1
Latar Belakang
Salah satu tujuan utama sistem informasi adalah mendukung
kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari.
Upload
Basis
Download Data
15
Jenis Pemrosesan Transaksi
Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)
Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu,
baru kemudian diproses
Pemrosesan Seketika (online processing atau
real time processing)
Setiap transaksi terjadi segera dilakukan proses
Pemrosesan hibrid (inline)
Perpaduan antara batch dan online
Contoh : POS
Penerapan Pada Siklus Pemrosesan
Transaksi
Siklus Penerimaan
Dalam Transaksi penjualan, pesanan pelanggan
mengakibatkan timbulnya faktur penjualan. Jumlah
penjualan tertera pada faktur tersebut dipindahkan ke
jurnal dan diposkan sebagai piutang usaha.
Dalam transaksi penerimaan kas, cek digunakan
sebagai dasar untuk menyiapkan bukti pengiriman uang
dan jumlahnya dimasukkan ke jurnal penerimaan kas
dan diposkan ke piutang usaha
Penerapan Pada Siklus Pemrosesan
Transaksi
Siklus Pengeluaran
Transaksi pembelian dimulai dengan permintaaan
pembelian yang menjadi dasar untuk menyiapkan
pesanan pembelian dan, setelah barang yang dipesan
diterima, laporan penerimaan akan disiapkan. Setelah
faktur diterima pemasok, maka akan dimasukkan ke
jurnal pembelian dan buku besar hutang
Klasifikasi dan Pengkodean
Pengkodean sangat menentukan efisiensi dan keektifan
penyimpanan data.
Klasifikasi adalah pengelompokan dalam kelas-kelas
Pengkodean adalah pemberian simbol, seperti huruf
dan nomor yang sesuai dengan rencana klasifikasi.
Sistem pengkodean memberikan identitas kepada
peristiwa atau kesatuan khusus.
Sistem Pengkodean
Sistem Pengkodean Berurut
Memberikan nomor atau huruf berdasarkan urutan atau
kejadian secara berurutan
Kelebihan sistem Pengkodean Berurutan
1. Memudahkan pencarian dokumen
2. Memudahkan pengawasan
Kekurangan sistem pengkodean berurutan
1. Tidak fleksibel
2. Kurang logis
Sistem Pengkodean
Sistem Pengkodean Blok
memberikan sekelompok nomor yang berurut untuk
kesatuan atau peristiwa yang mempunyai sifat-sifat
yang sama
Kelemahan sistem pengkodean blok adalah apabila
kisaran kode sudah penuh digunakan, maka sulit
memasukkan kode baru yang timbul karena munculnya
akun baru
Sistem Pengkodean
Sistem Kode Berkelompok
sistem kode berkelompok memiliki lebih dari satu klasifikasi atau
segi masalah yang berkaitan dengan suatu objek.
Contoh :
xxx . xx . xxx
Kode untuk Aktiva Tetap
Kode untuk Jenis Aktiva Tetap
Kode untuk spesifikasi Aktiva
Tetap
PENGENDALIAN INTERNAL
23
Pengendalian Internal
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian
dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai
prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu.
Pengendalian Internal
Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan
sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan
direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang untuk
memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan
yang secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :
- Penaksiran risiko
- Aktivitas pengendalian
- Pemantauan
Komponen Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap
para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya
pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
operasional.
Komponen Pengendalian Internal
- Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen
yang penting dari pengendalian intern perusahaan.
Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian
resiko, prosedur pengendalian dan monitoring
diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman
operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan
hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan.
Komponen Pengendalian Internal
- Pemantauan
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan
menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas
pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor
dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan
dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang
terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati
perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang
diberikan oleh sistem akuntansi.
Komponen Pengendalian Internal
- Pemantauan
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara
berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi
manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan
usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah
pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem
pengendalian intern. Auditor independen juga sering
melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Kontrol dalam Pemrosesan Transaksi
Prosedur yang dirancang untuk menjamin bahwa
elemen dari proses kontrol internal organisasi
diimplementasikan dalam sistem aplikasi khusus yang
dikandung dalam setiap siklus transaksi organisasi,
teridiri dari dua bagian besar :
Kontrol Umum
Kontrol Aplikasi
Kontrol dalam Pemrosesan Transaksi
Kontrol Umum
Kontrol ini mempengaruhi semua pemrosesan transaksi, terdiri
dari :
Rencana dari organisasi dan operasional pemrosesan data
dll
Kontrol Pemrosesan
Kontrol Keluaran