Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS HUKUM
Komplek Kampus Bukit Indah, Jl. Jawa – Blang Pulo Kecamatan Muara Satu
P.O. Box 141 Lhokseumawe Mobile Phone +622331239196 Faks. (0645) 40209
Laman : http://www.fh.unimal.ac.id Email: fh@unimal.ac.id

Prodi : Hukum Dosen Penguji : Dr. Ummi Kalsum, S.H.,


M.H.
Mata : Antropologi Hukum Sifat Ujian : Tutup Buku
Kuliah
Hari/Tgl. : Selasa/28 Juni 2022 Waktu/Semester : 60 Menit / II-B

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Soal :

1. Jelaskan secara singkat pandangan aliran positivisme terhadap hubungan hukum dengan
perkembangan sosial!
2. Jelaskan proses penyelesaian sengketa beserta contohnya!
3. Jelaskan apa yang saudara ketahui bahwa perilaku masyarakat sangat berpengaruh
terhadap budaya hukum masyarakat tersebut?
4. Jelaskan secara singkat mengenai hubungan manusia dengan hukum!

SELAMAT BEKERJA....

JAWABAN
1. pandangan positivisme hukum memberikan landasan penelitian hukum normatif. Secara
garis besar pandangan positivisme hukum memaknai hakikat hukum sebagai norma-
norma positif dalam sistem peraturan perundang-undangan. Terdapat tiga landasan
pandangan positivisme hukum. Landasan pertama bahwa hukum adalah perintah manusia
yang memisahkan hukum dengan moral.

2. Penyelesaian sengketa bisa dilaksanakan melalui proses litigasi maupun proses non-
litigasi. Penyelesaian sengketa melalui proses litigasi merupakan proses penyelesaian
sengketa melalui pengadilan. Sedangkan penyelesaian melalui non-litigasi merupakan
proses penyelesaian sengketa yang dilakukan di luar persidangan atau sering disebut
dengan alternatif penyelesaian sengketa. Terdapat beberapa cara penyelesaian sengketa
non-litugasi, salah satunya ialah melalui Mediasi. Ketentuan mediasi diatur dalam
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan (Selanjutnya disebut dengan PERMA No. 1/2016) yang merupakan pengganti
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008. Dalam penyelesaian sengketa, proses
mediasi wajib dilakukan terlebih dahulu. Apabila tidak menempuh prosedur mediasi,
penyelesaian sengketa tersebut melanggar ketentuan pasal 130 HIR dan atau pasal 154
Rbg yang mengakibatkan putusan batal demi hukum. Contohnya mediasi. Dari pasal
tersebut kita ketahui bahwa mediasi itu adalah penyelesaian di luar pengadilan, akan
tetapi dalam perkembangannya, mediasi ada yang dilakukan di dalam pengadilan .

3. Dalam budaya hukum masyarakat terkandung nilai-nilai dan sikap serta perilaku anggota
masyarakat dalam kehidupan hukum. Budaya hukum masyarakat tercermin oleh perilaku
pejabat (eksekutif, legislatif maupun yudikatif), tetapi juga perilaku masyarakat. Budaya
hukum masyarakat dipergunakan untuk menjelaskan sistem hukum. Struktur hukum dan
substansi hukum dengan sendirinya akan berinteraksi dengan budaya hukum masyarakat.
Budaya hukum masyarakat inilah yang akan memberikan warna dan nuasa kepada
struktur hukum dan substansi hukum.
4. Hubungan manusia dengan hukum itu tidak bisa dipisahkan, sesuai dengan adagium Ubi
Societas Ibi Ius yang berarti dimana da masyarakat disitu ada hukum. Tujuan hukum
menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus pula
bersendikan pada keadilan, yaitu asas-asas keadilan dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai