Anda di halaman 1dari 9

Rabu, 23 September 2020

RINGKASAN MATERI KULIAH


RPS 2
KERANGKA KONSEPTUAL, KARAKTERISTIK KUALITATIF, DAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

MATA KULIAH : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Dosen Pengampu : Dr. Dra. Gayatri., M.Si., Ak., CA., ACPA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Ni Luh Putu Priska Sri Utami (1907531043) / Ketua Kelompok
2. Iloh Maitri Padma Dewi (1907531052) / Anggota
3. Ni Luh Ayu Linda Diana Sari (1907531055) / Anggota
4. Putu Friska Devi Lionita Putri (1907531058) / Anggota

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020

1
2.1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

A. Definisi kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari


penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi
perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit,
serta pertanggung jawaban organisasi sektor publik seperti pemerintahan pusat, pemerintahan
daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga peribadatan.

B. Tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai Tujuan, yaitu acuan
bagi:

1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan


tugasnya, termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.
2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip
akuntansi yang diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
3. Auditor seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku di sektor publik.

C. Lingkup kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi:

1. Perencanaan publik.
2. Penganggaran publik.
3. Realisasi anggaran publik.
4. Pengadaan barang dan jasa publik.
5. Pelaporan sektor publik.
6. Audit sektor publik.
7. Pertanggungjawaban sektor publik.

2
D. Asumsi akuntansi sektor publik

1. Kebutuhan masyarakat
Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi sekarang menuntut
pemerintah dan organisasi sektor publik lainnya untuk mengelola pelayanan public
secara lebih transparan. Untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi yang kuat dari
masyarakat terhadap pembangunan, masyarakat dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan, termasuk pada tahap perencanaan pembangunan diberbagai tingkatan.
2. Alokasi sumber daya
Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, SDM, dAn SDA. Sumber
dana organisasi sektor publik dapat diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah dari
donor, sumbangan dari donator atau iuran warga.
3. Ketaatan hukum/peraturan
Perangkat aturan atau dasar hukum organisasi sektor publik ditetapkan berdasarkan
kebutuhan organisasi, sementara mekanisme penyusunan dan pengesahan dasar
hukum itu ditentukan dengan mekanisme yang telah di sepakati oleh organisasi
bersangkutan.
4. Dasar akrual
Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor publik dimana pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya di akui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas
dn setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan.
5. Kelangsungan organisasi
Organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau organisasi sebagai pedoman dalam
menjalankan organisasi tersebut. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.
6. Akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good
governance dalam pengelolaan organisasi publik. Akuntabilitas kinerja telah menjadi
salah satu item yang tercantum didalam dasar hukum atau aturan organisasi. Kinerja
organisasi dapat dengan mengefektifkan dan mengefisienkan hasil dari proses
organisasi, yakni perencanaan, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban public.

3
2.2 KARAKTERISTIK KUALITATIF AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah hierarki.
Manfaatnya bagi pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi paling penting.
Relevan dan realibilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-unsurnya
yaitu :

 Unsur kualitas yang relevan : tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik.
 Unsur kualitas reliabilitas : teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.

Relevan

Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu investor,
kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan masa
depan (nilai prediktif) atau untuk menginformasi atau mengoreksi harapan utama (nilai
umpan balik atau nilai feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat
keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu).
Dengan kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai
feedback) serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.

Keandalan/Reliabilitas

Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal, informasi harus dapat diuji, netral,
dan disajikan dengan jujur.

Keterujian

Terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan standar yang telah
disepakati. Informasi yang teruji dapat menghasilakan kembali subtansi bagi pengukur
independen yang menggunakan metode pengukuran ang sama.

Penyajian jujur dan kelengkapan

Mengacu pada penyesuaian antara data akuntansi dan data kejadian yang harus ditunjukkan.
Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu layak ditunjukkan’, maka dapat dinyatakan
informasi tersebut bersifat jujur dan lengkap.

4
Netralisasi

mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi. Oleh karena
itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk memperolah berbagai hasil yang
diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang cara berperilaku. Hal ini bukan ditujukan
untuk menyatakan bahwa personel yang menyiapkan informasi tidak mempunyai tujuan di
benaknya ketika menyusun laporan.

Kualitas sekunder

Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh Statement FASB
terkait dengan konsep no.2 tentang Laporan Keuangan. Komparabilitas mendeskrifsikan
kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan penyajian yang tetap.

Prinsip konsistensi

Menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan
sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan
jika dibenarkan sebagaimana mestinya.

Pertimbangan biaya dan manfaat

Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan pervasif. Informasi akuntansi
keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya.
Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan ibformasi keuangan, mafaat
serta biaya penyiapan itu harus dibandingkan.

Materialitas

Pada dasarnya, meterialitas adalah pertimbangan yang harus diberiakan atau tidak tentang
informasi yang signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil. Ketika
diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat sebagai
sebuah hierarki pada posisi paling bawah, hal itu disebut dengan “perwujudan” yang terdiri
dari regulasi dan pelaporan. Setelah “perwujudan”, ada “operasional” yang merupakan
sebuah tahapan dimana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi di atasnya
lagi adalah “pokokpokok” (fundamental) yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik
(perencanaan publik,

5
penganggaran publik, realisasi anggaran publik, pengadaan barang dan jasa publik, pelaporan
keuangan sektor publik, audit sektor publik, serta pertanggungjawaban publik) dan
karakteristik kualitatif (mudah dipahami, relevan, reliabilitas, dan komparabilitas).

1. Kualitas perencanaan publik


Kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait
dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang
disyaratkan. Penentu kualitas perencanaan yang utama adalah standar kualitas
perencanaan yang bisa berwujud sebuah formulir standar yang berisi tentang referensi
terhadap standar yang berlaku, prosedur, dan pedoman penggunaan sistem kualitas
output organisasi. Hal ini digunakan sebagai kerangka kerja bagi perencanaan
kualitas. Standar kualitas terdiri dari :
- Keterangan mengenai kegiatan organisasi.
- Kerangka kerja kriteria input dan output dengan membuat referensi terhadap
standar utama serta petunjuk yang digunakan dalam melakukan kegiatan
organisasi.
- Pengesahan atau persetujuan pihak terkait atau kelompok pendukung untuk tidak
menggunakan atau menyimpang dari standar yang harus dilampirkan demi
referensi di masa depan.
- Perencanaan review jaminan kualitas secara formal.

Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang menjadi halangan seperti :

- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
- Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinan kurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
- Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

Outcome perencanaan publik

Outcome dari proses perencanaan publik adalah dokumen perencanaan yang


mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (satu tahunan),
dokumen perencanaan jagka menengah (lima tahunan), dan dokumen perencanaan
jangka panjang (dua puluh lima tahunan).

6
2. Kualitas penganggaran publik
Penganggaran merupakan rencana keuangan ang secara sistematis menunjukkan
alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai sistem
penganggaran organisasi sektor publik telah dikembangkan untuk mencapai berbagai
tujuan termasuk pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas penggunaan
data, dan pertanggung jawaban kepada publik. Penyusunan anggaran dapat dikatakan
baik apabila memenuhi persyaratan berikut:
- Berdasarkan program.
- Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat
investasi.
- Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
- Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

Outcome penganggaran publik

Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah, yaitu contoh organisasi


sektor publik, menghasilkan dokumen sebagai berikut :

- Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD


- Raperda RAPBD
- Nota RAPBD
- Perda APBD
- Surat keputusan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

Sebagaimana kualitatif informasi dalam akuntansi sektor publik, terdapat satu


karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran publik, yaitu dapat dibandingkan.

3. Kualitas realisasi anggaran publik


Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi. Proses
realisasi anggaran pada umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Dana digulirkan untuk berbagai bagian/departemen sesuai dengan aturan yang
ditetapkan.
- Organisasi sektor publik memulai pengeluaran secara langsusng atau dengan
pengadaan barang dan jasa.
- Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran.
- Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi.

7
- Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan
penutupan buku akuntansi dan laporan akhir tahun.

Outcome realisasi anggaran publik

Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu


kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut :

- Pengelolaan kasus usaha


- Menentukan prioritas
- Menyediakan pembenaran biaya (cost justification)
- Menentukan manfaat
- Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlangsung Karakteristik
kualitatif kualitas output realisasi anggaran publik Terdapat dua Karakteristik
kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran publik, yaitu dapat dipahami dan
terandalkan.
4. Kualitas pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/atau jasa dengan total
biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar,
pada waktu yang tepat, pada tempat yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk
memperoleh manfaat secara langsung. Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem
pengelolaan kualitas yang efektif yang terdiri dari :
- Perencanaan kualitas (quality planning)
- Jaminan kualitas (quality assurance)
- Pengendalian kualitas (quality control)
- Peningkatan kualitas (quality improvement)

Outcome pengadaan barang dan jasa publik

Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran seperti tender. Tahapan
pengadaan barang dan jasa publik :

- Pengumpulan informasi
- Hubungan penyedia
- Review latar belakang
- Negosiasi
- Pemenuhan

8
- Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesaian.
- Pembaharuan (Reneval)
5. Kualitas pelaporan sektor publik
Outcome pelaporan sektor publik Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan
sektor publik terdiri dari:
- Laporan posisi keuangan (Neraca)
- Laporan kinerja keuangan (laporan surplus-defisit)
- Laporan perubahan aktiva/aktiva neto
- Laporan arus kas
- Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
6. Kualitas audit sektor publik
Kualitas audit diartikan sebagai sebuah sitematika dan pemeriksaan independen untuk
menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait yang telah sesuai dengan
rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta
sesuai untukmencapai tujuannya. Outcome audit sektor publik Produk atau output
kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik dokumen yang
diminta.
7. Kualitas pertanggungjawaban publik
Pertanggungjawaban publik tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk
menemukan kelemahan pelaksanaan pengelola organisasi, melainkan juga untuk
meningktkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas penyelenggaraan
organisasi publik. Secara tradisional, konsep pertanggung jawaban publik didasarkan
pada regulasi dan kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tindakan nasional maupun
daerah.

Anda mungkin juga menyukai