Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

SAP 4
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM MENDUKUNG SISTEM INFORMASI

Oleh:
Kelompok 1

Winayaka Lingga 1807611002


I Gst. Agung Bagus Adhi Damanik 1807611003
Putu Bayu Suyadnya Pratama 1807611004
Sephy Lavianto 1807611017

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018

1
A. Sistem Enterprise resource planning (ERP) dan Modul
Enterprise resource planning merupakan perkembangan terbaru dari suatu
pendesainan untuk mengatasi keberadaan dari berbagai macam pengaplikasian sistem yang
kurang efisien. Enterprise resource planning menitikberatkan pada kebutuhan cross-
functional integration. Jadi dapat diartikan bahwa ERP merupakan sistem yang terintegrasi
antara modul-modul dalam suatu perusahaan yang digunakan untuk meningkatkan
keefisienan pelaksanaan aktivitas operasional dalam suatu perusahaan.
Sistem enterprise resource planning (ERP) merupakan suatu sistem yang
mengintegrasikan semua aspek aktivitas organisasi seperti akuntansi, keuangan, pemasaran,
sumber daya manusia, manufaktur, manajemen persedian dan lainnya ke dalam suatu sistem.
Sistem ERP mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data dan memberikan informasi
yang diperlukan manajer dan pihak eksternal untuk mengukur perusahaan. ERP terkordinasi
dengan baik menggunakan database terpusat untuk berbagai informasi diseluruh proses
bisnis maupun mengkoordinasikan aktivitas.
Sistem ERP bersifat modular, dengan setiap modul menggunakan praktik bisnis
terbaik unuk mengotomatiskan proses bisnis standar. Dalam implementasi sistem enterprise
resource planning perusahaan mempunyai dua pilihan untuk pengintegrasian sistem
informasinya, yaitu:
a. Push manufacturing, yaitu ramalan penjualan memicu perubahan pada production
plan dan barang diproduksi dengan batch yang besar. Push manufacturing juga
sering disebut sebagai Manufacturing Resource Planning (MRP)
b. Pull manufacturing, yaitu kebalikan dari push manufacturing. Mesin menarik bagian
sebelumnya yang telah selesai aktivitasnya. Pull manufacturing juga sering disebut
dengan Just-In-Time Manufacturing (JIT).
Dengan implementasi sistem enterprise resource planning perusahaan dapat
menghasilkan informasi secara tepat waktu dan saat itu juga karena sistem dalam
perusahaan terintegrasi antar bagiannya.

2
B. Vendor ERP
Vendor-vendor yang menjadi pemimpin dalam produk ERP antara lain adalah JD.
Edwards, Oracle,PeopleSoft dan Baan. Masing-masing vendor tersebut tentunya memiliki
filosofi dasar dan ciri khas yang menjadi unggulan dari masing-masing produknya. Dengan
memahami informasi mengenai hal tersebut maka para pemimpin dan pemilik bisnis dapat
menentukan produk ERP manakah yang kira-kira paling cocok dengan filosofi dasar dan
karakteristik perusahaannya. Berikut ini adalah gambaran umum mengenai filosofi dasar
serta ciri khas dari tiap-tiap produk ERP yang terkemuka saat ini.
1. SAP. Adalah penguasa pasar produk ERP saat ini. Hasil survey dari beberapa media
memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta pengguna yang menggunakan lisensi produk
ERP dari SAP. Pada awalnya SAP hanya berfokus pada para pelanggan dari kelas ukuran
besar namun seiring semakin ketatnya kompetisi dan meningkatnya kesadaran
perusahaan-perusahaan kelas kecil-menengah maka fokus pun bergeser ke segmen pasar
tersebut. Secara teknis, aplikasi software SAP menggunakan arsitektur 3-tier dan
dikembangkan atas beberapa modul. Modul-modul tersebut dapat diterapkan secara
penuh atau dapat digunakan secara terpisah yang disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan. Saat ini produk ERP dari SAP sudah mendukung transaksi e-
commerce melalui internet. Salah satu manfaat dari modul dukungan e-commerce ini
adalah adanya modul SCM (supply chain management) yang terintegrasi dengan para
pelanggan SAP lainnya melalui internet.
2. JD. Edwards. Produk ERP dari JD. Edwards lebih mengedepankan aspek keluwesan
(flexibility) dan keterbukaan (interoperability) antar modul aplikasi software di dalamnya.
Jika menerapkan solusi ERP dari SAP, klien harus menggunakan modul-modul
terstruktur yang dikembangkan secara internal dari vendor tersebut. Sedangkan JD.
Edwards mendukung dan mengakomodasi sistem yang mengintegrasikan berbagai
modul-modul dari vendor berbeda yang diinginkan oleh pelanggannya. Hal ini tentunya
sangat menguntungkan bagi para pelanggan yang ingin mengintegrasikan sistem yang
sudah berjalan baik (running well) ke dalam sistem ERP dari JD. Edwards baik dari sisi
waktu dan biaya. Sistem yang diterapkan oleh JD. Edwards menggunakan arsitektur yang
terpusat namun dalam pengolahan datanya terdistribusi serta didukung layanan fungsi
penjelajah yang mengakses berbagai aplikasi software sistem informasi yang terintegrasi

3
dalam jaringan komunikasi data elektronik perusahaan klien. Selain itu dengan
filosofi platform terbuka, produk ERP dari JD. Edwards mampu berjalan di hampir setiap
jenis platform perangkat keras dan perangkat lunak yang ada. Filosofi platform terbuka
dan karakteristik sistem terbuka antar modul aplikasi ini menjadi keunggulan dari produk
ERP yang dikembangkan oleh JD. Edwards. Filosofi dan karakteristik tersebut menjadi
solusi bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang. selama ini mayoritas produk
ERP dari berbagai vendor hanya menyediakan kemudahan dalam instalasi, konfigurasi
dan penyesuaian (customizing) di awal implementasi. Seandainya terjadi perubahan di
perusahaan yang berdampak harus diubahnya sistem ERP yang ada maka sering terjadi
kesulitan yang cukup tinggi dalam mengubahnya. Bahkan di beberapa kasus, hal tersebut
menyebabkan harus dilakukan pembangunan ulang atas sistem ERP yang sudah ada.
Maka produk ERP dari JD. Edwards ini sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan yang
masih berkembang dan sebelumnya sudah banyak mengembangkan berbagai
aplikasi software bagi sistem informasi manajemennya. Berbicara mengenai masalah
keluwesan dan modularitas yang diusung oleh produk ERP dari JD. Edwards maka
gambaran berikut mungkin dapat memberikan bayangan tentang keunggulan sistem
tersebut.
Dari sisi antar muka pengguna (user interface) saja, para pengguna dapat melakukan
pengaturan tata-letak (layout) hingga detil warna dari tampilan aplikasinya. Bahkan
dengan kemudahan fungsionalnya, para manajer bisnis yang mungkin literasi teknisnya
di bidang teknologi informasi masih minim, dapat mengakses langsung konfigurasi
sistem ERP-nya. Dengan demikian hal tersebut akan mendorong terbentuknya rasa
memiliki yang dalam atas sistem ERP yang ada di setiap penggunanya. Hal ini
disebabkan mereka dapat dengan mudah mengatur konfigurasi sistemnya sesuai dengan
kebutuhan dan seleranya tanpa harus menunggu tim pendukung teknis melakukannya
untuk mereka.
Sedangkan dari sisi modularitas sebenarnya hampir sama dengan produk-produk ERP
dari vendor lainnya. Yaitu adanya pilihan untuk menggunakan modul-modul tertentu saja
yang memang diperlukan oleh klien. Keunggulan modularitas tersebut terlihat saat masa
implementasi hingga running-well. Selama masa implementasi, klien diminta untuk
menggunakan Industry Pratice Modules (IMP) yang dikembangkan oleh JD. Edwards.
4
Hal ini tentunya sangat menghemat waktu dan biaya karena lebih mudah bagi para
pengguna memberikan masukan kepada vendor tentang aplikasi software yang mereka
inginkan berdasarkan interaksinya dengan IMP. Masukan-masukan tersebut kemudian
dieksekusi dengan memodifikasi modul-modul yang ada dalamIMP hingga tercapainya
praktek terbaik yang diinginkan oleh pelanggan dari sistem ERP yang dibangun.
3. Oracle. Oracle adalah aplikasi database yang pertama kali mengadopsi SQL (structure
query language) yang menjadi standar bahasa bagi berbagai DBMS (data base
management system) modern. Saat ini Oracle yang didirikan pada tahun 1977 tersebut
sudah mengembangkan banyak sekali alat pengembangan aplikasi (applicaton
development tools) yang handal dan fungsional selain aplikasi DBMS-nya. Berbekal hal-
