Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKERIN
CARA KERJA GARDAN

DISUSUN OLEH :
PERDIANSYAH
NIS/NISN 201080603002

KETUA PELAKSANAAN PEMBIMBING

DELVY DJUSMAN,S.Pd JUSWARDI

DIKETAHUI OLEH
PLT KEPALA SMK AL ANHAR BAYANG

RIO SUSANTO, S. Pd
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKERIN
CARA KERJA GARDAN

DISETUJUI OLEH

PEMIMPIN PENGUSAHA/N/BENGKEL MEKANIK

DISON KUNIA ILAHI ANTON


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
Laporan Praktik Kerja Industri yang berjudul “CARA KERJA GARDAN” dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai Persyaratan penyelesaian Praktik Kerja Industry (PRAKERIN).

Adapun Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dimaksud untuk memberikan praktek di


dunia Otomotif, serta untuk mengetahui lebih banyak segala demikian diharap nanti siswa
setelah menyelesaikan praktek kerja industri (PRAKERIN) ini sedikit banyak memperoleh
pengalaman tentang dunia Otomotif yang akan dihadapi siswa kelak nanti.

Penyusunan Laporan ini melibatkan banyak pihk. Oleh karena itu, ucapan terima kasih
kepada :

1. Bapak Rio Susanto, S. Pd selaku Kepala Sekolah SMK Al Anhar Bayang


2. Buk Delvy Djusman, S. Pd selaku Ketua Prakerin
3. Bapak Hajral Aswat, S.Pd. I selaku pembimbing Prakerin
4. Bapak Juswardi selaku pembimbing prakerin
5. Bapak Ipen selaku pemilik bengkel
6. Ayah dan Ibu selaku orang Tua yang mendukung
7. Semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun serta tidak langsung sehingga
penyusun laporan Prakeri ini dapat diselesaikan

Penulis menyadari bahwa penulis Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu penulis mengharapkan Kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktek
C. Tujuan Pembuatan Laporan
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Bengkel
B. Struktur Organisasi
BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama pendidikan Nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam
GBHN, diarahkan pada pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
yakni manusia Indonesia (Iptek) dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilaksanakan untuk Program Pendidikan
dan Latihan secara Berkesenian bangun hal ini yang dimaksudkan memiliki kekaitan
yang baik antara dunia Pendidikan dengan dunia Usaha atau dunia Industry dalam
membutuhkan, melengkapi dan saling mendukung proses pencapaian pembangunan
Nasional.
Dengan perkembangan Teknologi dari Waktu ke Waktu telah mengalami banyak
peningkatan. Salah satunya Teknologi Informasi berupa Komunikasii Data dan Suara
dengan adanya Komunikasi Tersebut kita dapat mempermudahkan untuk melaksanakan
berbagai Akses dan Transisi data baik dalam bentuk data maupun suara Baik. Dalam
Nagari maupun Nagari dapat disimpulkan bahwa Komunikasi tersebut memegang peran
penting dalam kehidupan kita terutama untuk berbagai kalangan atau Bisnis.
Kurikulum SMK 2006 yang mengalami Kesempurnaan Spetrum tahun 2013
dalam prinsip – prinsip sebagai berikut
1. Berbasis luas kuat dan mendatar
2. Berbasis Kompetensi
3. Pembelajaran tuntas
4. Berbasis ganda, dilaksanakan di sekolah dan Industry
5. Perbuatan daya suai kemandirian, pengembangan diri tamatan dengan adanya
perkembangan Teknologi.

Dengan demikian lulusan SMK menjadi siap pakai dan siap terrjun dalam dunia kerja
termasuk mengisi lowongan2 pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian pilihanya.
Dalam rangka menghasilkan yang berkualitas (Siap Pakai) sesuai tuntutan di dunia
Industry SMK Indonesia Akan melaksanakan Program yang dilaksanakan setiap tahun,
agar tidak menggangu kegiatan belajar di kelas XII atau tingkat III, maka Prakerin
dilaksanakan pada awal Semestar Genap pada kelas XI atau tingkat II. Dan siswa yang
mengikuti kegiatan ini adalah siswa tingkat II semester II.

