SAP 3
Oleh :
Kelompok 5
Quita Amelia Budiana (2007611005)
Ni Made Cesya Pratiwi (2007611007)
P. Iwan Kurniawan (2007611012)
2020
A. SIKLUS PEMROSESAN DATA
Memproses berbagai transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara efektif dan efisien
merupakan salah satu fungsi dari sistem informasi yang dalam hal ini adalah sistem informasi
akuntansi. Dalam sistem manual yang tidak menggunakan teknologi informasi, data dimasukkan
ke dalam jurnal dan buku besar yang berbasis kertas, sedangkan dalam system yang sudah
berbasis computer dan direkam ke dalam komputer dan disimpan dalam database. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan terhadap data untuk menghasilkan informasi yang berguna dan relevan
disebut siklus pemrosesan data (data processing cycle), proses tersebut terdiri dari empat
langkah yaitu perekaman data (data input), penyimpanan data (data storage), pengolahan data
Dalam siklus pemrosesan data, perekaman data merupakan tahap pertama dimana pada
tahap ini data direkam dan dimasukkan ke dalam sistem. Perekeman data biasanya dipicu
oleh kegiatan bisnis. Data yang direkam terkait dengan kegiatan bisnis harus mencakup:
aktivitas yang terjadi, sumber daya yang terdampak oleh setiap aktivitas, dan pihak-pihak
yang terlibat dalam setiap proses. Langkah kedua adalah memastikan bahwa data yang
direkam adalah data yang akurat dan lengkap, salah satu yang dapat digunakan untuk
layar pemasukan data maupun menggunakan dokumen prenumbered. Langkah ketiga dalam
seperti proses persetujuan transaksi, status kredit konsumen, prosedur pemeriksaan jumlah
Data perusahaan merupakan salah satu sumber daya yang berharga bagi perusahaan, namun
ketersediaan data bukan merupakan hal yang cukup untuk dapat membuat perusahaan
Untuk dapat berguna data harus dapat dengan mudah diakses dan digunakan. Dalam system
informasi akuntansi, data dikelompokan dengan tujuan dapat memudahkan dalam proses
temu kembali dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Data dapat disimpan dalam
bentuk ledger maupun subsidiary ledger. Antara ledger dan subsidiary ledger memiliki
control account, yang dapat digunakan untuk menjaga keakuratan data dalam sistem
informasi akuntansi. Data-data dalam ledger diatur secara logis dengan pengelompokan data
b. Block Code, Data-data diberi nomor-nomor dengan jarak urutan tertentu berdasarkan
jenis datanya.
c. Group Code, Data-data diberi kode dengan menggunakan grup dan subgroup.
Chart of Account, atau daftar akun adalah sebuah daftar yang berisikan akun-akun yang
digunakan dalam perusahaan yang sudah dikelompokan dan diurutkan dalam membantu
penyusunan laporan keuangan. Daftar akun dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
yang umumnya disusun sesuai dengan standar pelaporan akuntansi yang diikuti oleh
perusahaan. Jurnal, sebelum dilakukan pencatatan ke ledger atau buku besar, pada umumnya
data dicatatkan ke dalam jurnal yang dapat berupa jurnal umum ataupun jurnal khusus.
Audit Trail, adalah data yang direkam untuk menunjukkan jejak perjalanan data, sejak dari
masukan sampai keluaran atau sebaliknya, dalam jejak audit ini dicatat jejak-jejak sebagai
referensi untuk dapat menelusuri perjalanan data dalam perusahaan. Penyimpanan data
dalam system informasi berbasis computer disusun atau dikelompokkan dalam beberapa
istilah yaitu entity, attributes, field, record, data value, dan file. Untuk file terdiri dari
master file dan transaction file. Entity, merupakan tempat dimana informasi mengenai
karyawan, inventory maupun konsumen disimpan, attribute menjelaskan mengenai apa yang
disimpan dalam entity, untuk karyawan dapat memiliki attribute posisi, besarnya gaji,
alamat, untuk inventory dapat berupa harga dan tanggal pembelian. Field, merupakan tempat
penyimpanan data secara fisik dalam computer, beberapa fields membentuk file. Records
menyimpan data-data yang disebut dengan value. Master file merupakan yang bersifat
permanen yang menyimpan data yang sama untuk beberapa periode akuntansi, sedangkan
transaction file menyimpan data-data transaksi yang terjadi dalam kegiatan operasional
perusahaan sehari-hari. Beberapa master file dan beberapa transaction file disimpan secara
3. Pemrosesan Data
Setelah data direkam kedalam sistem, maka perusahaan harus melakukan pemrosesan data
agar database tetap mutakhir. Proses tersebut adalah creating, reading, updating, dan
deleting (CRUD).
a. Creating, adalah proses pembuatan record baru, seperti merekam karyawan baru.
c. Updating, adalah proses pemutakhiran data sesuai dengan kegiatan aktivitas bisnis.
d. Deleting, adalah menghapus data sesuai dengan kebijakan penghapusan data yang
Tahap terakhir dari siklus pemrosesan data adalah penyajian informasi yang dapat berupa
dokumen, maupun laporan. Dokumen maupun laporan yang dibutuhkan dapat berupa
dokumen atau laporan tercetak ataupun dalam bentuk digital yang ditampilkan melalui
tampilan layar.
Sebagian besar organisasi bisnis, menggunakan dokumen yang berbentuk paper untuk
komputer. Bila data yang dimasukkan menggunakan layar komputer, mereka sering
mempertahankan nama yang sama dan format dasar sebagai sumber dokumen paper itu diganti.
Perubahan haluan dokumen yaitu output perusahaan yang dikirim ke pihak eksternal, yang sering
dokumen masukan. Dokumen berada dalam bentuk yang dapat dibaca mesin untuk memudahkan
pengolahan dokumen selanjutnya sebagai catatan masukan. Contohnya yaitu tagihan utilitas
yang dikirimkan ke pelanggan, kembali dengan pembayaran pelanggan, dan dibaca oleh alat scan
Langkah kedua dalam proses input untuk membuat data yang yakin diambil yaitu akurat dan
lengkap. Salah satu cara untuk melaksanakan ini yaitu dengan menggunakan otomatisasi sumber
data atau dirancang dengan baik dokumen turn around dan data layar entri. Dokumen yang
dirancang dengan baik dan layar meningkatkan akurasi dan kelengkapan dengan menunjukkan
arahan atau menanyakan wacana data apa untuk mengumpulkan, mengelompokkan pecahan
logis terkait info berdekatan, menggunakan kotak checkoff atau pull-down untuk menyajikan
pilihan yang tersedia, dan menggunakan shading dan perbatasan yang sempurna dengan terang
memisahkan item data. Kadang-kadang layar ini mirip sumber dokumen, dan user mengisi layar
Langkah ketiga dalam proses input untuk membuat kebijakan perusahaan diikuti, mirip
menyetujui atau memverifikasi transaksi. Sebagai contoh, suatu organisasi bisnis tidak ingin
menjual barang ke pelanggan yang tidak membayar tagihan atau menjual item untuk pengiriman
segera yang keluar dari saham. Masalah-masalah ini dicegah dengan pemrograman sistem untuk
memeriksa pelanggan batas kredit dan sejarah pembayaran, serta status persediaan, sebelum