Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Transaction Processing System

Disusun oleh:

M. Rifqy Andiraja Djamil (213140707111044)

Sayid Ali Ahmad (213140714111144)

Ananda Hidayat Ramadhan Setiawan (213140707111052)

Daffa Wahyu Suryo Sampurno (213140707111165)

Program Studi Teknologi Informasi

Fakultas Vokasi

Universitas Brawijaya
BAB I

A. DEFINISI

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang


terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah
besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Sistem
Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi


manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses
data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing
systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventory.

Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk


untuk penggunaan internal maupun eksternal. Tugas utama TPS adalah
mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang
lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,
atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Sistem pemrosesan transaksi pertama adalah sistem American Airlines


SABRE, Yang mulai beroperasi pada tahun 1960. Dirancang untuk memproses
hingga 83.000 transaksi per hari, sistem berlari pada dua IBM 7090 komputer.
SABRE bermigrasi ke IBM System / 360 komputer pada tahun 1972, dan menjadi
produk IBM pertama sebagai Program control Airline (ACP) dan kemudian
sebagai Transaction Processing Facility (TPF). Selain penerbangan TPF
digunakan oleh bank-bank besar, perusahaan kartu kredit, dan jaringan hotel.
Hewlett-Packard sistem NonStop (sebelumnya Tandem NonStop) adalah

1
hardware dan software sistem yang dirancang untuk Online Transaction
Processing (OLTP) diperkenalkan

pada tahun 1976. Sistem yang dirancang untuk proses transaksi dan
memberikan tingkat ekstrem ketersediaan dan integritas data.

Gambar di atas adalah sebuah model sistem pemrosesan/pengeloaan transaksi.


Unsur-unsur input, transformasi dan ouput dari sistem fisik perusahaan berada di
bagian bawah. Data dikumpulkan dari sitem fisik dan lingkungan, kemudian
dimasukan ke dalam basis data. Peranti lunak pemrosesan/pengelolaan transaksi
mengubah data menjadi informasi bagi manajemen perusahaan dan bagi
individuindividu serta organisasi-organisasi di dalam lingkungan perusahaan

Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengelolaan Transaksi atau TPS


(Transaction Processing Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah
memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah

2
direkam oleh TPS tersebut. Oleh karena itu, basis data ini perlu dimanfaatkan
sebaik mungkin. Kemudian timbul pemikiran untuk menambah basis data ini
dengan data nontransaksi lainnya dan data dari luar organisasi untuk melengkapi
basis data sebelumnya. Basis data ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan laporanlaporan yang dibutuhkan tidak hanya untuk manajemen bawah,
tetapi juga untuk manajemen menengah dan atas di semua fungsi organisasi.

Transaction processing system atau sistem pemrosesan transaksi memiliki 4


tujuan utama yaitu, yang pertama adalah mencatat setiap transaksi yang terjadi,
kemudian yang kedua adalah mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu
perusahaan, yang ketiga adalah menyediakan informasi yang akurat dan tepat
waktu, dan yang terakhir atau keempat adalah meningkatkan kinerja dan layanan
perusahaan.

Tugas pokok dari transaction processing system atau sistem pemrosesan


transaksi adalah:

1. Pengumpulan Data: setiap organisasi yang berinteraksi langsung dengan


lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan
sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari
lingkungan.
2. Manipulasi Data: data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih
dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-
bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi
yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
a. Klasifikasi: data dikelompokkan menurut kategori tertentu,
misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut
golongan, dsb.
b. Sortir: data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih
mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut
abjad nama, atau menurut nomor induk, dsb.
c. Perhitungan: melakukan operasi aritmatika terhadap elemen
data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan

3
pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang
pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran: melakukan peringkasan data (summary)
seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data: data transaksi harus disimpan dan dipelihara sehingga
selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen: beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk
memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi

Karakteristik dari sistem pengolahan transaksi atau transaction processing


system (TPS) adalah:

1. Volume data yang diproses relatif sangat besar.


2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
3. Kecepatan pengolahan yang diperlukan sangat tinggi agar data yang
banyak bisa diproses dalam waktu singkat.
4. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk
keperluan internal.
5. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
7. Masukan dan keluaran terstruktur. Mengingat data yang diproses cukup
stabil, data diformat dalam suatu standar
8. Komputasi tidak rumit

Jenis – jenis subsystem pada Transaction Processing System (TPS)

1. Payroll: pembayaran upah / gaji karyawan


2. Order Entry / order processing: mencatat pembelian untuk konsumen
3. Invoicing: menghasilkan faktur
4. Inventory: mengelola barang supaya selalu tersedia
5. Shipping: menyerahkan barang dari perusahaan sampai diterima oleh
konsumen

4
6. Accounts receivable: mengelola file konsumen & menyerahkan tagihan ke
konsumen
7. Purchasing: mengkoordinasi pembelian barang kepada konsumen
8. Receiving: menerima barang dari pemasok/supplier pengembalian barang
(retur) dari konsumen.
9. Account Payable: mengelola pembayaran tagihan kepada pemasok /
supplier
10. General Ledger: mengikat subsistem diatas menjadi satu & menghasilkan
satu laporan

5
BAB 2

B. PRINSIP KERJA

Sistem pemrosesan data transaksi terus mengalami perkembangan, dari


sistem pemrosesan secara manual menjadi proses data elektronik menggunakan
mesin. Bagi perusahaan, kegiatan transaksi ini sangat krusial karena berhubungan
langsung dengan kondisi finansial. Jika terjadi sedikit kesalahan dalam hal
perhitungan atau saat melakukan transaksi, maka perusahaan akan mengalami
kerugian. Maka, implementasi TPS berfungsi untuk mencatat dan memproses data
hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan
atau inventori.

Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk


keperluan sistem informasi yang lain dalam perusahaan. Misalnya untuk
kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi
eksekutif.

Pengumpulan data yang dimaksud adalah menangkap dan mengumpulkan


semua data yang diperlukan untuk menyelesaikan proses transaksi. Dimulai
dengan transaksi (misal, mengambil order pelanggan) dan menghasilkan data
yang berfungsi sebagai input ke TPS. Data harus ditangkap pada sumbernya dan
dicatat akurat secara tepat waktu. Caranya bisa dilakukan secara manual, yaitu
mengumpulkan order penjualan atau perubahan persediaan yang ditulis tangan,
menginputkan data langsung ke dalam komputer. Dan, secara otomatis, yaitu
dilakukan dengan perangkat input khusus seperti scanner, point-of-sale dan
terminal.

Apa itu Point of Sale (POS)?

POS atau Point of Sales adalah suatu sistem yang digunakan dalam
kebutuhan berbagai macam usaha bisnis ritel untuk dapat mempermudah proses
transaksi jual beli secara cepat, aman, dan sistematis. POS juga termasuk versi
modern dari mesin kasir konvensional yang masih sering digunakan pada
beberapa toko atau usaha. 

1
Biasanya, untuk versi konvensional masih dilengkapi dengan cash
drawer sebagai proses pengelolaan registrasi dalam penjualan produk atau
barang. Point of Sales sendiri saat ini sudah banyak diaplikasikan pada berbagai
jenis usaha, meliputi toko kedai, restoran, barbershop, hingga laundry.
Perbedaan POS modern dengan versi konvensional terletak pada
penggunaan perangkat teknologi berbasis Android atau iOS dengan sistem
pendukung keputusan yang jauh lebih advanced. Ada juga yang menggunakan
perangkat khusus, dengan sebutan sebagai terminal dengan konektivitas
menggunakan printer bluetooth secara wireless.

Manfaat dari adanya Point of Sales adalah :


1. Mempermudah Proses Pemesanan
Saat ini, banyak sekali toko atau tempat usaha yang menggunakan
tablet atau smartphone sebagai alat bantu untuk proses pemesanan
produk. Nah, sistem tersebut masuk ke dalam Point of Sales dengan
segala kemudahan dalam setiap fitur dan menu yang ditampilkan.
Hal tersebut berdampak pada mudahnya dalam memilih,
membayar, atau menambah pesanan tanpa perlu kita memanggil
pramusaji secara langsung. Hanya dengan mengakses aplikasi POS,
maka makanan tersebut akan datang sesuai dengan
permintaan customer atau pelanggan.

1
2. Terciptanya Fleksibilitas yang Baik
Dengan hadirnya POS, maka sistem pembayaran tidak hanya
berfokus pada satu metode saja. Melainkan dapat dilakukan baik
secara tunai, non tunai, maupun menggunakan kartu debit atau kredit. 
Dengan kalkulasi atau perhitungan secara otomatis, maka kasir
tidak perlu menghitung secara manual terkait uang pengembalian.
Sehingga, dapat mempercepat proses pembelian (transaksi) dan
terhindar dari antrian yang berkepanjangan.
3. Proses Transaksi Menjadi Lebih Terstruktur
Keuntungan yang terakhir, segala proses transaksi mulai dari tahap
pembukuan, penyusunan laporan, dan manajemen inventory atau stok
barang dapat terakomodasi dengan baik melalui aplikasi. 
Jadi, anda hanya perlu mengatur dan mengakses aplikasi melalui
perangkat komputer secara online. Selain itu, POS juga dapat
mencetak kwitansi atau struk pembelian bagi pelanggan dengan cepat
dan akurat.

