Disusun Oleh :
ARDIANSYAH ( 20.01.031.078 )
Sumbawa,Mei 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen strategis adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk menyusun,menerapkan
dan mengevaluasi keputusan-keputusan yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
perusahaan dalam mencapai target sasarannya.Selain itu didalam manajemen strategis akan
diketahui berbagai hal terkait bagaimana suatu perusahaan menetapkan tujuannya,bagaimana
cara perusahaan dalam mengembangkan berbagai kebijakan dan perencanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut,bagaimana cara perusahaan dalam mengelola dan
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk dalam mencapai tujuan dari organisasinya.
Manajemen strategis sebenarnya menekankan tekhnik pengamatan dan evaluasi peluang serta
ancaman dengan membandingkan dengan kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan.Upaya
yang dibangun untuk mendapatkan respon terkait dengan perubahan lingkungan yang terus
menerus berubah seiring dengan perkembangan zaman yang tentunya hal ini merupakan salah
satu upaya didalam manajemen strategis guna mewujudkan strategi itu sendiri agar berguna
sebagaimana mestinya.
Tentunya segala hal ini berkaitan erat dengan kesuksesan perusahaan.Jika perusahaan
tidak memiliki strategi yang tepat,maka besar kemungkinan bagi perusahaan tersebut untuk
runtuh dan berada pada fase kehancuran pada teory life cycle.Oleh karena nya saya ingin
membahas terkait dengan bagaimana manajemen strategis ini dijalankan didalam suatu
perusahaan khususnya adalah perusahan PT. BUKIT ASAM Tbk.PT. PT. BUKIT ASAM,Tbk
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara,termasuk survei
umum,eksplorasi,eksploitasi,pengolahan,permunian ,pengangkutan, dan perdagangan,
pemiliharaan fasilitas pelabuhan batu bara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan
eksternal ,pengoprasian pembakitan listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan
memberikan jasa konsultasi terkait industry pertambangan batubara serta produk lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana profil PT.BUKIT ASAM Tbk?
2. Bagaimana analisis visi & misi PT. BUKIT ASAM Tbk?
3. Bagaimana kepemilikan saham PT.BUKIT ASAM Tbk?
4. Apa saja produk yang dihasilkan oleh PT.BUKIT ASAM Tbk?
5. Bagaimana analisis laporan keuangan PT.BUKIT ASAM Tbk?
6. Bagaimana analisis IFAS & EFAS PT. BUKIT ASAM Tbk?
7. Bagaimana nilai-nilai kebudayaan PT.BUKIT ASAM Tbk?
8. Bagaimana analisis strategi perusahaan & BCG Matrix PT.BUKIT ASAM Tbk?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui profil PT.BUKIT ASAM Tbk
2. Untuk mengetahui analisis visi & misi PT.BUKIT ASAM Tbk
3. Untuk mengetahui kepemilikan saham PT.BUKIT A ASAM Tbk
4. Untuk mengetahui produk yang dihasilkannPT. BUKIT ASAM Tbk
5. Untuk mengetahui analisis laporan keuangan PT.BUKIT ASAM Tbk
6. Untuk mengetahui analisis IFAS & EFAS PT. BUKIT ASAM Tbk
7. Untuk mengetahui nilai-nilai kebudayaan PT.BUKIT ASAM Tbk
8. Untuk mengetahui analisis strategi perusahaan & BCG Matrix PT. BUKIT ASAM
Tbk
BAB II
PEMBAHASAN
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di Tanjung Enim
mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan terbuka. Pada tahun 1923,
Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah.
Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia
merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah perusahaan negara (PN) bernama PN
Tambang Batubara Bukit Asam (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.[5] Pada tahun
1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN Tambang Batubara Mahakam dan PN
Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk PN Tambang Batubara.
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal
untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam.[7] Pada tahun
1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi perusahaan umum (Perum).[8] Pada tahun
1990, pemerintah menggabungkan Perum Tambang Batubara ke dalam perusahaan ini.[9] Pada
tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi briket
batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan
mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, Sudirman Said, meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari
yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko
Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di Tanjung Agung. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan,
juga meresmikan Pelabuhan Tarahan sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di
Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan
bobot mati hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT Bumi
Sawindo Permai, PT Satria Bahana Sarana, PT Tabalong Prima Resources, dan PT Mitra Hasrat
Bersama yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, kontraktor
penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara.
Kantor Bukit Asam di Sawahlunto.Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham
perusahaan ini ke Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk
membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.[10] Pada tahun
2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan Exim
Bank of China. Pada tahun 2019, Tambang Batubara Ombilin ditetapkan sebagai Situs Warisan
Dunia oleh UNESCO.Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang
produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke Mineral
Industri Indonesia (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri
pertambangan.
b. Misi
Mengelola sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan
insani untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholder dan lingkungan
Berdasarkan visi dan misi dari perusahaan bukit asam, sudah dapat dikatakan
berhasil karena dapat berjalan sesuai dengan hal yang diinginkan oleh perusahaan .
Namun jika kita lihat dengan rata-rata perusahaan yang bergerak dibidang tambang tidak
semuanya mampu peduli terhadap lingkungan , justru perusahaan yang bergerak dibidang
tambanglah yang akan merusak banyak lingkungan disekitarnya .
Jika kita lihat pada proyeksi di lapangan sendiri banyak bekas lahan tambang
yang tidak dimanfaatkan atau diolah dengan baik menjadi ancaman bagi masyarakat
sekitar . Oleh sebab itu perusahaan harus mampu menjaga lingkungan sekitar tambang
terutama yang dekat dengan pemukiman masyarakat .
D. Kepemilikan Saham PT Bukit Asam Tbk
JUMLAH SA-
NO NAMA INVESTOR HAM %
MARKE
STATE
STREET
BANK-
17 33.712.900 0,29
ISHARES V
PUBLIC
LIMIT
JUMLAH SA-
NO NAMA INVESTOR HAM %
1 E. Piterdono HZ 0 0
4 Irwandy Arif 0 0
2 Farida Thamrin 0 0
3 Suherman 100.000 0
4 Suhedi 0 0
5 Rafli Yandra 0 0
J. KEPEMILIKAN SAHAM LOKAL & ASING PER 30 APRIL 2023
LOKAL
ASING
Berdasarkan data analisis rasio keuangan diatas dapat kita lihat bahwa jumlah total
asset dan laba bersih meningkat tiap tahunnya lalu diikuti oleh total penjualannya
yang meningkat juga . Pada table investasi , total liabilitas, dan equitas juga
meningkat .
- ROA pada bukit asam meningkat dari tahun ke tahun hal ini membuktikan
bawah perusahaan mampu melakukan operasional secara efisien .
- ROI pada bukit asam juga mengalami peningkatan setiap tahunnya ini
membuktikan perusahaan mampu memanfaatkan investasi dengan baik.
- ROE pada bukit asam meningkat dari tahun ke tahun juga setiap tahunnya
walaupun masih terlalu jauh dari angka 100%, namun peningkatan yang
terjadi dari tahun ke tahun juga membuktikan bahwa perusahaan mampu
menghasilkan laba bersih yang meningkat secara terus menerus . Hal ini
akan menarik bagi para investor.
- DER pada bukit asam hampir mendekati 100% yang berarti kondisi
kesehatan perusahaan cukuplah baik dalam mengelola pembayaran utangnya
- DAR pada bukit asam perhitungannya masih kurang dari 0,05 artinya
hampir semua asset didanai oleh modal .
M.Analisis IFAS dan EFAS PT Bukit Asam Tbk
Tabel 1. Analisis IFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk
Pada matriks IFAS dengan Nilai yang diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah 3.27, skor ini
menyatakan posisi internal PT. Bukit Asam adalah kuat
Skor Terb
Bob ot Rati ng obot
Faktor-faktor Strategi Eksternal (1)
(2) (3) (4)
A. Peluang (Opportunities)
Pertumbuhan ekonomi negara‐negara
ASEAN & Asia Pasifik menjadi potensi
1 pasar PTBA (batubara dan PLTU/ 0.08 4 0.32
Listrik)
Tingkat pertumbuhan listrik Indonesia
2 diperkirakan mencapai 8.4% per tahun. 0.08 4 0.32
Energi listrik yang berbasis batubara
masih memegang peranan penting dan
3 cukup besar untuk waktu 0.08 4 0.32
mendatang.
Perkembangan teknologi benefisiasi
batubara yang semakin fisibel (CBM,
4 gasifikasi, upgrading, 0.07 3 0.21
liquefaction dll).
Peluang untuk aplikasi teknologi tam-
5 bang berbasis 0.07 3 0.21
Elektrifikasi
Peluang untuk melakukan usaha
pengembangan bisnis atau aset dengan 0.16
6 cara non linier 0.04 4
(sekuritisasi/monetisasi aset).
