Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SAMPLING KELOMPOK DUA TINGKAT

(TWO STAGE CLUSTER SAMPLING)

DOSEN PENGAMPU:
SUSIANA, S.Si., M.Si.
NIP. 19790519 200501 2 004

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IIA:
1. Jan Fyven Sitindaon (4151230011)
2. Meli Safitri (4151230014)
3. Desi Rinika (4152230003)
4. Ilham Ade Chandra (4152230008)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Teriring salam dan doa dihadiahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas limpahan berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugasmata kuliah Teknik Sampling.Penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen yang mengemban mata kuliah teknik sampling yang sudah
memberikan bimbingan dan arahan.
Penulis sadar bahwa tugas yang diberikan dalam proses pengerjaan masih
banyak kekurangan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna untuk memperbaiki serta mengevaluasi pengerjaan tugas
mata kuliah teknik sampling ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan,07 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Tujuan .....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

2.1 .................................................................................................................. 3

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

3.1 Saran ....................................................................................................... 12


3.2 Kesimpulan ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-
kelompokunit yang kecil. Sesuai dengan namanya, penarikan sampel ini
didasarkan padagugus atau cluster. Teknik cluster sampling digunakan jika
catatan lengkaptentang semua anggota populasi tidak diperoleh serta keterbatasan
biaya danpopulasi geografis elemen-elemen populasi berjauhan.
Kelebihan dari metode cluster sampling yaitu tidak diperlukannya
kerangka sampel yang berisi daftar semua anggota populasi, tetapi cukup dengan
daftar anggota dari cluster saja. Akan tetapi, derajat efisiensi ditinjau dari segi
peluang membuat error, akan lebih banyak pada cluster sampling dibandingkan
dengan metode stratified random sampling. Dalam cluster sampling, unit
sampling yang terpilih adakalanya berdekatan, sehingga informasi yang diberikan
tidak cukup representatif dibandingkan dengan informasi dari unit elementer yang
cukup berpencar pada stratified random sampling. Penggunaan metode cluster
sampling lebih ditekankan pada keterbatasan biaya dan letak geografis populasi
yang berjauhan serta tidak tersedianya kerangka sampel. Sehingga metode cluster
adalah alternatif penarikan sampel yang mungkin dilakukan.
Berdasarkan latar belakang diatas kami akan membahas sampling cluster
two stage. Dimana Sampling kelompok dua tingkat (two stage cluster samoling)
ialah sampling kelompok dimana setiap kelompok yang terpilih sebagai sampel,
dipilih lagi sampel elemen dari masing-masing kelompok

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan sampling cluster two stage?
2. Bagaimana cara mengambil sampel cluster two stage?
3. Bagaimana cara menghitung dan cara menentukan besarnya sampel untuk
perkiraan rata-rata dan total?
4. Bagaimana cara memperkirakan proporsi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sampling cluster two stage
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengambil sampel cluster two stage
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung dan cara menentukan
besarnya sampel untuk perkiraan rata-rata dan total
4. Untuk mengetahui bagaimana cara memperkirakan proporsi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 SAMPLING KELOMPOK DUA TINGKAT (TWO STAGE CLUSTER


SAMPLING)

Sampling kelompok dua tingkat (two stage cluster sampling) ialah


sampling kelompok dimana setiap kelompok yang terpilih sebagai sampel, dipilih
lagi sampel elemen dari masing-masing kelompok. Dengan demikian memang ada
dua tingkat kegiatan yaitu :

Pertama : memilih kelompok sebagai sampel

Kedua : memilih elemen dari kelompok yang terpilih

Definisi : suatu sampel kelompok dua tingkat ialah sampel yang diperoleh dengan
duatingkat yaitu pertama memilih sampel kelompok secara acak dari
populasi kelompok kemudian kedua memilih sampel elemen dari
kelompok yang terpilih sebagai sampel.

Contoh :

Akan dilakukan penelitian perguruan tinggi negeri, kemudian menentukan


ptn mana yangakan dipilih. Misalnya yang terpilih UNP, dari universitas
ditentukan pula elemen yang akan diteliti, yaitu menentukan
mahasiswanya.

Pertama : ptn yang dipilih

Kedua : mahasiswa yang akan diteliti.

Perbedaan sampling kelompok dua tingkat (SKDT) dengan sampling acak


berlapis yaitu,pada SKDT elemen diambil dari sampel atau kelompok yang telah
terpilih, sedangkan pada sampling acak berlapis kelompok yang terpilih menjadi
sampel keseluruhan anggota / elemennya dijadikan pengamatan, tapi pada SKDT
hanya sebagian anggota yang terpilih.
Manfaat SKDT yaitu biayannya murah dan lebih mudah
mengadministrasinya.Dua syarat yang harus dipenuhi untuk mimilih sampel
SKDT yang tepat, yaitu :

1. Secara geografis elemen dalam kelompok harus saling berdekatan

2. Kelompok sedikit saja agar mudah mengadministrasikannya.

Dalam memilih sampel kelompok maupun sampel elemen dalam


kelompok yang terpilih dilakukan secara acak dengan menggunakan table
bilangan acak (TAR).Pemilihan kelompok yang tepat juga tergantung pada
keadaan, apakah peneliti akan memilihsedikit kelompok dengan banyak elemen
yang dikandungnya atau banyak kelompok dengan sedikit elemen dari setiap
kelompok. Pemilihan biasanya tergantung pada biaya.

Kelompok yang besar cenderung memiliki elemen yang heterogen dengan


demikian diperlukan pemilihan banyak elemen dari setiap kelompok sehingga
diperoleh hasil penelitian dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

Contoh :

Seorang ahli ekonomi bermaksud membuat perkiraan pengeluaran


konsumsi penduduk suatukota besar. Untuk maksud tersebut kota dibagi
menjadi blok-blok bias juga menurut RT,kalau seandainya berdasarkan
anggapan bahwa pengeluaran konsumse per rumah tanggadalam RT tak
jauh berbeda (sama pegawai bank, sama pergawai negeri, sama
pegawaiswasta), maka lebih baik memilih banyak sampel RT, sebab dari
RT ke RT pengeluarankonsumsi sangat berbeda dan memilih sampel
rumah tangga dalam setiap RT, tidak terlalubanyak (sedikiti saja rumah
tangga yang diteliti)

Penarikan sampel dengan metode multistage sampling didasarkan pada :

1. Tidak tersedianya kerangka sampel yang memuat unit-unit yang terkecil


(ultimate sampling unit).
2. Untuk membuat kerangka sampel yang memuat unit-unti sampel terkecil
memerlukan biaya, tenaga, waktu yang besar.
3. Dengan menggunakan multistage sampling maka pengawasan lapangan
dapat lebih ditingkatkan sehingga non sampling error dapat ditekan.
4. Ditinjau dari segi biaya multistage sampling lebih efisien dibandingkan
metode sampling acak sederhana (SRS).

Multistage sampling yang merupakan bentuk kompleks cluster sampling.

 Keuntungan
 Biaya dan kecepatan yang survei dapat dilakukan.
 Kemudahan untuk menemukan sampel survei.
 Biasanya lebih akurat daripada cluster sampling untuk ukuran sampel
yang sama.
 Varians yang relatif kecil untuk biaya setiap unit.
 Kontrol terhadap kesalahan tak sampling menjadi lebih baik.
 Penelitian ulang membutuhkan biaya yang relatif kecil.
 Kontrol terhadap liputan penelitian lebih mudah dilakukan.
 Kekurangan
 Tidak seakurat SRS (simple random sampling) jika sampel memiliki
ukuran yang sama.
 Pengujian Lebih sulit untuk dilakukan.

1. CARA MEMPERKIRAKAN RATA-RATA DAN TOTAL

Kita akan membuat perkiraan rata-rata (U), perkiraan jumlah/total (T), dan
kesalahan samplingnya.

N = banyaknya kelompok populasi

n = banyaknya kelompok dalam sampel acak

Mi = banyaknya seluruh elemen dalam kelompok i


mi = banyaknya sampel elemen dalam kelompok I, yang dipilih secara acak

N
M   Mi  banyaknya elemen dalam populasi
i 1
N
m   mi  banyaknya elemen dalam sampel
i 1
 M
M   rata - rata banyaknya elemen per kelompok dalam populasi
N
 m
m  rata - rata banyaknya elemen per kelompok dalam sampel
n
X ij  nilai observasi ke - j dari kelompok ke - i
 1 mi
Xi   X ij
mi i 1
 rata - rata perkiraan dari kelompo i

Perkiraan untuk rata - rata


n  

N
 Mi X i
U i 1

M n

Perkiraan untuk vari an ( U)
 N  n 1  Mi  mi  S i
n 2
1
S 
2
D 
 N  nM 2

S 2D   
i 1
2
Mi 
 Mi  mi
2
n NM 2
dimana


n 

 (MiYi  M U ) 2
S 2D  i 1

n 1
dan
mi 
 (Yij  Yi ) 2
S 2t  i 1
i  1,2,3......n.
mi  1
Kesalahan sampling
KS  Z  S 
U
2

2. PERKIRAAN RASIO UNTUK RATA-RATA



Pemerkiraan U , tergantung pada M = banyaknya seluruh elemen populasi.
Apabila M tidak diketahui, perlu diperkirakan dengan data dari sampel. Kita
peroleh pemerkira M dengan jalan mengalikan rata-rata banyaknya elemen per
1 n
kelompok yaitu  Mi dengan banyaknya kelompok dalam populasi yaitu N.
n i 1

Apabila kita ganti M dengan pemerkiranya, kita peroleh suatu pemerkira



rasio dengan symbol atau notasi U r , sebab baik pembilang maupun penyebut
keduanya variabel acak

Pemeriksa rasio untuk rata - rata


n  

  Mi X i
U i 1
n

 Mi
i 1

Varian perkiraan untuk ( U r )
 N  n 1  Mi  mi  S i
n 2
1
S 2  
Ur 
 N  nM 2

S 2r   
i 1
Mi 2 
 Mi  mi
n NM 2
dimana
n  
 Mi 2
(X i  Ur )
S 2r  i 1

n 1
dan
mi 
 ( Xij  Xi) 2
S 2r  i 1
i  1,2,3......n.
mi  1
Kesalahan sampling
KS  Z  S 
Ur
2


U r  merupakan perkiraan yang bias, akan tetapi bias ini dapat diabaikan, kalau
sampelnya cukup besar, yaitu kalau n>20.

3. CARA MEMPERKIRAKAN PROPORSI


Misalnya ingin dibuat perkiraan proporsi bibit/benih ikan yang mati dari
seluruh tambak ikanlele di Indonesia, proporsi nasabah bank yang tak puas dari
seluruh bank pemerintah, proporsi anak sekolah SD di Jakarta yang pernah sakit
gigi, proporsi mahasiswa PTS yang mengeluh biaya sekolah yang selalu tinggi .
Untuk membuat perkiraan P= proporsi, kita bisa menggunakan rumus untuk U
atau Ur , asalkan nilai Xij nol (=0) atau satu (1).

Xij =1 kalau mengikuti/termasuk dalam kategori / kelas yang kita


perhatikan, Xij=0 kalau tidak.

Oleh karena biasanya M tak diketahui, kita pergunakan rumus untuk


menghitung P, seperti rumus untuk Ur. Misalkan Pi=proporsi sampel elemen dari
kelompok ke-I yang termasuk dalam kategori yang kita perhatikan.

Pemeriksa untuk proporsi :


n  

  Mi P i
P i 1
n

 Mi
i 1

Varian perkiraan untuk (P)
 
 N  n 1 1 n
 Mi  mi  P i Qi
S  
P
2

 N  nM 2

S 2r   
i 1
2
Mi 
 Mi  mi  1
n NM 2
dimana
n  
 Mi 2
( P i  P)
S 2r  i 1

n 1
dan
 
P i  1  Qi i  1,2,3......n.
Kesalahan sampling
KS  Z  S 
P
2
BAB III

3.1 KESIMPULAN

Sampling kelompok dua tingkat (two stage cluster sampling) ialah


sampling kelompok dimana setiap kelompok yang terpilih sebagai sampel, dipilih
lagi sampel elemen dari masing-masing kelompok. Dengan demikian memang ada
dua tingkat kegiatan yaitu : Pertama : memilih kelompok sebagai sampel, dan
Kedua : memilih elemen dari kelompok yang terpilih. Suatu sampel kelompok dua
tingkat ialah sampel yang diperoleh dengan duatingkat yaitu pertama memilih
sampel kelompok secara acak dari populasi kelompok kemudian kedua memilih
sampel elemen dari kelompok yang terpilih sebagai sampel.

3.2 SARAN

Saran dari penulis adalah semoga makalah ini bisa memberikan informasi
bagi pembaca maupun penulis dari apa yang tidak diketahui menjadi tahu, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun penulis, dan dalam
penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, penulis mengharapkan
kritik dan saran bagi pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://deevareno.wordpress.com/2012/05/16/sampling-kelompok-dua-tingkat-
multistage-cluster-sampling/, diakses tanggal 06 mei pukul 11.00

Supranto, J. 1992. Teknik Sampling Untuk Survei Dan Eksperimen. Jakarta : PT.
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai