Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SUSPENSI INDEPENDENT PADA KENDARAAN MOBIL KIJANG


DAN PEMBONGKARANNYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : MIFTAH FAUZI


NIS : 012131010
KELAS : XII TKR 02
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI KADIPATEN


2023

JL.PERJUANGAN NO.1 PAMOYANAN KEC.KADIPATEN KAB.TASIKMALAYA


NO TELP. 0265453463 NPSN 69752
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PKL kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif/Teknik


dan Bisnis Sepeda Motor yang berjudul “SUSPENSI PADA MOBIL KIJANG”

Oleh: MIFTAH FAUZI


NIS. 012131010

Mengesahkan;

Ketua Program Keahlian Pembimbing


Teknik Otomotif

Galih Wiguna, S.Pd, Gr. Galih Wiguna, S.Pd.Gr.


NIP. 199105112022211012 NIP.197509012005011010

Mengetahui;
Kepala Sekolah
SMKN KADIPATEN TASIKMALAYA

Junjun Nugraha S, S.Pd, M.M.


NIP. 19750115 200501 1 007

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga penyusunan laporan ini dapat diselesaikan.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selain sebagai
syarat kami dalam kenaikan kelas, juga merupakan praktik keahlian serta untuk
mengetahui sejauh mana hubungan antara pendidikan dengan keahlian yang kami
peroleh di sekolah terhadap ruang lingkup perusahaan/industri.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
ujian/sidang PKL, dan disusun berdasarkan data sesungguhnya yang didapatkan
selama melaksanakan PKL.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala Sekolah SMKN KADIPATEN
2. Kepala Bengkel
3. Kepala Jurusan keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif/Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor
4. Pembimbing dalam pelaksanaan PKL
5. Semua pihak yang telah memberikan motivasi bimbingan dan bantuan
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang bersifat edukatif dan konstruktif. Penulis juga berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan khususnya bagi para pembaca sekalian.
Tasikmalaya, 30 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang suspensi mobil ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 1
C. Maksud dan tujuan laporan ..................................................................................... 1
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ...................................................................................... 2
A. Sejarah perusahaan.................................................................................................. 2
B. Struktur organisasi Perusahaan ............................................................................... 3
C. Waktu pelaksanaan praktek kerja industry ............................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN TEORI ...................................................................................... 5
A. SUSPENSI .............................................................................................................. 5
B. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI .......................................................... 5
C. CARA KERJA SUSPENSI ................................................................................. 8
D. KOMPONEN UTAMA ........................................................................................ 10
E. STABILIZER BAR ......................................................................................... 15
F. LATERAL CONTROL ROD ........................................................................... 16
G. BUMPER .......................................................................................................... 16
H. STRUT BAR ..................................................................................................... 17
I. OSKILASI BODY ............................................................................................ 17
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 20
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 20
B. SARAN ..................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 22
LAMPIRAN...................................................................................................................... 23
A. Profil penulis ......................................................................................................... 23
B. DOKUMENTASI ................................................................................................. 23

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang suspensi mobil


Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun
penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah dalam
kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan
ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga
pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa
ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara roda
dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting dalam
memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan
daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk
mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan
jalan.
B. Rumusan masalah

1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?


2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Jenis-jenis suspensi independen ?
5. Teknologi yang digunakan pada suspensi independen?
6. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi
independen ?
C. Maksud dan tujuan laporan
1. siswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
2. siswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
3. siswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
4. siswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi
independen ?
5. siswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem
suspensi independen

1
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah perusahaan

Bengkel ini berdiri pada tahun 2017 beralamat di jl.rajapolah Desa Tanjung pura
Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya , diberi nama STP MOTOR
dengan pemilik sekaligus kepala bengkel yaitu Pak Pendi , dengan lokasi yang
sangat strategis dan dengan seiring perkembangan zaman bengkel ini pun
berkembang dengan memiliki banyak pelanggan

2
B. Struktur organisasi Perusahaan

PIMPINAN
BP PENDI

MEKANIK
BP PENDI

3
C. Waktu pelaksanaan praktek kerja industry
Penulis melaksanakan kerja praktek di STP MOTOR yang ber alamat di
Jl. Rajapolah Ds tanjungpura Tasikmalaya. Adapun waktu pelaksanaan Kerja
Praktek Lapangan selama 4 bulan.

