Akuntansi
Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Akuntansi
Sektor Publik
Abstract Kompetensi
Akuntansi sektor publik terkait Mahasiswa memiliki kemampuan
dengan tiga hal pokok, yaitu menjelaskan karakteristik dan
penyedia informasi, pengendalian Lingkungan Akuntansi Sektor
manajemen, dan akuntabilitas. Publik.
Akuntansi sektor publik merupakan
alat informasi baik bagi pemerintah
sebagai manajemen maupun alat
informasi bagi publik
Pendahuluan
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi akuntansi
mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari bidang akuntansi
lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah mengaplikasikan ilmu
akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia usaha. Oleh karena itu,
akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan
pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.
Kerangka konseptual merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka
konseptual yang dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran,
pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit, serta
pertanggungjawaban.
Dalam bab ini akan membahas mengenai definisi kerangka konseptual akuntansi
sektor publik, tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik, asumsi
akuntansi sektor publik yang meliputi kebutuhan masyarakat, alokasi sumber daya, ketaatan
hukum/ peraturan, dasar akrual, kelangsungan organisasi, dan akuntabilitas kinerja,
implementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik yang meliputi kualitas
perencanaan publik, kualitas penganggaran publik, kualitas realisasi anggaran publik,
kualitas pengadaan barang dan jasa publik, kualitas pelaporan sektor publik, kualitas audit
sektor publik, dan kualitas pertanggungjawaban publik, serta pengakuan dan pengukuran
transaksi publik yang terdiri dari definisi pengakuan dan pengukuran transaksi publik, faktor
yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi publik, aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, serta belanja.
Tim Pengadaan
Laporan Keuangan Sektor Publik
Pembuatan Laporan Keuangan
Audit Sektor Publik
Pembahasan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Pertanggungjawaban Publik
Relevan
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu
investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan
masa depan untuk mengonfirmasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau
nilai feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan
sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan
kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback)
serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.
Keandalan/Reliabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para
penggunanya. Keandalan akan membedakan antara pengguna yang satu dengan yang lain,
tergantung pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk
mempersiapkan informasi. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal,
informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan
standar yang telah disepakati. Terpenuhi atau tidaknya kualitas tersebut akan
dinyatakan setelah pengukuran terhadap pekerjaan dan hasilnya selesai dilakukan.
Kualitas Sekunder
Mendeskripsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan
penyajian yang tepat. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat
diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan
akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.
Materialitas
Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya, materialitas
adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan
berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.
Paling bawah perwujudan terdiri dari regulasi dan pelaporan. Setelah perwujudan
ada operasional yang mana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi
diatasnya lagi ada pokok-pokok yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik dan
karakteristik kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya
dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dapat diwujudkan.
Tujuan organisasi dan tujuan kesejahteraan publik berada di atas segala-galanya.
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:
- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
- Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan.
- Pimpinan kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
- Kegagalam memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
Seperti pada jenis perencanaan lainnya, kualitas perencanaan anggaran yang baik
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas. Thornhill (1984), menyatakan bahwa
gambaran penting menyangkut anggaran publik adalah sebagai berikut:
a. Anggaran baru dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh legislatif.
b. Hasil dari tujuan yang direalisasi dengan anggaran tidak dapat diukur.
c. Anggaran diajukan bersama dengan berbagai pertimbangan.
d. Sebagai tujuan dari tindakan yang diambil oleh lembaga publik. Hal ini sangat
berbeda dengan yang berlaku pada organisasi swasta. Proses penetapan muatan
anggaran publik bersifat unik.
e. Kewenangan tidak selalu menyesuaikan pengeluarannya dengan pendapatan yang
ada.
Mikesell (1991), juga menyatakan bahwa teknik pembaharuan anggaran yang baru
konsisten dengan prinsip-prinsip klasik untuk memberitahukan anggaran:
Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan
peraturan yaitu: komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan
kapabilitas untuk memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.
Pengadaan barang dan jasa yang jujur mengacu pada kesusaian data akuntansi dan
data kejadian. Selain itu, pengukuran pengadaan barang dan jasa yang jujur juga harus
bebas dari pengukuran dan bias pengukur. Pengadaan barang dan jasa publik yang netral
mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi, serta
bebas dari bias untuk mencapai berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan.
(1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca), adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
aktiva, utang, dan ekuitas pemilik pada satu saat tertentu.
(2) Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit), adalah laporan keuangan yang
menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu
(4) Laporan Arus Kas, menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu.
(5) Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan, catatan atas laporan
keuangan organisasi harus :
Laporan keuangan sektor publik mempunyai aspek prediktif dan prospektif dalam
penggunaan uang. Prediksi kualitas dan ragam suber daya yang diperlukan untuk operasi
penggunaan uang.
Prediksi kualitas dan ragam sumber daya yang diperlukan untuk operasi berkelanjutan akan
mempengaruhi berbagai resiko ketidakpastian dalam berasosiasi. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat menyediakan informasi untuk :
a. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan secara legal
sesuai dengan anggaran yang disahkan (legally adopted budget)
b. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan sesuai
persyaratan legal dan kontraktual, termasuk kriteria keuangan yang telah diterapkan
otoritas legislatif (appropriate)
a. Aktiva
Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan
dokumen akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan
disajikan. Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report
yang memang harus disajikan. Kertas kerja statement dan report harus diselidiki untuk
menentukan bahwa statement dan report tersebut benar-benar penting dan tidak disajikan
hanya untuk memenuhi kepentingan manajemen semata.
a. Menurut bagiannya :
- Analisis penerimaan
- Analisis potongan penerimaan
- Analisis presentase surplus bruto
h. Dana kerja neto dan analisis rasio serta ruang iklan yang dibeli
i. Biaya pembelian
j. Perbandingan anggaran
Laporan Pajak, Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
penghasilan kekayaan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak-
pajak lainnya serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah,
seperti kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain.
Daftar yang disarnkan dan pernyataan akuntansi serta laporan statistik dan frekuensi,
dimana laporan tersebut disajikan adalah sebagai berikut :
Kertas kerja dan dokumen yang berisi laporan-laporan akuntansi akan terlihat sebagai
berikut:
a. Daftar pendapatan
d. Daftar neraca
- Jadwal pendukung
- Laporan departemen dan perbandingan
- Frekuensi yang muncul dan statements
- Bentuk yang biasa
- Bentuk perbandingan (komparatif) menurut bulan
a. Daftar penerimaan
b. Daftar Pendapatan
e. Daftar neraca
Salah satu unsur dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik. Karakteristik kualitatif merupakan
ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakai. Karakteristik
kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan.
Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian
karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :
1. Dapat dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yg ada dalam proses audit sektor
publik adalah kemudahannya dipahami oleh publik atau pemakai laporan hasil audit.
2. Relevan, informasi hasil audit sektor publik harus relevan demi memenuhi kebutuhan
audit sektor publik yang telah direncanakan.
3. Keandalan, informasi audit sektor publik harus andal (reliable). Informasi audit sektor
publik akan memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan yang meterial, dan dapat diandalkan pemakainya.
4. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan audit sektor publik antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja organisasi.
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif yang dapat dibandingkan adalah pemakai
harus mendapat informasi yang lengkap untuk digunakan dalam penyusunan dokumen-
dokumen audit sektor publik.
Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan
serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
selama suatu periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3)
Transparansi; (4) Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan
pertanggungjawaban public meliputi hal-hal berikut :
a. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.
2. Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan
sector public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak
tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum
Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi tidak dapat
memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan,
atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos
tersebut dipandang relevan untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja, dan perubahan
posisi keuangan suatu organisasi oleh pemakai laporan keuangan sektor publik.
1. Aktiva, Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan
aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
2. Kewajiban, Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran
sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan
dilakukan untuk mnyelasiakna kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang
harus diselsesaikan dapat diukur dengan andal.
3. Ekuitas, Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana
relevansi pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk
menggunakan ekuitas.
4. Pendapatan, pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan
manfaat ekonoi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva
atau penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
5. Biaya, biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat
ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Biaya diakui dalam laporan
kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antar biaya yang timbul dan pos
pendapatan tertentu yang diperoleh. Biaya segera diakui dalam laporan kinerja
keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan manfaat ekonomis atau jasa
potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa depan, dan/atau jasa
potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan
sebagai aktiva.
Daftar Pustaka