Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Pekerjaan

Kopling adalah komponen sistem pemindah tenaga pada kendaraan yang

berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari mesin menuju

transmisi. Kenyamanan dalam berkendara khususnya pada saat kendaraan mulai

melaju dan saat berakselerasi merupakan hal sangat perlu diperhatikan dan

pemeriksaan serta pengecekan komponen pun harus rutin di lakukan.

Pada sistem kopling jika terjadi keausan akan muncul tanda tanda seperti

kendaraan bergetar ketika pedal kopling dilepas atau torsi kendaraan berkurang pada

saat melaju dan lain sebagainya.

Pengemudi hanya perlu lebih peka terhadap keausan kopling melalui gejala –

gejala yang timbul sehingga apabila terjadi keausan pada sistem kopling kendaraan

maka harus segara dilakukan perbaikan dan penggantian agar tidak berdampak dan

menjalar ke komponen – komponen lain yang dapat mengganggu kinerja sistem lain

pada kendaraan.

Apabila pelat kopling mengalami keausan putaran mesin tidak akan tersalur

seluruhnya ke transmisi sehingga tenaga pada kendaraan juga akan berkurang,

pemakaian bahan bakar akan menjadi lebih boros karena putaran mesin cenderung

tinggi namun kecepatan tetap rendah.


B. Gambar Umum perusahaan

1. Tingkat perusahaan

PT Perkebunan Nusantara II didirikan tanggal 11 Maret1996, yang


berkedudukan dan berkantor pusat di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang,
Propinsi Sumatera Utara, didirikan sesuai Akta No. 35 dibuat dihadapan Harun
Kamil, SH Notaris Jakarta, Perseroan didirikan atas dasar S K Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 188/KMK.061/116 tanggal 11 Maret 1996 tentang
Penempatan Modal pada PT Perkebunan Nusantara II (Persero). Anggaran dasar
perseroan telah disyahkan dan disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.
C2-8330.HT.01.01 TH.96, tanggal 8 Agustus 1996

PTP. NUSANTARA II UNIT BENGKEL PUSAT DESA SEI SEMAYANG ± 7


Km dari kota Medan. Awal mula terjadinya UNIT BENGKEL PUSAT PTPN II
Desa Sei Semayang. Kerena adanya penggabungan antara 2 unit bengkel yang
dikelolah oleh PTP IX. Yaitu dinas teknik dan dinas traktor. Dinas teknik
bertempatkan di Sei Sikambing. Sedangkan dinas teraktor berada dijalan Kolonel
YOSSUDARSO putri hijau. Dan dilakukan penggabungan pada tahun 1986 dan
dipindahkan di desa sei semayang, Maka bengkel pusat dikembangankan dilokasi
perkebunan tersebut, tepatnya di desa sei semayang deliserdang hingga sampai saat
ini.

a. Identitas
a. Nama Unit Usaha : PTP Nusantara II Unit Bengkel Pusat
b. Kegiatan Usaha : Pemeriksaan, perbaikan dan perawatan.
c. Kapasitas Perbaikan : ± 24unit / minggunya
d. Alamat Unit Usaha : Desa Sei Semayang, Kec Sunggal, Kab
Deli Serdang, Sumatera Utara
e. Penanggung Jawab : Manajer Bengkel Pusat
b. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi : Dari perusahaan perkebunan menjadi perusahaan multi usaha
berdaya saing tinggi
b. Misi : Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya dan usaha
memberikan kontribusi optimal menjaga kelestarian dan pertambahan
niali.

Gambar. 1 Lokasi perusahaan

2. Struktur Organisasi Unit Bengkel Pusat

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu hal yang sangat penting.
Struktur organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk menggambarkan
pembagian tugas dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi dalam setiap perusahaan tidak sama, hal ini tergantung pada jenis
dan kebijaksanaan dalam memilih struktur organisasi yang tepat dalam tujuan untuk
mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Pada umumnya setiap orang mempunyai keterbatasan waktu, pengetahuan dan
pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan secara menyeluruh. Oleh karena itu
perlu dibentuk suatu struktur organisasi, sehingga dapat dicapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan adanya orang-orang yang duduk di dalam susunan organisasi,
maka akan terjadi suatu kerjasama yang baik. Pada Prinsipnya pimpinan perusahaan
harus mendelegasikan wewenang dan membagi tugas kepada karyawan dan
karyawan harus mempertanggungjawabkan tugasnya pada atasan. Dalam hal
ini UNIT BENGKEL PUSAT juga mempunyai struktur organisasi tersendiri.
Berikut ini merupakan struktur organisasi perusahaan pada PTP.NUSANTARA II
UNIT BENGKEL PUSAT.

RAJA GUNTUR MUDA


GIRSANG, ST
MANAJER

ASISTEN ASISTEN
AGUS EKO S, ST MMA RAMBE SP
ASST.MEK.RAYON.UTARA ASST.MEK.RAYON
.BENGKEL SELATAN. BENGKEL
UMUM,PABRIKASI ALAT BERAT

N. CAROLENE, N,SE
ASST.ADMIE/KTU

SUB LISTRIK
SUB MEKANISASI
GUDANG MATERIAL

SUB LAS

SUB BANGKU LOGISTIK SUB TRR

SUB ALAT PERTANIAN


SECURITY

SUB DINAS SIPIL SUB TRB

Gambar .2 Struktur organisasi

3. Sumber Daya Perusahaan

PTP.NUSANTARA II UNIT BENGKEL PUSAT merupakan salah satu


perusahaan/bengkel yang bergerak dibidang jasa/servis otomotif dan modifikasi
mobil Perusahaan/bengkel ini sudah lama dikenal dikalangan masyarakat khususnya
masyarakat PTP.NUSANTARA II, hal ini dapat dilihat melalui intensitas kendaraan
baik yang melakukan servis maupun perbaikan yang dilakukan di perusahaan PTP.N
Unit Bengkel Pusat. Dalam satu hari Unit Bengkel Pusat dapat melayani
konsumennya berkisar 3 sampai dengan 6 kendaraan dan perbulannya bisa mencapai
25 sampai dengan 30 kendaraan. Tingkat pekerjaan yang dilakukan yaitu mulai dari
modifikasi mobil, penggantian oli mesin, servis berkala, tune up, perbaikan
komponen kendaraan hingga penggantian spare part/komponen kendaraan yang
rusak sesuai dengan sepesifikasi kendaraan

Untuk menghasilkan jasa pelayanan dan hasil pekerjaan yang berkualitas maka
UNIT BENGKEL PUSAT memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Sumber
daya tersebut harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin oleh seluruh mekanik
dan tenaga kerja yang ada di bengkel untuk memuaskan para konsumen. Sumber
daya yang di perusahaan UNIT BENGKEL PUSAT meliputi :

1. Sumber daya manusia


2. Fasilitas otomotif
3. Peralatan otomotif
4. Faktor lingkungan
5. Letak yang strategis

Sumber daya manusia yang ada pada UNIT BENGKEL PUSAT telah memiliki
pengalaman yang cukup lama di masing-masing bidang terutama dibidang pelayanan
otomotif bensin dan diesel. Adapun sumber daya manusia yang ada di Unit Bengkel
Pusat di bagian SUB TRB berjumlah 6 orang yang terbagi atas beberapa jenis
pekerjaan dan jabatan.

Sumber daya manusia harus didukung dengan fasilitas dan peralatan yang
memadai supaya dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan di Unit
Bengkel Pusat. Adapun fasilitas / peralatan yang dimilki oleh perusahaan tersebut
adalah :

a. Tool Box
b. Alat Penyangga (dongkrak)
c. Penyangga tiga kaki (jack)
d. Kunci sock set
e. Kunci mome
f. Kunci SST
g. Kunci roda
h. Multi tester
i. Kompresor udara
j. Obeng komplit
k. Tang komplit
l. Alat untuk pembuka ban
m. Dongkrak
n. Palu karet+baja

4. Peraturan Dan Tata Tertib

Dalam melaksanakan proses didunia pekerjaan peraturan merupakan hal penting


yang harus diperhatikan bagi seluruh karyawan. Hal tersebut juga diterapkan bagi
mereka yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yang
dilaksanakan di PTP.Nusantara II Unit Bengkel Pusat, Adapun peraturan yang
diterapkan bagi karyawan secara umum adalah sebagai berikut:

a. Mengutamakan kesehatan jasmani dan rohani


b. Wajib memakai pakaian safety shoes.
c. Menjaga kebersihan di lingkungan kerja.
d. Pakaian harus sopan dan layak dipakai.
e. Menggunakan alat dan sesuai dengan fungsinya
f. Dilarang membawa minuman keras.
g. Dilarang merokok jam kerja.

5. Jam Kerja Pabrik


a. Senin – Kamis
1. Masuk : Jam 07.00 – 16.30
2. Istirahat : Jam 12.30 – 14.30
b. Jumat
1. Masuk : Jam 07.00 – 11.30
c. Sabtu
1. Masuk : Jam 07.00 – 16.30
2. Istirahat : Jam 12.30 – 14.30

6. Alasan Pemilihan Lokasi Perusahaan

Dari gambaran umum perusahaan tersebut, Penulis menilai UNIT BENGKEL


PUSAT layak dijadikan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri
(PKLI), hal ini dikarenakan :

a. UNIT BENGKEL BUSAT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


otomotif sesuai dengan konsentrasi jurusan Penulis.
b. Letak perusahaan yang strategis yaitu tepat di area perkebunan yang ada di
Jl.Sei Mencirim Desa Sei Semayang .
c. UNUT BENGKEL PUSAT Merupakan perusahaan BUMN yang telah
lama berdiri dan telah berpengalaman melayani pelanggan khususnya
dibidang otomotif.
d. UNIT BENGKEL PUSAT mimiliki organisasi yang terstruktur dan
bergerak secara fungsional, hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
organisasi di dalam melaksanakan usaha.
C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diangkat dan waktu yang tersedia
bagi mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)
terbatas, serta dengan mempertimbangkan waktu, serta keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan penulis serta luasnya cakupan, maka penulis membatasi
masalah laporan ini pada Perawatan Dan Perbaikan Pada Sistem Kopling
Traktor Jhon Deere. Menjelaskan Kegunaan Kopling dan bagian-bagian dari
Kopling , serta cara kerjanya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan
permasalahan yang akan dibahas untuk memudahkan penulis dalam
menyelesaikan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan Industri ini. Adapun
rumusan masalah dari pelaksanaan praktek kerja lapangan industri ini yaitu :
1. Apakah pengertian dan fungsi dari Kopling ?
2. Bagaimanakah cara kerja dari Kopling ?
3. Apa saja bagian-bagian dari Kopling ?

E. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Adapun maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yaitu
sebagai mata kuliah yang berupa ilmu terapan didalam mengaplikasikan ilmu dan
teknologi di dunia industri. Selain itu Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)
memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berfikir kreatif dan memberikan ruang
kepada mahasiswa untuk mengenal lebih jauh bagaimana proses kerja di dunia
industri itu sendiri. Sehingga lulusan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif memiliki kemampuan dan
kompetensi sebagaimana seperti yang diharapkan, yaitu menjadi pendidik yang
berkompetensi khususnya dibidang otomotif.
b. Tujuan

b. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan didalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Industri (PKLI) antara lain sebagai berikut :

a. Memberi pengalaman bagi mahasiswa dalam hal penerapan IPTEK di dunia


industri.
b. Memberi pengalaman bagi mahasiswa menemukan IPTEK di dunia industri.
c. Memberi pengalaman bagi mahasiswa membuat suasana kerja industri yang
harmonis di dunia usaha dan industri.
d. Memberi pengalaman bagi mahasiswa membuat laporan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan Industri.
e. Mahasiswa dapat langsung bekerja di dunia industri serta mengikuti
perkembangan teknologi terutama dalam bidang otomotif

F. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Industri

Adapun manfaat yang dapat diperoleh didalam pelaksanaan Praktek Kerja


Lapangan Industri (PKLI) adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Bagi Mahasiswa.

Adapun manfaat PKLI bagi mahasiswa adalah sebagai berikut :

1) Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuaan yang didapat di bangku


perkuliahaan di dunia Industri.
2) Meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam praktek khusunya bidang
otomotif.
3) Mahasiswa dapat mengikuti perkembangan teknologi secara khusus untuk
bidang otomotif.
4) Mahasiswa dapat memahami proses kerja yang sebenarnya dalam dunia
Industri.
b. Manfaat Bagi Universitas .

Adapun yang manfaat PKLI bagi Universitas adalah sebagai berikut :

1) Terjadinya kerja sama antara Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan


dengan dunia Industri.
2) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan khususnya Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan dapat meningkatkan kualitas lulusanya
dengan memadukan pengetahuaan di kampus dengan dunia Industri.
3) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Khususnya Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan dikenal oleh dunia Industri.
4) Dapat mengetahui keberadaan perusahaan dari sudut pandang mahasiswa
yang melakukan praktek industri di perusahaan tersebut.

c. Manfaat Bagi Perusahaan .

Adapun yang manfaat PKLI bagi Universitas adalah sebagai berikut :

1) Adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri/


perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
2) Perusahaan dapat menilai kualitas dari suatu lembaga pendidikan sehingga
menjadi suatu perkembangan untuk merekrut tenaga kerja.

Terjadinya kerja sama anatara dunia industry dengan Fakultas Tenik Universitas
Negeri Medan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. SISTEM KOPLING (CLUTCH)


1. Kopling

Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi. Clutch berfungsi untuk
menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi yang di kontrol
melalui pedal kopling. Kopling dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan
dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mulai kendaraan dapat
berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapat lembut
sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan.
Syarat-syarat kopling :

a. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan


lembut.
b. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh
(100%) tanpa slip.
c. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif
cepat.

2. Jenis - Jenis Kopling

a. Kopling Manual
Kopling manual yaitu kopling yang yang di jalankan dengan cara manual atau
dengan pengendalian pengemudinya sendiri. Kopling Manual di buat agar sang
pengemudi dengan leluasa mengoprasikan kinerja mesin saat di jalan. Sehingga
dapat mengatur tingkat kecepatan kendaraan.Kopling Manual di jalankan dengan
membutuhkan tingkat ketrampilan dan ketelitian tingkat tinggi saat berkendara.
Pengemudi mobil harus mempunyai skill untuk mengoprasikan mobil yang
menggunakan kopling manual. Selain itu, pengemudi juga harus fokus saat
berkendara agar tidak terjadi hal yang di inginkan.

 Cara Kera Kopling Manual

Cara kerja kopling manual itu cukup sederhana. Berdasarkan fungsi yang kita
bahas tadi, mekanisme kerja kopling yaitu menjadi penghubung antara poros
engkol dengan roda belakang, sehingga gerak mesin akan di ikuti dengan
menggerakan roda belakang.ketika kopling tidak di injak kanvas kopling dan
pelat kopling merapat sehingga tenaga mesin dapat menggerakan roda belakang
dengan lancar akan tetapi jika kopling di injak maka kanvas kopling dan pelat
kopling pun merenggang sehingga sambungan tenaga dari mesin untuk
menggerakan roda belakang pun terputus, itu merupakan prinsip cara kerja
kopling manual sesuai dengan fungsi kopling itu sendiri.Perlu di ingat jika mesin
pada mobil yang memakai kopling manual menurunkan kecepatan atau
menurunkan gaya putaran pada poros engkol dan tidak menginjak kopling maka
mesin mobil tersebut akan mati hal ini yang menjadi perbedaan antara Mobil
dengan kopling manual dan mobil matic yang memakai kopling otomatis.

b. Kopling Otomatis
Kopling otomatis yaitu jenis kopling yang berkerja berdasarkan kecepatan
putaran poros engkol. Kopling otomatis berkerja memutus dan menghubungkan
antara poros engkol dengan roda belakang tergantung dari kecepatan putaran poros
engkol tersebut. Kopling otomatis sering di jumpai di semua mobil matic, karena
memang tujuan pada mobil matic memakai komponen kopling otomatis tentunya
untuk memudahkan pengemudi mobil yang kesulitan memakai mobil dengan kopling
manual, sedangankan pada mobil matic juga hanya mempunyai 3 (tiga) arah tuas
untuk mundur, untuk kecepatan sedang dan untuk kecepatan maksimal.Berbeda
dengan mobil dengan kopling manual yang mempunyai 6 (enam) arah tuas
berdasarkan tingkat kecepatan masing – masing di setiap gigi. Pada mobil matic pun
mempunyai 2 (dua) pedal yaitu untuk gas dan rem.
Gambar. 4 Perbedaan hendel,transmisi mobil manual dan mobil matic

