Anda di halaman 1dari 29

“ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI : INVESTASI

ANTARPERUSAHAAN”

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh :

KRESENSIA FATIMA (01117020 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2020
EFEK INVESTASI

Perusahaan menginvestasikan asset kedalam efek investasi


(investment securities) atau disebut juga efek yang dapat diperdagangkan.

Efek investasi dapat berbentuk efek utang maupun ekuitas. Efek


utang (debt securities) merupakan efek yang mempresentasikan hubungan
kreditor dengan entitas lain, misalnya obligasi perusahaan, obligasi
pemerintah, surat utang, dan efek pemerintah daerah. Efek ekuitas
merupakan efek yang mencerminkan kepemilikan pada entitas lain,
misalnya adalah saham biasa dan saham preferen yang tidak dapat
ditebus.

Akuntansi Untuk Efek Investasi

Efek investasi dilaporkan pada laporan posisi keuangan


berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar (pasar), tergantung jenis efek
dan tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki perusahaan investor
terhadap perusahaan investee.

Nilai Wajar (fair value) asset merupakan jumlah asset yang dapat
ditukar dengan transaksi normal antara pihak yang bersedia pada saat ini.
Ketika suatu asset sudah biasa diperdagangkan, nilai wajarnya mudah
ditentukan dari harga pasar wajar ditentukan menggunakan biaya historis.

Akuntansi untuk efek investasi ditentukan berdasarkan


klasifikasinya.

Klasifikasi Efek Investasi


Efek Investasi

Efek Utang Efek Ekuitas

Tidak memiliki pengaruh


Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo (kepemilikan di bawah
20%)

Memiliki Pengaruh
Signifikan
Diperdagangkan
(Kepemilikan antara 20% dan
50%)

Memiliki Hak Pengendalian


Tersedia Untuk
DIjual (kepemilikan di atas 50%)

Efek Utang
Efek utang mereprsentasikan hubungan kreditor dengan entitas lain.
Contohnya adalah obligasi pemerintah dan pemerintah daerah, obligasi
perusahaan dan wesel bayar, dan utang yang dapat dikonversi. Efek utang
dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh
tempo, atau tersedia untuk dijual. Panduan akuntansi sekuritas utang
berbeda, tergantung dari jenis sekuritas.

 Efek yang Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)


 Efek yang Diperdagangkan
 Efek Tersedia untuk Dijual
 Pengalihan Antarkategori

Efek Ekuitas
Efek ekuitas (equtiy securities) merepresentasikan kepentingan
kepemilikan pada entitas lain. Contohnya adalah saham biasa dan saham
preferen serta hak untuk memperoleh atau menghapus kepentingan
kepemilikan seperti jaminan, hak saham, serta opsi beli dan opsi jual.
Dua motivasi utama perusahaan membeli efek ekuitas adalah: (1)
menggunakan pengaruh direktur dan manajemen dari entitas lain (seperti
pemasok, pelangga, entitas anak), atau (2) mendapatkan dividen dan
penghasilan dari kenaikan harga saham.

Ringkasan klarifikasi dan akuntansi untuk efek ekuitas :


 Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%
Ketika efek ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau
kurang dari 20% dari seluruh saham hak suara perusahaan yang
diinvestasi, kepemilikan tersebut dianggap tidak berpengaruh. Dalam hal
ini, investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas
perusahaan investee. Investasi ini dapat diklasifikasikan sebagai efek
diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan
kemampuan manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah dijelaskan
pada penjelasan sekuritas sekuritas utang dalam kelompok yang serupa.

 Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%


Kepemilikan efek, bahkan dibawah 50% atas saham dengan hak suara
dapat memberikan investor kemampuan untuk menggunakan pengaruh
signifikannya atas aktivitas bisnis perusahaan investee. Bukti dari
kemampuan investor untuk memberikan pengaruh signifikan atas aktivitas
bisnis investee ditunjukkan dalam beberapa cara, termasuk perwakilan dan
partisipasi atau pengaruh manajemen yang dimiliki sebagai akibat
hubungan kontraktual. Sebaliknya, ketika tidak terdapat bukti, suatu
investasi (langsung atau tidak langsung) pada 20% atau lebih (tetapi
kurang dari 50%) dalam saham dengan hak suara perusahaan investee
dianggap memiliki pengaruh signifikan

Investor mencatat investasi ini dengan metode ekuitas.

Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk


mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian
menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba
(atau rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi
akun investasi sebesar jumlah dividen yang diterima dari dari perusahaan
yang diinvestasi.
 Kepentingan Pengendali – Kepemilikan lebih dari 50%
Kepemilikan lebih dari 50% disebut sebagai Kepentingan Pengendali
(controlling interest) - di mana investor disebut sebagai induk perusahaan
(holding company) dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak
perusahaan (subsidiary). Untuk kepemilikan lebih dari 50%, perusahaan
harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.

Opsi Nilai Wajar


Standar terbaru memungkinkan perusahaan untuk secara selektif
melaporkan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dan efek yang tersedia
untuk dijual pada nilai wajar. Pilihan nilai wajar dapat diaplikasikan secara
selektif dan sukarela pada kelompok sekuritas manapun yang dipilih
perusahaan, tapi sekali nilai wajar telah dipilih untuk suatu kelompok
tertentu, perusahaan tidak dapat mengubah pilihan tersebut.

Opsi nilai wajar tidak tersedia untuk investasi ekuitas yang


memerlukan konsolidasi. Selain itu, opsi ini biasanya juga tidak dapat
diterapkan pada efek yang menerapkan metode akuntansi ekuitas.

Analisis Efek Investasi


Analisis efek investasi setidaknya memiliki dua tujuan utama : (1)
memisahkan kinerja operasi dari kinerja investasi (dan pendanaan) dan (2)
menganalisis distorsi akuntansi karena aturan akuntansi dan/atau
manajemen laba yang mencakup efek investasi. Analisis ini akan dibatas
pada efek utang dan efek ekuitas yang tidak memiliki pengaruh (dan dapat
diperdagangkan).

Memisahkan Kinerja Dan Aset Operasi Dari Kinerja Dan Aset Investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara
terpisah karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja
operasi yang sebenarnya.

Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Efek

Analisis harus memeriksa pengungkapan terkait efek investasi untuk


menentukan potensi distorsi akibat metode akuntansi maupun manajemen
laba. Analisis ini sangat penting ketika menganalisis lembaga keuangan
dan perusahaan asuransi yang menjadikan aktivitas investasi sebagai
aktivitas operasi inti serta menghasilkan pendapatan yang besar. Berikut ini
disajikan beberapa potensi distori akibat akuntansi efek investasi yang
harus diwaspadai oleh analisis :

 Peluang untuk memperoleh keuntungan yang diperdagangkan :


standar tersebut memungkinkan peluang untuk memperoleh
keuntungan yang diperdagangkan melalui efek yang tersedia untuk
dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
 Liabilitas diakui sebesar biaya perolehan : akuntansi untuk efek
investasi bias dipandang berat sebelah.
 Definisi efek ekuitas yang tidak konsisten : ada kekhawatiran bahwa
definisi efek ekuitas berubah-ubah dan tidak konsisten
 Klasifikasi berdasarkan niat/maksud : klasifikasi (dan akuntansi)
efek investasi bergantung pada niat manajemen, yang mengacu
pada tujuan manajemen terkait disposisi efek

AKUNTANSI METODE EKUITAS


Diperlukan untuk investasi antarperusahaan ketika perusahaan
investor dapat menggunakan pengaruh signifikan (tetapi tidak
mengendalikan) terhadap investee. Berbeda dengan investasi pasif yang
telah dibahas, investasi metode ekuitas dilaporkan pada laporan posisi
keuangan berdasarkan biaya perolehan yang telah disesuaikan, bukan nilai
pasarnya.
Setelah perusahaan investor dapat menggunakan pengendalian
terhadap perusahaan investee, perusahaan memerlukan konsolidasi.
Konsolidasi melibatkan penggantian akun investasi metode ekuitas dengan
laporan posisi keuangan perusahaan investee yang investasinya berkaitan.
Akibatnya, metode ekuitas kadang-kadang disebut sebagai konsolidasi
satu baru. Perbedaan utama antara konsolidasi dan akuntansi metode
ekuitas terletak pada tingkat perincian yang dilaporkan dalam laporan
keuangan, karena proses konsolidasi tidak memengaruhi total ekuitas
pemegang saham maupun laba neto perusahaan investor.

Mekanisme Metode Ekuitas


Ada beberapa hal penting terkait akuntansi metode ekuitas :
 Akun investasi dilaporkan pada jumlah yang sama dengan bagian
proporsional ekuitas pemegang saham dari perusahaan investee.
 Pendapatan investasi harus dipisahkan dari laba operasi inti dalam
analisis laba perusahaan investor jika investasi itu sifatnya tidak
dianggap strategi.
 Berbeda dengan pelaporan efek yang tersedia untuk dijual dan efek
yang diperdagangkan , investasi yang dihitung menggunakan metode
ekuitas dilaporkan pada biaya perolehan yang telah disesuaikan,
bukan pada nilai pasar.
 Investor harus menghentikan akuntansi metode ekuitas ketika
investasi tersebut dikurangi menjadi nol (misalnya karena kerugian
investee) dan seharusnya tidak memberikan kerugian tambahan,
kecuali jika investor harus menjamin kewajiban investee atau
berkomitmen untuk memberikan keuangan lebih lanjut pada investee.
 Jika jumlah investasi awal melebihi bagian proporsional dari nilai buku
perusahaan investee, kelebihan tersebut dialokasikan pada asset
berwujud dan tidak berwujud yang dapat diidentifikasi yang disusutkan
atau diamortisasi selama masa manfaatnya.

Implikasi Analisis Investasi Antarperusahaan


Analisis dilanjutkan dengan beberapa pertimbangan penting terkait
investasi antarperusahaan.

1 Pengakuan Laba Perusahaan Investee. Akuntasi metode ekuitas


mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh perusahaan
investee sama dengan satu dolar yang dihasilkan untuk investor,
bahkan yang tidak diterima secara tunai.
2 Investasi Modal yang Tidak Diakui. Akun investasi sering disebut
sebagai konsolidasi one-line. Hal ini karena akun investasi merupakan
presentase kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham
perusahaan investee.
3 Provisi Pajak Atas Laba Entitas Anak yang Tidak Dibagikan. Jika laba
entitas anak yang tidak dibagikan dimasukkan dalam laba akuntansi
sebelum pajak dari entitas induk (melalui konsolidasi maupun
akuntansi metode ekuitas), maka diperlukan provisi pajak secara
bersamaan.

KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis mengacu pada merger atau akuisisi sutau
bisnis. Kombinasi bisnis terjadi jika perusahaan mengakuisisi sebagian
besar efek ekuitas perusahaan lainnya. Kombinasi bisnis mengharuskan
laporan keuangan berikutnya untuk melaporkan aktivitas kombinasi entitas
baru ini.
Cara untuk mencapai pertumbuhan laba yang tidak tampak meliputi :
 Melakukan merger antara perusahaan berkembang yang memiliki
prospek harga terhadap laba tinggi dengan perusahaan yang memiliki
prospek pertumbuhan lebih kecil, dan menggunakan pembayaran
saham pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi.
 Menggunakan keleluasaan dalam akuntansi untuk kombinasi bisnis.

Akuntansi Kombinasi Bisnis


US GAAP dan juga IFRS (IFRS 3) mengeluarkan metode akuisisi untuk
akuntansi kombinasi bisnis. Tujuan utama dari metode ini adalah mengakui
harga yang dibayarkan untuk akuisisi pada laporan posisi keuangan.

Laporan Keuangan Konsolidasian


Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan entitas induk dan
entitas anak dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan induk
membuktikan kepemilikan saham pada entitas anak melalui akun investasi.
Dari sudut pandang hukum, entitas induk memiliki saham entitas anaknya.
Entitas induk tidak memiliki asset anak, dan biasanya tidak bertanggung
jawab terharap utang entitas anak, meskipun entitas induk sering
menjaminnya.

Mekanisme Konsolidasi
Konsolidasi melibatkan dua langka : agregasi dan eliminasi.
Pertama, laporan keuangan konsolidasian menggabungkan asset, liabilitas,
pendapatan dan beban entitas anak dengan pos-pos terkaitnya dalam
laporan keuangan induk. Langkah kedua adalah mengeleminasi transaksi
antarperusahaan untuk menghindari perhitungan ganda atau pengakuan
laba secara premature.
Pengakuan neto dari konsolidasi pada laporan posisi keuangan
adalah untuk melaporkan entitas anak yang diakuisisi sebesar nilai pasar
wajar pada tanggal akuisisi.

Penurunan Nilai Goodwill

Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi milik masa manfaat yang
tidak terbatas, sehingga tidak dikenakan amortisasi. Namun, pada goodwill
diberlakukan pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya penurunan
nilai. Pengujian ini berupa dua tahap pproses. Pada tahap pertama, nilai
pasar wajar Micron dibandingkan dengan nilai buku akun investasi yang
berhubungan dengan pembekuan synergy.

Permasalahan dalam Kombinasi Bisnis

Pertimbangan Kontinjensi

Dalam beberapa kombinasi bisnis, pihak-pihak yang terlibat bisa tidak


sepakat pada satu harga. Hal ini menyebabkan timbulnya petimbangan
kontinjensi, yaitu kespakatan bahwa uang tambahan akan dibayarkan oleh
pembeli kepada penjual jika tujuan kinerja masa depan tercapai melalui
penggabungan perusahaan. Dalam akuntansi terkini, pembayaran masa
depan diakui sebagai biaya pembelian tambahan ketika uang dibayarkan
(umumnya sebagai kenaikan goodwill).

Alokasi total biaya

Setelah perusahaan menentukan total biaya entitas yang diakuisisi, mereka


perlu mangalokasikan biaya tersebut pada masing – masing asset. Semua
asset teridentifikasi yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung dalam
kombinasi bisnis dibebani sebagian dari total biaya, umumnya sama seperti
nilai wajarnya saat tanggal akuisisi. Asset teridentifikasi terdiri atas asset
tak berwujud dan asset berwujud. SFAS 141 masyarakat perusahaan untuk
menentukan dan menilai katagori asset tak berwujud yang spesifik.
Katagori tersebut mencakup sebagai berikut.
1. Merek dagang dan asset terkait pemasaran lainnya..
2. Perjanjian yang tidak bersaing.
3. Daftar pelanggan, kontrak dan asset terkait pelanggan lainnya.
4. Aset tak berwujud terkait karya seni seperti karya sastra atau music,
dan materi video dan audiovisual, termasuk termasuk program
televiisi dan video music.
5. Aseet takberwujud terkait hubungan kontraktual seperti lisensi,
royalty, iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa atau
waralaba, hak penyiar, Kontrak kinerja, dan sebagainnya.
6. Paten, perangkat lunak computer, database, rahasia atau
peraturran perdagangan, dan asset takberwujud terkait teknologi
lainnya.

Penelitian dan Pengembanan dalam Proses

Beberapa perusahaan menghapus sebagian besar biaya akuisisi seperti


penelitian dan pengembangan yang dibeli. Selain itu, terdapat kenaikan
drastic dalam penghapusan tersebut selama satu decade terakhir
khususnya pada industry teknologi tinggi. Pada GAAP sebelumnya, praktik
ini dianggap menarik karena memungkinkan perusahaan yang
mengakuisisi mengurangi bahkan mngeleminasi setiap alokasi dari harga
peembelian ke goodwill sehingga mengurangi atau menghindari beban
atas laba di masa depan akibat amortisasi goodwill.

Utang dalam laporan keuangan konsolidasian

Liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai hak


gadai atas kelompok asset umum. Kreditor, apakah dijamin atau tidak,
memiliki recouser jika terjadi wanprestasi hanya pada asset yang dimiliki
oleh perusahaan yang menimbulkan liabilitas tersebut. Jika entitas induk
menjamin liabilitas entitas anak maka kreditor itu memiliki jaminan sebagai
pengamanan tambahan dengan ketentuan recourse potensial. Laporan
posisi keuangan konsolidasi tidak membantu dalam menilai margin
keselamatan (margin of safety) yang dinikmati kreditor. Untuk menilai
keamanan liabilitas, analisis harus mempelajari laporan keuangan masing
– masing entitas anak. Perlu diingat juga bahwa batasan hokum tidak
selalu menjadi ukuran efektif dari liabilitas.
Keuangan atas IPO Entitas Anak

IPO oleh entitas anak menjadi semakin umum seiring dengan upaya
perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang belum diakui sebesar
nilai kepemilikan saham entitas anaknya, sementara pada waktu pada
waktu yang sama, mempertahankan pengendalian atas entitas anaknya.

SEC dalam staff accounting bulletin51, memperbolehkan perusahan untuk


meencatat kreditnya sebagai tambahan modal disetor atau laba. Pengaruh
yang sama juga terjadi pada ekuitas pemegang saham naik sebesar
kenaikan tambahan modal disetor. Pada alternative kedua, ekuitas
pemegang saham meningkat melalui penutup laba neto ke saldo laba dan
keuntungan dicatat pada laporan laba rugi.

Penjualan dan laba sebelum akuisisi

Pengaruh pada laba neto konsolidasi sama seperti pada setiap metode,
yaitu hanya laba neto dari perusahaan yang diakuisisi setelah tanggal
akuisisi yang dimasukkan dalam laba konsolidasian. Satu petunjuk atas
metode akuitansi yang dipergunakan adalah memerikas pengungkapan
kinerja yang diberlakukan dalam catatan kaki akuisisi.

Akuntansi Push-Down

Akuntansi pembelian mensyaratkan asset dan liabilitas perusahaan yang


diakuisisi dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi pembelian
sebesar nilai pasarnya. Permasalahan kontroversial dalah bagaimana
perushaan yang akan diakuisisi melaporkan asset dan liabilitas tersebut
dalam laporan keuangan tersendiri (jika perusahaan tersebut bertahan
sebagai entitas terpisah dan diperdagangkan secara public).

Keterbatasan tambahan laporan keuangan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian sering kali merupakan representasi yang


bermakna atas kondisi keuangan dan hasil operasi dari entitas induk dan
entitas anak.

Konsekuensi Akuntansi untuk Goodwill

Selisih antara harga pembelian dengan nilai pasar aset neto yang dapat
diidentifikasi yang diakuisisi mencerminkan pembayaran untuk superlaba
(abnormal). Superlaba diatribusikan pada nama merek dan hal-hal lain
yang menawarkan posisi persaingan superior.

Pengukuran residual goodwill menimbulkan masalah pengkuran


potensial. Misalny, pembayaran akibat kesalahan estimasi, persaingan
penawaran yang ketat, atau kecerobohan atas sumber daya pemilik atau
kreditor yang tersapu ke dalam goodwill.

Jika perusahaan menghapus Goodwill untuk mengatasi kerugian


substansial dengan membeli entitas anak, waktu penghapusan jarang
mencerminkan pengakuan yang tepat atas kerugian ini.

Analisis goodwill terus semakin menantang. Miliaran dolar goodwill


terdapat pada laporan posisi keuangan perusahaan. Pada perusahaan
tertentu, nilai tersebut merupakan bagian substansial dari aset neto,
bahkan melebihi total ekuitas.

Analisis juga harus menyadari bahwa goodwill pada laporan posisi


keuangan perusahaan umumnya gagal mencerminkan daya laba tak
berwujud keseluruhan perusahaan (karena posisi pasar, merek dagang,
atau keunggulan yang dimiliki). Hal ini terjadi karena pada prinsip akuntansi
yang berlaku umum, goodwill yang terjadi secara internal tidak dapat
dicatat sebagai aset.

EFEK DERIVATIF

Perusahaan dihadapkan pada berbagai jenis risiko pasar. Risiko-risiko ini


timbul karena sensitivitas profitabilitas operasi bisnis terhadap fluktuasi
beberapa area seperti harga komoditas, kurs mata uang asing, dan suku
bunga. Untuk mengurangi risiko pasar perusahaan perusahaan melakukan
transaksi lindung nilai. Lindung nilai (hedge) merupakan kontrak yang
dilakukan untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar. Konsep lindung
nilai sama seperti konsep polis asuransi, yaitu perusahaan melakukan
kontrak dengan menjamin pembayaran tertentu tanpa memandang
dorongan pasar. Instrumen-instrumen keuangan tersebut selanjutnta
dikenal dengan istilah instrumen keuangan derivatif.
Derivatif (derivative) merupakan instrumen keuangan yang nilainya
diturunkan dari nilai aset lainnya, kelompok aset, atau variabel ekonomi
seperti saham, obligasi, harga komoditas, suku bunga, atau kurs. Namun,
derivatif memliki perusahaan sebagi lindung nilai dapat memberikan risiko
yang cukup mengkhawatirkan bagi perusahaan. Hal ini terjadi karena sulit
untuk menemukan derivatif yang secara keseluruhan melindungi nilai dari
munculnya risiko, karena pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak derivatif
gagal memahami risiko potensial dari instrumen keuangan, maupun karena
pihak lainnya (entitas lain dalam lindung nilai) secara finansial tidak
mampu. Perusahaan juga dikenal sering menggunakan derivatif untuk
berspkeluasi.

Meningkatnya penggunaan derivatif bersama dengan kompleksitas


dan semakin berbahaya risiko yang menyertainya sehingga FASB
menempatkan akuntansi derivatif sebagai agenda utama yang
menghasilkan sejumlah aturan yang diterbitkan dengan cepat. Akuntansi
dan persyaratan pengungkapan untuk derivatif dijelaskan dalam ASC 815
dan ASC 825 (UA GAAP), serta dalam IAS 32 dan IAS 39 (IFRS).

Mengidentifikasi Derivatif

Jenis instrumen keuangan digunakan untuk aktivitas lindung nilai.

 Kontrak berjangka (futures contract)-perjanjian antara dua atau


lebih pihak untuk membeli atau menjual suatu komoditas tertentu
atau aset keuangan pada suatu tanggal dimasa depan (disebut
tanggal penyesuaian). Dan pada harga pasti. Futures kontract
tersedia untuk sebagian besar komoditas dan aset keuangan.
Tersedia juga futures contract yang terdaftar pada indeks seperti
indeks saham S&P 500.
 Kontrak swap (swap contract)- suatu perjanjian antara dua atau
lebih pihak untuk menukar arus kas masa depan. Hal ini biasanya
untuk lindung nilai risiko, khusunya risiko suku bunga dan mata
uang asing.
 Kontrak opsi (option contract)- memberikan hak pada salah satu
pihak, bukan kewajiban, untuk melakukan suatu transaksi.

Akuntansi untuk Derivatif

Semua derivatif, tanpa memandang sifat atau tujuannya, dicatat sebesar


nilai pasar pada laporan posisi keuangan. Namun tidak seperti akuntansi
nilai wajar untuk efek investasi di mana hanya aset dan tidak berkaitam
dengan liabilitas yang dinilai dengan pasar, akuntansi untuk derivatif
memengaruhi kedua sisi transaksi ( dapat diterapkan di manapun) dengan
menilai pada pasar. Artinya, jika suatu derivatif merupakan lindung nilai
efektif, dampak perubahan nilai wajar harus menyeimbangkan dan memiliki
dampak minimal pada laba dan ekuitas pemegang saham. Akuntansi untuk
derivatif bervariasi tergantung pada klasifikasi perusahaan.

Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi pada lindung nilai


atas nilai wajar, sebagaimana aset atau liabilitas yang berkaitan, dicatat
sebagai laba dan memengaruhi profitabilitas pada periode berjalan.
Keuntungan dan kerugian belum terealisasi yang timbul dari lindung nilai
arus kas dilaporkan sebagai bagian penghasilan komprehensif lain
(sebagai salah satu komponen ekuitas pemegang saham , bukan pada
laba berjalan) sampai tanggal efektif transaksi itu, setelah keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi tersebut dialihkan ke laba dan di
seimbangkan menggunakan dampak transaksi itu sendiri.

Terakhir, keuntungan atau kerugian atas derivatif, beserta biayanya


dicerminkan dalam neto berdasarkan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar
dan lindung nilai arus kas. Perbedaan dalam akuntansi untuk berbagai
jenis lindung nilai terletak pada waktu pengakuan keuntungan atau
kerugian, yaitu apakah keuntungan atau kerugian diakui saat ini dalam laba
atau ditangguhkan dalam penghasilan komprehensif lain sampai transaksi
diselesikan.

Klasifikasi Derivatif untuk Akuntansi

Derivatif
Lindung Nilai Spekulatif

Lindung Nilai Lindung Nilai Lindung Nilai


atas Nilai Wajar Arus Kas Mata Uang
Asing

Lindung Nilai Lindung Nilai Lindung Nilai


atas Nilai Wajar Arus Kas atas Investasi
Neto dalam
Operasi Luar
Negeri

Akuntansi untuk Derivatif

Akuntansi untuk Derivatif

Laporan Posisi
Derivatif Laporan Laba Rugi
Keuangan
Spekulatif Derivatif dicatat sebesar Keuntungan dan
kerugian belum
nilai wajar direalisasi dimasukkan
dalam laba netto
Keuntungan dan
Baik derivative maupun kerugian belum di
aset dan/atau liabilitas realisasi atas derivative
Lindung nilai atas
yang dilindungi nilai serta aset dan/atau
nilai wajar
dicatat sebesar nilai liabilitas yang dilindung
wajar nilai dimasukkan dalam
laba neto
Keuntungan dan
kerugian belum di
realisasi atas porsi efektif
dari derivatif dicatat
dalam penghasilan
Derivatif dicatat sebesar
komprehensif lain sampai
nilai wajar
Lindung nilai arus tanggal penyelesaian,
(dikompensasi oleh
kas kemudian dialihkan ke
akumulasi penghasilan
laba neto; keuntungan
komprehensif)
dan kerugian belum
direalisasi atas porsi
tidak efektif dari derivatif
dimasukkan dalam laba
neto
Lindung nilai atas
Sama seperti lindung Sama seperti lindung
nilai wajar mata
nilai atas nilai wajar nilai atas nilai wajar
uang asing
Lindung nilai arus
Sama seperti lindung Sama seperti lindung
kas mata uang
nilai arus kas nilai arus kas
asing
Lindung nilai Derivatif (dan Keuntungan dan
mata uang asing keuntungan atau kerugian belum
atas investasi kerugian belum direalisasi dilaporkan
neto dalam direalisasi kumulatif) dalam penghasilan
kegiatan operasi dicatat sebesar nilai komprehensif lain
luar negeri wajar (bagian dari sebagai bagian dari
penyesuaian penjabaran penyesuaian penjabaran.
kumulatif dalam
akumulasi penghasilan
komprehensif)

PENGUNGKAPAN DERIVATIF

Perusahaan diminta untuk mengungkapkan informasi kualitatif dan


kuantitatif mengenai derivatif, baik pada catatan atas laporan keuangan
maupun di tempat lain (biasanya di bagian Management's Discussion and
Analysis-MD&A). Tujuan dari pengungkapan ini adalah menginformasikan
kepada analis mengenai risiko potensialyang mendasari efek derivatif.

Pengungkapan Kualitatif

Pengungkapan umumnya memberikan garis besar mengenai jenis aktivitas


lindung nilai yang dilakukan perusahaan serta metode akuntansi yang
digunakan. Misalnya, banyak perusahaan yang menggunakan derivatif
untuk melindung nilai risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.

Pengungkapan Kuantitatif

Campbell Soup juga menyediakan informasi kuantitatif mengenai aktivitas


lindung nilai suku bunga dan mata uang asingnya di bagian MD&A pada
laporan tahunan.

ANALISIS DERIVATIF

Tujuan Penggunaan Derivatif

Mengidentifikasi tujuan perusahaan menggunakan derivatif sangat penting


karena risiko yang berkaitan dengan derivatif jauh lebih tinggi untuk
spekulasi daripada lindung nilai. Dalam kasus lindung nilai, risiko tidak
timbul dari pilihan strategis. Namun, risiko tersebut timbul karena
permasalahan pada instrumen lindung nilai, baik karena lindung nilai tidak
sempurna atau karena peristiwa tidak terduga. Dalam kasus spekulasi,
suatu perusahaan mengambil pilihan strategis untuk menanggung risiko
pergerakan pasar.

Eksposur Risiko dan Efektivitas Strategi Lindung Nilai


Setelah seorang analis menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan
derivatif untuk lindung nilai, analis itu harus mengevaluasi risiko dasar bagi
perusahaan, strategi manajemen risiko perusahaan, aktivitas lindung nilai,
dan efektivitas operasi lindung nilainya. Sayangnya, pengungkapan yang
dimandatkan pada saat ini tidak selalu memberikan informasi yang berarti
untuk melaksanakan suatu analisi yang mendalam.

Persyaratan akuntansi dan pengungkapan dirancang untuk memberikan


kepada pembaca dengan nilai kini atas instrumen derivatif dan dampak
perubahan nilai tersebut terhadap profitabilitas yang dilaporkan. Namun,
sering kali nilai pasar wajar bersifat imaterial dan jumlah nosional tidak
menyajikan informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas
aktivitas lindung nilai perusahaan. Misalnya, perusahaan tidak diharuskan
untuk menguantifikasi sejauh mana eksposur telah diantisipasi dengan
aktivitas lindung nilai yang, jika diungkapkan, memberikan pemahaman
yang lebih baik kepada investor dan kreditor mengenai efektivitas strategi
lindung nilai.

Eksposur Risiko Transaksi Khusus Versus Transaksi Keseluruhan


Perusahaan

Perusahaan melalukan lindung nilai atas eksposur khusus pada transaksi,


komitmen, asset, dan atau liabilitas. Meskipun lindung nilai atas eksposur
khusus biasanya mengurangi eksposur risiko secara keseluruhan dari
perusahaan terhadap variabel ekonomi yang mendasarinya, perusahaan
jarang menggunakan derivatif dengan tujuan untuk lindungi nilai eksposur
risiko perusahaan secara keseluruhan. Seorang analis harus mengevaluasi
dampak derivatif secara menyeluruh dan mewaspadai bahwa lindung nilai
atas eksposur khusus tidak selalu menjamin lindung nilai risiko perusahaan
secara keseluruhan.

Penyertaan Dalam Laba Operasi Atau Nonoperasi

Klasifikasi ini jelas intuk instrument-instrumen derivatif yang menjadi


lindung nilai atas pergerakan suku bunga karena eksposur risiko mendasar
(biasanya beban bunga atau pendapatan bunga) merupakan pos
nonoperasi. Untuk lindung nilai dari jenis risiko-risiko lainnya, seperti risiko-
risiko mata uang asing dan harga komoditas, klasifikasinya kurang jelas.
Yakni, keuntungan dan kerugian (dan nilai wajar) dari derivatif-derivatif
menjadi nonoperasi ketika (1) aktivitas lindung nilai bukan merupakan
bagian pusat dari operasi perusahaan dan (2)memasukkan dampak
lindung nilai dalam laba operasi untuk menutupi volatilitas yang mendasari
laba operasi atau arus kas.

OPSI NILAI WAJAR

FASB membuat langkah signifikan kearah pelaporan semua asset dan


liabilitas keuangan menggunakan nilai wajar. SFAS 157 (saat ini ASC 820)
memberikan kerangka kerja terpadu untuk akuntansi nilai wajar. SFAS 159
(saat ini ASC 825-10-25) memberikan opsi pada perusahaan untuk secra
selektif melaporkan asset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar.

Persyaratan pelaporan nilai wajar

Asset dan liabilitas yang sesuai untuk opsi nilai wajar

SFAS 159 memungkinkan perusahaan unutuk melaporkan berbagai jenis


asset dan liabilitas keuangan menggunakan dasar nilai wajar. Beberapa
komponen tidak dapat dilaporkan sebesar nilai wajarnya (meskipun
karakteristiknya menyerupai asset keuangan atau utang obligasi) : (1)
investasi pada entitas anak yang perlu dikonsilidasi,(2) asset dan
kewajiban manfaat setelah pensiun (3) asset dan kewajiban sewa,(4) jenis-
jenis kontrak asuransi tertentu, (5) komitmen pinjaman, serta (6) investasi
metode ekuitas dalam kondisi-kondisi tertentu.

Penerapan Selektif

Perusahaan diberikan fleksibilitas yang besar untuk secara selektif


menerapkan opsi nilai wajar pada masing-masing asset dan liabilitasnya.
Namun, segera setalah opsi nlai wajar diterapkan pada suatu asset (atau
liabilitas) tertentu, opsi tersebut tidak dapat dibatalkan/dikembalikan seperti
semula.

Persyaratan Pelaporan

Jika suatu perusahaan memilih opsi nilai wajar untuk suatu asset atau
liabilitas. Maka peraturan pelaporan berikut berlaku:
 Nilai tercatat asset (atau liabilitas) pada laporan posisi keuangan
akan selalu sebesar nilai wajarnya saat tanggal pengukuran
 Semua perubahan pada nilai wajar asset (atau liabilitas), temasuk
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akan dimasukkan
dalam laba neto.
 Perusahaan dapat memilih akan melaporkan porsi
keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dengan cara yang
berbeda dari kompoenen-komponen arus kas (seperti bunga,
dividen, atau keuntungan/kerugian yang telah direalisasi) atau
melaporkannya secara bersama-sama.

Pengungkapan Nilai Wajar

Melaporkan laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi Sembilan


periode melaporkan bahwa mereka memilih untuk menggunakan opsi nilai
wajar untuk (1) utang hipotek yang memiliki untuk dijual kembali (mortgage
held for sale-MHFS) atas perumahan utama dan (2) kepemilikan tertentu
atas penjualan dan sekuritisasi pinjaman perumahan. Melaporkan perician
berbagai jenis asset atau liabilitas yang telah dicatat sebesar nilai wajarnya
pada pelaporan posisi keuangan. Tidak semuanya opsi nilai wajarnyatelah
dilakukan. Lebih penting lagi, efek investasi yang diperdagangkan dan efek
yang tersedia untuk dijual dicatat sebagi nilai wajar laporan posisi
keuangan dalam aturan akuntansi yang normal. Laporan laba rugi
menunjukkan bahwa melaporkan suatu kerugian yang belum direalisasi
atas efek yang tersedia untuk dijual sebagai bagian penghasilan
komprehensif lain. Hal ini menunjukkkan belum mengadopsi opsi nilai wajar
untuk investasi-investasi ini; dalam opsi nilai wajar, kerugian yang belum
direalisasi akan dimasukkan dalam laba neto. Secara keseluruhan, ini
menunjukkan bahwa telah melaksanakan diskresi yang cukup dalam
memutuskan asset keuntungan mana yang dilaporkan pada nilai wajar.
Perician mengenai nilai wajar berdasarkan jenis-jenis input digunakan
dalam menentukan nilainya: level1 (berdasarkan pada harga kuontasian
untuk efek yang dinilai) level2 (berdasarkan pada harga kuontasian untuk
efek serupa atau dari pasar inaktif) dan level 3 (didasarkan pada input yang
tidak dapat diobservasi menggunakan asumsi perusahaan).

Implikasi Analisis
Keandalan Pengukuran Nilai Wajar

Tugas penting dalam analitis adalah mengevaluasi keandalan pengukuran


nilai wajar dan dampaknya pada laporan keuangan. Bahwa hanya 32% dari
ukuran nilai wajar yang menggunakan input level 1 sedangkan 20%
menggunakan input level 3. Selain itu, melihat bahwa sebagian besar input
level 1 berkaitan dengan portofoliao efek investasinya (ketika memilih tidak
menggunakan opsi nilai wajar). Sebagai besar input level 3 berkaitan
dengan hak layanan hipotek. Mengetahui bahwa kerugian yang berkaitan
dengan MSR dimasukkan dalam laba neto selama periode Sembilan bulan.
Informasi lainya menunjukkan bahwa kerugian ini terdiri atas dua
komponen: keuntungan yang belum realisasi akibat perubahan asumsi
yang digunakan untuk menentukan nilai wajar MSR dan kerugian akibat
provisi untuk kerugian yang diperkirakan yang muncul akibat krisis gadai
yang dialami ekonomi AS selama periode ini.

Adopsi Oportunistis dari SFAS 159

SFAS 159 (saat ini menggunakan kode ASC825-10-25) memungkinkan


kebijakkan yang cukup pada perusahaan dalam memilih asset atau
liabilitas khusus yang akan digunakan opsi nilai wajar. Analis perlu
mengverifikasi pilihan nilai wajar itu memiliki peluang untuk melakukan
kontrak opsi nilai wajar untuk utang hipotek yang memiliki untuk dijual
kembali atas perumahan utama dan bunga tertentu terkait penjualan dan
sekuritisasi pinjaman perumahan.

LAMPIRAN 5A AKTIVITAS INTERNASIONAL

KONSOLIDASI ENTITAS ANAK ASING

Standar akuntansi saat ini menjelaskan dua pendekatan


penjabaran, metode kurs kini (current rate method), merupakan metode
yang paling umum digunakan, dan metode temporal (temporal method).
Jika entitas anak relatif independen, metode kurs kini digunakan. Jika
entitas anak sangat terintegrasi dengan entitas induk maka metode
temporal yang akan digunakan.

Implikasi penting atas pilihan metode penjabaran. Jika metode kurs,kini


digunakan, penyesuaian penjabaran (translation adjustment) dilaporkan
pada penghasilan komprehensif lain (OCI) sehingga tidak memengaruhi
laba neto. Namun, jika menggunakan metode temporal, penyesuaian ini
dilaporkan sebagai keuntungan dan kerugian pengukuran kembali
(remeasurement) pada laporan laba rugi. Penjabaran laporan keuangan
melibatkan empat kurs/nilai tukar (exchange rate):

1. Historis (historical)-kurs yang berlaku pada saat transaksi awalnya


terjadi
2. Kini (current)-kurs yang berlaku pada saat akhir periode akuntansi
3. Spesifik (specific)-kurs yang berlaku pada saat terjadi transaksi
tertentu
4. Rata-rata tertimbang(weighted average)-kurs rata-rata yang
berlaku selama periode akuntansi

Akuntansi Untuk Penjabaran Mata Uang Asing

Ilustrasikan mengenai mekanisme penjabaran mata uang asing


menggunakan metode kurs kini karena metode tersebut paling banyak
digunakan.

Informasi tambahan untuk penjabaran:

1. Necara saldo
2. Akun penyesuaian penjabaran mata uang asing kumulatif
3. Saldo dollar dari saldo laba
4. Kurs
5. Semua jumlah akun piutang, utang, dan liabilitas tidak lancar
didenominasi dalam mata uang local
6. Penjualan, pembelian, dan semua beban operasi terjadi dalam
jumlah yang sama besar sepanjang tahun.
7. Konsekuensi pajak penghasilan
Melaporkan penjabaran neraca saldo menjadi laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi. Laporan posisi keuangan menekankan pelaporan
penyesuaian penjabaran sebagai komponen terpisah dari ekuitas
pemegang saham-biasanya ini mencukup dilaporkan dalam komponen
yang lebih umum yang disebut akumulasi penghasilan komprehensif lain
(kerugian).

Analisis Keuntungan Atau Kerugian Penjabaran

Pengunaan metode penjabaran kurs kini menghasilkan angka


penyeimbang sebesar dalam laporan posisi keuangan penjabaran.
Keuntungan penjabaran dimasukkan keakun penyesuaian penjabaran
mata uang asing kumulatif pada ekuitas. Perubahan kurs, tidak
memengaruhi akun-akun yang dijabarkan pada kurs historis karena akun-
akun tersebut diberikan nilai dollar yang berlaku saat permulaannya. Oleh
karena itu, keuntungan dan kerugian kurs timbul dari penjabaran asset dan
liabilitas pada kurs kini. Oleh karena perusahaan menjabarakan akun
ekuitas pada kurs historis, nilai tersebut merupakan asset neto sisa yang
dijabarkan pada kurs kini yang dihadapkan pada risiko perubahan kurs.
Jika dollar menguat terhadap mata uang asing, nilai dollar asset neto asing
menurun dan menyebabkan kerugian kurs. Jika dollar melemah terhadap
mata uanga asing, nilai dollar asset neto naik sehingga perusahaan
memperoleh keuntungan kurs.

Akuntansi Investasi Asing Oleh Entitas Induk

Ketika entitas induk menghitung investasi pada entitas anak asing


menggunakan metode ekuitas, entitas induk mencatat bagian proporsional
atas penyesuaian penjabaran. Jika menjual investasinya:

1. Mencatat keuntungan atau kerugian atas selisih antara hasil


penjualan dan nilai (buku) yang dilaporkan dari investasi tersebut,
2. Mengalihkan akun penyesuaian penjabaran mata uang asing
kumulatif, dengan saldo kredit ke laba

IMPLIKASI ANALISIS PENJABARAN MATA UANG ASING


Analisis memerlukan pemahaman dasar-dasar ekonomi dan mekanisme
akuntansi untuk mengevaluasi serta memprediksi berbagai dampak
perubahan kurs mata uang pada posisi keuangan perusahaan.

Metode temporal atas penjabaran dianggap paling tepat dan sesuai


dengan model akuntansi historis. Dalam metode ini, pos nonmoneter
seperti asset tetap dan persediaan disajikan pada jumlah dollar yang
dijabarkan saat tanggal akuisisi. Oleh karena fluktuasi kurs tidak
memengaruhi jumlah yang dilaporkan dari asset nonmoneter ini, eksposur
keuntungan dan kerugian penjabaran laporan posisi keuangan diukur
berdasarkan kelebihan (deficit) dari asset moneter atas liabilitas moneter
(yang dijabarkan pada kurs kini)

Perusahaan pada umumnya, tidak menyukai keuntungan dan kerugian


penjabaran yang berkaitan dengan berbagai macam lingkungan ekonomi
seperti pada metode temporal. Pratik terkini tidak mengikuti metode
temporer kecuali dalam dua kasus:

1. Saat entitas asing hanya merupakan perpanjangan entitas induk


2. Saat hiperinflasi menyebabkan penjabaran asset nonmoneter
menjadi secara tidak realistis merunkan nilai yang dilaporkan
karena penggunaan kurs kini. Oleh karena itu, mata uang asing
kehilangan kegunaannya, sedangkan mata uang yang lebih stabil
yang akan digunakan.

LAMPIRAN 5B ANALISIS IMBAL HASIL INVESTASI

PENYESUAIAN PADA LAPORAN KEUANGAN

Penyesuaian dengan efek investasi yang harus dibuat saat menetukan


laba ekonomi dan laba permanen, bahwa laba ekonomi mencakup semua
perubahan kekayakan pemegang saham. Semua komponen pendapatan
investasi (bunga, dividen, serta keuntungan dan kerugian yang telah dan
belum direalisasi) untuk semua kelompok efek investasi harus dimasukkan
saat menetukan laba ekonomi. Oleh karena penghasilan komprehensif
hanya mencakup keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari efek
yang diperdagangkan dan efek yang tersedia untuk dijual, harus
penyesuaikan penghasilan komprehensif untuk memasukkan keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi dari efek yang dimiliki hingga jatuh
jempo. Penetukan pendapatan permanen merupakan proses yang lebih
rumit dan perhitungan adalah sebagai berikut:

Pendapatan investasi permanen=ROI yang diharapkan x (nilai wajar


investasi awal + nilai wajar investasi akhir)/2

MENGEVALUASI KINERJA INVESTASI

Kinerja efek investasi dievaluasi menggunakan metric imbal hasil atas


investasi (ROI), yang secara bebas didefinisikan sebagai pendapatan
investasi yang direalisasi selama periode itu dibagi dengan dasar investasi
rata-rata.

ROI yang direalisasi = pendapatan investasi

(nilai wajar awal investasi + nilai wajar akhir investasi)/2

Pendapatan investasi, atau pembilang dibentuk oleh tiga bagian:


pendapatan bunga (dan dividen) + keuntungan dan kerugian yang telah
direalisasi + keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi. Bahwa ROI
untuk efek investasi didasarkan pada nilai wajar, baik untuk menetukan
pendapatan investasi (dengan memasukkan keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi). Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi kinerja
investasi tidak terbatas pada analisis jumlah yang dapat direalisasi.

REFERENSI
Subramanyam.K.R; “Analisis Laporan Keuangan” Buku 1, Edisi 11,
Salemba Empat, Jakarta

CONTOH KASUS
Analisis Investasi Antarperusahaan PT.HM Sampoerna

Investasi Antarperusahaan

PT.HM.SAMPOERNAmenggunakan metode konsolidasi dalam mencatat


kepemilikannya dalam anak perusahaan, karena Perusahaan mempunyai
kepemilikan saham lebih dari 50%, secara langsung maupun tidak
langsung:

Kepemilikan langsung

Sampoerna International [singapura] =100%

Sampoerna International [Belanda] =100%

PT Graha Sampoerna = 99.9%

PT Sampoerna Air Nusantara = 99.9%

PT Taman Dayu (TD) =99.7%

PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas = (Panamas) 99.0%

PT Integrated Business Solution Asia (IBSA)= 99.0%

PT Citra Investasi Nusa = 99.9%

PT Handal Logistik Nusantara =99.9%

PT Wahana Sampoerna= 99.9%

PT Sampoerna Printpack (SPP) =80.0%

PT Sumber Alfaria Trijaya =70.0%

PT Union Sampoerna Dinamika =100.0%

Kepemilikan Tidak Langsung

Batavia Trading Corporation= 100%

Sampoerna Asia Pte. Ltd.= 100%

Bursa Tobacco Corporation = 100%


Sterling Tobacco Corporation=100%

 Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya


perolehan, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar
nilai wajar; persediaan dan aktiva tidak digunakan dalamusaha yang
dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi
bersih; investasi pada perusahaan asosiasi tertentu yang dicatat dengan
metode ekuitas (equity method); instrumen derivatif yang dinyatakan
sebesar nilaiwajar; dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual,


kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.

Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan


arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan
dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang
melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan
dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang
diestimasi tersebut.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi


adalah Rupiah.Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini
dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat,
kecuali bila dinyatakan lain.

 Anak perusahaan

Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu


entitas dimana perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan
sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas
kebijakan keuangan dan operasional.

Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak


perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan
sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi
anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur
sebesar nilai wajar aktiva yang diserahkan, sahamyang diterbitkan atau
kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang
berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas
proporsi nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan dicatat sebagai goodwill.

Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang


belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalamGrup, dieliminasi.
Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali apabila harga
perolehan tidak dapat diperoleh kembali.

SUMBER KASUS:http://wastinmendrofa.blogspot.com/2011/04/analisis-
investasi-antarperusahaan-pthm.html

Anda mungkin juga menyukai