Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
berkat rahmat yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Administrasi Penjualan Tunai (1) dengan tepat waktu tanpa adanya halangan
yang berarti.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dan mendukung dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Sasaran Pembelajaran .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Transaksi Usaha ........................................................................... 6
2.2 Penjualan...................................................................................... 8
2.2.1 Penjualan Tunai .................................................................. 9
2.3 Standar Operational Prosedure .................................................... 10
2.4 Bagan Alur Sistem ....................................................................... 12
DAFTAR GAMBAR
2
Gambar 1 Skema Transaksi Ekiosku .........................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan jual beli merupakan aktivitas yang telah ada sejak jaman dahulu.
Kegiatan jual beli yang biasa disebut kegiatan perniagaan telah mengalami
transformasi dari waktu ke waktu. Jaman dahulu kegiatan jual beli untuk pertama
kalinya dilakukan dengan sistem barter, dimana seseorang dengan orang lainnya
menukarkan barang dengan barang yang dibutuhkan. Akan tetapi dalam
praktiknya sistem barter ini banyak menemui kesulitan dan kerugian. Namun
dengan seiring perkembangan jaman, jual beli menjadi lebih mudah untuk
dilakukan. Hal itu tidak terlepas dari dikenalnya sistem mata uang dalam
penukaran barang. Sejak saat itu setiap barang memiliki harga nominal masing-
masing.
Dari berbagai kegiatan perniagaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-
hari, mulai dari yang sederhana hingga kompleks terdapat berbagai jenis transaksi
penjualan. Salah satunya adalah transaksi penjualan secara tunai.
Penjualan memiliki pengertian sebagai adanya sebuah transaksi yang
melibatkan penjual yang memberikan barang atau jasa kepada pembeli dengan
menggunakan nilai tukar. Sedangakan penjualan secara tunai adalah salah satu
bentuk transaksi dari barang dan jasa dimana penjual langsung menyerahkan
barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang kepada penjual.
Dalam praktiknya, transaksi penjualan tunai tidak terlepas dari administrasi
yang memiliki prosedur dan dokumen-dokumen di dalamnya. Atas latar belakang
tersebut disusunlah makalah ini dari berbagai referensi untuk mengetahui
pengertian, prosedur, dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam transaksi
penjualan secara tunai.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang
dapat dirumuskan, sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari administrasi penjualan tunai?
2. Bagaimana prosedur administrasi penjualan tunai?
3. Apa saja dokumen yang dibutuhkan dalam administrasi penjualan tunai?
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
b. Memperkecil resiko kehilangan barang karena setiap transaksi
terbukukan dengan rapih, baik barang masuk hasil pembelian, maupun
barang keluar akibat penjualan.
c. Memudahkan pemberian layanan purna jual kepada konsumen, karena
adanya transaksi dengan konsumen yang dapat dibuktikan melalui bukti -
bukti kesepakatan penjualan.
d. Memudahkan pemilik perusahaan dalam mengikuti perkembakangan
perusahaan, melalui laporan hasil pencatataan.
Unsur - unsur yang terlibat dalam administrasi transaksi adalah sebagai
berikut :
a. Manusia (man)
Manusia adalah unsur terpenting dan unsur utama dalam setiap kegiatan
perusahaan, seperti penjualan, pembelian, pengawasan, dan promosi.
Keberhasilan setiap kegiatan usaha bergantung pada kualitas
manusianya. Termasuk juga manusia yang terlibat dalam kegiatan
administrasi, ia harus mempunyai keterampilan administrasi dan
keterampilan berkomunikasi yang baik. Dengan demikian, perusahaan
harus memelihara dan meningkatkan kompetensi manusia yang terlibat
dalam kegiatan perusahaan.
b. Material
Material adalah harta kekayaan perusahaan yang didayagunakan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Material
yang dipergunakan dalam kegiatan administrasi transaksi antara lain
perlengkapan dan peralatan kantor (administrasi), tempat (kantor), serta
uang.
c. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki secara efektif dan
efisien. Metode yang digunakan dalam melaksanakan administrasi
transaksi berpedoman kepada SOP (strandard Operation Procedure)
administrasi transaksi yang bersangkutan.
7
2.2 Penjualan
Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual
barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-
transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau
pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli
(Mulyadi, 2016).
Sedangkan sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh
suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan kepada
konsumen.
Dalam sistem penjualan unsur yang terkait meliputi:
1. Formulir yang berupa dokumen-dokumen antara lain:
a. Faktur penjualan tunai
b. Pita register kas
c. Bill of Lading
d. Rekapitulasi harga pokok penjualan
e. Faktur penjualan kredit
f. Surat tagihan
2. Catatan yang digunakan antara lain:
a. Jurnal penjualan.
b. Kartu piutang
c. Kartu gudang
d. Jurnal penerimaan kas
e. Jurnal umum
f. Kartu persediaan
3. Informasi yang dihasilkan antara lain:
a. Data pelanggan/pembeli
b. Data baarang yang tersedia untuk dijual
c. Kas yang diterima dari penjualan
d. Jumlah piutand kepada setiap pelanggan
8
2.2.1 Penjualan Tunai
Sistem penjualan tunai adalah sistem yang melibatkan sumber daya dalam
suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan
sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak
manajemen dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 2016)
Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh perusahaan
dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu
sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli setelah uang diterima
perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan
tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Penjualan tunai merupakan penjualan yang bebas dari resiko kerugian akibat
tidak terbayarnya barang. Oleh karena itu alur penjualan tunai ini diusahakan
dibuat sesederhana mungkin bagi para pelanggan.
Alur transaksi penjualan tunai dengan disertai bukti transaksi, dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Penjualan bermula dari permintaan pelanggan (lisan maupun tertulis)
yang dibuktikan dengan adanya surat permintaan (order).
b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan
kesepakatan sementara).
c. Membuat dan menandatangani surat perjanjian
d. Membuat invoice atau Faktur dengan benar dan teliti, sehingga tidak
merugikan perusahaan dan konsumen. Faktur dibuat beberapa rangkap
untuk kepentingan administrasi.
e. Memeriksa barang dagangan sebelum dijual, diperiksa terlebih dahulu
apakah sesuai dengan pesanan pembeli, tidak cacat, dan apakah sesuai
dengan standar mutu. Bila ya, maka barang dikirim kepada pembeli,
bila tidak, maka barang dikembalikan lagi ke gudang.
f. Menerima pembayaran dengan terlebih dahulu mencocokkan invoice
asli dan rangkapnya. Bila cocok, terima pembayaran barang dan
periksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti.
9
g. Membuat bukti transaksi penerimaan uang berupa kwitansi sesuai
dengan jumlah uang yang diterima. Mengirimkan barang yang dijual
dengan cepat kepada konsumen sebagai pelayanan yang sempurna
dengan membawa surat jalan.
Contoh dari transaksi penjualan tunai dapat dilihat pada Gambar 2.2
Sumber : http://cumaseo.blogspot.com/
2.3 Standar Operational Prosedure (SOP) Administrasi Penjualan Tunai
Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi Penjualan
Tunai adalah sebagai berikut:
a. Permintaan pelanggan dibuktikan dengan surat permintaan (order) dari
calon pembeli.
b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan
kesepakatan sementara).
c. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dibuktikan dengan
adanya surat perjanjian.
d. Faktur dibuat dengan benar dan teliti, sehingga tidak meragukan
perusahaan dan konsumen, faktur dibuat beberapa rangkap untuk
kepentingan administrasi.
10
e. Barang dagangan sebelum dijual diperiksa apakah sesuai dengan pesanan
pembeli, tidak cacat, dan apakah sesuai standar mutu. Bila ya, maka
barang dikirim kepada pembeli, bila tidak, barang dikembalikan lagi ke
gudang .
f. Cocokkan invoice asli dan rangkap, bila cocok, terima pembayaran
barang dan periksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti
g. Buat bukti penerimaan uang (kuitansi) sesuai dengan jumlah uang yang
diterima.
h. Kirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada konsumen sebagai
pelayanan yang sempurna.
11
Gambar 2. Simbol Bagan Aliran Sistem
Sumber : fahmilatiefmunir.blogspot.com
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
Seluruh prosedur yang ditetapkan manajemen digunakan untuk
mengamankan harta perusahaan dari kelalaian/kesalahan (error), kecurangan
(founds), ataupun kejahatan (irregularities). Pengendalian intern juga merupakan
salah satu prosedur-prosedur yang dilakukan perusahaan dengan tujuan
mengamankan aktiva perusahaan dan meningkatkan keakuratan serta dapat
dipercayai data akuntansinya. Sehingga manajemen perusahaan membuat
prosedur-prosedur untuk melindungi harta perusahaan dari pencurian dan
kerusakan fisik yang mungkin terjadi.
Pada administrasi penjualan tunai juga terdapat prosedur yang harus
dijalankan dengan sistematis guna memperlancar jalannya tansaksi yang ada.
Berikut akan disajikan mengenai tabel 6M dalam administrasi penjualan
tunai.
14
Tabel 1.1
Pihak yang 1 2 3 4 5 6
Prosedur Keterangan
Terkait Menghimpun Mencatat Mengolah Menggandakan Mengirimkan Menyimpan
Bag. Penjualan
Bag. Kassa
Bag. Gudang
Bag. Pengiriman
Bag.Kartu
Persediaan dan
Kartu Biaya
PIMPINAN
15
3.3 Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Administrasi Penjualan Tunai
Menurut KBBI, dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.
Berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam administrasi
penjualan secara tunai:
1. Faktur penjualan tunai (FPT)
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
diperlukan manajemen mengenai transaksi penjulan tunai. Formulir
faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai
nama pembeli, alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama barang,
kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga,
otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.
Gambar 3. Faktur Penjualan Tunai
Sumber : https://contohsuratindonesia.com
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
o lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk
kepentingan pembayaran barang kepada kassa,
16
o lembar 2 akan diserahkan kepada bagian gudang sebagai perintah
penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan
sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di pembungkus
barang sebagai identitas barang, dan
o lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan
dijadikan sebagai arsip berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali
apabila terjadi kejanggalan transaksi penjualan.
2. Pita Register kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang
dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang
dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga sebagai dokumen
pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah
dibayar dan dicatat dalam register kas.
3. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti
setor bank dibuat tiga lembar, dan diserahkan ke bank bersamaan dengan
penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditanda tangani dan
dicap oleh bank sebagai tanda bukti penyetoran kas ke bank.
4. Rekap Harga Penjulaan
Dokumen ini digunakan untuk meringkas harga pokok produk
yang dijual selama satu periode. Dokumen ini merupakan pendukung
bagi pembuatan memorial guna mencatat harga pokok pendukung produk
yang dijual.
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang
menerbitkan kartu kredit dan diserahkan pada perusahaan (merchart)
yang menjadikan anggota kartu kredit.
5. Bill Of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan
penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
6. Faktur Penjualan COD
17
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.
Tembusan faktur penjualan COD digunakan oleh perusahaan untuk
menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan
barang yang dipesan oleh pelanggan.
7. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang
menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang
menjadi anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang atau
jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk
menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk
transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit.
18
3. Jurnal Umum
Catatan akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi selain yang
dicatat dalam jurnal khusus, misalnya harga pokok produk yang dijual
selama periode akuntansi tertentu.
4. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat berkurangnya harga
pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan dibagian
akuntansi untuk mengawasi mutasi persediaan barang yang disimpan
digudang.
5. Kartu Gudang
Catatan diselenggarakan dibagian gudang untuk mencatat mutasi
dan persediaan barang yang disimpan digudang. Dalam transaksi
penjualan tunai kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya
kuantitas produk yang dijual. Kartu gudang juga dibutuhkan untuk
mengetahui jumlah persediaan terakhir dari barang dagangan sehingga
dapat diketahui jumlah nominal akun
19
BAB IV
PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Lampiran 1 Flowchart Administrasi Penjualan Tunai
22
23
Lampiran 2
KeteranganProsedur Administrasi Penjualan Tunai
1. Bagian order penjualan
Menerima order dari pembeli
Mengisi faktur penjualan tunai 3 lembar
Mendistribusikan faktur penjualan tunai
2. Bagian Kassa
Menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan via
pembe
Menerima uang dari pembeli sebesar yang tercantum dalam faktur
penjualan tunai
Mengoperasikan register kas untuk menghasilkan pita register kas
Membubuhkan cap lunas di atas faktur penjualan tunia dan
menempelkan pita regiter kas pada faktur tersebut.
Menyerahkan faktur penjualan tunai dan pita register kas kepada
pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman
barang.
3. Bagian Gudang
Menerima faktur penjualan tunai lembar 2 dari bagian order penjualan
Menyiapkan barang sebanyak yang tercantum dalam faktur penjualan
tunai.
Mencatat kuantitas barang yang diserahkan ke bagian pengirima
kedalam kartu gudang
Menyerahkan barnag ke bagian pengiriman barang bersama dengan
faktur penjualan tunai lembar
4. Bagian Pengiriman Barang
Menerima faktur penjualan tunai lembar 2 bersama dengan barang
dari bagian gudang
Menerima faktur penjualan tunai lembar 1 dilampiri dengan pita
register kas dari bagian kassa via pembeli
24
Membandingkan faktur penjualan tunai lembar 1 dengan faktur
penjualan tunia lembar 2 dan memeriksa pita register kas untuk
menentukan apakah harga barang yang telah dibayar oleh pembeli
Menyerahkan barang kepada pembeli
Mndistribusikan faktur penjualan tunai.: lembar 1 diserahkan ke
bagian jurnal, buku besar, dan laporan dilampiri dengan pita register
kas , lembar 2 diserahkan kepada pembeli bersamaan dengan
penyerahan barang (slip pembungkus)
5. Bagian Jurnal, Buku besar, dan laporan
Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register
kas dari bagian pengiriman barang
Mencatat faktur penjualan tunai dalam jurnal penjualan
Mencatat faktur penjualan tunai dalam jurnal penerimaan
kasMengirim faktur penjualan tunai dilampiri dengan register kas
kebagian kartu persediaan dan kartu biaya
6. Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya
Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register
kas dari bagian jurnal, buku besar, dan laporan.
Mencatat harga pokok penjualan dalam kartu persediaan atas dasar
data dalam faktur penjualan tunai
Mengarsipkan faktur penjualan tunai yang dilampiri pita regiter kas
menurut nomor urut faktur penjualan tunai
25