Anda di halaman 1dari 49

Surat Al Faatihah

BERDZIKIR ASMA'UL
HUSNA
12 PRINSIP DASAR UPI “YPTK”
Kami Sivitas Akademika Universitas Putra Indonesia “YPTK”
Padang Selalu:
1. Menyayangi Sesama Ar Rohmaan
2. Berlaku Jujur Al Mu’min
3. Bertanggung Jawab Al Wakill
4. Menegakkan Disiplin Al Matiin
5. Berlaku Adil Al ‘Adl
6. Berkolaborasi dan Bersatu Al Jaami’
7. Meningkatkan Kreatifitas Al Khooliq
8. Belajar dan Berilmu Al ‘Aliim
9. Mencegah Kemungkaran Al Maani’
PERATURAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

1. Tidak diperbolehkan masuk kuliah yang memakai kaos oblong atau sandal atau dan sepatu
sandal.

2. Tidak diperbolehkan masuk kuliah yang berambut gondrong,


rambut dicat warna dan memakai anting bagi laki-laki, bagi
wanita di larang mengenakanan pakaian ketat/rok diatas lutut.
3. Waktu keterlambatan Mak. 15 Menit setelah perkuliahaan
berlangsung.
4. Selama perkuliahaan berlangsung tidak diperbolehkan keluar
masuk
5. Kehadiran min. 75%, mak. Tidak hadir 4x pertemuan
termasuk alpha, sakit dan izin)
SISTEM PENILAIAN
1. UTS : 40% (termasuk kuis, tugas, pr,
UAS : 60% latihan, dan lainnya)
2. Nilai Ujian Semester, Nilai ujian suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf:
80 – 100 A sangat baik bobot kredit = 4
65 – 79 B baik bobot kredit = 3
55 – 64 C cukup bobot kredit = 2
40 – 54 D kurang bobot kredit = 1
0 – 39 E jelek bobot kredit = 0
 

“ PEMERIKSAAN
AKUNTANSI 1 “
Yamasitha
   0853 5543 9470
yamasitha@upiyptk.ac.id
FEB
AUDIT PLANNING AND
ANALYTICAL
PROCEDURES
Yamasitha
1
Perencanaan Audit
Perencanaan Audit

▰ Ada 3 alasan utama ▰ Agar auditor mampu


mengapa auditor mendapatkan cukup bukti yang
harus melakukan memadai sesuai dengan
perencanaan kondisinya
penugasan dengan ▰ Untuk menjaga supaya biaya
tepat. audit terjangkau
▰ Mencegah kesalahpahaman
dengan klien
Ada 2 jenis risiko yang ada pada
audit
▰ Risiko audit yang dapat diterima
Sebuah ukuran seberapa besar auditor menerima kemungkinan
adanya salah saji dalam laporan keuangan yang terdapat setelah
pengauditan selesai dilaksanakan dan opini wajar tanpa
pengecualian (unqualified) telah diterbitkan.
▰ Risiko bawaan
Sebuah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah
saji material dalam saldo akun sebelum mempertimbangkan
efektivitas pengendalian internal.
“ Menilai risiko audit yang dapat diterima
dan risiko bawaan merupakan sebuah
bagian penting dari perencanaan audit
karena hal tersebut dapat membantu
dalam menentukan jumlah bukti yang
diperlukan untuk dikumpulkan dan staf
yang akan ditugaskan dalam penugasan
tersebut.

11
Perencanaan Audit
Menerima klien dan melakukan perencanaan awal audit

Memahami bisnis dan industri klien

Menilai risiko bisnis klien

Melakukan prosedur analitis awal

Menentukan tingkat materialitas dan menilai risiko audit yang


dapat diterima serta risiko bawaan
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko
kecurangan pengendalian

Mendapatkan informasi untuk menilai risiko kecurangan

Mengembangkan keseluruhan perencanaan audit dan program


audit
Menerima klien dan melakukan
perencanaan awal audit

1. Auditor menentukan apakah 3. Untuk menghindari terjadinya


akan menerima klien baru atau kesalahpahaman, auditor harus
melanjutkan memberikan jasa mendapatkan kesepahaman dengan
pada klien lama. klien mengenai kondisi kontrak kerja.

2. Auditor mengidentifikasi 4. Auditor mengembangkan


mengapa klien memerlukan atau keseluruhan strategi pengauditan,
menginginkan pengauditan. termasuk penugasan audit dan spesialis-
spesialis audit yang diperlukan
Penerimaan Klien dan
Keberlanjutan

