Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Ni Luh Putu Priska Sri Utami (1907531043) / Ketua Kelompok
2. Iloh Maitri Padma Dewi (1907531052) / Anggota
3. Ni Luh Ayu Linda Diana Sari (1907531055) / Anggota
4. Putu Friska Devi Lionita Putri (1907531058) / Anggota
1
2.1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai Tujuan, yaitu acuan
bagi:
1. Perencanaan publik.
2. Penganggaran publik.
3. Realisasi anggaran publik.
4. Pengadaan barang dan jasa publik.
5. Pelaporan sektor publik.
6. Audit sektor publik.
7. Pertanggungjawaban sektor publik.
2
D. Asumsi akuntansi sektor publik
1. Kebutuhan masyarakat
Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi sekarang menuntut
pemerintah dan organisasi sektor publik lainnya untuk mengelola pelayanan public
secara lebih transparan. Untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi yang kuat dari
masyarakat terhadap pembangunan, masyarakat dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan, termasuk pada tahap perencanaan pembangunan diberbagai tingkatan.
2. Alokasi sumber daya
Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, SDM, dAn SDA. Sumber
dana organisasi sektor publik dapat diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah dari
donor, sumbangan dari donator atau iuran warga.
3. Ketaatan hukum/peraturan
Perangkat aturan atau dasar hukum organisasi sektor publik ditetapkan berdasarkan
kebutuhan organisasi, sementara mekanisme penyusunan dan pengesahan dasar
hukum itu ditentukan dengan mekanisme yang telah di sepakati oleh organisasi
bersangkutan.
4. Dasar akrual
Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor publik dimana pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya di akui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas
dn setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan.
5. Kelangsungan organisasi
Organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau organisasi sebagai pedoman dalam
menjalankan organisasi tersebut. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.
6. Akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good
governance dalam pengelolaan organisasi publik. Akuntabilitas kinerja telah menjadi
salah satu item yang tercantum didalam dasar hukum atau aturan organisasi. Kinerja
organisasi dapat dengan mengefektifkan dan mengefisienkan hasil dari proses
organisasi, yakni perencanaan, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban public.
3
2.2 KARAKTERISTIK KUALITATIF AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah hierarki.
Manfaatnya bagi pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi paling penting.
Relevan dan realibilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-unsurnya
yaitu :
Unsur kualitas yang relevan : tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik.
Unsur kualitas reliabilitas : teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.
Relevan
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu investor,
kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan masa
depan (nilai prediktif) atau untuk menginformasi atau mengoreksi harapan utama (nilai
umpan balik atau nilai feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat
keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu).
Dengan kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai
feedback) serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.
Keandalan/Reliabilitas
Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal, informasi harus dapat diuji, netral,
dan disajikan dengan jujur.
Keterujian
Terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan standar yang telah
disepakati. Informasi yang teruji dapat menghasilakan kembali subtansi bagi pengukur
independen yang menggunakan metode pengukuran ang sama.
Mengacu pada penyesuaian antara data akuntansi dan data kejadian yang harus ditunjukkan.
Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu layak ditunjukkan’, maka dapat dinyatakan
informasi tersebut bersifat jujur dan lengkap.
4
Netralisasi
mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi. Oleh karena
itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk memperolah berbagai hasil yang
diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang cara berperilaku. Hal ini bukan ditujukan
untuk menyatakan bahwa personel yang menyiapkan informasi tidak mempunyai tujuan di
benaknya ketika menyusun laporan.
Kualitas sekunder
Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh Statement FASB
terkait dengan konsep no.2 tentang Laporan Keuangan. Komparabilitas mendeskrifsikan
kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan penyajian yang tetap.
Prinsip konsistensi
Menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan
sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan
jika dibenarkan sebagaimana mestinya.
Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan pervasif. Informasi akuntansi
keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya.
Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan ibformasi keuangan, mafaat
serta biaya penyiapan itu harus dibandingkan.
Materialitas
Pada dasarnya, meterialitas adalah pertimbangan yang harus diberiakan atau tidak tentang
informasi yang signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil. Ketika
diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat sebagai
sebuah hierarki pada posisi paling bawah, hal itu disebut dengan “perwujudan” yang terdiri
dari regulasi dan pelaporan. Setelah “perwujudan”, ada “operasional” yang merupakan
sebuah tahapan dimana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi di atasnya
lagi adalah “pokokpokok” (fundamental) yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik
(perencanaan publik,
5
penganggaran publik, realisasi anggaran publik, pengadaan barang dan jasa publik, pelaporan
keuangan sektor publik, audit sektor publik, serta pertanggungjawaban publik) dan
karakteristik kualitatif (mudah dipahami, relevan, reliabilitas, dan komparabilitas).
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang menjadi halangan seperti :
- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
- Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinan kurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
- Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
6
2. Kualitas penganggaran publik
Penganggaran merupakan rencana keuangan ang secara sistematis menunjukkan
alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai sistem
penganggaran organisasi sektor publik telah dikembangkan untuk mencapai berbagai
tujuan termasuk pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas penggunaan
data, dan pertanggung jawaban kepada publik. Penyusunan anggaran dapat dikatakan
baik apabila memenuhi persyaratan berikut:
- Berdasarkan program.
- Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat
investasi.
- Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
- Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.
7
- Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan
penutupan buku akuntansi dan laporan akhir tahun.
Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran seperti tender. Tahapan
pengadaan barang dan jasa publik :
- Pengumpulan informasi
- Hubungan penyedia
- Review latar belakang
- Negosiasi
- Pemenuhan
8
- Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesaian.
- Pembaharuan (Reneval)
5. Kualitas pelaporan sektor publik
Outcome pelaporan sektor publik Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan
sektor publik terdiri dari:
- Laporan posisi keuangan (Neraca)
- Laporan kinerja keuangan (laporan surplus-defisit)
- Laporan perubahan aktiva/aktiva neto
- Laporan arus kas
- Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
6. Kualitas audit sektor publik
Kualitas audit diartikan sebagai sebuah sitematika dan pemeriksaan independen untuk
menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait yang telah sesuai dengan
rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta
sesuai untukmencapai tujuannya. Outcome audit sektor publik Produk atau output
kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik dokumen yang
diminta.
7. Kualitas pertanggungjawaban publik
Pertanggungjawaban publik tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk
menemukan kelemahan pelaksanaan pengelola organisasi, melainkan juga untuk
meningktkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas penyelenggaraan
organisasi publik. Secara tradisional, konsep pertanggung jawaban publik didasarkan
pada regulasi dan kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tindakan nasional maupun
daerah.