Setelah menyimak dan mempelajari beberapa informasi menarik seputar


POS, maka ada tips untuk mengelola dan memilih jenis POS sesuai kebutuhan
bisnis yang baik diantaranya:
1. Menentukan Harga dan Fitur yang Sesuai
Tips pertama, ketika memilih sebuah POS maka anda perlu cari
tahu terlebih dahulu mengenai kebutuhan dari usaha anda agar tidak
terjadi pemborosan biaya. Karena, pada dasarnya Point of Sales
membutuhkan dana investasi yang tidak sedikit jumlahnya.
2. Pengelolaan Stok Barang
Kedua, ketika anda mendirikan sebuah usaha seperti kedai restoran
yang memiliki banyak bahan baku dan stok menu, maka anda sangat
memerlukan fitur inventory. Sehingga, dapat membantu dalam proses
pengelolaan jumlah stok bahan dari bisnis anda secara maksimal.

2
3. Perangkat Pendukung yang Memadai
Ketiga, pastikan juga sistem yang anda beli sesuai atau cocok
dengan kebutuhan spesifikasi dari software (perangkat lunak)
maupun hardware (perangkat keras) anda.
4. Fitur Laporan Penjualan yang Lengkap
Keempat, salah alasan mengapa banyak pengusaha menggunakan
POS adalah terkait fitur laporan penjualan yang dapat dibuat secara
efektif dan efisien. Maksudnya adalah anda hanya perlu membuat
melalui aplikasi tanpa harus menulis nota penjualan di kertas terlebih
dahulu.
5. Perangkat Mudah untuk Digunakan
Kelima, dengan tampilan yang mudah dimengerti, POS digunakan
untuk dapat menunjang proses operasional sebaik mungkin dan
nantinya dapat dikelola oleh banyak orang, termasuk karyawan atau
pegawai baru.
6. Terdapat Support System yang Baik
Keenam, dengan adanya Point of Sales system maka telah
menyediakan layanan bantuan setiap waktu saat anda mengalami
kesulitan dalam proses pengoperasian.
7. Berbasis Cloud 
Terakhir, dengan menggunakan layanan berbasis cloud, maka anda
sudah barang tentu dapat mengakses melalui internet dan dapat
dilakukan kapanpun dan dimanapun. Yang terpenting disini adalah
anda harus terhubung dengan jaringan internet untuk dapat mengakses
aplikasi dengan baik.

Maka kesimpulan dari POS (Point of Sales) adalah suatu sistem yang
dirancang khusus untuk membantu proses transaksi penjualan pelanggan berbasis
digital. Dengan menggunakan sistem POS, maka anda dapat mengembangkan
usaha lebih baik lagi, serta terintegrasi dengan berbagai perangkat dan teknologi

3
terbaru. Untuk mendukung percepatan proses bisnis dan peningkatan kualitas
usaha anda, gunakan sistem Point of Sales berbasis cloud yang lebih terjamin dari
sisi keamanan data, informasi, serta kebutuhan produksi dan stok barang yang
lainnya.

Selanjutnya, data transaksi yang terkumpul dan diinput tersebut akan


diproses atau diolah pada TPS. Adapun cara pemrosesan datanya adalah :

1. Pemrosesan Batch (Batch Processing)


Suatu bentuk pengolahan data dimana transaksi bisnis yang
terakumulasi selama periode waktu diproses sebagai satu kesatuan atau
batch. Batch processing berguna bagi perusahaan yang perlu untuk
memproses data dalam jumlah besar menggunakan sumber daya yang
terbatas. Cara kerjanya adalah Transaksi ditumpuk dulu dan kemudian
diproses belakangan pada waktu tertentu misalnya pada waktu sore hari
atau malam hari. Contoh : transaksi kartu kredit.
Kelemahan pemrosesan batch membuat basis data tidak pernah
dalam keadaan terkini, karena seringkali terdapat data transaksi yang
terlambat untuk dimasukkan ke dalam basis data.

2. Online Transaction Processing (OLTP)


Suatu bentuk pengolahan data dimana setiap transaksi diproses
segera, tanpa penundaan transaksi terakumulasi dalam batch. Contoh,
ketika seorang nasabah bank menarik sejumlah uang dari rekeningnya,
sangat penting bahwa transaksi akan diproses dan
saldo account diperbaharui sesegera mungkin, sehingga baik bank dan
pelanggan bisa melacak dana secara seketika.

3. Real Time Processing

4
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,
penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya
pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.

4. Pemrosesan Hibrid (Online)


Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi
di supermarket, dimana transaksi penjualan, melalui POS (point of sale)
langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang
persediaan barang dilakukan setiap jam 10.00 malam.

5
BAB 3

C. CONTOH PENERAPAN

Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat


(TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan
pengolahan data pada suatu organisasi. Transaction Processing System (TPS)
adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan
mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,
misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau Kebutuhan sistem
informasi eksekutif.

Transaction Processing system ini biasanya digunakan oleh pelanggan


langsung, contoh pada Bank, TPS digunakan pada mesin ATM yang langsung
berhubungan dengan para nasabah tanpa melalui pihak bank, sehingga bisa
diakses langsung, ada beberapa perusahaan juga yang menerapkan TPS ini.

Mandiri E-FX (Mandiri Electronic Foreign Exchange)


Mandiri E-FX ini adalah fasilitas bagi para nasabah dan juga cabang Bank
Mandiri untuk melakukan transaksi valuta asing berbasis platform electronic
banking.

Karena fasilitas Mandiri E-FX ini berbasis web, maka para nasabah Bank
Mandiri dapat mengetahui harga valuta asing terkini yang terus berubah
mengikuti perkembangan harga pasar valas tersebut melalui website Mandiri
E-FX, sehingga kurs yang ditampilkan adalah kurs Real Time.

 Layanan Autodebet

6
Layanan autodebet ini membantu dalam melakukan pembayaran
berbagai tagihan rutin bulanan, seperti air, listrik, telepon, handphone,
kartu kredit atau tagihan lainnya secara otomatis setiap bulannya
sehingga terhindar dari tunggakan tagihan.

 Layanan Automatic Fund Transfer (AFT)


Layanan AFT membantu dalam melakukan transfer dana rutin secara
otomatis kepada keluarga atau mitra bisnis sehingga tidak perlu
khawatir jika pembayaran kewajiban telupakan.

Fitur transaksi yang disediakan oleh Bank Mandiri

 Mandiri Internet
 Mandiri Internet Bisnis
 Mandiri SMS BANKING dan Mandiri CLIKPAY
 ALFAMART
Pengguna dapat mengakses produk-produk dagangan yang ada di
alfamart dan info yang terdapat pada web merupakan info terbaru
atau real time.
Contoh perusahaan lain yang menggunakan TPS adalah perusahaan PT.
Pos Indonesia (persero). Dalam transaction processing system PT. Pos Indonesia
ini mendukung program Plaza Pos Indonesia, contohnya dalam akses pembayaran
secara online adalah aktivitas pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap
dan memproses data pelanggan, hingga transaksi pembayaran belanjanya melalui
jaringan internet.
Dalam meningkatkan kecepatan pelayanan pada konsumen, baik dalam
memberikan informasi maupun dalam pengiriman Kantor Pos membentuk
jaringan. Dari jaringan computer tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Bos Office: Sebagai kantor pusat menyediakan data sebelum
dilakukan pengolahan data.

7
 Kepala Kantor: Digunakan untuk menyimpan data (file) data
pemasok.
 Logistik: Logistik dalam menjalankan tugas operasionalnya.
 Loket/Administrasi: Kemudahan dalam mendapatkan informasi
mengenai data pengiriman paket yang telah terjadi setiap
harinya.
 Informasi: Kantor Pos menyediakan computer untuk informasi
adalah aplikasi INFO.

MANFAAT PENGGUNAAN TPS

Manfaat penggunaan TPS ini Memudahkan Pebayar pajak untuk mebayar


pajak dan dilengkapi informasi terkini mengenai pajak mereka pada saat ini.
Sistem ini menyediakan prosedur keamanan yang mengikuti regulasi privasi data
standar internasional, serta menghindari potensi adanya pembobolan data. Dengan
demikian, Anda dapat membayar pajak Anda secara aman dari mana saja, baik
dari kantor atau rumah, siang atau malam.

Komponen-Komponen TPS

Ada beberapa komponen TPS yang di gunakan oleh perusahaan perusahaan lain.

Diantaranya adalah

1. Prosedur

Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani


suatu peristiwa atau transaksi.

2. Perangkat Pemroses

Sistem Pemrosesan Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah
besar. dua metode pokok, yaitu

A. Batch processing (sering juga disebut dengan sequential


processing)
Batch processing dilakukan dengan cara mencatat dan
mengumpulkan data secara periodik (bisa jam-jaman, bisa harian,

8
atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara bersama-sama.
Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi
yang tidak harus bersifat up-to-date, misalnya adalah nilai ujian
mahasiswa.

