2. Penyimpanan Data
Data perusahaan merupakan salah satu sumber daya yang berharga bagi perusahaan,
namun ketersediaan data bukan merupakan hal yang cukup untuk dapat membuat
perusahaan mampu menggunakan data-data tersebut untuk meningkatkan keunggulan
bersaingnya. Untuk dapat berguna data harus dapat dengan mudah diakses dan
digunakan.
Dalam system informasi akuntansi, data dikelompokan dengan tujuan dapat
memudahkan dalam proses temu kembali dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Data dapat disimpan dalam bentuk ledger maupun subsidiary ledger. Antara ledger dan
subsidiary ledger memiliki control account, yang dapat digunakan untuk menjaga
keakuratan data dalam sistem informasi akuntansi.
Data-data dalam ledger diatur secara logis dengan pengelompokan data (coding) dengan
cara-cara yang sistematis, yaitu:
1) Sequence Code
Data-data diberi kode nomor secara berurutan.
2) Block Code
Data-data diberi nomor-nomor dengan jarak urutan tertentu berdasarkan jenis
datanya.
3) Group Code
Data-data diberi kode dengan menggunakan grup dan subgroup.
4) Mnemonic Code
Data-data diberi kode dengan menggunakanhuruf dan angka.
Chart of Account, atau daftar akun adalah sebuah daftar yang berisikan akun-akun yang
digunakan dalam perusahaan yang sudah dikelompokan dan diurutkan dalam membantu
penyusunan laporan keuangan. Daftar akun dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
yang umumnya disusun sesuai dengan standar pelaporan akuntansi yang diikuti oleh
perusahaan.
Jurnal, sebelum dilakukan pencatatan ke ledger atau buku besar, pada umumnya data
dicatatkan ke dalam jurnal yang dapat berupa jurnal umum ataupun jurnal khusus.
Audit Trail, adalah data yang direkam untuk menunjukkan jejak perjalanan data, sejak
dari masukan sampai keluaran atau sebaliknya, dalam jejak audit ini dicatat jejak-jejak
sebagai referensi untuk dapat menelusuri perjalanan data dalam perusahaan.
Penyimpanan data dalam system informasi berbasis computer disusun atau
dikelompokkan dalam beberapa istilah yaitu entity, attributes, field, record, data value,
dan file. Untuk file terdiri dari master file dan transaction file.
Entity, merupakan tempat dimana informasi mengenai karyawan, inventory maupun
konsumen disimpan, attribute menjelaskan mengenai apa yang disimpan dalam entity,
untuk karyawan dapat memiliki attribute posisi, besarnya gaji, alamat, untuk inventory
dapat berupa harga dan tanggal pembelian.
Field, merupakan tempat penyimpanan data secara fisik dalam computer, beberapa
fields membentuk file. Records menyimpan data-data yang disebut dengan value.
Master file merupakan yang bersifat permanen yang menyimpan data yang sama untuk
beberapa periode akuntansi, sedangkan transaction file menyimpan data-data transaksi
yang terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Beberapa master file
dan beberapa transaction file disimpan secara terkoordinasi disebut dengan database.
3. Pemrosesan Data
Setelah data direkam kedalam sistem, maka perusahaan harus melakukan pemrosesan
data agar database tetap mutakhir. Proses tersebut adalah creating, reading, updating,
dan deleting (CRUD).
1) Creating, adalah proses pembuatan record baru, seperti merekam karyawan baru.
2) Reading, adalah proses mengambil atau membaca data sebelum disimpan.
3) Updating, adalah proses pemutakhiran data sesuai dengan kegiatan aktivitas bisnis.
4) Deleting, adalah menghapus data sesuai dengan kebijakan penghapusan data yang
ditetapkan oleh perusahaan.
4. Penyajian Informasi
Tahap terakhir dari siklus pemrosesan data adalah penyajian informasi yang dapat berupa
dokumen, maupun laporan. Dokumen maupun laporan yang dibutuhkan dapat berupa
dokumen atau laporan tercetak ataupun dalam bentuk digital yang ditampilkan melalui
tampilan layar.
B. PROSEDUR DAN DOKUMEN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUMPULAN
DAN PEMROSESAN DATA
Sebagian besar organisasi bisnis, menggunakan dokumen yang berbentuk paper untuk
mengumpulkan data mengenai kegiatan bisnis mereka. Dokumen kemudian dipindahkan ke
komputer. Bila data yang dimasukkan menggunakan layar komputer, mereka sering
mempertahankan nama yang sama dan format dasar sebagai sumber dokumen paper itu diganti.
Perubahan haluan dokumen yaitu output perusahaan yang dikirim ke pihak eksternal, yang
sering menambahkan data ke dokumen, dan kemudian dikembalikan kepada perusahaan sebagai
dokumen masukan. Dokumen berada dalam bentuk yang dapat dibaca mesin untuk memudahkan
pengolahan dokumen selanjutnya sebagai catatan masukan. Contohnya yaitu tagihan utilitas
yang dikirimkan ke pelanggan, kembali dengan pembayaran pelanggan, dan dibaca oleh alat scan
khusus saat dikembalikan.
Langkah kedua dalam proses input untuk membuat data yang yakin diambil yaitu akurat dan
lengkap. Salah satu cara untuk melaksanakan ini yaitu dengan menggunakan otomatisasi sumber
data atau dirancang dengan baik dokumen turn around dan data layar entri. Dokumen yang
dirancang dengan baik dan layar meningkatkan akurasi dan kelengkapan dengan menunjukkan
arahan atau menanyakan wacana data apa untuk mengumpulkan, mengelompokkan pecahan
logis terkait info berdekatan, menggunakan kotak checkoff atau pull-down untuk menyajikan
pilihan yang tersedia, dan menggunakan shading dan perbatasan yang sempurna dengan terang
memisahkan item data. Kadang-kadang layar ini mirip sumber dokumen, dan user mengisi layar
dengan cara yang sama akan dokumen sumber paper.
Langkah ketiga dalam proses input untuk membuat kebijakan perusahaan diikuti, mirip
menyetujui atau memverifikasi transaksi. Sebagai contoh, suatu organisasi bisnis tidak ingin
menjual barang ke pelanggan yang tidak membayar tagihan atau menjual item untuk pengiriman
segera yang keluar dari saham. Masalah-masalah ini dicegah dengan pemrograman sistem untuk
memeriksa pelanggan batas kredit dan sejarah pembayaran, serta status persediaan, sebelum
mengkonfirmasi customer sale.