Pengembangan bisnis seperti bisnis pen-
7 gelolaan lahan dan aset serta perke- 0.03 1 0.03
bunan/HTI (green
energi) kedepan.
Peluang untuk mendapatkan WPN yang 0.03
8 berasal dari 0.03 1
ijin/kontrak
PKP2B yang sudah habis atau relinguish
9 dari area IUP/PKP2B yang melebihi 0.04 2 0.08
ketentuan.
Peluang strategis partnership bagi pemi-
10 lik asing IUP yang wajib divestasi mulai 0.04 2 0.08
tahun
ke‐5 operasi.
B. Ancaman
Beberapa negara yang sudah membatasi im-
port dengan kualitas tertentu mis. 0.08
1 Jepang, sebentar lagi China, Korea dll 0.04 2
1.01 3
Bobot ditentukan sebagai berikut:
Pada matriks EFAS di atas, dengan Nilai yang diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah 3.00
, skor ini menyatakan posisi internal PT. Bukit Asam adalah tinggi.
a. Strategi perusahaan
strategi pertama untuk mentransformasi bisnis menjadi perusahaan energi dan kimia yaitu
peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Kedua, proyek hilirisasi batu bara dan chemical industry development dengan
menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan sebagai area untuk
pengembangan bisnis.
Ketiga, carbon management program yaitu integrasi target pengurangan karbon dalam
operasional pertambangan PTBA. PTBA mulai merambah portofolio EBT dengan pembangunan
PLTS di lahan bekas tambang dan masyarakat
b. BCG metrix
Boston Consulting Group (BCG matrix) adalah kerangka kerja yang
digunakan perusahaan dalam menganalisis kinerja berbagai produk dan
membantu untuk pengambilan keputusan. BCG Matriks adalah matriks yang
dirancang oleh grupBoston Consulting pada tahun 1970-an, yang merupakan
matriks investasi dan pengambilan keputusan. Ini membagi pasar dengan
tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar relatif dan menghasilkan 4 komponen
kuadran –Cash cow, Stars, Question marks dan Dogs. Setelah bisnis
diklasifikasikan, bisnis tersebut ditempatkan ke dalam empat kuadranberbeda
yang dibagi menjadi
1. Cash Cows Pangsa pasar tinggi tetapi tingkat pertumbuhan rendah
(palingmenguntungkan).
2. Stars Pangsa pasar tinggi dan tingkat pertumbuhan tinggi (persaingan
tinggi).
3. Question marks Pangsa pasar rendah dan tingkat pertumbuhan tinggi
(ketidakpastian).
4. Dogs Pangsa pasar rendah dan tingkat pertumbuhan rendah (kurang
menguntungkanatau bahkan mungkin profitabilitas negatif)
1. Tanda tanya (asking), unit usaha yang bergerak dalam pasar dengan pertumbuhan
tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah. Pada bagian ini perusahaan harus bekerja keras
untuk menentukan apakah akan tetap mempertahankan usaha ini.
2. Bintang (star), jika usaha di kategori tanda tanya berhasil, maka usaha tersebut akan
menjadi kategori bintang. Kategori ini adalah pemimpin pasar yang berada dalam pasar
yang tumbuh dengan cepat. Tapi bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi
perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan
antisipasi para pesaingnya.
3. Sapi perah (cashcow), kategori ini terjadi bilamana pertumbuhan pasar tahunan
menurun. Sang bintang bisa saja menjadi sapi perahan jika masih masih memiliki pangsa
pasar relatif besar sehingga masih menghasilkan banyak kas. Biasanya perusahaan
kategori ini digunakan untuk membiayai jenis usaha untuk kategori lainnya.
4. Anjing (dog), pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang rendah dan
pertumbuhan pasar yang lambat. Perusahaan bisa saja menghasilkan laba yang rendah
atau bahkan mungkin mengalami kerugian.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saya dapat mengambil kesimpulan dari analisi BCG (Boston Consulting Group) , PT
Bukit Asam masuk dalam Kategori , "TANDA TANYA" karena Bukit Asam bergerak dalam
pasar dengan pertumbuhan tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah (disebabkan karena
banyaknya saingan perusahaan-perusahaan tambang lainnya yang mempunyai produk yang lebih
beragam). Jadi PT Bukit Asam seharusnya dapat bekerja lebih keras lagi untuk menentukan
apakah akan tetap mempertahankan usaha tambang ini