B. Tujuan
1. Tujuan Prakerin
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah
a. Untuk memenuhi persyaratan telah menyelesaikan Praktek Kerja Industry
(PRAKERIN).
b. Peserta Diklat mampu mencari Alternatif Pemecahan Masalah Kejuruan sesuai
dengan pengaruh Studinya yang terungkap dalam Laporan tertulis.
c. Memberikan Informasi tentang perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Iptek) dari dunia Usaha atau Industry

2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan Laporan Praktek Kerja Industry (PRAKERIN) ini adalah
a. Untuk mengetahui bagaimana cara mengoperasikan Sistem Radiator

C. Manfaat
1. Manfaat Prakerin adapun manfaat magang yang diperoleh setelah Laporan (Prakerin) ini
adalah :
a) Terjalin kerja yang sama SMK dengan instansi tempat Praktek Kerja Industry
(Prakerin)
b) Sebagai Barometer untuk mengukur sejauh mana daya serap Siswa dalam
menerapkan Teori yang diperoleh disekolah.
c) Sebagai bahan Evaluasi di bidang Akademik untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pendidikan
2. Manfaat Penulisan adapun manfaat yang diperoleh setelah penulisan Laporan Prakerin
ini adalah :
a) Diperolehnya ilmu cara mengoperasikan Sistem Radiator

BAB II
SEJARAH BENGKEL
A. Sejarah berdirinya Bengkel
Dison Auto Service adalah bengkel mobil yang didirikan oleh Bapak Dison,
bengkel ini didirikan pada tahun 2008 dan beralamat di jalan Raya Sago, di Sago,
Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.
Berkat kegigihan beliau bengkel ini maju dan memiliki mekanik yang handal dan
berpengalaman dibidangnya yang bernama Anton. Dison Auto Service menawarkan
beberapa jasa yaitu servis mobil, tune up mesin dan lain lain.

B. Struktur Organisasi Bengkel

Pemilik Bengkel
DISON KURNIA ILAHI

Mekanik
ANTON

Mekanik
RAJA

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gardan (Differential)


Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil
yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda semuanya
berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah
yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu  gerak naik turun
piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini akan
diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk
memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan
akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan
dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda,
sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Gambar 1 Uni Gardan (Differential)

B. Fungsi Gardan
1) Merubah arah putaran mesin
Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as
kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan. Sehingga arah putaran dari roda
gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah
dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).

2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros
engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan
cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar.
Seperti kita ketahui bahwa selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan
minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali.
Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros
engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi
besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah gardan
memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau
momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
3) Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok

Gambar 2. Sistem Gardan

Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat
daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat  berbelok
dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka
mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak
sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

Gambar 3. Letak Gardan pada mobil


Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil,
sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.

C. Bagian-bagian/ Komponen Gardan

Gambar 4 Komponen gardan


(1) Rel Axle Housing
Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya
dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
(2) Gasket
Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga
penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak
sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.
(3) Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau
penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.
(4) Differential Ring gear dan drive pinion gear kit
Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti
bagian bagian ini.
(5) Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi
mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada
basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.
(6) Universal joint Flange
Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga
berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
(7) Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan
kanan bisa saling menyesuaikan diri.
(8) Mur pengancing drive shaft
Ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih
terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

Gambar 5 Komponen Komponen Gardan


D. Langkah Kerja Gardan
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat
mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik
tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
(1) Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama –
sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri
danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel
akanditeruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan
ringgear bersama-sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya
differential case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan
differentialcase karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan
pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus,
maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar
dalamsatu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak
berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama-sama dengan
differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu
kali, maka side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan
lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda dan
kemudian menggerakkan roda.

(2) Pada saat kendaraan membelok :


Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar. Misalkan
sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada
bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai
berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion
akanmemutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan
terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat
belok kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion
gear.

