Oleh;
Kelompok 6
1. Gigih Andita Taruna (A1C014042)
2. Gilang Novri Setiadi (A1C014043)
3. Justica Kharista (A1C014056)
4. Lalu Aang Ryan Putra P. (A1C014060)
5. Afrida Isnaini (A1C015002)
6. Agnes Tri Wilujeng (A1C015003)
7. Bq. Putri Haryati Fardian (A1C015016)
8. Bq. Sonya Ermyna Dende R. (A1C015017)
9. Elma Ramdhani (A1C015028)
10.Febriani Dewi Safithri (A1C015033)
11.Habibullah (A1C015037)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Berkah dan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi para pembaca dalam pokok pembahasan
Sistem Informasi Akuntansi mengenai Proses Bisnis Pengelolaan Pesanan Pelanggan.
Penyusun,
A. Latar Belakang
Proses bisnis yang berjalan dalam organisasi semakin lama semakin berkembang.
Proses transaksi yang ada juga semakin rumit. Dalam hal ini suatu organisasi tidak bisa
hanya mengandalkan pemrosesan transaksi secara tradisional. Oleh karena itu,
pengembangan sistem informasi merupakan suatu keharusan bagi organisasi dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya. Perusahaan yang aktivitas operasionalnya yanh masih
manual ketika mencoba menggunakan suatu teknologi computer untuk pemrosesan data,
maka masalah yang pertama dihadapi adalah besarnya pembiayaan yang harus
dikeluarkan. Pembiayaan ini dapat berupa biaya pembelian hardware, pembangunan
sistem dan penyiapan infrastruktur, baik sumber daya manusia maupun teknis..
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan.
2. Untuk mengetahui pengendalian siklus transaksi pada pemrosesan pesanan.
3. Untuk mengetahui bisnis manajemen akun pelanggan.
4. Untuk mengetahui pengendalian transaksi pada proses bisnis piutang dagang.
5. Untuk mengetahui proses bisnis kas yang diterima pada rekening.
6. Untuk mengetahui proses bisnis penjualan tunai.
Memasukkan Pesanan
Memasukan pesanan atau order entry menyiapkan dokumen pesanan penjualan.
Aktivitas order-entry pada dasarnya sama, apakah sebagai aktivitas yang pertama dalam
proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan atau terjadi sebagai bagian dari permintaan
atau terjadi sebagai bagian dari permintaan informasi, penyiapan kontrak, atau keduanya.
Penerimaan pesanan biasanya berisi penentuan harga dan pemeriksaan ketersediaan
barang. Penentuan harga suatu pesanan yaitu mengetahui harga terkini dari produk atau
jasa, biaya tambahan, diskon maupun biaya pengiriman. Sistem informasi enterprise
resource planning (ERP) memungkinkan implementasi prosedur penentuan harga yang
canggih dan flekeibel antara pelanggan dan barang.
Pengiriman
Aktivitas pengiriman diawali dengan penyiapan dokumen pengiriman yang
disebut delivery. Dokumen delivery dibuat untuk mengatur pengiriman barang ke
pelanggan. Semua informasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan mengirimkan
barang kepada pelanggan ada di dalam delivery. Pesanan penjualan berisi banyak
informasi yang diperlukan dalam suatu delivery. ERP secara otomatis membuat salinan
informasi ini ke delivery. ERP akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk
memastikan kualitasnya. Sebagai contoh, ketersediaan barang akan dicek ulang untuk
memastikan bahwa pengiriman dapat dilakukan segera. Dokumen delivery diprses untuk
menyiapkan jadwal (daftar kerja) pengiriman. Jadwal didasarkan pada tanggal
pengiriman yang diminta oleh pelanggan. Barang yang dikeluarkan dari persediaan untuk
pengiriman memerlukan dokumen pengambilan pesanan, pengepakan pesanan, dan
posting pengiriman. Pengambilan pesanan mencakup proses memilih barang dari pabrik
atau gudang sesuai dengan pesanan. Pengepakan barang mencakup menyiapkan barang
sampai ke kendaraan angkutan yang membawa sampai ke pelanggan. Daftar pengepakan
disiapkan unuk setiap pengiriman dan tembusannya diikutkan dalam pengiriman. Bill of
lading disipakan sebagia dokumen untuk pengangkutan barang ke kendaraan angkutan
sampai ke pelanggan. ERP dapat membuat salinan informasi tersebut untuk dokumen
pesanan penjualan atua dokumen delivery.
Ilustrasi ERP
Sistem ERP mampu menyimpan dan memproses sejumlah informasi yang
sangat besar yang berkaitan dengan proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan. Bagan
ini akan membahas secara ringkas data yang disimpan dan diproses dalam bisnis
pengelolaan pesanan pelanggan dengan menggunakan SAP R/3. Proses bisnis
pengelolaan pesanan adalah bagian dari modul penjualan dan distribusi SAP.
1. Record Master Pelanggan
Record master pelanggan berisi semua informasi yang berkaitan dengan
pelanggan. Record master pelanggan dibuat sebelum proses pesanan
penjualan dalam R/3 karena informasi dalam record master pelanggan
digunakan dalam proses pesanan penjualan.
SAP R/3 membutuhkan empat macam record master :
1. Record penjualan ke pelanggan
2. Record pengiriman ke pelanggan
3. Record penagihan ke pelanggan
4. Record pembayaran pelanggan
2. Field Data
Record master pelanggan dibuat dengan memasukkan informasi ke dalam
R/3/ R/3 mengarahkan proses input dengan menunjukkan urutan isian
pada layar monitor. Setiap layar digunakan untuk mengumpulkan kategori
data yang berkaitan dengan pelanggan. Kebanyakan input dikodekan
dengan angka. Pengguna menekan tombol return jika isi layar
dilengkapi dan untuk melihat layar berikutnya. Layar input Create
Customer pada input fasilitas R/3 menggunkan list box dan fasiltas
pencarian. List box digunakan oleh pengguna untuk memilih item dari
daftar yang ada. Item-item biasanya ditunjukkan dalam bentuk tekx dan
input dikodekan dengan angka oleh R/3 ketika pengguna memilih item
dalam daftar. Fasilitas pencarian memungkinkan pengguna memasukkan
kata dan R/3 akan menemukan kode yang dibutuhkan. Layar Create
Customer dan beberapa data yang dimasukkan pada layar ini ditunjukan
pada gambar dibawah ini.
Initial Screen -Payment Transaction
Customer Address - Correspondence
Control Data - Insurance
Marketing - Sales
Payment Transactions - Billing
Unloading Points - Shipping
Foreign Trade - Taxes
Contact Person - Output
Account Management -Partner Functions
Gambar : Layar input Create Customer pada SAP R/3
Create Customer : Initialscreen. Layar awal ini memerlukan masukan
kode pelanggan yang digunakan sebagai identitas unik recordmastere
pelanggan. Kode ini ditetapkan secara internal dan eksternal.
Pada gambar 7.4 menunjukkan flowchart analitik dari proses bisnis pesanan
penjualan standar dimana pesanan pelanggan dimasukkan dari persediaan barang jadi.
Pengendalian siklus transaksi didasarkan pada fungsi yang dipisah dalam suatu proses
bisnis. Pada gambar tersebut tampak, fungsi-fungsinya antara lain input pesanan, kredit,
barang jadi, pengiriman, penagihan, piutang dagang, dan buku besar.
Memasukkan pesanan
Fungsi memasukkan pesanan (order-entry) memulai proses
pesanan pelanggan dengan menyiapkan dokumen pesanan
pembelian. Pesanan penjualan berisi penjelasan mengnai prosuk
yang dipesan, harganya, dan data deskriptif mengenai pelanggan
seperti nama, alamat pengiriman, dan jika diperlukan, alamat
penagihan.
Kredit
Kredit pelanggan yang masih ada sebaiknya diverifiasi terlebih
dahulu ke bagian pengiriman barang. Unutk pelanggan regular,
pemeriksaan kredit meliputi menentukan jumlah total kredit yang
disetujui tidak melebihi otorisasi dan manajemen secara umum
atau khusus. Untuk pelanggan baru, pemeriksaan kredit diperlukan
untuk menentukan waktu penjualan kepada pelanggan. Fungsi
order-entry merupaka subjek pengendalian dari suatu fungsi kredit
Barang jadi
Barang jadi diambil sesuai dengan yang ada pada picking list.
Picking list disiapkan dari dokumen pengiriman yang disiapkan
dengan database pesanan untuk memproses esanan yang telah
disetujui. Record pesanan diperbarui unutk menunjukkan kuantitas
sesungguhnya yang diambil dan akan dilanjutkan ke bagian
pengiriman. Bagian pengiriman akan memberitahukan penerimaan
barang yang telah ditransfer.
Pengiriman
Bagian pengiriman menerima perintah pengiriman setelah cocok
dengan pesanan yang ada pada packing list bersama dengan barang
yang dipesan. Dokumentasi pengiriman disiapkan dan database
pesanan diperbarui untuk pengiriman. Bagian pengiriman secara
khusus menyiapkan bill of loading (gambar 7.5) untuk pengiriman.
Bill of loading merupakan pertukaran dokumentasi antara pengirim
dan pengangkut.
Penagihan
Merupakan proses terakhir dari proses pesanan dengan
menyiapkan faktur untuk pesanan yang tampak pada daftar
penagihan. Bagian penagihan melakukan verifikasi pesanan dan
kemudian menyiapkan faktur. Faktur berisi total pembayaran untuk
jumlah kuantitas yang dikirimkan, biaya akhut, dan pajak.
Gambar 7.6 menggambarkan flowchart dokumen dari proses bisnis piutang dagang. Hal utama
dalam piutang dagang adalah pemisahan pada fungsi-fungsi yang ada dalam proses bisnis.
Penerimaan Kas
Slip pembayaran pelanggan dilanjutkan ke piutang dagang untuk diposting dari
penerimaan kas. Piutang dagang tidak punya akses ke kas atau memeriksa
pembayaran pelanggan.
Penagihan
Faktur, memo kredit dan penyesuaian faktur yang lainnya dirutekan ke piutang
dagang untuk diposting ke rekening pelanggan. Hal ini menjaga pemisahan
fungsi-fungsi yang ada. Penagihan tidak punya akses langsung ke pencatatan
piutang dagang.
Piutang dagang
Kredit
Fungsi departemen kredit meliputi menyetujui retur dan potongan penjualan dan
penyesuaian lainnya untuk rekening pelanggan.
Buku Besar
Mengelola rekening pengendali piutang dagang. Debit dan kredit diposting ke
rekening pengendali piutang dagang dari jurnal dan hasil pencocokan dengan total
pengendali yang diterima dari penagihan dan penerimaan kas. Jumlah ini
direkonsiliasi ke kontrol total dan dikirimkan ke buku besar langsung dari piutang
dagang. Rekonsiliasi ini merupakan siklus pengendalian transaksi yang penting
dalam proses bisnis piutang dagang.
Buku besar. Jurnal dari penerimaan kas dan control total diterima
dari rekening piutang dagang untuk dibandingkan. Jumlahnya
kemudian di posting ke buku besar. Sumber posting ke buku besar
adalah jurnal dari kasir sejumlah pembayaran yang diterima untuk
didepositokan. Jumlah ini harus direkonsiliasikan dengan total item
yang di posting ke buku besar piutang dagang. Jurnal dan control
total disimpan urut tanggal.
Perbedaan ignifikan antara proses bisnis penjualan tunai dan proses bisnis kas yang
diterima pada rekening adalah tidak adanya pencatatan aset sebelumnya (saldo rekening
pelanggan) pada proses bisnis penjualan tunai. Pembuatan dokumen awal dari penjualan
tunai menjadi subjek pengendalian akuntansi. Penjualan tunia dicatat pada register kas untuk
menyediakan dokumentasi. Penerimaan penjualan disiapkan dan diterbitkan untuk
pelanggan. Beberapa teknik dan alat dapat digunakan untuk membuat pencatatan awal. Audit
pelanggan merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan prosedur dimana
tindakan pelanggan sebagai pengendalian pada dokumentasi awal transaksi. Penentuan harga
item senilai 99 sen dan buka $1 merupakan teknit audit pelanggan, sama dengan teknik
pemasaran. Penentuan harga ini memkasa pencatatan penjualan karena pelanggan pada
umumnya berharap ada perubahaan harga. Teknik yang berkaitan dengan faktur penjualan,
seperti memberikan hadiah satu gallon ice cream jika penerimaannya mendapatkan red star
KELOMPOK 6 | Proses Bisnis Pengelolaan Pesanan Pelanggan 23
atau symbol yang lain, dengan maksud agar pelanggan memeriksa pencatatann penjualan.
Adanya kemungkinan memperoleh hadiah dapat meningkatkan keinginan pelanggan untuk
membaca faktur.
A. Kesimpulan
Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan meliputi aktivitas
permintaan informasi, pembuatan kontrak, memasukkan pesanan, pengiriman,
dan penagihan. Sistem ERP memiliki kemampuan untuk menyimpan dan
memproses sejumlah proses informasi yang relevan dengan proses pengelolaan
pesanan pelanggan. Bab ini menjelaskan data yang disimpan dan diproses pada
proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan dengan SAP R/3. Siklus transaksi
yang mengendalikan proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan mencakup
pemisahan fungsi-fungsi berikut : pemrosesan pesanan penjualan, otorisasi kredit,
penjagaan barang jadi, pengiriman, penagihan, piutang dagang, dan buku besar.