Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKLUS PENDAPATAN PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

DOSEN PENGAMPU

Drs. Syamsul Bahri, M.Si, Ak, CA

DISUSUN OLEH :

Chaula Zulmi A (201622019152768)

Rosa Aulia Nurhaini (201622018252975)

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inaya-Nya, sehingga tugas
makalah yang berjudul “Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas” dapat kami selesaikan.
Makalah ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) dengan dosen pengampu Bapak Drs. Syamsul Bahri, M.Si, Ak, CA

Tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan khususnya kepada Dosen Sistem Informasi Akuntansi Bapak Drs.
Syamsul Bahri, M.Si, Ak.CA yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Dan kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengalaman dan pengetahuan bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambahkan isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan


informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut tujuan
utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang
tepat dengan harga yang sesuai.
Aktivitas penerimaan cash/bank berfokus pada pelaporan, penyimpanan dan
penyetoran ke bank atas uang yang diterima baik yang berasal dari penjualan tunai,
pelunasan piutang, maupun sumber pendapatan lainnya. Dengan beberapa pertimbangan
dan kondisi di lapangan tingkat risiko untuk pelaporan, penyimpanan dan penyetoran ke
bank lebih tinggi dibandingkan transaksi penjualan tunai barang atau jasa dengan customer.
Di dalam siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi (SIA) yang di desain dengan
baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa semua
transaksi telah diotorisasikan dengan benar, semua transaksi yang dicatat valid, (benar-benar
terjadi), semua transaksi yang valid disahkan, telah dicatat. Semua transaksi dicatat dengan
akurat, aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian, aktivitas bisnis dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
Menyediakan barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan antara penjual dengan
pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai merupakan aktivitas utama dalam
kegiatan siklus pendapatan. Untuk memberikan layanan kepada pembeli maka pimpinan
perusahaan harus melaksanakan sebagai berikut :
1. Memastikan bahwa produk telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Menjaga agar ketersediaan barang atau jasa tersedia setiap saat.
3. Menetapkan syarat-syarat penyerahan barang kepada pembeli
4. Menetapkan harga yang tinggi.
5. Menentukan fasilitas penawaran secara kredit dan kredit maksimal
6. Menentukan syarat-syarat penjualan kredit yang harus dipenuhi
7. Menentukan jumlah pembayaran yang maksimal.
Pihak perusahan dalam kegiatan ini selalu mempelajari dan melakukan evaluasi mengenai
efektivitas proses siklus pendapatan. Data dan informasi yang diterima harus akurat dan
dapat dipercaya serta relevan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh
pimpinan.

Menurut Romney ( 2005 ), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pendapatan, yaitu:
1) Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis.
2) Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan
3) Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber
daya perusahaan.

Semua yang berkaitan dengan rangkain aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi yang terjadi secara berulang-ulang terkait dengan penerimaan barang dan jasa
dari pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang diserahkan kepada pemasok
dapat diartikan sebagai siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran bertujuan untuk menekan
biaya perlengkapan, dan biaya-biaya pemeliharaan persediaan barang di gudang, biaya
perlengkapan, dan biaya - biaya lain dalam bentuk pengeluaran atas pelayanan yang
diterima perusahaan. Untuk dapat menekan semua biaya diatas, maka manajemen harus
membuat beberapa keputusan penting sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah persediaan dan perlengkapan yang aman.
b. Menentukan pemasok yang betul-betul memberikan pelayanan yang baik.
c. Menentukan penempatan dimana persediaan disimpan.
d. Lakukan pembelian secara lintas unit dapat menekan harga pokok pembelian.
e. MengoptimaLkan pemanfaatan teknologi dan informasi agar terjadi efisiensi.
f. Lakukan pengelolaan arus kas untuk memudahkan pelunasan ke pemasok

Selain itu, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pemimpin terkait dengan
efisiensi serta efektivitas proses siklus pengeluaran yang membutuhkan kemudahan akses ke
pangkalan data rinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam siklus pengeluaran,
kegiatan mempengaruhi sumber daya tersebut, serta para pelaku yang terlibat dalam
kegiatan tersebut. Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan
keputusan, data harus akurat, andal dan tepat waktu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan siklus pendapatan?
2. Aktivitas dasar pada siklus pendapatan?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus pendapatan.
2. Mengetahui aktivitas dasar pada siklus pendapatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SIKLUS PENDAPATAN


Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
proses informasi terkait yang terus menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada
pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut. Pertukaran
informasi eksternal yang paling utama dari siklus ini adalah pelanggan. Siklus in bertujuan
untuk mengetahui rincian saat terjadi pemrosesan penagihan kas berlangsung dan
diterimanya pendapatan. Dan menyediakan produk yang tepat di tempat yang tepat pada
saat yang tepat untuk harga yang sesuai. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus
membuat keputusan-keputusan penting sebagai berikut:
1) Sejauh mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
2) Seberapa banyak persediaan yang harus dimiliki dan dimana perusahaan tersebut
harus ditempatkan
3) Bagaimana seharusnya barang dagangan dikirim ke pelanggan? Haruskan
perusahaan menjalankan fungsi pengiriman sendiri atau mengalihdayakan
(outsourcing) ke pihak ketiga yang berspesialis dalam bidang logistik
4) Berapakah harga optimal untuk setiap produk atau jasa?
5) Haruskah kredit diperpanjang untuk pelanggan, jika demikian persyaratan kredit
apa yang seharusnya ditawarkan dan seberapa banyak kredit yang dapat
diperpanjang untuk setiap pelanggan.
6) Bagaimana pembayaran pelanggan dapat diproses untuk memaksimalkan arus kas.
2.2 AKTIVITAS DASAR SIKLUS PENDAPATAN
1. Entri Pesanan Penjualan
Siklus pendapatan dimulai dengan menerima pesanan dari para pelanggan.
Proses ini mengharuskan tiga langkah seperti mengambil pesanan pelanggan, mengecek dan
menyetujui kartu kredit, dan mengecek ketersediaan barang.
a. Mengambil Pesanan Pelanggan
Data pesanan pelanggan dicatat dalam sebuah dokumen pesanan penjualan, biasanya
sebuah formulir elektronik. Cara lain bag pelanggan adalah menggunakan elektonik
data interchange (EDI) untuk mengirimkan pesanan secara elektronik dalam format
yang kompatibel dengan sistem pemrosesan pesanan penjualan perusahaan.
b. Persetujuan Kredit
Batas kredit (kredit limit) adalah saldo rekening maksimum yang diizinkan
manajemen untuk seorang pelanggan berdasarkan sejarah kredit masa lalu dan
kemampuan untuk membayar. Jadi, untuk pelanggan yang sudah ada, persetujuan
kredit hanya melibatkan pengecekan file induk pelanggan untuk memverifikasi
adanya rekening, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa
jumlah dari pesanan plus saldo rekening terbaru tidak melebihi batasnya. Proses ini
dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem
c. Pengecekan Ketersediaan Persediaan
Tenaga penjualan juga perlu menentukan apakah persediaan cukup tersedia untuk
mengisi pesanan sehingga para pelanggan dapat mengetahui tanggal pengiriman yang
diharapkan.
Adapun ancaman entri pesanan penjualan adalah sebagai berikut:
Ancaman Prosedur Pengendalian

1. Pesanan konsumen yang tidak Edit check pada entry data


lengkap atau tidak akurat
2. Penjualan kredit kepada konsumen Persetujuan kredit oleh manajer kredit,
dengan kredit yang jelek bukan fungsi penjualan; catatan yang
akurat pada saldo konsumen
3. Legitimasi pesanan Tandatangan pada dokumen kertas,
tandatangan digital dan sertifikat digital
pada e-business
4. Stockouts, carrying costs dan Sistem pengendalian persediaan
markdowns

2. Pengiriman
Proses ini terdiri atas dua langkah yaitu memilih dan mengepak pesanan serta
mengirimkan pesanan, adapun penjelasanya sebagai berikut:
a. Memilih dan mengepak pesanan
Kartu pengambilan yang dibuat oleh proses entri pesanan penjualan akan memicu
proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja gudang menggunakan kartu
pengambilan untuk mengidentifikasi produk dan kuantitas dari setiap produk untuk
mengeluarkan dari persedian. Adapun ancaman memilih dan mengepak pesanan
sebagai berikut:
Ancaman Pengendalian

1. Resiko pengambilan barang salah Pemindaian kode batang dan RFID teknologi
atau dalam kuantitas yang salah pergudangan otomatis
2. Pencurian persediaan Persediaan harus dalam sebuah lokasi yang aman
dengan akses fisik yang terbatas, seluruh transfer
persediaan dalam perusahaan harus
didokumentasikan, penggunaan teknologi informasi
nirkabel dan label RFID
Rekonsiliasi secara periodik perhitungan fisik
persediaan di tangan.
b. Mengirim Pesanan
Setelah dikeluarkan dari gudang, barang dikirimkan ke pelanggan. Setelah petugas
pengiriman menghitung barang yang dikirim dari gudang, nomor pesanan penjualan,
nomor barang, dan kuantitas dimasukan menggunakan terminal online. Proses ini
memperbarui kolom kuantitas di tangan dalam file induk persediaan. Proses ini juga
menghasilkan slip pengepakan dan berbagai salinan dari bill of lading.
Slip pengepakan (packing slip) mencantumkan kuantitas dan deskripsi setiap barang
yang disertakan dalam pengiriman. Bill of lading atau konosemen adalah sebuah
kontrak hukum yang menjelaskan tanggung jawab atas barang dalam transit.
Ancaman dan pengendalian proses ini adalah sbb:

Ancaman Pengendalian
1. Pencurian Rekonsiliasi yang terlarut atas informasi
mengenai pengiriman dengan pesanan
penjualan
2. Kesalahan pengiriman Sistem RFID dapat menyediakan informasi
secara real time mengenai status
pengiriman sehingga dapat menyediakan
informasi tambahan mengenai
kemungkinan penundaan

c. Penagihan
Penagihan yang akurat dan tepat waktu untuk barang yang dikirim sangat penting.
Aktivitas yang terlibat hanyalah sebuah informasi yang memproses aktivitas yang
mengemas ulang dan meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas
pengiriman. Aktivitas in memerlukan info dari departemen pengiriman yang
mengidentifikasi barang dan kuantitas yang dikirim dan informasi mengenai harga
dan setiap persyaratan penjualan khusus dari departemen penjualan. Sebuah sistem
akuntansi yang didesain dengan baik dapat mengeliminasi seluruh kebutuhan untuk
membuat dan menyimpan faktur, setidaknya dengan pelanggan yang memiliki
sistem yang sudah canggih. Ancaman dan pengendalian penagihan adalah sebagai
berikut:
Ancaman Pengendalian
1. Kegagalan penagihan Pemisahan fungsi pengiriman dan
penagihan dokumen pengiriman dengan
faktur penjualan untuk menghasilkan
laporan
2. Kesalahan penagihan Memiliki sistem yang membuat data yang
tepat dari file induk harga
Membatasi kemampuan dari pegawai
untuk membuat perubahan data tersebut

d. Penerimaan Kas
Karena kas dan cek pelanggan dapat dicuri dengan mudah, maka penting untuk
mengambil langkah untuk mengurangi resiko pencurian. Fungsi piutang tidak harus
memiliki akses fisik terhadap kas dan cek. Sebaliknya, kasir menangani perairan
uang pelanggan dan menyetorkan ke bank.
Teknologi informasi dapat menyediakan efisiensi tambahan dalam penggunaan peti
uang. Dalam sebuah pengaturan peti uang elektronik (electronic lockbox), bank
secara elektronis mengirimkan informasi pada perusahaan mengenai nomor rekening
pelanggan dan jumlah yang dikirimkan segera setelah bank menerima dan memindai
cek-cek tersebut.
Ancaman dan pengendalian penerimaan kas:
Ancaman Pengendalian
1. Pencurian kas 1. Pemisahan tugas orang yang menangani (setoran)
pembayaran dari para pelanggan seharusnya tidak
memposting pengiriman uang ke rekening pelanggan.
2. Penggunaan EFT, FEDI dan peti uang (lockbook) untuk
meminimalkan penanganan pembayaran pelanggan oleh
pegawai.
3. Mendapatkan dan menggunakan sebuah UPIC untuk
menerima pembayaran EFT, FEDI dari pelanggan
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem akuntansi sebuah organisasi harus didesain untuk memaksimalkan efisiensi
dan efektivitas dengan empat aktivitas siklus pendapatan dasar ( entri pesanan
penjualan, pengiriman, penagihan, dan penerimaan kas) yang dijalankan. Sistem
akuntansi tersebut juga harus menggabungkan prosedur pengendalian internal
yang memadai untuk menanggulangi ancaman seperti penjualan tidak tertagih,
kesalahan penagihan, dan hilangnya atau penyalahgunaan persediaan dan kas.
Prosedur pengendalian juga diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang
disediakan untuk pembuatan keputusan akurat dan lengkap.

Anda mungkin juga menyukai