Anda di halaman 1dari 18

PROSES BISNIS PENGELOLAAN PESANAN PELANGGAN

(SISTEM INFORMASI AKUNTANSI)

Disusun Oleh:
Ni Putu Bella Indry Cahyani (1907531139)
Putu Deby Cahyani Pramesti (1907531143)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., Ak., M.Si.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses Bisnis Pengelolaan
Pesanan Pelanggan” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., Ak.,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Tentunya kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi menyempurnakan makalah ini. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga dapat memberikan wawasan tambahan mengenai pemrosesan
transaksi dan proses pengendalian internal kaitannya dengan sistem informasi akuntansi bagi
para pembaca.

Denpasar, 7 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

(halaman)
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses Bisnis Pengelolaan Pesanan Pelanggan ...................................... 3
2.2 Pengendalian Siklus Transaksi Pemrosesan Pesanan ............................ 8
2.3 Proses Bisnis Manajemen Akun Pelanggan ........................................... 9
2.4 Pengendalian Transaksi pada Proses Bisnis Piutang Dagang .............. 10
2.5 Proses Bisnis Kas yang diterima pada Rekening .................................11
2.6 Proses Bisnis Penjualan Tunai ............................................................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14
3.2 Saran ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses bisnis yang berjalan dalam organisasi semakin lama semakin berkembang.
Proses transaksi yang ada juga semakin rumit. Dalam hal ini suatu organisasi tidak bisa hanya
mengandalkan pemrosesan transaksi secara tradisional. Oleh karena itu, pengembangan sistem
informasi merupakan suatu keharusan bagi organisasi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
Perusahaan yang aktivitas operasionalnya yang masih manual ketika mencoba
menggunakan suatu teknologi komputer untuk pemrosesan data, maka masalah yang pertama
dihadapi adalah besarnya pembiayaan yang harus dikeluarkan. Pembiayaaan ini dapat berupa
biaya pembelian hardware, pembangunan sistem dan penyiapan infrastruktur, baik sumber
daya manusia maupun teknis. Sementara perusaan yang sudah memiliki sistem pemrosesan
terkomputerisasi. Ketika melakukan pengembangan sistem informasi akan menghadapi
masalah pada aspek fisik dan non-fisik. Aspek fisik meliputi biaya pengembangan,
upgardinghardware dan penciptaan infrastruktur tertentu, sedangkan aspek non-fisik meliputi
tingkat penerimaan user, dukungan manajemen, dan kualitas sistem informasi.
Penerapan sistem informasi disuatu organisasi merupakan seluruh cara dalam
memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi sebagai sumber daya
yang harus dikelola dengan tepat. Sehingga tercipta suatu sistem terpadu yang menyediakan
informasi untuk mendukung operasionalnya, manajemen dan fungsi penentu pengambilan
keputusan bisnis yang tepat. Penerapan sistem informasi baru juga akan mengalami masalah
jika tidak diselesaikan akan menimbulkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pemberdayaan
sumber daya potensial. Oleh karena itu sebelum melakukan upaya pengembangan dan
implementasi, harus dilakukan proses konsiderasi secara multidimensi terhadap berbagai yang
mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem baru.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan?
2. Bagaimana pengendalian siklus transaksi pada pemrosesan pesanan ?
3. Bagaimana proses bisnis manajemen akun pelanggan ?
4. Bagaimana pengendalian transaksi pada proses bisnis piutang dagang ?
5. Bagaimana proses bisnis kas yang diterima pada rekening ?
6. Bagaimana proses bisnis penjualan tunai ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan
2. Untuk mengetahui mengenai pengendalian siklus transaksi pada pemrosesan pesanan
3. Untuk mengetahui proses bisnis manajemen akun pelanggan
4. Untuk mengetahui pengendalian transaksi pada proses bisnis piutang dagang
5. Untuk mengetahui proses bisnis kas yang diterima pada rekening
6. Untuk mengetahui mengenai proses bisnis penjualan tunai

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSES BISNIS PENGELOLAAN PESANAN PELANGGAN


2.1.1 Tinjauan
Tinjauan Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan
meliputi:
• Permintaan informasi
• Pembuatan kontrak
• Penerimaan pesanan
• Pengiriman
• Penagihan

Permintaan informasi dan pembuatan kontrak adalah aktivitas pilihan, karena kadang-
kadang aktivitas ini terjadi atau diperlukan dalam proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan
pada beberapa organisasi, tetapi pada beberapa organisasi aktivitas ini tidak penting.
• Permintaan Informasi
Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan sering dimulai dengan suatu
pemintaan informasi dan pelanggan atau permintaan suatu quotation. Quotation adalah
sebuah dokumen yang disiapkan dan dikirimkan ke pelanggan potensial guna
memberikan informasi mengenai produk, harga, ketersediaan produk dan informasi
pengiriman. Quotation disiapkan ketika pelanggan potensial meminta secara khusus
informasi secara rinci mengenai pesanan potensialnya.
• Pembuatan Kontrak
Kontrak adalah suatu perjanjian untuk menyediakan barang atau jasa kepada
pelanggan. Kontrak biasanya menyebutkan kuantitas dan jadwal waktu pengirimannya.
Rincian pesanan seperti tanggal pengiriman ataupun harga ditentukan kemudian, ketika
pelanggan melakukan pesanan. Kontrak yang berisi perjanjian mengenai penyediaan
suatu barang pada periode tertentu disebut blanket order.
• Memasukkan Pesanan
Memasukkan pesanan atau order entry menyiapkan dokumen pesanan
penjualan. Penerimaan pesanan biasanya berisi penentuan harga dan pemeriksaan
ketersediaan barang. Penentuan harga suatu pesanan yaitu mengetahui harga terkini
dari produk atau jasa, biaya tambahan, diskon ataupun biaya pengiriman. Sistem

3
informasi enterprise resource planning (ERP) memungkinkan implementasi prosedur
penentuan harga yang canggih dan fleksibel antara pelanggan dan barang spesifik.
Prosedur pelanggan khusus dapat menjadi keunggulan bersaing yang signifikan
sehingga perusahaan dapat menawarkan suatu layanan yang disesuaikan dengan
pelanggan.
• Pengiriman
Aktivitas pengiriman diawali dengan penyiapan dokumen pengiriman yang
disebut delivery. Dokumen delivery dibuat untuk mengatur pengiriman barang ke
pelanggan. Semua informasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan mengirimkan
barang kepada pelanggan ada di dalam delivery. Delivery biasanya disiapkan di lokasi
produksi atau distribusi. Pesanan penjualan berisi banyak informasi yang diperlukan
dalam suatu delivery. ERP secara otomatis membuat salinan informasi ini ke delivery.
ERP akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan kualitasnya.
Dokumen delivery diproses untuk menyiapkan jadwal pengiriman. Jadwal
didasarkan pada tanggal pengiriman yang diminta oleh pelanggan. Beberapa dokumen
disiapkan selama aktivitas pengiriman. Daftar pengambilan disiapkan sebagai petunjuk
aktivitas pengambilan. Daftar pengepakan disiapkan untuk setiap pengiriman dan
tembusnnya diikutkan dalam pengiriman. Bill of lading disiapkan sebagai dokumen
untuk pengangkutan barang ke kendaraan angkutan sampai ke pelanggan.
Personel pengiriman akan memposting goods issue notice ketika barang sudah
dikirimkan. Shipping advice adalah sinonim dari goods issue notice
• Penagihan
Dokumen delivery dimasukkan dalam jadwal penagihan dan difakturkan. ERP
membuat banyak salinan data yang digunakan untuk penagihan dari dokumen pesanan
penjualan pelanggan. Faktur untuk pengiriman disiapkan dan diberikan kepada
pelanggan. Pembuatan faktur ini adalah aakhir dari proses bisnis pengelolaan pesanan
pelanggan. Faktur akan dilanjutkan ke bagian piutang dagang untuk menunggu
pembayaran dari pelanggan.

2.1.2 Ilustrasi ERP


Sistem ERP mampu menyimpan dan memproses sejumlah informasi yang sangat besar
yang berkaitan dengan proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan. Proses bisnis pengelolaan
pesanan pelanggan adalah bagian dari modul penjualan dan distribusi SAP.

4
Record Master Pelanggan
Record master pelanggan berisi semua informasi yang berkaitan dengan pelanggan.
Record master pelanggan dibuat sebelum proses pesanan penjualan dala R/3 karena informasi
di dalamnya digunakan dalam proses pesanan penjualan. SAP R/3 membutuhkan empat (4)
macam record master:
1. Record penjualan kepelanggan
2. Record pengiriman kepelanggan
3. Record penagihan kepelanggan
4. Record pembayaran pelanggan
Ketika record master penjualan ke pelanggan dibuat, ketiga record master yang lain
akan secara otomatis dibuat dengan menggunakan informasi yang sama. R/3 perlu tahu
bagaimana hierarki pelanggan terlebih dahulu sebelum membuat record master. Hierarki
pelanggan adalah representasi dari struktur organisasi pelanggan yang menentukan informasi
harga yang digunakan dalam R/3. Hierarki pelanggan terdiri dari saluran distribusi, jenis
industri, dan lokasi geografis.

Field data
Record master pelanggan dibuat dengan memasukkan informasi kedalam R/3. R/3
mengarahkan proses input dengan menunjukkan urutan isian pada layar monitor. Setiap layar
digunakan untuk mengumpulkan kategori data yang berkaitan dengan pelanggan. Adapun layar
create customer antara lain yaitu :
1. Initial screen, layar awal ini memerlukan masukan kode pelanggan yang digunakan
sebagai identitas unik record master pelanggan. Kode ini ditetapkan secara internal dan
eksternal. Tambahan input dibutuhkan untuk kode perusahaan dan data organisasi yang
mengidentifikasi wilayah penjualan. Wilayah penjualan diidentifikasi dengan tiga field
: organisasi penjualan, saluran distribusi, dan divisi.
2. Customer address, layar awal ini memerlukan masukan alamat pelanggan yang berupa
teks. Nama perusahaan dimasukkan dalam field nama. Field pencaraian digunakan
untuk memasukkan suatu frase yang dapat digunakan untuk mencari perusahaan ketika
kode perusahaan dibutuhkan untuk masukkan. Field input disediakan untuk alamat,
kotak pos, kota, provinsi, kode pos, dan negara. Field opsional disdiakan untuk nomor
telepon dan fax.
3. Control data screen, fields yang dimasukkan dalam pada layar ini tergantung pada
kebutuhan khususperusahaan. Salah satunya field yang diperlukan adalah field area

5
transportasi, yang mengidentifikasikan wilayah regional dimana pengangkutan
dialokasikan. Wilayah dikodekan dan dimasukkan dengan memilih dari list box.
Beberapa field lain yang mungkin dimasukkan untuk menyediakan informasi
transportasi adalah nomor lokasi, industri, stasiun kereta api, dan kode lokasi.
4. Marketing, layar ini digunakan untuk memasukkan data statistik dan demograf
mengenai pelanggan. Field digunakan untuk mengumpulkan kode untuk klasifikasi
pelanggan, industri, dan wilayah yang didefinisikan sesuai kebutuhan perusahaan.
Bagian operating figure digunakan untuk mengumpulkan data statistik seperti
penjualan tahunan dari pelanggan dan jumlah karyawannya.
5. Payment transaction, layar ini digunakan untuk memasukkan informasi anak
pelanggan. Field yang disediakan adalah kode negara bank, kunci bank, nomor rekening
bank, rincian referensi dan lainnya.
6. Unloading points, layar ini digunakan untuk memasukkan dimana barang yang diterima
pelanggan belum dibongkar dan untuk memasukkan factory calendar milik pelanggan,
yang menentukan tanggal dan jam penerimaan barang oleh pelanggan.
7. Foreign trade, layar ini digunakan untuk memasukkan data yang berkaiatan dengan
pengendalian ekspor.
8. Contact person, layar ini digunakan untuk memasukkan data yang berkaitan dengan
orang kontak. Field disediakan untuk nama, nomor telepon, formulir untuk alamat, dan
kode departemen.
9. Account management, layar ini digunakan untuk spesifikasi data rekening rekonsiliasi.
Rekening rekonsialisi adalah rekening buku besar yang diperbarui secara pararel
dengan posting piutang dagang.
10. Payment transaction, layar ini mengumpulkan data untuk transaksi pembayaran,
termasuk transaksi pembayaran secara otomatis. Field pembayaran menentukan diskon
kas dan periode pembayaran yang akan terus dipelihara dengan memeriksa field khusus.
Layar ini dapat menentukan sejarah pembayaran yang akan terus dipelihara dengan
memeriksa field khusus.
11. Correspondence, layar ini dapat digunakan untuk membangun suatu dunning procedure
dan koresponden lain dengan pelanggan. Dunning procedure adalah tindakan yang
dilakukan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan yang terlambat melakukan
pembayaran.

6
12. Insurance, layar ini digunakan untuk memasukkan data yang berkaiatan dengan
asuransi kredit ekspor. Field disediakan untuk kebijakan nomer, jumlah asuransi,
perusahaan asuransi, bulan dan presentase pengurangan.
13. Sales, layar ini digunakan untuk mengidentifikasi wilayah dalam perusahaan yang
bertanggung jawab kepada pelanggan. Layar ini menentukan mata uang untuk
penyelesaian rekening. Layar ini menentukan prosedur penentuan harga yang
merupakan istilah R/3 untuk tipe dan urutan kondisi penentuan harga untuk pesanan
penjualan.
14. Shipping, layar ini digunakan untuk menentukan pengiriman rinci.
15. Billing, layar ini digunakan untuk memasukkan data mengenai penagihan.
16. Taxes, layar ini digunakan untuk memasukkan data yang berkaitan dengan kewajiban
pajak pelanggan.
17. Layar output, layar ini digunakan untuk mengubah spesifikasi defaultoutput untuk
berbagai dokumen yang dapat dihasilkan bagi pelanggan.
18. Partner function, ketika record penjualan ke pelanggan dibuat, R/3 secara otomatis
membuat record master tagihan kepada pembayar dan pengiriman untuk pelanggan
yang sama dengan menggunakan informasi yang ada

Pelanggan Satu Waktu


Karena kompleksnya proses pembuatan record master pelanggan, R/3 memungkinkan untuk
membuat record master tunggal secara dummy untuk pelanggan satu waktu atau pelanggan
yang tidak rutin.

2.1.3 Standar Pemrosesan Pesanan pada SAP R/3


Standar pemrosesan pesan adalah istilah yang menjelaskan proses bisnis pengelolaan
pesanan pelanggan yang pesanan pelanggan dimasukkan dari persediaan barang jadi. Standar
umumnya diterima melalui telepon, fax, bagian penjualan dan voice email. Pertama-tama,
diterbitkan quotation untuk pelanggan, jika tidak ada maka pesanan dibuat jika pelanggan
memerlukan pengiriman barang dan jasa. Sesudah suatu pesanan dibuat dan diproses, dokumen
delivery dibuat.

7
2.2 PENGENDALIAN SIKLUS TRANSAKSI PADA PEMROSESAN PESANAN
2.2.1 Memasukkan Pesanan
Fungsi memasukkan pesanan (order-entry) memulai proses pesanan pelanggan dengan
menyiapkan dokumen pesanan penjualan. Pesanan penjualan berisi penjelasan mengenai
produk yang dipesan, harganya, dan data deskriptif mengenai pelanggan seperti nama, alamat
pengiriman, dan jika diperlukan alamat penagihan. Jika waktu antara penerimaan pesanan
dengan pengiriman sesungguhnya signifikan, ikan, maka pemberitahuan pesanan akan
dikirimkan ke pelanggan untuk memberitahukan bahwa pesanan telah diterima dan sedang
diproses. Harga yang dimasukkan pada pesanan penjualan disetujui oleh manajemen atau
fungsi organisasi yang independen dari fungsi pesanan penjualan.
2.2.2 Kredit
Kredit pelanggan yang masih ada sebaiknya diverifikasi terlebih dahulu kebagian
pengiriman barang. Untuk pelanggan reguler, pemeriksaan kredit meliputi menentukan jumlah
total kredit yang disetujui tidak melebihi otorisasi dari menjemen secara umum dan khusus.
Untuk pelanggan yang baru, pemeriksaan kredit diperlukan untuk menentukan jangka waktu
penjualan kepada pelanggan.
2.2.3 Barang Jadi
Barang jadi diambil sesuai yang ada pada picking list. Picking list disiapkan dari
dokumen pengiriman yang disiapkan dengan database pesanan untuk memproses pesanan yang
telah disetujui. Informasi pengambialan akan dimasukkan untuk memperbarui informasi
pengiriman pada database pesanan. Record persediaan diperbarui untuk menunjukkan
kuantitas sesungguhnya yang diambil dan dilanjutkan ke bagian pengiriman. Barang akan
dilanjutkan dibagian pengiriman. Bagian pengiriman akan memberitahukan barang yang telah
ditransfer.
2.2.4 Pengiriman
Bagian pengiriman menerima perintah pengiriman setelah cocok dengan pesanan yang
ada pada picking list bersama dengan barang yang dipesan seperti yang ada pada daftar
pengepakan barang. Informasi pesanan yang ada pada daftar pengepakan disiapkan secara
inependent karena ia didasarkan pada pesanan yang disiapkan oleh fungsi order-entry dan
disetujui oleh fungsi kredit. Dokumen pengiriman disiapkan dan database pesanan diperbarui
untuk pengiriman. Bagian pengiriman secara khusus menyiapkan bill of lading untuk
pengiriman. Tembusan daftar ing diikutkan dalam pesanan pelanggan ketika dikirimkan.

8
2.2.5 Penagihan
Penagihan merupakan proses terakhir dari proses pesanan dengan menyiapkan faktur
untuk pesanan yang tampak pada daftar penagihan. Bagian penagihan melakukan verifikasi
pesana dan kemudian menyiapkan faktur. Faktur dikirimkan kepada pelanggan, faktur dicatat
pada jurnal penjualan dan pemberitahuan dikirimkan kebagian piutang dagang. Secara
periodik, jurnal disiapkan dan dilanjutkan ke fungsi buku besar untuk dilakukan posting ke
buku besar.
2.2.6 Piutang Dagang dan Buku Besar
Perbedaan antara piutang dagang dan penagihan penting untuk mempertahankan
pemisahan fungsi. Bagian penagihan bertanggung jawab untuk membuat faktur pesanan secara
inividual dan piutang dagang menangani informasi rekening pelanggan dan secara periodik
mengirimkan laporan piuatan dagang ke pelanggan. Bagian penagihan tidak memiliki akses ke
record keuangan. Pengendalian total dari posting ke rekening buku besar piutang dagang
dibandingkan dengan jurnal yang dikirimkan dari penagihan untuk melakukan validasi posting
ke buku besar.

2.3 Proses Bisnis Manajemen Akun Pelanggan


Proses bisnis pesanan pelanggan mencangkup pemrosesan piutang dagang sampai
pengumpulan pembayaran pelanggan pada rekening.
2.3.1 Piutang Dagang
Piutang dagang mewakili uang yang dimiliki oleh pelanggan untuk barang atau jasa
yang telah dijual yang dimasukkan dalam rekening. Ada dua pendekatan dasar pada aplikasi
piutang dagang yaitu proses open item dan proses balance forward. Pada pemrosesan open
item, pencatan terpisah dikelola pada sistem piutang dagang untuk setiap faktur yang belum
dibayar. Pada pemrosesan balance forward, pembayaran dari pelanggan dibandingkan dengan
saldo total pelanggan yang masih ada dan bukan dibandingkan dengan faktur pelanggan secara
individu. Pemrosesan piutang dagang dapat lebih kompleks oleh karena volume transaksi dan
jumlah rekening yang masih ada. Banyak bisnis menggunakan siklus perencanaan penagihan
(cycle billing plan), di mana rekening piutang dagang dibagi menjadi alpabet atau berdasarkan
nomor rekening.

9
2.4 PENGENDALIAN TRANSAKSI PADA PROSES BISNIS PIUTANG DAGANG
Yang terpenting adalah pemisahan pada fungsi-fungsi yang ada dalam proses bisnis.
1) Penerimaan kas
Slip pembayaran pelanggan dilanjutkan ke piutang dagang untuk diposting dari
penerimaan kasir,piutang dagang tidak punya akses ke kas atau memeriksa
pembayaran pelanggan.
2) Penagihan
Faktur,memo kredit dan penyesuaian faktur yang lainnya di rutekan ke piutang dagang
untuk diposting ke rekening pelanggan . hal ini menjaga pemisahan fungsi-fungsi
yang ada. Penagihan tidak punya akses langsung ke pencatatan piutang dagang.
3) Piutang dagang
Piutang dagang bertanggung jawab untuk mengelola buku pembantu piutang dagang,
rekening control dikelola oleh departemen buku besar. Debit dan kredit dipostingkan
ke rekening pelanggan dari bukti pembayaran,faktur,dan dokumen lain yang diterima
dari penagihan dan penerimaan kas. Hal ini menjaga pemisahan fungsi-fungsi yang
ada.
4) Kredit
Fungsi departemen kredit meliputi menyetujui retur dan potongan penjualan dan
penyesuaian lainnya untuk rekening pelanggan, dan memulai memo (dokumen)
penghapusan untuk membebani rekening dengan kerugian piutang.
5) Buku besar
Buku besar mengelola rekening pengendali piutang dagang. Debit dan kredit diposting
ke rekening pengendali piutang dagang dari jurnal dan hasil pencocokan dengan total
pengendali yang diterima dari penagihan dan penerimaan kas.
6) Retur dan potongan penjualan
Retur dan potongan penjualan memerlukan pengendalian yang hati-hati. Potongan
penjualan terjadi karena ada barang dagangan yang rusak, kekurangan dalam
pengiriman, kesalahan klerikal atau adanya perjanjian antara pelanggan dengan
penjual untuk mengurangi jumlah yang dipunyai pelanggan. Jumlah potongan di
negosiasikan antara pelanggan dan departeman penerimaan pesanan penjualan (atau
penjualnya).
7) Penghapusan pitutang dagang
Hal pokok dalam penghapusan adalah analisis rekening yang telah jatuh tempo
sebelumnya. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan laporan saldo umur
10
piutang. Sejumlah teknik dapat digunakan sebagai upaya untuk mengumpulkan
rekening yang telah jatuh tempo. Hal ini melibatkan prosedur dunning seperti
mengirimkan ke pelanggan sejumlah surat tindak lanjut dan menggunkan agen- agen
pengumpul piutang untuk melakukan pendekatan ke pelanggan untuk
membayar.Akan tetapi,sejumlah rekening memang sudah tidak layak lagi dan harus
dihapus.

2.5 PROSES BISNIS KAS YANG DITERIMA PADA REKENING


Proses bisnis kas yang diterima pada rekening digunakan ketika pelanggan masih
memiliki saldo. Penerimaan kas pada rekening biasanya berasal dari pengiriman surat atau
dibayarkan seseorang ke kasir pusat atau cash window. Hal pokok yang di ilustrasikan adalah
pemisahan fungsi-fungsi berikut:
1) Mailroom
Pembayaran akan diterima dalam mailroom. Surat akan dibuka san cek serta bukti
pembayaran akan dipisahkan. Cek disahkan dan dijumlahkan. Daftar pembayaran
uang berisi pembayaran yang diterima, disiapkan. Tembusan daftar pembayaran dan
bukti pembayaran diberikan ke bagian piutang dagang. Cek dan kontrol total diberikan
kepenerimaan kas. Tembusan daftar pembayaran dan kontrol total disimpan urut
tangga
2) Penerimaan kas
Cek diterima dari mailroom dengan penerimaan kas dari penjualan tunai dan slip
setoran disiapkan. Daftar pembayaran dan kontrol total dicocokan dengan slip setoran
dan perjanjian dengan jumlah yang telah disetujuhi. Dan memposting jurnal
penerimaan kas dan melajutkan kan nyakebuku besar. Daftar pembayaran, kontrol
total, dan tembusan slip disimpn urut tanggal. Deposit dilanjutkan seluruhnya ke bank.
3) Piutang dagang
Piutang di posting ke rekening piutang dagang, yang diposting ke buku besar adalah
totalnya. Control total dicocokkan dengan daftar pembayaran. Piutang dagang
diurutkan dan disimpan urut pelanggan. Daftar pembayaran dan tembusan control
total yang diposting disimpan urut tanggal dan tembusan control total dilanjutkan ke
buku besar.
4) Buku besar
Jurnal dari penerimaan kas dan control total diterima dari rekening piutang dagang
untuk dibandingkan. Jumlahnya kemudian diposting ke buku besar. Sumber posting

11
ke buku besar adalah jumlah jurnal dari kasir sejumlah pembayaran yang diterima
untuk didepositkan. Jumlah ini harus direkonsiliasikan dengan total item yang
diposting ke buku besar piutang dagang. Jurnal dan control total disimpan urut
tanggal.
5) Bank
Bank menerima setoran dan melakukan validasi tembusan slip setoran. Tembusan slip
setoran yang telah divalidasi dikembalikan ke audit internal. Slip setoran yang telah
divalidasi disimpan urut tanggal.
6) Audit Internal
Audit Internal menerima laporan bank secara periodik. Rekonsiliasi bank secara
independen merupakan pengendalian yang penting dalam proses bisnis penerimaan
kas.

2.5.1 Sistem Pengumpulan Lock-Box


Dalam pengumpulan piutang dagang, waktu adalah uang. Jika suatu perusahaan tidak
dapat mempengaruhi pelanggan untuk membayar secara lebih cepat, ia dapat menggunakan
sistem lock-box deposit untuk mengurangi float. Sistem lock-box deposit adalah pembayaran
pelanggan yang dikirim secara langsung ke bank dan dikreditkan ke rekening perusahaan
sebelum diposting direkening pelanggan.

2.6 PROSES BISNIS PENJUALAN TUNAI


Perbedaan signifikan antara proses bisnis penjualan tunai dan proses bisnis kas yang
diterima pada rekening, adalah tidak adanya pencatatan aset sebelumnya (saldo rekening
pelanggan) pada proses bisnis penjualan tunai. Pembuatan dokumen awal dari penjualan tunai
merupakan poin utama pada sistem pengendalian. Penjualan tunai dicatat pada register kas atau
alat pengaman lainnya untuk menyediakan dokumentasi. Penerimaan penjualan disiapkan dan
diterbitkan untuk pelanggan.
Audit pelanggan, pembuatan dokumen awal dari penjualan tunai merupakan poin
utama pada sistem pengendalian.Penjualan tunai dicatat pada register kas atau alat pengaman
lainnya untuk menyediakan dokumentasi. Penerimaan penjualan disiapkan dan diterbitkan
untuk pelanggan. Audit pelanggan merupakan istilah umum yang digunakan untuk
menjelaskan prosedur dimana tindakan pelanggan sebagai pengendalian pada dokumentasi
awal transaksi. Penentuan harga item merupakan teknik audit pelanggan. Selain itu teknik yang
berkaitan dengan faktur penjualan seperti memberikan hadiah akan menarik pelanggan untuk
lebih membaca faktur dan juga bunyi register kas seperti bel atau lonceng ketika dibuka juga

12
digunakan agar pelanggan memberikan perhatian pada jumlah sesungguhnya yang ada pada
register. Mengirimkan laporan bulanan (agar pelanggan memeriksa sendiri rekeningnya) dan
menyediakan pelanggan dengan bukti pembayaran merupakan contoh dari teknik customer
audit.
Supervisi bertugas mengobservasi kinerja stafnya. Teknik supervisi mencakup
penggunaan professional shopper, yaitu orang yang disewa untuk membeli barang pada
perusahaan eceran dengan tujuan mengobservasi pencatatan transaksi.
Teknik Imprest digunakan untuk mengendalikan penerimaan kas dengan cara yang
sama yang digunakan dalam pegendalian pengeluaran kas kecil tetapi biasanya kurang akurat.
Petugas klerikal diberi sejumlah tiket bernomor urut dan harus mempertanggung jawabkan
nilai penjualannya atau tiket yang dimilikinya. Pemborong eceran harus
mempertanggungjawabkan nilai eceran barang yang dimilikinya.Pengendalian ini
diaplikasikan dengan metode laba kotor atau metode analisi penjualan eceran untuk
mengestimasi tingkat persediaan, namun cara ini dapat mengurangi kecurangan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan meliputi aktivitas permintaan informasi,
pembuatan kontrak, memasukkan pesanan, pengiriman, dan penagihan. Standar pemrosesan
pesan adalah istilah yang menjelaskan proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan yang
pesanan pelanggan dimasukkan dari persediaan barang jadi. Pertama-tama, diterbitkan
quotation untuk pelanggan, jika tidak ada maka pesanan dibuat jika pelanggan memerlukan
pengiriman barang dan jasa. Sesudah suatu pesanan dibuat dan diproses, dokumen delivery
dibuat. Dalam pengendalian siklus transaksi proses bisnis pengelolaan pesanan mencakup
pemisahan fungsi – fungsi antara lain; pemrosesan pesanan, penjualan, otorisasi kredit,
penjagaan barang jadi, pengiriman, penagihan, piutang dagang, dan buku besar.

Sistem ERP mampu menyimpan dan memproses sejumlah informasi yang sangat besar
yang berkaitan dengan proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan. Proses bisnis pengelolaan
pesanan pelanggan meliputi pemrosesan piutang dagang melalui pengumpulan pembayaran
pelanggan. Siklus transaksi mengendalikan proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan
termasuk pemisahan fungsi : penerimaan kas, otorisasi kredit, penagihan piutang dagang, dan
buku besar. Prosedur untuk penanganan retur dan potongan penjualan dan prosedur yang
digunakan untuk menghapus piutang dagang perlu dirancang dan dikendalikan dengan hati-
hati.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa Akuntansi, materi makalah ini sangat penting untuk dibaca dan
dipahami sehingga dapat mengetahui bagaimana aktivitas dalam proses bisnis pengelolaan
pesanan pelanggan dengan menggunakan sistem informasi akuntansi. Dengan mengetahui hal
tersebut, maka akan terhindar terjadinya kesalahan, baik dari pencatatan pesanan hingga
pengiriman kepada pelanggan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9,
Yogyakarta

Dela Agustin. 2017. Proses Bisnis Pengelolaan Pesanan Pelanggan.


http://delaagustin1996.blogspot.com/2017/05/proses-bisnis-pengelolaan-pesanan.html
diakses pada 6 Oktober 2021

15

Anda mungkin juga menyukai