Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
berkat rahmat yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Administrasi Penjualan Tunai (1) dengan tepat waktu tanpa adanya halangan
yang berarti.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dan mendukung dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun

1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Sasaran Pembelajaran .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Transaksi Usaha ........................................................................... 6
2.2 Penjualan...................................................................................... 8
2.2.1 Penjualan Tunai .................................................................. 9
2.3 Standar Operational Prosedure .................................................... 10
2.4 Bagan Alur Sistem ....................................................................... 12

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Administrasi Penjualan Tunai ................................... 13
3.2 Prosedur Administrasi Penjualan Tunai ...................................... 13
3.3 Dokumen Administrasi Penjualan Tunai ..................................... 16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 20
Daftar Pustaka ............................................................................................. 21
Lampiran
Lampiran 1 ......................................................................................... 22
Lampiran 2 ......................................................................................... 24

DAFTAR GAMBAR

2
Gambar 1 Skema Transaksi Ekiosku .........................................................

Gambar 2 Simbol Bagan Aliran Sistem .....................................................

Gambar 3 Faktur Penjualan Tunai ............................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan jual beli merupakan aktivitas yang telah ada sejak jaman dahulu.
Kegiatan jual beli yang biasa disebut kegiatan perniagaan telah mengalami
transformasi dari waktu ke waktu. Jaman dahulu kegiatan jual beli untuk pertama
kalinya dilakukan dengan sistem barter, dimana seseorang dengan orang lainnya
menukarkan barang dengan barang yang dibutuhkan. Akan tetapi dalam
praktiknya sistem barter ini banyak menemui kesulitan dan kerugian. Namun
dengan seiring perkembangan jaman, jual beli menjadi lebih mudah untuk
dilakukan. Hal itu tidak terlepas dari dikenalnya sistem mata uang dalam
penukaran barang. Sejak saat itu setiap barang memiliki harga nominal masing-
masing.
Dari berbagai kegiatan perniagaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-
hari, mulai dari yang sederhana hingga kompleks terdapat berbagai jenis transaksi
penjualan. Salah satunya adalah transaksi penjualan secara tunai.
Penjualan memiliki pengertian sebagai adanya sebuah transaksi yang
melibatkan penjual yang memberikan barang atau jasa kepada pembeli dengan
menggunakan nilai tukar. Sedangakan penjualan secara tunai adalah salah satu
bentuk transaksi dari barang dan jasa dimana penjual langsung menyerahkan
barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang kepada penjual.
Dalam praktiknya, transaksi penjualan tunai tidak terlepas dari administrasi
yang memiliki prosedur dan dokumen-dokumen di dalamnya. Atas latar belakang
tersebut disusunlah makalah ini dari berbagai referensi untuk mengetahui
pengertian, prosedur, dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam transaksi
penjualan secara tunai.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang
dapat dirumuskan, sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari administrasi penjualan tunai?
2. Bagaimana prosedur administrasi penjualan tunai?
3. Apa saja dokumen yang dibutuhkan dalam administrasi penjualan tunai?

1.3 Sasaran Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah di atas, sasaran pembelajaran yang hendak
dicapai dalam makalah ini dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari administrasi penjualan tunai.
2. Untuk mengetahui prosedur dalam administrasi penjualan tunai.
3. Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam
administrasi penjualan tunai.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Transaksi Usaha


Transaksi usaha sangat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan,
sehingga setiap bukti transaksi harus dicatat secara rapi dan teratur, serta disimpan
pada file khusus.
Berkas - berkas transaksi tersebut akan diolah oleh bagian administrasi dan
dijadikan laporan keuangan yang berguna untuk mengetahui perkembangan
perusahaan.
Administrasi transaksi adalah kegiatan untuk mencatat perubahan -
perubahan posisi keuangan sebuah perusahaan yang dilakukan secara kronologis
dengan metode tertentu, sehingga hasil pencatatan dapat dikomunikasikan kepada
pihak lain.
Dalam buku Dasar-Dasar Manajemen, Dedi Sudirman menjelaskan ruang lingkup
kegiatan administrasi sebagai berikut.
a. Menghimpuni, yaitu mengumpulkan segala keterangan atau informasi
yang berserakan sehingga dapat dipergunakan.
b. Mencatat, artinya membukukan segala transaksi atau berbagai
keterangan
c. Mengolah, yaitu memperbanyak, menyalin, dan membuat informasi
menjadi baru sehingga lebih berguna.
d. Menggandakan, yaitu memperbanyakn dengan berbagai cara atau alat.
e. Mengirim, artinya menyampaikan dari satu pihak ke pihak lain.
f. Menaruh, artinya menyimpan di suastu tempat tertentu dengan maksud
mudah untuk ditemukan kembali.
Dengan adanya administrasi transaksi yang baik, perusahaan akan
meperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Memudahkan perusahaan dalam menghubungi pihak - pihak yang terkait
melalui berbagai media komunikasi, baik itu rekanan, konsumen, instansi
pemerintah, maupun pemasok.

6
b. Memperkecil resiko kehilangan barang karena setiap transaksi
terbukukan dengan rapih, baik barang masuk hasil pembelian, maupun
barang keluar akibat penjualan.
c. Memudahkan pemberian layanan purna jual kepada konsumen, karena
adanya transaksi dengan konsumen yang dapat dibuktikan melalui bukti -
bukti kesepakatan penjualan.
d. Memudahkan pemilik perusahaan dalam mengikuti perkembakangan
perusahaan, melalui laporan hasil pencatataan.
Unsur - unsur yang terlibat dalam administrasi transaksi adalah sebagai
berikut :
a. Manusia (man)
Manusia adalah unsur terpenting dan unsur utama dalam setiap kegiatan
perusahaan, seperti penjualan, pembelian, pengawasan, dan promosi.
Keberhasilan setiap kegiatan usaha bergantung pada kualitas
manusianya. Termasuk juga manusia yang terlibat dalam kegiatan
administrasi, ia harus mempunyai keterampilan administrasi dan
keterampilan berkomunikasi yang baik. Dengan demikian, perusahaan
harus memelihara dan meningkatkan kompetensi manusia yang terlibat
dalam kegiatan perusahaan.
b. Material
Material adalah harta kekayaan perusahaan yang didayagunakan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Material
yang dipergunakan dalam kegiatan administrasi transaksi antara lain
perlengkapan dan peralatan kantor (administrasi), tempat (kantor), serta
uang.
c. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki secara efektif dan
efisien. Metode yang digunakan dalam melaksanakan administrasi
transaksi berpedoman kepada SOP (strandard Operation Procedure)
administrasi transaksi yang bersangkutan.
7
2.2 Penjualan
Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual
barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-
transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau
pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli
(Mulyadi, 2016).
Sedangkan sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh
suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan kepada
konsumen.
Dalam sistem penjualan unsur yang terkait meliputi:
1. Formulir yang berupa dokumen-dokumen antara lain:
a. Faktur penjualan tunai
b. Pita register kas
c. Bill of Lading
d. Rekapitulasi harga pokok penjualan
e. Faktur penjualan kredit
f. Surat tagihan
2. Catatan yang digunakan antara lain:
a. Jurnal penjualan.
b. Kartu piutang
c. Kartu gudang
d. Jurnal penerimaan kas
e. Jurnal umum
f. Kartu persediaan
3. Informasi yang dihasilkan antara lain:
a. Data pelanggan/pembeli
b. Data baarang yang tersedia untuk dijual
c. Kas yang diterima dari penjualan
d. Jumlah piutand kepada setiap pelanggan

8
2.2.1 Penjualan Tunai
Sistem penjualan tunai adalah sistem yang melibatkan sumber daya dalam
suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan
sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak
manajemen dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 2016)
Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh perusahaan
dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu
sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli setelah uang diterima
perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan
tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Penjualan tunai merupakan penjualan yang bebas dari resiko kerugian akibat
tidak terbayarnya barang. Oleh karena itu alur penjualan tunai ini diusahakan
dibuat sesederhana mungkin bagi para pelanggan.
Alur transaksi penjualan tunai dengan disertai bukti transaksi, dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Penjualan bermula dari permintaan pelanggan (lisan maupun tertulis)
yang dibuktikan dengan adanya surat permintaan (order).
b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan
kesepakatan sementara).
c. Membuat dan menandatangani surat perjanjian
d. Membuat invoice atau Faktur dengan benar dan teliti, sehingga tidak
merugikan perusahaan dan konsumen. Faktur dibuat beberapa rangkap
untuk kepentingan administrasi.
e. Memeriksa barang dagangan sebelum dijual, diperiksa terlebih dahulu
apakah sesuai dengan pesanan pembeli, tidak cacat, dan apakah sesuai
dengan standar mutu. Bila ya, maka barang dikirim kepada pembeli,
bila tidak, maka barang dikembalikan lagi ke gudang.
f. Menerima pembayaran dengan terlebih dahulu mencocokkan invoice
asli dan rangkapnya. Bila cocok, terima pembayaran barang dan
periksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti.

9
g. Membuat bukti transaksi penerimaan uang berupa kwitansi sesuai
dengan jumlah uang yang diterima. Mengirimkan barang yang dijual
dengan cepat kepada konsumen sebagai pelayanan yang sempurna
dengan membawa surat jalan.
Contoh dari transaksi penjualan tunai dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 1. Skema Transaksi Ekiosku

Sumber : http://cumaseo.blogspot.com/
2.3 Standar Operational Prosedure (SOP) Administrasi Penjualan Tunai
Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi Penjualan
Tunai adalah sebagai berikut:
a. Permintaan pelanggan dibuktikan dengan surat permintaan (order) dari
calon pembeli.
b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan
kesepakatan sementara).
c. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dibuktikan dengan
adanya surat perjanjian.
d. Faktur dibuat dengan benar dan teliti, sehingga tidak meragukan
perusahaan dan konsumen, faktur dibuat beberapa rangkap untuk
kepentingan administrasi.

10
e. Barang dagangan sebelum dijual diperiksa apakah sesuai dengan pesanan
pembeli, tidak cacat, dan apakah sesuai standar mutu. Bila ya, maka
barang dikirim kepada pembeli, bila tidak, barang dikembalikan lagi ke
gudang .
f. Cocokkan invoice asli dan rangkap, bila cocok, terima pembayaran
barang dan periksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti
g. Buat bukti penerimaan uang (kuitansi) sesuai dengan jumlah uang yang
diterima.
h. Kirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada konsumen sebagai
pelayanan yang sempurna.

2.4 Bagan Alur Sistem


Diagram alur dokumen atau paperwork flowchart merupakan diagram alir yang
menunjukkan arus laporan dan formulir beserta tembusannya (Jogiyanto, 2005).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diagram alur dokumen
adalah diagram yang menggambarkan aliran seluruh dokumen. Diagram alur
dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan diagram alur
sistem. Diagram alur dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol
yang ada pada Gambar 2.

11
Gambar 2. Simbol Bagan Aliran Sistem

Sumber : fahmilatiefmunir.blogspot.com

12
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Administrasi Penjualan Tunai


Pengertian penjualan tunai menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan
penjualan kredit. Menurut Narko (2008:71), “Penjualan tunai adalah apabila
pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar
ke bagian kassa.”
Sedangkan menurut Yadiati dan Wahyu (2006:129), “Penjualan tunai adalah
pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual
melalui register kas.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang
transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui
register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan
piutang pada perusahaan penjual. Sedangkan administrasi penjualan tunai adalah
kegiatan untuk mencatat perubahan - perubahan posisi keuangan sebuah
perusahaan akibat adanya transaksi penjualan secara tunai, dan pencatatan
dilakukan secara kronologis dengan metode tertentu, sehingga hasil pencatatan
dapat dikomunikasikan kepada pihak lain

3.2 Prosedur Administrasi Penjualan Tunai


Menurut Mulyadi (2001:15) prosedur adalah “Suatu ukuran klerikal,
biasanya melibatkan orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin secara seragam transaksi perusahaan secara berulang-ulang”.
Kegiatan klerikal (clerical operation) yang dimaksud terdiri dari kegiatan
yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, buku
besar, yaitu: menulis, menggandakan, menghitung, memberikan kode, mendaftar,
memilih (mensortasi), memindah, dan membandingkan.
Prosedur penjualan tunai merupakan

13
Seluruh prosedur yang ditetapkan manajemen digunakan untuk
mengamankan harta perusahaan dari kelalaian/kesalahan (error), kecurangan
(founds), ataupun kejahatan (irregularities). Pengendalian intern juga merupakan
salah satu prosedur-prosedur yang dilakukan perusahaan dengan tujuan
mengamankan aktiva perusahaan dan meningkatkan keakuratan serta dapat
dipercayai data akuntansinya. Sehingga manajemen perusahaan membuat
prosedur-prosedur untuk melindungi harta perusahaan dari pencurian dan
kerusakan fisik yang mungkin terjadi.
Pada administrasi penjualan tunai juga terdapat prosedur yang harus
dijalankan dengan sistematis guna memperlancar jalannya tansaksi yang ada.
Berikut akan disajikan mengenai tabel 6M dalam administrasi penjualan
tunai.

14
Tabel 1.1

6M dalam Administrasi Penjualan Tunai

Pihak yang 1 2 3 4 5 6
Prosedur Keterangan
Terkait Menghimpun Mencatat Mengolah Menggandakan Mengirimkan Menyimpan

Bag. Penjualan  

Bag. Kassa 

Bag. Gudang 

Bag. Pengiriman 

Bag. Jurnal, Terlampir Terlampir


Buku Besar, dan   
Laporan

Bag.Kartu
Persediaan dan  
Kartu Biaya

PIMPINAN

15
3.3 Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Administrasi Penjualan Tunai
Menurut KBBI, dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.
Berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam administrasi
penjualan secara tunai:
1. Faktur penjualan tunai (FPT)
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
diperlukan manajemen mengenai transaksi penjulan tunai. Formulir
faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai
nama pembeli, alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama barang,
kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga,
otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.
Gambar 3. Faktur Penjualan Tunai

Sumber : https://contohsuratindonesia.com
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
o lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk
kepentingan pembayaran barang kepada kassa,
16
o lembar 2 akan diserahkan kepada bagian gudang sebagai perintah
penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan
sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di pembungkus
barang sebagai identitas barang, dan
o lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan
dijadikan sebagai arsip berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali
apabila terjadi kejanggalan transaksi penjualan.
2. Pita Register kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang
dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang
dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga sebagai dokumen
pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah
dibayar dan dicatat dalam register kas.
3. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti
setor bank dibuat tiga lembar, dan diserahkan ke bank bersamaan dengan
penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditanda tangani dan
dicap oleh bank sebagai tanda bukti penyetoran kas ke bank.
4. Rekap Harga Penjulaan
Dokumen ini digunakan untuk meringkas harga pokok produk
yang dijual selama satu periode. Dokumen ini merupakan pendukung
bagi pembuatan memorial guna mencatat harga pokok pendukung produk
yang dijual.
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang
menerbitkan kartu kredit dan diserahkan pada perusahaan (merchart)
yang menjadikan anggota kartu kredit.
5. Bill Of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan
penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
6. Faktur Penjualan COD
17
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.
Tembusan faktur penjualan COD digunakan oleh perusahaan untuk
menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan
barang yang dipesan oleh pelanggan.
7. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang
menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang
menjadi anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang atau
jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk
menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk
transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit.

Catatan-catatan yang digunakan dalam penjualan tunai


1. Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan digunakan untuk mencatat dan meringkas data
penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan
manajemen memerlukan informasi penjualan tiap jenis produk yang
dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan tiap jenis
produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal
penjualan disediakan satu kolom untuk satu jenis produk tersebut.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagang xxx
2. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan kas
dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai.
Kas xxx
Penjualan xxx

18
3. Jurnal Umum
Catatan akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi selain yang
dicatat dalam jurnal khusus, misalnya harga pokok produk yang dijual
selama periode akuntansi tertentu.
4. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat berkurangnya harga
pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan dibagian
akuntansi untuk mengawasi mutasi persediaan barang yang disimpan
digudang.
5. Kartu Gudang
Catatan diselenggarakan dibagian gudang untuk mencatat mutasi
dan persediaan barang yang disimpan digudang. Dalam transaksi
penjualan tunai kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya
kuantitas produk yang dijual. Kartu gudang juga dibutuhkan untuk
mengetahui jumlah persediaan terakhir dari barang dagangan sehingga
dapat diketahui jumlah nominal akun

19
BAB IV
PENUTUP

Penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan


pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa.
Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual.
Sedangkan administrasi penjualan tunai adalah kegiatan untuk mencatat
perubahan - perubahan posisi keuangan sebuah perusahaan akibat adanya
transaksi penjualan secara tunai, dan pencatatan dilakukan secara kronologis
dengan metode tertentu, sehingga hasil pencatatan dapat dikomunikasikan kepada
pihak lain. Pada administrasi penjualan tunai juga terdapat prosedur yang harus
dijalankan dengan sistematis guna memperlancar jalannya tansaksi yang ada.
Selain prosedur yang harus dijalankan secara sistematis juga terdapat
dokumen-dokumen yang harus dilengkapi guna memperlancar jalannya
administrasi penjualan tunai. Dokumen-dokumen tersebut dapat dijabarkan
melalui flowchart administrasi penjualan tunai,

20
DAFTAR PUSTAKA

Buku Administrasi Transaksi ( 15 September 2019)


http://eksis.ditpsmk.net/uploads/book/file/29607A8B-A993-4082-A975-
EFC350E1D545/Buku_Administrasi_Transaksi_smt_1.pdf
Penjaualan Tunai ( 15 September 2019 ) http://tudylibid.com/doc/938459/bab-ii-
landasan-teori-2.1-penjualan-penjualan-merupakan
Prosedure Penjualan Tunai ( 15 September 2019 )
https://www.academia.edu/35159089/PROSEDUR_PENJUALAN_TUNAI
Flowchart Penjualan Tunai ( 15 September 2019)
https://tugasakuntansiperkuliahan.blogspot.com/2016/05/flowchartpenjualan
-tunai-uraiankegiatan.html
Sistem Penjualan Tunai ( 15 September 2019 )
https://tugasakuntansiperkuliahan.blogspot.com/2016/05/sistem-penjualan-
tunai.html

21
Lampiran 1 Flowchart Administrasi Penjualan Tunai

22
23
Lampiran 2
KeteranganProsedur Administrasi Penjualan Tunai
1. Bagian order penjualan
 Menerima order dari pembeli
 Mengisi faktur penjualan tunai 3 lembar
 Mendistribusikan faktur penjualan tunai
2. Bagian Kassa
 Menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan via
pembe
 Menerima uang dari pembeli sebesar yang tercantum dalam faktur
penjualan tunai
 Mengoperasikan register kas untuk menghasilkan pita register kas
 Membubuhkan cap lunas di atas faktur penjualan tunia dan
menempelkan pita regiter kas pada faktur tersebut.
 Menyerahkan faktur penjualan tunai dan pita register kas kepada
pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman
barang.
3. Bagian Gudang
 Menerima faktur penjualan tunai lembar 2 dari bagian order penjualan
 Menyiapkan barang sebanyak yang tercantum dalam faktur penjualan
tunai.
 Mencatat kuantitas barang yang diserahkan ke bagian pengirima
kedalam kartu gudang
 Menyerahkan barnag ke bagian pengiriman barang bersama dengan
faktur penjualan tunai lembar
4. Bagian Pengiriman Barang
 Menerima faktur penjualan tunai lembar 2 bersama dengan barang
dari bagian gudang
 Menerima faktur penjualan tunai lembar 1 dilampiri dengan pita
register kas dari bagian kassa via pembeli

24
 Membandingkan faktur penjualan tunai lembar 1 dengan faktur
penjualan tunia lembar 2 dan memeriksa pita register kas untuk
menentukan apakah harga barang yang telah dibayar oleh pembeli
 Menyerahkan barang kepada pembeli
 Mndistribusikan faktur penjualan tunai.: lembar 1 diserahkan ke
bagian jurnal, buku besar, dan laporan dilampiri dengan pita register
kas , lembar 2 diserahkan kepada pembeli bersamaan dengan
penyerahan barang (slip pembungkus)
5. Bagian Jurnal, Buku besar, dan laporan
 Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register
kas dari bagian pengiriman barang
 Mencatat faktur penjualan tunai dalam jurnal penjualan
 Mencatat faktur penjualan tunai dalam jurnal penerimaan
kasMengirim faktur penjualan tunai dilampiri dengan register kas
kebagian kartu persediaan dan kartu biaya
6. Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya
 Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register
kas dari bagian jurnal, buku besar, dan laporan.
 Mencatat harga pokok penjualan dalam kartu persediaan atas dasar
data dalam faktur penjualan tunai
 Mengarsipkan faktur penjualan tunai yang dilampiri pita regiter kas
menurut nomor urut faktur penjualan tunai

25

Anda mungkin juga menyukai