Tabel perbedaan mobil manual dengan mobil automatic

Mobil matic

NO Kode Keterangan
1 P Merupakan posisi untuk parkir
2 R Untuk mundur
3 N Untuk posisi netral
4 D Merupakan posisi untuk berkendara dalam kecepatan
terbaik. Pengguna mobil matik dinilai dapat menggunakan
D saat berkendara dengan kecepatan normal di dalam kota.
Selain itu, D juga merupakan posisi terbaik untuk
melakukan over drive, yakni mengemudi dengan kecepatan
tertinggi untuk memaksimalkan tenaga mobil tersebut.
5 2 Selain dapat membuat laju kendaraan lebih stabil, posisi
tuas di 2 juga akan membuat bahan bakar lebih irit. "Kalau
tetap di D bisa tetap menanjak, tapi bahan bakar jadi lebih
boros.
6 L Menggunakannya saat melintasi turunan atau tanjakan
curam. Karena L merupakan transmisi dengan kecepatan
paling rendah. Sehingga dinilai aman saat melibas turunan
atau tanjakan yang cukup curam

Mobil manual

No Kode Keterangan
1 1 Pemindahan tenaga mesin ke gigi 1 untak putaran lambat,dan
tenaga yang kuat. Biasana ini di gunakan pada gerakan awal dan
di gunakan pada kondisi jalan yang rusak dan tanjakan.
2 2 Digunakan pada saat kendaraan mulai berjalan untuk
mendapatkan tenaga yang seimbang.
3 N Untuk memutuskan putaran mesin ke roda belakang atau yang di
sebut posisi netral.
4 3 Digunakan pada saat kendaraan suda mulai berjalan cepat dan
tenaga telah seimbang dengan laju kendaraan maka
pengoperasian dilakukan.
5 4 Digunakan pada jalanan yang mendatar dan bagus dengan
kecepatan tinggi.
6 5 Digunakan pada saat putaran mesin tinggi agar bahan bakar tidak
lagi boros dengan kecepatan tinggi,tidak pengaruh dengan
kecepatan sesudah pengoperasian dilakukan.
7 R Digunakan hanya untuk mundur.

 Cara Kopling Otomatis

Pada saat kecepatan rendah atau putaran poros engkol lambat, kanvas kopling
dan plat kopling akan sedikit merenggang hal tersebut berjalan otomatis, setelah
poros engkol mulai berputar dengan kecepatan yang lumayan tinggi barulah
pemberat kopling akan mulai menggerakan antara poros engkol ke roda belakang
dengan maksimal di iringi dengan merapatnya antara kanvas kopling dan plat
kopling.Dengan demikian jika kecepatan pada mobil otomatis mulai melambat,
mesin tidak akan mati karena kanvas kopling dan plat kopling akan otomatis
merenggang.

3. Tipe Kopling Berdasarkan Jenisnya

a. Kopling Gesek

Kopling gesek adalah kopling yang berkerja denga memanfaatkan gaya gesek
pada dua buah piringan kopling untuk melakukan perpidahan daya. Berdasarkan
gaya yang gesekan tersebut, kopling gesek di bagi menjadi dua bagian.

 Kopling konis (cone cluth) yaitu kopling yang bergesekan antara dua unit
piringan kopling yang berbentuk konis atau berbentuk kerucut berpancung.
 Kopling Piringan (disc cluth) yaitu kopling yang bergesekan atara dua unit
bidang gesek yang berbentuk piringan atau bulat.
b. Kopling Plat Ganda/Banyak
Kopling plat ganda atau banyak yaitu kopling yang mempunyai bidang kopling
yang jumlah piringanya dua atau lebih. Sehingga antara kopling bisa bergesekan agar
komponen pada mesin berkerja. Kopling ini mudah kita jumpai di mobil yang
menggunakan kopling manual.

c. Kopling Plat Tunggal

Kopling plat tunggal yaitu kopling yang hanya mempunyai satu piringan saja.
Memang bisa ? Ya bisa, jenis kopling ini biasanya digunakan di mobil yang
menggunakan kopling otomatis.

Yang terakhir merupakan jenis kopling berdasarkan kondisi pelumas. Tentunya


kopling juga ada yang membutuhan pendinginan akibat terlalu sering bergesekan dan
ada pula kopling yang tak butuh pelumas untuk mendinginkan kopling. Dalam hal ini
ada dua jenis kopling Yaitu :

d. Kopling Basah

Kopling basah adalah kopling yang membutuhkan pendinginan akibat terlalu


sering bergesekan. Dengan demikian kopling basah membutuhkan pelumas atau oli
untuk menjaga agar kopling dalam kondisi baik. Kopling ini biasa di gunakan di
sepeda motor.

e. Kopling Kering

Kopling kering adalah kopling yang tidak membutuh kan pendinginan seperti di
tambahkan pelumas atau oli, untuk menghindari terselipnya kopling. Kopling ini
biasa di gunakan di sebagian besar pengkoplingan pada mobil tapi tetap perlu adanya
perawatan atau servis.

4. Four Wheel Drive (4WD)


Penggerak 4 roda (bahasainggris: four wheel drive) biasa disingkat 4WD atau
4x4 adalah istilah yang dipakai pada kendaran yang memiliki sistem tenaga
penggerak pada keempat rodanya. Kendaraan yang memiliki kemampuan 4X4
bertujuan untuk mendapatkan traksi yang memadai dalam segala medan kondisi jalan
(off road), misalnya :

 Untuk digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin
ataupun jalan yang berlumpur, umumnya kendaraan jenis ini bertipe jeep
atau SUV.
 Untuk digunakan pada kendaraan berkecepatan tinggi dengan kondisi
permukaan jalan yang tidak sama,umumnya kendaraan jenis ini bertipes port
mewah seperti Audi's quattro, Daimler Chrysler 4 Matic yang di gunakan
pada produk Mercedes Benz,BMW dengan xDrive,dan Volkswagen 4motion.
 Untuk digunakan pada versi produksi dari mobil rally,seperti Audi
Quattro,Lancia Delta Integrale,Celica GT-Four,Subaru Impreza
WRX, Mitsubishi Lancer Evolution. Mobil-mobil sport berukuran kompak
ini memiliki Full-Time 4WD atau All Wheel Drive yang memberikan traksi
lebih pada segala macam permukaan jalan.

Pada kendaraan dengan penggerak 4 roda, mesin dihubungkan dengan diferensial


tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan.
Karena pada saat menggunakan penggerak 4 roda,penggunaan energi lebih tinggi,
biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan
mengaktipkan melalui tombol atau tuas tertentu. Berdasarkan model dan jenisnya,
dapat dikelompokan sebagai berikut :

 Part time, pengoperasian 4WD hanya pada saat tertentu sesuai kondisi jalan.
 Full time, 4WD selalu terpasang dalam segala kondisi jalan.
 Manual, pengaktifan 4WD dilakukan secara mekanis dengan mengerakan
tuas tertentu. Pada beberapa jenis kendaraan bahkan perlu diputar as pada
poros rodanya.
 Otomatis, pengaktifan 4WD dilakukan dengan tombol (semi automatic) atau
sensor tertentu (full automatic).

Gambar. 5 Posisi kopling dalam kendaraan

Rangkaian kopling.

Kopling terdiri dari :

 Pelat Kopling (clutch disc)


 Roda gila (Plywheel)
 Tutup Kopling (clutch Cover) dan
 Mekanisme penggerak

Syarat Kopling :

 Harus dapat menghubungkan dan melepaskan hubungan antara mesin dengan


transmisi secara lembut.
 Pada saat menghubungkan tenaga dari roda gila ke transmisi, kopling harus
dapat memindah tenaga tanpa terjadi slip.
 Harus dapat membebaskan hubungan antara roda gila dengan transmisi
dengan sempurna dan cepat.

Karakteristik Roda Gila (flywheel)


Sebagai komponen menunjang dalam penyalan mesin mobil (Engine
Start),Flywheel memerankan peran yang sangat penting,yakni untuk
mempertahankan putaran mesin dan memungkinkan mesin bekerja (berputar) dengan
lembut walaupun torsi dari crankshaft tidaklah konstan.

Gambar.6 Flywheel

5. Flywheel (roda gila)

Perangkat mekanik berputar yang digunakan untuk menyimpan energi


rotasi.flywheel memiliki momen inersia yang signifikan,dan dengan demikian
menahan perubahan kecepatan rotasi.

Jumlah energi yang tersimpan dalam flywheel adalah sebanding dengan kaudrat
kecepatan rotasi. Energi di transfer ke flywheel dengan menggunakan torsi,sehingga
meningkatkan kecepatan rotasi,dan karena energ dapat
tersimpan.sebaliknya,flywheel melepaskan energi yang tersimpan dengan melakukan
torsi ke beban mekanik,sehingga mengurangi kecepatan rotas.

Penggunaan umum dari roda gila meliputi :

 Menyediakan energi yang terus menerus ketika sumber energi


terputus.misalnya, flywheel yang digunakan dalam mesin piston (piston
engine/reciprocating engine), karena sumber energi berupa torsi dari
mesin,berselang,(tidak konstan).
 Memberikan energi pada tingkat di luar kemampuan sumber energi yang
terus menerus.hal ini dicapai dengan mengumpulka energi dalam flywheel
dari waktu ke waktu dan kemudian melepaskan energi dengan cepat,dengan
tingkat yang melebihi kemampuan sumber energi.
 Mengontrol orientasi dari sebuah sistem mekanik.dalam aplikasi
tersebut,momentum sudut dari flywheel sengaja di transfer ke beban ketika
energi di transper ke atau dari flywheel.

Flywheel biasanya terbuat dari baja dan berputar pada bantalan (bearing)
konvesional, dan ini umumnya terbatas pada tingkat revolusi kurang dari 1000 RPM.
Beberapa flywheel modren terbuat dari bahan serat karbon dan menggunakan
bantalan magnet, memungkinkan flywheel untuk berputar pada kecepata sampai
60.000 RPM.

Flywheel sering di gunakan untuk menyediakan energi yang terus menerus


dalam sistem di mana sumber energi tidak kontinyu. Dalam kasus tersebut,flywheel
menyimpan energi ketika torsi diterapkan oleh sumber energi,dan melepaskan energi
yang tersimpan ketika sumber energi tidak menerapkan torsi untuk itu.
Misalnya,flywheel yang di gunakan untuk mempertahankan kecepatan sudut konstan
crankshaft dalam mesin piston. Dalam hal ini,flywheel yang dipasang pada
crankshaft menyimpan energi ketika torsi yang diberikan pada flywheel oleh piston
yang sedang bergerak,dan melepaskan energi ke beban mekanik bilah tdak ada
piston yang menghasilkan daya.

6. Rangkaian Kopling.

Kopling terdiri dari beberapa bagian seperti gambar di bawah kini. Clutch
cover terolat pada roda gila oleh beberapa baut dan berputar bersama-sama dengan
pelat kopling sesuai dengan kecepatan putaran mesin.
Gambar.7 komponen kopling

Gambar.8 komponen kopling

7. Rangkaian Tutup Kopling

Selama tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda gila dan berputar bersama-
sama dengan putaran mesin, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk dapat
menghasilkan putaran yang balance, selain itu juga harus mempunyai kemampuan
memindahkan panas dari hubungan kopling. Tutup kopling terbagi menjadi dua tipe
dan ini tergantung pada tipe pegas yang digunakan untuk menekan pelat penekan
(pressure plate) terhadap pelat kopling (clutch disc) dengan menggunakan pegas
diaphragm dan pegas coil. Menurut saya pegas jenis diaphragm lebih banyak
digunakan pada mobil-mobil keluaran baru bahkan untuk truk dengan muatan
sedang. Sedangkan tipe pegas coil banyak digunakan pada kendaraan niaga berat.

Gambar.9 tutup kopling

Gambar.10 kopling pegas ulir

Clutch cover tipe coilspring.

Keuntungan:

 Penekanan terhadap plat kopling kuat

Kerugian:
 Tenaga untuk menekan plat kopling berat
 Konstruksinya rumit segga harganya mahal

Gambar.11 mekanisme kerja kopling pegas diafragma

8. Tipe kopling pegas diafragma

Pegas diapragma terbuat dari pegas baja. Setelah dibentuk, baka dipanaskan.
Untuk menambah kekuatan. Pivot ring yang diletakkan pada tiap sisi pegas
diapragmadan berfungsi sebagai pivot selama pegas diapragma beraksi. Pegas-pegas
retrakting (retracting spring) digunakan untuk menghubungkan pegas diapragma ke
pelat penekan. Bila kopling dihubungkan, tenaga mesin diteruskan dari roda penerus
mesin ke transmisi seperti berikut

RODA PENERUS TUTUP KOPLING

PELAT PENEKAN PELAT KOPLING

INPUT SHAFT TRANSAXLE

Tenaga mesin diteruskan dari tutup kopling (clutch cover) ke pelat penekan (pressure
plate) dengan beberapa metode :

Tipe Boss Drive


Tipe Radial Strap
Tipe Strap Drive
Tipe Chordal Strap
1) Tipe Boss Drive

Metode ini adalah pemindahan momen, dimana momen dipindahkan ke


rumah kopling melalui convex portion (boss) dari pelat penekan. Persinggungan
antara boss dan rumah kopling menimbulkan gesekan pada saat kopling
berhubungan. Dengan demikian permukaan yang bersinggung terjadi keausan,
menyebabkan bunyi dan kopling sulit berkaitan.

Gambar.12 tipe boss drive

2) Tipe Radial Strap

Metode ini adalah dimana rumah kopling dihubungakan ke pelat penekan


oleh strap (pelat baja) dalam arah radial dari pada boss. Tidak seperti boss drive,
rumah penekan atau rumah kopling tidak terjadi keausan , juga tidak menyebabkan
kopling sulit berkaitan.
Gambar.13 tipe radial strap

3) Tipe Chordal Strap

Metode ini umum digunakan pada kendaraan TOYOTA. Strap –strap dihubungkan
dalam arah chordal (tangensial) untuk memindahkan momen.

Gambar.14 tipe chordal strap

9. Karakteristik Pegas Diapragma

Pada grafik sebelah kanan menunjukan gerakan pelat penekan sepanjang garis
horizontal dan tekanan pelat penekan sepanjang garis vertikal. Garis tebal
menunjukkan karakteristik pegas diapragma dan garis terputus-putus menunjukkan
karakteristik pegas coil. Pada saat tekanan P0 dari pada pelat penekan pada posisi
normal ( posisi pelat kopling keadaan baru) adalah sebanding untuk kedua tipe
tersebut, bila pelat penekan pada posisi pembebasan maksimum (bila pedal ditekan
penuh) untuk tipe pegas coil grafik menunjukkan pada P’2, sementara untuk pegas
tipe diapragma adalah P2 dimana P2 lebih kecil dari P’2.

Tenaga yang diperlukan untuk menekan pedal kopling perbandingannya


lebih kecil dalam pelat penekan yang berbeda, jumlah perbandingan lengan
sebanding pada kedua tipe.

Bila pada keausan permukaan pelat kopling sampai batas limit, maka pelat penean
tipe kopling pegas coil berkurang sampai P’1, sebaliknya pelat penekan tipe pegas
diapragma P1 hampir sama seperti P0. Kemampuan pemindahan tenaga kopling tipe
diapragma tidak berkurang.

Pelat penekan tipe pegas coil pada kondisi yang sama akan berkurang sampai P’1
sangat kecil. Dalam keadaan seperti ini kopling cenderung slip.

Gambar. 15 karakteristik pegas diapragma

Kelebihan Kopling Pegas Diaphragma:

 Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pedal kopling diusahakan


sekecil mungkin .
 Pegas diaphragm menekan pelat penekan clutch disc lebih merata
dibandingkan dengan pegas coil.
 Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi tekanan pada
pelat penekan. Selama sekeliling permukaannya rata, kopling tetap
seimbang.
 Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang
pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas
diaphragm bebas dari masalah ini.
 Pegas diaphragm memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil,
sehingga sirip-sirip pendingin dapatdiletakanpadapelatpenekan.
 Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit dari pada tipe pegas coil

Kerugian:

 Penekanan terhadap plat koplig lebih kecil

Kopling Pelat.

 Kopling (clutch disc) diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga


dengan lembut tanpa terjadi slip.Pelat kopling dibuat sedemikian rupa
agar pada saat tenaga harus dibebaskan,kopling dapat bekerja dengan
sempurna dan cepat.

Gambar.16 pelat kopling

Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam


bahan gesek (friction material) yang disekeliling plat pada kedua
permukaanya dan hub yang terletak dibagian tegahnya yang menerima
perkaitan dengan input shaft transmisi.

Gambar.17 potongan facing pelat kopling

Hub diletakan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikian rupa agar


dapat bergerak sedikit dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil
atau karet). Bentuk ini bekerja untuk mengurangi kejutan pada saat tenaga
dihubungkan.

10. Mekanisme Penggerak .

Ada dua jenis mekanisme penggerak kopling yaitu penggerak hydraulic


dan mekanis yang masihmenggunakan kabel.

1) Tipe kopling mekanis.

Kopling mekanis atau dalam bahasa inggris disebut mechanical clutch terdiri
dari bagian-bagian yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Pada tipe kopling
ini, perpindahan pedal kopling diteruskan ke body kopling secara langsung oleh
kabel.
Gambar.18 tipe koping mekanis

2) Tipe Kopling Hydraulic.

Tipe Kopling hidraulis atau dalam bahasa inggris disebut hydraul ic clutch seperti
pada gambar dibawah ini. Pada tipe kopling hydraulic pergerakan pedal kopling
diubah oleh master silinder menjadi tekanan hydraulic kemudian diteruskan ke garpu
pembebas kopling atau dalam bahasa inggris disebut clutch release fork melalui
silinder pembeba

satau dalam bahasa inggris disebut release cylinder. Pada kopling tipe ini,
pengemudi tidak terganggu oleh bunyi getaran mesin dan kopling mudah digerakan.

Gambar.19 tipe kopling hydraulic

3) Master Silinder Kopling.


Clutch Master Cylinder atau master silinder kopling terdiri dari reservoir, piston,
cylinder cup, katup dan lain-lain dan tekanan hydraulic ditimbulkan oleh gerakan
piston. Batang penekan kopling (clutch pushed) tertarik kearah pedal kopling oleh
adanya pegas pembalik pedal (pedal return spring) Beberapa kendaraan niaga
menggunakan master silinder tipe booster. Booster yang pernah saya temui
merupakan rem angina yang menekan fluida dalam master silinder sehingga lebih
enak di operasikan.

Gambar.20 master silinder kopling

Gambar.21 master silinder kopling

Fungsi :

Untuk menghasilkan tenakan hydrolis.


Silinder pembebas kopling Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi
dalam dua tipe yaitu:

tipe yang dapat disetel atau dalam bahasa inggris disebut adjustable type dan tipe
yang menyetel sendiri atau self-adjusting type.

Gambar.22 cara kerja kopling hydraulic

Fungsi :

Untuk meneruskan tenaga dari master cylinder mendorong release fork

1. Silinder pembebas tipe yang dapat disetel.


Konstruksi silinder pembebas (release cylinder) seperti pada gambar
di bawah. Minyak hidraulis dari master silinder menyebabkan piston pada
release cylinder mendrorong batang penekan (push rod) dan mendorong
garpu pembebas (release cylinder fork).Silinder pembebas (release cylinder)
mempunyai saluran pembuang udara (bleeder plug) untuk mengeluarkan
udara dari saluran hidraulis dan pegas pembalik menjaga agar garpu
pembebas kopling dan batang penekan (push rod) tetap bersentuhan satu
sama lainnya.
Gambar.23 tipe hydraulic yang dapat disetel

2. Silinder pembebas tipe menyetel sendiri (self adjusting release cylinder).


Kebebasan garpu pembebas kopling biasanya penyetelan dengan jalan
merubah penjaga batang penekan. Pada kendaraan moderen, untuk
menghilangkan penyetelan gerak bebas maka digunakan silinder pembebas
menyetel sendiri. Pada silinder pembebas tipe menyetel sendiri tidak
menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai pengganti, maka
pada silinder pembebas dipasang pegas (conical spring) untuk menjaga agar
garpu pembebas (release fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan.

Gambar.24 tipe hydraulic yang dapat menyetel sendiri


11. Self-Centering Release Bearing
Self centering release bearing digunakan untuk mencegah bunyi yang ada
kalanya disebabkan oleh gesekan antara pegas diapragma dan release. Self centering
release bearing ini bekerja secara otomatis menjaga posisi relaese bearing sejajar
dengan input shaft transmisi.

Gambar.25 bantalan pembebas kopling dengan posisi normal

Gambar.26 bantalan pembebas kopling dengan posisi tertekan

12. Troubleshooting
Dalam menentukan letak penyebab kesalahan, pertama harus memeriksa gejala
kesalahan dengan baik. Bila gejala sukar diketahui, memerlukan waktu yang cukup
untuk menyelesaikanya. Pertama ketahuilah masalahnya, kemudian lihat
penyebabnya. Pemeriksaan terhadap part yang berkaitan sangat diperlukan untuk
menentukan penyebab dengan cepat dan tepat. Bila tidak ditemukan keabnormalan
pada sistem kopling, selanjutnya harus periksa sistem yang lain (mesin, transmisi).

a. Kopling Sulit Bebas


(Sulit pindah atau tidak mau pindah)

KURANG TINGGI
1.PERIKSA TINGGI PEDAL KOPLING STEL TINGGI PEDAL

OK KEBEBASAN
TERLALU BESAR
STEL KEBEBASAN PEDAL
2. PERIKSA KEBEBASAN PEDAL
KOPLING
KOPLING
OK

3. PERIKSA UDARA DALAM KOPLING

KEBOCORAN MINYAK
CEK PIPA KOPLING PERBAIKI ATAU GANTI

OK
KEBOCORAN MINYAK
OK 4. CEK MASTER SILINDER PERBAIKI ATAU GANTI

OK
KEBOCORAN MINYAK
4. CEK RELEASE SILINDER PERBAIKI ATAU GANTI

BENGKOK,AUS RUSAK
b. Kopling Slip
5. PERIKSA PLAT KOPLING GANTI
KECIL ATAU TIDAK
ADA
1.PERIKSA KEBEBASAN PEDAL SETEL KEBEBASAN PEDAL
KOPLING KOPLING

OK
BERMINYAK, AUS ATAU TERBAKAR
2. PERIKSA PERMUKAAN
BERSIHKAN ATAU
c. Kopling Gemertak (Grab/Chafter)

BERMINYAK ATAU PERMUKAANNYA


KERAS
PERIKSA PELAT KOPLING GANTI

TORSION DAMPER PUTUS


GANTI
OK
PAKU KELING LEPAS
d. Kopling Bunyi

PART KENDOR
PERBAIKI ATAU
PERIKSA PERPUTARAN DAN GESEKAN PART
GANTI

OK
RUSAK ATAU KOTOR
PERIKSA RELEASE BEARING GANTI

OK
AUS
PERIKSA PELAT PILOT BEARING GANTI
BAB III

TEKNIK PELAKSANAAN

A. Prosedur Pengerjaan Sistem Kopling


Pelaksanaan pengerjaan yang dilaksanakan di UNIT BENGKEL
PUSAT PTP NUSANTARA II (PERSERO) oleh penulis yaitu salah satunya
perbaikan sistem Kopling pada kendaraan NEW HOLLAND T6050 Diesel
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

Pembongkaran

Pemeriksaan

Pemasangan

Sekema prosedur pengerjaan

1. Alat dan Bahan


a. Peralatan yang digunakan
- Alat Penyangga (dongkrak)
- Sikat kawat
- Sekrap
- Kotak alat
- Kunci ring pas(kombinasi) set
- Kunci ring
- Kunci shock set
- Palu
- Obeng (+)
- Obeng (-)
- Tang
- Alas kolong
- Kunci SST
b. Bahan
- Lap kain
- Minyak Solar
- Pelat kopling
- Gemuk
- Kuas
2. Cara Kerja
a. Pembongkaran
- Membuka baut tutup propeller shaft
- Membuka baut penahan propeller shaft
- Membuka ring kip propeller shaft
- Membuka baut bek clutch hub
- Membuka selang pipah hidrilik
- Meletakkan dongkrak pengaman di bagian bawa mesin depan
- Lepas bagian – bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling .
- Lepaskan kabel yang menempel pada bodi mesin
- Lepaskan selang minyak kopling
- Membuka baut clutch cover dari flaywell
Gambar.27 pelat kopling dan rumah kopling

Gambar.28 flywheel tutup kopling dan plat kopling


b. Pemeriksaan
- Memeriksa kebalingan playweel :
o Permukaan bidang gesek harus rata ,gunakan dial
indikator.maksimum penyimpangan : 0,1 mm (0,004in).
Saran : untuk mempermudah pengukuran,letakan pelat besi yang
tebalnya kira-kira 5 mm (0,20in) pada sisi mesin dan letakan
magnetic base seperti pada gambar.
o Periksa keausan dan kerusakan roda penerus (flayweel).
Saran : geresan kecil pada roda penerus (flayweel) dapat di
perbaiki dengan kertas amplas (#180).
Bila perlu ganti roda penerus (flayweel).

Gambar.29 mengukur kebalingan flyhweel

- Memeriksa keausan dan kerusakan plat kopling


o Gunakan jangka sorong (kaliper),ukur kedalaman paku
keling.dengan kedalaman paku keling minimum : 0,3 mm
(0,012in)
o Periksa kerusakan karet torsi (torsion rubber)
o Periksa kerusakan dan keausan pada alur plat kopling (clutch disc
spline).kaitkan pelat kopling dengan input shaft trasaxle dan
jangan sampai terjadi longgar atau macat
Catatan :
Bila kanvas pelat kopling aus dan pelat kopling perlu
penggantian,release bearing dapat dikatakan sudah aus,maka harus
di gantu juga.
Bila pelat kopling terdapat kerusakan,periksala roda penerus
dimana pelat penekan yang saling berhubungan. Bila terdapat
goresan retakanlah atau gantilag roda penerus (flayweel) dan
rumah kopling (clutch cover)

Gambar.30 pemeriksaan keausan pelet kopling

- memeriksa kebalingan pada pelat kopling.


o Gunakan dial indikator dengan roller instrumen,periksalah runout
pelat kopling.
Penyimpangan maxsimum : 0,8 mm (0,31 in).
Bila runout berlebihan,ganti pelat kopling.
Gambar.31 mengukur kebalingan pelat kopling

o Bila keausan terjadi pda pelat kopling ganti dengan yang baru.

Gambar.32 pelat kopling keadaan baru

- memeriksa keausan pegas diapragma.


o Gunakan jangka sorong (caliper), ukur kedalaman dan lebar
keausan pegas diapragma.
Maksimum : kedalaman 0,6 mm (0,024in)
Lebar 5,0 mm (0,197in)
Periksa keausan dan kerusakan pelat penekan.
Saran : goresan kecil yang terdapat pada presure plate dapat di
perbaiki dengan kertas amplas (# 180).Bila perlu ganti rumah
kopling ( clutch cover )
Gambar.33 memeriksa keausan pegas diafragma

- Periksa keausan dan kerusakan pelat penekan.


o Gunakan feller gauge untuk mengukur keausan pasa presure plate.
Kedalaman keausan maximum : 0,25 mm
Saran : goresan kecil yang terdapat pada presure plate dapat di
perbaiki dengan kertas amplas (# 180).
Bila perlu ganti rumah kopling ( clutch cover )
Gambar.34 memeriksa keausan pelet penekan

- memeriksa release bearing.


o Putar bearing dengan tangan dan dengan memberi tenaga pada
arah axial.
Catatan : bearing dengan pelumasan permanen tidak memerlukan
pembersian pada pelumas.
o Tahan hub dan case dengan tangan gerakan pada semua arah
untuk memastikan selt-centering system agar tidak tersangkut.
Hub dan case harus bergerak kira-kira 1mm (0,039in).
Bilah terdapat problem gantilah bearing.

Gambar.35 memeriksa bantalan pembebas

B. Langkah Pemasangan
1. Pemasangan.
 Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit
unit plat penekan dan rumah kopling.
 Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :
o Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.
o Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.
o Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi
yang tepat.
o Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
 Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga pegas
penekan tertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure lever
dapat dipasangkan.
 Lepaskan tekanan mesin penekan,dan lakukan penyetelan tinggi pressure
lever.
 Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas
kopling dan unit kopling dapat dilakukan.Prosedur pemasangannya adalah
sebagai berikut :
 Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
 Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling.
 Pasangkan plat kopling pada flywheel dengan panduan center clutch dan
atur posisinya supaya tepat di tengah.
 Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita
buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
 Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
 Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah
pengerasan dari baut yang paling dekat dengan knock pin secara
menyilang. Sebelum baut dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling
dengan mengatur posisi center clutch.
 Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu
berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.
 Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever shaft,
release lever dan release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya
diberikan sedikit gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang
bergesekan. Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya dan
release bearing terhadap release fork terpasang dengan baik.
 Setelah semua komponen unit kopling terpasang, rakitlah/ pasang unit
transmisi, unit pemindah transmisi,propeller (kendaraan tipe FR dan FWD)
dan release cylinder.
 Perakitan
- memasang kembali baut clutch cover keflywell
- memasang kembali pelat kopling dan clutch cover keroda penerus
(flyweel)
- memasang kembali selang minyak kopling
- memasang kembali kabel yang terlepas pada bodi mesin
- memasang kembali bagian-bagian yang terlepas dari mesin
- memasang kembali selang pipah hidrilik yang terlepas
- memasang baut bak clutch hub
- memasang kembali propeller shaft
- memasang kembali ring kip propeller shaft
- memasang kembali baut penahan propeller shaft
- memasang kembali baut tutup propeller shaft

Gambar.36 unit kopling

a. Cara pemasangan unit kopling.


- Pemasangan pelat kopling dan tutupnya (clutch cover) pada roda penerus.
o Berilah sedikit gemuk molydium disulfid lithium base grease,pada
alur pelat kopling.
o Masukan pelat SST pada pelat kopling kemudian atur posisinya
dengan rumah kopling (clutch cover).
SST.09301-32010

Catatan :
o pelat kopling terpasang hanya pada satu arah.lihat
pedoman reparasi.
o Pemasangan roda penerus dan tutup kopling disesuaikan
dengan tanda pada saat melepaskan.

Penting :

Bila pelat kopling diganti baru,letakan pelat kopling pada input


shaft transaxle (sebelum pemasangan) untuk meyakinkan
bahwa bebas dari runout atau goyang

Gambar.37 cara penyetelan pelat kopling pada flywheel


Gambar.38 penggantian pelat kopling

o Bela melakukan pengencanagan baut pada tutup kopling,mulailah


dari baut yang terdekat dengan pin.kencangkan baut dengan
beberapa tahap dan dengan urutan seperti pad gmbar di bawa.
o Sebelum baut dikencangkan gerakkan SST pada semua arah untuk
meyakinkan bahwa SST berada di tengah-tengah unit kopling.
Perbaiki bila perlu dan teruskan pengerasan baut-baut hingga sesui
dengan momen spesipikasi.
Momen : 195 kg cm (14 ft-ib, 19 N-m)
Gambar. 39 pemasangan unit kopling

Gambar.40 pemasangan pada flywheel

b. berilah gemuk molybdenum disulfide lithium (NLGI NO.2) pada bagian


release bearing dan bagian yang tertentu saja.

Gambar.41 pemberian gemuk di bagian bagian tertentu pada bantalan kopling


Gambar.42 bantalan kopling
2. Aktivitas Pelaksanaan PKLI

Dalam pelaksanaan PKLI seluruh aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa


mendapat pengawasan dan bimbingan langsung dari mekanik yang ditugaskan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Dengan adanya kerja sama yang baik
antara mahasiswa dengan mekanik, maka mahasiswa dapat dengan mudah mengerti
setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Dalam
melaksanakan pekerjaannya mahasiswa dituntut untuk mandiri dan bertanggung
jawab terhadap apa yang dikerjakan.
Pelaksanaan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan oleh penulis
berlangsung selama 48 hari kerja, dimulai dari sejak tanggal 25 Juni sampai dengan
24 Agustus 2018. Aktivitas selama pelaksanaan Praktik kerja lapangan industri yang
dilaksanakan oleh penulis di UNIT BENGKEL PUSAL PTP NUSANTARA II yaitu
memperhatikan sekaligus membantu mekanik di setiap jenis pekerjaan seperti servis
dan perbaikan unit kopling pada kenderaan, mengganti pelat kopling kenderaan dan
beberapa kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan Praktik kerja
lapangan, dan kegiatan tersebut berlangsung setiap harinya dengan jenis kenderaan
dan pekerjaan yang beragam. Akhir dari pelaksanaan Praktik kerja lapangan industri
yaitu dengan menyusun laporan hasil Praktik kerja lapangan sebagai bukti dan
bentuk pertanggung jawaban mahasiswa setelah melaksanakan Praktik kerja
lapangan industri (PKLI). Oleh karena itu penulis menyusun laporan ini dengan
bahasan tentang membongkar,memeriksa dan memesang kopling pada kendaraan
NEW HOLLAND T.6050 yang merupakan salah satu dari semua aktivitas yang
dilaksanakan di PTP NUSANTARA II UNIT BENGKEL PUSAT.
Berikut Aktivitas selama pelaksanaan Praktik kerja lapangan industri yang
dilaksanakan oleh penulis di Unit Bengkel Pusat PTP. Nusantara II Jl. Sei Mincirim
Desa Sei Semayang:
a) Kegiatan Yang Dilakukan Selama Pkli

DI PTP.Nusantara II Unit Bengkel Pusat Sei Mayang adalah sebagai berikut:

SENIN 25 JUNI 2018

 Perkenalan dengan para staff, kariawan dan para mekanik Unit Bengkel
Pusat.
 Pengarahan yang dibawakan oleh Bapak MMA Bambe sp selaku asisten
mekanik rayon selatan Bengkel Alat Berat.

