Anda di halaman 1dari 26

Pelaporan dan Analisis

Laporan Keuangan
(Mata Kuliah Analisis Informasi Keuangan)

Disusun Oleh:
Faradila Rasid (02272011114)
Meianisa Ode sila (02272011111)
Sri Novila Togubu (02272011109)
Sitti Murtiah (02272011108)
Nurul Magfirah Mahmud (02272011104)
Nini Rahayu M. Ahmad (02272011106)
Marsi I.S Torano (02272011122)
Fahriga S. Hi. Umar (02272011129)
Nurasyah Ruslin (02272011119)

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Analisis Informasi Keuangan dengan judul
“Pelaporan dan Analisis Laporan Keuangan” guna memenuhi tugas yang di
berikan oleh Bapak Iwan Seber, SE., M.SI

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini. Dengan
demikian, kami mengharapkan agar pembaca memberikan ktirik dan saran yang
membangun sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dengan lebih baik
lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya


dan dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Ternate, 30 September 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2.Rumusan Masalah

1.3.Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Laporan Keuangan Wajib

2.2.Akuntansi Akrual

2.3.Konsep Laba

2.4.Pertimbangan Dalam Mengukur Nilai Wajar

2.5.Teknik Valuasi

2.6.Pengantar Analisis Akuntansi

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

3.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukan kondisi keuangan


perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.Kondisi perusahaan saat ini
maksudnya adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk laporan
posisi keuangan) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).Laporan keuangan
melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Aktivitas tersebut kemudian dituangkan dalam angka-angka baik berupa mata uang
rupiah maupun mata uang asing (Kasmir,2015:7).

Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan kemajuan


perusahaan secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana perkembangan
keadaan investasi dalam perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu
yang diamati. Laporan kemajuan perusahaan tersebut pada hakikatnya merupakan
kombinasi dari fakta-fakta yang telah dicatat (recorded facts), kesepakatan-kesepakatan
akuntansi (accounting conventions), dan pertimbangan-pertimbangan pribadi (personal
judgements). Pertimbangan atau pendapat pribadi berkaitan dengan kompetensi dan
integritas pihak-pihak yang 10 menyusun laporan keuangan, sedang kesepakatan
akuntansi akan bersumber pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep akuntansi yang lazim
diterima umum.

Menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan
informasi keuangan yang mencakup perubahan unsur-unsur laporan keuangan yang
ditujukan kepada pihak-pihak lain dan tidak hanya pihak manajemen perusahaan yang
berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan. Para pemakai akan
menggunakan fungsi laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai
dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang akan atau sudah
diambilnya.

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan
teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan
untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis
(Subramanyam dan Wild 2010:4). Menurut Hery (2015) analisa laporan keuangan
merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya
dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut. Menurut
Kasmir (2015:69) terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa
dipakai yaitu: 1. Analisis Vertikal (Statis), analisis vertikal merupakan analisis yang
dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Oleh karena itu analisis
vertikal disebut bersifat statis. 2. Analisis Horisontal (Dinamis), analisis horisontal
merupakan teknik analisis yangdilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk beberapa periode. Karena itulah analisis horizontal disebut dinamis.

Menurut Prastowo (2014:57) tujuan analisis laporan keuangan antara lain dapat
digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternative investasi atau marger
sebagai alat frocasting mengenai kondisi mengenai kinerja keuangan dimasa mendatang
sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, opeasi atau masalah
lainnya; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan wajib?


2. Apa itu akuntansi akrual?
3. Apa itu konsep laba?
4. Apa definisi dari pertimbangan dalam mengukur nilai wajar?
5. Apa yang dimaksud dengan teknik valuasi?
6. Apa yang dimaksud dengan pengantar analisis akuntansi?

1.3Tujuan

Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam laporan keuangan wajib, akuntansi
akrual, konsep laba, pertimbangan dalam mengukur nilai wajar, teknik valuasi,
dan pengantar analisis akuntansi.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1. LAPORAN KEUANGAN WAJIB (STATUTORY FINANCIAL REPORT)

Laporan keuangan wajib di setiap negara berbeda–beda. Hal tersebut


ditentukan oleh standar akuntansi yang dianut sebuah negara. Perbedaan
mengenai jenis laporan keuangan wajib ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya adalah adanya perbedaan kebudayaan, perbedaan sejarah
pertumbuhan akuntansi, dan kondisi ekonomi suatu negara.

Laporan keuangan wajib merupakan bagian penting dalam proses


pelaporan akuntansi suatu entitas bisnis. Berikut akan dijelaskan tiga kategori
laporan yang dibahas dalam bab dua:

a. Laporan Keuangan
Laporan keuangan disiapkan pada akhir periode untuk melaporkan aktivitas
pendanaan dan investasi pada akhir epriode dan untuk meringkas aktifitas
operasi selama periode sebelumnya.
b. Pengumuman laba
Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi
keuangan seperti The Wall Street Jounal di Amerika Serikat. Pengumuman
laba memberikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan.
c. Laporan wajib lainnya
Di Amerika, perusahaan harus membuat laporan lain yang diwajibkan SEC.
Tampilan berikut ini meringkas laporan apa saja yang wajib dilaporakan oleh
perusahaan menurut SEC.
Judul Penjelasan Isi Penting Menurut Presepsi Analisis

Form 10-K Laporan Tahunan Laporan Keuangan serta analisis dan diskusi
manajemen yang telah diaudit
Form 10-Q Laporan Laporan Keuangan Kuartalan serta analisis
Kuartalan dan diskusi manajemen
Form 20F Laporan Rekonsiliasi dari laporan yang menggunakan
Registrasi atau basis akuntansi selain Standar Amerika
laporan tahunan Serikat menjadi menggunakan GAAP
oleh pihak asing
Form 8-K Laporan saat ini Laporan yang dibuat 15 hari setelah kejadian
berikut :
1. Perubahan dalam pengendalian
manajemen
2. Akuisisi atau disposisi aset utama
3. Kebangkrutan atau pengambilalihan
4. Pergantian auditor
5. Pengunduran diri direksi
Regulation Laporan proksi Rincian dewan direksi, kepemilikan
14-A manajemen, renumerasi manajemen, dan opsi
saham untuk pegawai
prospektus Laporan keuangan yang telah diaudit,
informasi mengenai proyek yang diusulkan
atau amsalah saham

2.1.1. Faktor Yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib

1. Standar Pelaporan Keuangan


GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat,
intepretasi, dan panduan praktik yang dianut oleh negara Amerika Serikat.
Penetapan standar akuntansi di Amerika berbeda dengan negara lain, yang
mana merupakan tanggung jawab dari pihak swasta bersama dengan profesi
akuntan. Berbagai pihak profesi dan badan pengatur seperti Financial
Accounting Standart Board (FASB), Securities and Exchange Commision
(SEC), dan American Institute Of Certified Public Accountant ( AICPA)
erlibat dalam penyusuna GAAP.
Disamping GAAP, publik juga mengenal adanya IFRS
(International Financing Reporting Standard). IFRS merupakan standar
pelaporan keuangan internasional yang dikeluarkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB), yaitu badan perwakilan akuntan dan
pihak terkait dari berbagai negara. IFRS tidak diaplikasikan di Amerika,
sehingga pihak asing yang menawarkan sahamnya di Amerika harus
merubah laporan berdasarkan GAAP.

2. Manajer
Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang
wajar dan akurat adalah manajer. Manajer memiliki kontrol utama atas
integritas sistem akuntansi dan catatatan keuangan yang digunakan untuk
membuat laporan keuangan. Penilaian dalam akuntansi dapat melibatkan
kebebasan manajerial (managerial discretion). Kebebasan ini meningkatkan
nilai ekonomis atas angka akuntansi karena manajer dapat mengerahkan
kecakapannya dalam membuat penilaian dan mengkomunikasikan informasi
yang mereka miliki melalui pilihan dan perkiraan akuntansi. Manajer juga
dapat mempengaruhi laporan keuangan secara tidak langsung melalui
pengaruh kolektif mereka dalam proses penetapan standar. Biasanya
manajer akan menolak standar yang menurangi laba yang dilaporkan,
meningkatkan fluktuatif laba, atau mengungkapkan informasi kompetitif
mengenai segmen, produk, atau rencana tertentu.
3. Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Mekanisme pengawasana dan pelaksanaan dapat memastikan
keandalan dan integritas laporan keuangan. Beberapa diantaranya adalah
dari :
a. Auditor eskternal
b. Corporate Governance (jajaran direksi, auditor internal, dan komite audit)
c. SEC
d. Tuntutan hukum

2.1.2.Sumber Informasi Alternatif

Sumber lain yang bisa mendampingi penggunaan laporan keuangan adalah :


a. Informasi ekonomi, industri, dan perusahaan yang digunakan investor
dalam memperbarui ramalan perusahaan. Dampak dari informasi
ekonomi berbeda untuks etiap industri dan eprusahaan tergantung dari
sejauh mana laba dan resiko perusahaan terkait dengan berita tersebut.
b. Pengungkapan sukarela oleh manajer merupakan sumber infromasi yang
semakin penting. Terdapat beberapa motivasi yang mendasari
pengungkapan sukarela, yakni motivasi menghindari kemungkinan
tuntutan hukum, penyesuaian prediksi, dan keinginan untuk mengelola
prediksi
c. Parantara informasi atau analis.Para analis tidak secara langsung terlibat
dalam pembuatan keputusan investasi dan kredit.s ebaliknya, tujuan
mereka adalah menyajikan informasi yang berguna untuk keputusan
tersebut. Output dari pada analis ini berupa ramalan, rekomendasi, dan
laporan penelitian. Para analis dianggap melakukan fungsi pengumpulan
informasi, intepretasi informasi, analisis prospektif, dan rekomendasi.

2.1.3. Sifat dan Tujuan Akuntansi Keuangan


a. Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan
Informasi akuntansi seringkali harus menyeimbangkan antara relevan dan
andal
a. Relevan (relevance) merupakan kapasaitas informasi untuk
mempengaruhi suatu keputusan dan merupakan kualitas primer
pertama atas informasi keuangan. Implikasinya adalah ketepatan
waktu.
b. Andal (reliability), untuk menjadi andal informasi harus dapat
diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral.

b. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku penting


1. Akuntansi akrual
Berdasarkan akuntansi akrual, pendapatan diakui saat dihasilkan dan
beban saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas
2. Biaya historis dan penilaian wajar
Biaya historis adalah nilai transaksi aktual perusahaan di masa lalu.
Kelebihan dari transaksi ini adalah nilai aset yang diperoleh melalui tawar-
menawar yang wajar biasanya objektif. Tetapi nilai aset atau kewajiban
kemudian berubah sehingga mengurangi manfaat laporan keuangan,
terutama neraca, yang masih menggunakan historical cost. Sehingga
kemudian diperkenalkan alternatif lain yakni konsep penilaian wajar (fair
value) yang merupakan estimasi nilai ekonomis aset atau kewajiban di
masa sekarang.
3. Materialitas
Materialitas merupakan sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah
saji informasi akuntansi yang dengan memperhatikan situasi,
memungkinkan penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut
akan berubah atau terpengaruh.
4. Konservatisme
Konservatisme merupakan wujud tindakan yang melaporkan atau
mengungkapkan informasi yang sedikit optimis mengenai transaksi atau
kejadian yang tidak pasti.
c. Relevansi dan keterbatasan akuntansi
1. Relevansi informasi akuntansi keuangan
Relevansi informasi akuntansi keuangan tergantung kepada siapa yang
menggunakan informasi tersebut dan untuk tujuan apa informasi tersebut
digunakan. Untuk bisa dikatakan relevan, informasi akuntansi harus
membantu pengguna untuk membentuk, mengkonfirmasi atau bahkan
merevisi sebuah pandangan, dalam konteks pengambilan keputusan.
Misalnya mempengaruhi keputusan pengguna untuk berinvestasi pada
sebuah perusahaan.
2. Keterbatasan informasi laporan keuangan
Ramalan, laporan, dan rekomendasi analisi bersama dengan sumber
alternatif informasi lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi.

Karakteristik Informasi Akuntansi Sumber Lainnya


Tepat waktu Disusun paling sering Perubahan informasi
setiap kuartal terjadi segera setelah
perubahan dalam
perusahaan dideteksi
Frekuensi Laporan keuangan Direvisi terus menerus
disusun secara berkala
Orientasi ke masa Laporan keuangan Menggunakan informasi
depan mencakup ramalan yang yang berorientasi ke masa
terbatas depan

2.2.Akuntansi Akrual

Laporan keuangan umumnya dibuat berdasarkan basis akrual. Standar


akuntansi mengharuskan penggunaan konsep akrual. Para pandukung basis ini
yakin bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi berbasis kas.
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai
mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa
depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat dicapai
dengan mengakui pendapatan dan beban di saat terjadinya tanpa memperhatikan
apakah terdapat arus kas pada saat yang bersamaan. Pemisahan pengakuan
pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan penyesuaian akrual
yang menyesuaikan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh pendapatan dan
beban. Penyesuaian akrual dicatat setelah membuat asumsi dan estimasi yang
layak tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi secara material.
Terdapat dua jenis akrual dilihat dari jangka waktunya. Akrual jangka
pendek mengacu pada perbedaan waktu yang pendek antara laba dan arus kas.
Akrual jangka pendek biasanya berasal dari persediaan dan transaksi kredit yang
menimbulkan beban dibayar dimuka, dan penerimaan di bayar di muka. Akrual
jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi. Proses kapitalisasi ini menimbulkan
adanya aset seperti mesin, bangunan, dan goodwill.

Contoh Ilustrasi:
Perbedaan akuntansi akrual dengan akuntansi kas akan dijelaskan dengan
sebuah ilustrasi. Misalkan: Anda memutuskan untuk menjual kaos sablon seharga
$10 per buah. Penelitian anda menunjukan bahwa anda dapat membeli kaos
seharga $5 per buah. Penyablonan akan memerlukan sebuah front-end dengan
biaya tetap sebesar $100 untuk screen dan biaya lainnya sebesar $0,75 per sablon.
Promosi awal anda menghasilkan pesanan untuk 100 potong kaos. Selanjutnya
anda menginvestasikan uang sebesar $700 dalam usaha bersama tersebut,
membeli kaos polos dan screen, dan mendapatkan kaos sablon (pemasok
mengharuskan anda membayar semua biaya secara tunai). Pada akhir minggu
pertama dalam bisnis anda, semua kaos siap untuk dijual. Pelanggan dengan
pesanan yang berjumlah 50 kaos mengambil kaos mereka pada minggu pertama.
Akan tetapi, dari 50 kaos yang diambil, hanya 25 yang dibayarkan secara tunai.
Untuk 25 kaos lainnya, anda setuju untuk menerima pembayaran pada minggu
berikutnya. Untuk mengevaluasi kinerja keuangan usaha anda ini, anda
menyiapkan catatan akuntansi kas pada akhir minggu pertama ini.

Laporan Arus Kas Laporan Posisi Keuangan (Basis Kas)


Penerimaan Aset
Penjualan kaos $250 Kas $275

Pengeluaran
Pembelian kaos $500
Pembelian screen 100 Ekuitas
Ongkos penyablonan 75 Ekuitas awal $700
Total pengeluaran (675) Dikurangi arus kas keluar neto (425)

Arus kas keluar neto $425 Total ekuitas $275

 Pada catatan akuntansi kas menunjukan bahwa anda mengalami kerugian


uang yang membuat anda terkejut. Mengapa demikian?
1. Anda belum mengakui pendapatan dari 25 kaos yang telah terjual
secara kredit (misalnya, piutang usaha yang anda miliki).
2. Anda telah memperlakukan seluruh pembelian kaos sebagai beban
bukankah seharusnya pengaitan biaya dengan pendapatan kaos tsb
akan dihasilkan ketika kaos tersebut terjual?
3. Demikian pula anda telah memperlakukan seluruh pembelian
screen dan ongkos sablon kaos sebagai beban. Bukankah
seharusnya pengaitan biaya dengan pendapatan screen tersebut
akan membantu penghasilan ketika pendapatan tsb diakui?

2.2.1 Mitos dan Fakta Mengenai Akrual dan Arus Kas


Mitos :
a. Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas
kini yang relevan untuk penilaian. Padahal terdapat unsur lain yang bisa
dijadikan pertimbangan dalam penilaian, misalnya laba saat ini.
b. Semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang sebenarnya
tidak mempengaruhi nilai perusahaan, misalnya kas dari pelunasan piutang
pelanggan.
c. Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai, padahal
tidak semuanya demikian
d. Arus kas tidak dapat dimanipulasi, padahal arus kas lebih mudah dimanipulasi
dibandingkan laba.
e. Semua laba dimanipulasi. Memang beberapa manajer melakukan manipulasi
laba namun banyak pula yang melaporkan laba yang sesungguhnya
f. Tidak mungkin untuk terus menerus meningkatkan laba untuk jangka panjang.

Fakta :
a. Akuntansi laba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas
b. Arus kas lebih andal dibandingkan akrual karena tidak mudah dimanipulasi.
c. Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi
d. Nilai perusahaan dapat ditentukand dengan angka akuntansi akrual

2.3.KONSEPLABA

Hal yang pallng cukup krusial dalam akuntansi akrual adalah konsep laba dan
perbedaannya dengan arus kas. Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas
operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam keuangan. Laba
merupakan informasi perusahaan paling diminati dalam pasar uang.
Laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomi. Hal ini disebabkan akuntan
menggunakan kriteria berbeda untuk menentukan laba. Berikut akan dijelaskan
mengenai laba ekonomi dengan laba akuntansi :

2.3.1. Konsep laba ekonomi


1. Laba Ekonomi
Laba ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan
nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya dipresentasikan
dengan perubahan nilai pasar aset usaha. Laba ekonomi berguna jika tujuan
analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang tepat kepada
pemegang saham untuk periode tertentu. Dengan kata lain, laba ekonomi
merupakan indikator final atas kerja perusahaan.
2. Laba Permanen
Laba permanen disebut juga laba berkelanjutan (sustainable) atau laba yang
berulang (recurring) merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat
diperoleh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa
sekarang. Laba permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Berbeda
denga laba ekonomi yang mengukur perubahan nilai perusahaan, laba
permanen merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
3. Laba operasi
Konsep alternatif yang lain adalah laba operasi yang merujuk pada laba yang
timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Laba operasi merupakan penting
dalam penilaian kepentingan yang timbuldari tujuan keuangan perusahaan
untuk memisahkan kegiatan operasi usaha dari kegiatan keuangan.laba
operasi mungkin untuk memasukkan komponen yang tidak berulang terjadi
seperti biaya restrukturisasi. Sementara komponen yang sering terjadi seperti
beban bunga dikeluarkan dari laba operasi.

2,.3.2 Konsep Laba Akuntansi


Laba akuntansi ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual. Laba
kuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi
kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi. Konsekuesinya, tugas
utama analissi laporan keuangan adalah menyesuaikan laba akuntansi, sehingga
merefleksikan alternatif konsep ekonomi atass laba dengan lebih baik.

2.2.3.Pengakuan pendapatan dan pengaitan


Tujuan akuntansi akrual adalah pengukuran laba. Dua proses utama dalam
pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Dua kondisi
wajib untuk dapat diakui adalah bawa pendapatan :
1. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat diakui,
perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk
mendapatkan kas, seperti piutang yang sah.
2. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh
kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.
Ketika pendapatan telah diakui, maka biaya-biaya bersangkutan dikaitkan
dengan pendapatan yang diakui tersebut untuk mendapatkan laba.

2.3.4. Laba akuntansi dan laba ekonomi


Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah
sebagai berikut:
a. Konsep laba alternatif
Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat
standar akuntansi menghadapi dilema untuk menentukan konsep mana yang
harus ditonjolkan.
b. Biaya historis
Penggunaan biaya historis mempengaruhi laba dalam dua cara : (1) harga
pokok penjualan berjalan tidak tercermin pada laporan laba-rugi, dan (2) tidak
diakuinya keuntungan atau kerugian aset tetap yang belum direalisasi
c. Basis transaksi
Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi. Dampak ekonomi
yang tidak disertai dengan transaksi wajar sering kali tidak dipertimbangkan.
d. Konservatisme
Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunkan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya.
e. Manajemen laba
Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang tidak
mencerminkan realitas ekonomi.

2.3.5 Implikasi analisis


f. Penyesuaian laba permanen
Untuk tujuan ini, seorang analis perlu menentukan komponen permanen dari
laba periode berjalan dengan mengidentifikasi serta mengeluarkannya secara
cermat komponen sementara dari laba akuntansi. Menentukan laba inti dari
dari periode berjalan bermanfaat dalam menginterpretasikan rasio P/E
perusahaan.
g. Penyesuaian laba ekonomi
Salah satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan
pemilik; yang dapat berarti, dengan cara memasukkan semua hal yang
menyangkut perubahan kekayaan bersih pemegang saham.
h. Penyesuaian laba operasi
Dalam menentukan laba operasi, analis yang bertugas sering memulai dengan
laba inti di mana mereka mengeluarkan komponen laba non-operasi seperti
beban bunga.namun, laba operasi termasuk dalam semua komponen
pendapatan dan beban yang relevan dengan usaha operasi perusahaan tanpa
menghiraukan apakah komponen tersebut berulang atau tidak berulang.

2.3.6 .Akuntansi Penilaian wajar


Selama 400 tahun, akuntansi keuangan sangat bergantung pada model biaya
historis. Dengan model biaya historis ini, aset dan kewajiban dinilai berdasrkan
harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Alternatif model
biaya historis ini adalah akuntansi penilaian wajar fair value accounting) dengan
model ini, nilai aset dan kewajiban ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga
pasar) pada saat tanggal pengukuran.

2.3.7. Perbandingan model biaya hostoris dan penilaian wajar


Berikut beberapa perbedaan mendasar antara kedua model ( biaya historis dan
penilaian wajar) :
i. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang
Dengan biaya historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada
transaksi aktual perusahaan massa lalu; model ini tidak mencerminkan
kondisi ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan penilaian wajar, jumlah aset
dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi
pasar; penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
j. Biaya historis versus harga pasar
Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan
perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan atas harga
pasar (asumsi nilai pasar).
k. Pendekatan alternatif
Dengan menggunakan model biaya historis, laba ditentukan dengan
mengaitkan antara biaya dengan pendapatan yang diakuinya, yang harus
direalisasi dan diperoleh. Dengan model penilaian wajar, laba ditentuka
cukup dengan cara menghitung perubahan nilai wajar antara aset dan
kewajiban.

2.4.PERTIMBANGAN DALAM MENGUKUR NILAI WAJAR

2.4.1 Mendefinisikan nilai wajar


Secara formal, SFAS 157 mendefinisikan nilai wajar sebagai harga
pertukaran, yaitu harga yang mungkin diterima dari penjualan aset (atau
pembayaran untuk mentransfer kewajiban) dalam transaksi yang berurutan
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Terdapat lima aspek yang perlu
dicatat dari definisi ini:
a. Tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan keawajiban ditentukan saat
tanggal pengukuran bukan tanggal ketika aset tersebut pertama diperoleh

b. Transaksi hipotesis. Transaksi yang membentuk dasar penilaian bersifat


hipotesis. Tidak ada penjualan aktual aset yang harus terjadi. Dengan
perkataan lain, nilai wajar ditentukan jika set dijual pada tanggal
pengukuran.
c. Transakasi berurutan. Faham transaksi berurutan menghapus
kemungkinan pertukaran yang terjadi dalam kondisi luar biasa, misalnya
dalam situasi kekacauan.

