Anda di halaman 1dari 58

Makalah Sistem Pengolahan Transaksi Keuangan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Data Base Management
Systemoleh Dosen Pengampu : Irwan Sutirman W,SE.,MM.,Ak.,M.Ak.,CA

Disusun oleh :

Nama : Wikrio Rahmawanto (119040213)


: Mustofa Akbar Wijaya (119040224)

: Dwi Mugiarti Rohmah (119040238)


: Niken Hubaedatul Husniah (119040269)
Kelas / Tingkat : I/2 (Dua)

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2021/2022

Jl. Pemuda No. 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556


1. Sistem Pengolahan Transaksi

Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari kejadian


atau peristiwa ekonomisebagai akibat dari operasi atau aktivitas internal
perusahaan dan aktivitas perusahaan dengan pihak luar menjadi sebuah informasi
keuangan yang berguna bagi manajemen ditingkat operasional dan pihak lain.

Data yang telah diolah menjadi sebuah informasi (laporan keuangan)


diperlukan oleh pemerintah dan lembaga keuangan untuk mengendalikan operasi
organisasi perusahaan, pengambilan keputusan taktis, dan perencanaan terstrategi.

2. Jenis Pemrosesan Transaksi.


Pengolahan transaksi (program) dalam mengolah data transaksi dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Pemrosesan Tumpuk (Batchprocessing), pengolahan data yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian, pada
saat tertentu diolah menjadi sebuah informasi. Misalnya data dikumpulkan
antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam
14:00 sampai dengan jam 17:00.
2. Pemrosesan Seketika (onlineprocessing), pengolahan transaksi yang
dilakukan saat transaksi tersebut terjadi atau disebut juga pengolahan
transaksi seketika (real-time). Contoh data transaksi penjualan diolah
secara on-line agar diketahui total penjualan saat itu.
3. Realtimeprocessing,Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena
waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan
sesuatu yang fatal. Contohnya lainnya persediaan dan piutang dilakukan
updatingsehingga bisa diketahui status persediaan dan piutang setiap saat.
4. Pemrosesan hibrid (inline),Perpaduan antara batch dan online. Misalnya
pengolahan transaksi di supermarket, di mana transaksi penjualan melalui
POS (pointof sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih
lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.

3. Perbedaan Pemrosesan Batch dan Online.


Karakteristik BatchProcessing Online Processing
Pemrosesan transaksi Data transaksi direkam, Transaksi diproses
dikumpulkan, diurutkan seketika
dan diproses secara
periodik
Pemutakhiran berkas Ketika tumpukan diproses Saat transaksi diproses

4. Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi


a. Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
b. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
c. Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak
bisa diproses dalam waktu singkat.
d. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk
keperluan internal.
e. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan,
dsb.
f. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
g. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
h. Komputasi tidak terlalu rumit.
5. Komponen – Komponen Sistem Pengolahan Transaksi
Komponen sistem pengolahan transaksi terdiri dari 4 tahap:

1. Input

2. Processing
3. Storage

4. Output

1. Input (Masukkan)

Dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip


penjualan, faktur,order pembelian dan kartu jam kerja karyawan,
merupakan bukti fisik masukan kedalam sistem pemrosesan transaksi.

Tujuannya adalah:

a. Menangkap data
b. Membantu proses mengkomunikasikan data dan
mengotorisasikan operasidepartemen
c. Menstandarkan operasi dengan menunjukkan dari apa yang
membutuhkanpencatatan dan tindakan apa yang harus di ambil.
d. Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang,
jika dokumendipelihara.
2. Processing (Pengolahan)

Mencakup penggunaan jurnal dan register untuk menyajikan


catatan input secarapermanen dan kronologis.

a. Jurnalis digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.


b. Register digunakan untuk mencatat tipe data lain yang tidak
berhubungan langsungdengan akuntansi..
3. Storage (Penyimpanan)

Buku besar dan file menyediakan Simpanan data baik


dalam sistem manualmaupun terkomputerisasi. Buku besar
menyediakan ringkasan suatu transaksikeuangan perusahaan.
File kumpulan data yang terorganisir.

a. Transactionfile
b. Masterfile
c. Referenceortablefile
4. Output (Keluaran)

Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan


transaksi. Setiapdokumen yang di hasilkan dari sistem adalah keluaran.
Dokumen keluaran daridepartemen accounting adalah laporan keuangan.

Informasi keluaran biasanya disajikan salah satu dari tiga bentuk, yaitu :

a. Dokumen
Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya.
Beberapa, seperticek dan faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal.
Lainnya, seperti laporan penerimaandan daftar permintaan pembelian,
digunakan secara internal. Dokumen dapat dicetakatau dapat disimpan
sebagai gambar elektronik di komputer.
b. Laporan.
Laporan digunakan karyawan untuk mengendalikan aktivitas
operasional danoleh manajer digunakan untuk membuat keputusan dan
untuk merumuskan strategibisnis. Penggunaan eksternal perlu
laporan untuk mengevaluasi profitabilitasperusahaan, menilai
kelayakan kredit, atau mematuhi peraturan yang disyaratkan.
Beberapa laporan keuangan:
a) Trialbalance
b) Financialreports
c) Operationalreports
d) Paycheck
c. Respon pertanyaan
6. Aktivitas Pengolahan Transaksi

Aktivitas pengolahan transaksi terdiri dari pengumpulan, pengiriman dan


pemasukan data.

1. Pengumpulan.
Data yang dikumpulkan meliputi semua data yang bernilai ekonomi yang
berasal dari aktivitas operasi organisasi dan berpengaruh terhadap posisi
keuangan organisasi perusahaan. Contohnya transaksi yang
meliputipenjualan, pengurangan persediaan, pengiriman barang,
penerimaan kas, pembelian, penerimaan persediaan, pembayaran, konversi
dari tenaga kerja dan bahan baku ke barang jadi atau jasa yang
dikumpulkan dalam satu formulir.
2. Pengiriman.
Pengiriman data dapat dilakukan dengan dua cara:
a) Data dikirim ke bagian pemasukan data untuk dimasukkan melalui
terminal komputer ke pusat komputer (server) yang selanjutnya
diolah disimpan dan diolah lebih lanjut.
b) Melalui terminal komputer biasa atau terminal internet (e-
commerce) yang selanjutnya dikirim ke komputer pusat untuk
disimpan dan diolah.
3. Pemasukan data.
Semua data yang dimasukkan ke komputer pusat mungkin diolah
dikemudian hari (batch) atau langsung diolah di komputerpusat tersebut
ketika data transaksi dimasukkan (on-line).
Data transaksi dapat dimasukkan ke dalam komputer denganmenggunakan
berbagai macam media input seperti keyboard,mouse, optical caracter
recognition (OCR), magnetic ink readerdan lain-lain. Bahkan saat ini
dapat melalui personal digital assistant (PDA) atau komputer tablet.
Semua data yang masuk memerlukan editing, verifikasi danvalidasi untuk
menjamin bahwa data yang dimasukkan lengkap, akurat dan sah.
a) Pengolahan dan manipulasi data.
Pengolahan data meliputi pengkodean dan pengklasifikasian,
penyusunan, perhitungan dan peringkasan. Hal ini dilakukan agar
data dapat digunakan secara efektif dan mudah untuk dibaca dan
dipahami oleh manajemen.
b) Menyimpan data.
Data dapat disimpan secara berurutan (squensial), acak (random),
dengan rumus (hasing), dan urutan yang di indeks (indexed
squensial). Data yang disimpan harus memiliki elemen seperti
nomor, nama orang yang melakukan transaksi, apa yang
ditransaksikan, tanggal transaksi, bagian yang melakukan
transaksi, dan otorisasi. Secara singkat siapa, apa, kapan, dimana,
dan otorisasi setiap transaksi harus disimpan.
c) Melaporkan.
Produk dari sistem pengolahan transaksi dapat berupa
informasikeuangan bagi manajemen tingkat bawah, dokumenintern
organisasi atau bisa juga dalam bentuk laporan keuangan untuk
pihak eksternal. Semua dokumen atau laporan tersebut dapat
dicetak kapan saja ke dalam kertas atau layar monitor.
7. Siklus PengolahanTransaksi

Siklus pengolahan transaksi merupakan prosedur atau urut-urutansub


sistempengolahan transaksi untuk menunjangsiklus transaksi tertentu dalam suatu
aktivitas bisnis perusahaan

1. Investasi modal.Siklus akuntansi dimulai saat modal diinvestasikan ke


dalam perusahaan. Standar akuntansi keuangan(SAK) mengakui
perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisahdengan pemberi modal.
Artinya pemberi modal merupakan pemilik perusahaan atau kreditur dan
investasi yang ditanam merupakan kekayaan yang menjadi hak pemilik
sehingga investasi merupakan hutang (kewajiban) jangka pendek atau
jangka panjang.
Aktivitas investasi untuk memberi modal perusahaan melibatkan dua
aktivitas ekonomi (transaksi akuntansi) utama yaitu menambah jumlah
modal dan menggunakan modal tersebut untuk membeli aktiva produktif.
2. Pengadaan, komponen ke dua dalam siklus aktivitas bisnis adalah
pengadaan bahan baku dan perlengkapan pendukung. Pengadaan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan modal usaha.
3. Konversi, Tahap selanjutnya dalam aktivitas bisnis adalah konversi
(produksi) yaitupengolahan bahan baku menjadi barang atau jasa.
Perusahaan menjual barang dan jasa ini untuk meningkatkan modal.
Perusahaan industri membeli persediaan bahan baku, kemudian
menggunakan bahan baku tersebut untuk membuat sesuatu yang berbeda
dari aslinya dengan menggunakan tenaga kerja dan biaya tidak langsung.
Perusahaan jasa mengubah permintaan pelayanan menjadi pelayanan
dengan bantuan sumber daya manusia. Sedangkan perusahaan dagang
(eceran atau grosir) membeli persediaan barang, mengepaknya kembali
dan memasarkannya. Semua jenis perusahaan yang disebutkan di atas
menggunakan persediaan dan perlengkapan dalam proses konversi
mereka.
4. Penjualan, Komponen akhir dalam siklus bisnis adalah penjualan barang
dan jasa yang merupakan output dari proses konversi. Ketika penjualan ini
menghasilkan laba maka modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan
meningkat. Adanya kelebihan kas dapat digunakan untuk investasi
kembali atau untuk membayar sumber modal dalam bentuk dividen atau
bunga. Dengan memberi pemberi modal tambahan modal, komponen
penjualan
melengkapi (mengakhiri) siklus aktivitas bisnis perusahaan.

Siklus aktivitas bisnis di atas merupakan siklus transaksi. Siklus


transaksi tersebut menghasilkan data yang akan diolah oleh siklus pengolahan
transaksi. Jadi siklus aktivitas bisnis atau siklus transaksi ditunjang oleh siklus-
siklus pengolahan transaksi sepertisiklus pengolahan transaksi penerimaan
untuk menunjang aktivitas atau transaksi penjualan, siklus pengolahan
transaksi pengeluaran untuk menunjang aktivitas atau transaksi pengadaan,
danlain-lain.

Siklus Transaksi Transaksi Akuntansi Dokumen


Investasi Modal 1. Pengadaan atau 1.1) Bukti penyerahan
Siklus Keuangan peningkatan modal dari modal investasi
Ditunjang oleh pemilik atau kreditur. 2.1) Bukti pembelian
siklus/ sistem 2. Menggunakan modal aset produktif.
pengolahan untuk aset produktif Neraca dan laba
transaksi keuangan (tanah, properti dan rugi.
peralatan) Laporan perubahan
3. Membuat laporan secara modal
periodik ke pemberi Arus sumber dan
modal (pemilik atau penggunaan dana.
kreditur) Buku besar
Jurnal
Daftar akun
Pengadaan 1) Permintaan bahan untuk 1.1) Surat permintaan
Siklus proses konversi pembelian barang.
Pengeluaran 2) Pemesanan bahan 2.1) Order pembelian.
Ditunjang oleh 3) Penerimaan bahan 3.1) Tanda terima
siklus/sistem 4) Pembayaran kewajiban barang.
pengolahan 4.1) Faktur dengan
transaksi tanda lunas.
pengeluaran

Konversi 1) Persiapan membuat 1.1) Perencanaan dan


Siklus Konversi pesanan. pengendalian
Ditunjang oleh 2) Permintaan material. produksi (Produk
siklus/sistem 3) Penggunaan bahan baku planning and
pengolahan dan overhead. control/PPC).
transaksi konversi 4) Penggunaan tenaga kerja. 2.1) Surat permintaan
5) Penyerahan barang pembelian.
Kartu biaya
produksi l job order
cost sheet.
Bukti penerimaan
barang.
4.1) Slip pembayaran
gaji.
5.1) Bukti pengeluaran
barang.
Penjualan 1) Menerima permintaan 1.1) Order penjualan.
Siklus atau pesanan barang. 2.1) Status persediaan.
Penerimaan 2) Pengecekan barang ke Surat perintah
Ditunjang oleh gudang. pengiriman barang.
siklus/sistem 3) Mengirim barang ke SlipSlip pengiriman
pengolahan konsumen. barang dengan
transaksi 4) Meminta pembayaran tandaterima.
penerimaan atau penagihan. 4.1) Faktur penjualan.
5) Menerima pembayaran 5.1) Faktur penjualan
atau kas dengan tanda terima
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Azhar. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi.


Bandung: Lingga Jaya.

https://www.researchgate.net/publication/332652629_Tugas_Makalah_SIA_S
istem_Pengolahan_Transaksi_Keuangan (diakses pada 05 April 2021 pada pukul
19.40)
TUGAS KELOMPOK DATABASE MANAGEMET SYSTEM

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Database Management
System oleh dosen pengampu Irwan Sutirman W. SE., MM., Ak., M.Ak., CA

Disusun oleh :

- Aenin Alfani (119040214)


- Nurhalisyah Wisal Airlines (119040215)
- Dewi Yulianingrum (119040231)

Kelas / Tingkat : I / 2 (Dua)

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2020/2021

Jl. Pemuda No. 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556


Sistem Pengolahan Transaksi

Sistem pengolahan transaksi (TransactionProcessing System disingkat TPS) adalah


sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya
pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari
yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah
mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain
dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau
kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi

1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan


lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem
yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih
dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian
dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih
tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
a. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut
nomer induk, dsb.
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu,
misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau
menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa
data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga
selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk
memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi.

Tujuan Pemrosesan Transaksi


Pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak eksternal (berupa : pembelian persediaan
dan penjualan barang dan jasa) dan internal (berupa : penyusutan aktiva tetap dan
aplikasi tenaga kerja).

Contoh Penggunaan Pemrosesan Transaksi


Contoh Penggunaan Salah satu pemrosesan transaksi dengan sistem online adalah
SMS-Banking yang tidak lain merupakan bentuk perwujudan pertama kali dari
Mobile Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni
merupakan salah satu bentuk electronihannel yang memungkinkan nasabah
mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit kapan
pun waktunya dan di mana pun tempatnya dengan menggunakan perangkat telepon
seluler yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri
(ATM).

Komponen-komponen Sistem Pengolahan Transaksi

A. Dokumen Sumber

Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-


catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :

a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan


penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada
pelanggan.
b. Memantau arus fisik Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk
memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat
pengiriman.
c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil Misalnya tagihan
dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah
diperiksa kebenarannya.
d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data sebagai contoh kopi
faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan
sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan
riwayat penjualan.
e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran Misalnya data dalam
surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan
dan ikhtiar penjualan.
B. Jurnal dan Register

Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan
kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual.
Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai
pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau
peristiwa yang tidak bersifat keuangan.

C. Buku Besar dan Arsip

Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan.


Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos
perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang
terpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan
sebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, buku
besar menekankan pada status perkiraan.

D. Laporan dan Dokumen


Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis
keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen
operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari
dokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan
untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional
tertentu yang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi
masukan dokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.

E. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya

Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke


dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-
perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini
merupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja
memungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga
menyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan
informasi dalam laporan keuangan.

F. Rangkaian Audit

Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-
elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat
untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan
buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran
keuangan lainnya, dan sebaliknya. Di samping membantu audit sistem
pemrosesan transaksi. Rangkaian audit memungkinkan :

a. Koreksi kesalahan yang terdeteksi


b. Menjawab pertanyaan
c. Rekonstruksi arsip

G. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan


Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakanpengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputibagian perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesansekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
meliputi :

a. Manual prosedur
b. Uraian tanggung jawab yangdibebankan kepada mereka yang terlibat dalam
pemrosesan transaksi.

Teknik Sistem Pengolahan Transaksi

a. Batchprocessing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya


dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu,
misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam
12:00,kemudian di proses mulai jam 14.00 sampai dengan jam 17.00.
b. Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses
pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu
giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi
online di depan teller bank.
c. Real-timeprocessing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu
sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.
Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
d. Inlineprocessing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu
kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya
pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS
(pointof sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut
tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.
Daftar Pustaka

https://th3rain.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/

http://43217120060.blog.mercubuana.ac.id/2019/09/16/tugas-sistem-informasi-
akuntansi-implementasi-sistem-pengolah-transaksi-keuangan-pada-gita-busana/
MAKALAH DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Data Base Management System
oleh Dosen Pengampu : Irwan Sutirman W, SE.,MM.,Ak.,M.Ak.,CA

Disusun Oleh :

 Nahdiyah Kamalin (119040216)


 Muhammad Gifari (119040223)
 Ayu Tya Fazrilah (119040236)

KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2020/2021

Jl. Pemuda No 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556


A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi Keuangan

Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS)


adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data
pada suatu organisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan
data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk
kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work),


yangmerupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses.
Seluruh transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan
perubahan disimpan ke dalam database. Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada
satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database dan
jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai
aslinya.

B. Siklus Pengolahan Data

Akuntan dan pengguna sistem yang lain memainkan peranan penting dalam
siklus pengolahan data. Salam sistem manual (tidak berbasis komputer), data
dimasukan kedalam jurnal dan buku besar yang disimpan dalam bentuk buku.Dalam
sistem berbasis komputer, data dimasukan ke dalam komputer dan disimpan dalam
file dan database.

Siklus Pengolahan Data (data processing cycle) adalah operasi yang dilakukan
pada data untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan
C. Komponen – Komponen Sistem Pengolahan Transaksi

Komponen sistem pengolahan transaksi terdiri dari 4 tahap:

1. Input ( Masukkan )

Dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip penjualan,


faktur, order pembelian dan kartu jam kerja karyawan, merupakan bukti fisik
masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi.

Tujuannya adalah:

- Menangkap data

- Mernbantu proses pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi


departemen

- Menstandarkan operasi dengan menunjukkan dari apa yang membutuhkan


pencatatan dan tindakan apa yang harus di ambil.

- Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen


dipelihara.

2. Processing (Pengolahan)

Mencakup penggunaan jurnal dan register untuk menyajikan catatan input


secara permanen dan kronologis.

- Journals digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.

- Registers digunakan untuk mencatat tipe data lainyang tidak berhubungan


langsung dengan akuntansi.
3. Storage (Penyimpanan)

Buku besar dan file menyediakan Simpanan data baik dalam sistem manual
maupun terkomputerisasi. Buku besar menyediakan ringkasan suatu transaksi
keuangan perusahaan.

File kumpulan data yang terorganisir.

- Transaction file

- Master file

- Reference or table file

4. Output (Keluaran)

Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap


dokumen yang di hasilkan dari sistem adalah keluaran. Dokumen keluaran
dari departemen accounting adalah laporan keuangan.

Informasi keluaran biasanya disajikan salah satu dari tiga bentukbentuk, yaitu
:

- Dokumen

- Laporan

- Respon pertanyaan

Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya. Beberapa,


seperti cek dan faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal. Lainnya, seperti
laporan penerimaan dan daftar permintaan pembelian, digunakan secara
internal. Dokumen dapat dicetak atau dapat disimpan sebagai gambar
elektronik di komputer.

Laporan digunakan karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional dan


oleh manajer digunakan untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan
strategi bisnis.Penggunaan eksternal perlu laporan untuk mengevaluasi
profitabilitas perusahaan, menilai kelayakan kredit, atau mematuhi peraturan
yang disyaratkan.

Beberapa output:

- Trial balance

- Financial reports

- Operational reports

- Paychecks

D. Jenis Proses Transaksi

1. Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)

Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses,
misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00,
kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.

2. Pemrosesan Seketika (online processing)

Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima,
yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya
pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan
teller bank.
3. Real time processing

Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan
pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.Misalnya pengolahan
data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.

4. Pemrosesan hibrid (inline)

Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi di


supermarket,

dimaa transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan


(online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barangbarang
dilakukan setiap jam 10:00malam.

Perbedaan Pemrosesan Batch dan Online

Karateristik Batch Processing Online Processing


Pemrosesan transakasi Data transaksi Transaksi
direkam,dikumpulkan, di diprosesseketika
urutkandan di proses
secaraperiodis
Pemutakhiran berkas Ketika Saat transaksi di proses
tumpuakandiproses
Waktu tanggapan Beberapa jam atau Beberapa detik
harisetelah tumpukan setelahtransaksi di
dikirimatau diproses proses

Beberapa Pengembangan

1. OLTP (OnLine Transaction Processing) :

- Menggunakan arsitektur client-server


- Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet

2. CIS (Customer Integrated System)

- Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri

- Contoh : ATM, B2C e-commerce.

Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi

1. Volume data yang di-proses relatif sangat besar


2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
3. Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang
banyak bisa diperoses dalam waktu singkat.
4. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk
keperluan internal
5. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan,
dsb.
6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa
lalu.
7. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar
8. Komputasi tidak terlalu rumit

E. Komponen-komponen Sistem Pemrosesan Transaksi


a. Dokumen Sumber

Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain


menyediakancatatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi Memicu
meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan penjualan
meng-otorisasi pengiriman barang dangangguan kepada
pelanggan.Memantau arus fisik Misalnya surat pesanan penjualan
digunakan untuk memperlihatkan pergerakanbarang pesanan dari gudang
ke tempat pengiriman.Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang
diambil.Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan
bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.Menjaga kemutakhiran
dan kelengkapan basis data. Sebagai contoh kopi faktur penjualan
digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan.Catatan
pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat
penjualan.Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran.Misalnya
data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkanfaktur
penjualan dan ikhtiar penjualan.

b. Jurnal dan Register

Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data


dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal
dalam system manual.Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan.
Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku
harian untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.

c. Buku Besar dan Arsip

Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam


satuankeuangan.Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau
diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap
perkiraan yangterpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau
menurunkan saldo perkiraansebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal
menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar menekankan pada status
perkiraan.
d. Laporan dan Dokumen

Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan


transaksi.Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan
keuangan.Sejumlah besar dokumenoperasional juga dihasilkan oleh sistem
pemrosesan transaksi.Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu
tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang
telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentuyang disiapkan oleh sistem
pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen sumber untuk
pemrosesan lebih lanjut.

e. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya

Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum


diposkanke dalam buku besar.Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari
perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan.Pada
dasarnya, inimerupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan
ini bukan sajamemungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data
transaksi melainkan jugamenyediakan elemen-elemen data rinci untuk
menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan

f. Rangkaian Audit

Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh


elemen-elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat
untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal
dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran
keuanganlainnya, dan sebaliknya. Disamping membantu audit sistem
pemrosesan transaksi.Rangkaian audit memungkinkan :

1. Koreksi kesalahan yang terdeteksi


2. Menjawab pertanyaan
3. Rekonstruksi arsip

g. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan

Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai


tindakanpengendalian dan pengamanan. Contoh pengendalian yang telah
dijelaskan meliputibagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian audit,
dan metode pemrosesan sekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung
dengan dokumentasi yang memadai, meliputi :

1. Manual prosedur, dan

2. Uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat


dalam pemrosesan transaksi.

Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:

1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung


denganlingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti
memerlukan sistem yangmengumpulkan data transaksi yang bersumber
dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih
dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-
bagian dalam organisasiatau menjadi bahan masukan sistem informasi
yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
3. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurutjenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
4. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut
nomer induk, dsb.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/332652629_Tugas_Makalah_SIA_
Sistem_Pengolahan_Transaksi_Keuanganhttps://www.researchgate.net/publ
ication/332652629_Tugas_Makalah_SIA_Sistem_Pengolahan_Transaksi_Ke
uangan

https://rezakarlina.blogspot.com/2018/12/sistem-pengolahan-transaksi-
dan.html
MAKALAH SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI KEUANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Database Managenet System
oleh dosen pengampu Irwan Sutirman W,SE.,MM.,Ak.,M.Ak.,CA

Disusun Oleh :

Rizky Revaliani Priyatna (119040219)

Aliya Viranti (119040233)

Icha Dwi Noviani (119040235)

KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Jl. Pemuda No 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556


A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi Keungan
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system disingkat
TPS) merupakan system yang memproses data yang dihasilkan dari transaksi
bisnis, memperbarui database operasional, dan menghasilkan dokumen
bisnis. Contoh: pemrosesan penjualan dan persediaan serta system akuntansi.
System pemrosesan transaksi ini adalah contoh penting dari system
pendukung operasi yang mencatat serta memproses data yang dihasilkan dari
transaksi bisnis.
System pemrosesan transaksi adalah system system yang menjadi
pintu utama dalam pengumpulan dan pengolaha data pada suatu organisasi.
Tugas utama dari TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data
untuk keperluan system informasi manajemen atau kebutuhan system
informasi eksekutif.
System pemrosesan transaksi hamper selalu dimiliki oleh suatu
perusahaan, organisasi, instansi pemerintahan karena di dalam suatu
perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang
terjadi harus dicatat.
Sebuah transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of
Work), yang merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu
kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap sukses, jika semua operasi
berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan dalam database. Seluruh
transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan
tidak akan disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan
akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai aslinya.
B. Tujuan Pemrosesan Transaksi
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi.
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan.
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.

C. Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi


Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai
berikut:
1. Volume data yang diproses relatif sangat besar
2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar
3. Kecepatan pengolahan yang diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak
bisa diproses dalam waktu singkat
4. Sumber data umumnya internal dan keluaran (output) umumnya juga untuk
keperluan internal
5. Pengolahan data bisa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb
6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu
7. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standart
8. Komputasi tidak terlalu rumit

D. Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi


Sistem pemprosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai
peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari
sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database. Transaction Processing System (TPS)
adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus
memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Sistem pemrosesan
transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani
level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap
proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang
ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang
dijalankan.

E. Siklus Sistem Pemrosesan Transaksi


Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan
data-data transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak
perlu mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan
keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi
akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan).
Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening,
setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru
dibuat ayat jurnalnya.
 Bagan Rekening Daftar yang menguraikan semua rekening yang
digunakan dalam pembuatan laporan keuangan. Kegiatan pembuatan
bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
 Pengkodean Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan
transaksi biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka
yang menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk
memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat
(bagan rekening).
1. Tujuan Pengkodean
a. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
b. Meringkas data
c. Mengklasifikasi rekening/transaksi
d. Menyampaikan makna tertentu
2. Metode pengkodean
Kode angka atau huruf berurutan. Dalam metode ini tiap rekening
diberi kode angka atau huruf secara berurutan.
a. Kode angka blok
Dalam pemberian kode ini rekening dikelompokan menjadi
beberapa golongan dan tiap golongan disediakan satu blok
angka yang berurutan untuk memberi kodenya.

Contoh kode Blok :

Kelompok

100-199 Aktiva

200-149 Utang

250-299 Modal

300-399 pendapatan

400-899 Biaya usaha

900-999 Penghasilan & Rugi Di Luar Usaha

Setiap kelompok akan dipecah lagi menjadi gelombang :

100-149 Aktiva lancar

150-159 Investasi Jangka Panjang

160-179 Aktiva Tetap Berwujud


180-189 Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Setiap Golongan dipecah lagi menjadi sub Golongan :

100-109 Kas & Bank

110-119 Piutang

120-139 Persediaan Barang

Setiap sub Golongan dirinci menjadi jenis rekening :

100 Kas

101 Kas Kecil

102 Bank BDN

103 Bank BNI

b. Kode angka kelompok


Kode kelompok diberikan dengan memberikan nomor kode
untuk setiap kelompok., golongan, subgolongan dan jenis
rekening.

Contoh kode kelompok :


1 Aktiva
Aktiva lancar
kas & Bank
kas
kas kecil
Bank BDN
Bank BNI
1.1.1.1.1 Bank BCA
c. Kode Mnemonic
Pemberian kode dengan menggunakan huruf yang disingkat
mendekati bentuk aslinya. Aktiva lancar = AL, Jurnal penjualan
= JP , dsb.
3. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian kode:
 Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi
kode.
 Desain kode harus mudah disesuaikan dengan urutan
perubahan.
 Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk
mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasi ke
dalam beberapa siklus-siklus transaksi. Siklus transaksi mengelompokan satu
atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan. Siklus transaksi untuk
satu perusahaandengan perusahaan lain akan berbeda. Disini diberi contoh
siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Perusahaan manufaktur perusahaan dagang :

- Pendapatan - Pendapatan
- Pengeluaran - Pengeluaran
- Produksi - Manajemen sumberdaya
- Keungan - laporan keuangan

Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan
rekening.
System pemrosesan transaksi menggunakan siklus lima langkah yang
terdiri dari entri data, pemrosesan transaksi, pemeliharaan database,
pembuatan dokumen dan laporan serta aktivitas pemrosesan permintaan.

 Entri Data
Langkah pertama dari siklus pemrosesan transaksi penangkapan data
bisnis. Suatu data sebelum di proses harus di entri terlebih dahulu, data-data
transaksi tersebut dapat ditangkap melalui situs web e-commerce di internet.
Pencatatan dan pengeditan data yang memadai agar data dapat dengan cepat
dan benar ditangkap untuk pemrosesan
 Pemprosesan Transaksi
Selanjutnya setelah data di masukkan maka data tersebut akan di
proses. System pemprosesan transaksi memproses data melalui dua cara dasar
: (1) pemprosesan batch yang mengakumulasi data transaksi sepanjang waktu
dan proses secara periodic, serta (2) pemprosesan real-time ( disebut juga
sebagai pemprosesan online), yang memproses data setelah terjadinya
transaksi. Semua system pemprosesan transaksi online menggabungkan
kemapuan pemprosesan real-time. Banyak system online juga bergantung
pada kemampuan toleransi kesalahan system computer yang dapat terus
berjalan walaupun sebagian dari system gagal.
 Pemeliharaan Database
Database sebuah organisasi harus dipelihara oleh system
pemrprosesan transaksinya agar mereka selalu benar dan baru. Oleh sebab itu,
system permprosesan transaksi memperbarui database perusahaan milik
organisasi untuk mencerminkan berbagai perubahan hasil transaksi harian
bisnis. Pemeliharaan databse memastikan bahwa perubahaan ini dan
perubahaan lainnya dicerminkan dalam catatan data yang disimpan dalam
database perusahaan.
 Pembuatan Dokumen Laporan
System pemprosesan transaksi menghasilkan berbagai dokumen dan
laporan. Contoh dari dokumen transaksi meliputi pesanan pembelian, cek gaji,
tanda terima penjualan, faktur penjualan, dan laporan untuk pelanggan.
Laporan transaksi dapat berbentuk daftar transaksi seperti daftar penggajian,
atau laporan edit yang mendeskripsikan berbagai kesalahan yang dideteksi
selama pemrposesan.
 Pemrposesan Permintaan
Banyak system pemprosesan transaksi memungkinkan kita untuk
menggunakan internet,intranet, ekstranet dan penjelajah web atau bahasa
permintaan manajemen database untuk membuat permintaan serta menerima
respon yang berkaitan dengan hasil dan aktivitas pemprosesan transaksi.
Biasanya berbagai respons ditampilkan dalam berbgai format atau layar yang
telah di spesifikasi sebelumnya.

Secara sederhana system pemprosesan transaksi bisa digambarkan seperti


gambar dibawah ini :

Laporan
input pemprosesan
dan
dokumen

Transaksi luar:Dokumen:
 Penjualan tunai – Tagihan pelanggan
 Penjualan Kredit – Check gaji
 Pembelian – Check pembayaran hutang
 Pembayaran Tunai – Check deviden dan lain-lain
 dan lain-lain

Transaki Internal: Laporan Operasi:

 Kartu absen pegawai – Pengunaan bahan dan persediaan


 Pesanan barang – Ringkasan penjualan
 Penyusutan dan penyesuaian – Akuntansi tagihan kadaluarsa
 Koreksi kesalahan – Laporan keungan

Gambar diatas menunjukkan system pengolahan data yang tugas


utamanya memproses transaksi, khususnya pada tingkat operasiona;.
Gambit tersebut menunjukkan berbgai input transaksi yang berasal dari
dua sumber, yaitu dari luar dan dalam organisasi. Dari luar organisasi
artinya berasal dari: pelanggan dan supplier. Setiap peristiwa internal yang
dicatat oleh system informasi dianggap sebagai transaksi internal,
misalnya: pemakaian bahan untuk pemprosesan, penyusunan peralatan,
perubahan alamt pegawai dan lain-lain.

Arus Transaksi Melalui Siklus Akunting

Tiap-tiap system pemprosesan transaksi menggabungkan komponen-


komponen yang telah disinggung sebelumnya ketika transaksi menjalani
keseluruhan siklus akunting. Pada bagian ini kita menelurusi arus penjualan,
penerimaan tunai pembelian, pengeluaran tunai, dan transaksi pembayaran
gaji.

a. Transaksi Penjualan
Untuk kepentingan siklus akunting, arus dimulai dengan
dokumen sumber yang dikenal sebagai faktur penjualan. Data dari
tiap-tiap faktur penjualan: (1) dimasukkan ke dalam jurnal
penjualan, dan (2) diposkan sebagai debet ke perkiraan pelanggan
dalam buku besar pembantu piutang.
b. Transaksi Penerimaan Tunai
Cek yang diterima dari pelanggan merupakan dokumen sumber
yang mengawali pencatatan sebagian besar transaksi penerimaan
tunai. Tetapi, karena cek sebenarnya adalah uang tunai, ia tidak
boleh digunakan dalam pemrposesan. Sebagai gantinya, dokumen
yang dinamakan tanda bukti penerimaan disiapkan. Nilai yang
terlihat dalam bukti penerimaan kemudian: (1) dimasukkan
kedalam jurnal penerimaan tunai, dan (2) disiapkan sebagai kredit
ke catatan pelanggan dalam buku besar pembantu piutang usaha.
c. Transaksi Pembelian
Jika terjadi transaksi pembelian, dapat dilakukan salah satu
dari tindakan berikut yakni: (1) tagihan digunakan sebagai sumber
langsung jumlah yang dimasukkan ke dalam jurnal pembelian atau
register tagihan, (2) tagihan terlebih dahulu dipindahkan ke
voucher pengeluaran, dan dari sini nilai kewajiban tersebut
dimasukkan ke dalam register voucher.
d. Transaksi Pengeluaran Tunai (Kas)
Apabila perusahaan melakukan transaksi pembayaran secara
tunai seperti pembelian tunai, pembayaran biaya air, telepon, dll.
Maka transaksi tersebut dimasukkan kedalam jurnal pengeluaran
kas.
e. Transaski Akunting Lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Konsep Sistem Pengolah Transaksi Keuangan. Modul


Kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana

http://duniaakuntantansi.blogspot.com/2016/09/contoh-makalah-sia-1-
pemrosesan.html

http://thebinnarypsi.blogspot.com/2013/12/sistem-pengolahan-transaksi.html

https://vinnyhuang58.wordpress.com/2015/02/22/sistem-pengolahan-
transaksi-dalam-sistem-informasi-manajemen/
TUGAS MAKALAH

“SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI KEUANGAN”

DISUSUN OLEH:

AnisaSholehahIlmiKasajaroh (119040229)

MithaAmalia (119040221)

Nidaa’ FauziyyahMadinah (119040230)

KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2021/2022
A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi Keuangan
SistemPengolahanTransaksi (Transaction Processing
Systemdisingkat TPS) adalah system yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan system
informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan system
informasi manajemen, atau kebutuhan system informasi eksekutif. Contoh :
pemrosessan penjualan dan persediaan serta sistem akuntansi. Sistem
pemrosesan akuntansi ini adalah contoh penting dari sistem pendukungoperasi
yang mencatat serta memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis.
Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit
of Work), yang merupakan sederetan operasi yang berkedudukan
sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap sukses, jika
semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan ke dalam
database. Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal
dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database danjika transaksi
gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai
aslinya.
Sistem pengolahan atau proses transaksi sebagai suatu kegiatan yang
terdiri dari tiga subsistem utama yaitu siklus pendapatan, siklus konversi, dan
siklus pengeluaran.
1. Siklus pendapatan
Perusahan menjual barang jadi mereka kepada pelanggan melalui siklus
pendapatan, yang melibatkan pemrosesan uang tunai penjualan, penjualan
kredit, dan penerimaan uang tunai setelah penjualan kredit.
2. Siklus konversi
Siklus konversi terdiri dari dua subsistem utama, yaitu system produksi dan
system akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian produksi fisik melalui proses manufaktur. Ini
termasuk penentuan kebutuhan bahan baku, otorisasi pekerjaan yang harus
dilakukan dan pelepasan bahan baku kedalam produksi, dan mengarahkan
pergerakan. Perusahaan manufaktur rmengkonversi bahan baku menjadi
produk jadi melalui siklus konversi resmi operasi. Siklus konversi biasanya
tidak formal dan diamati dalam pelayanan dan ritel pendirian.
3. Siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran menunjukkan aliran kas dari organisasi ke berbagai
penyedia sumber daya tersebut. Kebanyakan transaksi pengeluaran didasarkan
pada hubungan kredit antara pihak-pihak perdagangan.

B. CatatanAkuntansi
a. Sistem manual
 Dokumen: menyediakan bukti dan kegiatan ekonomi dan dapat
digunakan untuk memulai pemrosesan transaksi. Tiga jenis dokumen,
yaitu dokumen sumber, dokumen produk, dan dokumen perputaran.
 Jurnal: catatan ayat-ayat secara kronologis, ada dua jenis jurnal, yaitu
jurnal khusus, dan jurnal umum
 Buku besar: buku akun keuangan, yang mencerminkan pengaruh
keuangan dari transaksi setelah dibukukan dari berbagai jurnal.
Terdapat dua jenis buku besar, yaitu buku besar umum (berisi
informasi akun perusahaan dalam bentuk rangkuman dari akun
pengendali) dan buku besar pembantu (berisi perincian akun individual
yang membentuk akun pengendali tertentu)
b. Jejak audit
Jejak audit untuk menelusuri transaksi dari dokumen sumber ke laporan
keuangan. Di antara berbagai tujuan dari jejak audit, yang paling penting
bagi akuntan adalah audit akhit tahun. Jejak audit berperan penting dalam
proses pengujian akun dan transaksi utama perusahaan untuk sampai pada
opini keseluruhan tentang kelayakan penyajian laporan keuangan.
c. Sistem berbasis komputer
Terdapat 4 jenis file magnetis untuk merecord akuntansi, yaitu:
 File master: nilai data-data dalam file induk diperbaharui dari
transaksi.
 File transaksi: file sementara yang menyimpan record transaksi
yang akan digunakan untuk merubah atau memperbari data dalam
file induk.
 File referensi: memyimpan data yang digunakan sebagai standar
untuk memproses transaksi.
 File arsip: dipertahankan untuk referensi yang akan datang.
d. Jejak audit digital
Langkah-langkah jejak audit digital, yaitu:
 Membandingkan saldo akun transaksi pada neraca dengan saldo
akun kontrol di file induk.
 Rekonsiliasi angka kontrol dengan total akun pembantu.
 Pilih sampel dari jurnal-jurnal yang diperbaharui dengan akun-
akun di buku besar pembantu dan telusuri transaksi dalam file
arsip.
 Verifikasi dan konfirmasi akurasi dan ketetapan dokumen.

C. Siklus Pengolahan Data


D. Akuntan dan pengguna sistem yang lain memainkan peranan penting dalam
siklus pengolahan data. Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk
memproses transaksi perusahaan secara efektif dan efisien. Salam sistem
manual (tidak berbasis komputer), data dimasukan kedalam jurnal dan buku
besar yang disimpan dalam bentuk buku. Dalam sistem berbasis komputer,
data dimasukan ke dalam komputer dan disimpan dalam file dan database.
Siklus Pengolahan Data (data processing cycle) adalah operasi yang
dilakukanpada data untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan.

E. Komponen – Komponen Sistem Pengolahan Transakasi


Komponen sistem pengolahan transaksi terdiri dari 4 tahap:
1. Input (Masukan)
Dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip
penjualan, faktur, order pembelian dan kartu jam kerja karyawan,
merupakan bukti fisik masukan kedalam sistem pemrosesan transaksi.
Tujuannya adalah:
 Menangkap data
 Mernbantu proses pengkomunikasian data dan
pengotorisasian operasi departemen
 Menstandarkan operasi dengan menunjukkan dari apa
yang membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus
di ambil.
 Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa
datang, jika dokumen dipelihara.
2. Processing (Pengolahan)
Mencakup penggunaan jurnal dan register untuk menyajikan catatan
input secara permanen dan kronologis.
 Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi
keuangan.
 Register digunakan untuk mencatat tipe data lain yang tidak
berhubungan langsung dengan akuntansi.
3. Storage (Penyimpanan)
Buku besar dan file menyediakan simpanan data baik dalam
sistem manual maupun terkomputerisasi. Buku besar menyediakan
ringkasan suatu transaksi keuangan perusahaan.
File kumpulan data yang terorganisir.
 Transaction file
 Master file
 Reference or table file
4. Output (Keluaran)
Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan
transaksi. Setiap dokumen yang di hasilkan dari sistem adalah
keluaran. Dokumen keluaran dari departemen akuntansi adalah
laporan keuangan.
Informasi keluaran biasanya disajikan salah satu dari tiga bentuk,
yaitu:
 Dokumen
 Laporan
 Respon pertanyaan

Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya.


Beberapa, seperti cek dan faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal.
Lainnya, seperti laporan penerimaan dan daftar permintaan pembelian,
digunakan secara internal. Dokumen dapat dicetak atau dapat disimpan
sebagai gambar elektronik di komputer.

Laporan digunakan karyawan untuk mengendalikan aktivitas


operasional dan oleh manajer digunakan untuk membuat keputusan dan
untuk merumuskan strategi bisnis. Penggunaan eksternal perlu
laporan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan, menilai
kelayakan kredit, atau mematuhi peraturan yang disyaratkan. Beberapa
output:
 Trial balance
 Financial reports
 Operational reports
 Paychecks

F. Jenis Proses Transaksi


G. Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)
Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu,
baru kemudian diproses, misalnya data dikumpulkan antara jam
8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00
sampai dengan jam 17:00.
H. Pemrosesan Seketika (online processing)
Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada
saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk
menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat
melakukan transaksi online di depan teller bank.
I. Real time processing
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu
sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu
yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas
gunung berapi.
J. Pemrosesan hibrid (inline)
Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan
transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS
(point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih
lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.

Perbedaan Pemrosesan Batch dan Online


Karakteristik Batch Processing Online processing
Pemrosesan transaksi Data transaksi direkam, Transaksi diproses
dikumpulkan, diurutkan seketika.
dan diproses secara
periodik.
Pemutakhiran berkas Ketika tumpukan Saat transaksi diproses.
diproses.
Waktu tanggapan Beberapa jam atau hari Beberapa detik setelah
setelah tumpukan transaksi diproses.
dikirim atau diproses.

Beberapa Pengembangan
a. OLTP (OnLine Transaction Processing) :
 Menggunakan arsitektur client-server
 Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet
b. CIS (Customer Integrated System)
Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri. Contoh : ATM,
B2C e-commerce.

Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi


1. Volume data yang diproses relatif sangat besar.
2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
3. Kecepatan pengolahan diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak
bisa diperoses dalam waktu singkat.
4. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk
keperluan internal.
5. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan,
dsb.
6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
7. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
8. Komputasi tidak terlalu rumit.
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar & Hopwood. 2013. Accounting Information System Edisi 8. New


York : Floroda Atlantic University

James A. Hall. 2011. Accounting information system edisi 7.


(http://site.iugaza.edu.ps/hmadi/files/2014/11/JAMES-
AIS_unprotected.pdf ) USA: Cengage Learning.

Marshall B.Romney, Paul John Steinbart.2015.


SistemInformasiAkuntansi (http://sistemtransaksi.blogspot.com)
Edisi 13. Jakarta: SalembaEmpat.
MAKALAH KELOMPOK 6
PENGOLAHAN TRANSAKSI KEUANGAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Data Base Manajemen
Sistem oleh dosen pengampu Irwan Sutirman W,SE.,MM.,Ak.,M,Ak.,CA

Disusun oleh :
- Pratica Pramesti (119040217)
- Agnes Huriyah (119040222)
- Muhammad Ari Adriya (119040227)
- Vigia Rahayu Meilani (119040232)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Jalan Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Cirebon
2021/2022
PEMBAHASAN

Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat


TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya
pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang
mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan
mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya
untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi

1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang berinteraksi langsung dengan


lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang
mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu
sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi
atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas
manipulasi data adalah sebagai berikut:
1) Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2) Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer
induk, dsb.
3) Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu,
misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau
menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
4) Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data
menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu
siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi
keperluan unit-unit kerja dalam organisasi.
Komponen-komponen Sistem Pengolahan Transaksi

1. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain
menyediakancatatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :

a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan penjualan


meng-otorisasi pengiriman barang dangangguan kepada pelanggan.
b. Memantau arus fisik. Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk
memperlihatkan pergerakanbarang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambilMisalnya tagihan dari
pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa
kebenarannya.
d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis dataSebagai contoh kopi faktur
penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan.
Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat
penjualan.
e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaranMisalnya data dalam surat
pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar
penjualan.
2. Jurnal dan Register
Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan
kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistemmanual.
Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsisebagai
pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa
yang tidak bersifat keuangan.
3. Buku Besar dan Arsip
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai
transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang
sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yangterpengaruh
dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraansebesar nilai
transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar
menekankan pada status perkiraan.
4. Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis
keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar
dokumenoperasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa
daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan
untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional
tertentuyang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi
masukandokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
5. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam
buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang
termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, inimerupakan struktur
data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan sajamemungkinkan
pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan jugamenyediakan
elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan
keuangan.
6. Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke
total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuanganlainnya, dan sebaliknya.
Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi.Rangkaian audit
memungkinkan :
1) Koreksi kesalahan yang terdeteksi
2) Menjawab pertanyaan
3) Rekonstruksi arsip.
7. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakanpengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputibagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesansekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
meliputi :
1) manual prosedur
2) uraian tanggung jawab yangdibebankan kepada mereka yang terlibat dalam
pemrosesan transaksi.

Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi

1. Pengumpulan Data
Setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi bahan
masukan sistem informasi yang lebih tinggi.
Beberapa tugasmanipulasi data adalah sebagai berikut:
1) Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurutjenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2) Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer
induk, dsb.
3) Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu,
misalnyamenjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau
menghitung jumlahhutang pelanggan, dsb.
4) Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa
datamenjadi total, sub-total,rata-rata, dsb.3. Penyimpanan data : data transaksi
harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para
pengguna.
DAFTAR PUSTAKA

https://th3rain.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/

https://www.researchgate.net/publication/332652629_Tugas_Makalah_SIA_Sistem_Pengola
han_Transaksi_Keuangan

https://vinnyhuang58.wordpress.com/2015/02/22/sistem-pengolahan-transaksi-dalam-sistem-
informasi-manajemen/

https://syani3z.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/

Anda mungkin juga menyukai