Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/354775184

ARTIKEL ILMIAH : ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP SIX SIGMA PADA PT.


HM SAMPOERNA TBK

Article · September 2021

CITATIONS
READS
0
58

6 authors, including:

Yananto Mihadi Putra


Lita Marina Handayani
Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
2,198 PUBLICATIONS 2,532 CITATIONS
59 PUBLICATIONS 1 CITATION

Setiani Widiarti
Mila Riska
Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
58 PUBLICATIONS 1
CITATION 86 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Tugas SIA Pertemuan ke 2 View project

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT.Ramayana View project

All content following this page was uploaded by Lita Marina Handayani on 23 September 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP SIX SIGMA

PADA PT. HM SAMPOERNA TBK

Dosen : Yananto Mihadi Putra SE.,M.Si

Mata Kuliah : Manajemen Proses Bisnis

DISUSUN OLEH :

 Annurmania (43218010115)
 Roro Kunti Wulandari (43219010033)
 Setiani Widiarti (43219010085)
 Mila Riska (43219010110)
 Lita Marina Handayani (43219010111)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021

1
ABSTRAK

Six Sigma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun
keunggulan dalam persaingan melalui peningatan proses bisnis dengan mengurangi
atau menghilangkan penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada. Six Sigma sebagai
program kualitas juga sebagai tool untuk pemecahan masalah. Six sigma menekankan
aplikasi tool ini secara metodis dan sistematis yang akan dapat menghasilkan terobosan
dalam peningkatan kualitas. Metodologi yang sistematis ini bersifat generik sehingga
dapat diterapkan baik dalam industri manufaktur maupun jasa. Manajemen Proses
Bisnis adalah bagian dari manajemen operasi yang mengkaji peningkatan kinerja
perusahaan mencapai proses bisnis yang dikelola proses bisnis yang telah dikelola
dengan maksimal atau dengan kata lain sebagai proses optimasi proses. Manajemen
Proses Bisnis akan memungkinkan organisasi dapat berjalan secara lebih efisien, efektif
serta mampu berubah dan mempengaruhi biaya dan pendapatan sebuah organisasi. PT
HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia proses
manufaktur, salah satu tujuan utamanya adalah menjadi perusahaan yang bertanggung
jawab secara sosial. Karena itulah PT HM Sampoerna Tbk. menganggap sangat serius
kinerja sosial perusahaan ini.

ABSTRACT
Six Sigma is a concept or method to build competitive advantage through
improving business processes by reducing or eliminating deviations from existing
business processes. Six Sigma as a quality program as well as a tool for problem
solving. Six sigma emphasizes the application of this tool in a methodical and
systematic manner that will be able to produce breakthroughs in quality improvement.
This systematic methodology is generic so it can be applied in both manufacturing and
service industries. Business Process Management is part of operations management
which examines the improvement of company performance to achieve business
processes that are managed by business processes that have been managed optimally
or in other words as process optimization processes. Business Process Management
will enable organizations to run more efficiently, effectively and be able to change
and affect the costs and revenues of an organization. PT HM Sampoerna Tbk is one of
the cigarette companies in Indonesia with a manufacturing process, one of its main
goals is to become a socially responsible company. That's why PT HM Sampoerna
Tbk. take this company's social performance very seriously.

2
PENDAHULUAN

PT. Hananjaya Mandala Sampoerna Tbk (“Sampoerna”) merupakan perusahaan


tembakau terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan distribusi sejumlah
kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, diantaranya Sampoerna A, Sampoerna
Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris, Dji Sam Soe.

PT. HM Sampoerna adalah anak perusahaan dari PT. Philip Morris Indonesia (PMID)
dan afiliasi dari Philip Morris Internasional Inc. (PMI), perusahaan tembakau Internasional
termuka di dunia. PT. HM Sampoerna telah menjadi bagian penting dari industri tembaka
Indonesia selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri tahun 1913, dengan produk legendaris
Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”. Sampoerna adalah pencetus Kategori Sigaret
Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan memperkenalkan produk
Sampoerna A pada tahun 1989. Produk Utama Sampoerna A adalah merek terdepan di pasar
rokok Indonesia. Sampoerna juga memproduksi sejumlah kelompok merek rokok kretek yang
telah dikenal luas termasuk Marlboro Filter Black, Sampoerna U, Philip Morris Bold dan
Sampoerna Kretek.

Selama lebih dari 10 tahun, Smpoerna memimpin pasar rokok Indonesia dengan pangsa
pasar sebesar 32,2% pada tahun 2019. Sampoerna adalah anak perusahaan dari PT. Morris
Indonesia (“PMID”) dan afilasi Philip Morris International Inc. (“PMI”), perusahaan rokok
internasional.

Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktek


global terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 23.000 karyawan tetap di
Sampoerna dan anak perusahaan. Selain itum Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra
Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di pulau jawa dan secara berdasa-sama
mempekerjakan sekitar 37.700 orang dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek
Tangan (“SKT”). Sampoera menjual dan mendistribusikan rokok melalui 112 lokasi kantor
cabang zona, kantor penjualan dan pusat distribusi di seluruh pelosok Indonesia.

3
LITERATUR TEORI

1. Pengertian Six Sigma


Six Sigma sebagai program kualitas juga sebagai tool untuk pemecahan
masalah. Six sigma menekankan aplikasi tool ini secara metodis dan sistematis yang
akan dapat menghasilkan terobosan dalam peningkatan kualitas. Metodologi yang
sistematis ini bersifat generik sehingga dapat diterapkan baik dalam industri
manufaktur maupun jasa. Six Sigma sebagai program kualitas juga sebagai tool untuk
pemecahan masalah. Six sigma menekankan aplikasi tool ini secara metodis dan
sistematis yang akan dapat menghasilkan terobosan dalam peningkatan kualitas.
Metodologi yang sistematis ini bersifat generik sehingga dapat diterapkan baik dalam
industri manufaktur maupun jasa.
Six Sigma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun
keunggulan dalam persaingan melalui peningatan proses bisnis dengan mengurangi
atau menghilangkan penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada. Konsep Six Sigma
diperkenalkan oleh Miel Harry dan Richard Scroeder dalam bukunya yang berjudul Six
Sigma The Breakthrought Management Strategy Revolution The World’s Top
Corporation. Six Sigma juga dikatakan sebagai metode yang berfokus pada proses dan
pencegahan cacat (defect) (Snee, 1999). Pencegahan cacat dilakukan dengan cara
mengurangi variasi yang ada di dalam setiap proses dengan menggunakan teknik-teknik
statistik yang sudah dikenal secara umum.

2. Kelebihan Six Sigma


a) Six Sigma dapat diterapkan di bidang usaha apa saja mulai, dari rencana strategi
sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dilakukan secara maksimal
b) Six Sigma sangat berpotensi dalam bidang jasa atau non manufaktur, misalnya
manajemen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, TI dan sebagainya.
c) Dengan Six Sigma dapat lebih memahami sistem dan dapat memonitor dimana letak
kesalahannya.
d) Six Sigma sifatnya tidak statis atau berubah-ubah.
e) Six Sigma jauh lebih rinci dari pada metode analisis berdasarkan statistik. Six
Sigma dapat diterapkan di bidang usaha apa saja mulai dari perencanaan strategi

4
sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dan maksimalisasi motivasi atas
usaha.
f) Six Sigma sangat berpotensi diterapkan pada bidang jasa atau non manufaktur
disamping lingkungan teknikal, misalnya seperti bidang manajemen, keuangan,
pelayanan pelanggan, pemasaran, logistik, teknologi informasi dan sebagainya.
g) Dengan Six Sigma dapat dipahami sistem dan variabel mana yang dapat dimonitor
dan direspon balik dengan cepat.
h) Six Sigma sifatnya tidak statis. Bila kebutuhan pelanggan berubah, kinerja sigma
akan berubah.

Keuntungan dari penerapan six Sigma berbeda untuk tiap perusahaan yang
bersangkutan, tergantung pada usaha yang dijalankan. Biasanya Six Sigma membawa
perbaikan pada hal-hal sebagai berikut :
 Perbaikan produktivitas
 Pengurangan waktu siklus
 Pengurangan cacat
 Retensi pelanggan
 Pertumbuhan pangsa pasar
 Pengurangan biaya.

3. Kekurangan Six Sigma


a) Biaya pelatih untuk memberi pelatihan kepada sejumlah orang atau beberapa orang
membutuhkan biayayang besar dan hanya perusahaan besar saja yang mampu
membiayai program Six Sigma
b) Dalam perencanaannya perlu waktu yang cukup
c) Perlunya ketekunan dalam menjalankan strategi ini karena demi mendapatkan suatu
produk yang baik harus dilakukan pemantauan secara teratur
d) Perlu orang-orang yang memandang terlatih dan memiliki pengetahuan tinggi
karena tuntutan untuk terus mengurangi produk cacat.

5
PEMBAHASAN

Penerapan Six Sigma pada PT HM Sampoerna Tbk.

PT HM Sampoerna Tbk menerapkan Empat prinsip dalam mendukung pencapaian tujuan


perusahaan, yaitu:

1. Market Driven Strategy


PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi
UntukMembuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah
sepatutnyaraja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya
yang menjagahubungan dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya,
untuk dapatmempertahankan loyalitas customer harus ada observasi pada pasar,
mengetahui apayang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang
sesuai dengankebutuhan dan keinginan pasar.
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang
diaplikasikandengan cara memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar
dapatdiartikan bahwa produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan
pasartersebut melalui. Memahami customer dapat diartikan selain membuat produk
yangdiinginkan pasar, sebagai businessman kita juga harus dapat memberikan nilai
tambah(value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan
yang telahdilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga
harusmemahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang
diberikan pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy
sejakkemunculan produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi
darimarket driven strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri
dengankandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild memilki keunikan
tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya ‘Taste of the Future’ yang ingin
mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya
hidup masa depan.

6
2. Blue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya
dapat dilihat dengan diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup
mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena
produk A-Mild merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori
manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan
(SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Melalui A-
Mild PT Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah kategori baru,
yakni SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi produk
yang tidakada duanya di pasar domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah
nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14
mg/1.0 mg. Tidak hanya pada komposisi, Sampoerna juga melakukan perubahan pada
kemasan A-Mild dengan mengurangi isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi
produk A Milddibutuhkan waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan
pada saat itutidak ada bench mark produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar
internasional. Yang ada hanya berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen,
termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali
dibeberapa kota.
Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan
menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah
menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang
merekakonsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat,
dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan. Dan
seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-
Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total
penjualan rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi
16,97% total rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk
unggulan dari Sampoerna dengan penguasaan pasar sekitar 50%.

3. Memberi “Customer Value” pada Produknya


Pada perusahaan sampoerna, Customer value di implementasikan dengan cara
limited edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna
memproduksi limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan
adanyaA mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan

7
memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada
bungkus rokok limited edition tersebut seperti ‘Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini’,
joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi
terbatas(limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit
ededitionA-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12
batang yangcukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.

4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang
berbeda-beda. Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. Melakukan diversifikasi.
Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan
beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya.
Perusahaan melakukan diversifikasi produk ditujukan:
a) untuk membuat produk tahan lebih lama,
b) mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
c) memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
d) memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja,
membernilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya.

8
KESIMPULAN

PT. Hananjaya Mandala Sampoerna Tbk (“Sampoerna”) merupakan perusahaan


tembakau terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan distribusi sejumlah
kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, diantaranya Sampoerna A, Sampoerna
Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris, Dji Sam Soe.

Six Sigma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun keunggulan
dalam persaingan melalui peningatan proses bisnis dengan mengurangi atau menghilangkan
penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada. Konsep Six Sigmadiperkenalkan oleh Miel
Harry dan Richard Scroeder dalam bukunya yang berjudul Six Sigma The Breakthrought
Management Strategy Revolution The World’s Top Corporation. Six Sigma juga dikatakan
sebagai metode yang berfokus pada proses dan pencegahan cacat (defect) (Snee, 1999).
Pencegahan cacat dilakukan dengan cara mengurangi variasi yang ada di dalam setiap proses
dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang sudah dikenal secara umum.

PT HM Sampoerna Tbk menerapkan Empat prinsip dalam mendukung pencapaian


tujuan perusahaan, yaitu Market Driven Strategy, Blue Ocean Strategy, Memberi “Customer
Value” Pada Produknya, dan Diversifikasi Produk.

9
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Definisi Konseptual Manajemen Proses Bisnis. Modul Kuliah
Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and
Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations Excellence,
9(1), 34-43.

Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management:
The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis, 10(1), 10-23.

Purba, H.H., Aristiara, N., & Muda, I. (2018). Implementation of Business Process
Improvement to Reduce Wastes: A Case Study in Grand Piano Assembly Process. Journal of
Scientific and Engineering Research, 5(5), 511-527.

https://diznet.co.id/2019/04/analisa-proses-bisnis/

http://eprints.dinus.ac.id/12868/1/jurnal_13072.pdf#:~:text=Analisis%20proses%20bisnis%2 0adalah
%20sebuah%20analisis%20dan%20pemodelan,%282007%2C%20p.3%29%20pening katan
%20kinerja%20diperlukan%20karena%20alasan%20berikut%3

https://accurate.id/bisnis-ukm/proses-bisnis/

https://www.sampoerna.com/sampoerna/id/about-us/overview

View publication

Anda mungkin juga menyukai