Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI INTERNASIONAL

“HARGA TRANSFER”
KELOMPOK 5
Mardiyana Bella Firda 18 ( 1702622010061 )
Ni Jero Ayu Widiantari 19 ( 1702622010062 )
Ni Kadek Wulan Purnadewi 22 ( 1702622010065 )
Ni Nyoman Manik Anggarawati 31 ( 1702622010074 )
Ni Putu Sandra Aptiyanti 36 ( 1702622010079 )
Nur Fitriah Kelderak 38 ( 1702622010081 )
Victoria Ayu Yosefien 43 ( 1702622010086 )
HARGA TRANSFER

Harga transfer berkenaan dengan penyerahan barang atau jasa antar


pusat-pusat pertanggungjawaban dalam sebuah perusahaan.

• Lingkup Nasional unit pengirim dan unit penerima berada


pada satu yurisdiksi yang sama. Dapat diukur dengan harga
untuk mengukur kinerja pimpinan pusat pertanggungjawaban
tetapi dari perspektif eksternal bersifat hipotesis.
• Lingkup Internasional harga transfer melibatkan lebih dari
satu yurisdiksi masalah harga transfer lebih bersifat nyata.

Perbedaan:
Meskipun operasi luar negeri untuk tujuan pengendalian
diperlakukan sebagai pusat biya (cost center) atau pusat pendapatan
(revenue center), namun untuk tujuan akuntansi diperlakukan
sebagai pusat laba (profit center)
Harga Transfer Dalam
Lingkup Nasional

Harga Transfer adalah harga jual barang atau jasa yang dikirim dari suatu pusat
pertanggung jawaban ke pusat pertanggung jawban lainnya dalam sebuah
perusahaan. Tujuan penentuan harga transfer adalah sebagai berikut :

1. Mengevaluasi kinerja pusat pertanggung jawaban secara akurat.

2. Menyelaraskan tujuan antara pusat pertanggung jawaban dengan perusahaan.

3. Menjaga otonomi pusat pertanggung jawaban.


Harga Transfer Dan
Globalisasi

Pertumbuhan arus barang dan jasa secara global serta meningkatnya merger dan
akuisisi lintas Negara secara dramatis menyebabkan meningkatnya volume
perdagangan intra perusahaan (yaitu transaksi-transaksiantara perusahaan-
perusahaanyang berkaitan dan membentuk satu kesatuan ekonomis dalam satu Negara
atau lebih). Karena antar perdagangan intraperusahaan dan penentuan harga transfer
sangat berkaitan, makapertumbuhan perdagangan intraperusahaan telah menyebabkan
semakin besarnya fokus terhadap penentuan harga transfer.
Secara husus ini mencangkup :
1. Pihak-pihak utama yang dipengaruhi penentuan harga transfer
2. Metode-metode penentuan harga transfer yang berbeda
3. Perkembangan mutakhir dalam kebijakan penentuan harga transfer secara global
4. Bukti-bukti penelitian tentang variable-variabel yang mempengaruhi pemilihan
metode penentuan harga transfer internasional.
Harga Transfer Internasional

Pada perusahaan yang beroperasi dalam satu yurisdiksi, harga transfer


bersifat hipotesis. Harga transfer yang terlalu rendah merugikan manajer
unit pengirim, sedangkan harga transfer yang terlalu tinggi akan
merugikan manajer unit pengirim. Sebuah perusahaan, yang disebut
induk perusahaan, dapat melakukan transfer barang atau jasa jika
perusahaan tersebut mempunyai operasi luar negeri yang berupa cabang
atau anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki induk perusahaan atau
melaksanakan joint ventures
Pertimbangan dalam Penentuan
Harga Transfer Internasional

Dalam operasi domestik, tujuan sistem harga transfer adalah adalah seperti yang
telah dipaparkan dimuka, yaitu mengevaluasi kinerja, menyelaraskan tujuan dan
menjaga otonomi divisa. Tetapi untuk operasi di luar negeri terdapat sejumlah factor
lain yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut adalah: perpajakan, regulasi
pemerintah,, tarif, pengendalian valas, akumulasi dana dan joint ventures. Tarif pajak
penghasilan yang efektif dapat berbeda secara material antara yang satu dengan
negara yang lain. Perusahaan dapat meminimumkan pajak ini dengan mengalokasi
laba ke negara-negara yang mempunyai tarif pajak penghasilan rendah, yaitu dengan
menekan atau merendahkan harga transfer barang yang berasal dari negara yang tarif
pajaknya rendah ke negara yang tariff pajaknya rendah.
Pihak-pihak Utama yang
Dipengaruhi Penentuan Harga
Transfer

Kebijakan penentuan harga transfer MNC mempunyai sejumlah tujuan,


yang meliputi tujuan untuk menghindari kuota dan restriksi valas,
meminimumkan pajak, meminimumkan risiko kurs valuta, meningkatkan
laba dari joint ventures menembus restriksi, repratiasi laba, dan
mengoptimalkan sistem pemberian hadiah dan evaluasi kinerja
manajerial. Tujuan-tujuan kebijakan penentuan harga transfer diatas
mengacu pada fakta bahwa pilihan penentuan harga transfer yang
dilakukan perusahaan memengaruhi sejumlah pihak baik di luar maupun
di dalam perusahaan tersebut.
Pihak Internal

Karyawan dari berbagai divisi yang berbeda dari sebuah perusahaan dapat
di pengaruhi oleh metode penentuan hara trasndfer yang dipilih. Dengan
anggapan bahwakaryawan dievaluasi berdasarakan probitabilitas devisi,
karyawan devisi pembeli akan lebih senag dengan harga transfer mitra
perusahaan, sementara karyawan devisi penjual lebih sennag harga transfer
yang tinggi. Devisi pajak korporat lebih senang harga transfer yang
merefleksi transaksi yang objective jika perusahaan diaudit oleh otoritas
pajak.
Pihak Eksternal

Badan-badan pemerintah domestic adalah meliputi instansi pemungut pajak


loka dan nasional kecuali badan legislatif, dan lembaga-lembaga regulatori
dan pelaksana (Saudagaran, 2001). Lembaga-lembaga pemungut pajak
domestic berkepentingan dengan pemungutan pajak yang layak. Mereka
akan memastikan bahwa perusahaan tidak menggunakan penentuan harga
transfer sebagai sebuah mekanisme pergeseran laba untuk mengecilkan
kewajiban pajak domestiknya secara tidak tepat. Demikian juga, petuga bea
cukai ingin meyakinkan bahwa perusahaan membayar bea cukai yang tepat
atas barang import dan ekspor dari dan kepada entitas-entitas ampliasi di
negar-negara lain.
Metode Penentuan
Harga Transfer

Metode penentuan harga transfer dapat dibedakan menjadi 3 kategori,


yaitu
1) Metode berbasis pasar
2) Metode berbasis harga pokok (kos)
3) Harga transfer negosiasi-an (Saudagaran, 2001).
Metode penentuan harga transfer berbasis pasar menuntut adanya
produk-produk pembanding di pasar. Dalam perusahaan dimana
pemerolehan dimandatkan secara terpusat, system berbasis kos
memberikan insentif yang kecil terhadap divisi penjualan untuk
mengendalikan biaya karena mereka dapat membebankan kos yang
tinggi yang diakibatkan inefisiensi kepada divisi pembeli.
Metode Harga Komparabel Tak
Terkendali (CPU)

Metode harga komparabel tak terkendali (CPU, comparable uncontrolled price


method) ini paling bermanfaat jika produk bertipe komoditas ditransfer dalam
sebuah organisasi dan jika divisi penjual/pembeli terikat transaksi-transaksi
untuk produk tersebut dengan pihak luar.
Regulasi mengijinkan penggunaan data dari sumber-sumber tidak langsung
seperti misalnya pertukaran publik atau media pengutipan jika:

1. Data tersedia secara luas dan rutin digunakan dalam industry untuk
negosiasi harga untuk penjualan yang idak terkendali;
2. Data digunakan untuk menentukan harag transfer dalam transaksi yang
terkendali dengan cara yang sama sebagaimana digunakan oleh pihak-
pihak yang tidak terkendali di dalam industri untuk menentukan harga
transfer; dan
3. Jumlah yang dibebankan pada transaksi yang tidak terkendali disesuaikan
untuk merefleksi perbedaan-perbedaan kualitas dan kuantitas produk,
termin-termin, biaya transportasi, kondisi pasar, dan faktor-faktor lain.
Metode Harga Jual Ulang

Di dalam metode harga penjualan kembali (RPM, resale price method) ini,
harga objektif adalah sama dengan harga penjualan kembali yang dapat
diterapkan kepada pembeli independen dikurangi gross profit margin yang
tepat. Laba kotor dihitung dengan mengalikan harag jual yang dapat
diterapkan dengan persentase margin normal dalam transaksi yang tidak
dikendalikan yang komparabel. Metode ini biasanya digunakan dalam
transfer aktiva berwujud.
Cost-Plus Method (CPM)

Metode cost-plus (APM, cost-plus method) ini didasarkan pada


dalil bahwa kemiripan akan menyebabkan diperolehnya return
yang besarnya kurang kebih juga sama. Metode CPM ini
mengevaluasi apakah harga transfer dalam transaksi-transaksi
yang dikendalikan adalah secara objektif didasarkan pada
indikator-indikator tingkat laba yang diperoleh para pembayar
pajak yang tidak dikendalikan yang melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang serupa dan dalam lingkungan yang juga serupa.
Profit-Split Method

Metode Profit-Split Method (PSM) ini diaplikasi dalam situasi


yang kompleks dimana metode-metode lain tidak dapat
digunakan untuk menentukn harga untuk fungsi-fungsi yang
dilaksanakan pada kedua yurisdiksi pajak. Regulasi-regulasi
yang ada memberikan 2 PSM, yaitu PSM komparabel dan
PSM residual.
Persetujuan Penentuan
Harga Lanjutan

Dengan bertumbuhnya volume perdagangan intraperusahaan,


praktik-praktik penentuan harga transfer oleh perusahaan-
perusahaan multinasional menjadi sangat diperhatikan oleh
otoritas-otoritas pajak seluruh dunia (Saudagaran, 2001).
Setiap negara bertekad untuk memaksimumkan dan
memproteksi pendapatan pajaknya, dan negara-negara
tersebut memandang perusahaan multinasinal sebagai sumber
pendapatan pajak yang sah.
Bukti Riset mengenai Determinan
Metode Penentuan Harga Transfer
Internasional

Sebagian besar riset mengenai pilihan metode penentuan harga transfer


menggunakan survei (Saudagaran, 2001). Hal ini disebabkan karena
ketiadaan sumber-sumber informasi yang independen mengenai pokok
masalah ini. Sebuah studi mengenai perusahaan-perusahaan multinasional
AS menemukan bahwa perusahaan-perusahaan besar cenderung
menggunakan penentuan harga transfer berbasis pasar. Hal ini mungkin
dikaitkan dengan fakta bahwa perusahaan-perusahaan tersebut lebih
kelihatan dan lebih dapat dipantau oleh lembaga-lembaga pemerintah di
negara di mana perusahaan tersebut melakukan kegiatan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai