UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
JAKARTA 2021
Computer-Based Transaction Processing
DAFTAR ISI
2
Computer-Based Transaction Processing
BAB I PENDAHULUAN
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, maupun instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau
organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. TPS
menghapus rasa jenuh saat melakukan transaksi operasional yang sangat banyak
sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komputer secara manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena
merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi.
Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level
manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari transaksi, sehingga
sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan
mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan. Sistem pemrosesan transaksi akan
memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini
akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam
perusahaan.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM PEMROSESAN AKUNTANSI
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system (TPS)
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat
data, memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan
transaksi (SPT) selalu dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah). Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih
dibutuhkan perusahaan karena berfungsi merekam semua aset yang ada di dalam
perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan
secara manual dan komputerisasi. Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin
sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer untuk mengolah data. Bila
dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan.
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah (PLD), setiap bulan para pelanggan dikirimi
tagihan pemakaian listrik masing–masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya
melalui berbagai cara yaitu melalui kantor – kantor PLD (tidak harus kantor cabang
tempat ia mendaftar) melalui ATM, internet banking, sms banking yang sudah banyak
disediakan para operator seluler. Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah
tagihan yang diterimanya. Misalnya seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat
saja membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000 sekaligus, agar pihak PDL tidak
3
Computer-Based Transaction Processing
bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya akan ditambahkan pada tagihan
bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak
akan langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan
bersangkutan, bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan
menelfon untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan
membantunya, begitupula bila ia pelanggan baru. Jadi dengan basis data yang baik,
pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik.
4
Computer-Based Transaction Processing
5
Computer-Based Transaction Processing
Kode numerial adalah pemberian kode dengan menggunakan angka pada akun-
akun tersebut yang dimulai dari angka 0 sampai dengan 9.
Dalam sistem kode numerial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Kode B
Dalam kode blok tiap kelompok akun diberi kode secara berurutan dari nomor
kode terkecil sampai nomor kode terbesar
Contoh:
Kelompok Kode
Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
b. Kode Kelompok
Akun-akun diberi kode tersendiri yang terdiri dari kelompok aktiva, utang,
modal, pendapatan dan modal dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan
dan tiap golongan dibagi menjadi jenis akun.
Contoh:
Nomor akun 111 kas
Nomor kode Arti
111
Jenis akun : Kas
Golongan : Aktiva lancar
Kelompok : Aktiva
2. Kode desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode menggunakan angka, masing-masing
angka menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun. Dalam sistem ini
kelompok akun sudah ditentuksn dalam rubrik-rubrik, kemudian rubrik-rubrik
tersebut dijabarkan ke dalam golongan dan jenis akun/perkiraan.
Contoh:
Rubrik 5 Akun Beban
1.1 Beban usaha
5.1.1 Beban gaji bagian kantor
5.1.2 Beban gaji bagian toko
3. Kode Mnemonic
Kode mnemonic adalaah pemberian kode dengan menggunakan huruf yang
berdasarkan huruf awal akun.
Contoh:
6
Computer-Based Transaction Processing
A = Aktiva
AL = Aktiva Lancar
AL-K = Aktiva Lancar Kas
4. Kode kombinasi huruf dan angka
Kode kombinasi huruf dan angka yaitu pemberian kode dimana untuk kelompok
dan golongan menggunakan huruf dan untuk jenis akun menggunakan angka.
Contoh:
Aktiva Lancar Kas = AL-01
Aktiva Lancar Piutang = AL-02
7
Computer-Based Transaction Processing
8
Computer-Based Transaction Processing
karena pilotnya ini salah yang benar karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot
untuk menerbangkan pesawat tersebut.
Dalam suatu perusahaan, penggunaan formulir bermanfaat dalam hal:
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.
Setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat yang memilki
wewenang untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Contoh: Transaksi pembelian, harus ada tanda tangan dari Kepala Bagian
Pembelian dengan membubuhkan tanda tangan diatas surat order pembelian.
2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
Formulir berfungsi sebagai alat perekam data transaksi, ini sebagai bukti telah
terjadi transaksi bisnis.
Contoh: dalam transaksi penjualan tunai harus terekam di dalam formulir adalah;
tanggal penjualan, nama wiraniaga yang melayani pembeli, nama barang ayng
dijual, kuantitas, harg jual persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian
dalam bentuk tulisan. Sering kita mendengar komentar “memang lidah tak
bertulang” atau sulit dipercaya. Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu
ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. Misal:
order pembelian barang X sebanyak 100 ton disampaikan secara LISAN oleh
Kepala Bagian Pembelian, kemungkinan order ini diterima salah oleh pemasok
adlaah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang disampaikan secara lisan,
untuk mengurangi kemungkinan kesalahan, biasanya disusul kemudian dengan
pengoiriman surat order pembelian kepada pemasok.
4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi
yang sama atau organisasi lain. Formulir berfungsi pula untuk menyampaikan
informasi secara intern organisasi atau antar organisasi.
Contoh:
Bagian gudang menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk
memberitahu bagian pembelian bahwa bagian gudang memerlukan barang
dengan spesifikasi dan kuantitas seperti tertulis dalam formulir tersebut.
Prinsip Dasar Yang Melandasi Perancangan Formulir
Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan:
1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir.
Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok
9
Computer-Based Transaction Processing
10
Computer-Based Transaction Processing
Jika kita mengisi banyak klom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali
kertas ukuran folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar.
Untuk menghindarinya, setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
9. Pencetakan garis pada fomulir
Garis harus dicetak pad formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan.
Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu
dicetak karena mesin ketik akan dapat mengatus spasi sendiri.
10. Pencatuman nomor urut tercetak. Digunakan untuk mengawasi pemakaian
formulir dan untuk identifikasi transaksi bisnis.
Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur
penjualan dan sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap
transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Demikian juga dapat
berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut hilang.
11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X
(silang), atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih
dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu
tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan
tanda V (cek list) atau X (silang) untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.
12. Formulir ganda
Fomulir ganda adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya.
Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya
dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan karbon , menggunakan kertas tanapa
karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.
11
Computer-Based Transaction Processing
Saran
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem informasi yang berfungsi merekam
semua aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. Meliputi mencatat data, memproses
data dan menghasilkan informasi baku atau standart. Dalam mengumpulkan atau
mencatat data sebagai input harus mengambil data yang memang benar-benar valid,
agar data yang akan diproses dapat menghasilkan informasi yang memang dapat
membantu kinerja perusahaan. Dengan informasi yang valid dan akurat perusahaan
akan dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan dan dapat dijadikan
bahan acuan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlunya server khusus
untuk menjaga seluruh data transaksi agar lebih aman dan tetap terjaga dengan
informasi yang dibutuhkan.
12
Computer-Based Transaction Processing
DAFTAR PUSTAKA
13