hal tersebut maka Oracle menawarkan berbagai produk dalam bentuk suite package ERP
yang didukung dengan layanan konsultansi, pendidikan dan dukungan sistem di hampir
setiap negara di dunia. Keunggulan utama dari produk ERP hasil
pengembangan Oracle adalah fokusnya pada solusi e-business terdepan. Dengan
kemudahan pengelolaannya yang berbasis internet maka Oracle melampui banyak vendor
produk ERP standar yang masih berbasis client-server.
4. PeopleSoft. Sama seperti JD. Edwards, PeopleSoft mengembangkan aplikasi ERP-nya
dengan konsep arsitektur terbuka. Dengan konsep arsitektur terbuka ini memungkinkan
para kliennya membangun sistem ERP yang dapat secara mudah terintegrasi dengan
sistem-sistem internal yang sudah dibangun sebelumnya. Produk-produk suite aplikasi
ERP dari PeopleSoft yang dikembangkan secara modular dan menerapkan platform yang
umum digunakan menyebabkan proses implementasi menjadi lebih cepat. Namun yang
menjadi nilai lebih dari produk ERP yang dikembangkan oleh PeopleSoft adalah adanya
modul perencanaan dan penjadualan yang terintegrasi di dalamnya.
Dimana PeopleSoft adalah vendor ERP pertama yang melakukan integrasi modul
perencanaan dan penjadualan di muka tersebut dibandingkan kompetitor lainnya.
5. Baan. Baan adalah vendor spesialis solusi ERP yang sudah beroperasi lebih di 80 negara
dan salah satu pemimpin produk terkemuka di Eropa. Produk ERP
dari Baan dikembangkan dengan konsep arsitektur terbuka yang tentu saja menyebabkan
para kliennya dapat melakukan konfigurasi berbagai aplikasi supaya dapat beroperasi
bersama dengan sistem internal yang sudah ada. Keunggulan dari produk ERP-nya
adalah best application class, evergreen delivery dan maintenance and workflow
5
modelling module. Best application class adalah metode yang dikembangkan
oleh Baan dimana produk ERP adalah hasil rakitan dari berbagai komponen terbaik di
kelasnya. Komponen aplikasi terbaik di kelasnya tersebut dijamin dengan dukungan
diterbitkannya versi terbarunya secara berkelanjutan. Para pengguna jasa dapat memilih
solusi aplikasi software canggih milik Baan yang didukung oleh ratusan mitra
pengembang teknologi yang bekerja sama dengannya. Sehingga para klien dapat secara
efektif melakukan penyesuaian fungsi ERP lembaganya dengan memilih solusi-solusi
terbaik dari ratusan vendor pendukung sehingga dapat cocok dengan business roles yang
ada. Konsep evergreen delivery memberikan dampak tersedianya berbagai komponen
aplikasi canggih baru secara berkelanjutan hasil kesepakatan kerja sama
antara Baan dengan para mitra pengembang teknologinya. Sedangkan dari sisi keunikan
produk, Baan memiliki dua modul khusus industri yaitu Baan DEMse dan Baan
Maintenance. Kedua modul khusus tersebut tentunya menyebabkan Baan dapat melayani
kebutuhan tertentu bagi para pelanggannya. Dimana Baan Maintenance adalah modul
khusus bagi industri dirgantara dan Baan DEMse adalah modul khusus yang dapat
melakukan pemodelan secara grafis untuk memberikan gambaran pengendalian bisnis.
Vendor yang menyediakan paket ERP di Indonesia antara lain adalah IFS, PT Krakatau
Information Technology, PT Abas Information System, PT Aksesa Sistimindo Pratama, PT
Mincom Indoservices, Global Business Solution, dan lain sebagainya

C. Keuntungan dan Tantangan Penerapan Sistem ERP


a. Keuntungan Penerapan ERP
Salah satu contoh penggunaan enterprise resource planning adalah computer-
integrated manufacturing. Tujuan dari penggunaan computer-integrated manufacturing
menurut Romney dan Steinbart (2003:151) adalah:
a. Mempermudah proses produksi, pendesainan produk dan pengorganisasian suatu pabrik
sebagai landasan yang vital untuk automatisasi dan integrasi.
a. Automatisasi proses produksi dan fungsi bisnis mendukung dengan komputer, mesin dan
robot.
b. Mengintegrasikan semua proses produksi dan aktivitas pendukungnya dengan
menggunakan komputer, jaringan telekomunikasi, dan teknologi informasi lainnya.

6
Sistem ERP, dengan database terpusat memberikan keuntungan yang signifikan sebagai
berikut:
1. ERP memberikan tampilan tunggal atas data organisasi dan situasi keuangan yang
terintegrasi diseluruh perusahaan. Menyimpan semua informasi perusahaan dalam
database tunggal memecah hambatan antara departemen dan arus informasi.
2. Input data diambil atau dikunci sekali, dan tidak berkali-kali, saat dimasukkan ke dalam
sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem ke yang lain tidak lagi diperlukan.
3. Manajemen dapat visibilitas yang lebih besar ke dalam setiap area perusahaan dan
kemampuan dalam memonitor yang lebih besar. Karyawan lebih produktif dan efisien
karena mereka dapat secara cepat mengumpulkan data dari dalam dan luar departemen
mereka.
4. Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik. ERP dapat
mengonsolidasikan berbagai perizinan dan model keamanan ke dalam struktur akses data
tunggal.
5. Prosedur dan laporan yang telah distandarisasi antarunit bisnis. Standarisasi ini
khususnya dapat bernilai dengan merger dan akuisisi karena sistem ERP dapat
menggantikan sistem yang berbeda dengan sistem tunggal dan bersatu.
6. Pelayanan yang meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses pesanan,
persediaan yang tersedia, mengirimkan informs, dan detail transaksi pelanggan
sebelumnya.
b. Tantangan dalam Penerapan Sistem ERP
1. Biaya perangkat keras ERP, perangkat lunak, dan biaya konsultasi yang lumayan mahal.
2. Jumlah waktu yang diperlukan dalam memilih dan mengimplementasikan sistem ERP.
3. Perubahan proses bisnis mengakibatkan adaptasi baru terhadap sistem ERP yang telah
ada.
4. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang
telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif
5. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis
tertentu dalam beberapa organisasi
6. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
7. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan.
Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat
pembobolan sistem keamanan

7
Oleh karena sistem ERP sangat kompleks dan mahal, memilih satu bukanlah pekerjaan
mudah. Perusahaan harus memastikan bahwa sistem ERP yang dipilih cocok atau sesuai
dengan desain industri perusahaan.

D. Perencanaan dan Keputusan Implementasi ERP


Sistem ERP tidak dapat dilepaskan dari aspek “bestpractices”. ERP berperan sebagai
teknologi untuk menjembatani keterkaitan antara teknologi informasi dan bisnis. Diperlukan
perencanaan dan pengambilan keputusanyang tepat dan cermat. Sebagai sebuah paket
software, implementasi ERP mengacu pada tahapan implementasi software. Aspek yang
dikaji dalam setiap tahap meliputi aspek organisasi, teknis, manusia dan informasi.
 Mekanisme Pengambilan Keputusan
a. Identifikasi dan Perumusan masalah
b. Koleksi informasi
c. Mendefinisikan alternatif
d. Evaluasi dan perbandingan alternatif
e. Memilih salah satu solusi
f. Implementasi solusi yang sudah dipilih
g. Mengevaluasi implementasi solusi, denganmembandingkan dengan masalah yang sudah
diselesaikan
 Metode Pengembangan Sistem ERP
a. Membangun Sendiri (In house)
- Paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan
- Sulit, mahal, lama
b. Membangun sendiri dengan tambahan dari vendor
- Menggabungkan manfaat komersial dengan kebutuhanperusahaan
- Sulit, mahal, lama
c. Best-of-breed (kombinasi dari berbagai tawaran vendor)
- Secara teoritis akan menghasilkan sistem yang terbaik
- Sulit menggabungkan antarmodul, lama, berpotensi tidak efisien
d. Modifikasi sistem dari vendor
- Menjaga fleksibilitas dan memanfaatkan pengalaman vendor
- Biasanya sangat lama
e. Memilih modul-modul tertentu dari vendor
- Resiko lebih rendah, relatif cepat dan lebih murah
- Jika akan dikembangkan pada masa mendatang, akanmenyebabkan waktu
implementasi lebih lama dan biayanya menjadi sangat mahal
f. Menerapkan sistem vendor dengan lengkap
- Cepat, lebih murah dan efisien
- Tidak fleksibel
g. Application service provider
8
- Resiko lebih rendah, lebih murah, lebih cepat, sistem relative tidak banyak berubah
- Tergantung pada perusahaan penyedia jasa, tidak ada kendali,biaya dapat meningkat
diluar perkiraan
 Aspek Evaluasi
a. Modul
- Memilih modul yang tersedia
- Membuat sendiri modul
- Perlu ditemukan titik temu antara modul dengan organisasi
b. Fleksibilitas
- Kemungkinan pengembangan
- Fokus pada satu sistem atau alternatif sistem
c. Metode Implementasi
- Pencarian solusi yang ideal dari beberapa alternatif
 Kriteria Evaluasi
a. Functional Fit
b. Flexibility
- Kustomisasi
- Upgrade
- Internasionalisasi
- Kemudahan Penggunaan
- Arsitektur
- Skalabilitas
- Keamanan
- Antarmuka
- Kebebasan Sistem operasi
- Database independence
- Bahasa Pemrograman
c. Dukungan (Support)
- Infrastruktur
- Pelatihan
- Dokumentasi
d. Kontinuitas
e. Partisipasi dan Ukuran Komunitas
- Struktur proyek
- Aktivitas komunitas
- Transparansi
- Frekuensi update
- Efek lock-in
f. Kematangan (maturity)
- Status pengembangan
- Situs referensi

E. Kasus Penerapan ERP pada PT. Sinar Sosro

9
PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dibidang
agribisnis. PT. Sinar Sosro berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan
perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di
dunia. Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan
RL yakni : Peduli terhadap kualitas, peduli terhadap keamanan, peduli terhadap kesehatan,
serta ramah lingkungan.

PT. Sinar Sosro menggunakan SAP sebagai ERP program. SAP yang dikenal pada
saat ini adalah sistem R/3-nya yang sudah teruji oleh perusahaan-perusahaan dunia dalam
menjalankan bisnisnya, yang lebih dikenal dengan SAP R/3. Sistem ini menangani proses
manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan akuntansi
perusahaan. Sistem ini membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman,
produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia. Fungsi
SAP tersebut diantaranya : (1) mengintegrasikan data keuangan sehingga top management
bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik, (2)
menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi
peningkatan produktivitas, (3) penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk,
menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan. Keuntungan yg bisa
diukur antara lain, penurunan inventori, penurunan tenaga kerja secara total, peningkatan
service level, peningkatan kontrol keuangan, dan penurunan waktu yang di butuhkan untuk
mendapatkan informasi.

Salah satu program yang digunakan oleh bagian human resource untuk seluruh
karyawan adalah absensi online dengan menggunakan fingerscan yang digunakan sebagai
basis pengganjian, perhitungan cuti dan benefit lainnya yang berkaitan dengan absensi.
Selain itu fungsi utama dari program ini adalah perhitungan penggajian, jamsostek dan
asuransi. Kebijakan intranet di PT. Sinar Sosro mencakup aplikasi penggunaan intranet di
dalam perusahaan, dimana aplikasinya dapat dilihat dalam dua aspek sebagai berikut:

1. Komunikasi dan Kolaborasi


Intranet yang dikembangkan di PT. Sinar Sosro memungkinkan terjadinya electronic
collaboration system diantara pengguna intranet sehingga memungkinkan karyawan
dapat menggunakan PC atau NC workstation untuk mengirim dan menerima e-mail serta
10
fax. Dengan demikian, penggunaan intranet membuat komunikasi di perusahaan menjadi
lebih efektif sehingga bisa memungkinkan terjadinya transfer knowledge antar karyawan.
Dari sisi biaya, penggunaan intranet untuk komunikasi juga membuat biaya yang
dikeluarkan perusahaan menjadi lebih kecil.
2. Operasi Bisnis dan Manajemen
Kebijakan intranet di PT. Sinar Sosro dikembangkan lebih jauh lagi sehingga bisa
mendukung operasi bisnis dan manajemen perusahaan. Dukungan tersebut dimungkinkan
karena perusahaan mengembangkan aplikasi bisnis berupa order processing application,
sales management dan supply chain management. Dengan demikan, intranet di PT. Sinar
Sosro bukan hanya sebagai media komunikasi dan kolaborasi akan tetapi juga sebagai
alat yang membantu pengambilan keputusan.
Melihat benefit yang akan didapatkan dengan mengimplementasikan sistem ERP
dalam manajemen sumber daya dan juga kapabilitasnya untuk diterapkan di berbagai tipe
perusahaan, termasuk diantaranya PT. Sinar Sosro. Bentuk efisiensi setelah melakukan
komputerisasi dengan pendekatan ERP. Pada awal kemunculanya PT. Sinar Sosro sudah
merancang untuk mengintegrasikan sistem komputernya sejak tahun 1999. Semula ada dua
jaringan komputer terpisah, yakni jaringan komputer unit produksi, dan jaringan komputer
unit distribusi. Dua jaringan tersebut terpisah karena pada mulanya keduanya adalah unit
bisnis yang memang terpisah. IT kedua unit itu sudah dimerger sejak sebelum kedua unit
usaha tersebut demerger.
Saat ini PT. Sinar Sosro, sedang menangani proses integrasi jaringan komputer
seluruh unit kerja perusahaan itu. PT. Sinar Sosro mempunyai delapan pabrik sembilan
kantor cabang besar dan lebih dari seratus stockist, sehingga perlu mengintegrasikan
komputer yang tersebar di sekitar 140 tempat yang berbeda. Dalam waktu dekat, seluruh 140
unit kerja itu sudah akan tergabung dalam satu sistem yang terintegrasi menggunakan
database dan aplikasi yang disediakan oleh SAP. Meskipun proses integrasi antara unit
produksi dengan unit distribusi belum sepenuhnya tuntas, namun manajemen sudah
mendapatkan banyak sekali manfaat dari sistem online yang sudah berhasil dicapai di
masing-masing jalur.
Ketika awal kemunculanya PT. Sinar Sosro, perlu waktu yang sangat lama untuk
mendapatkan berbagai data terbaru perusahaan, misalnya data produksi, data stock barang
11
atau data penjualan. Kelambatan itu terjadi karena seluruh proses pengumpulan data
dilakukan secara manual. Di pabrik dilakukan data entry, kemudian data direkap dan dikirim
melalui fax, dan di kantor pusat dilakukan konsolidasi setelah dilakukan data entry lagi.
Tetapi dengan sistem online semuanya berubah. Hari ini kantor pusat sudah bisa
mendapatkan data penjualan, data produksi, sampai dengan stock barang per kemarin. Hal
itu bisa terjadi karena hanya diperlukan satu kali proses input data, dan seluruh proses
konsolidasi dilakukan oleh komputer.
Penggunaan ERP telah mendongkrak efisiensi perusahaan secara signifikan.
Kesalahan manusia (human error) dalam proses konsolidasi data kini bisa diabaikan. Jumlah
tenaga kerja sudah bisa dikurangi, dan kini sejumlah staf sudah dialihkan untuk bidang kerja
yang lain. Walaupun belum bisa paperless, tetapi pasti sudah less paper dalam manajemen
perusahaan. Karena penyebaran unit kerja PT. Sinar Sosro yang sedemikian luas, diperlukan
satu sistem jaringan yang sangat luas (wide area network, WAN), dan untuk itu diperlukan
layanan pihak ketiga untuk menyediakan layanan komunikasi data untuk tujuan tersebut.
Adapun saran dari kelompok kami dalam penerapan ERP, perlu dilakukan proses uji
kelayakan. Karena untuk menerapkan sistem ERP ini diperlukan dana yang tidak sedikit.
Tujuan dari dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu adalah sebagai berikut :
1. Aspek kelayakan ekonomi.
2. Aspek kelayakan teknis atau system
3. Aspek kelayakan organisasi atau sumber daya manusia
4. Aspek kelayakan jadwal proyek

12

Anda mungkin juga menyukai