1. Investigasi klien baru


Sebelum menerima klien baru KAP akan melakukan penyelidikan
terhadap klien tersebut. Yaitu mengenai posisi calon kliennya dalam
komunitas bisnis, stabilitas keuangan dan hubungan dengan KAP
sebelumnya.
PSA 16 (SA 315) untuk berkomunikasi dengan auditor sebelumnya,
tujuannya adalah untuk membantu auditor penerusnya untuk
mengevaluasi apakah akan menerima atau menolak kontrak kerja.
2. Klien lama
Banyak KAP yang mengevaluasi klien-klien yang sudah ada
setiap tahunnya untuk menentukan apakah terdapat alasan untuk
tidak melanjutkan melakukan pengauditan.
Konflik-konflik sebelumnya mengenai ruang lingkup audit yang
tepat, jenis opini yang dikeluarkan, imbal jasa, atau hal-hal lain
dapat menyebabkan auditor menghentikan hubungan dengan
kliennya.
Auditor juga dapat menghentikan kontrak kerja dengan klien
setelah mengetahui bahwa kliennya tidak memiliki integritas.
“ Menyelidiki klien baru dan
mengevaluasi klien lama
merupakan bagian yang
penting dalam menentukan
risiko audit yang dapat
diterima.
Mengidentifikasi alasan klien untuk
melakukan audit

▰ Dua alasan utama yang memengaruhi risiko


audit yang dapat diterima :
▰ Siapa para pengguna laporan
▰ Untuk tujuan apa mereka menggunakan
laporan
Mendapatkan kesepahaman dengan
klien

▰ KAP PSA 05 (SA 310) mengharuskan


auditor untuk mendokumentasikan
kesepahaman mereka dengan klien dalam
“perjanjian kontrak kerja”, termasuk tujuan
kontrak kerja, tanggung jawab auditor dan
manajemen, dan keterbatasan-keterbatasan
dalam kontrak kerja tersebut.
Menyusun strategi audit secara
keseluruhan
▰ Strategi pengauditan, strategi ini harus
mempertimbangkan keberadaan klien, termasuk
bagian-bagian yang memiliki risiko salah saji
signifikan yang lebih besar.

▰ Auditor juga harus mempertimbangkan faktor-faktor


seperti jumlah lokasi-lokasi klien dan pengendalian
internal klien yang sebelumnya dalam menyusun
pendekatan awal pengauditan.
1. Memilih staf untuk kontrak kerja

auditor harus menugaskan staf yang tepat untuk kontrak


kerja agar memenuhi standar audit yang berlaku umum dan
untuk melakukan pengauditan secara efisien.

“audit harus dilakukan oleh orang atau orang-orang yang


memiliki pelatihan teknis yang memadai dan keahlian
seorang auditor.”
2. Mengevaluasi kebutuhan akan para ahli dari pihak luar

PSA 39 (SA 336) memuat ketentuan untuk memilih ahli


dan menelaah pekerjaan mereka.

Auditor harus memiliki pemahaman yang memadai atas


bisnis klien untuk mengenali apakah dibutuhkan seorang
ahli.
Memahami bisnis dan industri klien

▰ Auditor harus mendapatkan pemahaman yang


memadai atas entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah
saji material dalam laporan keuangan, baik
disebabkan karena kesalahan atau kecurangan, dan
untuk merancang sifat, waktu dan keluasan prosedur
audit yang lebih lanjut.
Faktor-faktor yang meningkatkan
pemahaman atas bisnis dan industri klien
▰ Teknologi informasi menghubungkan ▰ Makin pentingnya SDManusia dan aset
klien perusahaan dengan pelanggan dan tak berwujud lainnya telah
pemasok utamanya. meningkatkan kompleksitas akuntansi
▰ Klien yang telah memperluas usahanya dan pentingnya penilain dan estimasi
secara global, seringkali melalui modal menejemen
ventura dan aliansi strategis.
▰ Teknologi mempengaruhi proses ▰ Auditor perlu memiliki pemahaman
pengendalian internal klien, yang lebih baik terhadap bisnis dan
meningkatkan kualitas dan ketepatan industri klien untuk memberikan jasa
waktu informasi keuangan yang memiliki nilai tambah pada
kliennya.
Industri dan lingkungan eksternal

1. Risiko terkait dengan industri tertentu dapat


mempengaruhi penilaian auditor atas risiko bisnis klien
dan risiko audit yang dapat diterima.
2. Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk semua
klien di beberapa industri tertentu.
3. Banyak industriyang memiliki ketentuan akuntansi
yang khusus di mana auditor harus memiliki pemahaman
dalam hal tersebut untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Operasi dan proses bisnis

▰ Mengunjungi pabrik dan ▰ Identifikasi pihak-pihak yang


kantor memiliki hubungan istimewa
=> Berguna dalam => PSA 34 (SA 334) sebagai
mendapatkan pemahaman perusahaan terafiliasi, pemilik
yang lebih baik atas operasi utama atas perusahaan klien atau
bisnis klien pihak lainnya yang memiliki
kesepakatan bisnis dengan klien.
Manajemen dan tata kelola
perusahaan
- Akta pendirian perusahaan
dan peraturan-peraturan
- Kode etik
- Notulensi rapat
catatan resmi atas rapat yang
dilakukan oleh dewan direksi dan
pemegang saham
Tujuan dan strategi klien

1. Keandalan laporan keuangan


2. Efektifitas dan efisiensi operasional
perusahaan
3. Kepatuhan dengan hukum dan perturan
Pengukuran dan kinerja

▰ Sistem pengukuran kinerja klien termasuk


indikator-indikator kinerja penting yang
digunakan oleh manajemen dalam
mengukur setiap kemajuan dalam mencapai
tujuan perusahaan
Menilai risiko bisnis klien

▰ Auditor menggunakan pengetahuan yang


didapatnya dari pemahaman strategis atas
bisnis dan industri klien untuk menilai risiko
bisnis klien, yaitu risiko bahwa klien akan
gagal mencapai tujuannya.
Melakukan prosedur analitis awal

▰ Auditor melakukan prosedur analitis awal


agar dapat memahami dengan lebih baik
bisnis klien dan untuk menilai risiko bisnis
klien.
Kesimpulan dari bagian-bagian
perencanaan audit

▰ Tujuan utama perencanaan adalah untuk


mendapatkan pemahaman atas bisnis dan
industri klien yang digunakan untuk menilai
risiko audit yang dapat diterima risiko bisnis
klien dan risiko salah saji material dalam
laporan keuangan.
▰ Selain itu ada 4 bagian tambahan
4 bagian tambahan dari perencanaan audit ;

1. Menetapkan materialitas dan menilaii risiko audit


yang dapat diterima serta risiko bawaan
2. Memahami pengendalian internal dan menilai
risiko pengendalian
3. Mendapatkan informasi untuk menilai risiko
kecurangan
4. Mengembangkan rencana audit dan program audit
secara keseluruhan
2
PROSEDUR ANALITIS
“ Dalam PSA 22 (SA 329) sebagai evaluasi atas
laporan keuangan yang disusun dengan
mempelajari kemungkinan hubungan-hubungan
antara data keuangan dan non keuangan yang
melibatkan perbandingan antara jumlah yang
tercatat engan ekspektasi yang dikembangkan oleh
auditor
▰ Supaya relevan dan andal, auditor dapat menyimpulkan bahwa:
1. Penjualan yang tercatat telah disajikan dengan benar
2. Semua penjualan mendapatkan komisi
3. Rata2 tarif komisi aktual dapat segera ditentukan
Prosedur analitis dilakukan selama tiga
kali selama penugasan kerja berlangsung
1. Fase perencanaan
- Menentukan sifat, keluasan dan waktu dalam prosedur pengauditan
2. Fase pengujian
- Sering kali dilakukan untuk mendukung saldo akun
- Keyakinan tergantung pada kemampuan prediksi dari hubungan, ketepatan
ekspektasi dan keandalan data yang digunakan untuk menyusun ekspektasi.
3. Fase penyelesaian
- Review akhir atas salah saji material atau masalah keuangan, dan membantu
auditor mengambil ‘’pandangan objektif’’ akhir pada laporan keuangan yang
telah diaudit
WAKTU DAN TUJUAN PROSEDUR ANALITIS
5 JENIS PROSEDUR ANALITIS

Membandingkan data klien dengan:


1. Data industri
2. Data yang sama di periode sebelumnya
3. Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh klien
4. Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh auditor
5. Ekspektasi hasil dengan menggunakan data non keuangan
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DAN
DATA INDUSTRI

▰ Manfaat
a. Membantu memahami bisnis klien
b. Sebagai indikasi adanya kemungkinan kegagalan keuangan
▰ Kelemahan
a. Perbedaan antara sifat informasi keuangan klien dan industri
b. Metode akuntansi yang berbeda
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN DATA YANG
SAMA PADA PERIODE SEBELUMNYA

▰ Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun


sebelumnya
▰ Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang
serupa untuk tahun sebelumnya
▰ Menghitung rasio dan hubungan persentase untuk
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN
HASIL EKSPEKTASI KLIEN

▰ 2 fokus perhatian utama


1. Auditor mengevaluasi apakah anggaran merupakan rencana
yang realistis
2. Kemungkinan informasi keuangan periode berjalan telah diubah
oleh peronel klien agar sesuai dengan anggaran
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN
HASIL EKSPEKTASI AUDITOR

▰ Auditor memperkirakan berapa seharusnya saldo suatu akun


dengan mengkaitkannya dengan akun neraca, laba rugi, akun
lainnya atau dengan menggunakan proyeksi yang berdasarkan
pada beberapa tren historis
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN
HASIL EKSPEKTASI DATA NON KEUANGAN

▰ Fokus utama berada pada keakuratan data itu sendiri

Bukti audit:

Perhitungan Pertimbangan jumlah ruangan,


estimasi atas rata-rata tarif ruangan dan rata-
pendapatan hotel rata tingkat hunian
RASIO KEUANGAN UMUM

▰ Alat analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu


organisasi bisnis dan dilihat dari perbandingan data keuangan.
▰ Menunjukkan nilai kinerja perusahaan apakah sudah tergolong baik atau
belum.
▰ Memberikan gambaran kinerja saat ini yang diproyeksikan ke masa
mendatang.
▰ Manfaatnya adalah bagi penganalisis bisa membantu para manajer selaku
pengambil keputusan mempertimbangkan hal-hal krusial sebelum
menetapkan keputusan terkait operasional perusahaan.
Kemampuan membayar utang jangka pendek
Rasio aktivitas likuiditas
Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka
panjang
Rasio profitabilitas
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai