Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Transaction Processing System: Fuctional Area System & Compliance


System

Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu: Syarif M. Helmi, S.E., M.AK., AK., CA.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Sylvia Andaresta B1031171003


2. Elipiya B1031171007
3. Lili Ervina Conny B1031171013
4. Yuni Dwi Ningsih B1031171021

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
yang membahas mengenai Transaction Processing System: Fuctional Area System &
Compliance Systemini dengan baik.

Terimakasih anggota kelompok 1 yang telah berkontribusi baik melalui waktu, tempat, biaya
serta ide-ide yang dimiliki untuk menyusun makalah ini. Tidak lupa kepada dosen pengampu
yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami memahami dan dapat menjelaskan
mengenai Transaction Processing System: Fuctional Area System & Compliance System.

Besar harapan kami semoga makalah ini dapat menambah dan memberikan wawasan bagi
para pembaca. Namun, kami sadar bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata
sempurna dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
evaluasi sehingga makalah selanjutnya dapat disusun dengan lebih baik lagi.

Pontianak, 16 April 2019

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................19

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19


3.2 Saran ....................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transaction Proccessing System (Tps)

Transaction Processing System adalah sebuah proses transaksi sehari-hari seperti proses
transaksi di cashier, perpustakaan, dan lain-lain. TPS merupakan setiap peristiwa bisnis yang
terjadi selama ada operasi bisnis.Peristiwa transaksi pada TPS dapat menimbulkan peristiwa
bisnis yang lain. Contoh : Ketika toko laris dengan pelanggan dan kehabisan barang, toko
akan mengorder ke supplyer. Pada TPS sejumlah transaksi dapat dijelaskan oleh sejumlah
item data. TPS dirancang untuk merekam dan menyimpan data yang menjelaskan setiap
peristiwa bisnis yang terjadi. TPS merupakan dasar dari semua sistem informasi,yang bersifat
berulang, konsisten, dan memiliki high volume class. TPS adalah sebagai dasar bagi sistem
informasi lainnya. TPS dapat digunakan untuk menyampaikan kesan kepada pelanggan
tentang kualitas bisnis yang ada. Contohnya adalah cashier, jika cashiernya cepat dan tidak
lama maka kualitas bisnisnya akan segera naik.

Siklus TPS

1. Langkah pertama dari siklus


pemrosesan transaksi adalah
pengambilan data bisnis.
Misalnya, data transaksi
dapat dikumpulkan oleh
terminal titik penjualan
menggunakan pemindaian
optik kode batang dan
pembaca kartu kredit di toko
ritel atau bisnis lainnya.
Data transaksi juga dapat
ditangkap di situs Web e-
commerce di Internet.

2. Sistem pemrosesan transaksi


memproses data dalam dua
cara dasar: (1) pemrosesan batch, di mana data transaksi

4
diakumulasikan selama periode waktu dan diproses secara berkala, dan
(2) pemrosesan waktu nyata (juga disebut pemrosesan online), di mana
data diproses segera setelah transaksi terjadi.

3. Pemeliharaan Basis Data. Basis data organisasi harus diperbarui oleh sistem pemrosesan
transaksinya sehingga selalu benar dan terkini. Oleh karena itu, sistem pemrosesan
transaksi berfungsi untuk membantu dalam memelihara basis data perusahaan dari suatu
organisasi untuk mencerminkan perubahan yang dihasilkan dari transaksi bisnis sehari-
hari. Misalnya, penjualan kredit yang dilakukan kepada pelanggan akan menyebabkan
saldo akun pelanggan meningkat dan jumlah inventaris yang ada berkurang.
Pemeliharaan basis data memastikan bahwa perubahan-perubahan ini dan lainnya
tercermin dalam catatan data yang disimpan dalam database perusahaan.
4. Pembuatan Dokumen dan Laporan. Sistem pemrosesan transaksi menghasilkan berbagai
dokumen dan laporan. Contoh dokumen transaksi termasuk pesanan pembelian, cek gaji,
kwitansi penjualan, faktur, dan laporan pelanggan. Laporan transaksi dapat berbentuk
daftar transaksi seperti daftar gaji, atau mengedit laporan yang menggambarkan
kesalahan yang terdeteksi selama pemrosesan.
5. Pemrosesan Permintaan. Banyak sistem pemrosesan transaksi memungkinkan Anda
untuk menggunakan Internet, intranet, ekstranet, dan browser Web atau bahasa
permintaan manajemen basis data untuk membuat pertanyaan dan menerima tanggapan
mengenai hasil aktivitas pemrosesan transaksi. Biasanya, respons ditampilkan dalam
berbagai format atau layar yang ditentukan sebelumnya. Misalnya, Anda dapat
memeriksa status pesanan penjualan, saldo dalam akun, atau jumlah stok dalam
inventaris dan menerima tanggapan langsung di PC

2.2 Komponen Pemrosesan Transaksi


1) Input
 Input adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi
lainnya.
 Tujuan formulir :
 Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
 Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
 Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai
Record Management

5
2) Proses
 Dalam sistem manual, proses terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi
kedalam jurnal.
 Dalam sistem komputer, proses dilakukan dengan memasukkan data kedalam
file transaksi.
3) Penyimpanan
 Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar.
 Buku besar menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan.
 Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”
 Untuk sistem komputer, posting dilakukan dengan mengup-date file master
menggunakan file transaksi.
Macam-Macam File penyimpanan :
 Master File : kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang
selalu disesuaikan dengan keadaan.
 File Transaksi : kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk
up-date master file.
 File Indeks : master file yang berisi data yang digunakan sebagai petunjuk untuk
menyesuaikan master file.
 File Tabel : master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam
memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan
dalam perhitungan-perhitungan.
4) Keluaran
 Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi,
antara lain :
 Laporan Keuangan,
 Laporan Operasional,
 Dokumen Pengiriman,
 Faktur, dsb.
2.3 Karakeristik Transaction Processing System
1. TPS adalah sistem yang memproses data dengan volume yang banyak.
2. Sumber data TPS sebagian besar bersifat internal, dan output yang dihasilkan juga
bersifat internal.
3. TPS beroprasi secara teratur, bersifat harian, mingguan, dll).

6
4. Karena prosesnya berjalan mingguan bahkan harian maka TPS memerlukan
kapasitas penyimpanan (database) yang besar
5. TPS memerlukan kecepatan pemrosesan yang tinggi. Jika tidak tinggi maka akan
timbul permasalahan. Contohnya pada mesin cashier. Jika kecepatan pemrosesanya
tidak tinggi maka akan semakin panjang antreannya dan konsumen akan merasa
malas untuk berbelanja.
6. Input dan output dari data harus dikenal dan dimengerti, akurat dan tidak boleh salah.
7. TPS Membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi dengan tapi kompleksitas yang
rendah.
8. membutuhkan tingkat keakuratan yang tinggi, integritas data, dan keamanan.
9. TPS memerlukan sistem pengolah yang handal karena sebuah organisasi tak dapat
bertahan lama tanpa TPS.
10. TPS melakukan proses yang diminta oleh pengguna.

2.4 Tiga Metode Transaction Proccessing System


1. Metode Batch Processing. Pada metode ini data disimpan dulu baru diproses secara
manual. Metode ini tergolong simple dan tidak mahal. Contohnya, melakukan
pengiriman paket melalui Pos Indonesia, memberikan penilaian yang digunakan
untuk mengisi rapot saat akhir semester, email, kartu kredit, kliring, voucher belanja
dari bank, dll.

2. O n l i n e P r o c e
kompleks. Contohnya, reservation system, melakukan transaksi atau penarikan di
ATM, membeli barang di tokopedia atau shoppee, melakukan transaksi
menggunakan mobile banking, dll.

7
3.

Hybrid. Menggabungkan antara Batch dan Online Processing System. Pada Metode
Hybrid keakuratannya lebih besar, lebih simple dan tidak mahal.

2.5 Tiga Tipe Transaction Proccessing System


1. TPS secara Tradisional, TPS diterapkan pada sistem mainframe menggunakan batch
processing.
2. TPS secara online, menggunakan Online Transaction Processing(OLTP), sistem
dapat dibangun pada sebuah client atau server dan dapat lebih menghemat uang.
3. Internet Transaction Processing, memungkinkan transfer data multimedia dengan
respon waktu yang cepat. Tipe ini memerlukan penyimpanan database yang besar
dari grafik dan video. Sifatnya adalah Real time. Tipe ini memerlukan biaya yang
rendah.

TPS memiliki tugas-tugas tertentu seperti pemrosesan order, buku besar, utang dan
piutang, manajemen persediaan, pengiriman, dan penerimaan, daftar gaji, serta laporan
periodik dan keterangan.

2.6 Klasifikasi Sistem Informasi


 Functional Area adalah
aktivitas yang dilakukan
dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Di tingkat
strategis, rencanakan
manajemen tingkat senior atau
atas dan buat keputusan yang
menetapkan atau berdampak

8
pada arah jangka panjang seluruh organisasi. Keputusan ini visioner dan berorientasi
masa depan. Data eksternal tentang ekonomi, pasar, pesaing, dan tren bisnis sangat
penting untuk analisis, perencanaan, dan keputusan SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) mereka. Pada tingkat manajerial atau administratif, manajer
tingkat menengah mendefinisikan model bisnis dan membuat keputusan taktis yang
jaraknya lebih pendek. Contohnya adalah bagaimana mengalahkan pesaing dan
menghasilkan pendapatan dan laba untuk memenuhi misi, tujuan, dan strategi
organisasi. Kontrol penting pada tingkat ini. Manajemen menengah menetapkan
tujuan untuk departemen atau unit bisnis mereka yang konsisten dengan tujuan
organisasi yang ditetapkan oleh manajemen senior Data eksternal dan internal
penting untuk pengambilan keputusan, yang seringkali memiliki cakrawala waktu
satu hingga tiga tahun. Di tingkat operasional, manajer departemen, penyelia, dan
pekerja memerlukan data terperinci, secara waktu nyata atau mendekati waktu nyata,
dan kemampuan untuk menanggapi apa yang mereka pelajari dari IS fungsional.
Pembuatan keputusan sebagian besar untuk jangka pendek, karena keputusan
diambil dari dibuat untuk mengendalikan kegiatan dan operasi yang sedang
berlangsung. Tujuan kontrol adalah untuk mengidentifikasi penyimpangan dari
tujuan sesegera mungkin untuk mengambil tindakan korektif. Melacak penjualan,
tingkat inventaris, pesanan, dan dukungan pelanggan adalah contoh kegiatan kontrol.
Data internal perusahaan paling penting di level ini.
 Functional Information Area adalah sistem informasi yang memiliki cakupan pada
satu functional area.
Memfasilitasi pekerjaan
dan menghasilkan
informasi untuk satu
departemen atau satu
functional area. Misalnya,
keuangan (Financial),
sumber daya manusia, dll.

9
 Rantai Nilai adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk
memberikan nilai tambah bagi produk atau jasa yang diberikan. Aktivitas yang
dilakukan meliputi inbound logistics, warehouse and storage, production, finished
product storage, outbound logistics, marketing and sales, dan customer service.

 Production and Operation adalah fungsi dalam organisasi yang bertanggung jawab
untuk proses transformasi input menjadi output. Fungsi ini bisa berbeda, tergantung
dari tipe organisasi. Organisasi manufaktur akan berbeda dengan organisasi yang
menyediakan jasa atau berbeda dengan universitas atau rumah sakit.

10
 Accounting adalah sistem informasi akuntansi digunakan mendukung pencatatan
dan pelaporan berbagai transaksi bisnis dan aliran dana di dalam organisasi. Sistem
informasi akuntansi adalah informasi tertua dan paling banyak digunakan sistem
dalam bisnis. Mereka mencatat dan melaporkan transaksi bisnis dan peristiwa
ekonomi lainnya. Sistem akuntansi berbasis komputer mencatat dan melaporkan
aliran dana melalui suatu organisasi berdasarkan sejarah dan menghasilkan laporan
keuangan penting seperti neraca dan laporan pendapatan. Sistem tersebut juga
menghasilkan perkiraan kondisi masa depan seperti proyeksi laporan keuangan dan
anggaran keuangan. Kinerja keuangan perusahaan diukur terhadap perkiraan seperti
itu oleh laporan akuntansi analitik lainnya. Sistem akuntansi operasional
menekankan pencatatan legal dan historis dan produksi laporan keuangan yang
akurat. Biasanya, sistem ini mencakup sistem pemrosesan transaksi seperti
pemrosesan pesanan, kontrol inventaris,

a. Cakupan Sistem Informasi Akuntansi


 Pemrosesan Pesanan (Order Processing)
 Pengawasan Inventaris (Inventory Control)
 Account Receivable
 Account Payable
 Penggajian (Payroll)
 Buku Besar (General Ledger)
b. Bagian – Bagian Accounting
1. Order Processing adalah orang yang mencatat dan memproses permintaan
pelanggan dan mencetak invoice panggilan pelanggan.
2. Inventory Control adalah orang yang memproses data yang mencerminkan
inventori dan memberikan informasi pemesanan dan pengiriman.
3. Account Receivable adalah orang yang mencatat tagihan pihak  pelanggan
dan membuat hasil laporan ke manajemen.
4. Account Payable adalah orang yang mencatat tagihan pembelian ke
pemasok dan pembayaran ke pemasok dan membuat hasil cash
management report.
5. Payroll adalah orang yang mencatat pekerjaan dan data kompensasi
pegawai dan juga hasil paycheck dan laporan penggajian pegawai.
6. General Ledger adalah orang yang membuat hasil laporan keuangan
periodik dan melakukan kondilisasi data dari akuntasi lainnya.

11
 Asset Management adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengelola
inventaris asset dalam sebuah organisasi. Fungsi bisnis yang terlibat dapat mengikuti
siklus hidup asset, mulai perencanaan sampai dengan disposal asset (penghapusan
asset).

 Sales and Marketing bertugas sebagai sistem pelacakan timbal yang menyimpan data
tentang calon pelanggan, riwayat kontak, dan minat produk mereka dan sebagai
sistem peramalan penjualan untuk memprediksi penjualan di masa depan.

12
Bagian – Bagian Sales and Marketing
1. Customer Management adalah orang yang memberikan layanan kepada
2. Sales Forescasting adalah orang yang bertugas dalam menguru perencana
perusahaan, penambahan proyeksi, dan laporan keuangan.
3. Lead Tracking adalah orang yang bertugas dalam merekam calon pelanggan,
melacak rasa minat pelanggan terhadap suatu barang yang ditawarkan, tetap
menyimpan kontak pelanggan.
4. Product Management adalah orang yang bertugas dalam membuat laporan
penjualan, aset promosi, iklan dan saluran penjualan.
 Academic adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengelola kegiatan
akademik institusi pendidikan. Fungsi bisnis yang terlibat dapat mengikuti siklus
hidup mahasiswa, mulai pendaftaran sampai dengan wisuda.

 Human Resource, Fungsi manajemen sumber daya manusia (SDM) melibatkan


perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi, dan pengembangan karyawan
organisasi. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan
sumber daya manusia perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan demikian,
sistem informasi sumber daya manusia (HRIS) dirancang untuk mendukung.
1) Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan personel bisnis,
2) pengembangan karyawan hingga potensi penuh mereka, dan
3) kontrol semua kebijakan dan program personil.
Awalnya, bisnis menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk.
1) menghasilkan gaji dan laporan penggajian,
2) memelihara catatan personil, dan
3) menganalisis penggunaan personel dalam operasi bisnis.
Banyak perusahaan telah melampaui fungsi manajemen personalia tradisional ini
dan telah mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia yang juga
mendukung
1) rekrutmen, seleksi, dan perekrutan
2) penempatan kerja;
3) penilaian kinerja;
4) analisis manfaat karyawan;
5) pelatihan dan pengembangan; dan

13
6) kesehatan, keselamatan, dan keamanan.

Fungsi bisnis berinteraksi dengan mengirimkan data dari satu ke yang lain. Misalnya,
setelah produk diproduksi dan dikirim, sistem produksi dan pengiriman menginformasikan
sistem akuntansi, yang mencatat penjualan dan mengeluarkan hutang dagang (A / P) atau
membebankan biaya pada kartu kredit pembeli. Catatan bisnis dihasilkan oleh setiap
kegiatan, termasuk yang diperlukan untuk jaminan produk, laporan penjualan, dan laporan
keuangan. Persyaratan data unit tingkat operasional sangat luas dan relatif rutin, jarang
berubah karena bergantung pada sumber input tetap dan prosedur operasi standar (SOP) .SOP
adalah seperangkat instruksi tertulis yang mendokumentasikan kegiatan rutin atau berulang
yang diikuti oleh suatu organisasi.
Pengembangan dan penggunaan SOP adalah bagian integral dari sistem kontrol kualitas yang
sukses karena mereka memberikan informasi kepada individu untuk melakukan pekerjaan
dengan benar. Manfaat utama dari SOP adalah bahwa mereka meminimalkan variasi dan
mempromosikan kualitas melalui penerapan proses atau prosedur yang konsisten dalam
organisasi, bahkan jika ada perubahan personel sementara atau permanen.
Sistem Pengungkapan Keuangan SEC. Di perusahaan publik, fungsi akuntansi dan keuangan
bertanggung jawab untuk secara akurat mengungkapkan (melaporkan) kondisi keuangan
perusahaan kepada badan pengatur. Misalnya, perusahaan harus mengajukan laporan
keuangan triwulanan dan tahunan kepada SEC. Laporan keuangan meliputi Pernyataan Posisi
Keuangan, Komprehensif Penghasilan, Perubahan Ekuitas, dan Arus Kas. Sistem
pengungkapan keuangan SEC adalah pusat dari misinya untuk melindungi investor dan
menjaga pasar yang adil, tertib, dan efisien. Untuk menghilangkan kesulitan mencari data dan
meningkatkan cara investor menemukan dan menggunakan informasi, SEC mencari sistem
kepatuhan pengungkapan data baru, di mana item data ditandai untuk membuatnya mudah
dicari. Sistem pelaporan (pengungkapan) didasarkan pada penandaan data elektronik, atau
eXtensible Business Reporting Language (XBRL).

14
2.7 Kualifikasi Transaction Processing System
Dalam rangka untuk memenuhi syarat sebagai TPS, transaksi yang dibuat oleh sistem
harus lulus tes ACID. ACID tes yang mengacu pada empat prasyarat berikut:
1. Atomicity.
Atomicity berarti bahwa suatu transaksi selesai baik secara penuh atau tidak sama
sekali. Sebagai contoh, jika dana yang ditransfer dari satu account ke account lainnya,
ini hanya dianggap sebagai transaksi fide tulang jika baik penarikan dan deposit
terjadi. Jika satu account didebet dan yang lainnya tidak dikreditkan, tidak memenuhi
syarat sebagai transaksi. Sistem TPS memastikan bahwa transaksi berlangsung secara
keseluruhan.
2. Konsistensi.
Sistem TPS ada dalam satu set aturan operasi (atau integritas kendala). Jika batasan
integritas menyatakan bahwa semua transaksi dalam database harus memiliki nilai
positif, setiap transaksi dengan nilai negatif akan ditolak.
3. Isolasi.
Transaksi harus tampak terjadi dalam isolasi. Sebagai contoh, ketika transfer dana
dibuat antara dua rekening yang mendebit dari satu dan lain kredit harus tampak
terjadi secara simultan. Dana tidak dapat dikreditkan ke account sebelum mereka
didebet dari yang lain.
4. Keawetan.
Setelah transaksi selesai, mereka tidak dapat dibatalkan. Untuk memastikan bahwa
kasus ini adalah TPS bahkan jika mengalami kegagalan, log akan dibuat untuk
mendokumentasikan semua transaksi selesai.
2.8 Tujuan Transaction Processing System :
 Capture, proses, dan update database yang diperlukan untuk mendukung kegiatan
rutin perusahaan.
 Memastikan bahwa data diproses secara akurat dan lengkap.
 Menghindari memproses transaksi penipuan.
 Menghasilkan tanggapan dan laporan tepat waktu.
 Mengurangi kebutuhan tenaga kerja administrasi.
 Membantu meningkatkan layanan pelanggan.
 Mencapai keunggulan kompetitif

BAB III

15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Debora. 2012. Functional Enterprise and Interorganizational System. Diperoleh (16, April
2019). https://blogs.uajy.ac.id/debora/2012/11/13/functional-enterprise-and-
interorganizational-systems/

16
Vidiana.2017. Transaction Processing System Pertemuan 7. Diperoleh (16, April 2019).
https://vidiana171709161.wordpress.com/2017/12/02/transaction-processing-system-
pertemuan-7/

Transaction Processing System. Diperoleh (16, April 2019).


http://sisinfomanajemen.blogspot.com/2015/10/transaction-processing-system-tps.html

Efraim Turban, dkk. 2013. Information Technology for Management: Advancing


Sustainable, Profitable Business Growth (Edisi 9). United States: Wiley.
O’Brien, A James & George M Marakas. 2011. Management Information System (Edisi 10).
United States: Mc Graw Hill

17

Anda mungkin juga menyukai