Anda di halaman 1dari 3

Komponen komponen pengendalian internal (COSO)

Studi Kasus PT. Wings kolaka

Definisi COSO

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) merupakan


komite yang dibentuk oleh organisasi – organisasi profesi di Amerika, antara lain AICPA,
Financial Executives Association, Institute of Management Accountants (IMA), Institute of
Internal Auditors (IIA) and American Accounting Association (AAA). Pada tahun 1992, COSO
mengeluarkan definisi tentang pengendalian internal. COSO mendefinisikan pengendalian
internal sebagai suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil
lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan
dengan kategori berikut, yaitu efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan,
kepetuhan terhadap hukum dan ketentuan yang berlaku.

Menurut COSO, komponen pengendalian internal terdiri dari 5 komponen, yaitu :

1. Lingkungan pengendalian (control environment)

Lingkungan pengendalian mencakup sikap manajemen dan karyawan terhadap pentingnya


pengendalian dalam organisasi tersebut. Peranan lingkungan pengendalian adalah menetapkan
suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang –
orangnya. Komponen ini merupakan pondasi dari semua komponen pengendalian internal
lainnya yang menyediakan disiplin dan struktur. 
Beberapa faktor pembentuk lingkungan pengendalian di antaranya :
- Integritas dan nilai etika
- Komitmen terhadap kompetensi
- Dewan direksi dan komite audit
- Filosofi dan gaya operasi manajemen
- Struktur organisasi
- Penetapan wewenang dan tanggung jawab
- Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia

Contoh pengendalian internal dalam komponen lingkungan pengendalian :

PT. Wings Kolaka memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas. Selain itu juga terdapat kode etik
profesional dimana dewan komisaris dan direksi menerapkan komitmen integritas yang terdiri
dari aspek Good Corporate Governance (GCG) dan Code of Conduct yang berlaku bagi seluruh
karyawan dan manajemen. Ada pula aturan tertulis dan filosofi “no fraud tolerance” beserta
sanksi yang akan dikenakan jika melanggar.

Pada PT. Wings Kolaka dilakukan pemisahan tugas dan kewenangan untuk masing – masing
bagian agar tidak terjadi penyalahgunaan otoritas dan wewenang. Untuk perekrutan karyawan
dilakukan secara ketat dan dilakukan training serta konsultasi jika diperlukan. Selain itu ada
kebijakan insentif yang diberikan sesuai dengan kinerja.
2. Penilaian risiko (risk assessment)
Penilaian risiko merupakan identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu entitas yang
relevan untuk mencapai tujuan. Penilaian risiko oleh manajemen harus mencakup pertimbangan
khusus atas perubahan kondisi yang dapat memunculkan risiko. Perubahan kondisi tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :

- Perubahan dalam lingkungan operasi


- Personel baru
- Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
- Pertumbuhan yang cepat
- Teknologi baru
- Lini, produk, atau aktivitas baru
- Restrukturisasi perusahaan
- Operasi di luar negeri
- Pernyataan akuntansi

Contoh pengendalian internal dalam komponen penilaian risiko :

PT. Wings Kolaka menggunakan mekanisme penilaian risiko sesuai ketentuan yang berlaku.
Mereka melakukan analisis risiko berupa pengukuran melalui laporan profit risiko triwulanan.
Agar dapat melakukan mitigasi risiko secara tepat.

3. Aktivitas pengendalian (control activities)

Aktivitas pengendalian mencakup kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa
perintah manajemen telah dilaksanakan dengan semestinya. Selain itu juga memastikan bahwa
pengelolaan risiko telah dilakukan untuk pencapaian tujuan entitas. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mendukung aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut :

- Pemisahan tugas
- Pengendalian pemrosesan informasi yang terdiri dari pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi
- Pengendalian fisik
- Review kinerja 

Contoh pengendalian internal dalam komponen aktivitas pengendalian :

Untuk aktivitas pengendalian, PT. Wings Kolaka melakukan pemisahan tugas untuk setiap
bagian, pengawasan atas tindakan karyawan dan manajemen senior, serta adanya evaluasi atas
kebijakan dan prosedur yang ada untuk memitigasi risiko. Proses pengendalian dilakukan oleh
Internal Control Department melalui pemerikasaan operasional secara harian. PT. Wings Kolaka
menggunakan sistem database untuk melakukan input Pelanggan baru.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi dan komunikasi merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran


informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan orang – orang untuk melakukan
tanggung jawab mereka. Sistem informasi menghasilkan laporan yang berisi informasi
operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem. Informasi dan komunikasi juga
dibutuhkan untuk memberikan informasi dalam pembuatan keputusan bisnis dan laporan
eksternal. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang jelas mengenai peran dan
tanggung jawab individu dalam pengendalian internal entitas. Komunikasi yang efektif
dibutuhkan baik dengan pihak internal maupun eksternal.

Contoh pengendalian internal dalam komponen informasi dan komunikasi :

PT. Wings Kolaka mengkomunikasikan informasi secara lisan dan tertulis. Informasi tersebut
meliputi aturan, prosedur, kebijakan, sanksi, job description, wewenang, dan tanggung jawab.
Komunikasi secara lisan dilakukan melalui briefing, sedangkan komunikasi secara tertulis
disampaikan melalui buku pedoman manual. Komunikasi internal lainnya dilakukan dengan
mekanisme pelaporan kecurangan untuk menindaklanjuti apabila terjadi kecurangan dan
pelanggaran prosedur serta kode etik.

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan merupakan proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal pada suatu
waktu. Pemantauan melibatkan penilaian desain dan pengoperasian pengendalian tepat waktu
serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pemantauan terhadap sistem pengendalian
internal akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Aktivitas
pemantauan mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar yang dapat
memberikan petunjuk tentang masalah atau bagian yang memerlukan perbaikan.

Contoh pengendalian internal dalam komponen pemantauan :

PT. Wings Kolaka melakukan evaluasi secara terpisah yang dilakukan oleh atasan setiap
bulannya. Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dari setiap marketing yang
ada. Selain itu, mereka juga melakukan penelaahan atas efektivitas pengendalian internal,
identifikasi hal yang perlu diperhatikan .

Anda mungkin juga menyukai