SELASA 26 JUNI 2018

 Perkenalan dalam lokasi Unit Bengkel Pusat yang dibimbng oleh Bapak
Suriansyah selaku mandor Unit Bengkel Pusat.
 Opserpasi kelapangan atau perkebunan yang ada di area sekitaran pengkel.

RABU 27 JUNI 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) Tractor T-6050 NO 10.

 Reperasi As Gerdang Kendaraan Taff BK 1057 EJ.

KAMIS 28 JUNI 2018

 Reperasi Kopling Kendaraan Taff BK 1057 EJ.

 Reperasi PTO (Power Take Off) Tractor T-6050 NO 10.

JUMAT 29 JUNI 2018

 Reperasi mesin mati-mati Tractor Jondeere NO 06.

 Reperasi As lower Link T-6050 NO 01

SABTU 30 JUNI 2018


 Reperasi radiator Tractor MF.390 NO 5/95.

 Reperasi As lower link Tractor T-6050 NO 01.

SENIN 02 JULI 2018

 Ganti Oli mesin Tractor T-6050 NO 02.

 Ganti Oli mesin Tractor Jondeere NO 05.

SELASA 03 JULI 2018

 Reperasi Clutch (kopling) Tractor T-6050 NO 05.

 Reperasi As lower link Tractor T-6050 NO 01.

RABU 04 JULI 2018

 Ganti oli mesin TD.90.01

 Reperasi Flange Tractor T-6050 NO 10

KAMIS 05 JULI 2018

 Reperasi Gardan belakang T.6050.01

 Reperasi Mesin Mati-mati tractor john deere no.06

JUMAT 06 JULI 2018

 Reperasi Mesin mati-mati T.6050.03

SABTU 07 JULI 2018

 Ganti oli mesin F.7600 No.12

 Reperasi Gardan T.6050.08

SENIN 09 JULI 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) Traktor T-6050-No.05


 Reperasi Gardan T-6050-08
 Reperasi PTO (Power Take Off) T-6050-05

SELASA 10 JULI 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) T-6050-05


 Ganti oli mesin T-Deere-10
 Reperasi Gardan T-6050-08

RABU 11 JULI 2018

 Reperasi Hidrolik Top Link TD-90 No-01


 Reperasi Rear Axle T-6050-02

KAMIS 12 JULI 2018

 ReperasiHandle Kopling T-Deere-03


 Reperasi Mesin Mati-mati T-6050-03
 Reperasi Seling Putus -Tadano

JUM’AT 13 JULI 2018

 Reperasi Pto T-6050-08


 Reperasi Tangki Solar Taft Bk-1813 MF

SABTU 14 JULI 2018

 Reperasi As Lower Link T-Boso-04


 Reperasi Mesin Mati-mati MF-390-5/95
 Reperasi Gardan T-6050-08

SENIN 16 JULI 2018

 Reperasi Leading J-deere-No-06


 Reperasi Untuk J-deere-03

SELASA 17 JULI 2018


 Reperasi PTO (Power Take Off) T-6050-NO-05
 Reperasi Ganti Oli Mesin J-Deere_07

RABU 18 JULI 2018

 Reperasi Flange PTO T-6050-10


 ReperasiOli Mesin MF-390 NO.5/95

KAMIS 19 JULI 2018

 Ganti Oli Mesin T-6050 No-10


 Reperasi Pegas Depan Tadano
 Reperasi Tangki Solar Taft BK : 1813 MF

JUMAT 20 JULI 2018

 Reperasi Rem F.6610 No.65/ll

SABTU 21 JULI 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) Tractor T-6050 NO 10.

 Reperasi Flange Tractor T-6050 NO 10.

SENIN 23 JULI 2018

 Reperasi Mesin Mati-mati tractor john deere no.06

 Reperasi Gardan belakang T.6050.01

 Ganti oli mesin TD.90.01

SELASA 24 JULI 2018

 Reperasi mesin mati-mati Jhon deere. 06

 Reperasi Gardan belakang T.6050.01

RABU 25 JULI 2018


 Reperasi PTO (Power Take Off) T.6050 No.10

 Reperasi Gardan T.6050.01

KAMIS 26 JULI 2018

 Reperasi Mesin mati-mati T.6050.03

 Reperasi Mesin mati-mati Jhon deere.07

 Ganti oli mesin F.7600 No.12

JUM’AT 27 JULI 2018

 Reperasi Bearing roda belakang Trado BK 9231 DT

SABTU 28 JULI 2018

 Reperasi Elange PTO (Power Take Off) T.6050 .10

 Reperasi Rear Axle T6050.02

SENIN 30 JULI 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) Traktor T-6050-No.05


 Reperasi Oring Pump T-6050-09
 Reperasi Gardan T-6050-08

SELASA 31 JULI 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) T-6050-05


 Ganti oli mesin T-Deere-10
 Reperasi Gardan T-6050-08

RABU 01 AGUSTUS 2018

 Reperasi mesin mati-mati Tractor Jondeere NO 07.

 Reperasi master clutch (kopling) Tractor T-6050 NO 05..


 Reperasi As lower Link T-6050 NO 01.

KAMIS 02 AGUSTUS 2018

 Reperasi Jek stiur Tractor Jondeere NO 04.

 Reperasi Masret Clutch (kopling) Tractor T-6050 NO 05.

 Reperasi radiator Tractor MF.390 NO 5/95.

JUM’AT 03 AGUSTUS 2018

 Ganti Oli mesin Tractor T-6050 NO 09.

 Ganti Oli mesin Tractor Jondeere NO 05.

SABTU 04 AGUSTUS 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) Tractor T-6050 NO 10.

 Reperasi Flange Tractor T-6050 NO 10.

SENIN 06 AGUSTUS 2018

 Reperasi Mesin Mati-mati tractor john deere no.06

 Reperasi Gardan belakang T.6050.01

 Ganti oli mesin TD.90.01

SELASA 07 AGUSTUS 2018

 Reperasi mesin mati-mati Jhon deere. 06

 Reperasi Gardan belakang T.6050.01

RABU 08 AGUSTUS 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) T.6050 No.10

 Reperasi Gardan T.6050.01


KAMIS 09 AGUSTUS 2018

 Reperasi Bearing roda belakang Trado BK 9231 DT

 Reperasi Mesin mati-mati T.6050.03

 Reperasi Mesin mati-mati Jhon deere.07

JUM’AT 10 AGUSTUS 2018

 Reperasi Gardan T.6050.08

 Reperasi Bearing roda belakang Trado BK 9231 DT

SABTU 11 AGUSTUS 2018

 Reperasi Elange PTO (Power Take Off) T.6050 .10

 Reperasi Rear Axle T6050.02

SENIN 13 AGUSTUS 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) Traktor T-6050-No.05


 Reperasi Oring Pump T-6050-09
 Reperasi Gardan T-6050-08

SELASA 14 AGUSTUS 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) T-6050-05


 Ganti oli mesin T-Deere-10
 Reperasi Gardan T-6050-08

RABU 15 AGUSTUS 2018

 Reperasi Hidrolik Top Link TD-90 No-01


 Reperasi Rear Axle T-6050-02

KAMIS 16 AGUSTUS 2018

 ReperasiHandle Kopling T-Deere-03


 Reperasi Mesin Mati-mati T-6050-03
 Reperasi Seling Putus -Tadano

JUMAT 17 AGUSTUS 2018 LIBUR

SABTU 18 AGUSTUS 2018

 Reperasi As Lower Link T-Boso-04


 Reperasi Gardan T-6050-08

SENIN 20 AGUSTUS 2018

 Reperasi Leading J-deere-No-06


 Reperasi Untuk J-deere-03

SELASA 21 AGUSTUS 2018

 Reperasi PTO (Power Take Off) T-6050-NO-05


 Reperasi Ganti Oli Mesin J-Deere_07

RABU 22 AGUSTUS 2018

 Reperasi Flange PTO T-6050-10


 ReperasiOli Mesin MF-390 NO.5/95

KAMIS 23 AGUSTUS 2018

 Ganti Oli Mesin T-6050 No-10


 Reperasi Pegas Depan Tadano
 Reperasi Tangki Solar Taft BK : 1813 MF

JUMAT 24 AGUSTUS 2018

 Reperasi Rem F.6610 No.65/ll


 Reperasi Rem Depan Tadano
RABU 25 AGUSTUS 2018

 Reperasi Pto T-6050-08


 Reperasi Tangki Solar Taft Bk-1813 MF

3. Metode Pelaksanaan PKLI

Dalam pelaksanaan PKLI seluruh aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa


mendapat pengawasan dan bimbingan langsung dari mekanik yang telah ditugaskan
oleh Job Controler untuk membimbing. Pelaksanaan PKLI di UNIT BENGKEL
PUSAT PTP NUSANTARA II PERSERO dilakukan dengan cara ikut serta secara
langsung dalam menyelesaikan perintah kerjaan bengkel (PKB) yang diberikan.
Dengan adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan mekanik, maka
mahasiswa dapat dengan mudah mengerti setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan masalah yang terjadi pa da kendaraan tersebut berikut dengan tata cara
pengerjaan PKBnya.

Pemberian PKB hingga sampai ke mekanik dan mahasiswa PKLI terjadi dengan
siklus sebagai berikut :

Aliran siklus

SA Foreman/JC Mekanik/Mahasiswa
Konsumen Estimasi Job Test diagnostik Prosedur perawatan/perbaikan
Keluhan

Aliran Siklus

Gambar.3.10 Siklus pemberian PKB dari Konsumen ke Mekanik

4. Pembahasan Hasil PKLI


Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI) yang dilaksanakan oleh penulis di
UNIT BENGKEL PUSAT PTP NUSANTARA II PERSERO berlangsung sesuai
jadwal yang penulis rencanakan.Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
Industri (PKLI), penulis memperoleh pengalaman langsung dan ilmu praktis didalam
melakukan perawatan dan perbaikan kenderaan meskipun belum maksimal. Sebagai
hasil yang diperoleh dari pelaksanaan praktik kerja lapangan yaitu penulis dapat
mengetahui praktik perbaikan sistem kopling (clutch).
Didalam melaksanakan perbaikan dan perawatan pada kenderaan banyak hal
yang harus dipahami dan diperhatikan oleh mekanik baik secara teknis maupun
secara praktis, seperti memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
penggunaan peralatan yang sesuai, dan prosedur pelaksanaan servis, terutama pada
perbaikan komponen sistem kopling (clutch), hal tersebut dikarenakan demi
kenyamanan didalam berkerja.
Selama pratik kerja lapangan penulis merasa mendapatkan nilai tambah
tersendiri, terutama saat melaksanakan praktik perbaikan sistem kopling (clutch). Hal
ini dikarenakan penulis bisa merasakan pengalaman langsung melakukan
pembongkaran kopling (clutch) yang selama penulis mendapatkan pendidikan
penulis belum pernah melakukan pembongkaran sendiri, sehingga pengalaman
tersebut menjadikan penulis merasa mendapatkan ilmu dan pengalaman teknik
didalam melakukan perbaikan pada kenderaan.

5. Refleksi
Setelah melaksanakan PKLI penulis melihat banyak hal yang berbeda antara
dunia usaha / industri dengan dunia pendidikan meskipun keduanya merupakan
bidang yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Dunia pendidikan yang
menekankan kepada teori dan disertai dengan praktik yang waktu pelaksaannya
terbatas menjadikan dunia usaha / industri sebagai bagian dari pendukung dari
pelaksanaan pendidikan, hal ini dikarenakan pada dunia industri terutama industri
otomotif seorang praktikum dituntut untuk lebih kreatif dan aktif. Oleh karena itu
penulis melihat perlu adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia
industri yang lebih intensif lagi agar penyelenggaraan pendidikan terutama pada
pendidikan kejuruan dapat lebih optimal dan para mahasiswa mendapatkan
pendidikan praktis dan pengalaman yang lebih. Selain itu peserta didik dalam hal ini
mahasiswa dituntut agar lebih giat lagi melaksanakan praktik seperti di bengkel –
bengkel otomotif.
Selama pelaksanaan PKLI penulis menyadari bahwa pengetahuan dan
pengalaman penulis masih belum maksimal hal ini dikarenakan oleh waktu
pelaksanaan yang cukup singkat dan selama PKLI yang menjadi kendala penulis
yaitu pengalaman penulis yang memang masih belum memadai. Untuk mendapatkan
pengalaman yang lebih penulis merasa sangat perlu untuk lebih sering melakukan
praktik baik yang ada di UNIMED maupun yang ada di dunia industri seperti pada
UNIT BENGKEL PUSAT PTP NUSANTARA II. Selain itu perlu adanya tambahan
informasi yang harus dimiliki oleh penulis seperti literatur – literatur yang
dibutuhkan baik milik pribadi maupun dari perpustakaan yang ada di Fakultas
Teknik UNIMED.
Beberapa hal yang menjadi refleksi bagi penulis sebagai praktikan setelah
melaksanakan PKLI yaitu :
a. Pada dunia industri mahasiswa dituntut untuk dapat menerapkan teori yang
didapat dibangku perkuliahan.
b. Dengan PKLI penulis merasakan manfaat yang berarti terutama pada
perbaikan sistem kopling (clotch).
c. PKLI bukan hanya sekedar menyelesaikan job sheet melainkan wadah
untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan rasa tanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil perktek yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah melakukan praktek kerja lapangan industri(PKLI) mahasiswa bisa
memahami sistematis proses Pemeriksaan, Perbaikan Dan Perawatan mesin
Teraktor (Jhondeere) terutama pada bagian unit kopling (clutch) yang di
laksanakan di Unit Bengkel Pusat desa Sei Mayang.
2. Setelah dilakukan PKLI mahasiswa mampu mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan yang berharga dalam bidang pemeriksaan, perbaikan dan
perawatan traktor (johndeere).
3. Dengan adanya PKLI maka mahasiswa sudah mampu membedakan teori
dengan PKLI sebenarnya dan mendapatkan pengalaman langsung Praktek
yang sesungguhnya di dunia lapangan .
4. Mahasiswa mampu memahami prosedur pengolahan pemeriksaan, perbaikan
dan perawatan.
5. Apabila kita tahu cara pengerjaannya, mak a akan gampang dalam
pelaksanaannya
6. Karena setiap komponen-komponen alat berat memiliki masa yang cukup
besar maka dari itu dibutuhkakn SST (Special Service Tool) untuk
mempermudah pengerjaan
7. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan
tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang
pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai
dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.

B. Saran
1. Kedisiplinan waktu saat bekerja harus tetap dilaksanakan.
2. Sebelum pemakaian alat diharapkan terlebih dahulu memeriksa kelengkapan
komponen utama alat yang akan digunakan apakah sudah lengkap dan siap
digunakan.
3. Untuk menjaga keselamatan karyawan pada saat proses perbaikan dilakukan,
maka pastikan alat dan bahan yang digunakan berada pada posisi yang benar.
4. Selama PKLI mahasiswa harus lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan
kerja dan pihak industri sehingga pihak industri tidak ragu untuk membagi
ilmu dan pengalaman mereka baik didalam bidang pekerjaan mekanik
otomotif maupun pengelolaan perusahaan yang lain.
5. Hendaknya mahasiswa lebih mengikuti perkembangan dunia
otomotif/permesinan agar lebih mudah melaksanakan Praktik di lapangan.
6. Dalam melaksanakan pekerjaan mahasiswa di bimbing untuk mandiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
7. Dalam pekerjaan di perusahaan atau PTP.NUSANTARA II UNIT
BENGKEL PUSAT, seharusnya tidak sungkan sama-sama bekerja dengan
mahasiswa/i yang ingin membantu dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
8. Bersihkan alat setelah selesai pemakaian.

DAFTAR PUSTAKA

Toyota Astra Motor (1995),New step 1, Jakarta : TAM.

(1990), Buku Pedoman Perbaikan Daihatsu, Jakarta : TAM.

(1994), Drive Train Group Step 2, Jakarta : TEAM.

Asep, f. Blogspot,com / 2013 / 08 / Kopling – Otomatis – Automatic – Clutch.http.

Http : // Shorimmobil. Co. Id / Teknologi / Jenis – Jenis – Kopling – Mobil.

Http : // Id. Wikipedia. Org / Wiki / Penggerak – 4WD – Roda.

Anda mungkin juga menyukai