a. Proses Registrasi
Perusahaan yang ingin menjual surat hutang atau saham harus menawarkan kepada
publik sesuai dengan aturan UU Tahun 1995 tentang pasar modal dengan cara
mendaftarkan surat berharganya kepada Bapepam-LK. Proses registrasi membutuhkan
pengungkapan yang memadai tentnag perusahaan, manajemen, dan rencana penggunaan
dana yang diterima dari hasil penjualan. Pendaftar harus menyiapkan laporan keuangan
yang sudah di audit. Laporan keuangan yang disajikan kepada prospectus adalah laporan
keuangan 3 tahun terakhir atau sejak didirikan jika usia perusahaan kurang dari 3 tahun.
Laporan keuangan tahun yang lalu tersebut harus disajikan secara komparatif dengan
periode sekarang. Sebagai tambahan, Bapepam-LK juga meminta penyajian paling
sedikit 4 rasio penting dari informasi keuangan selama 5 tahun terakhir.
Sejumlah jenis surat berharga dan transaksi surat berharga dibebaskan dari
keharusan registrasi menurut UU pasar modal. Surat berharga yang dibebaskan itu adalah
surat utang dengan tanggal jatuh tempo satu tahun atau kurang dari 1 tahun, sertifikat
deposito, kebijakan transaksi, surat berharga yang diterbitkan dan dijamin oleh
pemerintah serta surat berharga lainnya yang ditetapkan oleh ketua Bapepam-LK.
Terkait dengan UU pasar modal, penawaran publik akan membutuhkan waktu dan
dalam jumlah tertentu, baik itu didalam wilayah Indonesia atau kepada warga Indonesia
di luar negeri, dan ditawarkan melalui media massa atau ditawarkan kepada lebih dari
100 orang, atau dihasilkan melalui penjualan lebih dari 50 orang. Selain itu, penawaran
yang tidak memenuhi ketetapan di atas tidak dianggap sebagai penawaran kepada publik.
Disamping itu pula, Bapepam-LK mengeluarkan aturan Nomor IX.A.5 yang
mengatur pengecualian dari penawaran publik. Surat berharga dianggap tidak melakukan
penawaran kepada publik sesuai dengan UU Pasar Modal 1995 jika total penawarannya
kurang dari Rp.1 miliar, sehingga tidak membutuhkan registrasi resmi melalui Bapepam-
LK. Lebih lanjut, proses penawaran tersebut biasanya diawali dengan pemilihan
penjamin emisi (underwriter), yaitu pihak yang membantu perusahaan dalam proses
pendaftaran dengan menyediakan informasi pemasaran dan secara langsung akan
mendistribusikan surat berharga. Perjanjian penjaminan emisi adalah kontrak antara
perusahaan penerbit dan penjamin emisi yang berisi tentang tanggung jawab penjamin
emisi dan diposisi akhir untuk surat berharga yang tidak terjual pada akhir masa
penawaran publik. Dalam beberapa kasus, penjamin emisi bisa saja membeli seluruh
surat berharga yang tersisa atau perusahaan akan mengambil kembali surat berharga yang
tidak terjual. Tim penawaran publik biasanya terdiri dari perusahaan penerbit, penjamin
emisi, akuntan independen, konsultan hukum, dan para ahli, seperti perusahaan penilai
atau insinyur. Secara khusus penjamin emisi membutuhkan “comfort letter” dari akuntan
yang menjelaskan bahwa perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang
berhubungan dengan akuntansi dalam proses registrasi.
b. Pernyataan Registrasi
Proses penawaran surat berharga kepada publik diawali dengan persiapan pengisian
pernyataan registrasi. Pernyataan registrasi untuk perusahaan kecil dan menengah
berbeda dengan yang biasanya. Perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang
memiliki total aset kurang dari Rp.100 Miliar. Diskusi berikut ini akan menjelaskan
tentang proses penawaran publik untuk perusahaan yang tidak dikelompokkan sebagai
perusahaan kecil dan menengah. Termasuk dalam pernyataan registrasi antara lain adalah
prospektus, prospektur ringkas, audit laporan keuangan, “comfort letter”,
“representation letter”, perjanjian penjamin, dan lain-lain.
Informasi di dalam prospektur terdiri dari paket informasi dasar termasuk informasi
tentang penggunaan dana dari hasil penjualan surat berharga, uraian surat berharga yang
ditawar, dan rencana pendistribusian, termasuk nama dari penjamin emisi utama (jika
ada).
Pengisian untuk penerbitan obligasi harus mencakup ringkasan informasi tentang
perjanjian agen trustee, termasuk masalah yang berhubungan dengan tingkat utang
dibandingkan dengan utang yang masih belum dilunasi, sehingga investor memiliki
informasi tentang risiko keuangan dari perusahaan penerbit obligasi.
Pernyataan registrasi harus ditandatangani oleh direktur dan dewan komisaris
perusahaan. Perusahaan kemudian menyerahkan pernyataan registrasi kepada Bapepam-
LK yang kemudian ditelaah oleh Biro Penilaian Keuangan.