Anda di halaman 1dari 23

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Akuntansi
Sektor Publik

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh :


Ekonomi Akuntansi S1 19.01.5.1.0.30 Sendi Gusnandar S.E., M.M., Ak., CA
Dan Bisnis
01 Dini Arwaty, S.E., M.Si., Ak., CA
Daniel Nababan, S.E., M.Acc.
Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA
Silviana, Dr., S.E., M.Si., Ak., CA.

Abstract Kompetensi
Akuntansi sektor publik terkait Mahasiswa memiliki kemampuan
dengan tiga hal pokok, yaitu menjelaskan karakteristik dan
penyedia informasi, pengendalian Lingkungan Akuntansi Sektor
manajemen, dan akuntabilitas. Publik.
Akuntansi sektor publik merupakan
alat informasi baik bagi pemerintah
sebagai manajemen maupun alat
informasi bagi publik
Pendahuluan 
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi akuntansi
mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari bidang akuntansi
lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah mengaplikasikan ilmu
akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia usaha. Oleh karena itu,
akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan
pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.
  Kerangka konseptual merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka
konseptual yang dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran,
pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit, serta
pertanggungjawaban.
Dalam bab ini akan membahas mengenai definisi kerangka konseptual akuntansi
sektor publik, tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik, asumsi
akuntansi sektor publik yang meliputi kebutuhan masyarakat, alokasi sumber daya, ketaatan
hukum/ peraturan, dasar akrual, kelangsungan organisasi, dan akuntabilitas kinerja,
implementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik yang meliputi kualitas
perencanaan publik, kualitas penganggaran publik, kualitas realisasi anggaran publik,
kualitas pengadaan barang dan jasa publik, kualitas pelaporan sektor publik, kualitas audit
sektor publik, dan kualitas pertanggungjawaban publik, serta pengakuan dan pengukuran
transaksi publik yang terdiri dari definisi pengakuan dan pengukuran transaksi publik, faktor
yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi publik, aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, serta belanja.

Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi
perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan,
audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti pemerintah pusat,
pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga
peribadatan.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


2 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Jika terjadi
pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar
akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait.

Tujuan Dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan
bagi :
1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan
tugasnya, termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.
2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip
akuntansi yang diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
3. Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk manafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku di sektor publik.

Batasan Ruang Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Runtutan Asp Pisah Batas
Perencanaan Publik
Rencana Kerja Dan Anggaran
Penganggaran Publik
Pengesahan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja
Realisasi Anggaran Publik
Transaksi
Pengadaan Barang Dan Jasa Publik

Tim Pengadaan
Laporan Keuangan Sektor Publik
Pembuatan Laporan Keuangan
Audit Sektor Publik
Pembahasan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Pertanggungjawaban Publik

‘20 Akuntansi Sektor Publik


3 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Penerimaan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Perencanaan Publik Untuk Tahun
Berikutnya

Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik


Karakteristik kualitatif merupakan perpaduan dari dua kata yakni “karakteristik” yang
berarti ciri-ciri khusus dan “kualitatif” yang berarti terkait dengan mutu. Dari perpaduan kata
tersebut, dapat disimpukan bahwa karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah
mutu.
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah
hierarki. Manfaatnya bagi pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi paling
penting. Relevan dan reabilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-
unsurnya yaitu:
1. Unsur kualitas yang relevan: tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik
(feedback).
2. Unsur kualitas reabilitas: teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.

Relevan
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu
investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan
masa depan untuk mengonfirmasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau
nilai feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan
sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan
kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback)
serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.

Keandalan/Reliabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para
penggunanya. Keandalan akan membedakan antara pengguna yang satu dengan yang lain,
tergantung pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk
mempersiapkan informasi. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal,
informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
 Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan
standar yang telah disepakati. Terpenuhi atau tidaknya kualitas tersebut akan
dinyatakan setelah pengukuran terhadap pekerjaan dan hasilnya selesai dilakukan.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


4 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Hal ini termasuk konsensus dan ketiadaan bias pengukuran. Informasi yang teruji
dapat menghasilkan kembali substansi bagi pengukur independen yang
menggunakan metode pengukuran yang sama.
 Penyajian jujur dan kelengkapan mengacu pada peneyesuaian antara data akuntansi
dan dan kejadian yang harus ditunjukkan. Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu
layak ditunjukkan’, maka dapat dinyatakan bahwa informasi tersebut bersifat jujur
dan lengkap.
 Netralitas mengacu pada ketiadaan bias dalam peyajian laporan akuntansi atau
informasi. Oleh karena itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk
memperoleh berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang
cara berperilaku.

Kualitas Sekunder
Mendeskripsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan
penyajian yang tepat. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat
diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan
akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.

Pertimbangan Biaya dan Manfaat


Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan pervasif. Informasi
akuntansi keuangan akan dicari manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi
biayanya.

Materialitas
Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya, materialitas
adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan
berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


5 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Ketika diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat
sebagai sebuah hierarki.

Paling bawah perwujudan terdiri dari regulasi dan pelaporan. Setelah perwujudan
ada operasional yang mana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi
diatasnya lagi ada pokok-pokok yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik dan
karakteristik kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya
dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dapat diwujudkan.
Tujuan organisasi dan tujuan kesejahteraan publik berada di atas segala-galanya.

Kualitas Perencanaan Publik


Pengertian Kualitas Perencanaan Publik

‘20 Akuntansi Sektor Publik


6 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kegiatan perencanaan sangat menentukan sukses tidaknya program pelayanan.
Pada tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen perencanaan yang sangat
penting dan menentukan dalam menghasilkan outcome.
Kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait
dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.
Kualita s perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta
menunjukkan bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas perencanaan
membutuhkan prosedur bagi pelaksanaanya. Hal yang dimaksud dengan prosedur kualitas
perencanaan adalah prosedur standar bagi pengelola proyek untuk mendefinisikan kualitas
yang terkait dengan persyaratan termasuk tugas, standar, tanggung jawab, serta
persyaratan sumber daya pada perencanaan proyek. Penentu kualitas perencanaan yang
utama adalah standar kualitas perencanaan yang bisa berwujud sebuah formulir standar
yang berisi tentang referensi terhadap standar yang berlaku, prosedur, dan pedoman
penggunaan sistem kualitas output organisasi. Hal ini digunakan sebagai kerangka kerja
bagi perencanaan kualitas. Standar kualitas terdiri dari:
- Keterangan mengenai kegiatan organisasi.
- Kerangka kerja kriteria input dan output
- Pengesehan atau persetujuan pihak terkait atau kelomompok pendukung untuk tidak
menggunakan atau menyimpang dari standar yang harus dilampirkan demi referensi
di masa depan.
- Perencanaan review jaminan kualitas secara formal .

Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:
- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
- Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan.
- Pimpinan kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
- Kegagalam memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

Outcome perencanaan publik


Dari aspek perencanaan, organisasi sektor publik membutuhkan perencana yang
berkualitas, bervisi strategik, dan mampu berkpikir strategik serta memiliki moral yang baik,
sehingga mengelola organisasi dengan baik.
Pola umum tahap penyusunan rencana adalah sebagai berikut:
a. Materi awal penyiapan bahan utama yang akan digunakan dalam penyusunan
rancangan rencana.
b. Penyusunan rencana yang meliputi:

‘20 Akuntansi Sektor Publik


7 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
- Penyusunan rancangan awal
- Penyusunan rancangan (rencana)
c. Musyawarah perencanaan pembangunan/ konsultasi publik.
d. Penyusunan rancangan akhir.
e. Pengesahan

Outcome dari proses perencanaan publik adalah dokumen perencanaan yang


mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (satu tahunan), dokumen
perencanaan jangka menengah (lima tahunan), dan dokumen perencanaan jangka panjang
(duapuluh lima tahunan).

Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Perencanaan Publik


Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari kualitas output perencanaan publik.
1. Dapat dipahami, karakteristik utama dokumen perencanaan publik adalah
kemudahannya untuk dipahami oleh pelaksana.
2. Relevan, materi dokumen perencanaan publik harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pelaksana perencanaan.

Kualitas Penganggaran Publik


Pengertian Kualitas Penganggaran Publik
Sangat disayangkan bahwa kualitas sering kali dilihat sebagai “bagian” dari
organisasi dan bukan strategi organisasi secara keseluruhan. Salah satu permasalahan
utama dalam penyusunan kualitas anggaran adalah pemikiran manajemen yang tidak
mempunyai nilai tambah bagi kualitas organisasi (H. James Harrington, CCO of sistemcorp,
an internet software development company).
Anggaran (budget) memainkan peran yang cukup penting dalam aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan oleh manajer sektor
publik karena itu, manajer sektor publik diharapkan dapat menyusun anggaran yang
mencerminkan aktivitas yang akan dilakukan pada suatu periode tertentu. Jika disusun
dengan baik, anggaran dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai oleh
organisasi pada periode tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi didanai
dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran
dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:
a. Berdasarkan program

‘20 Akuntansi Sektor Publik


8 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
b. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat
investasi.
c. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
d. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

Seperti pada jenis perencanaan lainnya, kualitas perencanaan anggaran yang baik
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas. Thornhill (1984), menyatakan bahwa
gambaran penting menyangkut anggaran publik adalah sebagai berikut:
a. Anggaran baru dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh legislatif.
b. Hasil dari tujuan yang direalisasi dengan anggaran tidak dapat diukur.
c. Anggaran diajukan bersama dengan berbagai pertimbangan.
d. Sebagai tujuan dari tindakan yang diambil oleh lembaga publik. Hal ini sangat
berbeda dengan yang berlaku pada organisasi swasta. Proses penetapan muatan
anggaran publik bersifat unik.
e. Kewenangan tidak selalu menyesuaikan pengeluarannya dengan pendapatan yang
ada.

Mikesell (1991), juga menyatakan bahwa teknik pembaharuan anggaran yang baru
konsisten dengan prinsip-prinsip klasik untuk memberitahukan anggaran:

1. Komprehensif. Anggaran harus mencakup semua penerimaan dan pengeluaran


pemerintah/ organisasi publik.
2. Persatuan. Seluruh pengeluaran dan penerimaan harus terhubung satu sama lain.
3. Eksklusifitas. Hanya bagian keuangan tertentu yang masuk anggaran.
4. Spesifikasi. Anggaran harus dilaksanakan sesuai perannnya.
5. Tahunan. Anggaran harus disusun setiap tahun selama keberadaan organisasi.
6. Akurasi. Perkiraan harus didasarkan pada alasan yang paling memungkinkan dan
dokumen harus konsisten secara internal.
7. Kemurnian ( Clarity) anggaran harus mendeskripsikan apa yang menjadi tujuannya.
8. Publisitas. Anggaran mempresentasikan demokrasi.

Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan
peraturan yaitu: komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan
kapabilitas untuk memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.

(Theoritical Approaches to Public Budgenting, Mihaly Hogye)

Outcome Penganggaran Publik

‘20 Akuntansi Sektor Publik


9 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah, yaitu contoh organisasi
sektor publik, menghasilkan dokumen sebagai berikut:
1. Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD
2. Raperda APBD
3. Nota RAPBD
4. Perda APBD
5. Surat keputusan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD

Dokumen penganggaran publik harus disususn berdasarkan kebutuhan organisasi


sektor publik dan harus diawasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Penganggaran Publik


Dapat Dibandingkan, Pelaksana anggaran harus dapat membandingkan penganggaran
organisasi antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
organisasi.

Kualitas Realisasi Anggaran Publik


Pengertian Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Realisasi anggaran mencakup aspek-aspek yang dibutuhkan dalam melaksanakan
anggaran. Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan
yang harus diberikan kepada publik.
Proses realisasi anggaran pada umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Dana digulirkan untuk berbagai bagian/departemen sesuai dengan aturan yang
ditetapkan;
- Organisasi sektor publik memulai pengeluaran secara langsung atau dengan
pengadaan barang dan jasa;
- Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran;
- Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi;
- Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan
penutupan buku akuntansi dan laporan produksi akhir tahun.

Outcome Realisasi Anggaran Publik


Unsur – unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu
kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan kasus Usaha

‘20 Akuntansi Sektor Publik


10 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Pendekatan pengelolaan berbasis kegiatan akan memungkinkan pengelola organisasi
melihat seberapa besar ketidakefisienan biaya operasi dan hasil yang berkualitas rendah.
2. Menentukan prioritas sumber daya yang paling terbatas dalam organisasi adalah
waktu pengelola organisasi.
3. Menyediakan pembenaran biaya, untuk menjalankan kualitas secara total, organisasi
sering kali mengeluarkan biaya investasi di depan.
4. Menemukan manfaat, model ini menyediakan informasi tentang unsur-unsur sumber
daya kegiatan.
5. Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlngsung
6. Penggunaan sistem kalkulasi biaya berbasis kegiatan pada proses dan perbaikan.

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Realisasi Anggaran Publik


Terdapat dua karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari kualitas output realisasi
anggaran publik, yaitu:
1. Dapat dipahami, proses realisasi anggaran harus mudah dipahami oleh publik. Artinya,
dokumen realisasi anggaran harus mudah diakses dan dipahami.
2. Terandalkan, informasi realisasi anggaran publik akan bermanfaat jika bersifat andal.

Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik


Pengertian kualitas pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/ atau jasa dengan
total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar,
pada waktu yang tepat, pada tempat yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk
memperoleh manfaat secara langsung.
Pengadaan barang dan jasa secara sederhana dapat saja dilakukan tanpa
melibatkan banyak pihak dan tanpa tahapan yang panjang, seperi melalui pembelian barang
di tempat yang sama dengan pembelian barang sejenis sebelumnya.
Otoritas eksklusif bertanggung jawab menjaga keutuhan teknik yang mereka peroleh,
kelola, dan pelihara. Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem pengelolaaan kualitas
yang efektif terdiri dari :
a. Perencanaan Kualitas
b. Jaminan Kualitas.
c. Bagian pengendalian Kualitas
d. peningkatan kualitas

Outcome Pengadaan Barang dan Jasa Publik

‘20 Akuntansi Sektor Publik


11 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender. Sebuah
organisasi publik dapat melakukan pembelian produk atau jasa.

Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa


Proses pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari tujuh tahap:
- Pengumpulan informasi
- Hubungan penyedia
- Review latar belakang
- Negosiasi
- Pemenuhan
- Konsumsi
- Pembaharuan (Renewal)

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Pengadaan Barang dan Jasa Publik


Pada prinsipnya, karakteristik khusus dari proses pengadaan barang dan jasa publik
adalah adanya persaingan terbuka dan proses transparasi. Keterbukaan dan tranparasi
merupakan indikator baik tidaknya sebuah proses pengadaan barang dan jasa, karena
banyaknya penyimpangan dalam parktek pengadaan barang dan jasa disebabkan oleh tidak
adanya transparasi.
Proses pengadaan barang dan jasa yang tidak transparan akan menyebabkan
terjadinya kecurangan, kolusi, korupsi, dan nepotisme. Ada pun karakteristik kualitatif
kualitas output proses pengadaan barang dan jasa adalah :
1. Dapat Dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yang ada dalam proses
pengadaan barang dan jasa adalah kemudahannya untuk dipahami publik atau
penyedia barang danjasa. Semua dokumen pengadaan barang dan jasa yang
diumumkan kepada publik mudah diakses dan mudah dipahami.
2. Terandalkan, agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi
memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan yang material, dan dapat diandalkan oleh para pemakainya.

Pengadaan barang dan jasa yang jujur mengacu pada kesusaian data akuntansi dan
data kejadian. Selain itu, pengukuran pengadaan barang dan jasa yang jujur juga harus
bebas dari pengukuran dan bias pengukur. Pengadaan barang dan jasa publik yang netral
mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi, serta
bebas dari bias untuk mencapai berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


12 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Pengertian Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Terkait dengan pendefinisian “kualitas pelaporan keuangan”, pustaka – pustaka
sebelumnya telah fokus pada hal – hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan,
dan kecurangan yang secara jelas menjadi penghalang tercapainya laporan keuangan yang
berkualitas, serta telah menggunakan faktor-faktor tersebut sebagai bukti penurunan konsep
dalam proses pelaporan keuangan. Pelaku utama yang teridentifikasi dalam pustaka
sebelumnya mencakup dewan direksi, komisi audit, serta auditor internal dan eksternal.

Outcome pelaporan sektor publik


Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan sektor publik terdiri dari :

(1)    Laporan Posisi Keuangan (Neraca), adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
aktiva, utang, dan ekuitas pemilik pada satu saat tertentu.

(2)    Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit), adalah laporan keuangan yang
menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu

(3)    Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto, pelaporan menggambarkan peningkatan atau


penurunan kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yamg diadopsi dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.

(4)     Laporan Arus Kas, menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu.

(5)    Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan, catatan atas laporan
keuangan organisasi harus :

a. Menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijikan


akuntansi khusus yang dipilih serta diterapkan pada transaksi dan peristiwa penting
lainnya;
b. Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sektor
publik yang tidak disajikan dalam posisi keuangan, laporan kinerja keuangan,
laporan arus kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto;

c. Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan, namun


persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


13 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus
kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejmlah besar pemakai (wide range users) dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan
oleh suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan.
Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah
menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan
akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara :
1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi, dan penggunaan sumber
daya keuangan atau financial.
2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mandanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya
3. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
dalam pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya
4. Menyediakan informasi mengenai kondisi financial suatu entitas dan perubahan
didalamnya
5. Menyediakan informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas
dalam hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Laporan keuangan sektor publik mempunyai aspek prediktif dan prospektif dalam
penggunaan uang. Prediksi kualitas dan ragam suber daya yang diperlukan untuk operasi
penggunaan uang.

Prediksi kualitas dan ragam sumber daya yang diperlukan untuk operasi berkelanjutan akan
mempengaruhi berbagai resiko ketidakpastian dalam berasosiasi. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat menyediakan informasi untuk :

a. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan secara legal
sesuai dengan anggaran yang disahkan (legally adopted budget)
b. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan sesuai
persyaratan legal dan kontraktual, termasuk kriteria keuangan yang telah diterapkan
otoritas legislatif (appropriate)

Untuk memenuhi tujuan diatas, laporan keuangan sektor publik menyediakan


informasi yang meliputi unsur-unsur :

a. Aktiva

‘20 Akuntansi Sektor Publik


14 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
b. Kewajiban
c. Aktiva/ekuitas neto
d. Pendapatan
e. Biaya
f. Arus kas

Berbagai Statistik Keuangan Sektor Publik

Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan
dokumen akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan
disajikan. Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report
yang memang harus disajikan. Kertas kerja statement dan report harus diselidiki untuk
menentukan bahwa statement dan report tersebut benar-benar penting dan tidak disajikan
hanya untuk memenuhi kepentingan manajemen semata.

Laporan Statistik Keuangan

Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan dibedakan


menjadi dua yaitu :

1. Disusun Setiap Bulan

a. Menurut bagiannya :

- Analisis penerimaan
- Analisis potongan penerimaan
- Analisis presentase surplus bruto

b. Analisis perbandingan bagian untuk

- Jumlah hasil pendapatan


- Akumulasi biaya per unit barang atau persediaan
- Jumlah surplus bruto

c. Kecepatan peredaran persediaan barang

d. Analisi retur dan potongan pembelian

‘20 Akuntansi Sektor Publik


15 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
e. Kecepatan peredaran tenaga kerja

f. Catatan kilometer yang ditempuh oleh kendaraan dinas

g. Biaya kendaraan dinas per kilometer yang ditempuh

h. Dana kerja neto dan analisis rasio serta ruang iklan yang dibeli

i. Biaya pembelian

j. Perbandingan anggaran

2. Disusun Setiap Tahun.

a. Ikhtisar untuk 12 bulan dan semua laporan statistik bulanan

b. Kecepatan peredaran jumlah surat berharga

c. Analisis umur piutang usaha

Berbagai Dokumen Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

Laporan Pajak, Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
penghasilan kekayaan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak-
pajak lainnya serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah,
seperti kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain.
Daftar yang disarnkan dan pernyataan akuntansi serta laporan statistik dan frekuensi,
dimana laporan tersebut disajikan adalah sebagai berikut :

o Penghasilan – pemerintah pusat dan daerah


o Gaji pemerintah pusat dan daerah
o Laporan untuk pemerintah lainnya

Kertas kerja dan dokumen yang berisi laporan-laporan akuntansi akan terlihat sebagai
berikut:

A. Disusun setiap bulan

a. Daftar pendapatan

b. Daftar akumulasi biaya atau belanja barang

‘20 Akuntansi Sektor Publik


16 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
c. Daftar akumulasi surplus defisit

d. Daftar neraca

- Jadwal pendukung
- Laporan departemen dan perbandingan
- Frekuensi yang muncul dan statements
- Bentuk yang biasa
- Bentuk perbandingan (komparatif) menurut bulan

B. Disusun setiap Tahun

a. Daftar penerimaan

b. Daftar Pendapatan

c. Daftar pendapatan yang diterima di muka

d. Daftra akumulasi belanja atau biaya barang

e. Daftar neraca

Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik

Salah satu unsur dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik. Karakteristik kualitatif merupakan
ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakai. Karakteristik
kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan.

Dapat Diperbandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan


organisasi antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar organisasi
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara
relatif.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Dapat Diperbandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan


entitas pada periode untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


17 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal, dalam hal ini manajemen mungkin
perlu menyeimbangkan manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi yang anda.

3. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat, keseimbangan antara biaya dan


manfaat lebih merupakan kendala pervasive dari pada karakteristik kualitatif.

4. Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif, Keseimbangan atau trade off


diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan.

5. Penyajian Wajar, Standar akuntansi keuangan sector public memberikan panduan


tentang batasan laporan keuangan yang dianggap wajar.

Kualitas Audit Sektor Publik

Pengertian Kualitas Audit Sektor Publik

Kualitas audit ditujukan untuk menguji efektifitas sistem pengelolaan kualitas.


Kualitas audit juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan
independen untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah sesuai
dengan rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif
serta sesuai untuk mencapai tujuannya. Dan audit dapat digunakan untuk tujuan keamanan.

Outcome Audit Sektor Publik

Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian
karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :

(1)    Pendekatan yang diambil oleh manajemen

(2)    Kontribusi yang dibuat oleh komite audit

(3)    Peran ”shareholder” dan kometator

(4)    Peran orang yang mengajukan perkara (litigator)

(5)    Pendekatan regulasi

‘20 Akuntansi Sektor Publik


18 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
(6)    Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.

Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Audit Sektor Publik

Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektor publik :

1. Dapat dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yg ada dalam proses audit sektor
publik adalah kemudahannya dipahami oleh publik atau pemakai laporan hasil audit.

2. Relevan, informasi hasil audit sektor publik harus relevan demi memenuhi kebutuhan
audit sektor publik yang telah direncanakan.

3. Keandalan, informasi audit sektor publik harus andal (reliable). Informasi audit sektor
publik akan memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan yang meterial, dan dapat diandalkan pemakainya.

4. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan audit sektor publik antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja organisasi.
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif yang dapat dibandingkan adalah pemakai
harus mendapat informasi yang lengkap untuk digunakan dalam penyusunan dokumen-
dokumen audit sektor publik.

Kualitas Pertanggungjawaban Publik


Pengertian Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utama organisasi, inisiatif


utama untuk mmebwa misi dan kinerja pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi
merupakan kewajiban Kepala/Pengelola organisasi public untuk menjelaskan kinerja
penyelenggaraan organisasi kepada masyarakat. Konsep pertanggungjawaban publik
didasarkan pada regulasi dan kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tingkatan nasional
maupun daerah. Faktor penentu kualitas pertanggungjawaban publik antara lain :

 Kepemimpinan pengelola organisasi


 Kapasitas personal organisasi
 Kualitas perencanaan
 Kualitas penganggaran
 Kualitas realisasi anggaran
 Kualitas pelaporan keuangan.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


19 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Outcome Pertanggungjawaban Publik

Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan
serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
selama suatu periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3)
Transparansi; (4) Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan
pertanggungjawaban public meliputi hal-hal berikut :

 Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik


 Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran, strategi
organisasi publik
 Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada kegiatan
yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi dan misi organisasi
sektor publik
 Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama
 Mengukur pencapian kerja

Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik

1. Dapat dipahami, karakteristik utama dokumen pertanggungjawaban publik adalah


kemudahannya untuk dipahami pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas pertanggungjawaban publik.

2. Relevan, materi dokumen pertanggungjawaban publik harus relevan untuk memenuhi


kebutuhan para penggunanya. Selain itu, relevan juga mengacu pada kemampuan
informasi perangungjawaban publik untuk mempengaruhi keputusan pengelola
organisasi dengan mengubah atau mengkonfirmasi harapan mereka tentang hasil atau
konsekuensi tindakan atau kejadian yang ada.

Pengakuan Dan Pengukuran Transaksi Publik


Definisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam


kata-kata maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan
atau laporan kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:

a. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.

‘20 Akuntansi Sektor Publik


20 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan


memasukkan setiap unsur laporan keuangan sector public ke dalam laporan posisi
keuangan dan laporan kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda
digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbeda dalam laporan keuangan sektor
publik.

Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan


sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Sejumlah dasar
pengukuran  yang berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbada dalam
laporan keuangan sektor publik. Berbagai dasar pengakuan tersebut adalah :

 Biaya Historis (historical cost)


 Biaya Saat ini (current cost)
 Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/sattlement value)
 Nilai sekarang (present value)

Faktor yang berpengaruh dalam  Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

1. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian


derajat  ketidakpastian. Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos
tersebut akan mengalir dari atau kedalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan
untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap
derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan
berdasarkan bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan sector public.
Oleh karena itu, biaya yang merepresentasikan pengurangan manfaat ekonomi yang
diharapkan harus diakui.

2. Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan
sector public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak
tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum

‘20 Akuntansi Sektor Publik


21 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
dapat memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar dapat
diakui. Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu, tuntutan
tersebut tidak dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus
diungkapkan dalam catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.

Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi tidak dapat
memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan,
atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos
tersebut dipandang relevan untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja, dan perubahan
posisi keuangan suatu organisasi oleh pemakai laporan keuangan sektor publik.

1. Aktiva, Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan
aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
2.  Kewajiban, Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran
sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan
dilakukan untuk mnyelasiakna kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang
harus diselsesaikan dapat diukur dengan andal.
3. Ekuitas, Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana
relevansi pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk
menggunakan ekuitas.
4. Pendapatan, pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan
manfaat ekonoi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva
atau penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
5. Biaya, biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat
ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Biaya diakui dalam laporan
kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antar biaya yang timbul dan pos
pendapatan tertentu yang diperoleh. Biaya segera diakui dalam laporan kinerja
keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan manfaat ekonomis atau jasa
potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa depan, dan/atau jasa
potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan
sebagai aktiva.

Daftar Pustaka

‘20 Akuntansi Sektor Publik


22 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Bastian, Indra. 2010.  Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga

‘20 Akuntansi Sektor Publik


23 Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak., CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai