Anda di halaman 1dari 5

B.

Modus Analisis Data

a. Modus Analisis
Didalam modus Analisis terdapat tiga pendekatan yaitu hermeneutik, semiotik,
naratif serta metafor.
1. Hermeneutik merupakan suatu landasan filosofi terhadap pemahaman manusia.
Hermeneutik ini juga berhubungan dengan pemaknaan suatu analog teks, analog teks
ini merupakan organisasi, yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu memahami melalui
lisan serta data tekstual. Tujuan dari modul analisis hermeneutik ialah untuk membuat
adanya rasa pemahaman keseluruhan serta hubungan di antara orang-orang didalam
suatu organisasi serta dalam teknologi informasinya.
2. Semiotik berkaitan secara langsung dengan makna dari tanda serta simbol dari
bahasa. Bentuk dari semiotik yaitu analisis konten yang merupakan teknik yang
digunakan dalam penelitian dari berbagai referensi yang berkaitan serta valid terhadap
konteks penelitian. Selain itu juga ada analisis pembicaraan yang bertujuan untuk
mempertajam konteks penelitian dalam pertukaran informasi untuk mengungkapkan
latar belakang objek penelitian. Analisis wacana yang terbentuk dari gabungan
analasis konten dan analisis pembicaraan tetapi hanya berfokus pada pengelolaan
bahasa atau parafrase kata.
3. Narasi dan Metafora, narasi merupakan suatu cerita yang diceritakan oleh orang yang
mengalaminya sedangkan metafora merupakan objek maupun tindakan yang dapat
dilakukan secara langsung dan diaplikasikan di dunia nyata. Dalam hal ini peneliti
harus mampu untuk memainkan kata agar mudah dipahami oleh pembaca serta dapat
diterapkan di lingkungan sosial masyarakat.

C. Tahap Analisis Data Secara Umum

Terdapat tiga pokok persoalan pertama konsep dasar, kedua menemukan tema serta
merumuskan hipotesis dan ketiga yaitu bekerja dengan hipotesis kerja. Menurut Patton
(1980:268) berpendapat bahwa analisis data merupakan proses mengatur urutan data kemudian
mengklasifikasikan sesuai dengan pola dan kategori. Dapat disimpulkan bahwa analasis data
merupakan suatu proses dalam mengklasifikasikan serta mengurutkan data ke dalam kategori
serta pola sehingga dari situlah dapat menemukan tema dan merumuskan hipotesis. Selain dari
menganalisis dan mengklasifikasikan data, peneliti juga perlu mendalami teori dengan mengkaji
pustaka atau referensi sehingga kemungkinan dapat mencetuskan teori baru.

1. Menemukan Tema dan Merumuskan Hipotesis Kerja


Untuk dapat merumuskan hipotesis serta menentukan tema maka harus melakukan
langkah-langkah dibawah ini:
a. Bacalah dengan teliti catatan lapangan anda
Ketika melakukan pengamatan lapangan hendaklah mencatat catatan kecil apapun
itu. Hasil pengamatan bisa berupa dokumen, hasil wawancara, foto maupun data yang
diberikan dari objek pengamatan misalnya data keuangan. Dari catatan tersebut
mungkin akan memunculkan suatu tema dan rumusan hipotesis.
b. Berilah kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu
Ketika sudah menentukan catatan-catatan yang penting sangat perlu bagi peneliti
untuk memberikan kode pada setiap catatan tersebut yang kemudian dimasukkan ke
dalam folder tersendiri. Setelah sudah terdapat dalam folder tersendiri maka peneliti
dapat dengan mudah untuk mempelajari catatan tersebut sehingga dapat menentukan
langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Dengan kode tersebut peneliti dapat
dengan mudah mempelajari, membaca serta ditelaah isinya.
c. Susunlah menurut tipologi
Dengan menghindari resiko salah saji maupun tipologi dalam penulisan maka
perlu adanya kerangka klasifikasi yang mengklasifikasikan setiap subjek penelitian
mulai dari perilaku, orang yang berkaitan serta perbedaannya agar mudah dipahami.
d. Bacalah kepustakaan yang ada dengan masalah dan latar penelitian
Setelah data-data, dokumen serta hasil wawancara dipahami dan dipelajari maka
peneliti juga harus menentukan referensi yang relevan dengan penelitian tersebut.
Walaupun sudah mendapatkan referensi peneliti harus memparafrase kalimat yang
sesuai dengan peneliti dan sesuai dengan paradigma peneliti itu sendiri.
2. Menganalisis Berdasarkan Hipotesis Kerja
Langkah selanjutnya yaitu menganalisis apakah hipotesis tersebut didukung oleh data
atau tidak, atau malah dapat berdampak negatif terhadap data yang ditemukan. Untuk
analisis ini peneliti harus mempunyai ketekunan dan ketelitian. Terdapat beberapa hal
dalam meningkatkan kemampuan dalam menganalisis yaitu:
a. Apakah data menunjang hipotesis kerja?
Pada proses ini yaitu pengujian terhadap hipotesis, pada proses ini bertujuan
untuk membandingkan data yang menunjang dengan data yang tidak menunjang
hipotesis. Jika terdapat data yang tidak menunjang maka peneliti dapat membuang
ataupun mempertahankan hipotesis tersebut. Hal ini tergantung dari keyakinan
peneliti mengenai ya atau tidak.
b. Apakah data yang benar yang dikumpulkan atau bukan?
Selain itu juga peneliti harus mengetahui apakah data tersebut benar benar telah
valid atau data tersebut ditambahkan dengan paradigma atau pemikiran peneliti itu
sendiri.
c. Apakah ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian?
Dalam hal ini untuk mengetahui apakah latar belakan dari penelitian dipengaruhi
oleh peneliti, maksudnya apakah dalam mendapatkan informasi tersebut peneliti
mempengaruhi subjek penelitian untuk memberikan informasi kepada peneliti.
d. Adakah orang lain yang hadir?
Tanggapan dari subjek seharusnya dicatat oleh peneliti agar informasi yang
didapatkan menjadi relevan dan apa adanya sesuai dengan pemaparan subjek
penelitian. Hal ini dilakukan agar suatu ketika ingin mendapatkan informasi lagi
subjek tidak mengubah pendapatnya yang pertama.
e. Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung?
Ketika ingin memberikan kode pada data maka peneliti harus membedakan mana
yang yang menunjang dan mana data yang tidak menunjang.
f. Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa?
Dalam hal ini peneliti hendaknya mengelompokkan data atas hipotesis yang
ditunjang oleh beberapa orang. Serta perlu adanya spekulasi dari peneliti.
g. Apakah subjek mengatakan yang benar?
Jika terdapat pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh subjek penelitian maka
peneliti harus menggunakan teknik pengadaan pemeriksaan keabsahan data dengan
mengecek dokumen maupun data yang berhubungan secara langsung dengan subjek.

D. Tiga Model Analisis Data


Terdapat tiga model analisis data yang digunakan oleh peneliti, sebagai berikut:

1. Metode Perbandingan Tetap, digunakan untuk membandingkan data satu dengan data
lainnya serta kategori satu dengan kategori lainnya. Perlu adanya pemahaman yang cukup
untuk membandingkan ini.
1) Reduksi Data. Pertama harus mengidentifikasi satuan dalam unit yaitu
mengidentifikasi bagian terkecil yang ditemukan dalam data. Kedua membuat
koding atau kode pada setiap data agar mudah dipahami dan dipelajari.
2) Kategorisasi. Mengklasifikasikan setiap satuan kedalam bagian yang memiliki
kesamaan dan juga setiap kategori diberi label nama agar mudah mencari data.
3) Sintesisasi. Mencari hubungan antara kategori satu dengan kategori lainnya. Ketika
mendapat suatu hubungan atau kaitan antar kategori maka kategori yang baru
tersebut diberi label nama.
4) Menyusun Hipotesis Kerja. Perumusan hipotesis ini harus dapat menjawab
pertanyaan dari penelitian dan untuk mengetahuinya maka peneliti harus
membandingkan data satu dengan lainnya serta kategori satu dengan kategori
lainnya agar mendapatkan hipotesis yang ditunjang oleh data yang ada.
2. Klasifikasi ini merupakan langkah kedua untuk menganalisis data kualitatif. Peneliti harus
dapat memilah-milah data dan kategori yang akan digunakan untuk dalam penelitian.
Analisis data kualitatif ini dapat diolah dengan menggunakan alat statistik pada komputer.
3. Menemukan Fokus dalam hal ini merupakan langkah pertama dalam suatu analisis, fokus
ini digunakan untuk menentukan atau menghasilkan data dan perlu di ingat bahwa hasil
data hanya ada spekulasi dari peneliti saja tetapi juga hasil data yang benar benar terjadi di
lingkungan sosial.
4. Mengelola Data dalam pengelolaan data harus dilakukaj secara efektif dan efisien serta
penelitian harus mencatat data dalam format yang mudahkan dalam menganalisis data.
Yang harus diperhatikan ketika mengelola data yaitu:
a. Membaca dan menganotasi, tujuan dari pembacaan data yaitu untuk mempersiapkan
landasan dalam menganalisis. Dalam penelitian kualitatif data yang paling banyak
ditemukan melalui catatan lapangan.
b. Menciptakan kategori, pada kegiatan ini memasukkan upaya mentransfer bagian data
dari satu konteks kepada konteks yang lainnya dengan cara menyalin dan menyimpan
data kedalam file.
c. Splitting dan slicing, slicing (pemisahan maupun pemotongan) merupakan proses dari
mengidentifikasikan hubungan secara formal diantara kategori-kategori.
d. Mengait-ngaitkan data hal ini dilakukan agar peneliti tidak kehilangan data yang telah
dibuat, maka peneliti harus mengaitkan data menggunakan komputer.
e. Membuat hubungan dalam hal ini bertujuan untuk membangun hubungan substantif
antar kedua data yang digunakan untuk penelitian dalam mengembangkan penelitian
nya.
f. Peta dan matriks hal ini bertujuan untuk pembacaan data tidak rumit dan agarudah
dipahami maka peneliti menggunakan diagram sebagai hasil dari penelitian.
g. Kejadian koroborasi merupakan cara berfikir peneliti mengenai proses kritis tentang
kualitas dari data yang digunakan. Peneliti harus mengumpulkan data dan juga harus
meneliti kualitas data yang didapatkan, kualitas ini dapat di cek dengan menggunakan
analisi statistik.
h. Menghasilkan sesuatu yang dicari dalam hal ini penelitian tidak hanya penting untuk
peneliti itu sendiri melainkan juga sangat penting untuk pembaca agar pembaca
mengetahui tujuan dari penelitian tersebut. Teknik untuk menghasilkan sesuatu yang
dicari dengan cara membuat diagram guna untuk membandingkan hasil data yang
digunakan oleh peneliti.1

1
Prof. Dr. Lexy J. Moleong. 2017. "Metodologi Penelitian Kualitatif". Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 277-296

Anda mungkin juga menyukai