Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung
2016 – 2017
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pelaporan dan Analisis Laporan Keuangan”. Penulis
menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berbakat bantuan tuntunan Tuhan Yang
Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini tim
penulis menghanturkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya
tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, dan
kritik guna penyempurnaan makalah ini. Tim penulis berharap semoga makalah ini dapat
PENULIS
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Laporan Keuangan
4
2. Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustments). Perusahaan sering kali
membuat penyesuaian (misalnya, penghapusan persediaan) pada kuartal
terakhir. Banyak penyesuaian yang terkait dengan kinerja satu tahun
secara keseluruhan. Hal ini membuat laporan kuartal menjadi kurang andal
untuk tujuan analisis.
b. Pengumuman Laba
5
TAMPILAN 2.1 LAPORAN UTAMA SEC
Judul Penjelasan Isi Penting Menurut Presepsi Analisis
Form 10-K Laporan Tahunan Laporan Keuangan serta analisis dan diskusi
manajemen yang telah diaudit
Form 10-Q Laporan Kuartalan Laporan Keuangan Kuartalan serta analisis dan
diskusi manajemen
Form 20F Laporan Registrasi Rekonsiliasi dari laporan yang menggunakan basis
atau laporan tahunan akuntansi selain Standar Amerika Serikat menjadi
oleh pihak asing menggunakan GAAP
Form 8-K Laporan saat ini Laporan yang dibuat 15 hari setelah kejadian berikut :
1. Perubahan dalam pengendalian manajemen
2. Akuisisi atau disposisi aset utama
3. Kebangkrutan atau pengambilalihan
4. Pergantian auditor
5. Pengunduran diri direksi
Regulation 14- Laporan proksi Rincian dewan direksi, kepemilikan manajemen,
A renumerasi manajemen, dan opsi saham untuk
pegawai
Prospectus Laporan keuangan yang telah diaudit, informasi
mengenai proyek yang diusulkan atau amsalah saham
6
kapan pendapatan dan keuntungan diakui, serta kapan beban dan kerugian diakui.
Aturan ini juga mengatur informasi apa yang harus disajikan pada catatan.
Pemahaman atas prinsip akuntansi ini penting bagi analisis laporan keuangan
yang efektif.
a. Definisi GAAP
7
memahami kesulitan dalam menetapkan suatu standar akuntansi. Oleh
karenanya, badan ini jarang menggunakan otoritas pengaturannya, namun
secara agresif memodifikasi standart FASB. Partisipasi SEC juga
dipengaruhi oleh sifat agresif akuntan utamanya.
3. International Financing Reporting Standard. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (International Financing Reporting Standard-
IFRS) merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standards Boards (IASB), yaitu badan perwakilan dari akuntan dan pihak
terkait lain dari berbagai negara. FASB saat ini terlibat dalam kerja sama
proyek dengan IASB – disebut dengan proyek “konvergensi” – yang
bertujuan menghilangkan semua perbedaan di antara dua standar tersebut.
Sampai saat ini telah dicapai beberapa kemajuan yang cukup berarti.
Manajer
Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar
dan akurat adalah manajer. Manajer mempunyai kontrol utama atas intergritas atas
sistem akuntansi dan catatan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan.
Sehubungan dengan fakta ini, Perjanjian Undang-undang Sabarnes – Oxley yahun
2002 mengharuskan CEO untuk secara pribadi menjamin keakuratan dan
verifikasi dari laporan keuangannya. Penilaian atau judgement diperlukan dalam
penentuan angka pada laporan keuangan. Manajer merupakan kekuatan utama
dalam menentukan standar akuntansi dan memiliki penyeimbang dari keinginan
para pemakai laporan keuangan dalam menetapkan standar. Biasanya manajer
akan melihat biaya dan akan menolak standar yang mengurangi laba yang
dilaporkan, meningkatkan fluktasi laba, dan mengunkapkan informasi kompetitif
mengenai segmen, produk, atau rencana tertentu. Biasanya manajer akan menolak
standar yang : (1) megurangi laba yang dilaporkan, (2) meningkatkan fluktuasi
laba; atau (3) mengungkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk,
atau rencana tertentu.
8
Mekanisme pengawas dan pelaksanaan dapat memastikan keandalan dan
integritas laporan keuangan. Beberapa diantaranya seperti SEC, ditetapkan oleh
undang-undang. Mekanisme lain seperti audit berkembang sepanjang waktu.
Mekanisme ini sangat penting untuk menjamin kredibilitas dan keandalan laporan
keuangan.
9
Laporan keuangan telah lama dipandang sebagai sumber utama untuk
pemakai laporan keuangan. Namun, laporan keuangan makin tersaingi oleh
sumber informasi alternatif. Sumber lainnya adalah berita utama mengenai
kondisi ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada beberapa informasi alternatif
antara lain:
10
karateristik penting dalam informasi keuangan , untuk menjadi andal informasi
harus disajikan dengan jujur, dapat diferivikasi, dan netral.
11
3. Orientasi kemasa depan. Digunakannya informasi yang beroriantasi
kemasa depan khususnya laporan dan ramalan analisis.
Akuntansi Akrual
Konsep Akrual
1. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian
yang membuat laba bersih berbeda dari arus kas bersih.penyesuaian ini
mencakup penyesuaian yang mempengaruhi laba saat tidak terdapat
dampak arus kas.
2. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan
Pengaitan. Akuntansi akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun
pengaitan yang selalu terdapat pda akuntansi kas. Masalah tepat waktu
12
mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan
aktivitas usahayang menghasilkan kas tersebut.
3. Proses Akrual— Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses
akrual sampai pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua
prinsip dasar sampai pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh
maupun saat direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan,
proses ini berbeda untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal
dari produksi atau jasa dan diakui saat produk dan jasa diserahkan.
4. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek
mengacu pada perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual
jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi.
13
1. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya
menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan.
2. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih
merefleksi secara akurat sumber daya yang teredia bagisatu perusahaan
untuk menghasilkan arus kas masa depan.
3. Prediksi arus kas masa depan. Memprediksikan arus kas masa depan
dari pada memprediksikan arus kan padamasa sekrang karena adanya dua
alasan antara lain mengakui pendapatan yang mencerminkan kosekuensi
arus kas masa depan, dan kedua mengkaitkan arus kas masuk dan
pelanggannya.
Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan
aktivitas usaha, laba akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat.
Terdapat beberapa asersi mengenai akrual dan arus kas – baik positif maupun
negative. Penting bagi analisis untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang
tidak.
Mitos akrual dan Arus kas. Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman
mengenai akuntansi akrual,laba, dan arus kas :
14
1. Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan,
hanya arus kas kini yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai
perusahan hanya tergantung dari arus kas masa depan, tidak ada alasan
untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa depan.
2. Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang
tidak memengaruhi nilai perusahaan—misalnya, kas dari pelunasan
piutang pelanggan.
3. Mitos : semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
4. Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya
salah, bahakan arus kas lebih mudah dimanipulasi dibandingkan dengan
laba. Misalnya, arus kas dapat ditingkatkan dengan menunda pengeluaran
modal atau pembayaran beban.
5. Mitos : semua laba dimanipulasi.
6. Mitos : tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk
jangka waktu yang panjang.
1. Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik
secara konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan
arus kas dalam menguukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam
penilaian.
2. Fakta : arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar
dan menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas
akrual.
3. Fakta : angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
4. Fakta : nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.
15
Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan
hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam
istilah keuangan. Pada konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik
pengukuran perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun
mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai sejauh mana perusahaan dapat
menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian kepada pemegang
sahamnya. Secara khusus, perannya yang kedua yakni sebagai indikator
profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu
dalam mengestimasi potensi laba dimasa depan yang tidak diragukan lagi
merupakan satu dari tugas yang terpenting dalam analisis usaha.
1. Laba Ekonomi
2. Laba Permanen
3. Laba operasi
Laba operasi (operating income) yang merujuk pada laba yang timbul
dari kegiatan operasi perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap
16
pengukuran laba ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak (net operating income
after tax—NOPAT ). Fitur kunci dari laba operasi bahwa ia tidak termasuk semua
beban (atau laba) yang timbul dari kegiatan keuangan perusahaan (fungsi
treasury), setiap beban bunga dan laba investasi, yang secara kolektif disebut
dengan laba non operas(nonoperating income).
Tujuan utama akuntansi akrual adalah pengukuran laba. Dua proses utama
dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban.
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib
untuk dapat diakui adalah bahwa pendapatan :
17
tujuan yang saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebeb perbedaan laba
akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut :
18
Implikasi Analisis
Penyesuaian Laba Permanen
Misalnya, seorang analis bisa saja mengeluarkan keuntungan dari hasil
penjualan segmen bisnis utama ketikan menentukan komponen permanen dari
laba. Penyesuaian laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh
analis yang bertugas. Menentukan laba inti periode berjalan bermanfaat dalam
teknik penilaian menggunakan kelipatan laba. Menentukan laba inti juga
bermanfaat dalam memberikan langkah awal yang lebih berarti dalam melakukan
prediksi dan dalam membantu memberikan asumsi-asumsi dalam kegiatan
peramalan.
19
semua aset dan kewajiban—termasuk aset dan kewajiban operasi—mungkin
dilakukan dimasa depan.
20
1) Tanggal Pengukuran, yaitu tanggal neraca—bukan tanggal ketika
aset tersebut pertama diperoleh (atau saat kewajiban pertama kali
diakui).
2) Transaksi Hipotesis (hypotical transaction). Tidak ada penjualan
aktual aset (maupun transfer kewajiban) yang harus terjadi. Dngan
perkataan lain, nilai wajar ditentukan “jika” aset dijual pada tanggal
pengukuran.
3) Transaksi berurutan (orderly transaction) faham transaksi
“berurutan” menghapus kemungkinanpertukaran yang terjadi dalam
kondisi luar biasa, misalnya dalam situasi kekacauan.
4) Pengukuran dengan pasar (market – based measurement). Penilaian
wajar adalah pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran
spesifik perusahaan (entity- specific measurement).
5) Harga keluaran (exit prices). Nilai wajar aset adalah harga hipotesis
pada saat perusahaandapat menjual aset tersebut (harga keluaran).
1. Input tingkat 1. ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau
kewajiban tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal
harga.
2. Input tingkat 2. Input ini diperoleh dari :
21
1) Kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban
yang mirip, tetapi tidak identik.
2) Kutipan harga untuk aset atau kewajiban yang identik,
tetapi tidak dalam pasar aktif (jarang diperdagangkan).
3. Input tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi
(unobservable inputs) dan digunakan ketia aset atau kewajiban tidak
diperdagangkan atau ketika subtitusi perdagangannya tidak dapat
diidentifikasi.
Teknik Valuasi
22
2. Pendekatan Laba. Pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan
mendiskontokan perkiraan arus kas arus kas atau laba masa depan pada
masa sekarang.
3. Pendekatan Biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya
penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya penggantian
kapasitas yang tersisa dari suatu aset.
23
3. Penggunaan input tingkat 3. Karena input 3 kurang objektif, masalah
krusial yang akan menentukan kendala akuntansi penilaian wajar adalah
sampai sejauh mana input tingkat 3 akan digunakan.
4. Tidak adanya unsur konservatif. Pendukung akuntansi konservatif
diingatkan pengunaan model penilaian wajar—dengan tujuan
menghiklangkan bias –akan menyebabkan laporan keuangan dibuat lebih
agresif, sehingga mengurangi manfaatnya untuk kreditor, sebagai salah
satu dari pengguna yang utama dari informasi keuangan.
5. Fluktuasi yang berlebihan. Perubahan nilai wajar dari aset dapat
menyebabkan laba yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini sangat
mungkin menyebabkan perubahan nilai wajar aset dan kewajiban daripada
perubahan dasar tingkat profitabilitas operasi perusahaan, sehingga
ditakutkan laba menjadi kurang berguna untuk dianalisis.
Implikasi Analisis
24
hal yang tidak masuk akal (counterintuitive) sehubungan dengan penilaian
kewajiban keuangan perusahaan (yaitu kewajiban melunasi hutang).
FASB (dan IASB) saat ini terlibat dalam memeriksa bagaimana penerapan
akuntansi penilaian wajar yang lebih kompeherensif dapat dilaksanakan, termasuk
menggunakan akuntansi penilaian wajar untuk aset dan kewajiban operasi.
Distorsi Akuntansi
25
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang
dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut
adalah alasan mengapa distorsi bisa terjadi :
Manajemen Laba
26
Strategi Manajemen Laba
27
3. Insentif Lain. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya
politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk
ketaatan undang-undang antimonopoly dan IRS.
28
1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan
kecuali jika terdapat insentif bagi manajer.
2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan
integritas manajemen.
3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka
paling bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau
interest coverage.
4. Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha
menentukan sejauh mana manajemen laba dapat dilakukan.
29
4. Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Tanda bahaya merupakan pos
yang memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah
yang serius. Contoh tanda bahaya adalah :
Kinerja keuangan yang buruk—perusahaan yang putus asa
biasanya melakukan segala cara.
Secara konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih tinggi
dibandingkan arus kas operasi.
Penekanan utama dari empat bab buku ini merupakan identifikasi dan
penyesuaian yang layak atas angka akuntansi. Beberapa penyesuaian umum
laporan keuangan mencakup :
30
A. KESIMPULAN
31
Daftar Pustaka
32