B. Real-time processing (sering disebut dengan on-line processing),


dilakukan dengan cara mencatat data pada saat transaksi
berlangsung dan langsung mengolahnya, sehingga dapat segera
dihasilkan informasi. Pengolahan data model ini diperlukan untuk
informasi yang harus bersifat up-to-date. Informasi seperti ini
misalnya adalah informasi mengenai saldo bank.

9
BAB 4

KESIMPULAN

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang


terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah
besar untuk transaksi bisnis rutin. Sistem Pengolahan Transaksi terdiri dari semua
komponen dari CBIS, termasuk database, telekomunikasi, dan orang-orang.
Metode Sistem Pengolahan Transaksi terdiri dari Proses Batch, Online
Transaction Processing (OLTP), Real Time Processing, Pemrosesan Hibrid
(Online). Organisasi TPS harus mendukung kegiatan rutin sehari-hari yang terjadi
di bisnis normal dan membantu perusahaan menambah nilai produk dan
layanannya.

Keuntungan dari transaction processing system (TPS) adalah proses


transaksi sangat cepat, biasanya hanya membutuhkan beberapa detik, namun jika
ada banyak file dalam antrian, waktu untuk memproses data yang diambil
mungkin memakan waktu yang lama. Keuntungan lain adalah bahwa hal itu
membuat proses pemesanan adil dengan pemrosesan file dalam urutan antrian.
Lalu pada Online Transaction Processing ada dua kunci manfaat: kesederhanaan
dan efisiensi. Mengurangi bekas kertas dan lebih cepat, lebih akurat untuk
prakiraan penerimaan dan pengeluaran adalah dua contoh bagaimana OLTP
membuat semuanya menjadi lebih mudah bagi perusahaan. OLTP juga
menyediakan landasan konkrit untuk organisasi yang stabil karena selalu diupdate
tepat waktu. Faktor Kesederhanaan lain adalah yang memungkinkan konsumen
memilih bagaimana mereka ingin membayar, membuatnya menjadi jauh lebih

10
menarik untuk melakukan transaksi. OLTP terbukti efisien karena sangat
meluaskan dasar konsumen untuk sebuah organisasi, setiap proses yang lebih
cepat, dan tersedia 24 jam.

Kerugian dari transaction processing system (TPS) adalah adanya


kemungkinan double booking. Juga, TPS harus memakai file akses langsung,
media serial akses seperti magnetic tape tidak bisa digunakan. Dalam OLTP, alat
ini memang alat yang tepat untuk organisasi apapun, namun dalam pemakaian
OLTP, ada beberapa hal yang harus dikhawatirkan, Masalah keamanan dan biaya
ekonomis. Kemampuan worldwide yang system ini berikan pada perusahaan
membuat database mereka lebih mudah diserang pangacau ataupun para hackers.
Sesederhananya OLTP, gangguan kecil dalam system memilki kemampuan untuk
menyebabkan masalah yang lebih besar, sehingga menyebabkan kehilangan waktu
dan uang. Biaya ekonomis lainnya adalah kemungkinan kegagalan server. Hal ini
dapat menyebabkan penundaan atau bahkan penghapusan sejumlah data.

Dengan adanya transaction processing system atau sistem pemrosesan


transaksi, arus informasi yang begitu banyak dan harus didistribusikan dari satu
tempat ketempat yang lain dapat dengan mudah terakses. Selain itu, perusahaan
juga dapat membuat semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
menjadi lebih efektif dan efisien, tanpa harus memperkerjakan banyak orang
dalam melakukannya karena telah dibantu oleh sistem yang sudah ada.

11
REFERENSI

Purnama, C., & SE, M. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Mojokerto: Insan
Global.

Fairuzabadi, Muhammad. (2017). TPS: Transaction Processing System.


http://fairuzelsaid.upy.ac.id/sistem-informasi/tps-transaction-processing-system/

Transaction Processing System.


https://en.wikipedia.org/wiki/Transaction_processing_system#History

Apa itu Transaction Processing System.


https://nagitec.com/apa-itu-transaction-processing-system/

Contoh penerapan transaction processing system di PT. Pos Indonesia (persero)

..\OneDrive\Documents\Transaction Processing System (TPS) pada PT. Pos


Indonesia (Persero) – Welcome Luvly MbloRed.html

https://yandi-sage.blogspot.com/2009/11/transaction-processing-system-tps.html

https://adhityacandra.blogspot.com/2015/10/pengertian-tps-transaction-processing.html

https://www.sekawanmedia.co.id/blog/point-of-sales/

12

Anda mungkin juga menyukai