Anda di halaman 1dari 6

 Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang

karakteristiknya hendak diduga.


 Sampel adalah sebagian dari populasi yg karakteristiknya hendak
diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi.

 Pengambilan contoh (sampel) yang ideal mempunyai sifat-sifat :


1. Dapat memberi gambaran yang dapat dipercaya dari populasinya.
2. Dapat menentukan tingkat ketepatan dari hasil penelitian.
3. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan dilapangan.
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dgn efisiensi.

Pada dasarnya, penarikan contoh dibagi menjadi :


1. Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling).
 Adalah penarikan contoh sedemikian rupa sehingga memungkinkan
semua unsur contoh mempunyai peluang yang sama untuk dipilih.
 Contoh, 500 komputer akan dipilih secara acak dengan mengambil
sampel (contoh) 100 komputer, maka peluang terpilih tiap computer
adalah = 100/500 atau 0.2 (20%).
 Persyaratan contoh secara acak sederhana :
1. Ada kerangka penarikan contoh
2. Populasinya Homogen (agar tidak bias)

Metodologi Penelitian, Dr A. Mattingaragau T., SE., M.Si. 1


3. Populasi tidak tersebar secara geografis (karena akan memakan
banyak waktu dan biaya).
2. Penarikan Random Sistematik (Systematic Sampling)
 Adalah penarikan contoh di mana hanya unsur yang pertama yang
diambil secara acak, sedangkan unsur selanjutnya dilakukan secara
sistematik mengikuti suatu pola yg telah ditentukan.
 Penarikan contoh ini dapat dilaksanakan pada keadaan :
a. Nama dan identitas dari unit contoh dalam populasi terdapat dalam
kerangka penarikan contoh, sehingga dapat diberi nomor urut.
b. Populasi memp. pola yg beraturan, seperti blok-blok dalam kota.
 Contoh/sampel sistematik dapat memberikan kesimpulan yg lebih
akurat, karena contohnya menyebar secara merata di seluruh populasi.
Misalkan ;
Populasi berukuran 500 RT., dan yang akan diambil sebagai contoh
sebanyak 50 RT, maka interval contoh (disebut k) adalah hasil bagi dari
500/50 = 10. Unsur pertama dalam contoh sebanyak 10 RT, yg bernomor
urut dari 1s/d10 dipilih secara acak.
Jika ternyata yg dipilih RT dgn no. 5, maka unsur-unsur selanjutnya
dalam contoh yg dipilih adalah RT dgn nomor 5+10=15, 15+10=25 dst.
Jadi unsur terpilih adalah nomor s dgn interval k, maka unsur contoh
selanjutnya adalah s+k, s+2k, s+3k dst.

1 5 + 10 = 15 105 + 10 = 115 205 + 10 =215 305 + 10 = 315 405 + 1= 415


2 15 + 10 = 25 115 + 10 = 125 225 325 425
3 35 135 235 335 435
4 45 145 245 345 445
5 55 155 255 355 455
5
6 65 165 265 365 465
7 75 175 275 375 475
8 85 185 285 385 485
9 95 195 295 395 495
10 105 205 305 405 505
Jum. Sampel 10 10 10 10 10

Metodologi Penelitian, Dr A. Mattingaragau T., SE., M.Si. 2


3. Penarikan Contoh Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)
 Heterogennya populasi akan memperbesar nilai antara unsur populasi
yang satu dengan lainnya. Agar pendugaan dengan ketepatan yang
tinggi & ukuran contoh tidak terlalu lebar, maka populasi tsb perlu
dibuat lapisan-lapisan (strata), sehingga unsur-unsur dalam tiap
lapisan yg berbeda adalah sama.
 Syarat agar contoh acak berlapis menggambarkan populasi yang baik,
maka :
a). Ada kriteria jelas yg membedakan unsur yg satu dgn lainnya,
sehingga kriteria tersebut dapat dijadikan dasar pelapisan.
b). Adas data pendahuluan mengenai ciri-ciri populasi yang dapat
digunakan untuk membuat pelapisan.
c). Mengetahui Jumlah unit contoh pada tiap lapisan.
Cara Penarikan Contoh :
a). Buat kerangka penarikan contoh untuk masing-masing lapisan.
Misalnya, popuasi dibuat menjadi 3 lapisan, : I, II, III. Contoh, Jumlah
populasi tiap lapisan berturut-turut 500, 300, 200. Maka proporsi
lapisan I, II, III berturut-turut 0.5, 0.3, 0.2. Jika ukuran contoh yg
diambil sebanyak 100 maka ukuran contoh untuk lapisan I = 0.5 x 100 =
50, lapisan II = 0.3 x 100 = 20, dan lapisan III = 0.2 x 100 = 20, shg ukuran
contoh/sampel seluruhnya sebanyak 100.

Lapisan I, 500 RT --> 1000/500 = 0.5 -> 0.5 * 100 = 50 RT


Lapisan II, 300 RT --> 1000/300 = 0.3 -> 0.3 * 100 = 30 RT
Lapisan III, 200 RT--> 1000/200 = 0.2 -> 0.2 * 100 = 20 RT

b). Setelah diketahui ukuran contoh untuk masing-masing lapisan maka


penarikan contoh dapat dilakukan dengan undian, baik dengan kertas
yang diberi nomor & dikocok, dgn undian tabel acak maupun dengan
undian dengan menggunakan kalkulator. Penarikan ini dilakukan
untuk tiap lapisan dengan ukuran yang telah ditentukan.

Metodologi Penelitian, Dr A. Mattingaragau T., SE., M.Si. 3


4. Penarikan Contoh Gugus Sederhana (Simple Cluster Sampling)
 Biasanya dalam praktek tidak ada atau tidak lengkapnya penarikan
contoh. Alasannya-biaya, tenaga & waktu. Untuk mengatasinya, perlu
penarikan contoh secara gugus, yaitu dengsn membuat unit-unit
analisis dlm populasi yang dikelompokkan dlm gugus2/cluster.
Gugus2 ini sebagai contoh, kemudian terpilih secara acak. Unit2
penelitian dlm gugus2 tsb diambil semua sebagai contoh untuk diteliti
atau diwawancarai.
 Keuntungan~tidak memerlukan kerangka penarikan contoh dgn unit-
unitnya. Kekurangan~sulit untuk menghitung kesalahan baku (standar
eror).
 Cara Penarikan Contoh : Mis. Seorang peneliti ingin mengetahui
pendapatan Warung Internet dalam suatu kota. Karena tidak ada
daftar kerangka penarikan contoh, maka kota tesebut dibagi menjadi
kecamatan-kecamatan. Kecamatan2 itu dijadikan gugus penarikan
contoh & kemudian diberi nomor urut. Sejumlah kecamatan yg telah
ditentutkan dipilih secara acak. Setelah dusun2 contoh terpilih, maka
semua Warnet dlm kecamatan tsb diambil sbg contoh, yg selanjutnya
akan diteliti.
5. Penarikan Contoh Gugus Bertahap
 Dalam wilayah yang luas mis. Kab, maka tidak mungkin membuat
kerangka penarikan contohnya, sebab biaya, tenaga & waktu.
 Untuk mengatasinya, maka kabupaten dibagi dalam kecamatan2 &
dianggap sbg gugus penarikan contoh pada tahap pertama. Kecamatan
sbg contoh, kemudian dipilih secara acak. Kemudian msg2 kecamatan
dibagi menjadi desa2, yg dianggap sbg gugus contoh pada tahap II
atau sebagai populasi penarikan contoh ke dua. Selanjutnya, Desa2
sebagai contoh dipilih secara acak.
 Setelah desa contoh terpilih, maka desa ini dianggap sebagai populasi
penarikan contoh ketiga dan kemudian dibuat daftar kerangka
penarikan contoh. Misalnya RT. Dari daftar kerangka penarikan RT
contoh dipilih secara acak.

Metodologi Penelitian, Dr A. Mattingaragau T., SE., M.Si. 4


Metodologi Penelitian, Dr A. Mattingaragau T., SE., M.Si. 5
Tugas 10

1. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan sample? berikan contoh!

2. Uraikan dan jelaskan teknik penarkan contoh (sampling), berikan

contohnya!

Metodologi Penelitian, Dr A. Mattingaragau T., SE., M.Si. 6

Anda mungkin juga menyukai