Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mid

Akuntansi Sosial-Lingkungan

Nama: Muhammad Fachrul


Nim: 1910321040

Foto Tugas
(gambar/karikatur/tulisan)

Tanggal pengambilan gambar 24 Mei 2022

Alamat Lokasi Jl. AP Pettarani Makassar (Samping Flyover)


Pin Google Map Jl. A. P. Pettarani No.246 B, Tamamaung, Kec. Panakkukang, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan 90232
Posisikan diri anda sebagai Karena tempat tersebut merupakan wilayah yang kerap dijumpai mural
pembuat gambar. kritik yang ditujukan kepada pemerintah dan tempat yang sering
Deskripsikan/jelaskan alasan dijadikan sebagai respon penolakan kepada pemerintah yang tidak
kenapa tempat itu dipilih oleh sejalan dengan masyarakat baik itu prinsip maupun kinerjanya. Gambar
pembuat gambar atau mural kritik tersebut merupakan respon penolakan RUU KUHP yang
dinilai sejumlah pasal yang kontroversial salah satunya yang mencederai
(minimal 80 kata maksimal 150 demokrasi yaitu kebebasan berpendapat serta banyak merasakan bahwa
kata) hal tersebut sangat tidak relevan diterapkan di era demokrasi saat ini.
Disisi lain, Tempat tersebut memberikan ruang bagi masyarakat dalam
mengaspirasikan keresahan terhadap kinerja pemerintah yang
menyulitkan sebagian dari masyarakat.
Deskripsikan/jelaskan: Berdasarkan gambar diatas, kritik yang ingin saya sampaikan RKUHP
isu akuntabilitas pemerintah terlalu represif, yang membuka ruang kriminalisasi (over criminalization).
yang seperti apa yang foto Selain itu, hal tersebut menghambat proses reformasi peradilan karena
tersebut coba kritik/sampaikan memuat sejumlah kriminalisasi baru dan ancaman pidana yang
(minimal 80 kata maksimal 150 menyebabkan overcrowding Lapas. RKUHP dinilai belum berpihak pada
kata) kelompok rentan, terutama anak dan perempuan. Saat ini masih sulit
akses pada pencatatan perkawinan dan dengan adanya ancaman pasal
perzinahan. Aturan itu akan berimbas kepada maraknya pernikahan
anak ke depannya. RKUHP juga akan mengancam program
pembangunan pemerintah, terutama program kesehatan, pendidikan,
ketahanan keluarga, dan kesejahteraan masyarakat. RUU ini mengancam
keberadaan lembaga independen. DPR dan pemerintah sama sekali
tidak mengindahkan masukan dari beberapa lembaga independen
negara seperti KPK, BNN, dan Komnas HAM yang telah menyatakan
sikap untuk menolak masuknya beberapa tindak pidana ke dalam RKUHP
seperti korupsi, narkotika dan pelanggaran berat HAM.

Anda mungkin juga menyukai