ALAT DAN
PENANGANAN MESIN
PASCAPANEN PENGOLAH
HSL
PERTANIAN
PENDAHULUAN
Contoh: Bangsa Cina membuat besi dan baja, bangsa Mesir membuat gelas
Walaupun Cina tidak mengetahui tentang metalurgis
- Pemotongan
- Pemukulan
- Pengerusan dan
- Penggilingan
1. Meningkatkan kelezatan/palatabilitas
2. Meningkatkan daya cerna baik manusia maupun hewan
3. Menghilangkan benda asing dan benih rerumputan yang ikut panen
4. Memperkecil resiko akibat adanya bahan yang terbuang percuma.
1. TANPA PENDINGIN
2. DENGAN MODIFIED ATMOSPHERE STORAGE (MAS)
• Sabit / ani-ani • Keranjang bambu • Iles (foot thresher)• Jemur (mt hari)
• Manual Dropper • Karung plastik • Pedal thresher • Solar collector
• Mechanical reaper • Power thresher • Fixed bed dryer
• binder • Continous dryer
Continous dryer
• Urutan pengolahan padi adalah :
1. Perontokkan gabah
2. Pembersihan gabah
3. Pengeringan
4. Pengupasan sekam dari gabah
5. Pemisahan gabah dari beras pecah kulit
6. Penyosohan
7. Grading
8. Pengarungan dan penyimpanan
9. Pengangkutan
I. PENDAHULUAN
0, 20 lt
a. Bahan bakar = x Pm x Wt x Fp
HP jam
Dimana :
Ka = kapasitas kerja aktual, (ha/jam)
Perlu diperhatikan bahwa dalam
menentukan biaya kreja yang berkaitan
dengan biaya bahan bakar, minyak
pelumas dan grease sebaiknya
diperhitungkan atas dasar hasil pengujian
langsung.
II. MACAM-MACAM ALAT DAN MESIN
PENGOLAH TANAH
( dsp ) x (1 xd ) x v
HP1 =
75 x 1
W x V x ( ktg )
HP2 =
75 x 2
Dimana :
HP2= daya untuk menggerakkan traktor (hp)
W = berat traktor (kg)
V = kecepatan tahanan guling
(ktga) = koefisiensi tahanan guling
2 = efisiensi penerusan daya ke roda
penggerak traktor (%)
(Besarnya harga (ktg) sangat ditentukan oleh ;
berat traktor ; ukuran dan bentuk rancangan
roda ; jenis dan kondisi tanah ; jenis vegetasi di
atas permukaan tanah)
3.3. Dengan memperhitungkan adanya
toleransi (tlr) guna mengatasi kelerengan
lahan serta keadaan lain yang tak terduga
dalam operasi lapang, besarnya ukuran daya
traktor dapat dihitung dengan rumus dibawa
ini :
100
• HP = x (HP1 + HP2)
100 ( tlr )
Dimana :
Hp = besar ukuran daya traktor, (hp)
HP1= daya untuk menarik/menggerakkan
alat/mesin
pengolah tanah (hP)
HP2 = daya untuk menggerakkan traktor (hp)
L2 = M 1 M 2 x 100% atau
M1
• Harga L2 dapat didekati dengan :
mengukur diameter roda belakang traktor
(D), ditentukan jarak lurus (M), jalankan
traktor dengan beban sepanjang M,
dihitung putaran roda (N)
DN N
L2 = x 100%
DN
• Waktu hilang untuk belok di ujung
lapangan (L3) ; dihitung waktu untuk
belok di ujung lapangan kemudian
dijumlahkan (T1), juga dihitung waktu
total yang dipergunakan untuk bekerja di
lapangan (T)
T 1
L3 = x 100% atau
T
• Secara culikan (sampling), harga L3 dapat
didekati dengan mengukur ; rerata waktu
untuk belok diujung lapangan, dimana alat
dan mesin tidak secara efektif digunakan
untuk mengolah tanah (t1), dan mengukur
rerata waktu untuk jalan lurus, dimana alat
dan mesin secara aktif digunakan untuk
mengolah tanah (t2)
t1
L3 = x 100%
t1 t 2
Waktu hilang untuk pengaturan,
mengatasi kemacetan atau kerusakan-
kerusakan kecil (L4) ; dihitung total
waktu yang digunakan untuk pengaturan,
mengatasi kemacetan-kemacetan atau
kerusakan-kerusakan kecil, dan
sebagainya (T2)
T2
L4 = x 100%
T
Dimana T adalah waktu total yang
dipergunakan untuk bekerja dilapangan.
Dengan hasil pendekatan perhitungan
waktu hilang di atas harga efisiensi kerja
(E) dapat dihitung dengan rumus :
E = (1-L1) (10L2) (1-L3-L4) x 100%
Cara penentuan harga efisiensi kerja pada
rumus pertama yang dijelaskan didepan
adalah lebih aktual dibandingkan dengan
cara penentuan harga efisiensi kerja pada
rumus kedua ini, karena pada rumus kedua
beberapa harga yang dipakai sebagai
dasar perhitungan diambil dengan cara
cuplikan. Namun dengan cara yang kedua
kita dapat mengetahui kerugian-kerugian
mana yang sangat mempengaruhi
rendahnya efisiensi kerja. Dengan
demikian usaha-usaha yang harus
ditempuh untuk meningkatkan besarnya
harga efisiensi kerja akan lebih mudah
dilakukan.
V. PERHITUNGAN BESARNYA BIAYA
OPERASIONAL ALAT DAN MESIN PENGOLAH
TANAH
0, 20 lt
a. Bahan bakar = x Pm x Wt x Fp
HP jam
Dimana :
Ka = kapasitas kerja aktual, (ha/jam)
Perlu diperhatikan bahwa dalam
menentukan biaya kreja yang berkaitan
dengan biaya bahan bakar, minyak
pelumas dan grease sebaiknya
diperhitungkan atas dasar hasil pengujian
langsung.
POKOK-POKOK PIKIRAN
dalam
REVITALISASI PERTANIAN
(Pertanian, Peternakan, Kelautan-
Perikanan dan Kehutanan)
dan
KETAHANAN PANGAN
POKJA REVITALISASI PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN
FORUM REKTOR INDONESIA
ARTI REVITALISASI
• MEMBERIKAN KESADARAN AKAN
PENTING DAN VITALNYA PERTANIAN
BAGI KEHIDUPAN BANGSA
• RUMUSAN HARAPAN MASA DEPAN
AKAN KONDISI PERTANIAN
Strategi Umum Revitalisasi
Pertanian Arti Luas
• Meningkatkan kesejahteraan
• Meningkatkan daya saing produk
• Menjaga kelestarian sumberdaya alam
• Meningkatkan kapasitas SDM pertanian
• Menghasilkan bioenergi
TUJUAN
• Meningkatkan daya saing kegiatan dan produk
pertanian;
• Membangun dan memantapkan ketahanan
pangan;
• Menyiapkan SDM pertanian yang handal;
• Membangun daerah dan pedesaan;
• Mengurangi ketimpangan antar wilayah;
• Mengurangi kemiskinan dan pengangguran;
• Melestarikan lingkungan hidup
SASARAN
• MENINGKATNYA PRODUKSI PANGAN DAN AKSES
PANGAN BAGI RUMAH TANGGA
• MENINGKATNYA DAYA SAING PRODUK PERTANIAN
• MELUASNYA KESEMPATAN KERJA DAN
MENINGKATNYA KERAGAMAN/DIVERSIFIKASI
USAHA EKONOMI DI PEDESAAN,
• MENATA KEMBALI KETIMPANGAN PENGUASAAN
DAN PENGGUNAAN TANAH YANG LEBIH ADIL
• TERSEDIANYA SDM PERTANIAN YANG HANDAL
ISSU KETAHANAN PANGAN
Dapatkah dunia memproduksi pangan
yang cukup pada tingkat harga yang
pantas, terjangkau oleh kelompok
masyarakat miskin, dan tidak merusak
lingkungan serta diterima oleh
budaya setempat?
Presiden Soekarno :
“...., apa yang hendak saya katakan itu,
adalah amat penting bagi kita, amat penting,
bahkan mengenai soal mati-hidupnya bangsa
kita dikemudian hari...., Oleh karena, soal
yang hendak saya bicarakan itu mengenai
soal persediaan makanan rakyat: Cukupkah
persediaan makan rakyat dikemudian hari?
Jika tidak, bagaimana cara menambah
persediaan makanan rakyat kita?”.
George W Bush (2001) dalam pidatonya
pada Future Farmers of America
“It’s important for our nation to build to
grow foodstuffs, to feed our people.
Can you imagine a country that was
unable to grow enough food to feed the
people ? It would be a nation subject to
international pressure.
IT WOULD BE A NATION AT RISK.
Pilar-Pilar Ketahanan Pangan
• Ketersediaan
– Pangan tersedia cukup untuk seluruh penduduk
(volume, keragaman, mutu, aman dikonsumsi)
• Distribusi (Akses)
– Pasokan pangan merata ke seluruh wilayah, harga
stabil dan terjangkau secara berkelanjutan
• Pemanfaatan/Konsumsi
– Rumah tangga mampu memanfaatkan dan
mengelola konsumsi pangan sesuai kaidah gizi dan
kesehatan
MASALAH-MASALAH
YANG DIHADAPI
Terjadinya peningkatan
kebutuhan pangan
(IRRIGATION APPLICATION)
PENDAHULUAN
(INTRODUCTION)
FUNGSI IRIGASI
Fungsi utama:
Memenuhi kebutuhan air tanaman
Fungsi spesifik:
1. mengambil air dari sumber (diverting)
2. Membawa/mengalirkan air dari sumber ke
lahan pertanian (conveying)
3. mendistribusikan air kepada tanaman
(distributing)
4. mengatur dan mengukur aliran air (regulating
and measuring)
MACAM IRIGASI
2. Airtanah : akuifer
2. Pompa
MACAM IRIGASI
2. Irigasi curah
3. Irigasi tetes
IRIGASI PERMUKAAN
(SURFACE IRRIGATION)
Proses Irigasi Permukaan
Profil permukaan air
do q
yo
Profil infiltrasi
Fase-fase Pemberian Air
Fase deplesi
Irigasi berakhir
Fase simpanan
Fase awal
Mulai irigasi
Jarak sepanjang lahan
dx
(y/t) dt dA
y
Persamaan Kontinyuitas (2)
Aliran unsteady
Perubahan debit terhadap jarak: Q/x
Perubahan kedalaman thd waktu: y/t
Perubahan debit yang melalui ruang dalam
waktu dt : (Q/x) dx dt
Perubahan simpanan selama dt:
T dx (y/t) = dx (A/t) dt
Persamaan Kontinyuitas (3)
Air bersifat incompressible perubahan
debit + perubahan simpanan = 0
Q y Q A
dx dt T dx dt dx dt dx dt 0
x t x t
Disederhanakan:
Q y Q A
T 0 atau 0
x t x t
Persamaan Energi (1)
dx
v2/2g + d(v2/2g)
y Permukaan air
y + dy
dz Dasar saluran
z z + dz
datum
Persamaan Energi (2)
Kemiringan dasar saluran : So
Kemiringan permukaan air : Sw
Kemiringan garis energi : Sf
Kemiringan garis percepatan : Sa
Berat air : w
Persamaan Energi (3)
percepatan : v/t
percepatan untuk tiap satuan berat air
adalah : (w/g)(v/t)
gaya = massa x percepatan
Kerja oleh percepatan sepanjang dx :
(w/g)(v/t) dx
kehilangan energi krn percepatan
Dalam satuan berat air: ha 1 v dx
g t
Persamaan Energi (4)
Kehilangan energi krn gesekan: hf Sf .dx
Disederhanakan: v 2 1 v
dz dy d dx Sf .dx 0
2 g g t
Persamaan Energi (5)
dibagi dx dan diubah ke diferensial parsial
z y v 2 1 v
Sf 0
x x 2 g g t
Atau z y v v 1 v
Sf 0
x x g t g t
Untuk kemiringan saluran So = - z/x maka
y v v 1 v
So Sf
x g x g t
d
CU 1 100%
nx
Efisiensi Aplikasi
Efisiensi aplikasi adalah jumlah air yang
digunakan oleh tanaman dibagi total air
yang diberikan.
Efisiensi aplikasi akan besar bila debit
kecil, panjang lahan besar, kekasaran
hidrolik besar, slope kecil, atau laju
infiltrasi besar
Efisiensi Aplikasi
RZ
Ea 100%
D fc i
RZ DP RO
100
Qt
A
Kecukupan
Kecukupan adalah banyaknya bagian lahan yang
menerima air cukup untuk mempertahankan
kuantitas dan kualitas produksi tanaman pada
tingkat menguntungkan.
Kecukupan seringkali didekati dengan efisiensi
simpanan
S rz
Es 100%
S fc
Contoh hubungan antar kinerja
irigasi permukaan
CU rendah
Ea rendah
Es tinggi
CU tinggi
Ea tinggi
Es rendah
CU tinggi
Ea rendah
Es tinggi
Beberapa Jenis
Irigasi Permukaan
Irigasi Genangan/Sawah
(Basin)
galengan
siphon
sawah
saluran
Irigasi Alur (Furrow)
Irigasi Alur (Furrow)
alur alur
Pola
pembasahan
Irigasi Surjan
Irigasi Surjan
Ledokan
Tabukan: Tanaman: padi
Tanaman: palawija
Irigasi Surjan
RE
ETc
RO ETc
P
S
P
IRIGASI CURAH
(SPRINKLER)
Irigasi Curah
Membentuk tetesan mirip hujan ke lahan
Fungsi:
memenuhi kebutuhan air tanaman
mencegah pembekuan
mengurangi erosi angin
memberikan pupuk
Keuntungan Irigasi Curah
pengukuran air lebih mudah
tidak mengganggu pekerjaan pertanian
dan hemat lahan
efisiensi air tinggi
investasi dengan mempertimbangkan
kebutuhan
jaringan distribusi luwes dan
memungkinkan otomasi sehingga O&P
lebih murah
Kesesuaian Pemakaian
Tanaman
Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak,
hamparan), dapat disiramkan di atas atau di bawah
kanopi
Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang mudah
rusak karena tetesan air
Kemiringan lahan
Cocok untuk lahan datar maupun bergelombang
Tanah
Paling cocok untuk tanah pasiran, tapi cocok untuk ham
Air irigasi
Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen
Komponen Irigasi Curah
pompa mainline
sumber
lateral
sprinkler
Debit sprinkler Q KC i Ai Pi xi
i 1
Jarak lemparan
Pola distribusi
Q
Rata-rata aplikasi Q Ak
Ak LS
a
Ukuran tetesan
(droplets)
Pemilihan Sprinkler
Kapasitas debit
Tekanan operasi
Lain-lain:
Sudut nozzle, ukuran tetesan, jarak lemparan,
dan pola aplikasi disesuaikan dengan angin,
tanaman, dan sistem yang digunakan
Sudut nozzle tergantung kecepatan angin dan
tinggi tanaman
Ukuran tetesan kecil cocok untuk tanah
terbuka, tetesan besar cocok untuk daerah
berangin
IRIGASI TETES
(TRICKLE / DRIP)
Irigasi Tetes
Definisi: suatu sistem untuk memasok air
(dan pupuk) tersaring ke dalam tanah
melalui suatu pemancar (emiter / dripper)
Debit kecil dan konstan serta tekanan
rendah.
Air akan menyebar di tanah baik ke
samping maupun ke bawah karena gaya
kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya
tergantung jenis tanah, kelembaban,
permeabilitas tanah, dan jenis tanaman
Kesesuaian pemakaian
Tanaman
Biasanya cocok untuk tanaman semak, pohon, dan
menjalar
Tanaman dengan nilai ekonomi tinggi
Topografi
Bisa dipakai di semua jenis slope
Tanah
Bisa dipakai di semua jenis tanah
Air
Harus menggunakan air yang bersih untuk mencegak
mampet di emiter
Air harus bebas sedimen, ganggang, endapan pupuk,
dll.
Beberapa metode irigasi tetes
Drip irrigation
Subsurface irrigation
Bubbler irrigation
Spray irrigation
Keuntungan irigasi tetes
Efisiensi sangat tinggi (evaporasi ↓, tidak ada
gerakan air di udara, tidak ada pembasahan
daun, runoff ↓, pengairan dibatasi di sekitar
tanaman pokok)
Respon tanaman lebih baik (produksi, kualitas,
keseragaman)
Tidak mengganggu aerasi tanah, dapat dipadu
dengan unsur hara, tekanan rendah, tidak
mengganggu keseimbangan kadar lengas
Mengurangi perkembangan serangga, penyakit,
dan jamur
Penggaraman/pencucian garam efektif karena ada
isolasi lokasi.
Keuntungan irigasi tetes
Lahan tidak terganggu karena pengolahan
tanah, siraman, dll. Meningkatkan drainasi
permukaan.
Perencanaan dan konstruksi murah bila
penyumbatan tidak terjadi dan pemeliharaan
emiter minimum. O&P murah.
Bisa diletakkan di bawah mulsa plastik,bisa
diterapkan di daerah bergelombang
Komponen Irigasi Tetes
Sumber air
Sumber
Control head
air
Lateral
Manifold
valve
Main line
HIDROPONIK
(HYDROPINIC)
Pengertian
Hidroponik: Hydro air, Ponos kerja
Hidroponik: pengerjaan atau
pengelolaan air sebagai media tumbuh
tanaman dan tempat mengambil unsur
hara yang diperlukan pada budidaya
tanaman tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanam
Kelebihan
Kebersihan lebih mudah dijaga
Tidak ada masalah berat (pengolahan
tanah dan gulma)
Air dan pupuk sangat efisien,
Tidak tergantung musim
Kualitas produksi tinggi
Produktivitas tanaman lebih tinggi
Mudah diseleksi dan dikontrol
Dapat diusahakan di lahan sempit
Macam-macam hidroponik
Berdasarkan jenis media:
1. Hidroponik dengan kultur air
2. sistem non-sirkulasi
Nutrient Film Technique (NFT)
NFT: metode budidaya tanaman di mana
akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi
yang dangkal dan tersirkulasi yang
memungkinkan tanaman memperoleh, air,
nutrisi, dan oksigen secara cukup
Mesin
pendingi
n
Pompa
Nutrient Film Technique (NFT)
Syarat-syarat:
1. kemiringan talang seragam
2. kecepatan aliran tidak boleh terlalu tinggi
3. lebar talang harus memadai
4. dasar talang harus rata
5. larutan nutrisi disirkulasikan secara berkala
Kekurangan:
1. Butuh supplai listrik terus menerus
2. Bila terjadi infeksi penyakit terhadap satu tanaman,
maka seluruh tanaman akan tertular dalam waktu
singkat.
3. Butuh investasi awal besar
Floating Hydroponic System
(FHS)
FHS: budidaya tanaman dengan cara
menancapkan tanaman pada lubang
styrofoam yang mengapung pada larutan
nutrisi dalam suatu bak atau kolam
sehingga akar tanaman terendam dan
dapat menyerap larutan nutrisi
Floating Hydroponic System
(FHS)
Larutan nutrisi tidak disirkulasi (tetap pada
wadah
Fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah
Tanaman
Mulsa
Larutan Styrofoam
nutrisi
Lantai
Tanah kolam
Hidroponik substrat
Hidroponik substrat: metode budidaya
tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada
media porus selain tanah yang dialiri larutan
nutrisi sehingga memungkinkan tanaman
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara
cukup
Hidroponik substrat
karakteristik media tanam:
dapat menyerap dan menghantarkan air
tidak mempengaruhi pH air
tidak berubah warna
tidak mudah lapuk
Macam media tanam
Anorganik
Organik
Cara pemberian larutan nutrisi: irigasi
tetes, pasang surut
Sistem Pasang Surut
(ebb and flow)
Tanaman ditanam di dalam pot dan
diletakkan dalam suatu bak.
Bak digenangi dan dikeringkan dengan
larutan nutrisi secara bergantiansehingga
komposisi larutan nutrisi dan oksigen
seimbang
Cara penggenangan dan pengeringan:
Manual
Otomatis dengan pengatur waktu (timer)
Otomatis maupun sensor kadar lengas
Sistem Pasang Surut
Tanaman
dalam pot
Tanaman
Plastik
penutup
Styrofoam
Lubang
Sprinkler
drainase
Rumah kaca (green house)
Tanaman hidroponik biasanya dibudidayakan
dalam greenhouse atau rumah kaca
Fungsi rumah kaca di daerah tropis: melindungi
tanaman dari curah hujan langsung dan dari
serangan hama
Rumah kaca daerah tropis harus memperhatikan
ventilasi yang baik agar temperatur tidak terlalu
tinggi
Pendinginan rumah kaca:
Evaporative cooling misting
Zone cooling
Aspek irigasi dalam hidroponik
Fungsi irigasi dalam hidroponik:
Memenuhi kebutuhan air tanaman
Memberikan nutrisi bagi tanaman
Efisiensi harus diperhatikan
Kualitas air harus diperhatikan terutama
untuk sistem sirkulasi
Frekuensi penyiraman pada hidroponik
substrat harus tepat