Anda di halaman 1dari 5

Nama : Betty Anjelina Zalukhu

Npm : 21752038

M. K : Audit Dan Asurans

PT Arpeni Pratama Ocean Line tbk (APOL.E)

PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) bergerak dalam bidang transportasi domestik
dan internasional, khususnya untuk mengangkut kargo dengan kapal, dan penjualan dan
pembelian kapal. Kapal Perusahaan dan Anak Perusahaan beroperasi di laut domestik dan
internasional. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1977.

Saat ini, Arpeni mempunyai kantor cabang di Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya,
Tanjung Priok – Jakarta, Panjang – Lampung, Sampit, Medan, Kota Baru, Paiton – Jawa
Timur, Semarang, Tuban, Jepara dan Singapura. Pemegang saham yang memiliki 5% atau
lebih saham Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, antara lain: PT Mandiri Sanni Pratama (induk
usaha dan induk usaha terakhir) (76,024%) dan PT Ayrus Prima (7,276%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan APOL adalah bergerak
dalam bidang pengangkutan domestik dan internasional, terutama mengusahakan dan
menjalankan pengangkutan barang dengan kapal laut, serta melaksanakan pembelian dan
penjualan kapal-kapal.

Pada tanggal 10 Juni 2005, APOL memperoleh pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham APOL (IPO) kepada masyarakat sejumlah
500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga penawaran sebesar
Rp625,- per saham. saham-saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 22 Juni 2005.

Tgl
Jenis Pencatatan Saham Penca
tatan
Saham Perdana @ Rp625,- 500.000.000 22-
Jun-
2005

Pencatatan Saham Pendiri 999.302.000 22-


Jun-
2005

Pemecahan Saham (Stock Split) 1 : 2 1.499.302.000 24-


Nop-
2006

Penambahan Saham Tanpa HMETD* 5.671.875.000 23-


Feb-
2012

Saham Seri B diterbitkan kepada PT Mandira Sanni Pratama dengan nilai nominal Rp100,-
per saham dan harga pelaksanaan Rp120,- per saham.

Dewan Komisaris dan Direksi

Nama Jabatan

Oentoro Surya Komisaris Utama

Laksamana Madya TNI (Purn.) Yosaphat Didik Heru Purnomo Komisaris Independen

Surjono Abdullah Suharsono Direktur Utama

Mia Sitaresmi Surya Direktur

Suharyo Irianto Direktur Independen


Logo PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL)

BEI akan efektif delisting Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) Senin 6 April 2020

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan penghapusan pencatatan (delisting) efek PT Arpeni
Pratama Ocean Line Tbk mulai Senin, 6 April 2020.

Delisting ini berlaku bagi saham, waran, maupun obligasi Arpeni Pratama Ocean Line. Pasalnya,
emiten dengan kode saham APOL tersebut sudah dijatuhkan pailit oleh Mahkamah Agung. Ini
berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung No.: 1 PK/Pdt.Sus-Pailit/2020
tanggal 4 Februari 2020.

Sebelumnya, Mahkamah Agung juga telah mengeluarkan status pailit pada 10 September 2019
melalui Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung No.: 718 K/Pdt.Sus-Pailit/2019. Oleh karena itu,
sejak 4 November 2019, BEI melakukan penghentian sementara (suspensi) efek Arpeni Pratama
Ocean Line di seluruh pasar. Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Jumat (3/4), dengan
penghapusan pencatatan semua efek tersebut, maka Arpeni Pratama Ocean Line tidak lagi
memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat. Meskipun begitu, delisting ini tidak
menghapuskan kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi oleh Arpeni Pratama kepada BEI.

notasi khusus dari BEI untuk menghindari saham yang berpotensi delisting

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghapus pencatatan enam saham pada tahun ini. Dari enam
saham tersebut, dua saham merupakan delisting sukarena karena akan merger dengan emiten lain.
Sedangkan empat saham merupakan delisting paksa.

Terakhir, BEI menghapus pencatatan saham PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk. Kini, otoritas bursa
juga memberi peringatan penghapusan saham (delisting) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).

Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa menghapus
saham perusahaan tercatat antara lain karena secara fundamental sebuah perusahaan tidak layak
investasi. Misalnya seperti gagal bayar utang yang ditandai dengan permohonan penundaan
kewajiban pembayaran utang (PKPU) dan modal perusahaan negatif karena mengalami rugi terus
menerus.
"Biasanya delisting ini merupakan langkah terakhir, BEI akan memberikan kesempatan
sebelum delisting," jelas Teguh kepada Kontan.co.id, Jumat (22/11). Teguh mengatakan, salah satu
upaya yang perlu dilakukan investor agar tak salah memilih saham yang berpotensi delisting adalah
dengan memperhatikan notasi khusus dari BEI. Bursa biasanya memberikan notasi khusus bagi
emiten yang memiliki permohonan pernyataan pailit, permohonan PKPU, laporan keuangan
terakhir menunjukkan ekuitas negatif dan tidak ada pendapatan usaha.

Selain itu, notasi khusus juga diberikan kepada emiten yang mendapatkan opini tidak wajar dari
akuntan publik, opini disclaimer dari akuntan publik dan perusahaan belum menyampaikan laporan
keuangan.

Khususnya ilmu tentang Opini Audit going concern dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi tersebut.

 Bagi Auditor Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi auditor dalam memberikan
jasa audit yang berkualitas serta dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat berpengaruh
dalam pemberian opini pada laporan keuangan suatu perusahaan. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan masukan dalam menilai kelangsungan hidup perusahaan di
masa yang akan datang.
 Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap
manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manfaat
ekonomi di masa yang akan datang sehingga dapat mengurangi kemungkinan mendapatkan
opini audit going concern.
 Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi untuk investor dalam
memahami laporan keuangan perusahaan serta faktor-faktor yang menyebabkan
terdapatnya keraguan bahwa perusahaan tersebut dapat melanjutkan usahanya secara
berkesinambungan. Serta menghindari kerugian finansial bagi investor yang dikarenakan
kondisi perusahaan yang buruk dan berpotensi untuk terjadi delisting pada perusahaan
tersebut.
KESIMPULAN

Pengaturan penyimpanan suku cadang di gudang yang tidak tertata dengan baik dan dipisahkan
antara jenis suku cadang untuk mesin mesin tersendiri. Disamping itu diperlukan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia baik yang berada di kapal dan staf di darat kurang berkualitas dan
tidak menempatkan orang yang benar pada tempat yang sesuai dengan kemampuannya

Anda mungkin juga menyukai