Oleh:
Kelompok VI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Harga Transfer
Penentuan harga transfer untuk barang-barang, jasa dan teknologi menunjukkan
perbedaan penting antara pengendalian manajemen dalam suatu negara dengan yang
beroperasi diluar negeri. Pada perusahaan yang beroperasi diluar negeri diperlukan
beberapa pertimbangan penting dalam penentuan harga transfer. Pertimbangan dalam hal
ini menyangkut tentang:
1. PERPAJAKAN
Tarif pajak penghasilan efektif mungkin berbeda pada setiap negara. Sistem harga
transfer yang menghasilkan laba pada negara yang bertarif pajak rendah bisa
mengurangi pajak penghasilan secara keseluruhan.
2. ATURAN PEMERINTAH
Jika tidak ada aturan pemerintah berkaitan dengan perusahaan multinasional,
perusahaan akan menetapkan harga transfer untuk meminimisasi pajak penghasilan
di negara-negara dengan tarif pajak penghasilan yang tinggi.
3. TARIF
Tarif biasanya ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai impor produk. Makin
rendah harganya, maka makin rendah tarifnya. Masalah tarif biasanya berlawanan
dengan masalah pajak penghasilan dalam harga transfer. Walaupun tarif atas barang
yang dikirim pada negara asal rendah, jika harga transfernya rendah, laba yang
tercatat pada negeri tersebut menyangkut tentang pajak penghasilan atas laba akan
tetap tinggi.
4. NILAI TUKAR
Harga transfer bisa digunakan untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang
misalnya dengan memindahkan dana dari negara yang mata uangnya lemah ke
negara yang mata uangnya kuat.
3
Suatu perusahaan mungkin menginginkan akumulasi dananya pada suatu negara saja
tidak tersebar di beberapa negara. Harga transfer merupakan cara memindahkan
dana kedalam atau keluar dari negara tertentu.
7. TEKANAN PERSAINGAN
Harga transfer bisa digunakan untuk memungkinkan anak perusahaan menetapkan
Sedangkan kesulitan yang biasanya timbul atas penggunaan metode ini adalah:
a. Harus ada pasar kompetitif sehingga harga trasfer bisa dibandingkan dengan
harga pasar.
4
b. Harga pasar yang tetap mungkin sulit ditentukan jika harga pasar tersebut
KENDALA-KENDALA
Walaupun harga transfer merupakan alat yang dapat dipakai secara fleksibel dalam
mencapai tingkat laba yang memuaskan bagi perusahaan multinasional, namun ada
beberapa kendala yang mungkin timbul, yakni:
1. KENDALA INTERNAL
Kendala yang timbul dari beberapa kepentingan yang ada dalam perusahaan
multinasional menyangkut desentralisasi dan sentralisasi. Desentralisasi maupun
sentralisasi ini biasanya menimbulkan konflik potensial tentang keselarasan tujuan,
motivasi, dan evaluasi prestasi.
2. KENDALA EKSTERNAL
Penggunaan prosedur harga transfer oleh perusahaan multinasional mungkin
5
memiliki pengaruh bagi negara-negara yang bertransaksi. Otoritas pabean maupun
pajak cukup memberi jaminan bahwa perdagangan yang dilakukan secara wajar dan
mengkonfirmasikan dengan ketentuan undang-undang yang ada pada negara
tersebut. Kendala yang timbul lagi biasanya menyangkut kepentingan perusahaan
multinasional tersebut dengan kepentingan publik dari negara yang bersangkutan.
PERTIMBANGAN HUKUM
Hampir semua negara menempatkan beberapa kendala fleksibilitas perusahaan
dalam penentuan harga transfer atas transaksi yang dilakukan dengan anak perusahaan di
luar negeri. Alasannya mencegah perusahaan multinasional tersebut menghindari pajak
penghasilan di negeri tersebut. Metode penetapan harga transfer dalam perusahaan
ditentukan berdasarkan urutan prioritasnya, yakni:
1. Metode Harga Tak Terkontrol yang Sebanding (Comparable Uncontrolled Price
Method). Harga bebas ditentukan dari penjualan barang atau jasa yang dapat
diperbandingkan antara perusahaan multinasional dan pelanggan lain, atau
antara dua perusahaan yang tidak saling berhubungan. Keadaan yang
mempengaruhi harga termasuk kualitas produk, jenis penjualan, tingkatan pasar, dan
wilayah geografis dimana itemtersebut terjual. Harga yang lebih rendah dan bahkan
penjualan dengan harga di bawah harga pokok penuh diizinkan selama masa
penetrasi pasar atau menjaga pangsa pasar yang ada saat itu. Skema perhitungan
harga transfer berdasarkan metode ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Harga Transfer = Harga yang dibayarkan dalam penjualan tak terkontrol dapat
diperbandingan ± Penyesuaian
Dari sudut pandang pengendalian manajemen, ada dua implikasi penting yakni:
a. Walaupun ada pembatasan hukum atas perusahaan yang secara fleksibel
menerapkan harga transfer, tetapi masih adanya ruang gerak dalam batas-batas
tertentu.
b. Kendala hukum tersebut bisa saja memasukkan berbagai jenis harga transfer
NILAI TUKAR
Nilai tukar adalah harga dari suatu mata uang jika dibandingkan dengan mata uang
lainnya. Nilai tukar ini bisa disebut dalam jumlah unit mata uang dalam negeri yang
dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing lainnya (biasa disebut direct quote)
atau jumlah unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang
dalam negeri (disebut indirect quote).
7
BENTUK-BENTUK LAIN DARI EKSPOSUR NILAI TUKAR
Ada tiga kemungkinan pilihan metris dalam membentuk dan memeriksa anggaran;
nilai tukar yang berlaku pada saat anggaran tersebut dibuat (nilai tukar awal), nilai tukar
proyeksi pada saat anggaran tersebut dibuat (nilai tukar proyeksi) atau nilai tukar
sesungguhnya yang berlaku pada saat anggaran tersebut diperiksa (nilai tukar akhir).
8
PENGARUH PENJABARAN
Anak perusahaan di Indonesia ini hanya melakukan transaksi dalam bentuk mata
uang rupiah saja. Karenanya, manajer tersebut tidak bisa diminta untuk juga
memperhatikan masalah strategi dan keputusan operasional menyangkut perubahan nilai
tukar. Juga, perubahan dalam nilai tukar sepenuhnya dibawah pengawasan manajer anak
perusahaan. Tampaknya hal ini fair, karenanya manajer anak perusahaan tidak
anak perusahaan.
4. Akan mengacaukan kinerja manajer dan anak perusahaan.
Jika perusahaan melaporkan kinerja perusahaan ke pemegang sahamnya, maka
perusahaan harus mengkonsolidasikan proses akuntansi dari anak perusahaan di luar
negeri dengan perusahaan induk. Gain ataupun loss yang diperoleh dari proses
penjabaran (translasi) tersebut seharusnya tidak mempengaruhi evaluasi kinerja manajer
anak perusahaan.
PENGARUH EKONOMI
Pada unit keseimbangan (balanced unit), nilai tukar hanya berkaitan dengan
pengaruh penjabaran. Namun jika anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak
luar, maka anak perusahaan tersebut bertanggungjawab ke pengungkapan ekonomik.
Sistem pengendalian yang efektif juga berbeda antara eksposur ekonomik dengan
eksposur penjabaran. Dengan menggunakan penjabaran ekonomik, maka sistem
pengendaliannya cukup hanya dengan mengevaluasi manajer anak perusahaan atas
keputusan-keputusan yang memungkinkan anak perusahaan merespon perubahan nilai
tukar sesungguhnya. Untuk membahas ini maka kita melihat sudut pandang jenis dari
anak perusahaan; net importir dan net exportir.
9
Walaupun tidak wajar menilai kinerja anak perusahaan hanya karena perubahan nilai
tukar mata uang, namun pengukuran kinerja dapat dilihat dari kualitas keputusan yang
diambil oleh manajer perusahaan. Untuk itu diperlukan alat untuk menilai secara wajar
kualitas keputusan manajer anak perusahaan. Salah satu mekanisme yang ada itu adalah
penganggaran kontinjensi. Mekanisme ini bekerja sebagai berikut:
1. Siapkan dan lacak anggaran dengan menggunakan metrik yang sama.
2. Susun anggaran berdasarkan skenario nilai tukar yang paling mendekati.
3. Pada saat penyusunan anggaran, perlu didiskusikan dengan manajer anak perusahaan
tentang antisipasi yang harus dilakukan.
4. Pada saat pelacakan anggaran (budget tracking), jika tarif nilai tukar diketahui,
lakukan revisi anggaran awal tersebut atas keputusan-keputusan manajer yang
diharapkan untuk dibuat, nilai tukar awal dengan yang sesungguhnya terjadi.
PENGARUH TRANSAKSI
Pendekatan dasar berkaitan dengan eksposur transaksi adalah dengan menerapkan
strategi pembatasan nilai tukar asing. Hedging adalah setiap transaksi dimana risiko yang
menyatu dengan aliran kas di masa depan dikurangi. Pada proses ini, perusahaan yang
membeli pembatasan tersebut memindahkan risiko ke pihak yang menjual pembatasan
tersebut, biasanya bank komersial yang berhubungan dengan pasar nilai tukar asing.
Transaksi hedging biasanya baik dilaksanakan pada tingkat perusahaan induk. Ada
sejumlah alasan untuk itu, yaitu:
1. Pada sebagian perusahaan multinasional, ada hutang dan piutang pada bagian
berbeda atas seluruh perusahaan yang melakukan pembatasan secara alami satu
sama lain jika informasi atas semua transaksi seperti itu dikumpulkan dan ditaruh
dalam satu lokasi pusat.
2. Perusahaan induk mungkin mempunyai akses yang lebih baik pada range yang lebih
luas atas instrumen hedging, mempunyai ruang yang lebih luas atas maturities,
dibandingkan dengan perusahaan anak.
3. Tidak ada alasan mengasumsikan bahwa manajer anak perusahaan bisa meramal
10
kinerja ekonomi perusahaan anak hendaknya menunjukkan konsekuensi positif atau
negatif atas penjabaran (translasi), transaksi, dan pengungkapan ekonomi.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN
Dalam mendesain sistem evaluasi kinerja perusahaan anak, perusahaan bisa
menggunakan pedoman sebagai berikut:
1. Manajer perusahaan anak hendaknya tidak bertanggungjawab pada pengaruh
penjabaran mata uang asing. Cara paling sederhana untuk mencapai tujuan ini adalah
membandingkan anggaran dan hasil sesungguhnya dengan menggunakan
pengukuran yang sama dan mengurangi pengaruh inflasi melalui analisis
penyimpangan. Pengaruh transaksi sebaiknya ditangani melalui koordinasi yang
tersentralisasi atas seluruh kebutuhan hedging perusahaan multinasional. Hal ini
nampaknya lebih murah dan sederhana , dan mencegah manajer perusahaan anak
menjadi peramal dan spekulan nilai tukar suatu mata uang asing.
2. Manajer suatu pusat pertanggungjawaban hendaknya bertanggungjawab hanya pada
pengaruh ketergantungan dari nilai tukar yang dihasilkan dari eksposur ekonomi.
Satu pendekatan yang layak adalah sistem pengangguran kontinjensi, yang akan
merevisi standar anggaran untuk menunjukkan kontinjensi nilai tukar, atas asumsi
bahwa respon atas kontinjensi seperti itu secara eksplisit berkaitan dengan waktu
penyusunan anggaran.
11
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dari sudut pandang sistem pengendalian manajemen, dua masalah yang muncul
dalam perusahaan multinasional adalah harga transfer dan nilai tukar. Untuk mencapai
keselarasan tujuan, pehimbangan lain adalah penting untuk tercapainya harga transfer pada
perusahaan multinasional: perpajakan, aturan pemerintah, tarif, nilai tukar, pengawasan
nilai tukar mata uang, akumulasi dana, tekanan persaingan, dan joint venture.
Suatu evaluasi kinerja ekonomi dari anak perusahaan seharusnya memasukkan
pengungkapan (eksposur) penjabaran, transaksi dan ekonomi. Namun, sembari
mengevaluasi kinerja manajer anak perusahaan, pengaruh penjabaran dan transaksi
seharusnya dipindahkan, bahkan manajer anak perusahaan seharusnya bertanggungjawab
atas pengaruh ketergantungan dari nilai tukar yang dihasilkan dari pengungkapan ekonomik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Vijai Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
13