Kelompok 8
Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh imbalan kerja, termasuk yang diberikan:
•Berdasarkan program formal atau perjanjian formal lain antara entitas dan pekerja individual, serikat pekerja, atau
perwakilan pekerja;
•Berdasarkan peraturan perundang-undangan atau pengaturan industri di mana entitas disyaratkan untuk ikut serta pada
program nasional, industri, atau program multipemberi kerja lain; atau
•Oleh praktik informal yang menimbulkan kewajiban konstruktif.
Imbalan kerja (selain dari pesangon) yang diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan
setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pekerja memberikan jasa terkait.
Pengungkapan
Walaupun PSAK 24 tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik mengenai imbalan kerja jangka pendek, SAK
mungkin mensyaratkan pengungkapan tersebut. Sebagai contoh, PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
Imbalan Pascakerja
PSAK 24 mendefinisikan imbalan pascakerja sebagai imbalan kerja (selain pesangon dan imbalan kerja jangka
pendek) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan kontrak kerja. Imbalan pascakerja mencakup imbalan
purnakarya dan imbalan pascakerja lain. Entitas menerapkan PSAK 24 untuk seluruh jenis program, dengan
atau tanpa melibatkan pendirian suatu entitas terpisah (dana) untuk menerima iuran dan membayar imbalan.
Entitas mengklasifikasikan program multipemberi kerja sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti
sesuai dengan persyaratan program tersebut
Entitas berpartisipasi dalam program imbalan pasti multipemberi kerja: Informasi tersedia memadai
•Melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, aset program, dan biaya terkait dengan
program tersebut dengan cara yang sama dengan program imbalan pasti lain; dan
•Mengungkapkan informasi terkait yang disyaratkan oleh paragraf 135-148 PSAK 24 (kecuali paragraf 148(d).
Entitas berpartisipasi dalam program imbalan pasti multipemberi kerja: Informasi tersedia tidak memadai
•Mencatat program seolah-olah sebagai program iuran pasti; dan
•Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraf 148 PSAK 24.
Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti yang Berbagi Risiko antara Entitas Sepengendali
•Entitas yang berpartisipasi dalam program tersebut memperoleh informasi mengenai program secara
keseluruhan yang diukur sesuai dengan Pernyataan ini berdasarkan asumsi yang berlaku untuk program secara
keseluruhan.
•Partisipasi dalam program tersebut merupakan transaksi pihak-pihak berelasi untuk setiap entitas dalam
kelompok usaha.
Program imbalan pascakerja di mana entitas membayar iuran tetap kepada entitas terpisah (dana)
dan tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana
tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan kerja terkait dengan jasa yang
diberikan oleh pekerja pada periode berjalan dan periode sebelumnya.
Contoh program iuran pasti: Program Jaminan Hari Tua oleh BPJS Ketenagakerjaan. Program ini
dapat diikuti oleh pekerja dengan membayarkan iuran pasti yang ditanggung oleh entitas sebesar 3,7% dan
pekerja sebesar 2%.
Ketika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode, entitas mengakui iuran terutang
kepada program iuran pasti atas jasa pekerja:
•Sebagai liabilitas (beban akrual), setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar.
•Sebagai beban, kecuali jika PSAK lain mensyaratkan atau mengizinkan iuran tersebut untuk dimasukkan dalam
biaya perolehan aset.
Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti .
Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti
Akuntansi untuk program imbalan pasti bersifat kompleks karena disyaratkan adanya asumsi aktuarial untuk
mengukur kewajiban dan beban dan terdapat kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian aktuarial. PSAK
24 menganjurkan, tetapi tidak mensyaratkan, entitas untuk menggunakan aktuaris berkualifikasi dalam
mengukur seluruh kewajiban imbalan pasti pascakerja yang material. Kewajiban diukur atas dasar terdiskonto.
Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti
4. Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini
4. Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini
Asumsi aktuarial adalah estimasi terbaik entitas mengenai variabel yang akan menentukan total biaya
penyediaan imbalan pascakerja, terdiri dari:
a)Asumsi demografik mengenai karakteristik masa depan dari pekerja kini dan mantan pekerja (dan tanggungan
mereka) yang berhak atas imbalan. Termasuk hal-hal seperti mortalitas; tingkat perputaran pekerja; tingkat klaim
program kesehatan.
b)Asumsi keuangan, terkait hal-hal seperti tingkat diskonto; level imbalan; biaya kesehatan masa depan.
Asumsi aktuarial tidak boleh bias dan harus selaras satu dengan yang lain.
Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti
•Aset program terdiri atas aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang dan polis asuransi yang
memenuhi syarat.
•Aset program tidak mencakup iuran yang masih harus dibayar oleh entitas pelapor kepada dana, dan instrumen
keuangan yang diterbitkan oleh entitas yang tidak dapat dialihkan yang dikuasai oleh dana.
Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti
8. Penyajian
Entitas melakukan saling hapus antara aset terkait dengan satu program dengan liabilitas terkait dengan
program lain jika, dan hanya jika, entitas:
•Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk menggunakan surplus pada satu program untuk
menyelesaikan kewajiban program lain; dan
•Memiliki intensi untuk menyelesaikan kewajiban dengan dasar neto, atau merealisasi surplus dalam satu
program dan menyelesaikan kewajiban program lain secara simultan.
9. Pengungkapan
•Entitas mengungkapkan informasi yang:
•Menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan risiko yang terkait;
•Mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang timbul dari program imbalan pasti dalam laporan keuangan; dan
•Menjelaskan bagaimana program imbalan pasti berdampak terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas entitas di masa depan.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
Imbalan kerja jangka panjang lain adalah seluruh imbalan kerja selain imbalan kerja jangka pendek, imbalan
pascakerja, dan pesangon. Imbalan kerja jangka panjang lain mencakup akun berikut, jika tidak diharapkan
akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua bulan belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat
pekerja memberikan jasa terkait:
•Cuti berbayar jangka panjang seperti cuti besar atau cuti sabbatical;
•Penghargaan masa depan (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain;
•Imbalan cacat permanen;
•Bagi laba dan bonus; dan
•Remunerasi tangguhan.
Pengukuran imbalan kerja jangka lain biasanya tidak bergantung pada tingkat ketidakpastian yang sama
seperti halnya pengukuran imbalan pascakerja.
Untuk tujuan ini, PSAK 24 mensyaratkan metode akuntansi yang disederhanakan untuk imbalan kerja jangka
panjang lain.
Berbeda dengan akuntansi untuk imbalan pascakerja, metode ini tidak mengakui pengukuran kembali dalam
penghasilan komprehensif lain, namun diakui dalam laba rugi.
Pesangon
Pesangon adalah imbalan yang diberikan dalam pertukaran atas terminasi perjanjian kerja dengan
pekerja sebagai akibat dari:
•Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia purnakarya normal; atau
•Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai pertukaran atas terminasi perjanjian kerja.
Pesangon tidak termasuk imbalan kerja yang dihasilkan dari terminasi kontrak kerja atas permintaan
pekerja tanpa tawaran entitas, atau sebagai akibat dari persyaratan purnakarya wajib, karena
merupakan imbalan pascakerja.
Entitas mengakui liabilitas dan beban pesangon pada tanggal yang lebih awal di antara:
•Ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan
•Ketika entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan
melibatkan pembayaran pesangon.
PSAK 18: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat
Purnakarya
1. Pelaporan yang terpisah dari pemberi kerja peserta dalam program manfaat purnakarya.
2. Mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya unttuk seluruh peserta sebagai suatu
kelompok.
3. Berupa program iuran pasti atau program imbalan pasti.
4. Program manfaat purnakarya dengan aset yang diinvestasikan pada perusahaan asuransi tunduk pada
perlakuan akuntansi dan persyaratan pendanaan yang sama.
5. Tidak mengatur imbalan kerja dalam bentuk lain.
Diterapkan dalam laporan keuangan program manfaat purnakarya pada saat penyusunan laporan keuangan.
Program Iuran Pasti
• Merupakan program manfaat purnakarya di mana jumlah yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya
ditentukan berdasarkan iuran ke suatu dana bersama dengan pendapatan investasi.
• Jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta, ditentukan dari jumlah iuran yang dibayarkan
pemberi kerja, peserta, atau keduanya dan efisiensi kegiatan operasional serta pendapatan investasi dari
dana purnakarya.
• Bantuan aktuaris tidak diperlukan walaupun kadang digunakan untuk mengestimasi manfaat purnakarya.
• Laporan keuangan program iuran pasti mencakup Laporan Aset Neto dan Deskripsi Kebijakan Pendanaan
• Peserta berkepentingan untuk mengetahui program purnakarya karena secara langsung mempengaruhi
tingkat manfaat purnakarya yang akan diterima di masa depan dan mengetahui apakah iuran telah diterima
serta pengendalian yang tepat telah dilakukan untuk melindungi hak penerima manfaat purnakarya.
• Tujuan pelaporan oleh program iuran pasti adalah memberikan informasi secara periodik mengenai
penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi. Tujuan tersebut dapat dipenuhi dengan
menyusun laporan keuangan yang mencakup:
a. Deskripsi atas aktivitas signifikan program manfaat purnakarya selama periode dan dampak setiap
perubahan terkait dengan program, keanggotaan dan syarat serta ketentuan.
b. Pelaporan kinerja transaksi dan investasi selama periode dan posisi keuangan program purnakarya pada
akhir periode.
c. Deskripsi atas kebijakan investasi.
Program Imbalan Pasti
Merupakan program manfaat purnakarya di mana jumlah yang dibayaaarkan ditentukan dengan
mengacu pada suatu formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
• Menggunakan tingkat gaji kini atau proyeksi tingkat gaji dengan mengungkapkan dasar yang digunakan.
• Penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
• Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji dan
aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan.
• Setiap perubahan asumsi aktuarial yang signifikan berdampak pada nilai kini aktuarial dari manfaat
purnakarya terjanji juga diungkapkan.
• Pembayaran manfaat purnakarya terjanji bergantung pada posisi keuangan program purnakarya dan
kemampuan pemberi iuran untuk melakukan iuran masa depan dan efisiensi operasionalnya.
Tujuan pelaporan adalah untuk memberikan informasi secara periodik tentang sumber daya keuangan dan
aktivitas program yang berguna untuk menilai hubungan antara akumulasi sumber daya dan manfaat program
dari waktu ke waktu. Tujuan dapat dicapai dengan menyusun laporan keuangan yang mencakup:
a.Deskripsi atas aktivitas signifikan program manfaat purnakarya selama periode dan dampak setiap
perubahan terkait dengan program, keanggotaan dan syarat serta ketentuan.
b.Pelaporan kinerja transaksi dan investasi selama periode dan posisi keuangan program purnakarya pada
akhir periode.
c.Informasi aktuarial sebagai bagian dari laporan atau sebagai laporan terpisah.
Untuk program imbalan pasti, informasi disajikan dalam salah satu format berikut yang mencerminkan perbedaan
praktik pengungkapan dan penyajian informasi aktuarial:
a.Laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuarial dari
manfaat purnakarya terjanji dan hasil surplus atau defisit.
b.Laporan keuangan yang mencakup laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset
neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
c.Laporan keuangan yang mencakup laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset
neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam
laporan aktuarial terpisah.
Program Purnakarya
Penilaian Aset Program Purnakarya: Investasi program manfaat purnakarya dicatat pada nilai wajar dan pada kasus
efek yang diperdagangkan, nilai wajar adalah nilai pasar.
Laporan keuangan program manfaat purnakarya (program imbalan pasti dan iuran pasti), berisi informasi
berikut ini:
a.Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
b.Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan.
c.Deskripsi mengenai program manfaat purnakarya dan dampak setiap perubahan program manfaat purnakarya
selama periode.
Program Purnakarya: Pengungkapan
a. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat c. Deskripsi mengenai kebijakan pendanaan.
purnakarya yang mengungkapkan:
(i)Aset pada akhir periode sesuai klasifikasi.
(ii)Dasar penilaian aset.
(iii)Rincian setiap investasi tunggal yang melebihi 5% aset
neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan 5% untuk
setiap kelompok atau jenis efek.
(iv)Rincian setiap investasi pada pemberi kerja.
(v)Liabilitas selain nilai kini dan aktuarial dari manfaat d. Untuk program imbalan pasti, nilai kini aktuarial dari
purnakarya terjanji. manfaat purnakarya terjanji yang dibedakan antara
b. Laporan perusahaan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya yang menunjukkan: manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi
(i)Iuran pemberi kerja. hak.
(ii)Iuran pekerja.
(iii)Penghasilan investasi.
(iv)Penghasilan lain.
(v)Manfaat yang dibayarkan atau terutang.
(vi)Beban administrasi.
e. Untuk program imbalan pasti, deskripsi mengenai
(vii)Beban lain.
asumsi aktuarial signifikan yang dibuat dan metode
(viii)Pajak penghasilan.
yang digunakan untuk menghitung nilai kini aktuarial
(ix)Laba/rugi pelepasan investasi dan perubahan nilai
dari manfaat purnakarya terjanji.
investasi.
(x)Pengalihan dari dan kepada program purnakarya lain.
Program Purnakarya
Penilaian Aset Program Purnakarya: Investasi program manfaat purnakarya dicatat pada nilai wajar dan pada kasus efek
yang diperdagangkan, nilai wajar adalah nilai pasar.
Laporan keuangan program manfaat purnakarya (program imbalan pasti dan iuran pasti), berisi informasi berikut ini:
c.Deskripsi mengenai program manfaat purnakarya dan dampak setiap perubahan program manfaat purnakarya selama
periode.
PSAK 53: Pembayaran berbasis saham
DEFINISI
Transaksi pembayaran berbasis saham merupakan transaksi entitas :
a)Menerima barang atau jasa dari pemasok barang atau jasa (termasuk karyawan) dalam pengaturan
pembayaran berbasis saham; atau
b)Menimbuklan kewajiban untuk menyelesaikan transaksi dengan pemasok dalam pengaturan pembayaran
berbasis saham jika kelompok entitas lain menerima barang atau jasa
TUJUAN: Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran saham
RUANG LINGKUP
Diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, tanpa tergantung apakah entitas dapat mengidentifikasi secara spesifik
beberapa atau seluruh barang atau jasa yang diterima termasuk :
•Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrument ekuitas (equity settled)
•Transaksi pembayaran saham yang diselesaikan dengan kas (cash settled)
•Transaksi entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa mengenai penyelesaian transaksi apakah dengan kas (atau asset lain)atau
dengan penerbitan instrument ekuitas
Selain itu, PSAK 53 juga diterapkan untuk entitas yang :
a.Menerima barang atau jasa ketika entitas lain dalam kelompok (pemegang saham setiap kelompok entitas) yang sama memiliki kewajiban
untuk menyelesaikan transaksi pembayaran saham; atau
b.Memiliki kewajiban untuk menyelesaikan transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas lain dalam kelompok yang sama menerima
barang atau jasa
•Entitas mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham
ketika entitas memperoleh barang atau pada saat jasa tersebut diterima
•Jika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham tidak
memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai asset, maka barang atau jasa tersebut diakui sebagai beban
Pembayaran Transaksi Berbasis Saham
Nilai Kini
Diminta:
a)Hitung dan tentukan nilai kewajiban pensiun yang akan disajikan pada Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember 2020
b)Hitung dan tentukan beban pensiun dan beban bunga yang diakui di Laporan Laba Rugi 2020
c)Berapa besar dampak program pensiun terhadap pendapatan komprehensif lain lain (OCI) di tahun 2020?
d)Jika misalnya diketahui nilai wajar asset program adalah Rp390.000.000, bagaimana penyajian asset/kewajiban pensiun akan disajikan
di Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2020. Apakah ada hal yang harus diperhatikan terkait informasi ini.
Kasus 1
Kasus 1
Kasus 1
D) Hal yang harus diperhatikan jika no;ai wajar aset program adalah sebagai berikut :
-Sejumlah entitas membedakan aset lancar dari aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek
dari liabilitas jangka panjang. Pernyataan ini tidak menentukan apakah entitas membedakan aset
lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang yang timbul dari imbalan
pascakerja.
-Paragraf 120 mensyaratkan entitas untuk mengakui biaya jasa dan bunga neto atas liabilitas
(aset) imbalan pasti neto dalam laba rugi. Pernyataan ini tidak menentukan bagaimana entitas
menyajikan biaya jasa dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. Entitas menyajikan
komponen tersebut sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.
Overview Kasus 2
Berdasarkan laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019
jawablah pertanyaan berikut:
1. Jenis program pension apa yang diberikan PT Unilever kepada karyawannya? Jelaskan
2. Berapa beban pensiun (pension expense) yang diakui PT Unilever di tahun 2019 dan 2018? Jelaskan
komponen dari beban pension yang diakui
3. Bagaimana status pendanaan (funded status) program pension PT Unilever di tahun 2019? Jelaskan
4. Bagaimana dampak program pension PT Unilever terhadap laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2019? Jelaskan
Kasus 2
1). Jenis program pensiun apa yang diberikan PT Unilever kepada karyawannya? Jelaskan
Mengacu Catatan atas Laporan Keuangan, PT Unilever Indonesia Tbk memiliki program
pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris berkualifikasi dengan
menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi
pemerintah tanpa kupon (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk
obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan
waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan.
Kasus 2
2). Berapa beban pensiun (pension expense) yang diakui PT Unilever di tahun 2019 dan 2018? Jelaskan
komponen dari beban pension yang diakui
Aset program terdiri dari dari instrumen ekuitas, instrumen utang. dan
deposito berjangka.
Kasus 2
TERIMA KASIH