d. Pengukuran dengan dasar pasar. Penilaian wajar adalah pengukuran


dengan dasar pasar, bukan pengukuran spesifik perusahaan. Artinya, nilai
wajar harus mencerminkan berapa yang akan dibayar pelaku pasar
terhadap barang tersebut.
e. Harga keluaran. Nilai wajar aset adalah harga hipotesis pada saat aset
perusahaan dapat menjual aset tersebut (harga keluaran). Bukan harga
yang harus dibayar untuk membeli aset tersebut (entry price).

2.5.TEKNIK VALUASI

Tiga pendekatan dasar dari penilaian sebagai berikut:


1. Pendekatan pasar. Pendekatan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung menggunakan harga dari transaksi aktual pasar.

2. Pendekatan laba. Dengan pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan


mendiskontokan perkiraan arus kas atau laba masa depan pada masa
sekarang. Perkiraan pasar sekarang perlu dimanfaatkan sebanyak
mungkin untuk menentukan nilai diskonto ini.

3. Pendekatan biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan


biaya penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya
enggantian kapasitas yang tersisa dari suatu aset.

2.5.1. Kelebihan dan kekurangan akuntansi penilaian wajar

Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut:


 Merefleksikan informasi sekarang
 Kriteria pengukuran yang konsisten
 Komparabilitas (comparability)
 Tidak ada bias konservatif
 Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas

Sedangkan Kekurangan dari model akuntansi ini adalah:


 Objektivitas lebih rendah
 Rentan terhadap manipulasi
 Penggunaan input tingkat ketiga
 Tidak adanya unsur konservatif
 Fluktuasi laba yang berlebihan

Karena efek yang mendalam pada laporan keuangan apabila digunakan


akuntansi penilaian wajar, hal ini akan berpengaruh pada cara analisis laporan
keuangan dilakukan. Terdapat beberapa masalah penting yang perlu
dipertimbangkan dalam menganalisis laporan keuangan yang disiapkan
dengan model penilaian wajar:
 Fokus pada neraca
 Menyatakan kembali laba
 Menganalisis kegunaan input
 Menganalisis kewajiban finansial

2.5.2.PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI


a) Distorsi Akuntansi

Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang


dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Dan
beberapa sumber distorsi yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Standar akuntansi. Standar akuntansi terkadang menyebabkan


distorsi. Paling tidak terdapat tiga penyebab distorsi yang dapat
diidentifikasi. Pertama, standar akuntansi merupakan hasil proses
politik. Kedua, disebabkan oleh beberapa prinsip akuntansi. Dan
penyebab ketiga adalah konservatisme.
2. Kesalahan estimasi. Akuntansi akrual mensyaratkan ramalan dan
estimasi lain mengenai konsekuensi atas arus kas masa depan. Namun,
estimasi ini menyebabkan kesalahan yang dapat mendistorsi relevansi
angka akuntansi akrual.
3. Keseimbangan andal dan relevan. Penekanan terhadap keandalan
sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban
tertentu pada laporan keuangan hingga konsekuensi arus kas dapat
diestimasi dengan layak.
4. Manajemen laba. Manajemen laba terjadi karena beberapa alasan,
seperti untuk meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan
utang, memenuhi ramalan analis, dan memengaruhi harga saham.

b) Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen
denngan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk tujuan
pribadi” (shipper, 1989). Seringkali proses ini mencakup mempercantik
laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba.
Manajemen laba dapat berupa kosmetik, jika manajer memanipulassi
akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kass. Manajemen laba juga
terlihat nyata, jika manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas
dengan tujuan mengubah laba.

c) Strategi Manajamen Laba

 Meningkatkan laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba


dengan memindahkan laba dari satu periode ke periode lainnya.
Pemindahan laba dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda
pengakuan pendapatan atau beban.
 Big bath. Strattegi big bath dilakukan melalui penghapusan (write-
off) sebanyak mungkin pada satu periode.
 Perataan laba. Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau
menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

d) Motivasi Melakukan Manajemen Laba


Banyak untuk melakukan manajemen laba, termasuk meningkatkan
kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan,
meningkatkan harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah.
Insentif utama untuk melakukan manajemen laba dibahas sebagai berikut:

1. Insentif perjanjian. Misalnya perjanjian kompensasi manajer


biasanya mencakup bonus berdasarkan laba.

2. Dampak harga saham. Misalnya manajer dapat menigkatkan laba


untuk menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu
kejadian tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran
surat berharga, atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan
opsi.

3. Insentif lainnya. Laba seringkali diturunkan untuk menghindari biaya


politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya
untuk ketaatan undang-undang antimonopoli dan IRS.

e) Proses Analisis Akuntansi

1. Evaluasi kualitas laba


Tahapan-tahapan dalam evaluasi kualitas laba:
a. Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi
b. Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
c. Menentukan strategi pelaporan
d. Mengidentifikasi dan menilai tanda bahaya

2. Penyesuaian laporan keuangan


Pekerjaan terakhir dan terberat dalam analisis akuntansi adalah
membuat penyesuaian yang layak atas laporan keuangan, terutama laporan
laba-rugi dan neraca. Beberapa penyesuaian laporan keuangan mencakup:
a. Kapitallisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian
atas neraca dan laporan laba rugi.
b. Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk penentuan laba.
c. Penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aset dan biaya
restrukturisasi.
d. Pengakuan status (dana) ekonomis untuk program pensiun dan
program imbalan pascakerja lainnya dalam neraca.
e. Menghilangkan dampak pajak penghasilan tertentu yang
ditangguhkan atas kewajiban dan aset dari neraca
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
 Laporan keuangan wajib di setiap negara berbeda–beda. Hal
tersebut ditentukan oleh standar akuntansi yang dianut sebuah
negara. Perbedaan mengenai jenis laporan keuangan wajib ini bisa
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah adanya
perbedaan kebudayaan, perbedaan sejarah pertumbuhan akuntansi,
dan kondisi ekonomi suatu negara.
 Laporan keuangan wajib merupakan bagian penting dalam proses
pelaporan akuntansi suatu entitas bisnis.
 Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas
perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat
kepastian yang layak. Hal ini dapat dicapai dengan mengakui
pendapatan dan beban di saat terjadinya tanpa memperhatikan
apakah terdapat arus kas pada saat yang bersamaan.
 Hal yang pallng cukup krusial dalam akuntansi akrual adalah
konsep laba dan perbedaannya dengan arus kas. Laba merupakan
ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode
tertentu yang dinyatakan dalam keuangan. Laba merupakan
informasi perusahaan paling diminati dalam pasar uang.
 Secara formal, SFAS 157 mendefinisikan nilai wajar sebagai harga
pertukaran, yaitu harga yang mungkin diterima dari penjualan aset
(atau pembayaran untuk mentransfer kewajiban) dalam transaksi
yang berurutan antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
 Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut:
1. Merefleksikan informasi sekarang
2. Kriteria pengukuran yang konsisten
3. Komparabilitas (comparability)
4. Tidak ada bias konservatif
5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas
Sedangkan Kekurangan dari model akuntansi ini adalah:
1. Objektivitas lebih rendah
2. Rentan terhadap manipulasi
3. Penggunaan input tingkat ketiga
4. Tidak adanya unsur konservatif
5. Fluktuasi laba yang berlebihan
 Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang
dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha
sebenarnya

3.1.Saran
Dengan adanya penulisan makalah pelaporan dan analisis laporan
keuangan ini, semoga mahasiswa dapat membaca kembali dan
mempelajari mengenai pelaporan dan analisis laporan keuangan, sehingga
dapat memberikan ilmu dan mempermudah mahasiswa dalam memahami.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/7491038/
Pelaporan_dan_Analisis_Laporan_Keuangan

https://eprints.umm.ac.id/51642/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai