Anda di halaman 1dari 13

COMPUTER - BASED TRANSACTION PROCESSING

Disusun Oleh : 1. Asrul Aminullah (5520220012)


2. Riski Putri K (5520220014)
3. Lukmanul Hakim (5520220023)

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pembimbing : Dr. Sailendra, S.E. Mak.

UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
JAKARTA 2021
Computer-Based Transaction Processing

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi............................................... 3
B. Komponen dan Siklus Pemrosesan Transaksi ........................................ 4
C. Merancang dan Mendaftar Kode Akun ..................................................... 5
D. Membuat dan Merancang Formulir ........................................................... 7
E. Pemrosesan Transaksi Berbasis Komputer ........................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

2
Computer-Based Transaction Processing

BAB I PENDAHULUAN
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, maupun instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau
organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. TPS
menghapus rasa jenuh saat melakukan transaksi operasional yang sangat banyak
sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komputer secara manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena
merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi.
Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level
manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari transaksi, sehingga
sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan
mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan. Sistem pemrosesan transaksi akan
memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini
akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam
perusahaan.

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM PEMROSESAN AKUNTANSI
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system (TPS)
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat
data, memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan
transaksi (SPT) selalu dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah). Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih
dibutuhkan perusahaan karena berfungsi merekam semua aset yang ada di dalam
perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan
secara manual dan komputerisasi. Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin
sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer untuk mengolah data. Bila
dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan.
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah (PLD), setiap bulan para pelanggan dikirimi
tagihan pemakaian listrik masing–masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya
melalui berbagai cara yaitu melalui kantor – kantor PLD (tidak harus kantor cabang
tempat ia mendaftar) melalui ATM, internet banking, sms banking yang sudah banyak
disediakan para operator seluler. Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah
tagihan yang diterimanya. Misalnya seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat
saja membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000 sekaligus, agar pihak PDL tidak

3
Computer-Based Transaction Processing

bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya akan ditambahkan pada tagihan
bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak
akan langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan
bersangkutan, bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan
menelfon untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan
membantunya, begitupula bila ia pelanggan baru. Jadi dengan basis data yang baik,
pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik.

B. KOMPONEN DAN SIKLUS PEMROSESAN TRANSAKSI


Komponen-komponen sistem pemrosesan transaksi yaitu sebagai berikut :
1. Input = Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat
berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Contoh : Pesanan konsumen, Slip
penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan
2. Proses = Dalam system manual terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi
kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan
memasukkan data kedalam file transaksi Jurnal digunakan untuk mencatat
transaksi akuntansi keuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis lain data
yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.
3. Penyimpanan = Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku
Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan
perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut
“POSTING”. Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date
file master menggunakan file transaksi. contoh: File transaksi, File Master, dan
File referensi atau tabel.
4. Output = Jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain:
Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dan
Neraca Saldo

Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis;


1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-
pembayaran lain.

4
Computer-Based Transaction Processing

2. Siklus pengeluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang


dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.
3. Siklus produksi. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan
sumberdaya menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan
menejemen dana-dana modal termasuk kas.

C. MERANCANG DAN MENDAFTAR KODE AKUN


Akun atau perkiraan adalah suatu daftar untuk mengelompokan transaksi-transaksi
yang sejenis. Dalam Standar Akuntansi Keuangan, akun dapat digolongkan menjadi
dua yaitu:
1. Akun riil atau akun permanen yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir tahun
periode akuntansi dipindahkan ke neraca. Contoh: harta, utang dan modal.
2. Akun nominal atau akun laba rugi yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir
periode akuntansi dipindahkan ke laba rugi, untuk pembuatan laporan laba rugi.

Kode akun atau kode perkiraan


Kode perkiraan adalah pemberian kode pada akun atau perkiraan sehingga setiap
akun mudah diingat, dimengerti dan digunakan. Dalam pemberian kode akun perlu
memperhatikan sifat-sifat sebagai berikut:
1. mudah diingat
2. sederhana dan singkat
3. konsisten
4. memungkinkan adanya penambahan kode akun baru tanpa merubah kode akun
yang sudah ada.
Kegunaan kode akun adalah :
1. untuk mempermudah dalam mengidentifikasi akun-akun dalam buku besar untuk
mempermudah pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan pengambilan
data akuntansi
2. mempermudah pemrosesan selanjutnya
3. dapat mengurangi pekerjaan pencatatan
Macam-macam kode akun sebagai berikut:
1. Kode Numerial

5
Computer-Based Transaction Processing

Kode numerial adalah pemberian kode dengan menggunakan angka pada akun-
akun tersebut yang dimulai dari angka 0 sampai dengan 9.
Dalam sistem kode numerial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Kode B
Dalam kode blok tiap kelompok akun diberi kode secara berurutan dari nomor
kode terkecil sampai nomor kode terbesar
Contoh:
Kelompok Kode
Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
b. Kode Kelompok
Akun-akun diberi kode tersendiri yang terdiri dari kelompok aktiva, utang,
modal, pendapatan dan modal dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan
dan tiap golongan dibagi menjadi jenis akun.
Contoh:
Nomor akun 111 kas
Nomor kode Arti
111
Jenis akun : Kas
Golongan : Aktiva lancar
Kelompok : Aktiva
2. Kode desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode menggunakan angka, masing-masing
angka menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun. Dalam sistem ini
kelompok akun sudah ditentuksn dalam rubrik-rubrik, kemudian rubrik-rubrik
tersebut dijabarkan ke dalam golongan dan jenis akun/perkiraan.
Contoh:
Rubrik 5 Akun Beban
1.1 Beban usaha
5.1.1 Beban gaji bagian kantor
5.1.2 Beban gaji bagian toko
3. Kode Mnemonic
Kode mnemonic adalaah pemberian kode dengan menggunakan huruf yang
berdasarkan huruf awal akun.
Contoh:

6
Computer-Based Transaction Processing

A = Aktiva
AL = Aktiva Lancar
AL-K = Aktiva Lancar Kas
4. Kode kombinasi huruf dan angka
Kode kombinasi huruf dan angka yaitu pemberian kode dimana untuk kelompok
dan golongan menggunakan huruf dan untuk jenis akun menggunakan angka.
Contoh:
Aktiva Lancar Kas = AL-01
Aktiva Lancar Piutang = AL-02

D. MEMBUAT DAN MERANCANG FORMULIR


Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
Formulir disebut juga dengan dokumen. Definisi tetang formulir kertas tersebut diatas
dibuat pada waktu komputer belum digunakan dalam bisnis.
Dengan meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian
formulir elektronik (electronic form) menjadi umum dan meluas dalam bisnis.
Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang
digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Manfaat formulir elektronik yaitu;
1. Tidak pernah kehabisan formulir
Jika perusahaan menggunakan formulir kertas, opersai bisnis dapat berhenti jika
perusahaan kehabisan formulir.
2. Tidak pernah ketinggalan jaman
Jika kebutuhan dan peraturan berubah dengan segera formulir kertas menjadi
ketinggalan jaman. Formulir elektronik mudah sekali disesuaikan dengan
perubahan dan peraturan. Investasi untuk pencetakan dan penyimpanan tidak
diperlukan lagi untuk pembuatan formulir elektronik.
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
Penggunaan formulir kertas seringkali memaksa pengguna formulir yang sudah
tidak lagi memenuhi kebutuhan pemakai, karena untuk perancangan dan
percetakan diperlukan biaya. Formulir elektronik mudah untuk segera
disesuaikan isi dan format formulir untuk memenuhi kebutuhan pemakai dengan
tepat.

7
Computer-Based Transaction Processing

4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah. Penggunaan formulir


kertas membuka peluang untuk tujuan yang salah, atau penggunaan formulir
oleh orang yang tidak berhak.
Misal: Ijasah dipalsukan, Duit saja bisa dipalsukan.
Dengan formulir elektronik, pengendalian formulir dapat dilakukan dengan
penentuan pemakai formulir tertentu hanya terbatas pada orang yang memiliki
“password” (kata sandi). Orang yang menggunakannya harus mengisi
“password”. Jika formulir elektronik direvisi, orang tidak akan salah
menggunakan formulir karena formulir tersebut tidak lagi tersedia dalam file
komputer.
5. Kecepatan pengisian formulir
Kecepatan pengisian formulir elektronik tidak diragukan lagi. Cursor akan
berhenti di setiap ruang kosong yang harus diisi data dan membimbing pengisi
ke dalam urutan pengisian formulir secara logis.
Formulir elektronik dapat melakukan penghitungan (penambahan, pengurangan,
perkalian, pembagian) dan mencatumkan secara otomatis hasil perhitungan
pada ruang tertentu dalam formulir.
6. Penangkapan data dilakukan sekali
Dengan menggunakan formulir kertas, data direkam dalam formulir, kemudian
orang lain harus membaca data dari formulir untuk keperluan pemasukan data
ke dalam sistem informasi.
Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi (penggandaan)
penangkapan dan pemasukan data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.
7. Tidak ada data yang mengambang
Dengan formulir elektronik data dimasukkan dan dikirimkan dari satu tempat ke
tempat lain secara elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang.
Dengan formulir kerta data akan mengambang sesuai dengan lama waktu yang
diperlukan untuk menstransfer formulir kertas dari satu tempat ke tempat lain.
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
Jika perusahaan menggunakan ribuan macam formulir, pengelolaan formulir
menjadi suatu pekerjaan yang besar dan kompleks.
Manfaat Formulir
Formulir sangat penting artinya untuk menjalankan suatu organisasi.
Hampir semua peristiwa dalam perusahaan trjadi karena formulir dan memerlukan
formulir untuk merekamnya. Contoh: banyak orang berpikir pesawat bisa terbang

8
Computer-Based Transaction Processing

karena pilotnya ini salah yang benar karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot
untuk menerbangkan pesawat tersebut.
Dalam suatu perusahaan, penggunaan formulir bermanfaat dalam hal:
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.
Setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat yang memilki
wewenang untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Contoh: Transaksi pembelian, harus ada tanda tangan dari Kepala Bagian
Pembelian dengan membubuhkan tanda tangan diatas surat order pembelian.
2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
Formulir berfungsi sebagai alat perekam data transaksi, ini sebagai bukti telah
terjadi transaksi bisnis.
Contoh: dalam transaksi penjualan tunai harus terekam di dalam formulir adalah;
tanggal penjualan, nama wiraniaga yang melayani pembeli, nama barang ayng
dijual, kuantitas, harg jual persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian
dalam bentuk tulisan. Sering kita mendengar komentar “memang lidah tak
bertulang” atau sulit dipercaya. Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu
ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. Misal:
order pembelian barang X sebanyak 100 ton disampaikan secara LISAN oleh
Kepala Bagian Pembelian, kemungkinan order ini diterima salah oleh pemasok
adlaah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang disampaikan secara lisan,
untuk mengurangi kemungkinan kesalahan, biasanya disusul kemudian dengan
pengoiriman surat order pembelian kepada pemasok.
4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi
yang sama atau organisasi lain. Formulir berfungsi pula untuk menyampaikan
informasi secara intern organisasi atau antar organisasi.
Contoh:
Bagian gudang menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk
memberitahu bagian pembelian bahwa bagian gudang memerlukan barang
dengan spesifikasi dan kuantitas seperti tertulis dalam formulir tersebut.
Prinsip Dasar Yang Melandasi Perancangan Formulir
Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan:
1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir.
Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok

9
Computer-Based Transaction Processing

mengenai pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang


yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk
melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima.
2. Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data.
Dalam mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebihdari
satu kali. Sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus
direkam sedemikian rupa dalam formulir, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
informasi bagi semua departemen.
3. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas. Formulir yang dirancang
sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya perekaman data
yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal
dan buku pembantu.
4. Unsur internal check dalam merancang formulir.
Formulir merupakan bagiandari berbagai internal check dalam suatu organisasi.
Internal cek ini diciptakan untuk dapat menhasilkan informasi yang dapat
dipercaya dan teliti dan untuk menjaga kekayaan organisasi.
5. Nama dan alamat perusahaan pada formulir.
Formulir untuk antar bagian di dalam di perusahaan, tidak perlu memuat nama
dan alamat perusahaan. Namum untuk yang dikirm ke luar perusahaan, nama,
alamat dan bahkan logo perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk
memudahkan identifikasi asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima.
6. Nama formulir.
Seperti hal orang orang, formulirpunperlu diberinama unutk memudahkan
identifikasinya.
Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut.
Nama formulir ini dicetak pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap
formulir tersebut.
7. Nomor identifikasi pada setiap formulir.
Jika perusahaan mengggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor
identifikasi terhadap forulir mulai diperlukan. Untuk menginat berbagai nama
formulir, kemungkinan orang akan menemui kesulitan. Oleh karena itu nomor
dapat melengkapi nama, untuk memudahkan identifikasi formulir.
8. Formulir besar.

10
Computer-Based Transaction Processing

Jika kita mengisi banyak klom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali
kertas ukuran folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar.
Untuk menghindarinya, setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
9. Pencetakan garis pada fomulir
Garis harus dicetak pad formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan.
Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu
dicetak karena mesin ketik akan dapat mengatus spasi sendiri.
10. Pencatuman nomor urut tercetak. Digunakan untuk mengawasi pemakaian
formulir dan untuk identifikasi transaksi bisnis.
Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur
penjualan dan sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap
transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Demikian juga dapat
berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut hilang.
11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X
(silang), atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih
dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu
tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan
tanda V (cek list) atau X (silang) untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.
12. Formulir ganda
Fomulir ganda adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya.
Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya
dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan karbon , menggunakan kertas tanapa
karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.

E. PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPUTER


Pemrosesan Input:
1. off line (biasanya data diinputkan secara batch). Pemrosesan secara batch
relative lebih murah dibandingkan dengan pemrosesan secara online
2. on line
Alternatif pendekatan pemrosesan data:
1. Periodic processing approach (sistem batch)
2. Immediate processing approach (real time processing)

11
Computer-Based Transaction Processing

Perbandingan antara periodic processing approach dan immediate processing


approach.
Periodic processing approach Immediate processing approach
Keuntungan Kelemahan Keuntungan Kelemahan
Meningkatkan efisiensi pemrosesan data, Data dalam master file Mampu menyediakan Membutuhkan
khususnya pada saat perusahaan mesti adakalanya out of date informasi yang uptodate hardware dan
memproses batch yang sangat besar jika ada kesalahan transaksi dapat segera software yang cukup
dalam transaksi maka canggih sistem yang
memungkinkan pengendalian diedit pada saat
koreksi atas kesalahan lebih kompleks lebih
menggunakan total batch untuk menjamin transaksi direkam,
akan tertunda, dan sulit dan lebih
keakuratan dan kelengkapan data yang pembetulan mesti koreksi atas kesalahan kompleks dalam
diproses. Pemanfaatan computer menunggu sampai siklus dapat langsung dilakukan membangun jejak
hardware dan software secara ekonomis proses berikutnya tiba tanpa delay audit

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system
(TPS) adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya
adalah mencatat data, memproses data, danmenghasilkan informasi baku.
Sistem pemrosesan transaksi (SPT) selalu dimiliki oleh entitas (perusahaan,
organisasi, instansi pemerintah).
2. Komponen-komponen pemrosesan transaksi meliputi input, proses,
penyimpanan dan output.

Saran
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem informasi yang berfungsi merekam
semua aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. Meliputi mencatat data, memproses
data dan menghasilkan informasi baku atau standart. Dalam mengumpulkan atau
mencatat data sebagai input harus mengambil data yang memang benar-benar valid,
agar data yang akan diproses dapat menghasilkan informasi yang memang dapat
membantu kinerja perusahaan. Dengan informasi yang valid dan akurat perusahaan
akan dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan dan dapat dijadikan
bahan acuan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlunya server khusus
untuk menjaga seluruh data transaksi agar lebih aman dan tetap terjaga dengan
informasi yang dibutuhkan.

12
Computer-Based Transaction Processing

DAFTAR PUSTAKA

Apa itu Transaction Processing System


https://nagitec.com/apa-itu-transaction-processing-system/

Kurniawan, Adi. (2019). Implementasi Transaction Processing System Berbasis


Web dan Mobile. Jurnal Ilmiah
http://teknik.usni.ac.id/jurnal/T.%20ADI%20KUR.pdf

Putri, Keyla. (2020). Implementasi Sistem Pengolahan Transaksi Keuangan


Berbasis E-Commerce. Jurnal Ilmiah

Setiawan, Rachmat. (2017). Penerapan Transaction Processing System Untuk


Mengurangi Risiko Penggunaan Dokumen. Jurnal Ilmiah
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2672/1/10410100152-2017-
COMPLETE.pdf

Role of Information Technology in Transaction Processing System


https://scialert.net/fulltext/?doi=itj.2003.128.134

13

Anda mungkin juga menyukai