E. KERUSAKAN PADA GARDAN


Gardan juga memiliki urutan cara kerja yang perlu Anda ketahui, dimulai dari putaran
mesin, kemudian putaran awal tersebut diteruskan oleh transmisi. Tugas dari transmisi ini
ialah mengatur dan menentukan proses oper atau perpindahan gigi. Kemudian proses ini
diteruskan oleh gardan yang akan membuat roda mobil kendaraan Anda dapat berputar dan
berjalan.
Gardan dalam kendaraan memiliki bagian-bagian tersendiri antara lain :
 Cincin dorong
 Mur penyetel
 Pinion penggerak
 Roda gigi samping atau side gear
 Cincin atau o-ring
 Bantalan belakang
 Pinion gear
 Spaser
 Tutup bantalan
 Pengunci mur penyetel
 Mur penyetel
 Differential caarier
 Penahan oli
 Baut, dan masih banyak lagi.
Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah satu
diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan berupa kerusakan
dan sebagainya. Cermati uraian berikut ini :

a) Terdengarnya Suara yang Berdengung dan Bising


Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian
belakang, ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan
Anda akan mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu
yang cukup lama. Hal tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah
mengalami keausan. Disarankan bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan
tersebut dengan yang baru agar bunyi dengung yang mengganggu aktivitas Anda
berkendara akan segera hilang.
Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung
tersebut juga dapat terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang satu
dengan yang lainnya mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal tersebut,
Anda hanya perlu menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan tersebut.
b) Timbul Getaran pada Gardan
Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda
sedang mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher gardan
yang mengalami kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan mobil juga
dapat terjadi dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut rusak akibat buruknya
kualitas bahan atau juga bisa karena benturan yang sering terjadi.
c) Kebocoran Oli Gardan
Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang
mengalami kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa
penyebab antara lain :
 Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi untuk
mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi akibat
kurang kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja telah
mengalami keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
 Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk
menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya
pemberian lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab terjadinya
kebocoran pada oli gardan.
 Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena karet
pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.
 Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda bagian
belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda bagian
belakang.
Dengan mengetahui berbagai gejala gardan mobil yang mengalami kerusakan,
tentu tak ada alasan lagi bagi Anda untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan
terhadap komponen satu ini secara rutin. Namun, bagi Anda yang gardan mobilnya sudah
terlanjur mengalami kerusakan, penggantian dan pemilihan komponen baru yang
berkualitas penting untuk Anda lakukan. Tak perlu susah untuk mencari tempat yang
menyediakan gardan mobil beserta komponennya, 
Gambar 6. Kerusakan Pada Gardan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Kerja Industri merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh
Siswa/i Smk. Selain melakukan kegiatan Prakerin, penulis banyak mendapat Ilmu
Pengetahuan serta pengalaman kerja di dunia Industri. Selain itu, kegiatan ini juga dapat
menyingkatkan disiplin dan tanggung jawab Siswa/i

B. Saran
Setelah melakukan kegiatan Prakerin, penulis memiliki saran sebagai berikut :
1. Sekolah haruslah memberi penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan
dengan perkembangan Teknologi di dunia kerja. Dengan demikian kami peserta
Praktek Keja Industri dapat mengaplikasikan Ilmu dan kterampilan yang diperoleh
scara maksimal
2. Sebaiknya persiapan sebelum kegiatan Prakerin lebih memantapkan demi mencapai
hasil yang maksimal
3. Pembimbing dan pihak sekolah hendaknya lebih memberikan arahan dengan cara
mengontrol para siswa siswi selama kegiatan Prakerin berlangsung
4. Sebaiknya para pembimbing membuat contoh yang sejelas jelasnya bagaimana cara
pembuatan Laporan Prakerin yang baik dan benar
5. Pihak sekolah haruslah lebih sering memotong siswa yang sedang melakukan
Praktek kerja Industri. Sehingga pihak sekolah bisa mengetahui kondisi siswa
teserbut.
Demikian laporan Praktek kerja Industri ini kami sampaikan, semoga bermanfaat
bagi pembaca,Khusunya siswa siswi SMK AL ANHAR BAYANG
LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

CARA KERJA GARDAN

DI BENGKEL DISON AUTO SERVICE

DISUSUN OLEH :

PERDIANSYAH
NISN 201080603002

PROGRAM KEAHLIAN :

TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR)

DINAS PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


SMK AL-ANHAR BAYANG KECAMATAN BAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai