Anda di halaman 1dari 16

HARGA TRANSFER

Disusun untuk memenuhi syarat


Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
(Controllership)

Alwi Raninda Sari ( 1634031086 )


Lensi Nawati ( 1634931126 )
Repiana S ( 1634031049 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Harga Transfer Di
Suatu Perusahaan”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar - besarnya kepada para
pembaca.

Jakarta, 18 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................2
BAB II HARGA TRANSFER.................................................................................................3
A. Tujuan Penentuan Harga Transfer.............................................................................3
B. Dampak Penetapan Harga Transfer Terhadap Divisi Dan Perusahaan.....................3
C. Masalah Pokok Dalam Penentuan Harga Pasar........................................................5
D. Kriteria Penentuan Harga Transfer...........................................................................5
E. Kebijakan Penetapan Harga Transfer.......................................................................5
F. Situasi Yang Melatarbelakangin Penentuan Harga Transfer....................................6
G. Metode Penentuan Harga Transfer..........................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu perusahaan yang organisasinya telah dibagi-bagi menjadi pusat- pusat laba,
transfer barang atau jasa antar pusat laba tersebut menimbulkan masalah penentuan harga transfer,
karena masing-masing pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan laba, sehingga setiap transfer
barang atau jasa antar pusat laba akan berdampak terhadap laba masing - masing pihak yang
terkait.
Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-
perusahaan kecil biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian
pemasaran.Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh
manajer divis dan lini produk.Bahkan disni manajemen punjak juga menetapkan tujuan dan
kebijakan umum penetapan harga serta serta pemberian persetujuan atas ususlan harga dari
manajemen dibawahnya. Perusahaan yang melakukan pengembangan bisnisnya secara pesat,
selalu melakukan diversivikasi usahanya untuk memasuki berbagai pasar.Diversivikasi
merupakan sutu usaha manajemen puncak untuk menghadapi ketidakpastiaan yang semakkin
tinggi dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Semakin luas proses diversivikasi yang
dilakukan oleh manajemen puncak, semakin diperlukan metode-metode untuk mengintegrasi unit-
unit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer merupakan salah satu alat untuk menciptakan
mekanisme integrasi dalam perusahaan yang mendiversisifikasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu tujuan penentuan harga transfer?
2. Apa itu dampak penetapan harga transfer terhadp divisi dan perusahaan secara keseluruan?
3. Apa itu masalah pokok dalam penentuan harga transfer?
4. Apa itu kriteria penentuan harga transfer?
5. Apa itu kebijakan penetapan harga transfer?
6. Apa itu situasi yang melatarbelakangi penentuan harga transfer?
7. Apa itu metode penentuan harga transfer?

18 MEI 2019 1
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahu tujuan penentuan harga transfer.
2. Untuk mengetahui dampak penetapan harga transfer terhadp divisi dan perusahaan secara
keseluruan.
3. Untuk mengetahui masalah pokok dalam penentuan harga transfer.
4. Untuk mengetahui kriteria penentuan harga transfer.
5. Untuk mengetahui kebijakan penetapan harga transfer.
6. Untuk mengetahui situasi yang melatarbelakangi penentuan harga transfer.
7. Untuk mengetahui metode penentuan harga transfer.

18 MEI 2019 2
BAB II

HARGA TRANSFER

Dalam perusahaan yang menerapkan struktur organisasi divisionalisasi dan pusat laba,
tidak dapat dihindarkan terjadinya transaksi bisnis atau jual beli barang dan jasa antar devisi akan
mempengaruhi kinerja masing-masing divise dalam suatu perusahaan. Hubungan bisnis antar
divisi dapat dikatakan sebagai konsekuensi adanya desentralisasi dan pemberian hak otonomi bagi
manajer masing-masing divisi untuk bertindak yang terbaik sesuai dengan kepentingan divisi dan
atau perusahaan secara keseluruhan, harga transfer juga untuk mengendalikan mekanisme arus
sumber daya anggota dalam satu kelompok perusahaan.

Harga transfer merupakan harga pertukaran barang dan jasa antar divisi dalam suatu
organisasi yang sama dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut. Besarnya harga transfer akan
mempengaruhi prestasi divisi penjual dari sisi pendapatan, sedangkan bagi divisi pembeli akan
mempengaruhi prestasinya dari sisi biaya.

A. TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER

Efektifitas penggunaan berbagai metode perhitungan laba rugi sebagai sarana pengukuran
prestasi manajer divisi pusat laba dan pusat investasi sangat tergantung pada ketepatan dalam
penentuan besarnya harga transfer yang menjadi wewenang divisi tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai, dengan diterapkannya kebijaksanaan harga transfer dalam suatu
perusahaan yaitu Untuk perlakuan yang adil dalam penilaian prestasi. Adanya perlakuan yang
seimbang dan tidak membeda-bedakan bagi divisi penjual dan pembeli yaitu divisi penjual
mempunyai hak untuk menjual pada konsumen di dalam maupun diluar perusahaan dengan harga
tertinggi yang paling menguntungkan adalah :
1. Untuk mengurangi beban pajak. Perusahaan akan berusaha menghindari dari kewajiban pajak
dengan memanfaatkan perbedaan tariff pajak antar Negara dengan menggeser jumlah laba
pada Negara yang tariff pajaknya rendah.
2. Untuk mengurangi resiko pertukaran. Harga transfer digunakan untuk mentransfer dana dari
Negara-negara yang dinilai tukarannya rebdah sehingga dapat meminimumkan kerugian akibat
selisih nilai tukar.

18 MEI 2019 3
3. Meningkatkan laba perusahaan multinasional dari kerjasama. Harga transfer digunakan
perusahaan induk untuk memperkecil laba perusahaan yang didirikan bersama perusahaan
local. Maka perusahaan induk harus terlebih dahulu merancang agar perusahaan kerjasama
tersebut terkait secara operasional dengan perusahaan induk.
4. Menyembunyikan tingkat laba sesungguhnya perusahaan afiliasi. Perusahaan multinasional
berusaha menyamarkan tingkat laba sebenarnya perusahaan afiliasi dengan menetapkan harga
transfer yang tinggi untuk Negara yang tarif pajaknya lebih rendah.

Tujuan Harga Transfer


Pasar Domestik Pasar Internasional
1. Otonomi lebih besar 1. Mengurangi pajak, tarif & kewajiban
2. Meningkatkan motivasi manajer 2. Mengurangi resiko kurs
3. Penilaian prestasi lebih baik 3. Memperbaiki posisi bersaing
4. Tujuan yang serasi, selaras, 4. Memperbaiki hubungan pemerintah
seimbang antar bagian

B. DAMPAK PENETAPAN HARGA TRANSFER TERHADAP DIVISI DAN


PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN

Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menjual pada divisi lain, kedua divisi
tersebut dan perusahaan secara keseluruhan terkena pengaruhnya. Harga yang dikenakan
untuk barang yang ditransfer memengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi
penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut, sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi
para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer. Karena berpengaruh terhadap
ukuran kinerja berdasarkan laba dari kedua divisi (misalnya, ROI, dan laba residu),
penetapan harga transfer sering menjadi masalah yang ditanggapi secara sangat emosional.
Sebagai contoh, jika divisi penjual berada di Negara yang pajaknya rendah dan divisi
pembeli beroperasi di Negara yang pajaknya tinggi, maka biaya transfer bias ditetapkan
cukup tinggi. Selanjutnya, laba akan masuk ke divisi yang berada di Negara dengan pajak
rendah dan biaya akn dibebankan pada divisi yang berbeda di Negara dengan pajaknya
yang tinggi. Hal ini menyebabkan pengurangan dari pajak badan secara keseluruhan.

18 MEI 2019 4
C. MASALAH POKOK DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER

Apabila suatu pusat pertanggungjawaban telah didesentralisasi secara murni maka


pengambilan keputusan dan kebijaksanaan akan dilakukan oleh manajer unitnya. Suatu
unit dianggap sebagai suatu “perusahaan” yang berdiri sendiri sehingga segala keputusan
berada ditangan manajer unit tanpa adanya campur tangan dari manajemen pusat.
Sebaliknya apabila suatu unit masih dipengaruhi dengan kuat oleh manajemen pusat,
berarti perusahaan ini belum menerapkan desentralisasi sepenuhnya. Jika terjadi demikian
maka para manajer sebaiknya mengelola unitnya sebagai badan usaha yang bersifat
semiotonom.

D. KRITERIA PENENTUAN HARGA TRANSFER

1. Kantor pusat seharusnya tidak melakukan intervensi terhadap kebebasan manajer divisi
dalam mengambil keputusan yang terbaik.
2. Memungkinkan manajemen puncak untuk menilai kemampuan prestasi suatu divisi
dengan adil dan bijaksana dan menghindarkan suatu divisi mengambil keuntungan atas
biaya divisi lain.
3. Mampu meningkatkan motivasi manajer divisi untuk meningkatkan laba divisinya
sendiri tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.

E. KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

Dalam penyusunan sebuah kebijakan penetapan harga transfer, kedua pandangan


dari divisi penjual dan divisi pembeli harus dipertimbangkan. Pendekatan biaya peluang
(opportunity cost approach) mencapai tujuan tersebut dengan mengidentifikasi harga
minimum yang ingin diterima divisi penjual dan harga maksimum yang ingin dibayar divisi
pembeli. Berikut harga yang ditetapkan di setiap divisi.
1. Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi
penjual tidak menjadi lebih buruk jika barang dijual pada divisi internal dari pada dijual
pada pihak luar. Hal ini kadang disebut “batas bawah (floor)” dari rentang penawaran.
2. Harga transfer maksimumadalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi
pembeli lebih buruk--jika suatu input dibeli dari divisi internal dari pada jika barang

18 MEI 2019 5
yang sama dibeli secara eksternal. Hal ini terkadang disebut “batas atas (ceiling) dari
rentang penawaran.
3. Harga transfer harus dapat mendorong unit penjual untuk tetap menjaga standar yang
ketat dan mempunyai motivasi yang kuat untuk menekan biaya seperti, seandainya
harga-harga ditetapkan berdasarkan persaingan diluar. Untuk itu perlu diadakan control
terus-menerus terhadap unit penjual untuk menjaga konsistensi.
4. Factor-faktor prestasi harus dapat diidentifikasi sesuai dengan tanggungjawabnya
sehingga ketidakefisienan unit penjual tidak dibebankan pada unit pembeli. Identifikasi
tanggung jawab akan lebih sulit dalam suatu organisasi yang saling mempunyai
ketergantungan satu sama lain.
5. Administrasi biaya perlu mendapat perhatian yang serius agar dapat memberikan
informasi yang adil dan akurat mengenai aktivitas masing-masing unit.

F. SITUASI YANG MELATARBELAKANGI PENENTUAN HARGA TRANSFER

Dalam penentuan harga transfer yang digunakan dalam berbagai perusahaan dapat
bervariasi dari yang sederhana sampai yang benar-benar kompleks, tergantung pada situasi
dan kondisi internal maupun eksternal suatu usaha. Dalam situasi pasar yang terbatas,
harga transfer yang paling sesuai digunakan adalah harga kompetitif atau harga yang
bersaing, dengan pertimbangan :
1. Harga pasar yang kompetitif akan dapat mengukur kontribusi dari masing-masing
unit terhadap laba total perusahaan. Jika kapasitas internal tidak tersedia maka
perusahaan harus membeli dari pemasok luar dengan harga yang bersaing pula
sehingga selisih antara harga yang kompetitif tersebut dengan biaya di dalam
perusahaan akan merupakan penghematan karena perusahaan membuat sendiri dan
tidak membeli.
2. Harga yang kompetitif dapat mengukur seberapa baik prestasi unit dalam
menghadapi persaingan.
3. Harga yang kompetitif tidak tergantung pada kondisi intern perusahaan
(independen).

18 MEI 2019 6
Persoalan yang timbul adalah bagaimana menentukan harga yang bersaing apabila unit yang
memproduksi tidak pernah menjual produknya ke luar perusahaan. Ada beberapa petunjuk yang
mungkin dapat diikuti dalam menentukan harga bersaing sbb :
1. Harga-harga pasar yang dipublikasikan dapat digunakan sebagai petunjuk awal
untuk menentukan harga transfer. Harga publikasi perlu disesuaikan agar
menunjukkan jumlah harga yang benar-benar dibayarkan di pasaran dan kondisi
yang berlaku di pasar akan sesuai dengan kondisi yang ada di dalam perusahaan.
2. Harga penawaran dari pembeli ekstern merupakan informasi yang berharga untuk
menentukan harga bersaing.
3. Harga jual suatu produk yang ditawarkan pihak lain yang memiliki kondisi yang
sama seperti kualitas, teknologi dan kemudahan pelayanan.
4. Memperhitungkan biaya-biaya yang timbul karena adanya perbedaan-perbedaan
seperti mutu produk, desain atau syarat-syarat penjualan lainnya antara produk unit
penjual dengan produk serupa di pasaran.

G. METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER

Rumus umum harga transfer yang dapat digunakan oleh seorang manajer sebagai titik awal
dalam menghitung harga transfer antar divisi atau segmen perusahaan sbb:

Harga transfer = harga pokok per satuan + hilangnya keuntungan (CM) per satuan penjualan keluar

1. Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer Prices)

Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang
paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang
berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi
pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya.

Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk
ternyata tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan antar divisi

18 MEI 2019 7
tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri
kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak
menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi.

Namun, jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan
harga pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif,
pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer
price).

Situasi ideal yang harus ada dalam penetapan harga transfer berdasar harga pasar untuk mendorong
adanya keselaransan tujuan adalah:

1. Orang-orang yang kompeten. Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka
panjang dari pusat tanggung jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf
yang terlibat dalam negosiasi dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.
2. Atmosfer yang baik. Para manajer harus menjadikan profitabilitas, sebagaimana diukur
dalam laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang
signifikan dalam penilaian kinerja mereka. Mereka juga harus memandang bahwa harga
transfer tersebut adil.
3. Harga pasar. Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan
dari produk identik yang sedang ditransfer. Maksudnya, harga pasar mencerminkan kondisi
yang sama (kuantitas, waktu pengiriman dan kualitas) dengan produk yang dikenekan
harga transfer. Harga pasar tersebut dapat diturunkan untuk mencerminkan penghematan
dari penjualan di dalam perusahaan. Sebagai contoh, tidak aka nada beban piutang tak
tertagih (bad debt expense), serta biaya iklan dan penjualan akan lebih kecil ketika produk
tersebut ditransfer dari satu unit bisnis ke unit bisnis lain yang ada dalam perusahaan.
Meskipun kurang ideal, harga pasar dari produk yang serupa, tetapi tidak identik, adalah
lebih baik dari pada tidak ada harga pasar samasekali.
4. Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternative dalam memperoleh sumber daya
haruslah ada, dan para manajer seharusnya diizinkan untuk memilih alternative yang paling
baik untuk mereka. Manajer pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luar, dan
manajer penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar. Dalam keadaan seperti ini,

18 MEI 2019 8
kebijakan harga transfer tersebut akan memberikan hak kepada setiap manajer pusat laba
untuk berurusan baik dengan pihak di dalam maupun diluar perusahaan sesuai dengan
penilaian mereka masing-masing. Kemudian pasar akan membentuk suatu harga transfer.
Keputusan untuk berurusan dengan pihak di dalam atau diluar perusahaan juga dibuat oleh
pasar. Jika pembeli tidak mendapatkan harga yang memuaskan dari sumber di dalam
perusahaan, mereka bebas untuk membeli dari luar.
5. Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, serta biaya
dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternative tersebut.
6. Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancer untuk melakukan negosiasi
”kontrak” antar unit usaha.

Jika semua kondisi di atas terpenuhi, maka system harga transfer berdasarkan harga pasar
dapat menghasilkan keselarasan cita-cita dan tidak membutuhkan administrasi pusat.

2. Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-based Transfer Prices)

Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya yang
ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer
metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan
biaya sebagai harga transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit
penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih tinggi
daripada harga pasar, maka dapat terjadi kecenderungan pembelian barang dari luar. Kedua, jika
biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak akan pernah menghasilkan laba dari
setiap transaksi internal. Ketiga, penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada
insentif bagi orang yang bertanggung jawab mengendalikan biaya.

Umumnya perusahaan menetapkan harga transfer atas biaya berdasarkan biaya variabel
dan atau biaya tetap dalam bentuk: biaya penuh (full cost), biaya penuh ditambah mark-up (full
cost plus markup) dan gabungan antara biaya variabel dan tetap(variable cost plus fixed fee).

18 MEI 2019 9
➢ Markup Laba

Dalam menghitung markup laba, terdapat dua keputusan yang digunakan. Markup
ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba. Dasar penentuan tingkat laba ini
bisa dilakukan berdasarkan biaya dan dapat dilakukan berdasarkan return atas investasi.
Kesulitannya adalah bila berdasar biaya tidak memperhitungkan investasi yang dilakukan.
Sebaliknya, jika berdasar investasi, sulit untuk menentukan besarnya investasi yang layak
diperhitungkan.

Masalah kedua dalam penyusunan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi manajemen
senior atas kerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukkan oleh
pusat laba tersebut. Konsekuensi, jika mungkin penyisihan laba harus dapat mendekati tingkat
pengambilan yang akan diperoleh seandainya unit usaha tersebut merupakan perusahaan
independen yang menjual produknya ke konsumen luar. Bebagai pendekatan yang bisa dilakukan
adalah:

1. berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat
laba).
2. Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan.
3. Jika divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli juga menjual ke
pihak lain maka laba dapat ditentukan dari persentase profit marjin rata-rata berdasar
harga pokok standar.
4. Dengan menggunakan profit marjin perusahaan lain jika produknya sama.

3. Harga Transfer Negoisasi (Negotiated Transfer Prices)

Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam


perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer
yang diinginkan. Harga transfer negoisasi memiliki beberapa kelebihan. Pertama, pendekatan ini
melindungi otonomi divisi dan konsisten dengan semangat desentralisasi. Kedua, manajer divisi
cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba potensial atas transfer
dibanding pihak-pihak lain dalam perusahaan.

18 MEI 2019 10
Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang inheren dalam
pusat-pusat pertanggungjawaban karena setiap divisi yang berkepentingan tersebut pada akhirnya
yang akan bertanggung jawab atas harga transfer yang dinegosiasikan. Namun transfer pricing ini
tidak begitu mudah untuk ditentukan karena posisinya pada situasi sulit yang bisa
menimbulkan conflict of interestdiantara kedua belah pihak yang terlibat, yaitu divisi penjual dan
divisi pembeli. Artinya, tidak akan ada satu metode transfer price yang terbaik, yang akan diterima
mutlak oleh kedua belah pihak.

➢ Arbitrase dan Penyelesaian Konflik

Pendekatan ini menekankan pada harga transfer berdasarkan interaksi kedua divisi dan
pada tingkat yang dianggap terbaik bagi kepentingan perusahaan tanpa adanya pemaksaan
mengenai keputusan akhir oleh salah satu divisi.

Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara.dalm sistem yang formal,kedua pihak
menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai( arbitrator ).arbitrator akan
meninjau posisi mereka masing – masing dan memutuskan harga yang akan ditetapkan kadangkala
dengan bantuan staf kantor yang lain.

Selain tingkat formalitas arbitrase,jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga
mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga transfer.terdapaat empat cara untuk menyelesaikan
konflik :

❖ Memaksa (forcing )
❖ Membujuk ( smoothing )
❖ Menawarkan (bargaining )
❖ Penyelesaian masalah (problem solving )

Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer
bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga
pasar.semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar,maka semakin formal dan
spesifik peraturan yang ada.jika harga pasar selalu siap sedia,maka perolehan sumber daya dapat

18 MEI 2019 11
dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make-ar-buy decision)
yang melebihi jumlah tertentu.

Beberapa perusahaan membagi produknya kedalam dua kelas :

Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajaemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya.produk ini biasanya merupakan produk – produk yang bervolume besar:
produk – produk yang tidak memiliki sumber dari luar;dan produk – produk yang produksinya
tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau alasan tertentu.

Kelas II meliputi seluruh produk lainnya.secara umum,ini merupakan produk – produk


yang dapat diproduksi diluar perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang sedang
berjalan, produk – produk yang volumenya relatif kecil, diproduksi dengan peralatan umum
(general-purpose equipment) produk-produk kelas II ditansfer pada harga pasar.

18 MEI 2019 12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Harga transfer merupakan harga pertukaran barang dan jasa antar divisi dalam suatu
organisasi yang sama dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut. Besarnya harga transfer akan
mempengaruhi prestasi divisi penjual dari sisi pendapatan, sedangkan bagi divisi pembeli akan
mempengaruhi prestasinya dari sisi biaya.

Tujuan yang ingin dicapai, dengan diterapkannya kebijaksanaan harga transfer dalam suatu
perusahaan yaitu Untuk perlakuan yang adil dalam penilaian prestasi. Adanya perlakuan yang
seimbang dan tidak membeda-bedakan bagi divisi penjual dan pembeli yaitu divisi penjual
mempunyai hak untuk menjual pada konsumen di dalam maupun diluar perusahaan dengan harga
tertinggi yang paling menguntungkan adalah :
❖ Untuk mengurangi beban pajak. Perusahaan akan berusaha menghindari dari kewajiban
pajak dengan memanfaatkan perbedaan tariff pajak antar Negara dengan menggeser
jumlah laba pada Negara yang tariff pajaknya rendah.
❖ Untuk mengurangi resiko pertukaran. Harga transfer digunakan untuk mentransfer dana
dari Negara-negara yang dinilai tukarannya rebdah sehingga dapat meminimumkan
kerugian akibat selisih nilai tukar.

18 MEI 2019 13

Anda mungkin juga menyukai