Hari Waktu Keterangan


Senin-Sabtu 08.00-16.00 Jam Kerja
Jumat-Minggu - Libur

D. Visi dan misi perusashaan


Visi
Memuaskan pelanggan konsumen adalah tujuan yang paling utama
Misi
Memberikan kualitas kerja yang maksimal dan baguss
Memberikan pelayanan service kendaraan niaga ( angkuan umum
pedesaan) yang semaksimal mungkin

4
BAB III PEMBAHASAN TEORI
SUSPENSI INDEPENDEN
Pada Bab ini membahas tentang penjelasan lebih mendalam pada sistem
suspensi independen yang digunakan pada kendaraan.
A. SUSPENSI
Suspensi adalah salah satu komponen mobil yang digunakan untuk menyerap
getaran. Getaran tersebut terjadi ketika mobil berjalan, dan suspensi inilah yang
berfungsi untuk menyerapnya. Sistem suspensi ini juga berfungsi untuk
menjaga kenyamanan saat mobil digunakan berkendara. Suspensi yang
digunakan pada mobil memiliki beberapa jenis sistem dan pegas.
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang
untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah stabilitas
saat berkendara serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan.
Suspensi berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran/kejutan dari permukaan jalan.
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body
melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak
geometris antara body dan roda-roda.
B. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI
Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe:
A. Rigid Suspension
Suspensi dengan model ini memiliki ciri kedua roda yang dihubungkan dengan
satu poros (single poros) dan dihubungkan dengan rangka dan body melalui
pegas. Keuntungan suspensi jenis ini adalah memiliki konstruksi yang kuat dan
sedikit memiliki perubahan tread atau chamber yang disebabkan oleh gerakan
axel. Namun demikian suspense dengan jenis ini memiliki kerugian yaitu
stabilitas pengendaraan berkurang akibat gerakan unsprung weight yang lebih
besar. Kerugian lainnya adalah roda kanan dan kiri yang berputar secara
bersamaan serta horizontal vibratio etaran horizontal yan besar. Pada suspense
type rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Biasanya

5
digunakan pada mobil tua atau mobil bermuatan berat,dikarenakan
konstruksinya yang kuat.

B. Independent Suspension
Konstruksi suspensi model ini adalah kebalikan dari konstruksi suspense model
rigid. Pada pada suspensi model ini roda kanan dan belakang mobil tidak saling
terhubung (bekerja sendiri-sendiri) yang dipasangkan pada masing-masing axel
sehingga mampu menyerap getaran secara independen. Dengan sifatnya yang
demikian, maka suspensi jenis ini memiliki keuntungan daya tapak ke jalan
yang lebih baik dibanding
model rigid serta memiliki
kemampuan handling yang lebih
baik.

suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan.


- Suspensi Model Bebas Terdapat 2 Type Yaitu : Type Macpherson Strut dan
Type Double Wishbone.

1. TIPE MACPEHERSON terdapat 2 type:


i. Type macpherson strut.

6
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi
tipe strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung
lower arm dipasang pada suspension member melalui bushing karet dan dapat
bergerak naik turun. Ujung lainnya dipasang ke steering knuckle arm melalui
ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage, shock absorber berfungsi
menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian atasnya
dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah
strut diikat dengan baut pada steering knuckle.
ii. Type macpherson strut dengan lower arm L

Ada

beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan
bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini
ada yang digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan
penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L in! diikat pada body pada dua

7
tempat melalui
bushing dan ke
steering knuckle
melalui ball joint.
Keuntungannya
dapat menahan
gaya dari arah
samping maupun
arah depan
belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang
dan truck kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua
lengan suspensi (upper dan lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang
diantara kedua arm tersebut di atas, steering knuckle dan frame. Salah satu ujung
arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan ujung lainnya pada
steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body
atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak diantara
lower arm dan body. Karena struktur tersebut menjadikan suspense ini nyaman
digunakan.
C. CARA KERJA SUSPENSI
Ketika orang berpikir tentang performa mobil, mereka biasanya berpikir tentang
daya kuda, torsi dan nol-ke-60 percepatan. Tapi semua daya yang dihasilkan
oleh mesin piston tidak ada gunanya jika pengemudi tidak dapat mengendalikan
mobil. Itu sebabnya mobil insinyur mengalihkan perhatian mereka ke sistem
suspensi segera setelah mereka telah menguasai empat-stroke mesin pembakaran
internal.Tugas suspensi mobil adalah untuk memaksimalkan gesekan antara ban
dan permukaan jalan, untuk memberikan stabilitas kemudi dengan penanganan
yang baik dan untuk menjamin kenyamanan penumpang. Pada artikel ini, kita
akan membahas bagaimana suspensi mobil bekerja, bagaimana mereka telah
berevolusi selama bertahun-tahun dan di mana desain suspensi dipimpin di masa
depan.

8
Jika jalan datar sempurna, tanpa penyimpangan, suspensi tidak akan diperlukan.
Tapi jalan jauh dari datar. Bahkan baru jalan raya telah beraspal halus
ketidaksempurnaan yang dapat berinteraksi dengan roda mobil. It’s ini
ketidaksempurnaan yang berlaku pasukan ke roda. Menurut hukum Newton
tentang gerak, semua gaya memiliki kedua besar dan arah. Sebuah gundukan di
jalan menyebabkan roda untuk bergerak ke atas dan ke bawah tegak lurus
terhadap permukaan jalan. Besarnya, tentu saja, tergantung pada apakah roda
raksasa mencolok benjolan atau bintik kecil. Either way, roda mobil mengalami
percepatan vertikal saat melewati ketidak sempurnaan.
Tanpa campur tangan struktur, semua energi vertikal roda ditransfer ke frame,
yang bergerak dalam arah yang sama. Dalam situasi seperti itu, roda dapat
kehilangan kontak dengan jalan sepenuhnya. Kemudian, di bawah gaya gravitasi
ke bawah, roda dapat dibanting kembali ke permukaan jalan. Yang Anda
butuhkan adalah sebuah sistem yang akan menyerap energi dari vertikal
dipercepat roda, frame dan memungkinkan tubuh untuk naik roda tidak
terganggu sementara mengikuti tonjolan pada jalan.
Studi tentang gaya-gaya yang bekerja pada mobil yang bergerak disebut
dinamika kendaraan, dan Anda perlu memahami beberapa konsep-konsep ini
dalam rangka untuk menghargai mengapa suspensi diperlukan di tempat
pertama. Kebanyakan mobil insinyur mempertimbangkan dinamika mobil yang
bergerak dari dua perspektif:
* Ride – kemampuan mobil untuk kelancaran keluar sebuah jalan bergelombang
* Penanganan – kemampuan mobil untuk mempercepat aman, rem dan sudut.

9
D. KOMPONEN UTAMA
A. PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak
diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk
menambah kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan.
- Ada Empat Type Pegas :
• Pegas Koil (Coil Spring),
Pegas ulir ini dibuat dari batanga baja yang digulung sehingga menyerupai ulir.
Pegas ulir ini lebih sensitif dalam menerima kejutan terhadap permukaan jalan
yang tidak rata, hal ini disebabkan karean konstruksi pegas ulir yang lebih
panjang daripada pegas daun. Selain itu gesekan tak akan terjadi bila terjadi
defleksi ( penekan terhadap pegas karena gaya atau beban) , hal ini membuat
pegas ulir lebih nyaman untuk digunakan pada suspensi kendaraan. Namun
konstruksinya yang tidak terlalu kuat , membuat pegas ini hanya cocok
digunakan pada suspensi depan mobil dan untuk mobil yang memiliki daya
angkut tidak terlalu berat.

10
• Pegas Daun (Leaf Spring)
Pegas daun ini banyak digunakan pada kendaraan dengan daya angkut yang
sangat besar, seperti truk, bus, trailer dan lain - lain. Konstruksi pegas daun ini
terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja tipis yang disusun dengan pegas yang
paling panjang terletak di bagian paling atas dan makin ke bawah makin pendek.
Pada pegas yang paling atas , di bagian ujungnya digulung sehingga menyerupai
mata pegas. Mata pegas inilah yang akan dikaitkan ke frame atau rangka
kendaraan. Pegas daun dari yang atas sampai yang pendek ini disatukan dengan
menggunakan spring clip. Di mana semua daun pegas ini berbentuk elips guna
menambahkan daya elastisitas pegas tersebut. Kelebihan dari konstruksi pegas
daun ini adalah konstruksinya yang kuat sehingga pegas daun ini cocok
digunakan untuk kendaraan niaga berbeban berat. Namun pegas daun ini
memakan tempat yang sangat banyak , serta jumlahnya pegas yang tidak sedikit
sehingga harga dari pembuatannya tidak murah

• Pegas Batang Torsi (torsion bar spring)


Pegas ini banyak digunakan pada kendaraan dengan daya angkut yang ringan.
Konstruksi pegas ini terdiri atas sebuah batang baja yang pada kedua ujungnya
terikat pada frame dan ujung satunya terikat pada lower arm ( lengan suspensi).
Berbeda dengan pegas ulir , konstruksi dari pegas ini tidak digulung seperti ulir,
namun konstruksinya terdiri atas sebuah batang baja yang utuh. Cara kerja pegas

11
ini adalah menahan puntiran bila lower arm bergerak naik atau turun. akibat
permukaan jalan yang tidak rata. Jadi pegas ini memiliki daya elastisitas
terhadap puntiran dan bekerja dengan cara dipuntir. Konstruksi pegas ini
sederhana , namun tidak kuat, karenanya pegas ini hanya cocok digunakan untuk
kendaraan dengan daya angkut ringan.
• Pegas Udara ( Air Spring )
Pegas ini menggunakan tenaga udara yang tersimpan dalam bellows. Bellows
inilah yang menggantikan tempat dari pegas daun dan pegas coil. Di mana
pemasangan bellows ini diletakkan pada tempat pemasangan pegas daun atau
pegas ulir. Kekerasan dari pegas ini berubah - ubah sesuai dengan beban
kendaraan, sehingga pada saat kendaraan kosong maupun isi gaya pemegasan
yang dihasilkan tetap sama nyamanya. Namun konstruksi pegas ini memerlukan
sebuah pompa untuk menambahkan angin kedalam bellowst, karenanya tak
semua kendaraan menggunakan pegas tipe ini.

B. SHOCK ABSORBER
Shock absorber merupakan komponen penting suatu kendaraan yaitu dalam
sistem suspensi, yang berguna untuk meredam gaya osilasi dari pegas. Shock
absorbers berfungsi untuk memperlambat dan mengurangi besarnya getaran
gerakan dengan mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi menjadi energi
panas yang dapat dihamburkan melalui cairan
hidrolik.

12
Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian
atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan.
Bagian bawahnya, terpasang dengansilinder bagian bawah yang dipasangkan
dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada
kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk
mengendalikan guncangan pada roda.
Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung. Piston
adalah kmponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di saat
shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak shock
absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik turun. Dan yang
terakhir adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan
tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar detail struktur shock absorber.
Shock absorbers bekerja dalam
dua siklus yakni siklus kompresi
dan siklus ekstensi ( penekanan
dan memanjang ).

kerja Shock Absorber


• Shock absorber kerja tunggal (single action),
Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi.
Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam. Cara kerja
sockabsober type ini men unakan redaman sinle,pada saat kompresi atau sat
rebound saja, dengan system demikian, sock absorber ini kurang cocok untuk
diaplikasikan pada mobi, melainkan banyak digunakan pada sepeda motor.
• Shock absorber kerja ganda. (Multiple action),
Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada
umumnya kendaraan sekarang. Dengan redaman pada saat compresi dan
rebound memberikan tinkat peredaman kejut yang maksimal.

13
Menurut Konstruksi
- Shock absorber tipe twin tube,
Di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang
membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder
luar).
- Shock absorber tipe mono-tube,

Di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).
Menurut Media Kerjanya
Shock absorber tipe hidraulis,
Di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium.
Shock absorber berisi gas,
Adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan
adalah nitrogen

14
C. BALL JOINT

Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga
berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian
dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada
setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide
lithium base.
Penting :
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting
gemuk Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan
screw plug. Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak
diperlukan penggantian gemuk

E. STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya
sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan
traksi ban. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua
lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah diikat ke
frame atau body pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan kiri
bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang
sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan
membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian
dalam (inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah

15
satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang
stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini
berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body dalam batas Kemiringan
yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, salah satu ujung strut
bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket
strut bar yang diikatkan ke body atau cross member melalui bantalan karet. Strut
bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur
pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan
akibat terjadinya pengereman.

F. LATERAL CONTROL ROD

Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan.Komponen ini
sangat penting , di karenakan tujuannya untuk menahan axle pada posisinya
terhadap beban dari samping. Cara kerja sangat simple dimana saat kendaraan
melintasi jalan yang tidak rata ataupun berlubang, maka bisa terjadi kendaraan
akan anjlok ke satu arah,yan akan memungkinkan axle kendaraan bereser.
Maka denan adanya Lateral Control Rod memungkinkan menahan axle agar
tidak berkeser dari posisinya.

G. BUMPER

16
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas
mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan
kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper
dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada
waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.
H. STRUT BAR
Strut bar (batang penahan)adalah suatu btan yan terbuat dari besi yang
menyerupai stabilizer, hanya
beda ukuranya dipasangkan
diantara lower arm. Tetapi ada
juga yang terdapat satu strut
bar di masing – masing depan
lower arm, hanya ukuranya
lebih pendek,hamper
menyerupai peas batan torsi. Strur Bar berfungsi untuk menahan lower arm
agar tidak bergerak maju atau mundur saat menerima kejutan dari permukaan
jalan tidak rata .
I. OSKILASI BODY

PITCHING
Pitching adalah
gerakan atau
bergoyang bagian
depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat
grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang

17
bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan
yang pegasnya lemah.
ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu
sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini
mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).
BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan.
Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan
bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah.
YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke
kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan
yang menyebabkan pitching
MENGGANTI BATANG STABILISER
▪ TUJUAN:
Agar mobil tidak doyong ke satu arah saat dijalankan. Dan ntuk mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan cara servis komponen suspensi depan ,
penggantian komponen dan prakitan batang stabilizer.
▪ KESELAMATAN KERJA:
- Hati-hati waktu memasang dongkrak dan waktu mengangkat
kendaraan.
- Pasang jack stand sebagai pengaman.
- Gunakanlah hand tools yang tepat
- Hati-hati minyak rem jangan kena bodi kendaraan.
▪ ALAT DAN BAHAN:
Alat : Dongkrak; jack stand; Hand tools; SST.
Bahan : Kendaraan; minyak rem

▪ LANGKAH KERJA:
a. .Langkah Melepas
1.Pasang lift terlebih dahulu, kemudian angkat kendaraan.

