1. Bagaimana pengembangan pengukuran pada kerangka konseptual ini
2. apakah ada perbedaan karakteristik antara sektor publik dan sektor
bisnis dan apa pengaruhnya?
JAWAB
1. Kerangka konseptual (KK) merupakan kosnep dasar penyusunan
dan pengembangan SAP, dan merupakan konsep dasar penyusunan dan merupakan acuan bagi SAP, penyusunan laporan keuangan, pemeriksa dan pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam PSAP (PP Nomor 71 tahun 2010 pasal 1 ayat 5). Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAP. Namun, apabila terjadi pertentanan antara KK dan standar, maka ketentuan standar diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual. Komponen laporan keuangan yang terdapat dalam Kerangka Konseptual SAP Berbasis Akrual menyebutkan laporan keuangan pokok terdiri atas: laporan posisi keuangan, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Namun, hanya 4 dari 7 laporan tersebut yang dijabarkan secara jelas dan terperinci pada standar, yaitu masing-masing: - PSAP Nomor 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran - PSAP nomor 3 tentang Laporan Arus Kas - PSAP nomor 4 tentang catatan atas laporan keuangan - PSAP nomor 12 tentang Laporan Operasional. Sementara untuk neraca, dijelaskan masing-masing akunnya dalam PSAP tersendiri mulai dari PSAP Nomor 5, 6, 7, 8 dan 9. Format dan bentuk penyajian neraca serta 2 laporan lainnya dijelaskan pada PSAP nomor 1 tentang penyajian laporan keuangan. Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan pada kerangka konseptual adalah masalah pengukuran. Beberapa standar akuntansi sudah secara jelas menjabarkan pengukuran yang dilakukan terkait dengan konteks yang dibahas. Misalnya, pada PSAP Nomor 8 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan. Dimana pengukuran yang dilakukan menggunakan biaya perolehan sesuai dengan kerangka konseptial yang memegang prinsip nilai historisnya. Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan pada kerangka konseptual adalah masalah pengukuran. Beberapa standar akuntansi sudah secara jelas menjabarkan pengukuran yang dilakukan terkait dengan konteks yang di bahas. Misalnya pada PSAP no 8 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan. Pengukuran harga yang dilakukan menggunakan biaya perolehan sesuai dengan biaya perolehan sesuai dengan biaya perolejan sesuai dengan kerangka konseptual yang memegang prinsip nilai historis. Kerangka konseptual juga menjadi pijakan untuk menentukan berkualitas atau tidaknya suatu laporan keuangan. Untuk menilai kualitas laporan keuangan, maka laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif seperti berikut: a. Relevan, yaitu bila informasi di dalamnya dapat memengaruhi keputusan. Informasi dikatakan relevan bila memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat prediktif, tepat waktu dan lengkap b. Andal, dimana informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Informasi yang andal karakteristiknya adalah penyajiannya jujur, dapat diverifikasi, dan netral. c. Dapat dibandingkan d. Dapat dipahami Kerangka konseptual tidak hanya disusun sebagai acuan, tetapi juga diharapkan memiliki fungsi pengawasan terhadap kegiatan pelaporan keuangan publik dan pelaporan keuaangan publik. 2. Terdapat Perbedaan antara standar akuntansi yang digunakan pada sektor privat dan sektor publik. Karakteristik tersebut dapat ditemukan pada berbagai penjelasan pada kerangka konseptual yang antara lain membahas lingkungan akuntansi pemerintahan, bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan, sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan, pengaruh proses politik serta hubungan antara pajak dan pelayanan pemerintah. Lingkungan akuntansi pemerintahan memiliki dua ciri utama, yaitu ciri struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan, serta ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian. Adapun ciri utama struktur pemerintahan adalah 1) Bentuk umum pemerintahan dan pelayanan yang diberikan 2) Sistem pemerintahan yang otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah 3) Adanya pelaynan pengaruh proses politik 4) Hubungan antara pelayanan pajak dan pelayanan pemerintah
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pendekatan sederhana untuk analisis teknikal di pasar keuangan: Cara membuat dan menafsirkan grafik analisis teknikal untuk meningkatkan aktivitas trading online Anda
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu