Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Oleh:

Kelompok VI

I Kadek Kurniawan (1933122056)

Gede Adi Wilagunanwan (1933122078)

Erna Bangi Reha (1633122118)

FAKULTAS EKONOMI REGULER B


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang selain beroperasi secara


domestik (bertindak sebagai perusahaan induk) juga mempunyai hubungan afiliasi dengan
perusahaan-perusahaan di negara lain. Perusahaan tersebut pada hakekatnya berada
dibawah kepemilikan atau penguasaan yang sama dan kurang lebih dikendalikan oleh
perusahaan induk dikantor pusat.
Penentuan harga transfer untuk barang-barang, jasa dan teknologi menunjukkan
perbedaan penting antara pengendalian manajemen dalam suatu negara dengan beroperasi
diluar negeri. Pada perusahaan yang beroperasi diluar negeri diperlukan beberapa
pertimbangan penting dalam penentuan harga transfer. Pertimbangan dalam hal ini
menyangkut tentang aturan pajak, aturan pemerintah, tarif dan nilai tukar, pengawasan nilai
tukar asing, akumulasi dana, tekanan persaiangan dan joint venture.

1.1 Rumusan Masalah


- Apa pengertian dari manajemen perusahaan multinasional ?
- Bagaimana Karakteristik manajemen perusahaan multinasional ?
- Bagaimana kinerja dan nilai tukar pada perusahaan multinasional ?
- Bagaiamana pertimbangan hukum pada manajemen ?

1.2 Tujuan Penulisan


- Untuk mengetahui manajemen pada perusahaan multinasional.
- Untuk mengetahui metode harga yang umum pada perusahaan multinasional.
- Untuk mengetahui nilai tukar dan evaluasi kinerja.
- Untuk mengetahui pengaruh, kendala dan pertimbangan manajemen multinasional.

1
A. Harga Transfer
Penentuan harga transfer untuk barang-barang, jasa dan teknologi menunjukkan
perbedaan penting antara pengendalian manajemen dalam suatu negara dengan yang
beroperasi diluar negeri. Pada perusahaan yang beroperasi diluar negeri diperlukan
beberapa pertimbangan penting dalam penentuan harga transfer. Pertimbangan dalam hal
ini menyangkut tentang:
1. PERPAJAKAN
Tarif pajak penghasilan efektif mungkin berbeda pada setiap negara. Sistem harga
transfer yang menghasilkan laba pada negara yang bertarif pajak rendah bisa
mengurangi pajak penghasilan secara keseluruhan.
2. ATURAN PEMERINTAH
Jika tidak ada aturan pemerintah berkaitan dengan perusahaan multinasional,
perusahaan akan menetapkan harga transfer untuk meminimisasi pajak penghasilan
di negara-negara dengan tarif pajak penghasilan yang tinggi.
3. TARIF
Tarif biasanya ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai impor produk. Makin
rendah harganya, maka makin rendah tarifnya. Masalah tarif biasanya berlawanan
dengan masalah pajak penghasilan dalam harga transfer. Walaupun tarif atas barang
yang dikirim pada negara asal rendah, jika harga transfernya rendah, laba yang
tercatat pada negeri tersebut menyangkut tentang pajak penghasilan atas laba akan
tetap tinggi.
4. NILAI TUKAR
Harga transfer bisa digunakan untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang
misalnya dengan memindahkan dana dari negara yang mata uangnya lemah ke
negara yang mata uangnya kuat.

5. PENGAWASAN NILAI TUKAR MATA UANG


Beberapa negara membatasi jumlah nilai tukar uang asing yang tersedia untuk
mengimpor komoditas tertentu. Karena kondisi seperti itu, harga transfer yang lebih
rendah memungkinkan anak perusahaan membawa jumlah komoditi yang lebih
banyak.
6. AKUMULASI DANA

3
Suatu perusahaan mungkin menginginkan akumulasi dananya pada suatu negara saja
tidak tersebar di beberapa negara. Harga transfer merupakan cara memindahkan
dana kedalam atau keluar dari negara tertentu.
7. TEKANAN PERSAINGAN
Harga transfer bisa digunakan untuk memungkinkan anak perusahaan menetapkan

harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing lokal.


8. JOINT VENTURE
Joint venture bisa menimbulkan masalah kompleksitas pada penetapan harga
transfer. Misalnya suatu perusahaan Indonesia mengadakan joint venture di Malaysia
dengan perusahaan lokal. Jika induk perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi
untuk komponen yang ditransfer ke Malaysia, partner Malaysia tersebut mungkin
menolak harga transfer tersebut karena akan menurunkan laba dari partner Malaysia
tersebut.

METODE HARGA TRANSFER


Pada dasarnya ada tiga metode harga transfer yang digunakan perusahaan
multinasional untuk barang-barang yang ditransfer antar perusahaan afiliasi di luar
negeri. Berikut ketiga metode yang sering dipakai dalam penentuan harga transfer
perusahaan multinasional:
1. HARGA TRANSFER BERDASAR HARGA PASAR
Dengan metode ini, harga ditetapkan sesuai dengan permintaan dan penawaran

pasar. Metode ini mempunyai dua manfaat:


a. Unit usaha yang ada mampu beroperasi sebagai pusat laba independen dimana
manajer masing-masing unit bertanggungjawab atas kinerjanya sendiri. Hal ini
bisa meningkatkan motivasi manajer unit pertanggungjawaban sehingga
memudahkan bagi kantor pusat untuk menyatakan hasil kinerja operasi
sesungguhnya bagi unit usahanya.
b. Metode harga transfer biasanya diuntungkan oleh masalah pajak maupun bea
cukai dari negara asal sehingga unit usaha mempunyai kontribusi terhadap laba
yang dihasilkan oleh perusahaan secara keseluruhan.

Sedangkan kesulitan yang biasanya timbul atas penggunaan metode ini adalah:

a. Harus ada pasar kompetitif sehingga harga trasfer bisa dibandingkan dengan
harga pasar.

4
b. Harga pasar yang tetap mungkin sulit ditentukan jika harga pasar tersebut

berada pada beberapa negara.


2. HARGA TRANSFER BERDASAR HARGA POKOK
Metode ini menggunakan harga transfer berdasar harga pokok tanpa
memasukkan unsur laba. Harga pokok ini biasanya bisa diperoleh dari dalam
perusahaan yakNI dari sistem akuntansinya. Metode harga pokok ini biasanya
diterima oleh pihak pajak maupun bea cukai karena metode ini menyediakan
beberapa indikasi dimana harga transfer memperkirakan harga sesungguhnya dari
barang yang ditawarkan sehingga beban pajak yang dikenakan lebih
menggambarkan harga sesungguhnya dari produk. Masalah yang timbul biasanya
pendekatan harga berdasar harga pokok ini tidak transparan, sehingga bisa
menimbulkan kecurigaan karena mungkin saja
harga pokok tersebut sudah diatur sebelumnya untuk kepentingan pajak.
3. NEGOSIASI
Dengan pendekatan ini, unit usaha pembelian maupun penjualan bebas
bernegosiasi agar harga transfer yang ditetapkan saling menguntungkan. Karena
masing-masing unit bertanggungjawab terhadap hasil kinerjanya sendiri, maka akan
terjadi minimisasi biaya dan harga transfer yang layak bagi kedua belah pihak yang
saling bertransaksi. Namun biasanya timbul masalah sub-optimisation yakni masing-
masing unit pertanggungjawaban hanya memikirkan kepentingan unitnya sendiri
tanpa memperhatikan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.

KENDALA-KENDALA
Walaupun harga transfer merupakan alat yang dapat dipakai secara fleksibel dalam
mencapai tingkat laba yang memuaskan bagi perusahaan multinasional, namun ada
beberapa kendala yang mungkin timbul, yakni:

1. KENDALA INTERNAL
Kendala yang timbul dari beberapa kepentingan yang ada dalam perusahaan
multinasional menyangkut desentralisasi dan sentralisasi. Desentralisasi maupun
sentralisasi ini biasanya menimbulkan konflik potensial tentang keselarasan tujuan,
motivasi, dan evaluasi prestasi.
2. KENDALA EKSTERNAL
Penggunaan prosedur harga transfer oleh perusahaan multinasional mungkin

5
memiliki pengaruh bagi negara-negara yang bertransaksi. Otoritas pabean maupun
pajak cukup memberi jaminan bahwa perdagangan yang dilakukan secara wajar dan
mengkonfirmasikan dengan ketentuan undang-undang yang ada pada negara
tersebut. Kendala yang timbul lagi biasanya menyangkut kepentingan perusahaan
multinasional tersebut dengan kepentingan publik dari negara yang bersangkutan.

PERTIMBANGAN HUKUM
Hampir semua negara menempatkan beberapa kendala fleksibilitas perusahaan
dalam penentuan harga transfer atas transaksi yang dilakukan dengan anak perusahaan di
luar negeri. Alasannya mencegah perusahaan multinasional tersebut menghindari pajak
penghasilan di negeri tersebut. Metode penetapan harga transfer dalam perusahaan
ditentukan berdasarkan urutan prioritasnya, yakni:
1. Metode Harga Tak Terkontrol yang Sebanding (Comparable Uncontrolled Price
Method). Harga bebas ditentukan dari penjualan barang atau jasa yang dapat
diperbandingkan antara perusahaan multinasional dan pelanggan lain, atau
antara dua perusahaan yang tidak saling berhubungan. Keadaan yang
mempengaruhi harga termasuk kualitas produk, jenis penjualan, tingkatan pasar, dan
wilayah geografis dimana itemtersebut terjual. Harga yang lebih rendah dan bahkan
penjualan dengan harga di bawah harga pokok penuh diizinkan selama masa
penetrasi pasar atau menjaga pangsa pasar yang ada saat itu. Skema perhitungan
harga transfer berdasarkan metode ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Harga Transfer = Harga yang dibayarkan dalam penjualan tak terkontrol dapat
diperbandingan ± Penyesuaian

2. Metode Harga Jual Kembali (Resale Price Method)


Dengan metode ini, pembayar pajak bekerja kembali dari harga jual akhir dimana
barang tersebut dibeli dari perusahaan afiliasinya dijual dengan harga yang tidak bisa
terkontrol. Metode ini hanya dapat digunakan apabila:
a. Tidak ada penjualan tak terkontrol yang sebanding.
b. Penjualan kembali dilakukan dalam waktu yang bisa diterima sebelum atau
sesudah pembelian antar perusahaan.
c. Penjualan kembali tidak menambahkan nilai yang signifikan pada barang yang
bersangkutan dengan mengubahnya secara fisik selain dari pembungkusan,
labeling, dan lain-lain atau penggunaan barang yang tak berwujud.
Skema perhitungan harga transfer berdasarkan metode ini dapat dituliskan sebagai
6
berikut:
Harga Transfer = Harga jual kembali yang dapat ditetapkan – Mark-up ±
Penyesuaian.
3. Metode Biaya Tambah (Cost-plus Method)
Metode ini merupakan metode prioritas paling rendah. Titik awal penghitungan
harga bebas ini adalah harga pokok produksi, yaitu harga pokok yang dihitung
menurut praktik akuntansi yang lazim. Harga ini ditambah dengan laba kotor dalam
bentuk persentase tertentu dari harga pokok dan didasarkan atas penjualan tak
terkontrol yang sejenis yang dilakukan oleh penjual, atau penjual lain, atau tarif yang
biasa ditetapkan pada industri tersebut. Skema perhitungan harga transfer
berdasarkan metode ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Harga Transfer = Harga Pokok + Mark-up Tertentu ± Penyesuaian

Dari sudut pandang pengendalian manajemen, ada dua implikasi penting yakni:
a. Walaupun ada pembatasan hukum atas perusahaan yang secara fleksibel
menerapkan harga transfer, tetapi masih adanya ruang gerak dalam batas-batas
tertentu.
b. Kendala hukum tersebut bisa saja memasukkan berbagai jenis harga transfer

yang bisa dilakukan.

B. NILAI TUKAR DAN EVALUASI KINERJA


Aliran kas perusahaan dalam negeri (misalnya Indonesia) biasanya dalam bentuk
rupiah. Sebaliknya aliran kas dari perusahaan multinasional bisa dalam bentuk beberapa
mata uang, dan nilai masing-masing mata uang tersebut berbeda setiap rupiahnya. Variasi
seperti ini membutuhkan perhitungan tersendiri dalam pengukuran prestasi anak
perusahaan tersebut dan manajernya.

NILAI TUKAR
Nilai tukar adalah harga dari suatu mata uang jika dibandingkan dengan mata uang
lainnya. Nilai tukar ini bisa disebut dalam jumlah unit mata uang dalam negeri yang
dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing lainnya (biasa disebut direct quote)
atau jumlah unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang
dalam negeri (disebut indirect quote).

7
BENTUK-BENTUK LAIN DARI EKSPOSUR NILAI TUKAR

1. Translation exposure adalah pengungkapan neraca dan rugi laba perusahaan


multinasional untuk perubahan nilai tukar nominal. Translation exposure ini
dihasilkan dari fakta bahwa perusahaan multinasional harus mengkonsolidasi
rekening-rekening mereka dalam bentuk tunggal mata uang walaupun aliran kasnya
dihargai dalam berbagai mata uang.
2. Transaction exposure adalah pengungkapan nilai tukar dimana perusahaan
mempunyai transaksi lewat batas waktu yaitu transaksi dilakukan hari ini, tetapi
penyelesaian pembayarannya dilakukan pada waktu yang akan datang. Selama
periode pembayaran atau penerimaan transaksi tersebut, nilai tukar nominal tersebut
bisa berubah dan menjadikan transaksi tersebut berisiko.
3. Economic exposure adalah pengungkapan nilai tukar aliran kas perusahaan menjadi
nilai tukar riil. Economic exposure juga diartikan sebagai eksposur operasional atau
eksposur kompetitif pada nilai tukar.

PILIHAN METRIS DALAM PENILAIAN PRESTASI

Ada tiga kemungkinan pilihan metris dalam membentuk dan memeriksa anggaran;
nilai tukar yang berlaku pada saat anggaran tersebut dibuat (nilai tukar awal), nilai tukar
proyeksi pada saat anggaran tersebut dibuat (nilai tukar proyeksi) atau nilai tukar
sesungguhnya yang berlaku pada saat anggaran tersebut diperiksa (nilai tukar akhir).

MASALAH DESAIN SISTEM PENGENDALIAN


Dari sudut pandang evaluasi prestasi, pernyataan penting dalam desain sistem
pengendalian adalah:

1. Haruskah manajer anak perusahaan diberi tanggungjawab atas pengaruh fluktuasi


nilai tukar atas bottom line mereka?
2. Haruskah perusahaan induk menggunakan nilai tukar dalam negeri atau nilai tukar
luar negeri dalam evaluasi prestasi? Juga, haruskah digunakan nilai tukar awal, nilai
tukar proyeksi atau nilai tukar akhir dalam membuat dan memeriksa anggaran?
3. Haruskah perusahaan induk membedakan antara pengaruh berbagai bentuk
pengungkapan nilai tukar pada saat mengevaluasi kinerja manajer perusahaan anak?
Jika harus bagaimana?
4. Bagaimana seharusnya perbedaan bentuk pengungkapan nilai tukar mempengaruhi
evaluasi kinerja ekonomi anak perusahaan, sebagai perbedaan evaluasi manajer
perusahaan anak?

8
PENGARUH PENJABARAN
Anak perusahaan di Indonesia ini hanya melakukan transaksi dalam bentuk mata
uang rupiah saja. Karenanya, manajer tersebut tidak bisa diminta untuk juga
memperhatikan masalah strategi dan keputusan operasional menyangkut perubahan nilai
tukar. Juga, perubahan dalam nilai tukar sepenuhnya dibawah pengawasan manajer anak
perusahaan. Tampaknya hal ini fair, karenanya manajer anak perusahaan tidak

bertanggungjawab atas pengaruh penjabaran dari nilai tukar mata uang.


Namun, perusahaan induk “menderita” karena perubahan nilai tukar ini. Perusahaan
induk kurang mengawasi secara penuh perpindahan nilai tukar. Jika mereka
menggunakan gain atau loss penjabaran dalam penilaian kinerja anak perusahaan, hal ini
bisa menimbulkan masalah-masalah berikut ini:
1. Akan menjadikan manajer anak perusahaan bertanggungjawab hanya pada faktor-

faktor dibawah pengawasan mereka.


2. Tidak akan membuang gain dan loss dari proses penjabaran tersebut.
3. Tidak akan menghitung tipe eksposur nilai tukar mata uang lain yang dihadapai oleh

anak perusahaan.
4. Akan mengacaukan kinerja manajer dan anak perusahaan.
Jika perusahaan melaporkan kinerja perusahaan ke pemegang sahamnya, maka
perusahaan harus mengkonsolidasikan proses akuntansi dari anak perusahaan di luar
negeri dengan perusahaan induk. Gain ataupun loss yang diperoleh dari proses
penjabaran (translasi) tersebut seharusnya tidak mempengaruhi evaluasi kinerja manajer
anak perusahaan.

PENGARUH EKONOMI
Pada unit keseimbangan (balanced unit), nilai tukar hanya berkaitan dengan
pengaruh penjabaran. Namun jika anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak
luar, maka anak perusahaan tersebut bertanggungjawab ke pengungkapan ekonomik.
Sistem pengendalian yang efektif juga berbeda antara eksposur ekonomik dengan
eksposur penjabaran. Dengan menggunakan penjabaran ekonomik, maka sistem
pengendaliannya cukup hanya dengan mengevaluasi manajer anak perusahaan atas
keputusan-keputusan yang memungkinkan anak perusahaan merespon perubahan nilai
tukar sesungguhnya. Untuk membahas ini maka kita melihat sudut pandang jenis dari
anak perusahaan; net importir dan net exportir.
9
Walaupun tidak wajar menilai kinerja anak perusahaan hanya karena perubahan nilai
tukar mata uang, namun pengukuran kinerja dapat dilihat dari kualitas keputusan yang
diambil oleh manajer perusahaan. Untuk itu diperlukan alat untuk menilai secara wajar
kualitas keputusan manajer anak perusahaan. Salah satu mekanisme yang ada itu adalah
penganggaran kontinjensi. Mekanisme ini bekerja sebagai berikut:
1. Siapkan dan lacak anggaran dengan menggunakan metrik yang sama.
2. Susun anggaran berdasarkan skenario nilai tukar yang paling mendekati.
3. Pada saat penyusunan anggaran, perlu didiskusikan dengan manajer anak perusahaan
tentang antisipasi yang harus dilakukan.
4. Pada saat pelacakan anggaran (budget tracking), jika tarif nilai tukar diketahui,
lakukan revisi anggaran awal tersebut atas keputusan-keputusan manajer yang
diharapkan untuk dibuat, nilai tukar awal dengan yang sesungguhnya terjadi.

PENGARUH TRANSAKSI
Pendekatan dasar berkaitan dengan eksposur transaksi adalah dengan menerapkan
strategi pembatasan nilai tukar asing. Hedging adalah setiap transaksi dimana risiko yang
menyatu dengan aliran kas di masa depan dikurangi. Pada proses ini, perusahaan yang
membeli pembatasan tersebut memindahkan risiko ke pihak yang menjual pembatasan
tersebut, biasanya bank komersial yang berhubungan dengan pasar nilai tukar asing.
Transaksi hedging biasanya baik dilaksanakan pada tingkat perusahaan induk. Ada
sejumlah alasan untuk itu, yaitu:
1. Pada sebagian perusahaan multinasional, ada hutang dan piutang pada bagian
berbeda atas seluruh perusahaan yang melakukan pembatasan secara alami satu
sama lain jika informasi atas semua transaksi seperti itu dikumpulkan dan ditaruh
dalam satu lokasi pusat.
2. Perusahaan induk mungkin mempunyai akses yang lebih baik pada range yang lebih
luas atas instrumen hedging, mempunyai ruang yang lebih luas atas maturities,
dibandingkan dengan perusahaan anak.
3. Tidak ada alasan mengasumsikan bahwa manajer anak perusahaan bisa meramal

nilai tukar lebih baik dari bendahara perusahaan.

PRESTASI ANAK PERUSAHAAN


Sangat penting membedakan kinerja anak perusahaan dan kinerja manajernya, dan
garis pedoman yang telah didiskusikan di atas telah berkaitan dengan mengurangi
pengaruh nilai tukar atas kinerja manajer anak perusahaan. Juga penting didasari bahwa

10
kinerja ekonomi perusahaan anak hendaknya menunjukkan konsekuensi positif atau
negatif atas penjabaran (translasi), transaksi, dan pengungkapan ekonomi.

PERTIMBANGAN MANAJEMEN
Dalam mendesain sistem evaluasi kinerja perusahaan anak, perusahaan bisa
menggunakan pedoman sebagai berikut:
1. Manajer perusahaan anak hendaknya tidak bertanggungjawab pada pengaruh
penjabaran mata uang asing. Cara paling sederhana untuk mencapai tujuan ini adalah
membandingkan anggaran dan hasil sesungguhnya dengan menggunakan
pengukuran yang sama dan mengurangi pengaruh inflasi melalui analisis
penyimpangan. Pengaruh transaksi sebaiknya ditangani melalui koordinasi yang
tersentralisasi atas seluruh kebutuhan hedging perusahaan multinasional. Hal ini
nampaknya lebih murah dan sederhana , dan mencegah manajer perusahaan anak
menjadi peramal dan spekulan nilai tukar suatu mata uang asing.
2. Manajer suatu pusat pertanggungjawaban hendaknya bertanggungjawab hanya pada
pengaruh ketergantungan dari nilai tukar yang dihasilkan dari eksposur ekonomi.
Satu pendekatan yang layak adalah sistem pengangguran kontinjensi, yang akan
merevisi standar anggaran untuk menunjukkan kontinjensi nilai tukar, atas asumsi
bahwa respon atas kontinjensi seperti itu secara eksplisit berkaitan dengan waktu
penyusunan anggaran.

11
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Dari sudut pandang sistem pengendalian manajemen, dua masalah yang muncul
dalam perusahaan multinasional adalah harga transfer dan nilai tukar. Untuk mencapai
keselarasan tujuan, pehimbangan lain adalah penting untuk tercapainya harga transfer pada
perusahaan multinasional: perpajakan, aturan pemerintah, tarif, nilai tukar, pengawasan
nilai tukar mata uang, akumulasi dana, tekanan persaingan, dan joint venture.
Suatu evaluasi kinerja ekonomi dari anak perusahaan seharusnya memasukkan
pengungkapan (eksposur) penjabaran, transaksi dan ekonomi. Namun, sembari
mengevaluasi kinerja manajer anak perusahaan, pengaruh penjabaran dan transaksi
seharusnya dipindahkan, bahkan manajer anak perusahaan seharusnya bertanggungjawab
atas pengaruh ketergantungan dari nilai tukar yang dihasilkan dari pengungkapan ekonomik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N dan Vijai Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.

13

Anda mungkin juga menyukai