisa
Kabupaten Aceh Utara terdiri dari beras, air memperoleh pengobatan gratis dan biaya yang
minum, sayur-sayuran, ikan, daging, buah- dikeluarkan untuk kesehatan relatif kecil.
buahan, telur, susu, gula, kopi, teh, minyak Pengeluaran non pangan terbesar adalah untuk
goreng, bumbu dapur, dan rokok. Jumlah biaya biaya pendidikan anak-anak petani yang masih
konsumsi pangan rumah tangga petani padi pada usia sekolah bahkan terdapat anak petani
sawah adalah sebesar Rp 622.063.000/tahun. yang sudah melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sedangkan pengeluaran untuk non pangan Proporsi pengeluaran pangan dan non pangan di
adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk Kecamatan Sawang tidak jauh berbeda dengan
kebutuhan selain makanan seperti biaya proporsi pengeluaran pangan dan non pangan di
pendidikan, pakaian, kesehatan, tempat tinggal, Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang
transportasi, dan kegiatan lainnya seperti arisan hasil penelitian [14], yaitu pengeluaran rumah
dan acara adat. Total pengeluaran untuk tangga untuk pangan sebesar 60% dan
konsumsi non pangan adalah sebesar Rp pengeluaran non pangan sebesar 40%.
449.510.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat Pengeluaran pangan yang lebih tinggi daripada
diketahui bahwa jumlah pengeluaran pangan pengeluaran non pangan menunjukkan bahwa
lebih besar daripada pengeluaran non pangan. rumah tangga petani padi responden masih
Jumlah total pengeluaran rumah tangga seluruh belum sejahtera. Menurut [15] bahwa semakin
petani padi sawah dalam setahun dihitung kecil proporsi pengeluaran pangan, maka
dengan Persamaan 5 dan hasilnya seperti terlihat tingkat kesejahteraan dikatakan makin membaik.
pada Tabel 3. Kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan
primer yang termasuk ke dalam kebutuhan non
Tabel 3. Pengeluaran Pangan dan Non pangan pangan, sehingga setiap tahunnya petani juga
Rumah Tangga Petani Padi Sawah mengeluarkan biaya seperti biaya renovasi
rumah dan sewa rumah, namun pengeluarannya
Jenis Jumlah (Rp) Persentase juga tidak terlalu besar. Selain itu, terdapat
Pengeluaran (%) kebutuhan lainnya seperti biaya perlengkapan
Pengeluaran 622.063.000 61,6 mandi, gas LPG, listrik, transportasi, dan acara
Pangan adat lainnya yang dikeluarkan oleh rumah
Pengeluaran 449. 510.000 38,4 tangga petani padi sawah di Kecamatan Sawang
Non Pangan Kabupaten Aceh Utara.
Total 1.171.573.000 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020
Kesejahteraan Rumah Tangga Berdasarkan
Pendapatan dan Pengeluaran
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa Kesejahteraan petani merupakan kondisi
jumlah pengeluaran pangan dan non pangan dimana seluruh kebutuhan hidup rumah tangga
berbeda. Adapun persentase pengeluaran pangan petani dapat dipenuhi yang dapat diukur dari
sebesar 61,6% lebih besar dibandingkan dengan tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran
pengeluaran non pangan sebesar 38,4%. Artinya rumah tangga. Pendapatan rumah tangga petani
konsumsi pangan lebih besar daripada non di Kecamatan Sawang digunakan untuk
pangan. Hal itu disebabkan karena kebutuhan memenuhi kebutuhan rumah tangga berupa
pangan adalah kebutuhan utama yang harus kebutuhan pangan dan non pangan. Berdasarkan
60
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah dibandingkan dengan anggota keluarga yang
pendapatan sektor pertanian dari seluruh berusia produktif.
responden adalah sebesar Rp 446.103.637, dan Struktur pengeluaran rumah tangga
total pendapatan baik itu pendapatan pertanian dipengaruhi oleh besar kecilnya usaha pertanian
maupun non pertanian adalah sebesar yakni terdiri dari biaya tetap maupun biaya
Rp 1.311.43.637 dengan rata-rata sebesar variabel, perubahan pengeluaran menurut waktu,
Rp. 37.472.675/KK/tahun. Dari nilai tersebut perbedaan selera, perbedaan pendapatan, dan
dapat diketahui struktur pendapatan rumah lingkungan, sehingga alokasi pengeluaran baik
tangga petani yang dihitung dengan persamaan 6 dari masyarakat petani [19].
adalah sebesar 34,01%, dimana dapat diartikan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa pendapatan keluarga dari sektor pertanian bahwa total keseluruhan pengeluaran untuk
lebih kecil daripada sektor non pertanian. pangan rumah tangga petani adalah sebesar
Apabila keluarga petani hanya mengandalkan Rp 622.063.000, sedangkan pengeluaran non
usahatani padi sawah, maka tingkat pangan adalah sebesar Rp 449.510.000,
kesejahteraan rumah tangga petani tergolong sehingga jumlah total konsumsi (pangan dan non
rendah. Sama halnya dengan penelitian pangan) adalah sebesar Rp 1.171.573.000
sebelumnya yang dilakukan [16] yang dengan rata - rata pengeluaran
menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan petani Rp 33.473.514,29/KK/tahun. Dimana dari
padi di Kabupaten Aceh Utara dalam memenuhi jumlah tersebut dapat dihitung struktur
kebutuhan pendapatan keluarga hanya sebesar pengeluaran pangan keluarga dengan Persamaan
30,7%. 7 dan diperoleh hasil 53,1%.
Pangsa pasar pengeluaran pangan rumah
Pangsa Pengeluaran Untuk Pangan tangga petani padi sawah di Kecamatan Sawang
Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar 53,1%.
juga dapat diketahui dari struktur pengeluaran Nilai persentase tersebut menunjukkan bahwa
untuk pangan keluarga. Salah satu indikator pengeluaran untuk pangan lebih besar daripada
yang sering digunakan untuk melihat tingkat non pangan, artinya bahwa tingkat kesejahteraan
kesejahteraan masyarakat adalah besaran pangsa petani padi sawah masih rendah. Tetapi
pengeluaran untuk pangan. Semakin tinggi dibandingkan dengan kondisi untuk seluruh
pangsa pengeluaran untuk pangan, maka Provinsi Aceh dimana ditunjukkan bahwa rata-
dikatakan semakin sejahtera walaupun dalam rata kebutuhan konsumsi pangan provinsi lebih
nominal dapat juga pengeluaran untuk pangan besar daripada biaya konsumsi non pangan.
bertambah, namun penambahannya masih lebih Berdasarkan data dari BPS tahun 2014 tentang
kecil dibandingkan dengan penambahan kebutuhan pangan masyarakat Aceh
pengeluaran untuk bukan pangan [17]. menunjukkan bahwa 59,84% dikeluarkan untuk
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kebutuhan pangan, sedangkan 40,16%
Provinsi Aceh tentang pengeluaran rata-rata per dikeluarkan untuk kebutuhan non pangan.
kapita per bulan menurut kelompok barang Menurut [17] diketahui bahwa persentase
tahun 2014 menunjukkan bahwa pengeluaran pengeluaran untuk makan akan menurun sejalan
tidak hanya terdiri dari kelompok padi-padian, dengan meningkatnya pendapatan. Oleh karena
tetapi juga dari kelompok non pangan lain itu, komposisi pengeluaran rumah tangga dapat
seperti perumahan, barang dan jasa, dan dijadikan sebagai indikator untuk kesejahteraan
sebagainya. Menurut hasil penelitian [18], penduduk. Semakin rendah persentase
jumlah anggota keluarga dapat mencerminkan pengeluaran untuk makanan terhadap total
potensi tenaga kerja keluarga. Jumlah anggota pengeluaran, maka semakin baik tingkat
keluarga juga akan berpengaruh pada konsumsi perekonomian penduduk.
pangan dimana semakin banyak jumlah anggota
keluarga, maka semakin besar pengeluaran
KESIMPULAN
rumah tangga baik untuk konsumsi pangan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
maupun konsumsi non pangan. Umumnya anak-
disimpulkan bahwa:
anak dan para lanjut usia mengkonsumsi pangan
a. Pendapatan rumah tangga petani padi sawah
dalam jumlah yang lebih sedikit apabila
di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
Utara bersumber dari kegiatan pertanian dan
61
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

non pertanian dengan jumlah total seluruh Pengeluaran Rumah Tangga Petani
pendapatan responden adalah Padi Desa Sukajawa Kecamatan
Rp. 1.311.543.647; Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung
b. Pengeluaran rumah tangga petani padi sawah Tengah. Jurnal JIIA Vol. 3 No. 3: 251
di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh – 59.
Utara adalah digunakan untuk memenuhi [11] Arida A, Sofyan S, dan Fadhiela K. 2015.
kebutuhan dasar rumah tangga petani yaitu, Analisis Ketahanan Pangan Rumah
pangan, sandang, papan, kesehatan, dan Tangga Berdasarkan Proporsi
lapangan kerja sebesar Pengeluaran Pangan dan Konsumsi
Rp 1.171.573.000/tahun; Energi (Studi Kasus pada Rumah
c. Kesejahteraan rumah tangga berdasarkan Tangga Petani Peserta Program Desa
struktur pendapatan rumah tangga petani padi Mandiri Pangan di Kecamatan
sawah di Kecamatan Sawang Kabupaten Indrapuri Kabupaten Aceh Besar).
Aceh Utara adalah sebesar 34,01%; Jurnal Agrisep Vol. 16 No. 1: 20-34.
d. Pangsa pengeluaran untuk pangan rumah [12] Putri CK dan Noor TI. 2018. Analisis
tangga petani padi sawah di Kecamatan Pendapatan Dan Tingkat
Sawang Kabupaten Aceh Utara adalah Kesejahteraan Rumah Tangga Petani
sebesar 53,1%. Padi Sawah Berdasarkan Luas Lahan
Di Desa Sindangsari, Kecamatan
Banjarsari Kabupaten Ciamis Provinsi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Agroinfo Galuh Vol. 4 No. 3: 927 – 35
Aceh Utara dalam Angka Tahun 2017.
(Aceh Utara: Badan Pusat Statistik). [13] Mambu AC. 2013. Analisis Pendapatan
[2] Wijaya K, dan Bagus I. 2016. Analisis Rumah Tangga Petani Padi Di
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
Pendapatan Industri Kerajinan Bambu Jurnal EDAJ Vol. 2 No. 4: 427 – 30
Di Kabupaten Bangli. E-Jurnal [14] Fatimah N dan Syamsiyah N. 2018.
Ekonomi Pembangunan Universitas Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga
Udayana, Vol. 5 No. 4: 385-429. Petani Padi Di Desa Patimban
[3] Ardika IW dan Budhiasa GS. 2017. Kecamatan Pusakanagara Kabupaten
Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani Subang Jawa Barat. Jurnal Mimbar
Di Desa Bangli Kecamatan Baturiti Agribisnis Vol. 4 No. 2: 184 – 96.
Kabupaten Tabanan. Jurnal [15] Trisnowati J, dan Budiwinarto K. 2013.
PIRAMIDA Vol. 13 No. 2: 87 – 96 Kajian Pengaruh Harga dan
[4] Badan Pusat Statistik. 2019. Kecamatan Pendapatan terhadap Proporsi
Sawang Dalam Angka 2019. (Aceh Pengeluaran Makanan Rumah Tangga
Utara: Badan Pusat Statistik) (Pendekatan Model Linier Permintaan
[5] Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, and Lengkap). Pro. Seminar Nasional
Statistika Universitas Diponegoro: 123
& Black WC. 2010. Multivariate Data
Analysis with Reading Sevent Edition. - 34
(New Jersey : Practice Hall Inc.). [16] Martina dan Praza R. 2018. Analisis
Tingkat Kesejahteraan Petani Padi
[6] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Sawah di Kabupaten Aceh Utara.
(Bandung: Penerbit Alfabeta). Jurnal Agrifo Vol. 3 No. 2: 27 – 34.
[7] Suratiyah K. 2015. Ilmu Usahatani. [17] Badan Pusat Statistik. 2014. Indonesia
(Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya). Dalam Angka Tahun 2013. (Jakarta:
[8] Soekartawi. 2011. Analisis Usahatani. Badan Pusat Statistik).
(Jakarta: Universitas Indonesia Press). [18] Sari K dan Hidayati R. 2017. Pendapatan
[9] Badan Pusat Statistik. 2014. Indikator dan Alokasi Pengeluaran Rumah
Kesejahteraan Rakyat Indonesia. Tangga Petani Padi Sawah Lebak di
(Jakarta: Badan Pusat Statistik). Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Tri Agro
[10] Sugesti TM, Abidin Z, dan Kalsum U. Vol. 2 No. 2: 47 - 56
2015. Analisis Pendapatan Dan
62
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 22 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 20 Mei 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 28 Juni 2021 e-ISSN : 2715-9493

[19] Datau TI, Canon S, Halid A. 2019.


Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga
Petani Menurut Tipologi Masyarakat.
Jambura Agribusiness journal Vol. 1
No. 1: 26 – 35

63

Anda mungkin juga menyukai