Disusun oleh:
1444 H/2022 M
i
Daftar Isi
BAB I...................................................................................................................................2
Pendahuluan..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Definisi Harga Transfer.............................................................................................4
2.2 Tujuan Penentuan Harga Transfer............................................................................6
2.3 Metode Penentuan Harga Transfer..........................................................................7
2.4 Biaya tetap dan biaya hulu......................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
i
BAB I
Pendahuluan
2
Perusahaan multinasional umumnya memiliki entitas anak atau berelasi yang
berlokasi di negara surga pajak sehingga memungkinkan praktik harga
transfer untuk menghindari pajak(Hadianto, 2021).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi harga transfer
2. Untuk mengetahui tujuan dari penentuan harga transfer
3. Untuk mengetahui metode penentuan harga transfer
4. Untuk mengetahui biaya tetap dan biaya hulu
3
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi istilah kata, harga transfer ialah suatu harga barang atau jasa
yang ditransfer antar pusat laba atau sedikit dikitnya satu dari pusat
pertanggung jawab adalah pusat laba. Harga transfer dapat digunakan untuk
kepentingan penilaian kemampuan laba divisi. Di dalam suatu perusahaan
terdapat dua divisi yaitu:
4
kepada divisi pembeli. Jika di perhatikan secara lebih lanjut, transfer pricing
dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati. Oleh karena
itu transfer pricing biasanya dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara
sistematis yang ditujukan agar mengurangi laba yang nantinya akan
mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara.
Akuntansi keuangan menghendaki agar semua transaksi yang
dilakukan dengan pihak luar yang independen sehingga dengan itu transaksi
tersebut bersifat objektif. Akan tetapi persyaratan tersebut susah dipenuhi
oleh bagian pusat laba yang merupakan salah satu mata rantai dari sebuah
perusahaan berintegrasi vertikal. Yaitu seperti , perusahaan pulp, perusahan
kertas, dan perusahaan kotak karton.
Dalam suatu perusahaan integrasi vertikal, setiap pusat laba membeli
bahan mentahnya dari sebuah pusat laba sebelumnya. Jika bahan mentahnya
itu tersedia di pasar, maka harga pasar itu dapat digunakan untuk harga
transfer, agar transaksi interen tersebut masih bersifat objektif.
Sesungguhnya praktek transfer pricing ini telah banyak dilakukan oleh
banyak perusahaan. Namun , tidak terlalu terasa efek pengurangan pajaknya
apabila dilakukan antar divisi dalam satu perusahaan yang sama. Lain jika
apabila transfer pricing itu digunakan untuk menilai kinerja divisi. Pertanyaan
yang akanmuncul ialah mengapa transfer pricing tidak terlalu berarti dari sisi
pajak apabila dipraktekkan pada divisi yang sama dalam satu perusahaan.
Jawabannya, ialah hal ini dikarena praktek transfer pricing akan memberikan
hasil maksimal dalam hal ini meminimalkan jumlah pajak yang terutang,
apabila timbul pengenaan tarif yang berbeda. Maka dari itu apabila praktek
tersebut dikarenakan antar divisi tidak memberikan hasil yang maksimal,
karena tarif pajak yang berlaku sama.
Adanya waktu hubungan istimewa adalah suatu faktor penyebab
utama timbulnya praktek transfer pricing. Hubungan istimewa adalah
hubungan kepemilikan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dan
hubungan ini terjadi karena adanya keterkaitan, pertalian atau ketergantungan
satu pihak dengan pihak yang lain yang tidak terdapat pada hubungan biasa,
faktor kepemilikan atau penyertaan, adanya penguasaan melalui manajemen
5
atau penggunaan teknologi, adanya hubungan darah atau karena perkawinan
merupakan faktor penyebab utama timbulnya hubungan istimewa.
(Dr.Murhaban, SE., MSi. & Dr.Adnan, SE., 2020)
Oleh sebab itu hubungan istimewa sangat penting dalam menentukan
besarnya penghasilan dan atau biaya yang akan dibebankan untuk
menghitung penghasilan kena pajak.
6
This is particulary true for multinational corporations (Hansen and
Mowen, 1996:496).
7
afiliasi adalah sama dengan indikator net profit oleh transaksi
independen. Apabila pembanding internal tidak bisa ditemukan,
maka dapat dibandingkan dengan pembanding eksternal TNMM
menggunakan laba operasi sebagai pedoman kewajaran.
e) Profit Split Method (PSM)
PSM ini menjelaskan bahwa metode PSM dilakukan dengan cara
mengeliminasi efek keuntungan dari kondisi spesial dengan cara
menentukan divisi atau fungsi yang menghasilkan profit dan
kemudian dibandingkan dengan transaksi pihak independent. Oleh
karena itu, yang pertama harus ditemukan adalah laba gabungan
transaksi afiliasi.
jika pusat laba terakhir menyadari adanya biaya tetap dan laba tersebut,
pusat laba itu mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna
mengoptimalkan laba perusahaan. Metode – metode yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalh dengan cara – cara yang
digambarkan dibawah ini di antaranya:
8
b. Keakuratan alokasi investasi dan biaya.
c. Dengan sistem penntuan harga ini, kinerja laba dari unit produksi tidak
dipengaruhi volum penjualan dari unit final.
d. Mungkin terdapat konflik antara kepentingan dari unit produksi dengan
kepentingan perusahaan.
e. Metode ini miri dengan penentuan harga “ ambil atau bayar ( take or pay)
- Pembagian Laba
Jika system penentuan harga dua langkah tidak feasible, sistem pembagian
laba (profir sharing) dapat digunakan untuk memastikan kesamaan antara
kepentingan unit usaha dan perusahaan.
- Dua kelompok harga
Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada saat
harga jual di luar dan unit pembelian dibebankan biaya sebesar total biaya
standar. Beberapa kelamahan penggunaan sistem ini adalah:
1. jumlah laba unit usaha akan lebih besar dari laba perusahaan secara
keseluruhan.
2. Sistem ini menciptakan suatu ilusi bahwa unit usaha akan
menghasilkan uang, sementara pada kenyataannya perusahaan
secara keseluruhan mengalami kerugian karena debit ke kantor
pusat.
3. Sistem ini dapat memicu unit usaha hanya berkonsentrasi pada
transfer internal dimana mereka terpana pada markup yang bagus
pada biaya penjualan ke luar.
4. Terdapat tambahan pembukuan yang terlibat dalam pendebitan
akun kantor pusat setiap kali ada transfer dan kemudian
mengeliminasi akun ini ketika laporan keuangan unit usaha
dikonsolidasi.
5. Fakta bahwa ada konflik diantaraa unit-unit bisnis akan membuat
sistem ini terlihat lemah. Dengan metode dua bentuk harga,
konflik-konflik ini dapat dikurangi sehingga tidak meghadapkan
manajemen senior pada permasalahan seperti ini
- Praktik Bisnis
9
Praktek bisnis yang bertanggung jawab sosial adalah dimana korporasi
beradaptasi dan melakukan praktek kebijakan bisnis dan investasi sosial
yang mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dan
melindungi lingkungan.
- Penentuan Harga Jasa Korporat
Pengendalian atas Jumlah Jasa
Manajer unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf
perusahaan yang tidak dapat dikendalikan efisiensi kinerjanya ( teknologi
informasi dan riset & pengembangan) tetapi dia tapi dapat mengendalikan
jumlah jasa yang diterimanya.
Pilihan Penggunaan Jasa
Dalam beberapa kasus, pihak manajemen mungkin
memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih apakah akan
menggunkan unit servis sentral atau tidak.
- Administrasi Harga Transfer.
Pada bagian ini akan dibahas bagaimana pelaksanaan dari
kebijakan yang sudah dipilih tadi – khususnya, tingkat negoisasi yang
diizinkan untuk menentukan harga trasnfer, metode penyelesaian konflik
dalam menentukan harga trasnfer, dan klasifikasi produk yang sesuai
denga metode yang paling tepat.
Negosiasi
Pada sebagian besar perusahaan, unit-unit usaha
menegosiasikan harga transfer satu sama lain; maksudnya, harga
transfer yang tidak ditentukan oleh kelompokstaf sentral.
Arbitrase dan Penyelesaian Konflik.
Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga (pricing
rule), mungkin tidak ada kasus dimana unit-unit usaha tidak setuju
pada harga tertentu.
.Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik :
- Memaksa
- Membujuk
- Menawarkan
10
- Pemecahan masalah
Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari sourcing dan peraturan penentuan
harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam
perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar
11
BAB III
PENUTUP
Definisi istilah kata, harga transfer ialah suatu harga barang atau jasa yang
ditransfer antar pusat laba atau sedikit dikitnya satu dari pusat pertanggung jawab
adalah pusat laba. Harga transfer dapat digunakan untuk kepentingan penilaian
kemampuan laba divisi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Murhaban, SE., MSi., A., & Dr.Adnan, SE., M. S. (2020). Sistem
Pengendalian Manajemen.
Hadianto, & H. (2021). Pengaruh harga transfer, manajemen laba dan tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap penghindaran pajak. Forum Ekonomi,
23(3), 570–581.
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/view/
10062
13