Anda di halaman 1dari 5

Etika Bisnis dalam Dunia Pertelevisian di

Tanah Air
14 Juli 2017   15:52 Diperbarui: 14 Juli 2017   16:02 287 2 0

Pada saat ini setiap stasiun televisi di tanah air bersaing untuk memproduksi program siaran
yang kreatif serta inovatif, karena permintaan penonton yang semakin kritis dan selektif
dalam memilih program acara ditelevisi, contoh program acara yang ditayangkan ditelevisi
yaitu infotaiment, reality show, drama, magazine show, quiz dan masih banyak program
acara yang lain. Penonton semakin dimanjakan oleh beragam jenis program acara televisi
yang dapat mereka pilih. Kehadiran berbagai macam stasiun televisi beserta program acara
yang disiarkan merupakan sesuatu yang diharapkan dapat menarik minat  penonton, serta
dapat bermanfaat bagi yang menontonnya.

Jika ingin tetap populer, terkenal dan dilihat penonton maka program acara pada stasiun
televisi harus memanfaatkan peluang peluang yang ada, tetapi harus dalam lingkup etika dan
tatakrama yang sudah ditentukan, seperti misalnya tayangan yang disiarkan melalui media
telivisi harus lolos dari lembaga sensor film karena negara kita memiliki budaya dan prinsip
prinsip yang berbeda dari wilayah barat dan peraturan yang dibuat tidak bisa ditawar atau
didispensasi. 

Dewasa kini semakin banyak stasiun televisi yang menayangkan programnya yang dikemas
dengan suasana hiburan untuk keluarga tetapi, ada juga stasiun telivisi yang membuat
kesalahan pada program acaranya yang sebenarnya bertujuan agar terlihat menarik dan
menghibur  dihadapan penonton, untuk itu riset terhadap minat penonton atas program acara
televisi sangat penting. Salah satu jenis program acara yang cukup digemari adalah magazine
show (program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam mengenai fashion,
makanan, tempat liburan). Program acara yang berbau musik juga memiliki banyak peminat
terutama dikalangan remaja karena mereka ingin menonton dan mencari informasi terupdate
melalui acara musik tersebut dan biasanya yang membawakan acaranya terlihat keren, gokil
dan santai saat membawakan acara hal itu makin menarik minat pemirsa untuk menonton.

Program acara yang akan saya bahas secara mendalam disini adalah Ini Talk Show Net.tv dan
Dahsyat RCTI, karena kedua program siaran tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu
menghibur dan memberikan informasi para penonton meskipun berbeda genre Ini talkshow
program acara yang menampilkan talk show sedangkan Dahsyat lebih kepada acara musik
yang dibawakan oleh host yang hits dikalangan artis. Ini Talkshow adalah program talk show
yang dikemas dengan suasana santai, membahas isu-isu hangat yang ada di masyarakat
dengan cara sederhana. Di program ini juga akan memperlihatkan suasana rumah dan
karakter-karakter yang ada di rumah tersebut. 

Dengan peran Sule sebagai Host, Andre Taulany sebagai Consultant-Host, didukung oleh
Yurike sebagai Mama Sule, Sas Widjanarko sebagai Om Sule, Maya Septha sebagai Asisten
Rumah Tangga, dan Haji Bolot sebagai Pak RT. Sebenarnya Ini Talk Show memang sebuah
acara Talk Show, jadi meskipun konsep dasarnya acara Talk Show namun di Ini Talk Show
juga menggabungkan beberapa adegan akting para pemainnya, disela memberi pertanyaan
kepada bintang tamu.
Kesan santai dan apa adanya, mungkin itu yang ingin ditampilkan oleh Ini Talk Show,
program yang tayang setiap hari mulai dari jam 19.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB
menghadirkan acara talk show yang segar dan menghibur, terlebih jam penayangan di prime
time sudah sangat tepat menurut saya, dengan begitu acara Ini Talk Show menjadi acara yang
tepat bagi kita untuk menemani waktu santai bersama keluarga setelah seharian lelah bekerja.

official twitternya Ini talkshow juga selalu aktif untuk berinteraksi langsung dengan
penonton, segala pujian kritik saran dapat diungkapkan pada twitternya.

Acara Dahsyat ditayangkan di RCTI dari hari Senin sampai hari Jumat pukul 07.00 WIB dan
Sabtu pukul 09.15 WIB. Acara ini pertama kali muncul pada tanggal 24 Maret2008. Berisi
acara yang berhubungan dengan musik dan berlangsung selama 2-3 jam, dengan presenter
Olga Syahputra, Raffi Ahmad, dan Luna Maya. Pada bulan Juni 2010, Luna Maya keluar dari
acara ini karena terlibat video yang melanggar asusila yang menyangkut Ariel dan Cut Tari.
Pada tahun 2013 presenter Raffi Ahmad terkena kasus narkoba yang menyeret dirinya.
Namun setelah Raffi Ahmad bebas, dia kembali menjadi presenter di acara musik Dahsyat.
Pada bulan September 2013 salah satu Host Dahsyat Olga Syahputra yang terkena masalah
hukum terkait pelaporan seorang dokter yang diduga menjadi korban pelecehan serta
pencemaran nama baik yang dilakukannya di salah satu acara komedi stasiun TV swasta, dan
itu membuat dia tak terlihat diberbagai acara stasiun TV swasta tanah air. 

Namun Pertengahan September 2014, tiba-tiba ditengah cobaan yang menimpanya, Olga
Syahputra terdengar sedang mengalami sakit yang cukup serius dan mengharuskan dia
istirahat total selama beberapa minggu. Kemunculannya pun di berbagai acara sudah tak
terlihat lagi, tak terkecuali di Dahsyat. Tepat pada tanggal 27 Maret 2015 Olga Syahputra
meninggal dunia di Singapura. Sang Adik Olga Syahputra, Billy Syahputra sekarang muncul
menjadi salah satu Host Dahsyat bersama rekan-rekannya Raffi Ahmad, Denny Cagur, Luna
Maya, Ayu Dewi dan lain lain.

Tayangan pada program acara Dahsyat memang menghibur banyak pemirsa tapi disisi lain
juga banyak menuai kontroversi seperti yang dilansir pada KPI Pusat bahwa pelanggaran
program siaran "Dahsyat" terdapat perkataan yang merendahkan orang lain seperti "p'a",
"pangeran sawan", "ular kadut", dan "jenglot". Selain itu salah satu yang ditayangkan adalah
adegan seorang pria yang mengemudikan mobil dengan maju mundur, dan mengerem
mendadak dengan keadaan ada pria lain di dalam bagasi mobil yang tertutup tersebut. Jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai dan
norma kesopanan, kesusilaan, perlindungan terhadap anak, serta penggolongan program
siaran.

Komisioner sekaligus Koordinator bidang Isi Siaran KPI Pusat, Hardly Stefano mengatakan,
perkataan dan perilaku tersebut seharusnya tidak ditayangkan karena dapat memberi
pengaruh buruk pada khalayak yang menonton. "Selama menjalankan sanksi tersebut, RCTI
tidak diperkenankan menyiarkan program dengan format sejenis pada waktu siaran yang
sama atau waktu yang lain, sesuai dengan Pasal 80 ayat (2) SPS KPI Tahun 2012," ujarnya.
Dalam surat sanksi penghentian sementara itu dijelaskan, sanksi penghentian sementara
tayangan program "Dahsyat" RCTI selama 3 (tiga) hari dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan
19 bulan April tahun 2017. (kpi.go.id)

Dari kedua program siaran yang saya bahas diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
pada saat ini memang banyak acara televisi yang menarik dan menghibur penonton lewat
program acaranya tapi kita sebagai konsumen harus bertindak cerdas, bisa memilah milah
tontonan yang layak serta patut dilihat dan tidak, bila ada unsur melecehkan atau hal yang
tidak baik lainnya segera laporkan kepada pihak yang bersangkutan dengan memberikan
bukti kongkrit agar dapat ditindak lanjuti dengan hukum yang sudah mengatur.   

Sumber :

Bertens,K. (2007). Etika.Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Ngalimun. (2016). Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press.

Rakhmat, Jalaludin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sudibyo,Agus. (2004). Ekonomi Politik Media Penyiaran.Yogyakarta : LkiS.

Corporate Social Responbility (CSR) dan


Implementasi Etika Bisnis
3 Mei 2017   02:03 Diperbarui: 3 Mei 2017   03:06 370 0 0

CSR adalah kewajiban perusahaan yang harus ditunaikan dalam berperanserta membangun
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan. Inilah salah
satu isi UU No. 40 Tahun 2007. Jadi tidak perlu masyarakat tidak perlu mimintanya karena
memang sudah menjadi haknya. Namun demikian, tetap saja masyarakat mengkritisi
pelaksanaanya agar komitmen perusahaan ini benar-benar diwujudkan, bukan sekedar
pencitraan.

Dikenal juga dengan sebutan TJSL (Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan) itu sudah diatur
sedemikian rupa dapal UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), UU No. 25
Th 2007 tentang Penanaman Modal, UU No. 32 th 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No.22 Th 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, PP 47
tahun 2012 tentang Tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi Perseroan terbatas dan
Permenneg BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang Program kemitraan BUMN dan usaha
kecil dan bina lingkungan.

Dalam UU No. 40 Tahun 2007 ditegaskan bahwa Tangungjawab sosial dan Lingkungan
(TJSL) adalah komitmen perseroan urntuk berperanserta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
Ketentuan pokoknya menyebutkan bahwa TJSL ini wajib untuk perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumberdaya alam; TSL ini
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarakan & diperhitungkan sbg biaya perseroan
yang pelaksanannyna dilakuan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran; dan
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban TJSL akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang yang berlaku.

Dalam operasionalnya, TJSL dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan
perseroan setelah mendapatkan persetujuan dewan komisaris atau rapat umum pemegang
saham (RUPS) sesuai AD perseroan. Rencana kerja tahunan perseroan tsb memuat rencana
kegiatan dan anggaran untuk pelaksanaan TJSL ; Pelaksanaan TJSL dimuat dalam laporan
tahuanan perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS.

Bahwa setiap penanam modal baik PMDN maupun PMA berkewajiban untuk melaksanakan
TJSL (CSR). Tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk
tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai,
norma dan budaya masyarakat setempat; serta Setiap penanam modal bertanggung jawab
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

UU No 32 th 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengeaskan


bahwa Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban : memberikan
informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar,
akurat, terbuka dan tepat waktu; menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan
mentaati ketentuan tentang mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.

 Permenneg BUMN No.PER-05/MBU/2007 mengatur bahwa persero dan perum wajib


melaksanakan program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.
Agar daya jangkaunya lebih banyak kiranya dapat difikirkan program pemberdayaan koperasi
dibarengi akses pemasaran yang baik, serta melibatkan mitra untuk pengembangan
ketrampilan rakyat sekitar bersama BLKI-BLKI terdekat.

Dalam UU No.22 Th 201 ttg Minyak dan Gas Bumi ditetapkan bahwa badan usaha atau
bentuk usaha tetap yang melaksanakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi (kegiatan usaha
hulu maupun usaha hilir) ikut bertanggungjawab dalam mengembangkan lingkungan dan
masyarakat setempat. Selain itu, perusahaan wajib menyiapkan pengembangan nmasyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat

Jika penanam modal tidak melakukan kewajibannya akan dikenakan sanksi administratif
berupa : peringatan lisan; pemnatasan kegiatan usaha; pembekuan kegiatan usaha dan/atau
fasilitas penanaman modal; atau pencabutan kegiatan usaha adn/atau fasilitas penanaman
modal.

Aturan mengenai jumlah anggaran CSR ada di dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.
4 tahun 2007, yakni 2% laba perusahaan harus disisihkan untuk PKBL(Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan). Tampaknya, ketentuan 2% laba ini juga menjadi batasan
umum di tataran praktis bagi perusahaan yang mengimplementasikan program CSR,
walaupun diperbolehkan juga perusahaan menganggarkan lebih banyak lagi.
Inilah yang menyebabkan beragamnya jumlah anggaran CSR masing-masing perusahaan.
Perusahaan besar dengan laba besar, tentu memiliki porsi dana CSR yang lebih besar pula.
Walau demikian, tidak berarti perusahaan kecil maupun menengah akan kehilangan peluang,
peran ataupun kreativitasnya dalam mengemas program CSR. Karena di atas segalanya,
perusahaan perlu CSR sebagai investasi jangkang panjang mengenai reputasi/citra/image.
Kami yakin demi reputasi inilah perusahaan akan mempertaruhkan segalanya dan berusaha
sekuat tenaga untuk komit/memenuhi kewajibannya.

Menurut saya keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR


secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi
program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh
perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada
gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta
pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan
alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan
baku produksi yang diambil dari alam.

Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau meningkatkan
akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial,
termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong royong,
jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab
terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya
keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.

Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui


pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-
aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan
sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara
keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif,
maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat
ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi
perusahaan untuk memupuk modal sosial

Anda mungkin juga menyukai