18
2.Kendorkan mur roda depan menunakan impect. Lalu lepaskan ban.
3.Lepaskan ball joint stabilizer di kanan atau kiri.
4. Lepaskan baut-baut stabiliser dari batang stabiliser dan lengan suspensi
bawah. Tahan baut stabiliser dengan kunci pas, longgarkan dan lepaskan baut-
bautnya. Lepskan ganjal karet dan Lepaskan bracket bracket batang stabiliser
pada kedua sisinya sambil diperhatikan tempat,arah dan bentuknya untuk
pemasangan nanti
5..Lalu lepaskan linkage bagian kiri atau kanan bodinya dan lengan bawahnya.
6. Tarik keluar batang stabiliser lewat lobang bracket batang penunjang.
7.Ganti batang stabilizer atau komponen lain yang telah rusak dengan yang
baru.
b. Langkah pemasangan.
1. Memasang batang stabiliser. Masukan batang stabiliser sesuai
posisinya.Pasang karet penahan ( bushing ) pada tempatnya,perhatikan posisi
bushing sesuai aslinya.
2.Pasang bracket pada lubang baut yang ada dibody dan kencangkan mur-mur
sesuai momen.
3.Pasang ball joint stabilizer kanan dan kiri lalu kencangkan bautnya
menggunakan kunci sesuai ketentuan.
4.Pasang cushion sesuai arah lubangnya dan kencangkan baut penahanya.
5. Pasang baut-baut stabiliser pada lengan bawah suspensi dan batang
stabiliser.
6. Pasanglah kembali batang linkage sesuai aslinya.
7.Pasanglah roda-roda dengan kokoh dan turunkan kendaraan
8.Kencangkan mur-mur roda dengan impact. Lalu gunakan torsi untuk
memastikan kekencangan sesuai yang ditentukan.

19
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak
rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan. Fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda
menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk
memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang. Memindahkan gaya
pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-
roda. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan
roda-roda.
Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya
tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan
pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran
(shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan
roda roda tetap menapak pada jalan. Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat
digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu: Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
Suspensi bebas (suspensi independen) Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe
mac person, tipe mac pherson dengan lower arm berbentuk L, tipe semi – trailing
arm, jenis strut dua link, tipe double wisbone dengan pegas koil dan tipe double
wisbone dengan pegas batang torsi
Teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
Swing axle Sliding pillarMacPherson strut Upper and lower A-arm (double
wishbone) Multi-link suspension Trailing arm suspension

20
B. SARAN

Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku
pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila siswa
melakukan prakerin pada instansi yang dimaksud, sehingga para siswa dapat
menyesuaikan diri dengan mudah.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mobilku.org/2012/10/sistem-suspensi-mobil.html, diakses tanggal 21


september 2013
http://www.slideboom.com/presentations/620821/10.B.-Sistem-Suspensi, diakses
tanggal 21 september 2013
http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html,diakses tanggal 21
september 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_%28kendaraan%29,diakses tanggal
21 september 2013
http://www.slideshare.net/parasiann/artikelsistemsuspensikemudi,diakses tanggal
21 september 2013
http://irmasuryadi.blogspot.com/2013/03/sistem-suspensi.html,diakses tanggal 21
september 2013
http://zainal1221.blogspot.com/2012/11/bayangkan-saja-jika-anda-
mengandarai.html diakses tanggal 21 september 2013
http://id.shvoong.com/products/auto/2125112-pengertian-dan-fungsi-sistim-
suspensi/#ixzz2gGw4n3d2, diakses tanggal 21 september 2013 diakses tanggal 21
september 2013
Buku jurnal dan pengalaman praktik kerja lapangan

22
LAMPIRAN
A. Profil penulis
Nama : MIFTAH FAUZI
TTL : Tasikmalaya, 11 Februari 2006
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jurusan : TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
Nis : 012131010
Kelas : TKRO 2
Orang tua
Bapa :
Ibu :

B. DOKUMENTASI

23
24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai