SEKTOR PUBLIK 4.1 DEFENISISI K KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Kerangka konseptual akuntansi sektor publik Merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik . konsep ini meliputi perencanaan , pengangaran, realisasasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah partai politik,yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan. Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut, jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut kerangka konseptual yang terkait.
4.2 TUJUAN DAN PERANAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan bagi :
a. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan tugasnya termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan. b. Penyusun laporan keuangan untuk memahami pratek akuntansi menurut prinsip akuntan yang diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik. c. Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. d. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan imformasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesui dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku disektor publik.
4.2 LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Sebagai sebuah siklus, akuntansi sektor publik terangkai dari proses perencanaan, pengangaran, realisasi anggaran pengadaan barang dan jasa, pelaporan , audit serta pertanggung jawaban. Dengan demikian, pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi : a. Perencanaan publik b. Pengangaran publik c. Realisasi anggaran publik d. Pengadaan barang dan jasa publik e. Pelaporan sektor publik f. Audit sektor publik g. Pertanggung jawaban publik.
4.4. ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. 4.4.1 Kebutuhan Masyarakat Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa terpisah dari lingkunganya.dan manusia juga memiliki banyak kebutuhan, seperti kebutuhan ekonomi ( pangan, sandang, dan papan) kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan dan kebutuhan sosial. Berdasarkan kodratnya, manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat memenuhi segala harapan dalam hidupnya. Karena itu, manusia disebut juga sebagai makhluk Ekonomi. Disisi lain, manusia adalah makhluh sosial yang membutuhkan orang lain dan tidak dapat memenuhi kebutuhanya seorang diri. Kenyataan ini lah yang mendorong manusia hidup berkelompok dan, pada akhirnya, mendirikan sebuah negara atau organisasi publik.
4.4.2 Alokasi Sumber Daya Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika ada sumber daya yang mendukungnya. Sumberdaya yang dialokasikan akan menjadi Bahkan Baku bagi berjalanya perencanaan yang telah disusun. Alokasi sumber daya dilakukan dengan mekanisme pengangaran, perencanaan yang telah ditetapkan berdasarkan skala perioritasnya, akan melanjutkan dengan pengangaran. Ini merupakan proses alokasi sumber dana bagi seluruh aktivitas yang hendak dilaksanakan dari dokumen perencanaan.
4.4.3 Ketaatan Hukum / Peraturan Perencanaan dan pengangaran yang disusun demi memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika tercapai jika ada sumber daya yang mendukungnya. Perangkat aturan atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur kebutuhan publik dan alokasi sumber daya yanghendak dilakukan.\ 4.4.4 Dasar Akrual Dasar Akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor publik dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lainya diakui pada saat terjadinya ( dan bukan pada saat kas atau stara kas diterima atau dibayar), serta dicatat dalam catatan akauntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan. 4.4.5 Kelangsungan Organisasi Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau aturan orgnisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut.segala aturan yang ada didalam nya mengatur hal-hal yang mendukung agar operasi berjalan dengan baik, sehingga kinerja dan tujuan organisasi dapat terwujud. 4.4.6 Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas merupakan kinerja salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik diakhiri dengan proses pertanggung jawaban publik.
4.5 INPLEMENTASI KARAKTERISTIK KUALITATIP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Karakteristik kualitatip merupakan perpaduan dari dua kata yakni karakteristik yang berarti ciri-cirri khusus dan kualitatip yang berarti terkait dengan mutu. Dari paduan kata tersebut, dapat disimpulkanbahwa karakteristik kualitatip adalah ciri-ciri khusus dari sebua mutu. Jika implementasikanpada akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatip akuntansi sektor publik adalah ciri khas impormasi dalam organisasi sektor publik yang berkontribusi pada penentuan kualitas produk setiap akuntansi sektor publik. Karakteristik kualitatip akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah hierarki Manfaatnya bagi pengambilan keputusan disajikan dalam seabagai kualitas imformasi paling penting, Relevan dan realibilitas merupakan dua kuialitas utama atau pokok beserta unssur-unsurnya yaitu: Unsur kualitas yang relevan: tepat waktu, nilai prediktip dan nipai umpan balik ( feedback) Unsur Kualitas reliabilitas: teruji, netralitas dan menggambarkan kejujuran.
4.5.1 Kualitas Perencanaan Publik Perencanaan Kualitas Perencanaan Publik Kegiatan perencanaan sangat menentukan sukses tidaknya program pelayanan. Hal ini bisa dilihat dari aspek kualitas perencanaanya yang harus disesuaikan dengan kriteria perencanaan, fungsi, dan dampak yang akan ditimbulkan. Kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefenisikan terkait dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan,
Outcome Perencanaan Publik Berapa model Siklus perencanaan sering digunakan dengan terminolagi berbeda. Namun, pada dasarnya setiap sitem tersebut membutuhkan (Omar, 2001): a. Analisis situasi yang menjawab pertanyaan di mana kita saat ini? b. Penentuan tujuan (prioritas, tujuan, target) kemana kita akan pergi? c. Seleksiintervensi yang menjawab pertanyaan ; Bagaimana kita mencapai tujuan? d. Penyusutan Program dan pembiayaan Apa yang harus didapatkan ketika mencapai tujuan? e. Implementasi dan monotoring Apa yang harus didapatkan ketika mencapai tujuan? f. Evaluasi yan g menjawab pertanyaan bagaimana kita mengetahui bahwa kita telah mendapatkan apa yang ingin diperoleh saat mencapai tujuan?
Karakteristik Kualitatip dari Kualitas Output Perencanaan Publik, 1. Dapat dipahami 2. Relevan
4.5.2 Kualitas Pengangaran Publik Pengertian Kualitas Pengangaran Publik Sangat disayankkan bahwa kualitas sering kali dilihat sebagai bagian dari organisasi dan bukan sebagai strategi organisasi secara keseluruhan.Pengangaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya . Outcome Pengangaran Publik Dokumen pengangaran pembangunan pemerintah daerah, yaitu contoh organisasi sektor publik, menghasilkan dokumen sebagai berikut: 1. Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD 2. Raperda RAPBD 3. Nota RAPBD 4. Perda APBD 5. Surat Keputusan Kepala Daerah Perjabaran APBD
4.5.3 Kualitas Realisasi Anggaran Publik Pengertian Kualitas Realisasi Anggaran Publik Realisasi Anggaran mencakup aspek aspek yang dibutuhkan dalam melaksanakan anggaran dan tujuan proses anggaran adalah mengembangkan produkdan layanan yang harus diberikan kepada publik. Proses realisasi anggaran pada umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini: Dana digulirkan untuk berbagai bagian/departemen sesui dengan aturan yang ditetapkan Orgfanisasi sektor publik memulai pengeluaran secara langsung atau dengan pengadaan barang dan jasa. Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun.
Outcome Realisasi Angaran Publik Unsur-unsur dalam pengelolaan berbatas kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut 1. Pengembangan kasus usaha 2. Menentukan Prioritas 3. Menyediaakan Pembenaran Biaya 4. Menemukan manfaat 5. Mengukurminerja perbaikan yang sedang berlangsung.
4.5.4 Kualitas Penganggaran Barang dan Jasa Publik Pengertian Kualitas Penganggaran Barang dan Jasa Publik Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/atau jasa dengan total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuaantitas dan kualitas yang benar, pada waktu yang tepat, pada tempat yang tetap dari sumber yang tepat untuk memperoleh manfaat secara lansung.
Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem pengelolaan kualitas yang efektip yang terdiri dari: a. Perrencaan Kualitas ( Quality Planing) b. Jaminan Kualitas ( Quality assurance) c. Pengendalian kualitas ( Quality control) d. Peningkatan Kualitas ( Quality Inprovement)
4.5.5 Kualitas Pelaporan Sektor Publik Pengertian Kualitas Pelaporan Sektor Publik Terkait dengan pendefenisian Pustaka- pustaka sebelumnya telah fokus pada hal- hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan dan dan kecurangan yang secara jelas menjadi penghalang tercapainya laporan keuangan yang berkualitas serta telahmenggunakan faktor-faktor tersebut sebagaibukti penurunan konsep dalam proses pelaporan keuangan. Karakteristik kualitatatipnkualita output auditnsektor publik 1. Dapat dipahami 2. Relevan 3. Keandalan 4. Dapat dibandingkan
4.5.7 Kualitas Pertanggung Jawaban Publik Pengertian Kualitas Pertanggung Jawaban Publik Laporan pertanggung jawaban tahunan mencerminkan misi utama organisasi, inisiatif utama untuk membawa misi dan kinerja pelaksana yang menjadi tanggungjawabnya. Pelaksanaan pelaporan pertanggung jawaban merupakan kerangka berpikir logis untuk menentukan: a. Scanning = Dimana posisi organisasi publik sekarang b. Misi = akan kemana organisasi publik diawa c. Strategi = Bagaimana organisasi publik sampai disini dan bagaimana selanjutnya d. Program = Apakah kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan strategi e. Evaluasi = apakah organisasi publik sudah berada pada jalan yangbenar.
4.6. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN TRANSAKSI PUBLIK 4.6. 1 Defenisi Pengakuan Dan Pengukuran Transaksi Publik Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata maupun jumlah uang, kinerja keuangan, dan mencamtumkanya kedalam laporan posisi keuangan atau laporan posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan.
Pos memenuhi defenisi suatu unsur harus diakui jika: a. Ada kemunkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitana dengan pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam organisasi publik b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukurdengan andal
4.6.2 Faktor yang Berpengaruh Dalam Pengakuan Danpengukuran Transaksi Publik Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan Dalam kriteria pengakuan pendapatan,konsep probalitas digunakan dalam pengertian ketidakpastian. Kendala pengukuran : 4.6.3 Aktiva Diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa depan atau potensialnya nkemunkinan besar akan diperoleh organisasi dan aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapt ukur dengan andal 4.6.4 Kewajiban Diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya yang memberikan manfaat kemungkinan besar akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang, sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal
BAB 5
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 5.1 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Perencanaan, Pengangaran, Realisasi anggaranpengadaan barang dan jasa pelaporan audit dan pertnaggung jawaban publik. 5.2 LINGKUP STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Berdasarkan kebutuhan tersebut, pedoman akuntansi ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : a. Menyediakan organisai sektor publik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat diterapkan. b. Menyediakan organsasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yng dilengkapi dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan
5.3 AGAM DAN HBUNGAN ANTARSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Secara umum, terdapat empat ragam standar yang mengatur organisasi sektor publik, yaitu: 1) Standar Nomenklatur 2) Standar akuntansi sektor publik (SASP) 3) Standarpemeriksaan keuangan negara(SKPN) 4) Stansar akuntansi biaya (SAB)
5.4 KEBUTUHAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA. Standar akntansi keuangan sektor publik (SAKSP) dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku ditingkat internasional, dengan diharapkan dapat tercapainya imformasi keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan bagi semua yurisdiksi. Manfaat Standar akuntansi keuagan Sektor publik (SAKSP) adalah: a. Meniningkatkan kualitas dan reabilitas b. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian c. Mengusahakan hermonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan d. Mengusahakan hermonisasi antaryurisdiksi dengan menggunakan dasar akauntansi yang sama
5.5 TEKNIK PENYUSUNAN STANDAR Untuk mencapaikualitas yang tinggi dan andal , proses penyusunan standar harus dilakukan melalui tahap-tahap dan prosedur yang seksama serta teliti. Berikut adalah tahap- tahap dalam menyusunstandar akuntansi (Suwardjono,2006:109): Evaluasi masalah pada tahap awal Mengadakan Riset dan analisis Menyusun dan mendistribusikan Memorandum Diskusi Mengadakan dengar pendapat umum Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik dan momerandum diskusi Menerbitkan draft awal standar yang diusulkan Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis Memutuskan Menerbitkan
5.6 STANDAR NOMENKLATUR 5.6.1 Definisi Nomenklatur. Sebagai daftar perkiraan/akun buku besar yang diterapkan dan disusun secara sitematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksaan anggaran, pertanggungjawaban, dan laporan keuangan pemerintaah pusat. 5.6.2 Tujuan Penyusunan Nomenklatur. 1) Mengindentifikasi data akuntansi secara unik 2) Meringkas data 3) Mengklasifikasi rekening atau transaksi 4) Menyampaikan makna talenta
5.6.3 Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun Nomenklatur. Dalam merancang kerangka Nomenklatur, berbagai pertimbangan berikut ini perlu dipertimbangkan: a. Kerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai atau metode pengolahan data yuang digunakan. b. Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode. c. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
5.6.4 Metode Penyusunan Nomenklatur. Pembrian namenklatur atau kode rekening umumnya didasarkan pada kerangka pemnberian kode tertentu, sehingga pemakai menjadi lebih mudahdalam menggunakannya.
Ada 5 metode penyusunan nomenklatur atau kode rekening yaitu : 1) Kode angka atau alfaber Urut Contoh kode angka urut adalah sebagai berikut: Kas Investasi sementara Piutang Cadangan kerugian piutang Persedian Persekot biaya Aktiva lainya Investasi jangka panjang Tanah Bangunan 2) Kode angka blok 3) Kode angka kelompok 4) Kode angka desimal Contoh: 3.0 Persediaan 1.1 Persediaan suku cadang 1.2 Persediaan bahan penolong 19 Persediaan lain-lain 5) Kode angka urut didahuluimrefrensi huruf Metode ini menggunakan menggunakan kode berupa kombinasi angka dengan huruf Misalnya: AL 101 ATL 112 MO 245
5.7 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK 5.7.1 .PSAK No. 45 Tentang Standar Akuntansi Untuk Entitas Nirlaba Karakteristik organisasi nirlaba atau dalam hal ini, organisasi sektor publik berbeda dengan organsiasi bisnis,perbedaanya terdapat pada cara organsisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. Para pengguna laporan keuangan organisasi sektor publik memiliki kepentigan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi sektor bisnis yakni: Jasa yang diberikan oleh organisasi sektor publik dan kemampuan untuk terus memberikan jasa tersebut Cara pengelola melaksanakan tugas dan pertanggungjawabanya. Aspek kinerja pengelola
5.7.2 Laporan Keuangan Yang Dihasilkan Laporan Posisikeuangan Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan imformasimengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih serta imformasi mengenai hubungan diantara undur-unsur tersebut pada waktu tertentu Laporan Aktivitas Tujuan utama laporan akativitas adalah menyediaakan imformasi mengenai: 1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sipat aktiva 2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain 3) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan imformasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode.
5.7.3 Unsur-Unsur Laporan Keuangan Posisi Keuangan Unsur yang berkaitan lansung dengan pengukuran posisi keuangan adalah : a. Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi sektor publik sebagai akibat dari peristiwa masalalu dan mempunyai manfaat dimasa depan bagi penylenggara organisasi sektor publik b. Kewajiban adalah utang organisasi sektor publik masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu c. Ekuitas adalah hak residu atas aktiva organisasi msektor publik setelah dikurangi semua kewajiban.
5.7.4 Standar Akuntansi Pemerintahan Terlepas dari kontroversi dan kelemahan yang sangat mendasar, berikut pembahasan menjelaskan lingkup dari standar akuntansi pemerintahan. a) Salah satu upaya konkret untuk mewujutkan transparansi dan akuntansibilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggung jawaban keuangan pemerintahan, b) Uu No,17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan Uu no.1 tahun 2004 tentang pembendaharaan Negara memenatkan tugas penyusutan standar tersebut kepada suatu komite standar yang independen. c) Berdasarkan amanat Uu tersebut diatas presiden menetapkan keputusan Presiden RI No 84 tahun 2004 tentang komite standar akuntansi pemerintahan.
5.8 STANDAR AUDIT SEKTOR PUBLIK 5.8.1 Terbitnya Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SKPN) SKPN merupakan acuan bagi auditordalam melakukan kegiatan pemeriksaan atau audi, yang merupakan suatu proses yang sistematis. Pernyataan ini mengandung arti bahwa audit merupakan serangkaian langkah atau prosedur yang logis , struktur dan terorganisir. SKPN Tetap mengacu pada SPAP sebagai acuan dan pedoman bagi auditor dalam melaksanakan pemeriksaan/ audit. SKPN ini berlaku bagi : i. BPK ii. Akuntan Publik yang melakukan pekerjaan pemeriksaan untuk dan atas nama BPK. iii. Auditor yang melakukan audit atas kegiatan entitas nonkeuangan negara yang mendapat bantuan fasilitas dari keuangan negara. iv. Aparat pemeriksa internal pemerintah sebagai payung.
Hubungan antara SAP dan SKPN Sebagai suatu proses, auditing berhubungan dengan prinsif dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh organisasi. Untuk melaksanakan audit tersebut auditor harus berpedoman pada SKPN.
5.9 STANDAR AKUNTANSI BIAYA SEKTOR PUBLIK 5.9.1 Pemahaman standar akuntansi biaya sektor publik Biaya sektor publik dirancang untuk mencapai keseragaman dan konsistensi dalam pen/gukuran, penetapan serta penetapan, serta pengalokasian biaya pada organisasi sektor publik. Saran dan masukan diminta dari organisasi sektor publik, industri, serta asosiasi profesi akuntansi.
5.9.2 Standar Akuntan Biaya sektor publik Versus Prinsif-prinsip Biaya Standar Akuntan Biaya sektor publik Versus Prinsif-prinsip Biaya Adalah hal yang berlainan. Standar akuntansi biaya sektor publik berkaitan dengan pengukuran, penetapan, dan alokasi biaya kontrak organisasi sektor publik. Sementara itu Prinsip-prinsip biaya menunjuk pada pemenuhan biaya, merupakan unsur dalam pengadaan barang jasa serta merupakan fungsi dari hukum, aturan,dan kontrak tersendiri. 5.9.3 Penggunaan Standar Akuntansi Biaya sektor Publik Cara termudah untuk menentukan pemakaian adalah dengan mengasumsikan standar akuntansi biaya tersebut diterapkan pada seluruh jenis biaya kontrak , namun adla satu pengecualian
SOAL BAB 4 Multiple Chois / Pilihan Ganda 1. Pola umum dari tahapan penyusunan rencana adalah sebagai berikut, Kecuali.... a. Musyawarah perencanaan pembangunan /konsultasi publik b. Penyusunan rancanngan akhir c. Bahan/ materi d. Pengesahan e. Penyusunan rancangan Jawab : C 2. Pisah batas antara realisasi anggaran dan pengadaan barang dan jasa publik adalah... a. Rancangan kerja dan anggaran d. Tim Pengadaan b. Transaksi e. Pembuat laporan keuangan c. Pengangaran publik Jawab : B. Transaksi 3. Berikut ini yang bukan merupakan contoh dokumen pengangaran pembangunan pemerintah daerah adalah ... a. Rencana strategi ( renstra) SKPD b. Nota RAPBD c. Perda APBD d. Raperda RAPBD e. SK KDH tentang Penjabaran APBD Jawab : A 4. Berikut ini yang tidak termasuk dalam pembahasan kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah....... a. Realisasi anggaran publik b. Pembangunan sektor publik c. Pelapor sektor publik d. Pengadaan barang sektor publik e. Pembangunan sektor publik Jawab : E 5. Kualitas audit diadakan untuk menguji .......... sistem pengelolaan kualitas a. Efisiensi d.Output b. Maksimalisasi e. Input c. Efektivitas Jawab : C
6. Kualitas yang memperbolehkan para pengguna data untuk bergantung pada kepercayaan dirinya sebagai perwakilan dari apa yang ingin disampaikan merupakan hal yang ditunjuk pada karakteristik kualitatif...... a. Relevan b. Keandalan c. Materialisasi d. Kualitas skunder e. Pertimbangan biaya manfaat Jawab : B 7. Laporan keuangan sektor publik menyediakan imformasi yang meliputi unsur-unsur berikut,kecuali...... a. Biaya b. Modal c. Pendapat d. Kewajiban e. Aktiva Jawab : B 8. Penyusunan anggaran dapat dikatan baik apabila memenuhi persyaratan berikut, kecuali..... a. Berdasarkan program b. Sebagai alatperencana dan pengendalian c. Sebagai alat memaksimalkan keuntungan d. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan e. Berdasarkan pusat pertanggung jawaban Jawab : C 9. Berikut ini yang termasuk dalam hasil ( outcome) laporan keuangan sektor publik adalah...... a. Laporan arus modal b. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan c. Laporan posisi keuangan d. Laporan perubahan aktiva e. Laporan perusahaanaktiva Jawab : A 10. Pada prinsifnya, karakteristik khusus proses pengadaan barang dan jasa adalah ..... 1) Persaingan tertutup 2) Persaingan terbuka 3) Proses responsivitas 4) Proses transparansi
Dari jawaban diatas yang benar adalah ..... a. Jawaban a dan c benar b. Jawaban b dan d benar c. Jawaban a, b, dan c benar d. Semua jawaban benar e. Semua jawaban salah. Jawaban : B
Esai 1) Sebutkan tujuan dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik! 2) Jelaskan bagaimana sebuah imformasi dianggap relevan! 3) Uraikan tahapan dalam pengadaan barang dan jasa publik! 4) Jelaskan apa yang dimadsud dengan karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik? 5) Ekuitas dapat diklasifikasikan dalam. 6) Apakah yang dirumuskan dalam kerangka konseptual akuntansi sektor publik? 7) Jelaskan pengertian kualitas kualitas pelaporan sektor publik! 8) Sebutkan Berapa model Siklus perencanaan sering digunakan dengan terminolagi yang berbeda. 9) Sebutkan pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik 10) Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu
Jawab 1) Tujuan kerangka konseptual akuntansi sektor publik a. tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan tugasnya termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintah b. penyusun laporan keuangan untuk memahamipraktek akuntansi menurut prinsif akuntansi yang diterima umum dan ASP c. Auditor , BPK , KAP menurut pendapat mengenai apakah laporan keuagan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum d. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan imformasi yang disajikan dengan SAK yang berlaku.
2) Agar memenuhi standar relevansi, imformasi harus menghasilkan atau menjadi berguna terkait dengan tindakan yang dirancang dengan menfasilitasi sesuatu yanmg hendak dihasilkan , ini memerlukan baik imformasi maupun tindakan menkomunikasikan pengaruh pengguna imformasiterhadap tindakan yang akan diambil.
3) Tahapan-tahapan pengadaan barang dan jasa
Pengumpulan imformasi Hubungan oenyediaan Reviw latar belakang Negoisasi Pemenuhan Komsumsi, pemeliharaan dan penyelesaiaan Pembaharuan
4) Karakteristik kualitatif perpaduaan karakteristik kualitatif dari panduan tersebut disimbulkan bahwa karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu karakteristik kualitatif terkait dengan info akunmtansi yang merupakan ciri khas akuntansi.
5) Dalam posisi keuangan dimana relevansi pengklasifikasian terjadi apabila pos tersebut mengidikasikan pembahasan hukum atau pembatasan lainya atsa kemampuan organisasi untukmenggunakan ekuitas.
6) Kerangka konseptual akuntansi merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik, konsep ini meliputi perencanaan pengangaran, realisasi anggaran , pengangaran, realisasi anggaran pengadaan barang dan jasan, pelaporan auditn serta pertanggung jawaban organisasi sektor publik seperti memerintah pusat, pemda, parpol, yayasan dan lembaga masyarakat.
7) Kualitas pelaporan sektor publik ialah pengelolaan pendapatan, uraian keuangan, dan kecurangan yang menjadi penghalang tercapainyalaporan keuangan yang berkualitas serta lebih menggunakan faktor-faktor tersebut sebagai bukti ppenurunan konsep dan proses pelaporan keuangan.
8) .Berapa model Siklus perencanaan sering digunakan dengan terminolagi berbeda. Namun, pada dasarnya setiap sitem tersebut membutuhkan (Omar, 2001): a. Analisis situasi yang menjawab pertanyaan di mana kita saat ini? b. Penentuan tujuan (prioritas, tujuan, target) kemana kita akan pergi? c. Seleksiintervensi yang menjawab pertanyaan ; Bagaimana kita mencapai tujuan? d. Penyusutan Program dan pembiayaan Apa yang harus didapatkan ketika mencapai tujuan? e. Implementasi dan monotoring Apa yang harus didapatkan ketika mencapai tujuan? f. Evaluasi yan g menjawab pertanyaan bagaimana kita mengetahui bahwa kita telah mendapatkan apa yang ingin diperoleh saat mencapai tujuan?
9) Dengan demikian, pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi : Perencanaan publik Pengangaran publik Realisasi anggaran publik Pengadaan barang dan jasa publik Pelaporan sektor publik Audit sektor publik Pertanggung jawaban publik. 10) kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan bagi : a. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan tugasnya termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan. b. Penyusun laporan keuangan untuk memahami pratek akuntansi menurut prinsip akuntan yang diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik. c. Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. d. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan imformasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesui dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku disektor publik.
Contoh kasus I Peningkatan Kualitas Pelayanan Sektor Publik Seiring dengan bergulirnya reformasi birokrasi, tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance) pun semakin mengemuka. Krisis moneter yang berkepanjangan, kesenjangan ekonomi yang semakin tajam, supremasi hukum yang melemah, serta buruknya pelayanan publik yang dilakukan oleh birokrat semakin memperburuk tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kondisi ini pada akhirnya mendorong pemerintah untuk terus melakukan perbaikan dan berbenah terutama dalam kegiatan yang berkenaan dengan penyediaan layanan publik. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam pembenahan birokrasi adalah mengimplementasikan akuntansi manajemen yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Sektor publik yang selama ini masih mengacu pada tata kelola pemerintahan tradisional, saat ini tengah digerakkan oleh prinsip-prinsip akuntansi bisnis yang baik dan modern berdasarkan asas keadilan sosial. Pemerintah saat ini tidak lagi diharapkan menyediakan pelayanan publik dengan mutu rendah, melainkan didorong untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan keinginan para pelanggan yakni masyarakat itu sendiri. Pengembangan teori Akuntansi Manajemen di sektor publik pun terus dikembangkan hingga saat ini. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Jakarta sebagai salah satu sekolah tinggi kedinasan yang berkonsentrasi di bidang akuntansi dan keuangan publik terus melakukan pengembangan dan penelaahan atas penerapan akuntansi manajemen di sektor publik ini. Prinsip-prinsip akuntansi manajemen berbasis bisnis yang dapat diadopsi dalam sektor publik ditinjau dan dianalisis lebih lanjut penerapannya dalam birokrasi guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sesuai dengan harapan masyarakat. Theory of constrainst (TOC) merupakan salah satu teori dalam akuntansi manajemen bisnis yang dapat diadopsi oleh pemerintah dalam penyediaan layanan publik yang berkualitas. Namun harapan untuk memberikan produk pelayanan yang berkualitas ini tidak menutup kemungkinan timbulnya hambatan dan keterbatasan (bottleneck) dalam setiap proses penyediaan jasa. Dalam kerangka pemikiran inilah, penerapan TOC dalam sektor publik dianggap mampu untuk menguraikan metode pemaksimalan kualitas pelayanan dan meningkatkan throughput contribution melalui upaya penurunan investasi dan biaya operasi pelayanan publik, dengan harapan peningkatan kinerja secara keseluruhan. Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menguraikan hambatan dan keterbatasan (bottleneck) yang ada dalam penyediaan layanan publik. Studi kasus yang diambil adalah keterkaitan proses pelayanan pendaftaran tanah pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Proses pembelajaran dalam pembahasan masalah diharapkan mampu menguraikan kendala dan hambatan dalam pelayanan pengurusan sertifikat tanah serta memberikan solusi alternatif yang mencukupi dalam peningkatan kualitas pelayanan di sektor publik, terutama berkaitan dengan Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Tulisan lebih lengkap mengenai Peningkatan Kualitas Pelayanan Pemerintah dengan Pendekatan Theory of Constraints pada Sektor Publik : Studi Kasus Keterkaitan Proses Pendaftaran Tanah pada Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama dapat diunduh di sini.
Contoh Kasus II
Upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keunangan yang selama ini lebih banyak digunakan didunia usaha dalam pengeloaan keuangan pemerintah, tidaklah dimaksudkan untuk menyamakan pengelolaaan keuangan sektor pemerintah dengan pengeloaan sektor swasta, tetapi lebih kepada penerapan good cororate gobermance. jelasnya. Pada bagian lain, ia mengatakan pemerintah pusat nantinya akan mengontrol pengeluaran anggaran yang dilakukan daerah, persentase penggunaan keuangan daerah diatur, sedangkan nominalnya diserahkan kepada masing-masing daerah. Mekanisme tersebut, jelas dia, diharapkan dapat mewujudkan keseimbangan belanja publik dan belanja rutin yang dikeluarkan daerah. Kontrol atas pengeluaran yang dilakukan daerah sedang dibahas dalam undang-undang no 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dia mengungkapkan, pengawasan terhadap penggunaan pengawasan daerah akan dilakukan jendral pembinaan administrasi keuangan daerah. Pemerintah melihat adanya pengunaan keuangan daerah yang tidak proposional, tandas dia. Sementara itu, Hadi Prabowo menambahkan, dengan dikeluarkannya tiga paket undang-undang dibidang keuangan yakni UU Nomor 17/2003, UU Nomor 1/2004, dan UU Nomor15/2004, serta diterbitkanya UU No 33/2004 berpengaruh terhadap seluruh sistem pengelolaan keuangan daerah karna itu, aturan baru tersebut harus segera dipahami oleh pejabat diprovinsi dn kabupaten/kota.
SOAL BAB 5
Multiple Chois / Pilihan Ganda 1. Dalam ssistim pengolahan data akuntansi, kode rekening atau nomenklatur memenuhi berbagai tujuan berikut ini, kecuali ........ a. Meringkas data b. Mengindentivikasi data akuntansi secara unik c. Mengklasifikasi rekening atau transaksi d. Mempermudah memperguna e. Menyampaikan makna tertentu Jawab : D 2. Berikut ini yang bukan merupakan landasan peraturan perundang-undangan bagi penyusunan SKPN adalah..... a. Undang-undang dasr negara republik indonesia tahun 1945 b. Undang-undang nomor 17 tahun 2003 c. Undang-undang nomor 1 tahun 2004 d. Undang-undang nomor 15 tahun 2004 e. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 Jawab : E 3. Berikutini yang tidak termasuk dalam ragam standar yang mengatur organisasi sektor publik di indonesia adalah ....... a. Standar akuntansi indonesia b. Standar akuntansi pemerintahan c. Standar akuntansi perusahaan d. Standar profesional akuntansi publik e. Standar keuangan negara Jawab : C 4. Manfaat standar akuntansi keuangan sektor publik adalah sebagai berikut, kecuali.... a. Meningkatkan investasi b. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian c. Meningkatkan kualitas dan reabilitras laporan akuntan dan keuangan pemerintah. d. Mengusahakan harmonissasi keuangan e. Mengusahakan sistim pengolahan harmonisasi. Jawab : A
5. Standar mengenai catatan atas laporan keuangan termuat dalam ..... a. SAP No 01 d. SAP No 04 b. SAP No 02 e. SAP No 05 c. SAP No 03 Jawab : D 6. Siklus akuntansi biaya organisasi publik sangat dipengaruhi oleh siklus...... a. Kegiatan organisasi publik b. Perencanaan organisasi publik c. Pelaporan organisasi publik d. Anggaran organisasi publik e. Biaya organisasi publik Jawab : A 7. Salah satu metode pemberian kode rekening adalah ...... a. Kode angka desimal b. Kode angka prima c. Kode angka bulat d. Kode angka pecahan e. Kode angka ganjil Jawab : A 8. SKPN berlaku bagi pihak pihak berikut ini, kecuali ...... a. BPK b. KPK c. Akuntan publik melakukan pekerjaan pemeriksaan untuk dan atas BPK d. Aditor yang melakukan audit atas kegiatan entitas non keuangan negara yang mendapatkan bantuan fasilitas dari keuangan negara e. Aparat pemeriksa internal pemerintah sebagai payung. Jawab : B 9. SAP digunakan sebagai pedoman...... a. Badan auditor pemerintah dalam melaksanakan tugas b. Penyusunan perencanaan pemerintahan c. Memenuhi kebutuhan yang muncul d. Penyusunan realisasi anggaran pemerintah e. Penyunan audit pemerintahan. Jawab : C 10. Tujuan dari pembahasan sistem akuntansi biaya pada organisasi publik adalah untuk hal-hal berikut, kecuali a. Mengefektifkan \dan mengefisiensikan penggunaan dana organisasi publik b. Memberikan pedoman bagi penyusun catatan atas laporan keuangan c. Memberikan imformasi berupa laporan biaya yang akurat d. Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansi pengguna dana serta pelaporanya e. Menghsilkan laporan biaya teerkini. Jawab : E
Esai 1. Berdarkan kebutuhan, Pedoman akuntansi disusun dengan tujuan? 2. Coba anda sebutkan, Manfaat Standar akuntansi keuagan Sektor publik (SAKSP) 3. Jelaskan SKPN berlaku bagi pihak pihak ? 4. publik berbeda dengan organsiasi bisnis,perbedaanya terdapat pada? 5. Cara termudah untuk menentukan pemakaian adala 6. coba sebutkan tahap-tahap dalam menyusun standar akuntansi menurut (Suwardjono,2006:109): 7. Tujuan utama laporan akativitas adalah menyediaakan imformasi mengenai? 8. Pelaksanaan pelaporan pertanggung jawaban merupakan kerangka berpikir logis untuk menentukan scanning, Scanning artinya? 9. Jelaskan Dalam merancang kerangka Nomenklatur, berbagai pertimbangan yang perlu dipertimbangkan: 10. Jelaskan Tujuan laporan posisi keuangan?
JAWAB 1) Pedoman akuntansi disusun dengan tujuan a. Menyediakan organisai sektor publik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat diterapkan. b. Menyediakan organsasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yng dilengkapi dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan 2) Manfaat Standar akuntansi keuagan Sektor publik (SAKSP) adalah: a. Meniningkatkan kualitas dan reabilitas b. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian c. Mengusahakan hermonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan
3) SKPN berlaku bagi pihak pihak a. BPK b. Akuntan publik melakukan pekerjaan pemeriksaan untuk dan atas BPK c. Aditor yang melakukan audit atas kegiatan entitas non keuangan negara yang mendapatkan bantuan fasilitas dari keuangan negara
4) Berbeda pada cara organsisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. 5) Cara nya adalah dengan mengasumsikan standar akuntansi biaya tersebut diterapkan pada seluruh jenis biaya kontrak , namun adla satu pengecualian
6) tahap-tahap dalam menyusunstandar akuntansi (Suwardjono,2006:109): a. Evaluasi masalah pada tahap awal b. Mengadakan Riset dan analisis c. Menyusun dan mendistribusikan Memorandum Diskusi d. Mengadakan dengar pendapat umum e. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik dan momerandum diskusi f. Menerbitkan draft awal standar yang diusulkan g. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis h. Memutuskan i. Menerbitkan
7) Tujuan utama laporan akativitas adalah menyediaakan imformasi mengenai: 1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sipat aktiva 2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain 3) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
8) Scanning = Dimana posisi organisasi publik sekarang
9) Dalam merancang kerangka Nomenklatur, berbagai pertimbangan perlu dipertimbangkan: Kerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai atau metode pengolahan data yuang digunakan. Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
10) Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan imformasimengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih serta imformasi mengenai hubungan diantara undur-unsur tersebut pada waktu tertentu
Suara merdeka, 14 Desember 2004 Semarang-per januari 2008 pemerintah daerah diwajibkan mempublikasikan setiap laporan keuangan kepada masyarakat. Lima laporan keuangan yang wajib dipublikasikan kepada masyarakkat adalah laporan setiap semesteran, perhitungan APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas lapora keuangan yang dilampiri catatan keuangan BUMD (badan usaha ,mlik daerah). Meskipun seharusnya dimulai tahun depan,tetapi karna butuh sosialisasi paling lambat awal tahun 2008 hal itu sudah harus dilaksanakan pemerintah daerah. Ini karana laporan keuanagan adalah dokumen ublik dan menjadi hak masyarakat untuk mengetahuinya kata Rey Donnyzar Moenek, Kasubdid Bina Administrasi Keuanagn Daerah Departemen Dalam Negeri, didampingi Kepala Biro Keuangan Setda Jateng Drs Hadi Prabowo MM, Kemarin. Ia mengatakan hal itu disela-sela acara Pemantapan Sistem Perencanaan Program dan Anggaran serta Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan Ketentuan Baru, di Hotel Grasia kemarin. Donny mengunkapkan,kewajiban yang dilandasi undang-undang No 17/2003 tentang keuangan Negara itu merupak upaya menciptakan pengelolaan keunagn Negara yang treansparan. Dengan demikian masyarakat dapat membantu penggunaan keuangan pemerintah daerah yang diperoleh melalui pajak.